Anda di halaman 1dari 13

BIOLOGI UMUM

MINI RISET PETENAKAN

Dosen Pengampu : Dr.Idramsa, M.Si.

DISUSUN OLEH :

1. ERNITA PURBA (4181131014)

2. FERONICA AGUSTINA GINTING (41833310013)

3. INDAH PERMATA SARI (4183131048)

4. JEFRI DAMAIYANSYAH NASUTION (4183331035)


5. JENTI LUMBANTORUAN (4183131030)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini dengan baik dan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Kami selaku penulis berterimakasih kepada Bapak
Idramsa,Msi selaku dosen pengampu dan juga asisiten dosen yang sudah memberikan bimbingan
dan arahan sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Penulis juga menyadari bahwa di dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dalam hal
penulisan maupun kata-kata yang belum tepat.

Oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis
juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih dan semoga dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi
pembaca maupun selaku kami penulis itu sendiri.

Medan, 28 November2018

Kelompok 2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….


1.2 TUJUAN…………………………………………………………………..
1.3 MANFAAT ……………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN …………………………………………………………...


4.2 SARAN……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakanhewan


ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.Pengertian peternakan tidak
terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan
yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-
prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Berdasarkan ukuran hewan ternak, bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu
peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan
hewan kecil seperti ayam,kelinci dan lain-lain. Berdasarkan jenisnya, ternak dibagi menjadi
ruminansia dan nonruminansia.Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah,
domba, kambing, babi, kelinci, ayam , itik,  mentok , puyuh, ulat sutera,belut, katak hijau, dan
ternak lebah madu. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan
hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil
dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya, kotorannya dapat dimaanfaatkan untuk pupuk
dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan.Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil
susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol. Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak
lebah Apis mellifera yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi
(penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni
lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya. Perkebunan yang
sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan apel. Beternak kelinci juga banyak memiliki
manfaat, diantaranya yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah
penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air
kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.
Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat memberikan
keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam manajemen pemeliharaan ternak
dipelajari, antara lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, SistemPerkawinan, Kesehatan Hewan,
Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran. Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi
yang cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak
dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir
dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas
ternak. Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan
ternak perah berbeda.Ternak yang diberi makanan bermutu (seperti ternak perah)akan
menghasilkan pupuk yang berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik
juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian dari peternakan ?


 Apakah peternak sudah menggunakan inovasi teknologi reproduksi pada hewan ternak

1.3 TUJUAN

 Mengetahui pengertian dari peternakan


 Mengetahui apakah peternak sudah menggunakan inovasi teknologi reproduksi pada hewan
ternak
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kelahiran (parturition, partus, delivery, mise bas) merupakan akhir dari periode kebun
tingan(Soeparna; Solihati, nurcholidah: 2014). Kelahiran merupakan proses melahirkan yang
dibagi dalam tiga tahap, yang diawali dengan dilatasi/pelebaran serviks bersamaan dengan
kontraksi uterus dan diakhiri dengan pengeluaran fetus serta membrane plasenta. (Yusuf,
Muhammad : 2012).

Tanda-tanda utama menjelang kelahiran berhubungan dengan perubahan ligamentum pelvis,


pembesaran dan adanya oedema vulva dan aktifitas kelenjar mammae. Tanda-tanda ini sangat
berguna sebagai petunjuk, walaupun sangat bervariasi untuk memperediksi secara tepat tanggal
kelahiran (Lestari, 2013).
Periode kelahiran dapat diketahui dari tanda-tanda umum sebagai berikut.
1.    Melalui lama kebuntingan dapat diketahui kapan hewan beranak/ partus dengan mengetahui
kapan terjadinya perkawinan berhasil.
2.    Pertumbuhan kelenjar ambing, pembesaran ambing yang berisiko lostrum, ambing menjadi
Odemateus, bila di tekan melegok.
3.   Vulva basah dan berdilatasi serta meleleh lendir/cairan dari allantois ke vagina.
4.   Hewan gelisah, mengisolasi diri, reaksi sakit di perut (kontraksi uterus), respons melihat perut
dan matanya “Rolling eyes” sebagaiman ifestasi menahan rasa nyeri.
5.    Daerah perut relaksasi dan daerah flank (legoklapar) melegok. Terjadi relaksasi
ligamentumsacro-stiacitaatausacro-iliaca, pangkal ekor dan daerah pelvis melegok
(pengaruhenzim).
6.      Tempeatur rectal (sapi) menurun 0,5°C selama 2 harimenjelangpartus (Soeparna; Solihati,
nurcholidah: 2014).
7.      Tanda-tanda utama menjelang kelahiran berhubungan dengan perubahan ligamentum pelvis,
pembesaran dan adanya oedema vulva dan aktifitas kelenjar mammae. Tanda-tanda ini sangat
berguna sebagai petunjuk, walaupun sangat bervariasi untuk memperediksi secara tepat tanggal
kelahiran (Lestari, 2013).
Gejala-gejala Khusus Kelahiran dapat dibagi menjadi tigafase, terdiri atas:
1.      Fasepersiapan
2.      Fasepengeluaran fetus
3.      Dilatasiserviks uteri
A.    FasePersiapan
         Relakssisimfisis pubis
         Kontraksi uterus
         Dilatasiserviks uteri (Soeparna; Solihati, nurcholidah: 2014).
Lama fasepersiapanpadabeberapaternakberbeda-beda. Padasapid an dombakurangdari 6 jam,
padakudakurangdari 4 jam, sedangkanpadababikurangdari 12 jam.
Apabilafasepersiapanmelebihiwaktutersebut, berartiterjadi abnormal
darikedudukanfetusnyabisakarenaperubahanpresentasi (situs), posisiatausikap (postur) nya
(Soeparna; Solihati, nurcholidah: 2014).
RelaksasiSimfisis Pubis
Simfisi pubis merupakanpertautan2 (dua) pasangtulang pelvis kiri-kanan.
Pertautaninimenjelangpartusmerenggangataurelaksasi.Relaksasisimfisis pubis
merupakanpengaruh hormone danenzim.Enzimdiproduksidalamkorpusluteum, palasenta,
uterus.Relaksasisimfisis pubis akanmerenggang pelvis kiri-kanan, sehinggamemperbesargerbang
pelvis danmemungkinkan proses pengeluaran fetus (Soeparna; Solihati, nurcholidah: 2014).
Kontraksi Uterus
Kontraksi uterus padaperiodekelahiranmerupakankontraksidarimiometrium (otot
uterus).Miometriumterdiriatasmiometriumsirkulardan longitudinal.Padaakhirmasakebuntingan,
hipofise posterior mengeluarkan hormone
oksitosinyanberperanuntukmerangsangmiometriumsehinggasel-selotottersebutmensintesis
protein kontraktil (aktomiosin) yang dapatmenyebabkankontraksi uterus (Soeparna; Solihati,
nurcholidah: 2014).
Kontaksiususterjadisecara periodic setiaplimabelasmenitselama 20 detik,
merupakanhasilkontraksiritmikmiometriumsirkulardan longitudinal uterus yang
menyebabkangetaran peristaltic danmenimbulkangerakanekspulsi (pengeluaran) fetus
kearahserviks (Soeparna; Solihati, nurcholidah: 2014).
DilatasiServiks Uteri
Dilatasiserviksmerupakantahapakhirfasepersiapan.Serviksmerupakansaluran/kanalantara
vagina dankorpus uteri.Dilatasiserviks uteri merupakanhasilrangsangan hormone relaksin
(hormone plasenta).Untukpetunjukpraktik di lapangandapatdigunakanpatokansebagaiberikut.
        Apabila dilatasi serviks dapat dimasuki oleh suatu jari(telunjuk), kelahiran akan terjadi
sekitar tiga hari kemudian.
         Apabila dilatasi serviks dapat dimasuki oleh dua jari (telunjuk dan jari tengah), kelahiran
akan terjadi dua hari kemudian.
         Apabila dilatasi serviks dapat dimasuki oleh tiga jari (telunjuk, jari tengah dan jari manis),
kelahiran akan terjadi sekitar satu hari kemudian.
Dilatasi uteri akan menyebabkan fetus terdesak, khorioalantois menuju kearah pelvis,
selanjutnyaselaput khorioalantois pecah dan cairan alantois keluar mengalir dari vagina ke vulva.
Ketiga proses pada fase persiapanya itu relaksasisimfisis pubis, kontraksi uterus dan dilatasi
serviks uterus terjadi serentak.
Lama fase persiapan pada beberapa ternak berbeda-beda. Pada sapi dan domba kurang dari 6
jam, pada kuda kurang dari 4 jam, sedangkan pada babi kurang dari 12 jam. Apabila fase
persiapan melebihi waktu tersebut, berarti terjadi abnormal dari kedudukan fetusnya bisa karena
perubahan presentasi (situs), posisi atau sikap (postur) nya (Soeparna; Solihati, nurcholidah:
2014).
B.     FasePengeluaran Fetus
Tahapan kedua adalah pengeluaran fetus.Tahap kedua ini membutuhkan lebih sedikit waktu
dibanding dengan pada tahap pertama pada semua spesies, dimana biasanya berlangsung tidak
lebih dari 2 jam pada sapi dandomba. Waktu yang samadibutuhkan pada babi, namun variasi
waktu bisa tejadi dengan perbedaan litter size (banyaknya jumlah anak) Pada kuda, tahap ini
lebih cepat dan berlangsung sekitar 15 sampai 20 menit. Tahap ketiga adalah pengeluaran
plasenta. Tahap ini dapat terjadi sekitar 30 menit setelah pengeluaran fetus, namun lebih
cenderung terjadi antara 3 sampai 5 jam kemudian. Proses kelahiran ini diatur oleh
sistimendokrin. Tabel di bawah ini menunjukkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk tiga
tahapan kelahiran pada spesies yang berbeda.
C.    FasePengeluaranPlasenta
Tahap ketiga adalah pengeluaran plasenta.Tahap ini dapat terjadi sekitar 30 menit setelah
pengeluaran fetus, namun lebih cenderung terjadi antara 3 sampai 5 jam kemudian. Proses
kelahiran ini diatur oleh sistimendokrin. Tabel di bawah ini menunjukkan rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk tiga tahapan kelahiran pada spesies berbeda

Pertumbuhan pada kelenjar susu dapat dilihat pada akhir kebuntingan yang disebabkan oleh
kerja sinergi santara estrogen dan progesteron yang menstimulasi  perkembangan saluran dan
jaringan sekresi pada kelenjar susu. Mendekati kelahiran, kelenjar susu membesar yang berisi
susu, dimana sintesis susu ini merupakan fungsi prolaktin dalam senergi tasnya dengan hormon-
hormon lain. Perubahan lain adalah ketika mendekati kelahiran, relaksin bersinergi dengan
estrogen yang menyebabkan pelebaran pelvis, memperbesar saluran kelahiran untuk
memfasilitasi jalannya fetus keluar.Vulva Akan kelihatan lembut dan membengkak dan
rangkaian mucus/lender dapat dilihat dari vulva sebagai pengaruh estrogen yang menyebabkan
sel-sel epitel serviks mengeluarkan lender. Sekitar dua hari sebelum kelahiran, perubahan cepat
pada level hormone terjadi pada fetus dan induk.
BAB III

PEMBAHASAN

DESKRIPSI LAPORAN HASIL MINI RISET

N Namapemi Diagnosa
O. lik Alamat Nama No.Telin Asal Bangsa (jenis ) WarnaB Kebunting
Tern ga / Ternak ulu an
ak Badan .
1. Bpk.Sawo Lurusa SAPI - Indones Bendata,bera Ciri-ciri
n n ia mai, dan heap Putih nya yaitu :
UNIM kecoklata Payudara
ED n membesar
PASAR dan perut
5 membesar

2.3 PEMBAHASAN

Mini riset yang dilakukan kelompok 2 yaitu bertempat pada daerah lurusan UNIMED
Pasar 5,melalui mini riset ini yang menjadi acuan kami adalah adanya Inseminasi buatan . Pada
peternakan terdapat 18 ekor lembu yang di pelihara oleh Pak Sawon, yang sudah beternak
selama ± 38 Tahun. Dalam penelitian kami , peternakan menjelaskan pada peternakan itu umur
yang paling tua diantara semuanya adalah 15 tahun – 20 tahun , dengan jumlah 3 Ekor .

Pak Sawon menjelaskan bahwa ternaknya ternak aslidariIndonesia . Pada penelitian ini
mahasiwa samen tidak mendapat informasi yaitu pada pada peternakan terdapat juga Lembu
hasil inseminasi buatan .Dengan adanya teknologi juga disertai adanya perkembangan alat – alat
canggih , inseminasi berdampak positif juga pada lembu yaitu di tandai dengan bentuk badan
dari lembu yang cenderung gemuk .Tetapi setiap keuntungan pastikan ada saja kerugian yang
terdapat pada peternakan ini , yaitu pada saat inseminasi tidak terjadi kehamilan terhadap lembu ,
yang mengakibatkan gagalnya inseminasi pada lembu . Pada penelitian ini juga yang peternak
menjelaskan masa mengandung dari Lembu adalah 11 bulan. Dengan asupan makanan juga di
perhatikan oleh bapak Sawon ,seperti makanan yang teratur contohnya pada siang dan sore
kadang di beri ampas ubi , kulit kedelai , dedak jagung dan pada pagi hari diberikan rumput .
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

 Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak


untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut.
 Peternak tidak menggunakan inovasi teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan
melainkan mengawinkan secara sederhana.

4.2 SARAN

Dibutuhkannya informasi dan pengetahuan yang lebih dalam demi tercapainya tujuan
pada Mini Riset Produksi Sapi secara optimal. Sebaiknya kepada kelompok agar dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang telah diintruksikan oleh para assisten dosen dan
juga dosen yang bersangkutan. Hal ini agar kelompok dapat menjalankan tugas Mini Riset
Produksi Sapi sesuai dengan apa yang diharapkan oleh staf pengajar, selain daripada itu
pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan oleh mahasiswa pun akan lebih banyak dan
variatif. Komunikasi antar sesama anggota kelompok , asdos, dan dosen pun sangat perlu
dilakukan, hal ini bertujuan agar kelompok bisa mendapatkan bimbingan yang dijalankan
sehingga tidak akan terjadi miscommunication.

DAFTAR PUSTAKA
Lestari, TitaDamayanti., Ismudiono. 2013. “IlmuReproduksiTernak”. Surabaya: Airlangga
University Press.
Soeparna.,Solihati, Nurcholidah. 2014. “IlmureproduksiTernak”. IPB Press: Bogor.
Yusuf, Muhammad. 2012. “IlmuReproduksiTernak”. Uniiversitashasanudin: Makassar.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai