Anda di halaman 1dari 2

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai

ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini
berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran
yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan dalam deterjen juga berguna untuk
mempengaruhi sudut kontak sistem pencucian, sedangkan builder memiliki fungsi
untuk membantu efisiensi surfaktan dalam proses pembersihan kotoran. Salah satu
kemampuan buider yang penting dan banyak digunakan adalah untuk menyingkirkan
ion penyebab kesadahan dari cairan pencuci dan mencegah ion tersebut berinteraksi
dengan surfaktan. Hal ini dilakukan karena interaksi tersebut akan menyebabkan
penurunan efektivitas pencucian. Secara umum, builder memberikan alkalinitas ke
pencuci sehingga berfungsi juga sebagai alkali.Selain itu, builder juga memberikan
efek anti-redeposisi (Shofinita. 2009).

Connel, D.W.; miller, G.J., 1995, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, UIPress:
Jakarta
Sastrawijaya. 1991. Pencemaran Lingkungan. Bandung : Rineka Cipta.

Sheats, W. Brad dan Norman C. Foster. 1997. Concentrated Products from Methyl
Ester Sulfonates. (http://www.chemiton.com/papers_brochures.
/Concentrated_Products.doc.pdf)

Rosariawari, F. (2008). Penurunan Konsentrasi Limbah Deterjen Menggunakan


Furnace Bottom Ash (FBA). Jurnal Rekayasa Perencanaan, 4 (3).

Ying, GG. 2006. “Fate, Behavior, and Effects of Surfactants and their Degradation
Products in the Environment” Environment Internasional, 32, 417 – 431, 2006
[www.sciencedirect.com] Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik
Dasar Edisi Ketiga. Jilid 2. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.

Rieger MM. 1985. Surfactant in Cosmetics. Surfactant Science Series. New York:
Marcel Dekker, Inc.

Surfaktan merupakan zat yang dapat menyebabkan turunnya suatu tegangan


permukaan pada cairan, terutama pada air. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan
gelembung dan pengaruh permukaan lainnya yang memungkinkan untuk berfungsi
sebagai zat pembersih dalam industri maupun rumah tangga (Connell, 1995).
Surfaktan mengandung gugus hidrofilik maupun lipofilik pada molekul yang sama
(Sheat et al, 1997). Surfaktan untuk keperluan rumah tangga biasanya digunakan
kelompok surfaktan anion atau yang sering disebut dengan deterjen. Terdapat dua
macam deterjen anion, yaitu alkil benzene sulfonat dan alkil sulfonat linear
(Sastrawijaya, 1991).
Sifat-sifat surfaktan adalah dapat menurunkan tegangan permukaan, tegangan antar
muka, meningkatkan kestabilan partikel yang terdispersi dan mengontrol jenis
formulasinya baik itu oil in water (o/w) atau water in oil (w/o). Selain itu surfaktan
juga akan terserap ke dalam permukaan partikel minyak atau air sebagai penghalang
yang akan mengurangi atau menghambat penggabungan 5 (coalescence) dari partikel
yang terdispersi (Rieger, 1985).
Surfaktan anion yang berasal dari sulfat merupakan reaksi antara asam sulfat dengan
alkohol rantai panjang yang akan menghasilkan sulfat alkohol dan mempunyai sifat
aktif permukaan (surface active agent: Surfactan). Jenis surfaktan anionik yang sering
digunakan sebagai deterjen yaitu alkil benzen sulfonat. Alkil benzen sulfonat sulit
untuk terdegradasi dan untuk ssat ini sudah digantikan dengan alkil linear benzen
sulfonat maupun natirum lauril sulfat yang dianggap lebih mudah terdegradasi dan
lebih aman untuk lingkungan (Rosariawari, F, 2008). Rumus kimia dari surfaktan
anionik ini adalah Natrium dodesil sulfonat: NaCI2H23SOA (Ying,2006).

Anda mungkin juga menyukai