CBR Kewarganegaraan
CBR Kewarganegaraan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAn
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan ridho-Nya dan
memberikan waktu kepada saya untuk memenuhi tugas Critical Book Review pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan . Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu SUHAIRANI
yang telah membimbing saya danbeberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CBR
ini.
Makalah ini berisi ringkasan dari beberapa buku dan diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas semester ganjil pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun secara lisan yang membangun
dari pembaca, khususnya kepada Dosen Pengantar mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan.............................................................................................................................1
1.4 Identitas Buku..............................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................3
URAIAN ISI BUKU.........................................................................................................................................3
BUKU UTAMA..............................................................................................................................................3
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN..............................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.......................................................................................3
B. Landasan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan..................................................................3
C. Tujuan Pendidikan Pancasila............................................................................................................4
BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN............................................................................................................5
KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN....................................................................................5
KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU...........................................................................................................5
PROFESIONAL..............................................................................................................................................5
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan...................................................................................5
Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa.....................................................................5
B. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan Kewarganegaraan di
Indonesia.................................................................................................................................................6
C. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan...............7
D. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan...............7
BAB III..........................................................................................................................................................8
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU.........................................................................................................8
A. Kelebihan.........................................................................................................................................8
B. Kekurangan.....................................................................................................................................8
ii
BAB IV.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical review adalah bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) kita mengenai
keunggulan & kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita & menambah pemahaman
kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical review kita
menguji pikiran pengarang/ penulisberdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan &
pengalaman yang kita miliki.
Rasionalisasi pentingnya CBR sering kali membuat kita bingung memilih buku refrensi
bukuuntuk kita baca dan pahami.Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan
hati kita. Mempelajari dan memahami Ekonomi Sumber Daya Alam memerlukan serangkaian
tahap yang saling terkait satu dengan lainnya, di mana setiap tahap akan menjadi pondasi bagi
tahap berikutnya. Oleh karna itu, penulis membuat Critical Book Report (CBR) ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku refrensi untuk digunakan dalam menguasai suatu
materi, terkhususnya pada pokok bahasan tentang Ekonomi Sumber Daya Alam
1. Mengkritis satu topik mata kuliah Ekonomi Internasional dengan buku yang berbeda
2. Menambah wawasan pembaca mengenai arti pentingnya memahami Pendidikan
Kewarganegaraan
3. Menguatkan pemahaman pembaca mengenai betapa pentingnya mempelajari
Pendidikan Kewarganegaraan
1
2. Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan buku serta mampu memberikan
opini tentang buku yang di kritik.
3. Memperoleh pemahaman mengenai suatu buku yang menjadi critical book
Apiek Gandana,S.Pd.,M.P
Penerbit : -
ISBN : 978-602-6470-02-7
2
BAB II
BUKU UTAMA
Pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang
membentuk peserta didik menjadi warga Negara yang berkarakter,cerdas,terampil,dan
bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat,bangsa,dan Negara sesuai
ketentuan pancasila dan UUD NRI 1945.
3
yang menciptakan integrasi bangsa(sila ke 3), selalu mengutamakan bermusyawarah dalam
menyelesaikan permasalahan (sila ke 4), dan menjungjung nilai keadilan(sila ke 5)
2. Landasan Ilmiah
Setiap warga Negara diharapkan dapat berperan aktif dalam masyarakat agar berguna bagi
bangsa dan neranya,serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan zaman di masa
yang akan datang. Untuk itu sangat perlu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berlandasan nilai-nilai keagamaan/spiritual,nilai-nilai norma,niali kemanusian dan niali
kepribadian budaya bangsa Indonesia yang tertuang dalam pancasila dan UUD NRI 1945.
3. Lnadasan Yuridis/Hukum
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945
Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelajaran Negara”. Salah satu cara untuk mewujudkan bela Negara tersebut yaitu
dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
UU No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
Pasar 37 ayat (1) menyatakan bahwa” kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan agama,pendidikan kewarganegaraan,dan bahasa”
UU No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi
Pasal 35 ayat (3) menyatakan bahwa” kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah
pendidikan agama,panasila,kewarganegaraan,dan bahsa Indonesia
4
BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN
PROFESIONAL
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi lulusan pendidikan menengah
atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran
ilmiah. Lulusan program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang
berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi professional.
Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara modern atau negara kebangsaan
(nation-state) dikenal sejak adanya perjanjian Westphalia 1648 di Eropa sebagai kesepakatan
mengakhiri perang selama 30 tahun di Eropa. Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah
terjemahan dari istilah bahasa Belanda, staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa
Belanda dikenal pula istilah onderdaan.
Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern, istilah kawula negara telah
mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah tidak digunakan lagi dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini. Istilah “warga negara” dalam
kepustakaan Inggris dikenal dengan istilah “civic”, “citizen”, atau “civicus”. Apabila ditulis
dengan mencantumkan “s” di bagian belakang kata civic mejadi “civics” berarti disiplin ilmu
kewarganegaraan Secara konseptual, istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan
istilah warga negara. Selanjutnya ia juga berkaitan dengan istilah pendidikan kewarganegaraan.
Dalam literatur Inggris ketiganya dinyatakan dengan istilah citizen, citizenship dan citizenship
education.
pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Demikian pula
pada ayat (2) huruf b dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan
kewarganegaraan. Bahkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih
5
eksplisit dan tegas dengan menyatakan nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah
wajib. Dikatakan bahwa mata kuliah
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air. Apabila PKn memang penting bagi suatu negara, apakah negara lain memiliki
PKn atau Civic (Citizenship) Education? Untuk menjawabpertanyaan ini, Anda dianjurkan untuk
menelusuri sejumlah literatur dan
hasil penelitian tentang pendidikan kewarganegaraan di sejumlah negara. Ada istilah kunci yang
sudah banyak dikenal untuk menelusuri pendidikan kewarganegaraan di negara lain. Berikut ini
adalah istilah pendidikan kewarganegaraan hasil penelusuran Udin S. Winataputra (2006) dan
diperkaya oleh Sapriya (2013) sebagai berikut:
PKn pada saat permulaan atau awal kemerdekaan lebih banyak dilakukanpada tataran sosial
kultural dan dilakukan oleh para pemimpin negarabangsa.Dalam pidato-pidatonya, para
pemimpin mengajak seluruh rakyatuntuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Seluruh
pemimpin bangsamembakar semangat rakyat untuk mengusir penjajah yang hendak
kembalimenguasai dan menduduki Indonesia yang telah dinyatakan merdeka.Pidato-pidato dan
ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para pejuang,serta kyai-kyai di pondok pesantren yang
mengajak umat berjuang
6
mempertahankan tanah air merupakan PKn dalam dimensi sosial kultural.Inilah sumber PKn dari
aspek sosiologis. PKn dalam dimensi sosiologissangat diperlukan oleh masyarakat dan akhirnya
negara-bangsa untukmenjaga, memelihara, dan mempertahankan eksistensi negara-
bangsa.Upaya pendidikan kewarganegaraan pasca kemerdekaan tahun 1945belum dilaksanakan
di sekolah-sekolah hingga terbitnya buku Civicspertama di Indonesia yang berjudul Manusia dan
Masjarakat Baru Indonesia
(Civics) yang disusun bersama oleh Mr. Soepardo, Mr. M. Hoetaoeroek,Soeroyo Warsid,
Soemardjo, Chalid Rasjidi, Soekarno, dan Mr. J.C.T.Simorangkir.
Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah dapat digali
dari dokumen kurikulum sejak tahun 1957 sebagaimana dapat diidentifikasi dari pernyataan
Somantri (1972) bahwa pada masa Orde Lama mulai dikenal istilah: (1) Kewarganegaraan
(1957);(2) Civics (1962); dan (3) Pendidikan Kewargaan Negara (1968). Pada masa awal Orde
Lama sekitar tahun 1957, isi mata pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan
kewarganegaraan, sedangkan dalam
Civics (1961) lebih banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-
pidato politik kenegaraan yang terutama diarahkan untuk "nation and character building” bangsa
Indonesia.
secara historis, PKn di Indonesia senantiasa mengalami perubahan baik istilah maupun substansi
sesuai dengan perkembangan peraturan perundangan, iptek, perubahan
masyarakat, dan tantangan global. Secara sosiologis, PKn Indonesia sudah sewajarnya
mengalami perubahan mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Secara politis, PKn
Indonesia akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perubahan sistem ketatanegaraan dan
pemerintahan, terutama perubahan konstitusi.
Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah mengalami beberapa kali
perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi.
Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di
Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini.
7
Apa dinamika dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa?
Untuk mengerti dinamika dan tantangan PKn di Indonesia, Anda dianjurkan untuk mengkaji
periodisasi perjalanan sejarah tentang praktik enegaraan/pemerintahan Republik Indonesia (RI)
sejak periode Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara
merdeka sampai dengan periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi. Mengapa
dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah praktik
kenegaraan/pemerintahan RI? Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan
mata kuliah lain. Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Status warga negara dapat meliputi penduduk yang
berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga
negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis. Oleh karena itu, mata
kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta
perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan sangat tergantung pada
kemampuan bangsa sendiri. Apakah Indonesia akan berjaya menjadi negara yang adil dan
makmur di masa depan? Indonesia akan menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati oleh
bangsa lain? Semuanya sangat tergantung kepada bangsa Indonesia. Demikian pula untuk masa
depan PKn sangat ditentukan oleh eksistensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia. PKn akan
sangat dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa.
Bahkan yang lebih penting lagi, akan sangat ditentukan oleh pelaksanaan konstitusi yang
berlaku.
8
BAB III
B. Kekurangan
Buku Utaman
Materi yang paparkan sangat panjang sehingga pembaca sulit menemukan
rangkuman atau inti dari pembahasannya
Buku Pembanding
Buku ini menggunakan bahasa yang terlalu baku sehingga pembaca kesulitan
untuk memahaminya
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa kedua buku ini memiliki keterkaitan materi yang sama. Bab
yang dibahas pada pada buku utama maupun buku pembanding tidak jauh berbeda. Jadi
meneurut kami kedua buku ini bagus dan alangkah baiknya kedua buku tersebut dimiliki oleh
setiap mahasiswa walaupun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kedua
buku ini bagus dijadikan pengantar mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang
kewarganegaraan
B. Saran
Kedua buku ini sangat layat digunakan seorang mahsiswa sebagai refernsi bagi pembaca dan
diharapkan agar di perbaiki kekurangannya yang ada untuk memperbaiki kualitas buku
10
11
12
13
14