Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

ONLINE TEST

MATA KULIAH : Keperawatan Medikal Bedah III


DOSEN PENGAMPU : Yuniko Febby H. F., M.Kep., Ns.
SEMESTER : V
TAHUN AKADEMIK : 2019/2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI : ILMU KEPERAWATAN SOAL
Jalan Tuparev No. 70 A Cirebon Telp. 0231-209608
UJIAN AKHIR SEMESTER
www.umcirebon.ac.id

MATA KULIAH : Keperawatan Medikal Bedah III


HARI / TANGGAL : Februari 2021
DOSEN PENGAMPU : Asep Novi Taufiq Firdaus, M.Kep.,Ners
SEMESTER : V (Lima)
TAHUN AKADEMIK : 2020/2021
WAKTU : 120 Menit
SIFAT : Close Book

- Berdo’alah sebelum anda mengerjakan ujian ini


Petunjuk : - Kerjakan Soal Berikut ini, dengan memperhatiakan instruksi yang ada pada tiap soal, jangan lupa tulis
Nama, NIM dan tanda tangan Anda pada lembar jawaban yang tersedia

Bacalah doa sebelum mengerjakan soal!

1. Seorang laki-laki datang ke RS dengan keluhan nyeri hebat di sepanjang percabangan syaraf
mandibularis dan maksilaris, saat dilakukan pemeriksaan terdapat pula data bahwa pasien
mengeluh merasa baal di sekitar wajah, selain itu juga didapatkan TD 120/70mmHg, RR
30/menit, Suhu 36oC nadi 70 x/menit. Syaraf kranialis ke-berapa dan apakah namanya yang
mengalami gangguan pada pasien tersebut?

Jawaban:
Syaraf Kranialis ke V (Syaraf Trigeminus)

2. Seorang laki-laki datang ke rumah sakit Mitra Plumbon Cirebon, mengeluh tidak bisa
mencium bau disekitarnya pada sebelah hidungnya. Perawat pemeriksa menemukan data
pada saat pemeriksaan yaitu. TD 120/70, Nadi 30/menit, Suhu 35oC, RR 36 x/menit. Dalam
kasus sistem syaraf kranial yang berhubungan dengan indra penciuman adalah?

Jawaban:
Syaraf Kranial ke I (Saraf Olfaktori)

3. Pasien Tn. A, usia 58 tahun, dirawat karena stroke. Saat dilakukan pemeriksaan neurologis,
pasien tidak dapat menggerakan tubuh bagian kanan, pasien bicara pelo dan mengeluh sulit
mengunyah dan menelan. TD = 200/100mmHg, Suhu = 36,8 C, nadi 60x/menit, RR = 24
x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah 168mg/dL. Apa
sajakah diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dalam kasus tersebut?
Jawaban:
1) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, parastesia,
hemiparese/hemiplagia
2) Gangguan/kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah
otak, kerusakan neuromuskuler, kehilangan tonus otot fasial, kelemahan umum
3) Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan
hemiparese/hemiplegi, kerusakan neuromuskuler, kehilangan kontrol/koordinasi otot,
penurunan kekuatan/ketahanan, kerusakan perseptual, nyeri,
4) Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan

4. Pada kasus Tn.A (nomor 4), apa saja yang dapat perawat ajarkan kepada Tn.B dan
keluarganya untuk mencegah penyakit stroke?

Jawaban:
Edukasi terhadap Tn B untuk mencegah stroke:
1. Mengurangi konsumsi natrium dan meningkatkan konsumsi kalium. 
(Dietary approach to stop hypertension (DASH) direkomendasikan untuk menurunkan
berat badan. Diet dengan banyak buah dan sayur yang tinggi kalium dapat mengurangi
risiko stroke)
2. Anjurkan untuk melakukan pola hidup sehat dapat mengurangi risiko hipertensi dan
stroke, skreening teratur, cek-up Tensi, GDS, kolesterol
3. Edukasi untuk penurunan berat badan (direkomendasikan) karena dapat menurunkan
tekanan darah.
4. Konseling untuk membantu pasien berhenti merokok.
5. Aktivitas fisik disarankan karena mengurangi risiko stroke. Selain itu, olahraga dapat
membantu penurunan aktivitas platelet, reduksi fibrinogen plasma, dan meningkatkan
aktivitas tissue plasminogen activator.

5. Pasien Nn. B usia 21 tahun, masuk RS diantar oleh orangtuanya dengan kondisi penurunan
kesadaran. Pasien kemudian diketahui menderita meningitis. Saat dilakukan pengkajian
kesadaran, perawat mencubit telapak tangan pasien, dan pasien pun membuka mata namun
hanya sebentar. Saat perawat mencubit telapak tangan pasien, pasien terdengar menggumam
sambil menggerakkan tangannya. Hasil pemeriksaan fisik Nn.B adalah: TD 120/80mmHg,
nadi 60x/menit, RR 36x/menit, suhu 38,2oC. Laboratorium: BTA positif, leukosit
13.500/mm. Jelaskan hasil penilaian kesadaran pada pasien Nn. B!

Jawaban:
Nilai Glasgow Coma Scale Pasien Nn B: 8
Eye Movemen: membuka mata dengan rangsangan nyeri (2)
Motortik: Menggerakkan tangannya dengan stimulasi (4)
Verbal: Suara Menggumam (2)
6. Pada kasus Nn. B, sebutkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus
tersebut!

Jawaban:
1. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan intake yang kurang
sehubungan adanya penurunan kesadaran
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan sehubungan
dengan adanya penurunan kesadaran
4. Potensial terjadinya injuri sehubungan dengan penurunan tingkat kesadaran

7. Pasien Tn. C, 63 tahun dirawat dengan diagnosa medis HNP. Pasien mengatakan telah
merasakan nyeri pinggang bawah kiri sejak 5 hari sebelum masuk RS. Nyeri pinggang
bawah kiri timbul mendadak saat pasien sedang berkebun di rumahnya. Nyeri dirasakan
seperti tersetrum dan menjalar hingga ke bokong dan paha bawah dengan skala nyeri saat ini
6 dari 10. Hasil pengkajian tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 72 x/menit, RR 18 x/menit,
suhu 36,3oC. Tidak ada kelainan di pemeriksaan kepala, leher, maupun thoraks. Namun saat
dilakukan pemeriksaan Laseque, terdapat tanda positif di tungkai kiri. Apakah yang
dimaksud dengan pemeriksaan Laseque?

Jawaban:
Pemeriksaan laseque:
1. Tes ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
2. Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menilai abnormalitas dan nyeri pada
pinggang bagian bawah, (dengan Uji provokasi nyeri) Pemeriksaan ini bertujuan
menimbulkan sensasi nyeri yang pasien rasakan saat dilakukan pemeriksaan pada saraf
sciatic di L4-L5 atau L5-S1

Caranya:
Pasien berbaring posisi supinasi pada meja pemeriksaan. Pemeriksa mengangkat kaki yang
diperiksa lurus hingga pasien merasakan nyeri. Setelah keluhan nyeri tercapai kaki perlahan-
lahan diturunkan 5-10% atau sampai gejala nyeri menghilang. Pegang kaki pada posisi yang
lebih rendah, lalu sendi lutut diposisikan dorsofleksi. Pemeriksaan ini mirip seperti
pemeriksaan straight leg raise. Pemeriksaan straight leg raise, pasien berbaring posisi
supinasi dan pemeriksa mengangkat lurus satu kaki yang diperiksa hingga pasien
mengeluhkan nyeri pada bagian pinggang. Setelah pasien merasakan nyeri, kaki diturunkan
perlahan dan pemeriksa melanjutkan pemeriksaan pada kaki sebelahnya. Pemeriksaan
dikatakan positif jika pasien mengeluhkan nyeri saat kaki diangkat lurus dalam sudut 30–70
derajat

8. Pada kasus Tn. C, diagnosa keperawatan apa sajakah yang mungkin muncul?

Jawaban:
1) Nyeri berhubungan dengan penjepitan saraf pada diskus intervetebralis
2) Nyeri Akut berhubungan dengan kompresi saraf
3) Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri dan fisiologi penyakit
4) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskular
5) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama

9. HNP merupakan penyakit yang menyerang saraf spinalis. Sebutkan nama-nama regio yang
terdapat pada saraf spinalis!

Jawaban
1. Regio Servikal
2. Regio Thorakal
3. Regio Lumbalis
4. Regio Sakral

10. Bagaimana cara kerja sistem saraf manusia pada saat bertemu dengan suatu ancaman?
Jelaskan dengan bahasa sendiri!

Jawaban:
Sistem saraf otonom berperan dalam proses tubuh yang tidak disadari dan berjalan otomatis,
seperti proses pencernaan, proses keluarnya keringat, detak jantung, dan sebagainya.

Sistem saraf simpatik


Sistem saraf simpatik berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi suatu ancaman.
Ketika diperhadapkan dengan suatu ancaman, sistem saraf simpatik akan meningkatkan
detak jantung, melepaskan hormon adrenalin yang meningkatkan kekuatan otot, dan
memompa darah lebih cepat ke seluruh tubuh.

Sistem saraf parasimpatik


Sistem saraf parasimpatik memiliki peran yang berlawanan dengan sistem saraf simpatik,
yaitu mempersiapkan tubuh untuk beristirahat setelah ancaman sudah berlalu. Sistem saraf
parasimpatik akan memperlambat detak jantung, melemaskan otot tubuh dan pencernaan,
dan menyimpan energi dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai