Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Linguistik Kontrastif.
Kelompok 8 – VI A:
BANDUNG
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Anakon Leksis...................................................................................................
B. Makna Leksikal.................................................................................................
C. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem
Mirip Bentuk Sama Makna.............................................................................
D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem
Mirip Bentuk Beda Makna..............................................................................
E. Analisis Tingkat Kesulitan...............................................................................
F. Materi dan Metode Bahan Ajar......................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah dibahas mengenai beberapa unsur utama dalam bahasa, yaitu ilmu bunyi
(fonologi), ilmu sharaf (morfologi), ilmu nahwu (sintaksis), maka perlu dibahas ilmu
makna (semantik), sebab leksikologi merupakan bagian dari semantik.
Kesalahpahaman orang awam mengenai pembelajaran B2 justru terletak semata-mata
pada masalah pembelajaran ekuivalen-ekuivalen leksikal B2 yang berkorespondensi
dengan kata-kata B1 seorang pembelajar.
Leksikologi kontrastif yang secara relatif telah terabaikan sebagai salah satu cabang
dari ketiga cabang anakon mikrolinguistik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja cakupan anakon leksis?
2. Bagaimana analisis leksem mirip bentuk sama makna dan leksem mirip bentuk
beda makna dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui cakupan anakon leksis.
2. Mengetahui analisis mirip bentuk sama makna dan mirip bentuk beda makna
dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anakon Leksis
Leksikologi adalah telaah mengenai butir-butir kosakata (leksem-leksem) suatu
bahasa, termasuk makna-makna dan hubungan-hubungannya, serta perubahan-perubahan
dalam bentuk dan makna sepanjang waktu (Richards dalam Tarigan, 2009: 150).
Leksikologi sebagai bagian dari ilmu yang membahas makna kosakata, maka ruang
lingkup pembahasan leksikologi juga tidak bisa lepas dari ilmu semantik (ilmu makna).
Leksikon dianggap sebagai suatu daftar atau perangkat entri (kata kepala) leksikal
yang tidak berurutan. Entri leksikal dianggap sebagai suatu gabungan dari tiga spesifikasi,
yaitu: spesifikasi morfologis, spesifikasi sintaktis, dan spesifikasi semantik. (Tarigan,
2009: 154).
Para pembelajar B2 biasanya memiliki kamus-kamus bilingual. Salah satu lahan subur
bagi leksikologi kontrastif adalah leksikografi bilingual yang menarik perhatian dalam
praktik bahkan dalam komitmen teoritis bagi leksikologi kontrastif. Di Indonesia terdapat
sejumlah kamus dwibahasa, baik bahasa daerah-bahasa asing, bahasa asing-Bahasa
Indonesia, dan sebaliknya.
Kamus bahasa Arab di Indonesia cukup berkembang, baik kamus dalam bentuk buku
maupun digital. Adapun kamus yang digunakan dalam pembahasan ini adalah KBBI
(Indonesia-Indonesia) digital versi 2.1 yang dikembangkan Yufid (Jln. Kaliurang KM 6,5
GG. Timor Timur no D-9 Sleman, Yogyakarta), aplikasi berukuran 2,11 MB dan kamus
Al-Maany (Arab-Indonesia, Indonesia-Arab) digital versi 1.1 yang dikembangkan Atef
Sharia (Amman, Yordania).
B. Tinjauan Pustaka
Rujukan penelitian pertama yaitu makalah Anita Rohani mahasiswa Universitas
Negeri Jakarta pada tahun 2014 dengan judul Analisis Kontrastif Bahasa Sunda dengan
Bahasa Indonesia pada Tataran Makna Kosakata (Leksikal). Dalam makalah ini hanya
disebutkan kata-kata berbentuk mirip sama makna dan beda makna dalam bahasa Sunda
dan Bahasa Indonesia.
C. Makna Leksikal
Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa
konteks apapun. Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna apa adanya yang
sesuai dengan hasil observasi indra kita. Ada pendapat bahwa makna leksikal adalah
makna kamus, nemun perlu diketahui bahwa dalam kamus juga ada memuat makna-
2
makna lain yang bukan leksikal, seperti makna-makna yang terbentuk kiasan (Abdul
Chaer, 2014: 289).
D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk
Sama Makna
Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka
diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan
sama makna, diantaranya adalah:
No
Kata dalam Kata dalam
Makna Makna
Bahasa Indonesia Bahasa Arab
kata “”خلق
4. Akidah Keyakinan pokok عقيدة Yang dipercayai
hati
5. Balig cukup umur بليغ،بالغ dewasa, pandai
bicara, lancar
bicara
6 Izin membolehkan إِذن izin
3
10 Asli tidak ada
ّأصلي asli, orisinal,
campurannya, autentik, benar,
tulen, murni, nyata, pertama.
bukan salinan,
tempat asal
4
tradisional,
seperti dukun,
dokter
5 Ulama orang yang ahli علماء orang yang ahli
dalam hal dalam berbagai
pengetahuan bentuk jamak dari bidang ilmu
agama Islam kata “”عليم pengetahuan.
5
11 Imtihan Upacara saat
إمتحان ujian
pengumuman
kenaikan kelas
atau pengumuman
ujian.
12 Zikir Puji-pujian ذكر mengingat
kepada Allah
yang diucapkan
berulang-ulang,
doa atau puji-
pujian berlagu
(dilakukan pada
perayaan Maulid
Nabi)
13 Afdal Lebih baik, lebih
افضل lebih utama.
utama, lengkap,
komplet.
6
kesudahan pembunuhan yang menimbulkan
kejam. kesulitan apapun.
B2: Yang akhir
B2:
B2:
7
pandai bicara, darah haid maka unsur dalam B2.
lancar bicara dirinya telah Terdapat dua kata
menginjak usia dalam B2, dimana
balig. dua kata tersebut
berbeda arti
B2 : meskipun sama
bentuk.
Perbedaan arti
dapat diketahui
melalui cara
pelafalannya.
6 Izin - إِذن B1: B1: Orang tuanya TK 1:
membolehkan, telah Makna kata dalam
mempersilakan mengizinkannya B1 menyatu
untuk segera menjadi satu
B2: izin menikah unsur dalam B2.
B2:
B2: B2:
8
اإلخالص يف العمال
Wajib - واجب
9 B1: harus B1: Shalat lima TK 1:
dilakukan, tidak waktu adalah
boleh tidak wajib.
dilaksanakan
(ditinggalkan). B2:
اخلمسDالصالوات
B2: tugas,
kewajiban, fardu, واجب
pekerjaan, harus,
perlu, wajib,
mesti.
Asli - أصلي
10 B1: tidak ada B1: Kurma adalah TK 1:
campurannya, buah asli dari
tulen, murni, Arab.
bukan salinan,
tempat asal B2:
العربية
9
unsur dalam B1.
B2: batu
2 Ijazah - إجازة B1: surat tanda B1 : Pelamar kerja TK 4:
tamat belajar, izin diminta Ada makna kata
yang diberikan menyerahkan dalam B2 benar-
oleh guru kepada fotokopi ijazah dan benar baru dan
muridnya untuk transkrip nilai yang tidak memiliki
mengajarkan ilmu dilegalisir. kesamaan sama
yang diperoleh si sekali dengan
murid dari B2 : unsur dalam B1.
gurunya – هل تبحث عن إجازة
B2:
شفقيت
4 Tabib - طبيب B1: orang yang B1: Uang TK 1:
pekerjaannya simpanannya yang
mengobati orang sedikit dengan cepat
sakit secara habis untuk membeli
tradisional, obat dan membayar
seperti dukun; tabib.
dokter
10
Ketika mencari tabib
B2: dokter dan dokter itu
sepanjang hari, dia
terus juga
menggendong
anaknya.
B2:
الطبيب؟
إ ّن أخوك طبيب -
5 Ulama - علماء B1: orang yang B1: Kholifah Indar TK 3:
ahli dalam hal Parawansa berkata dalam B1
pengetahuan bahwa yang diberikan
agama Islam memimpin bangsa interpretasi baru
seharusnya seorang dalam B2. Selain
B2: orang yang ulama atau kiyai. mengetahui
ahli dalam kesamaan makna
berbagai bidang B2: yaitu “orang yang
ilmu
رأيت العلماء إال -
ahli”, pembelajar
pengetahuan. B2 perlu
ًواحدا mengetahui
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak dan
membedakan
makna lain yaitu
“pengetahuan
agama Islam” dan
“pengetahuan
(secara umum,
tidak hanya
11
agama)”
6 Ustaz - أستاذ B1: guru agama B1: Seorang ustaz TK 3:
atau guru besar berjuang dalam B1
(laki-laki), tuan membangun diberikan
(sebutan atau pesantren untuk interpretasi baru
sapaan) yatim dan jompo. dalam B2. Selain
mengetahui
B2: Guru, guru B2: kesamaan makna
besar
ٌأمامى أستاذ - yaitu “seorang
guru”, pembelajar
خرج األستاذ - B2 perlu
mengetahui
bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak dan
membedakan
makna lain yaitu
“guru agama” dan
“guru (secara
umum)”
Madrasah - مدرسةـ
7 B1: B1: Usman pergi ke TK 3:
sekolah atau sekolah. dalam B1
perguruan diberikan
(biasanya yang B2: interpretasi baru
berdasarkan
ان إىلDD D D D D D D D D D D D D D D Dذهب عثم dalam B2. Selain
agama Islam) mengetahui
12
8 Ziarah - زيارة B1: Kunjungan ke B1: Objek ziarah TK 3:
tempat yang utama di seluruh
dianggap keramat situs Pamijahan
atau mulia adalah makam
Syekh Abdul Muhyi.
B2: Kunjungan
B2:
إندونيسيا يف زيارة
.تارخيية
9 Asma – أسماء B1: gangguan B1: Jahe bisa TK 3:
pernapasan yang dijadikan sebagai dalam B1
sering bersifat bahan obat alami diberikan
alergis, ditandai untuk asma. interpretasi baru
dengan sulit dalam B2. Selain
bernapas dan rasa B2: mengetahui
sesak dalam dada; األستاذة تبحث عن أمساء makna “nama-
nama (bagi nama”,
Tuhan) فDD D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D Dأوالد يف كش pembelajar B2
perlu mengetahui
B2: nama-nama
D.احلضور bahwa kata dalam
B2 adalah bentuk
jamak.
Kuliah - كلّية
10 B1: Sekolah B1: Ali sedang TK 4:
tinggi, mengikuti belajar di fakultas makna dalam B2
pelajaran di teknik benar-benar baru
perguruan tinggi, dan tidak
ceramah. B2: memiliki
13
Imtihan - إمتحان
11 B1: B1: TK 4:
Upacara saat Annisa sedang makna dalam B2
pengumuman belajar untuk ujian. benar-benar baru
kenaikan kelas dan tidak
atau pengumuman B2: memiliki
ujian.
درسDD D D D D D D D D D D Dاء تDD D D D D D D D D D D Dالنس kesamaan sama
sekali dengan
B2: ujian. لإلمتحان makna dalam B1.
الصحابة
Afdal - افضل
13 B1: B1: Shalat wajib TK:
Lebih baik, lebih lebih utama dari
utama, lengkap, shalat sunah.
komplet.
B2:
B2: lebih utama.
لDD D رض افضDD D الة الفDD D ص
Keterangan:
0 = tidak menimbulkan kesulitan apapun
14
1 = bahasa pertama menyatu menjadi satu unsur dalam bahasa kedua
2 = tidak menemukan padanannya dalam bahasa kedua
3 = dalam bahasa pertama diberikan interpretasi baru dalam bahasa kedua
4 = unsur dalam bahasa kedua benar-benar baru dan tidak memiliki kesamaan sama
sekali dengan unsur dalam bahasa pertama
5 = satu unsur dalam bahasa pertama menjadi dua unsur atau lebih dalam bahasa
kedua
15
6. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan kata-
kata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun
tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh kalimat dan siswa diminta
untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat, hendaknya digunakan kata-kata
yang produktif dan actual agar siswa dapat memahami dan mempergunakannya
sendiri.
Langkah-langkah pembelajaran kosakata di atas tentunya dapat dijadikan
acuan para pengajar bahasa asing khususnya bahasa Arab, walaupun tidak semua
kata-kata baru harus dikenalkan dengan langkah-langkah tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil analisis kontrastif perbedaan kata antara dua bahasa ini agar guru dapat
memprediksi bahwa pola ini akan menyulitkan pembelajar B2 sehingga guru dapat
menyiapkan langkah pembelajaran yang tepat.
Menerjemahkan suatu teks adalah salah satu cara yang paling sering digunakan untuk
mengajarkan kosakata. Guru akan mengajarkan materi tentang tata bahasa menggunakan
rumus, dan kemudian menggunakan alih bahasa ketika memberikan pengajaran
membaca, menulis, serta kosakata dalam bahasa Arab.
17
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.
Aplikasi:
Yufid KBBI
18