Anda di halaman 1dari 16

11/23/2020

Keragaman
Ekosistem di
Taman
Nasional
Wasur dan
Manfaatnya

BIODATA
Nama :
Pekerjaan :
Jabatan :
Pangkat :
Golongan :
Instansi : Balai Taman Nasional Wasur
Pendidikan : S-1 Biologi, S-2 Kehutanan
Email : aprianto.1985@yahoo.com

1
11/23/2020

Apakah yang anda lihat????

PENGERTIAN KERAGAMAN HAYATI

Biodiversity : the diversity of life = keragaman


kehidupan

Variability among living organism from all sources


including terrestrial, marine and other aquatic
ecosystems and the ecological complexes of which
they are part; this includes diversity within species,
between species and of ecosystem

Suatu terminologi untuk menyatakan


keragaman kehidupan di bumi yang
sangat kompleks

2
11/23/2020

Why conserve
biodiversity?
Asumsi:
keragaman fungsional
/Peran akan terjaga
apabila keragaman
structural/Komposisi
Terjaga= fungsi ekosistem
bagi manusia (manfaat)
akan terus mengalir
sepanjang keragaman
structural terjaga

Maka:
Sebagian besar
pengelolaan biodiversity
mengacu pada
pengawetan komponen
structural (life forms all
levels) = lebih mudah

How many species are there on Earth


and in the Ocean?

Mora C, TittensorDP, AdlS, Simpson AGB, Worm B (2011) How Many Species Are There on Earth
and in the Ocean?. PLoSBiol9(8): e1001127. doi:10.1371/journal.pbio.1001127
http://journals.plos.org/plosbiology/article?id=info:doi/10.1371/journal.pbio.1001127

3
11/23/2020

 Makhluk hidup berinteraksi dengan


lingkungannya (biotik dan abiotik) untuk
tetap eksis di bumi
 Semakin banyak jenis dan jumlah makhluk
hidup, semakin kompleks interaksi, samakin
produktif dan stabil sebuah ekosistem
 Kemampuan manusia terbatas dalam
memahami fenomena kompleks tersebut
 Konservasi : pengawetan biodiversitas,
perlindungan system penyangga
kehidupan (proses ekologis), pemanfaatan
lestari SDAE

4
11/23/2020

3P dalam kegiatan KSDAE (UU 5 tahun


1990 ttg KSDAE)
1. Perlindungan system penyangga
kehidupan
2. Pengawetan keragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
3. Pemanfaatan secara lestari SDAHE

5
11/23/2020

Hutan konservasi terdiri dari:


1. Kawasan Suaka Alam (KSA): cagar
alam dan suaka margasatwa
2. Kawasan Pelestarian Alam (KPA): TN,
Taman hutan rakyat, Taman Wisata
Alam
3. Taman buru

KSA, kawasan pengawetan dan wilayah sistem


penyangga kehidupan.
KPA, perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa, serta pemanfaatan secara lestari SDAH dan
ekosistemnya.
CA, Unik tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.
SM, keunikan jenis satwa dan dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya.
TN, ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi
TAHURA, koleksi tumbuhan dan atau satwa yang
alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli
TWA, untuk pariwisata dan rekreasi alam

6
11/23/2020

Tanggal/Tahun Keputusan Isi Keputusan

Sekilas
2 Mei 1978 Keputusan Menteri Ditunjuk sebagai Kawasan suaka
Pertanian Nomor: alam, yaitu Suaka Margasatwa
252/Kpts/Um/5/1978 Wasur dengan luas 206.000 hektar
dan Cagar Alam Rawa Biru

TNW
dengan luas 4.000 hektar (total
luasan 210.000 ha).
10 Maret 1981 Gubernur Propinsi Irian Perluasan kawasan sebesar
Jaya No. 15.000 ha menjadi 225.000 ha,
1125/DJ/I/1981 tetapi belum ditetapkan dalam SK
Menteri.
4 Januari 1982 Keputusan Menteri Perluasan sebesar 98.000 hektar,
Pertanian Nomor sehingga menjadi 323.000 ha
15/Kpts/Um/1/1982 (225,000 + 98.000 ha).
06 Maret 1990 Pernyataan Menteri Kawasan Wasur yaitu CA. Rawa
Kehutanan RI Nomor: Biru dan Suaka Margasatwa
448/Menhut-VI/90 Wasur sebagai TN Wasur dengan
luas keseluruhan 308.000 hektar
23 Mei 1997 Keputusan Menhut No: Penunjukan TN Wasur dengan
282/Kpts-VI/1997 luas 413810 ha.
17 April 2014 Kepmenhut Penetapan kawasan TN Wasur
No.2549/Menhut- seluas 431.425 ha
VII/Kuh/2014

Sekilas TNW
TN Wasur berada di dalam 3 wilayah adminitrasi
distrik: Distrik Merauke, Distrik Sota dan Distrik
Nokenjerai dan terdapat 9 kampong.

Flagship mamalia berkantung (Thylogale brunii,


Macropus agilis)

7
11/23/2020

Kanguru bush Walabi lincah Cendrawasih Besar


Thylogale brunii Macropus agilis Paradisaea apoda

Sanca hijau Kasuari Gelambir-ganda Kakatua Raja


Morelia viridis Casuarius casuarius Probosciger aterrimus

Arwana Papua Rusa Timor Ikan gabus


Scleropages jardinii Rusa timorensis (Channa striata)

Kantong semar Anggrek nanas Anggrek tebu


Nepenthes Dendrobium Smilliae Grammatophyllum speciosum

Kayu putih Wati Sarang semut


Asteromyrtus symphyocarpa piper mysticum

8
11/23/2020

FUNGSI DAN PERAN TAMAN


NASIONAL WASUR
Taman Nasional Wasur memiliki kedudukan strategis secara
internasional dengan ditetapkan sebagai :
1. Situs East Asia Australasia Flyway Partnership (EAAFP)
sejak 1996. Kawasan ini memiliki peranan penting
sebagai tempat persinggahan dan tujuan migrasi bagi
beberapa jenis burung migran;
2. Situs lahan basah (Ramsar site) sejak 2006;
3. Bagian dari kemitraan pengelolaan ekoregion
Trinational Wetlands : Tonda Wildlife Management
Area (PNG), Kakadu National Park (Northern Territory,
Australia.) dan TN Wasur (Indonesia)

FUNGSI DAN PERAN TAMAN


NASIONAL WASUR
Kedudukan Taman Nasional Wasur secara lokal maupun
regional:
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan masyarakat
sekitarnya;
2. Pelestarian perwakilan kehati lahan basah;
3. Perlindungan budaya dan kearifan lokal suku-suku asli
(Suku Marind, Suku Kanume, Suku Yeinan dan Suku
Marory Mengey);
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat;
5. Mendukung peningkatan kualitas pembangunan
regional (pariwisata, sumber air, dan lainnya);
6. Kawasan perbatasan yang penting dari segi politik
dan hankam.

9
11/23/2020

FUNGSI DAN PERAN TAMAN


NASIONAL WASUR
Kedudukan Taman Nasional Wasur secara lokal maupun
regional:
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan masyarakat
sekitarnya;
2. Pelestarian perwakilan kehati lahan basah;
3. Perlindungan budaya dan kearifan lokal suku-suku asli
(Suku Marind, Suku Kanume, Suku Yeinan dan Suku
Marory Mengey);
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat;
5. Mendukung peningkatan kualitas pembangunan
regional (pariwisata, sumber air, dan lainnya);
6. Kawasan perbatasan yang penting dari segi politik
dan hankam.

Kolaboratif managemen pada


zona Pemanfaatan

Taman Nasional Wasur terbagi kedalam 4


wilayah adat, dimana masyarakat telah
bermukim sebelum kawasan ini ditunjuk
sebagai kawasan taman nasional

10
11/23/2020

Kolaboratif Managemen Pada


Zona Pemanfaatan
Zona Pemanfaatan Luas (Ha) Status
Biras dan Bumi Perkemahan 88,78 Lama
Bomisai 25,207 Lama
Rawa Biru 101,292 Baru (Dari Zona Rimba)
Mbanggu 6,914 Baru (Dari Zona Rimba)

Kriteria berdasarkan PermenLHK No: P.76/Menlhk-Setjen/2015:


1. Merupakan wilayah yang memiliki keindahan alam/daya tarik alam atau
nilai sejarah dan/atau wilayah dengan aksesibilitas yang mampu
mendukung aktivitas pemanfaatan;
2. Merupakan wilayah yang memungkinkan dibangunnya sarana prasarana
antara lain untuk menunjang pemanfaatan dan pengelolaan;
3. Bukan merupakan konsentrasi komunitas tumbuhan/biota utama;
4. Bukan merupakan areal dengan keragaman jenis yang tinggi; dan/atau
5. Terdapat potensi jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan.

Kolaboratif managemen pada


zona Pemanfaatan

Sanctuary Wallaby di TNW:


1. Meningkatkan populasi satwa wallaby
lincah (Macropus agilis);
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat
melalui upaya pengembangbiakan satwa
wallaby lincah (Macropus agilis) melalui
praktek budidaya dan penangkaran;
3. Meningkatkan ekonomi masyarakat 4 suku
pemilik hak ulayat melalui upaya
budidaya dan penangkaran.

11
11/23/2020

Pengamatan Metode Pengamatan


Pada setiap jalur dibuat petak-petak
KERAGAMAN pengamatan
1. Vegetasi tingkat semai dan vegetasi
JENIS bawah 2 x 2 m
2. Vegetasi tingkat pancang 5 x 5 m
SURVEI VEGETASI 3. Vegetasi tingkat tiang 10 x 10 m
1. Semai : anakan pohon dengan 4. Vegetasi tingkat pohon 20 x 20 m
ketinggian tidak lebih dari 1,5
m
2. Pancang : semai yang telah Analisis Data
tumbuh dengan ketinggian
lebih dari 1,5 m dan diameter
batang kurang dari 10 cm
3. Tiang: tumbuhan berkayu
dengan diameter batang
antara 10 cm – 20 cm
4. Pohon : tumbuhan berkayu
dengan diameter batang lebih
dari 20 cm
Sumber: Bismark, 2011

Pengamatan Data yang harus dikumpulkan


1. Jenis satwa yang teramati
KERAGAMAN 2.3. Jumlah individu
Jenis kelamin (jantan atau betina)
JENIS 4. Kelompok usia (bayi, muda, atau tua)
5. Aktivitas satwa
6. Pemanfaatan ruang (lokasi satwa liar strata
SURVEI MAMALIA hutan)
1. Metode Transek 7. Waktu teramatinya satwa
2. Metode Transek Jalur (Strip 8. equation
Type Habitat tempat
here. ditemukannya satwa
Transect)
3. Metode Transek Garis (Line Analisis Data
Jumlah satwa yang teramati
transect) Kepadatan populasi (Jumlah individu/ha) =
2 x panjang total transek x lebar transek
4. Concentration count Luas kawasan x Jumlah satwa yang teramati
Jumlah Populasi =
5. Point Center Count 2 x panjang total transek x lebar transek

6. Trapping Kepadatan (ekor/ha) =


Σ satwa yang teramati dilokasi penelitian
Luas wilayah pengamatan
7. Camera-trapping
Kepadatan (ekor/ha) =Σ Ulangan Σ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒- 𝑖
8. Rapid Assesment
9. Wawancara Shannon Index H′
𝑛𝑖
ln
𝑛𝑖
𝑁𝑜 𝑁𝑜
10. Studi literatur
11. Pencetakan jejak, bekas ni = jumlah individu dalam satu jenis
N0 = jumlah individu dalam satu komunitas
Sumber: Bismark, 2011

12
11/23/2020

Pengamatan Metode Pengamatan


Aspek yang diamati : Jenis berdasarkan
KERAGAMAN morfologi, identifikasi lewat suara,
behaviour, populasi, distribusi, dan lain-
JENIS lain.

SURVEI BURUNG Metode yang spesifik dilakukan untuk


1. Metode Transek survai burung yaitu METODE PEMETAAN
2. Metode Transek Jalur (Strip
Transect) dan TRANSEK TITIK
3. Metode Transek Garis (Line
transect)
4. Concentration count Analisis Data
5. Point Center Count
6. Trapping Analisis data pada survai burung dapat dilakukan
7. Camera-trapping seperti pada survai mamalia
8. Rapid Assesment
9. Wawancara
10. Studi literatur

Sumber: Bismark, 2011

Pengamatan Metode Pengamatan


Secara umum ada ada dua metode yang
KERAGAMAN digunakan yaitu
1. Metode langsung (direct), meliputi
JENIS pengamatan hewan yang ada di lokasi
sampel
SURVEI 2. Metode tidak langsung (indirect), tidak
HERPERTOFAUNA langsung dilakukan dengan cara
1. Road cruising memperoleh informasi spesies tanpa
2. Survai Perjumpaan Visual melihat hewan itu secara langsung,
(Visual Encounter
Survai/VES) misalnya melalui jejak atau suara
3. Sampling Kuadrat (Quadrat
sampling)
4. Transek Garis
Analisis Data
1. Data kuantitatif atau kualitatif.
5. Metode straight line drift 2. Tergantung oleh berbagai faktor antara lain: desain
fence dan pitfall traps eksperimen atau prosedur sampling yang digunakan,
pemilihan alat dan kemampuan menggunakan alat,
dan kondisi lingkungan
Sumber: Bismark, 2011

13
11/23/2020

Pengamatan Metode Pengamatan


1. Ordo utama serangga adalah diptera (lalat),
KERAGAMAN coleopteran (kumbang), hemiptera (kepik),
Odonata (capung), orthoptera (belalang),
JENIS hymenoptera (semut), lepidoptera (kupu-kupu),
dan isoptera (rayap).
2. Serangga juga dapat menjadi bioindikator
SURVEI yang sensitif yang dapat mengungkapkan
aspek lingkungan yang tidak terlihat oleh
SERANGGA mata.
1. Perangkap Cahaya (Light
3. Untuk membandingkan kondisi di daerah yang
Traps)
2. Perangkap Lengket (Sticky
berbeda sangat penting untuk menggunakan
Traps) metode yang sama di kedua lokasi
3. Jebakan Penjatuh (Pitfal
Traps)
4. Perangkap serangga terbang
(Flight Interceptors)

Sumber: Bismark, 2011

Maximum Entropy
Modeling (MaxEnt) to
predict future trends

 Maxent is based on a
machine learning
response that is
designed to make
predictions from
incomplete data.
 Only presence locations Urbani, F., D’Alessandro, P., Biondi, M. 2017. Using Maximum Entropy Modeling (MaxEnt)
data as input to predict toclimate
predict future trends in the distribution of high altitude endemic insects in response to
change. Bulletin of Insectology 70 (2): 189-200, 2017

the potential distribution Species distribution models can be


of a given species extremely helpful to identify and analyze
the cause of the fragmentation and
contraction distribution.

14
11/23/2020

Namdur Coklat-Chlamydera cerviniventris


Fawn-breasted Bowerbird

We need them to survive,


but they don’t need us at all
-Professor Edward O.Wilson-

15
11/23/2020

TERIMA KASIH

16

Anda mungkin juga menyukai