Anda di halaman 1dari 8

Presentasi Perbandingan Hukum Bisnis

Ketua Kelompok : Fitri Debora Nainggolan (17600115)

Anggota Kelompok : Aditya Kurniawan Siahaan (17600078)

Yoanna Oktiana Siagian (17600013)

Shanty Laura Simbolon (17600020)

Jose Pakpahan (17600256)

Parningotan P J Siburian (17600027)

Risky Hot Simanullang (17600011)

Merry Rhodesia Sihombing (17600060)

Hottua Simanihuruk (17600235)

Sabam Simanihuruk (17600216)


(Aditya dan Putra)

1. Pengertian Perbandingan Hukum sebagai General History Of Law dan contoh

Perbandingan Hukum Sebagai Sejarah Umum:


 Joseph Kohler_ sejarah hukum sama dgn perbandingan ilmu hukum
 Sir Frederick Pollak_tidak ada perbedaan antara historical jurisprudence dan
comparative jurisprudence
Keduanya beranggapan bahwa Perbandingan Hukum sama dengan sejarah umum dari
pada hukum (the general history of law)

A. Kusumadi Pudjosewono_ bahwa ilmu hukum, meliputi: ilmu pengetahuan hukum


positif, ilmu pengetahuan Sosiologi hukum, Ilmu Pengetahuan sejarah hukum,
Ilmu Perbandingan Hukum, Ilmu Hukum, Ilmu Pengetahuan Filsafat hukum, Ilmu
Pengetahuan Politik Hukum.
B. JBH Bellefroid_bahwa ilmu hukum meliputi: Dogmatik Hukum, Sejarah Hukum,
Perbandingan Hukum, Politik Hukum, Ajaran Hukum
C. L.J. van Apeldoorn_Ilmu Hukum meliputi: Sosiologi Hukum, Sejarah hukum dan
Perbandingan hukum.
D. Soejono Dirdjosisworo_Ilmu Hukum sebagai suatu Ilmu kenyataan, meliputi:
Sosiologi Hukum, Antropologi Hukum, Psikologi Hukum, Sejarah hukum dan
Perbandingan Hukum.
E. Lando_Perbandingan hukum mencakup “An analysis and a comparison of the
law” yang berarti bahwa ada kecenderungan untuk mengatakan bahwa
Perbandingan Hukum itu sebagai Ilmu
Prof. Dr. Sunarjati Hartono. SH. LLM. memberikan definisi perbandingan
hukum sebagai suatu metoda penyelidikan, bukan cabang ilmu hukum, sebagaimana
sering menjadi anggapan sementara orang. Metoda yang dipergunakan ialah
membanding-bandingkan salah satu lembaga hukum (legal institution) dari satu
sistem hukum yang satu dengan lembaga hukum yang lain yang kurang lebih sama
dari sistim hukum yang lain. Dengan melakukan perbandingan hukum tersebut, maka
dapat diketemukan unsur-unsur yang merupakan persamaan, sekaligus dapat
diungkapkan perbedaannya.

Prof. Ruslan Saleh, SH. memberikan definisi mengenai perbandingan hukum sebagai
suatu usaha untuk mempelajari beherapa stelsel hukum seeara berdampingan, dengan
tujuan untuk menemukan persamaan atau perbedaan dalam stelsel hukum tersebut untuk
memungkinkan mengambil kesimpulan-kesimpulan tertentu yang dapat membantu kita di dalam
memecahkan masalah-masalah tertentu yang dikemukakan oleh ilmu pengetahuan hukum dan
atau praktek hukum. Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka perbandingan hukum bermaksud
untuk memperbandingkan yaitu mengungkapkan unsur persamaan dan perbedaan dari obyek
yang diperbandingkan yang dapat berupa sistem hukum atau lembaga hukum tertentu yang
diperbandingkan dengan sistem hukum atau lembaga hukum tertentu yang lain. Apabila yang
diperbandingkan adalah sistem hukum tertentu diperbandingkan dengan sistem hukum tertentu
yang lain, maka hal itu merupakan perbandingan hukum umum. sedangkan jika yang
diperbandingkan ialah lembaga hukum tertentu yang diperbandingkan dengan lembaga hukum
tertentu yang lain maka merupakan perbandingan hukum khusus. Secara umum dapat dikatakan
bahwa perbandingan hukum ialah suatu metoda penelitian, suatu ilmu pengetahuan yang
bermaksud untuk memperbandingkan, yaitu mengungkapkan unsur persamaan dan perbedaan
dari obyek yang diperbandingkan yang dapat berupa sistem hukum atau lembaga hukum tertentu
yang diperbandingkan dengan sistem hukum atau lembaga hukum tertentu yang lain pada saat
yang bersamaan. Berdasarkan perumusan tersebut dapat dirumuskan unsur-unsur perbandingan
hukum antara lain bahwa:

1. Perandingan hukum merupakan metoda penelitian, merupakan suatu ilmu


pengetahuan.
2. Perbandingan hukum juga bermaksud memperbandingkan, yakni mengungkapkan
unsur persamaan dan perbedaan dari obyek yang diperbandingkan.
3. Obyek perbandingan hukum dapat berupa sistem hukum atau lembaga hukum
tertentu yang diperbandingakn dengan sistem hukum atau lembaga hukum
tertentu yang lain.
4. Perbandingan hukum lazimnya memperbandingkan obyek pada saat yang
bersamaan".1

Contohnya : Docmatik hukum bertujuan untuk sebuah penyelesaian konkrit secara yuridik bagi
sebuah masalah atau membangun sejumlah kerangka yang di dalamnya sejumlah masalah yang
kemedian memperoleh penyelesaia

1
file:///C:/Users/user/Downloads/Perbandingan_dan_Pendidikan_Hukum.pdf
(Merry dan shanty )
2. Pengertian Perbandingan Hukum sebagai problem solving beserta contohnya

Perbandingan hukum adalah cabang dari ilmu hukum yang memperbandingkan sistem-sistem
hukum yang berlaku di dalam satu atau beberapa masyarakat. Sasaran perbandingan hukum ialah
sistem atau bidang hukum di negara yang mempunyai lebih dari satu sistem hukum.

Hakekat Perbandingan Hukum.

Dalam istilah inggris Perbandingan Hukum disebut :

 · Comperative Law : mempelajari berbagai system hukum asing dengan maksud untuk
membandingkannya.
 · Comperative Jurisprudence : suatu studi mengenai prinsip-prinsip ilmu hukum dengan
melakukan perbandingan berbagai macam sistem hukum.
 · Foreign Law : mempelajari hukum asing dengan maksud semata-mata mengetahui
sistem hukum asing itu sendiri dengan tidak secara nyata bermaksud untuk
membandingkannya dengan sistem hukum lain.

Secara umum pengertian Perbandingan hukum adalah suatu metode yang merupakan suatu cara
pendekatan untuk memahami suatu obyek/masalah yang sedang diteliti.

Maka perbandingan hukum sebagai problem solving merupakan suatu Upaya penyelesaian
masalah yang ada di dalam setiap sistem hukum,yang menjadi Usaha mengumpulkan berbagai
informasi mengenai hukum asing. ... Menunjukkan adanya titik-titik persamaan dengan titik-titik
perbedaan daripada berbagai sistem hukum yang diperbandingkan. Perbandingan diantara sistem
hukum baik itu hukum perdata,pidana,bisnis,dan tata negara.

Contohnya

Jika seseorang melakukan sebuah bisnis,mendirikan suatu usaha,yg dimana usaha tersebut
didirikan oleh beberapa pihak,dan salah satu dari pihak tersebut telah melakukan tindak pidana
penipuan,sehingga merugikan pihak pihak lain. Dalam kasus ini perbandingan hukum di
perlukan untuk mengumpulkan informasi informasi dalam kedua sistem hukum yang
ada,diantara hukum bisnis dan hukum pidana.

Sumber penjelasan : http://bahankuliyahhukum.blogspot.com/2014/05/perbandingan-hukum


(Jose, Sabam Hottua)
3. Jelaskan pengertian Perbandingan hukum sebagai metode, berikan contoh
Jawab :
Soenarjati H, mengemukakan bahwa perbandingan hukum merupakan suatu metode
penyelidikan. Metode yang dipakai adalah membanding-bandingkan salah satu lembaga hukum
dari sistem hukum yang satu dengan lembaga hukum yang lain, yang kurang lebih mempunyai
kesamaan. Dengan membandingkannya kedua lembaga/sistem hukum itu ditemukan adanya
unsur-unsur yg sama tapi juga dapat ditemukan adanya unsur-unsur yg berbeda. Perbandingan
hukum dapat mengarah kepada sejarah hukum, filsafat hukum dan juga sosiologi hukum.
Menurut Sunaryati Hartono
Perbandingan hukum bukanlah suatu bidang hukum tertentu, misalnya hukum tanah, hukum
perburuhan, atau hukum acara. Akan tetapi sekedar merupakan cara penyelidikan suatu metode
untuk membahas suatu persoalan hukum dalam bidang manapun juga.
Menurut Van Apeldoorn
Objek ilmu hukum: hukum sebagai gejala kemasyarakatan. Ilmu hukum tidak hanya menjelaskan
apa yang menjadi ruang lingkup dari hukum itu sendiri tetapi juga menjelaskan hubungan antara
gejala-gejala hukum dengan gejala sosial lainnya.
Untuk mencapai tujuannya itu Menggukan:
1. Metode sosiologis (untuk meneliti hubungan antara hukum dengan gejala sosial lainnya);
2. Metode sejarah (untuk meneliti perkembangan hukum;
3. Metode perbandingan (untuk membandingkan berbagai tertib hukum dari bermacam-
macam masyarakat.
Ada satu buku klasik yang ditulis oleh Konrad Zweigert dan Hein Kotz (ditranslasi ke
dalam bahasa Inggris oleh Tony Weir, 1987) berjudul “Introduction to Compartive
Law”.  Dalam buku ini, kedua penulis dari Universitas Hamburg Jerman ini membedakan
dua jenis metode perbandingan hukum, yang disebutnya sebagai: (1) macro-comparison,
dan (2) micro-comparison.

Contoh dari perbandingan makro ini adalah jika peneliti mengangkat isu mengenai teknik
penemuan hukum yang digunakan oleh hakim di dalam sistem peradilan Indonesia dan Malaysia.
Karena kedua negara itu menganut tradisi hukum yang berbeda, maka menarik juga untuk
mengetahui bagaimana hakim-hakim di kedua negara itu, misalnya dalam melakukan penafsiran
hukum tatkala terjadi pengujian undang-undang terhadap undang-undang dasar (konstitusi).
Dapat pula dilakukan perbandingan makro terkait model-model pembentukan hukum yang
dilakukan oleh lembaga legislatif, atau mengenai pendekatan-pendekatan kodifikasi untuk
bidang hukum tertentu.

Lalu, tentang perbandingan mikro, menurut keduanya adalah sebagai berikut: “Micro-
comparison, by contrast, has to do with specific legal institutions or problems, that is, with the
rules used to solve actual problems or particular conflicts of interests.” Misalnya, dapat diteliti
tentang kapan suatu produsen harus diminta pertanggungjawaban atas cacat tersembunyi dari
barang-barang yang dijualnya kepada konsumen, atau apakah seorang anak luar nikah dapat
menjadi ahli waris? Pertanyaan-pertanyaan ini dikaji dari perspektif dua atau lebih sistem hukum
yang berbeda.

SUMBER :
http://hukum.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/Perbandingan-hukum-sebagai-metode-pptx
(Fitri, Yoanna, Risky)

4. SEJARAH HUKUM BISNIS

Perkembangan hukum dagang di dunia telah berlangsung pada tahun 1000 hingga 1500
pada abad pertengahan di Eropa. Kala itu telah lahir kota-kota yang berfungsi sebagai pusat
perdagangan, seperti Genoa, Venesia, Marseille, Florence hingga Barcelona. Meski telah
diberlakukan Hukum Romawi (Corpus Iuris Civilis) namun berbagai masalah terkait
perdagangan belum bisa diselesaikan. Maka dari itu dibentuklah Hukum Pedagang
(Koopmansrecht). Saat itu hukum dagang masih bersifat kedaerahan.

Kodifikasi hukum dagang pertama dibentuk di Prancis dengan nama Ordonance de


Commerce pada masa pemerintahan Raja Louis XIV pada 1673. Dalam hukum itu terdapat
segala hal berkaitan dengan dunia perdagangan, mulai dari pedagang, bank, badan usaha, surat
berharga hingga pernyataan pailit. Pada 1681 lahirlah kodifikasi hukum dagang kedua dengan
nama Ordonance de la Marine. Dalam kodifikasi ini termuat segala hal berkaitan dengan dagang
dan kelautan, misalnya tentang perdagangan di laut.

Kedua hukum itu kemudian menjadi acuan dari lahirnya Code de Commerce, hukum dagang
baru yang mulai berlaku pada 1807 di Prancis. Code de Commerce membahas tentang berbagai
peraturan hukum yang timbul dalam bidang perdagangan sejak abad pertengahan. Code de
Commerce kemudian menjadi cikal bakal hukum dagang di Belanda dan Indonesia. Sebagai
negara bekas jajahan Prancis, Belanda memberlakukan Wetboek van Koophandel yang
diadaptasi dari Code de Commerce. Meski telah dipublikasikan sejak 1847, penerapan Wetboek
van Koophandel baru berlangsung sejak 1 Mei 1848. Lalu Belanda menjajah Indonesia dan turut
mempengaruhi perkembangan hukum dagang di Indonesia. Akhirnya lahirlah Kitab Undang-
undang Hukum Dagang (KUHD) yang diadaptasi dari Wetboek van Kopphandel yang kemudian
menjadi salah satu sumber dari hukum dagang Indonesia.
Sumber :

 a b
Halim, A. Ridwan (1985). Hukum Dagang dalam Tanya Jawab. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

 ^ a b Suwardi (2015). Hukum Dagang Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai