1. Jurnal 1
4. Ringkasan
Pengembangan media pembelajaran diperlukan untuk mendukung perkembangan
anak dalam berbagai aspek, salah satunya adalah dalam kegiatan membaca. Penggunaan
media pembelajaran diperlukan karena dapat meningkatkan motivasi anak dalam
kegiatan pembelajaran dengan adanya media yang berbeda-beda seperti gambar, animasi
dan suara. Adanya gambar, animasi dan suara ini dapat membuat peserta didik lebih
mudah dalam memahami kata-kata yang sulit dimengerti karena mereka lebih familiar
dengan gambar atau suara daripada tulisan. Selain mempermudah dalam proses
pembelajaran, media pembelajaran juga dapat meningkatkan kreativitas peserta didik
sehingga mereka lebih bisa mengeksplorasi atau berkreasi dengan hal-hal yang telah
mereka pelajari.
Meskipun demikian, media pembelajaran yang digunakan juga harus disesuaikan
dengan peserta didik karena kemampuan peserta didik yang berbeda-beda setiap
individunya, baik dalam segi pengetahuan maupun keterampilan.
Dewasa ini banyak peserta didik usia sekolah dasar sudah mampu dan mahir
dalam memainkan game di telepon genggam. Oleh karena itu, media pembelajaran yang
dikembangkan alangkah lebih baiknya jika berbasis IT, terlebih lagi media pembelajaran
untuk peserta didik pada kelas rendah.
Hal ini dikarenakan pada usia kelas rendah, anak lebih senang bermain dan
melakukan aktivitas yang menyenangkan. Pengembangan media juga harus dapat melatih
perkembangan motoric peserta didik. Dengan mengembangkan media pembelajaran
berbasis game edukasi, peserta didik tidak hanya bisa belajar dengan cara yang
menyenangkan, tapi juga bisa melatih keseimbangan, melatih gerak siswa, melatih
gerakan mata dan juga tangan.
Salah satu muatan pembelajaran yang cocok untuk mengembangkan media
pembelajaran berbasis game edukasi adalah matematika, terutama untuk kelas rendah
dimana peserta didik akan lebih paham apabila dijelaskan menggunakan dengan benda
konkret atau merasakan penglaman belajar secara langsung. Pengembangan media belajar
ini dapat dikaitkan dengan kemampuan problem solving peserta didik, sehingga peserta
didik tidak hanya belajar tentang teori, tapi juga hal lain seperti interaksi dengan teman
sebaya, penggunaan huruf vocal dan konsonan, keterampilan dan melatih alat gerak serta
mempelajari nilai kehidupan berupa kesatuan dalam perbedaan.