Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL OBSERVASI

STUDI KASUS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Winarsih M.Pd

Disusun oleh:

Ayu Sukoningtiyas

NPM : 19187203025

Pendidikan Ekonomi 4A

UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG

Tahun Ajaran

2021/2022
A. Identifikasi Siswa
Dalam observasi ini penulis memilih salah satu siswa kelas IV klien
karena penulis mengetahui siswa tersebut dalam hasil ujian MID semester
mendapatkan nilai yng tidak bagus dan proses beljar mengajar dalam
sikapnya kurang baik terhadap materi belajarnya. Seperti kurang
konsentrasi, banyak berbicara ketika guru sedang memberikan penjelasan
materi dan bahkan tak jarang mengantuk pada saat pelajaran. Selain
pengamatan penulis memperoleh informasi ini juga memberikan angket
serta wawancara.

Dari berbagai informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut


kesulitan dalam menerima pelajaran, kurangnya motivasi belajar dan
kurangnya fasilitas yang memenuhi proses belajar.

Berikut hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan pribadi klien :

1. Identitas siswa
Nama siswa : Muhammad Topa
TTL : Tulungagung, 23 mei 2003
Jenis kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Alamat : Sumbergempol
Sekolah : SDN 01 Bukur
Kelas : IV
Jumlah saudara :2
Anak ke :2
Tinggal bersama : Orang tua

2. Nama orang tua


Ayah : Gufron
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhri : SMA
Ibu : Novia
Pekerjaan : Wiraswasta
3. Wali kelas : Samarudin, S.pd
4. Kepala sekolah : Budi Siswanto M.pd

B. Pengumpulan Data
Didalam data yang diperoleh tentang kesulitan belajar tersebut
menggunakan metode observasi, pemberian angket dan wawancara pada
klien yang mengalami kesulitan belajar, dengan metode tersebut penulis
dapat merumuskan permasalahan yang dihadapi klien, bahwa dalam
belajar menghitung dan memahami rumus rumus dalam pelajaran
matematika.
Adapun beberapa masalah kesulitan belajarnya yang dimiliki klien antara
lain :
 Klien sering memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam proses
belajar
 Klin sulit memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru
terutama pada pelajaran matematika
 Klien selalu tertinggal dari temannya yang berkaitan tentang
masalah belajarnya
 Kuragnya perhatian orangtua tentang perkembangan belajar klien
 Kurangnya bibingan belajar di luar sekolah

Berikut angket diagnosis kesulitan belajar matematika klien :

TANGGAPAN
NO DESKRIPSI
YA TIDAK
A.Matematika bukan mata pelajaran yang sulit

bagi saya
B. Saya selalu bersemangat ketika belajar

matematika di kelas
C. Saya selalu memerhatikan guru matematika

yang sedang menerangkan di depan kelas
D.Ketika diberikan soal matematika, saya

merasa saya bisa mengerjakannya
E. Saya tidak mudah bosan ketika belajar

matematika di sekolah
F. Rumus matematika bukanlah hal yang saya

takuti
G.Saya senang belajar dengan guru
matematika di sekolah karena beliau 
Tanggapan YA TIDAK
H.Saya merasa bisa memahami materi
matematika lebih cepat dari temanteman 
saya
I. Saya merasa perlu mendapatkan pengajaran

tambahan untuk pelajaran matematika
J. Saya memerlukan teman belajar yang asik

ketika belajar matematika
K.Suasana belajar di kelas mendukung proses

pembelajaran matematika
L. Ketika ada pokok bahasan yang sulit, saya

tidak segan untuk bertanya pada guru
M.Sekolah atau guru memberikan fasilitas
pelajaran tambahan ketika ada materi yang 
kurang saya pahami
N.Saya mengikuti bimbingan belajar

matematika di luar sekolah
O.Orang tua saya memberikan fasilitas yang

cukup untuk belajar matematika
P. Saya sangat menyukai dan mahir dalam
operasi operasi dasar penjumlahan, 
pengurangan, perkalian, dan pembagian

C. Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan vdata melalui metode observasi,
pemberian angket dan wawancara. Penulis mulai memahami bahwa siswa
tersebut mengalami kesulitan dalam memahami konsep operasi dasar
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sehingga seringkali
salah menggunakan rumus dalam menyelesaikan soal.
D. Diagnosa
faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitan
dengan kurang mendukungnya perasaan hati siswa untuk belajar secara
sungguh-sungguh. Lebih lanjut lagi penulis menjelaskan bahwa anak yang
tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurang berhasil
mempelajari mata pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil angket dalam
pernyataan terkait suka atau tidak dengan mata pelajaran matematika,
menjelaskan bahwa siswa tersebut tidak menyukai pelajaran matematika.
Mungkin karena hal inilah siswa tersebut malas dan melamun sendiri saat
guru menjelaskan materi. Sikap yang ditunjukkan karena siswa tidak suka
dengan mata pelajaran tersebut, sehingga sulit untuk mencerna materi
yang dijelaskan. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti juga
ditemukan bahwa siswa tersebut tidak memperhatikan saat guru
menjelaskan.

E. Prognosa
Beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil :
 Siswa harus mengetahui terlebih dahulu untuk apa dan tujuan apa yang
hendak dicapai sebelum belajar pelajaran tersebut
 Siswa harus memiliki motivasi yang murni untuk mencapai hasil
belajar
 Berusaha berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran
 Mengulang kembali materi yang telah disampaikan oleh guru
 Bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum bisa dipahami
 Guru harus memberikan dorongan / motivasi untuk belajar
 Orang tua diharapkan untuk memberikan perhatian penuh tentang
perkembangan belajar anaknya.

F. Dari alternatif penyelesaian tersebut, yang sudah di implementasikan


kepada siswa dan orang tua, yakni :
 Memberikan dorongan dan nasehat agar siswa mempunyai motivasi
untuk belajar matematik.
 Orangtua memberikan perhatian kepada anaknya terutama perhatian
terhadap perkembangan akademiknya.
 Siswa mendapat tambahan pemahaman tentang permasalahan
akademiknya dalam pelajaran matematika, terutama Penjumlahan dan
pengurangan, perkalian, pembagian.

G. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai