Anda di halaman 1dari 19

Pembelajaran

Matematika Realistik
Dosen Pengampu: Dr. Meiliasari, M.Sc / Dr. Pinta Deniyanti Sampoerna, M.Si
Design Research:
DESAIN PEMBELAJARAN
STATISTIKA MENGGUNAKAN
KONTEKS MAL DI KELAS V
(Apriyana Surya, 2017)

Di tinjau oleh :
Bambang Faedoni
1309819007
5 KARAKTERISTIK PMRI :
Treffers (1987)

MODEL INTERAKTIVITAS
Model bertujuan untuk Terdapat interaksi
menghubungkan antara
yang terus menerus
antara siswa yang satu
sesuatu yang kongkrit
01 menuju sesuatu yang
abstrak atau antara
03 dengan siswa yang
lain, juga antara siswa
dengan pembimbing,
05
level informal menuju mengenai proses
level yang lebih formal. konstruksi yang
dilakukan masing-
masing.

KONTRIBUSI SISWA
KONTEKS Proses yang konstruktif
KETERKAITAN
dalam pembelajaran, di
kegiatan mana siswa mengkonstruksi topik-topik yang
pembelajaran
dimulai dengan
02 sendiri proses penyelesaian
soal atau masalah
kontekstual yang dihadapi,
04 berbeda dapat
diintegrasikan sehingga
dapat memunculkan
penggunaan yang menjadi awal dari pemahaman tentang
proses matematisasi suatu konsep secara
masalah kontekstual berikutnya.
serentak
suatu instrumen yang menjadi
panduan pada proses pelaksanaan
penelitian design research,
sebagai perluasan dari percobaan
pikiran (tought experiment)
Analisis Restrospektif

Hipotesis Lintasan Belajar


Bagian dari Proses HLB yang
( HLB )
menganalisis data-data yang telah
diperoleh untuk mengetahui apakah
mendukung atau sesuai tidak
dengan konjektur yang telah
dirancang.
Analisis Konteks
the use of context atau penggunaan konteks dimana kegiatan pembelajaran
dimulai dengan penggunaan masalah kontekstual.
Dalam Skiripsi ini Saya pahami adalah masalah kontekstual yang digunakan
adalah penggunaan mal yang di dalamnya terdapat toko baju untuk
memahami konsep awal mencari data.

Penggunaan konteks mal


Analisis Model
using models and symbols for progressive mathematization atau penggunaan model dimana
menggunakna model bertujuan untuk menghubungkan antara sesuatu yang kongkrit menuju sesuatu
yang abstrak atau antara level informal menuju level yang lebih formal.

Pada penelitian ini terdapat empat macam level dalam pembelajaran PMRI yaitu situations (situasional),
model of (referensial), model for (general), dan formal (Gravemeijer, 1994). Penggunaan kubus satuan
yang merupakan representasi dari toko baju merupakan level situasioanl dimana peneliti menggunakan
konteks yang disajikan dalam proses pembelajaran. Siswa kemudian menggunakan mal dimana di
dalam mal terdapat toko baju yang direpresentasikan dengan menggunakan kubus.

Kubus satuan sebagai


model konkrit
Analisis Kontribusi Siswa
using student’s own contribution and production.

Pemanfaatan hasil kontruksi siswa terlihat sejak proses pelaksanaan dari aktivitas 1-3 dimana guru
menghargai setiap jawaban dan kontribusi siswa yang muncul selama proses pembelajaran. Guru
memberikan kebebasan siswa dalam mengungkapkan dan menjawab pertanyaan dengan menggunakan
strategi mereka masing-masing. Banyaknya variasi jawaban siswa membuat pembelajaran matematika
menjadi lebih menarik karena akan muncul diskusi kelas. Para siswa menentukan strategi mana yang
terbaik untuk mereka gunakan.

Salah satu strategi


siswa dalam
menyelesaikan masalah
Analisis Interaktivitas
salah satu bentuk
interaktivitas siswa

Karakteristik yang keempat adalah interactivity.

Pada Penelitian ini proses pembelajaran baik pada siklus 1 dan siklus 2, interaktivitas tidak hanya terjadi
antara guru dan siswa tetapi juga dengan sesama siswa. Bentuk interaksi dapat berupa diskusi,
memberikan penjelasan, komunikasi, kooperatif dan evaluasi. Interaksi antara guru dan siswa terlihat pada
saat proses pembimbingan kepada semua kelompok yang dapat dilihat dalam dialog-dialog pada hasil
penelitian. Walaupun tidak semua kelompok mendapatkan bimbingan dari guru namun beberapa kelompok
telah dibantu oleh peneliti untuk berdiskusi. Sementara itu, aktivitas sesama siswa telah berlangsung
dengan baik namun pada saat proses pembelajaran. dengan demikian setelah terjadinya proses sosial,
siswa dapat menemukan sendiri pemahamannya mengenai statistika. .
Analisis Keterkaitan
Karakteristik yang terakhir adalah intertwinement (keterkaitan).

Pada penelitian ini, saat pembelajaran berlangsung ada konstuksi konsep statistika
ini dengan konsep penjumlahan, pembagian, dan perbandingan suatu benda.
Shapes
Presenter Name
Pembahasan Hipotesis Lintasan
Belajar ( HLB )

Pertemuan Pertama:

1. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat melakukan kegiatan menentukan tinggi setiap batang, setelah semua tinggi batang menjadi sama dengan memotong dan memindahkan batang
secara adil;
b) Siswa dapat menyatakan banyaknya toko yang paling sering ditemukan di setiap lantai mal dan mengurutkan dari data terkecil sampai terbesar.

2. Alat yang digunakan


Proyektor, laptop, Lembar Aktifitas Siswa.

Hipotesis Proses Belajar


- Aktivitas 1
a) Guru mengawali pembelajaran dengan membuatkan kelompok yang terdiri dari 4 orang;
b) Guru menanyakan beberapa pertanyaan mengenai pengumpulan data untuk mengetahui pemahaman awal siswa;
c) Guru menanyakan hasil observasi toko baju di mall
d) Guru memberikan LAS yang dikerjakan secara berkelompok untuk mengetahui pemahaman siswa

- Aktivitas 2
a) Guru memberikan LAS kedua, dikerjakan siswa secara berkelompok;
b) Guru meemberikan banyak bentuk kubus satuan;
c) Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan jawabannya;
d) Guru dapat meluruskan apabila terjadi kesalahan pemahaman;
e) Guru mereview apa yang sudah dipelajari
Pembahasan Hipotesis Lintasan
Belajar ( HLB )

Pertemuan Kedua:

1. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat melakukan kegiatan menentukan tinggi setiap batang, setelah semua tinggi batang menjadi sama dengan memotong dan memindahkan batang
secara adil;
b) Siswa dapat menemukan konsep rata-rata
c) Siswa dapat menyatakan Konsep Modus
d) Siswa dapat mengurutkan dari data terkecil sampai terbesar.

2. Alat yang digunakan


Proyektor, laptop, Lembar Aktifitas Siswa.

Hipotesis Proses Belajar


- Aktivitas 3
a) Guru menanyakan hasil diagram batang;
b) Guru meemberikan banyak bentuk kubus satuan;
c) Guru memberikan LAS 3 kepada siswa

- Aktivitas 4 dan 5
a) Guru memberikan LAS terakhir, dikerjakan siswa secara berkelompok;
b) Guru meemberikan banyak bentuk kubus satuan;
c) Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan jawabannya;
d) Guru dapat meluruskan apabila terjadi kesalahan pemahaman;
e) Guru mereview apa yang sudah dipelajari
Analisis Restrospektif

Aktivitas 1 “Membuat Turus”

Aktivitas Peserta Didik:


Peserta didik mengumpulkan data dari sebuah mal, salah satu konteks yang diambil adalah toko baju. Setelah
mengumpulkan data siswa akan membuat turus yang digunakan untuk menentukan jumlah toko baju yang ada pada
masing-masing lantai yang akan disajikan pada tabel. Selain itu, peserta didik secara berkelompok mempresentasikan
hasil lembar aktivitas yang telah dikerjakan dan membuat kesimpulan secara bersama-sama.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat membuat turus bedasarkan data yang telah mereka kumpulkan. Ketika siswa sudah mampu membuat
turus, maka dapat dikatakan siswa telah memahami konsep turus dimana turus digunakan untuk menentukan jumlah dari
suatu data. Peserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah didapatkan secara bersama-sama dan mendiskusikan
hasil aktivitas yang dilakukan pada diskusi besar
Berikut ini merupakan transkrip pada aktivitas 1 pada salah satu kelompok:
Guru : “kenapa kamu menuliskan jumlah terlebih dahulu dari pada turus?”
Siswa : “ya kalau sudah tahu jumlahnya, kan kita baru bisa buat turusnya pak”
Guru : “jadi menurutmu apa kegunaan dari turus tersebut?”
Siswa : “untuk menyatakan jumlah dari banyaknya data”
Guru : “ooo jadi jumlah datanya dulu baru kita bisa tahu berapa banyak turus yang
akan dibuat?”
Siswa : “iya pak”

Dari tanya jawab antara guru dan siswa tersebut, maka hal tersebut membuktikan
bahwa siswa pada dasarnya belum memahami apa kegunaan dari turus tersebut
Aktivitas 2. Menggambar dan Menyusun Toko Baju

Guru membagikan LAS 2 yang terdiri dari 3 soal (permasalahan) dan guru memberikan kubus
satuan yang digunakan untuk menyusun batang. Siswa masih tetap berdiskusi kelompok
seperti pada aktivitas sebelumnya. Siswa diingatkan kembali dengan rekaman dan gambar
mengenai banyaknya toko baju yang ada di setiap lantai mal untuk digunakan kembali dalam
menggambar dan menyusun diagram batang. Dalam aktivitas ini siswa menggunakan kubus
satuan sebagai representasi dari toko baju yang ada di setiap mal. Gambar di bawah ini
menunjukkan kativitas siswa menyusun kubus satuan sebelum menggambarkan diagram
batang pada diagram cartesius.

Pada soal tersebut sebelumnya siswa diberikan kubus


satuan untuk disusun sebagai representasi dari toko
baju. Pada saat menyusun kubus tersebut, kedua
kelompok tidak menggunakan skala. Akan tetapi pada
saat menggambarkan pada diagram batang siswa
langsung menggunakan skala. Hal itu menunjukkan
bahwa siswa sudah mampu menyajikan data dalam
bentuk diagram batang
Aktivitas 3. Konsep Rata-Rata

Dalam aktivitas ketiga, siswa melakukan aktivitas memindahkan potongan batang


untuk menemukan konsep rata-rata. Dengan menggunakan kubus satuan, siswa
menyusun kubus tersebut berdasarkan data jumlah toko baju yang ada di setiap
lantai mal kemudian siswa diminta untukmenyamakan tinggi dari susunan kubus
tersebut.

Melihat jawaban siswa di atas, siswa menyamakan tinggi batang pada diagram
cartesius. Ada beberapa cara yang dilakukan siswa, diantaranya siswa
menyamakan tinggi batang kubus satuan dengan cara memindahkan dari
batang yang lebih tinggi ke batang yang lebih rendah. Pada kelompok lain,
siswa langsung menjumlahkan toko baju kemudian baru dibagi dengan
banyaknya lantai sehingga didapat tinggi batang yang sama
Aktivitas 4 dan 5 . Modus, Nilai Tertinggi, Nilai Terendah

Siswa masih menggunakan kubus satuan sebagai representasi dari toko baju yang ada di
mal untuk menemukan konsep modus, urutan data, nilai tertinggi dan nilai terendah. Siswa
masih menggunakan kubus satuan sebagai representasi dari toko baju yang disusun
berdasarkan jumlahnya kemudian siswa menentukan dilantai mana yang paling sering
menjual baju anak. Setelah itu sisa mengurutkan jumlah dari mulai yang terkecil hingga
terbesar yang secara tidak langsung siswa langsung bisa menemukan nilai tertinggi dan
nilai terendah. Pada saat pembelajaran terdapat berbagai macam jawaban siswa
diantaranya:
Untuk menemukan nilai modus, ada siswa yang menjawab
dengan benar. Akan tetapi ada siswa yang memahami nilai
modus sebagai nilai yang paling besar. Pada saat menjawab
soal urutan data, ada siswa yang belum memahami makna
dari mengurutkan data dari yang terkecil hingga nilai yang
terbesar

Data siswa : (1) lower ground berjumlah 6, (2) ground floor


berjumlah 16, (3) lantai 1 berjumlah 44, (4) lantai 2 berjumlah 6

Jawaban siswa yang salah :


Aktivitas ke- Ulasan
1 Bahwa siswa mengeksplorasi pengetahuan awal melalui kegiatan mengumpulkan data
toko baju yang ada di setiap lantai kemudian membuat turus untuk disajikan dalam
diagram batang
2 siswa diarahkan untuk menggambarkan diagram batang dari susunan kubus yang telah
mereka rancang berdasarkan data yang telah mereka miliki. Hal itu menunjukkan bahwa
siswa mampu berfikir rasional pada saat menggambarkan diagram batang
3 Secara umum pembelajaran berlangsung interaktif karena siswa berdiskusi, siswa
menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami
jawaban temannya, setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan,
mencari alternatif penyelesaian yang lain dan melakukan refleksi terhadap setiap
langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran.
4 dan 5 siswa mampu menentukan mana toko baju yang paling serimg terdapat disetiap lantai
mal sehingga secara tidak langsung siswa dapat menemukan modus. Selain itu siswa
sekaligus mengurutkan data sehingga ditemukan mana nilai tertinggi dan nilai terendah
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai