Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN HUKUM PIDANA

PERKEMBANGAN PERBANDINGAN HUKUM SEBAGAI SUATU ILMU


PENGETAHUAN

Oleh :

Laela Mustika

1710112084

Perbandingan Hukum Pidana 4.4

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbandingan Hukum pada dasarnya adalah displin ilmu hukum yang bertujuan
menemukan persamaan dan perbedaan serta menemukan pula hubungan hubungan erat
antara berbagai sistem-sistem hukum yang ada, dengan melihat perbandingan lembaga-
lembaga hukum dan konsep konsep hukum serta kemudian mencoba menentukan
penyelesaian suatu masalah tertentu dalam sistem hukum dimaksud dengan tujuan seperti
pembaharuan hukum, unifikasi hukum dan lain lain.

Jika dilihat dari istilah perbandingan, Perbandingan merupakan salah satu sumber
pengetahuan yang sangat penting. Perbandingan dapat dikatakan sebagai suatu teknik,
disiplin, pelaksanaan dan metode di mana nilai-nilai kehidupan manusia, hubungan dan
aktivitasnya dikenal dan dievaluasi. Perbandingan merupakan suatu hal yang penting dan
telah mendapatkan penghargaan di setiap bagian oleh siapapun dalam bidang studi dan
penelitian. Sedangkan perbandingan dalam hal imu hukum dimulai dengan berbagai
kontribusi dari para pemikir hukum dan penulis biasanya merupakan hasil dari
pendekatan perbandingan mereka. Pendekatan dalam bidang ilmu hukum ini telah
mengembangkan sebuah cabang studi hukum baru yang dinamakan dengan
“Perbandingan Hukum” dengan menggunakan metode berdasarkan penelitian terhadap
hukum dari berbagai negara dengan teknik perbandingan.

Manfaat yang dapat diperoleh dalam mempelajari perbandingan hukum pidana


sangat besar baik sebagai cabang ilmu hukum pidana, maupun dalam pratek peradilan
pidana, planet tempat kita berdiam ini semakin hari hari semakin sempit, globalisasi telah
berlangsung dengan sangat pesat, baik dalam bidang ekonomi dan perdagangan maupun
dalam bidang kebudayaan dan hukum. Selain itu dalam hal mempelajari perbandingan
hukum pidana adalah jika suatu Negara hendak merevisi atau menyusun kuhp baru, jalan
yang paling mudah untuk memperoleh data tentang asas, rumusan delik, sistem pidana
modern ialah dengan cara membaca dan membandingkan beberapa kuhp yang baru revisi
atau baru disusun.
Namun, sebelum melakukan perbandingan hukum, perlu terlebih dahulu perlu lah
untuk kita mempelajari perkembangan pebandingan hukum itu sendiri sebagai suatu ilmu
pengetahuan mengingat besarnya manfaat adanya keilmuan perbandingan hukum ini
terutama dalam hukum pidana sebagai disiplin ilmu pengetahuan agar kita dapat
mengaplikasikan dan memahami hakekatnya dalam pembelajaran dan penyelesaian
masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakekat perbandingan hukum sebagai ilmu pengetahuan ?
2. Bagaimana perkembangan pebandingan hukum sebagai suatu ilmu pengetahuan ?

C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui dan memahami hakekat perbandingan hukum.
2. Untuk dapat mengetahui dan memahami perkembangan pebandingan hukum sebagai
suatu ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Perbandingan Hukum Sebagai Ilmu Pengetahuan


Istilah perbandingan hukum merupakan istilah yang baku. meskipun istilah
Comparative Law, jika diterjemhakan ke dalam bahasa Indonesia yang benar adalah
Hukum Perbandingan. Istilah hukum perbandingan memberikan gambaran yang
menyesatkan karena menggambarkan sekumpulan norma, seperti hukum perdata, hukum
dagang, Hukum pidana, dsb. Sedangkan perbandingan hukum tidak mengagambarkan
kumpulan suatu norma atau suatu hidang hukum, melainkan merupakan metoda
penelitian, sebagaimana dikemukakan oleh Guttridge dalam bukunya Comparative Law.
Perbandingan hukum, dalam pengertian yang paling sederhana, merupakan suatu
metode studi dan penelitian di mana hukum-hukum dan lembaga-lembaga hukum dari
dua negara atau lebih diperbandingkan. Metode ini menaruh perhatian pada analisa
kandungan dari sistem hukum yang berbeda dalam rangka menemukan solusi guna
menjawab berbagai masalah hukum. Hal ini juga merupakan teknik dan kemahiran
khusus di mana beberapa hal tertentu dapat diperoleh dengan mengamati hukum-hukum
dari berbagai bangsa dengan cara memperbandingkan satu dengan lainnya.
Perbandingan hukum bukanlah suatu subjek persoalan, melainkan suatu metode
studi. Hal tersebut merupakan proses mempelajari hukum-hukum di luar negeri dengan
membandingkannya dengan hukum-hukum local. Tugas utamanya adalah untuk
mengetahui dengan pasti perbedaan dan persamaan di dalam peraturan hukum, prinsip-
prinsip dan lembaga-lembaga terkait pada dua negara atau lebih dengan cara pandang
untuk menyediakan solusi bagi permasalahan setempat.
Levy Ullman mendefenisikan Perbandingan hukum sebagai cabang dari ilmu
hukum di mana tujuannya yaitu untuk membentuk hubungan erat yang terusun secara
sistematis antara lembaga-lembaga hukum dari berbagai negara.
Sedangkan menurut Bernhoft, Perbandingan hukum menunjukkan bagaimana
masyarakat dari keadaan awal dan umum telah mengembangkan secara bebas konsepsi
mengenai hukum tradisional; bagaimana seseorang memodifikasi lembaga yang
diwariskan secara turun-temurun berdasarkan sudut pandangnya masing-masing; hingga
bagaimana, tanpa adanya hubungan material, sistem hukum dari bangsa yang berbeda-
beda berkembang berdasarkan prinsip-prinsip umum evolusioner. Secara singkat,
perbandingan hukum berusaha untuk menemukan ide hukum dalam bermacam sistem
hukum yang ada.
Rudofl D. Sclessinger perbandingan hukum menjadi tiga yaitu, comparative law
merupakan metode penyelidikan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang
lebih dalam tentang bahan hukum tertentu. Comparative law, bukanlah suatu perangkat
peraturan dan asas-asas hukum, bukan suatu cabang hukum (is not body rules and
principle). Comparative law adalah tehnik atau cara menggarap unsur hukum asing yang
aktual dalam suatu masalah hukum.
Ilmu dan kaedah dan pengertian merupakan kumpulan norma sebagaimana
hukum perdata, hukum pidana dan sebagainya. Sedangkan perbandinganhukum tidak
menggambarkan kumpulan suatu norma. Perbandingan hukum sebagai ilmu , maka di
dalam ilmu hukum yang penting ialah penggunaan metoda perbandingan tersebut dapat
dimanfaatkan bagi kepentingan perkembangan ilmu kaedah dan ilmu pengertian
(sollenwissenschqft) , dan bagimanakah mengembangkan perbandingan hukum sebagai
suatu illmu pengetahuan yang mandiri, yakni ilmu kenyataan (seinwissenschaft atau
tatsachenwissenschaft).
Perbandingan hukum itu sendiri dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis.
Manfaat praktis perbandingan hukum antara lain dapat untuk membantu upaya
pembaharuan di bidang hukum, unifikasi hukum, dan manfaat lain seperti harmonisasi
dibidang hukum serta dapat menumbuhkan saling pengertian antar bangsa. Manfaat
teoritis perbandingan hukum, antara lain ialah dapat mengungkapkan unsur persamaan
dan perbedaan obyek yang diperbandingkan yang dapat berupa sistem hukum atau
lembaga hukum tertentu yang diperbandingkan dengan sistem hukum atau lembaga
hukum tertentu yang lain, memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
obyek yang diperbandingkan sena mengetahui latar belakang dari persamaan dan
perbedaannya.
B. Perkembangan Pebandingan Hukum Sebagai Ilmu Pengetahuan.
Studi Perbandingan Hukum, merupakan ilmu yang sama tuanya dengan disiplin
ilmu hukum itu sendiri, namun dalam perkembangannya studi Perbandingan Hukum baru
tampak pada abad ke-19 sebagai cabang ilmu khusus dari disiplin ilmu hukum.
Menurut sejarah perkembangannya orang yang pertama melakukan perbandingan
hukum adalah orang Yunani, seperti Plato dan Aristoteles. Sebaliknya, orang romawi
kurang perhatian terhadap perbandingan hukum karena merasa mempunyai superioritas
sistem hukum dan politik. Perbandingan hukum pidana yang pertama muncul adalah
karya orang Jerman yang terdiri atas 15 Jilid. Dua tahun kemudian, Wolfgang
Mittermaier, Hegler dan Kohlrauch menyusun KUHP umum Jerman. Jerman memang
dikenal sebagai pusat pengembangan perbandingan hukum pidana yang berlanjut sampai
sekarang di Universitas Freidburg sebagai pusat perbandingan hukum.
Perbandingan hukum merupakan ilmu yang setua ilmu hukum itu sendiri, namun
perkembangannya sebagai ilmu pengetahuan baru pada abad-abad terakhir. Pada awalnya
minat terhadap studi perbandingan hukum masih bersifat perseorangan kemudian
berkembang dalam bentuk kelembagaan. Secara intensif disiplin ilmu hukum berawal di
Eropa yang di pelopori oleh Montesquice (Perancis), Mansfield (Inggris), dan Von
Feuerbac, Thibaut, dan Gans (Jerman). Kemudian muncul beberapa insitusi yang concern
dalam pengembangan Comperative Legal Study, yaitu Institute Perbandingan Hukum di
Colleg de France pada tahun 1832, pada tahun 1846 menyusul Institute Perbandingan
Hukun di University of Paris. Bapak pelopor Comparative Law ialah Montesqueieu,
karena dialah yang pertama kali menyadari bahwa the rule of law tidak boleh dipandang
sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi juga harus dipandang sebagai suatu latar belakang
historis dari lingkungan dimana hukum itu berfungsi.
Perbandingan hukum sebagai ilmu pengetahuan sangat penting untuk kita pahami.
Ada beberapa alasan penting mempelajari perbandingan hukum sebagai ilmu
pengetahuan. Pertama, hukum merupakan sebagian dari kebudayaan suatu bangsa. dan
sudah merupakan suatu kenyataan bahwa setiap bangsa mempunyai kebudayaan dan
hukumnya sendiri yang berbeda dengan hukum dan kebudayaan bangsa lain . Dengan
demikian hukum suatu bangsa dapat kita perbandingkan dengan hukum bangsa lain dan
akan selalu menunjukkan unsur persamaan dan perbedaannya. Adanya kenyataan bahwa
hukum yang berlaku pada berbagai bangsa di dunia ini mengandung unsur persamaan dan
perbedaan Illelllberikan gambaran bahwa perbandingan hukum memang merupakan
suatu hal yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan pembaharuan hukum. ataupun
tujuan-tujuan lainnya dalam rangka pembinaan hukum nasional.

Ada beberapa model atau paradigma mengenai penerapan metode perbandingan


hukum sesuai perkembangannya :
1) Constantinesco.
Mempelajari proses perbandingan hukum dalam tiga fase :
a. Fase pertama
· Mempelajari konsep-konsep (yang diperbandingkan) dan menerangkan menurut
sumber aslinya;
· Mempelajari konsep-konsep itu di dalam kompleksitas dan totalitas dari sumber-
sumber hukum dengan pertimbangan dengan sungguh-sungguh dengan melihat
hirarki sumber hukum itu dan menafsirkannya dengan menggunakan metode yang
tepat atau sesuai dengan tata hukum yang bersangkutan.
b. Fase kedua
Memahami konsep yang diperbandingkan, artinya mengintegrasikan konsep-
konsep itu ke dalam tata hukum mereka sendiri dengan memahami pengaruh-
pengaruh yang dilakukan terhadap konsep-konsep itu dengan menentukan unsur-
unsur dalam sistem dan faktor diluar hukum serta mempelajari sumber-sumber
sosial dari hukum positif.
c. Fase ketiga
Melakukan penjajaran (menempatkan secara berdampingan) konsep-konsep itu
untuk diperbandingkan; dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi,
analisis dan eksplansi.
2) Kamba
Menekankan penjelasan mengenai perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan
merupakan sesuatu yang seharusnya ada pada perbandingan hukum. Selain itu
penekanan dalam pendekatan fungsional dan pendekatan pemecahan masalah sebagai
sesuatu yang sngat diperlukan dalam perbandingan lintas budaya.
3) Soerjono Soekanto
Perbandingan hukum diterapkan dengan memakai unsure-unsur system hokum
sebagai titik tolak perbandingan, yang mencakup tiga unsurpokok, yaitu ;
a.      Struktur hukum yang mencakup lembaga-lembaga hukum;
b.      Substansi hukum yang mencakup perangkat kaidah/perilaku teratur;
c.      Budaya hukum yang mencakup perangkat nilai-nilai yang dianut.

Ada beberapa Ragam Perbandingan Hukum dalam perkembangannya, yaitu


Perbandingan Hukum suatu Negara dengan Negara lain, Perbandingan Hukum dari satu
waktu ke waktu yang lain, Perbandingan putusan pengadilan satu dengan yang lain,
Perbandingan antara sistem keluarga hukum yang berlaku disetiap Negara.

MenurutTahir Tungadi sebagai Ilmu Pengetahuan, Perbandingan hukum berguna


untuk unifikasi dan kodifikasi nasional, regional dan internasional. Untuk harmonisasi
hukum, antara konvensi internasional dengan peraturan perndang-undangan nasional.
Dan untuk pembaharuan hukum, yakni dapat memperdalam pengetahuan tentang hukum
nasional dan dapat secra obyektif melihat kebaikan dan kekurangan hkum nasional.Serta
srbagai dasar untuk menentukan asas-asas umum dari hukum (terutama bagi hakim
pengadilan internasional). Hal ini penting untuk menentukan the general principles of law
yang merupakan sumber penting dari public internasional.

Ade Maman Suherman., juga menjelaskan sebagai kelimuan yang meberika


pengetahuan, Perbandingan hukum ini memiliki manfaat internal dan kesternal. Manfaat
internal dengan mempelajari perbandingan sistem hukum dapat memahami potret budaya
hukum suatu negaranya sendiri dan mengadopsi hal-hal yang positif dari sistem hukum
asing guna pembangunan hukum nasional. Manfaat eksternal dengan mempelajari
perbandingan sistem hukum baik individu, organisasi maupun negara dapat menngambil
sikap yang tepat dalam melakukan hubungan hukum dengan negara lain yang berlainan
sistem hukumnya. Sertauntuk kepentingan harmonisasi hukum dalam pembentukan
hukum supranasional.

Sedangkan menururut Rene David dan Brierley, sebagai ilmu pengetahuan dalam
perkembangannya perbandingan hukum justru berguna dalam penelitian hukum yang
bersifat historis dan filosofis. Penting untuk memahami lebih baik dan untuk
mengembangkan hukum  nasioanal dan dapat membantu dalam pengembangan
pemahaman terhadap bangsa-bangsa lain dalam rangka menciptakan hubungan/suasana
yang baik bagi perkembangan hubungan-hubungan internasional.

Studi perbandingan hukum adalah suatu proses mempelajari, memahami, dan


mensejajarkan konsep-konsep yang dilakukan berdasarkan pendekatan fungsional dan
pemecahan masalah sebagai titik tolak suatu perbandingan yang meliputi latar belakang,
asal usul serta segala persamaan dan perbedaan, baik yang bersifat modern maupun
tradisional. Berbagai sistem hukum dapat dibandingkan selama sistem hukum itu
berfungsi menyelesaikan problema sosial yang sama atau untuk memenuhi kebutuhan
hukum yang sama. Perbandingan hukum tidak bertitik tolak dari norma hukum tetapi
pada fungsi, yaitu untuk mencari identitas fungsi norma hukum dalam penyelesaian
problema sosial yang sama.

Pada umumnya, perbandingan hukum pidana dilakukan terhadap ketentuan-


ketentuan umum dan asas-asas hukum pidana tanpa membandingkan perumusan tindak
pidana dalam KUHP yang berlaku pada masing-masing negara tersebut.

Apabila diperhatikan jenis-jenis kejahatan dalam KUHP di berbagai negara


tersebut, terdapat kejahatan yang dapat dipandang netral, artinya semua negara
memandang perbuatan itu dapat dipidana, misalnya pencurian, pembunuhan, penipuan,
dan perkosaan. Jenis kejahatan tersebut terdapat pada KUHP semua negara, yang berbeda
hanyalah jenis sanksi pidananya.Sedangkan jenis kejahatan baru yang timbul setelah
adanya perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, misalnya kejahatan
komputer, cyber crime, money laundring, terorisme, dan kejahatan lingkungan hidup.
Kejahatan tersebut juga merupakan kejahatan yang bersifat netral. Perbedaan ancaman
pidana terhadap jenis kejahatan yang sama disebabkan karena perbedaan budaya dan
perbedaan tingkat kesadaran hukum masyarakat yang berbeda sesuai tingkat SDM warga
masyarakatnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari memahami hakekat perbandingan hukum, dapat diketahui bahwa perbandingan
hukum dapat merupakan metoda penelitian, dapat dianggap sebagai bidang ilmu
hukum yang mandiri. dan dapat pula dipergunakan sebagai metoda pendidikan yang
diharapkan dapal membantu pembentukan nasional dimasa mendatang dan
memperluas cakrawala dalam me ndalami ilmu hukum
2. Perbandingan hukum sebagai suatu ilmu pengetahuan selalu mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu mulai dari Perbandingan Hukum yang
berkembang pada abad ke-19 sebagai cabang ilmu khusus dari disiplin ilmu hukum.
Hingga adanya perkembangan tersebut menyebabkan perbandingan hukum memiliki
peranan yang sangat penting baik dalam pembinaan hukum nasional, dalam
menyongsong era glohalisasi, maupun dibidang pendidikan hukum

B. Saran
1. Adanya hambatan dan kekurangan dalam memahami keilmuan hukum hendaknya
dapat diisi dan diimbangi dengan memahami hakekat perbandingan hukum sebagai
ilmu pengetahuan
2. Dengan memahami perkembangan perbandingan hukum sebagai ilmu pengetahuan
hendaknya dapat diaplikasikan dalam penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari
sesuai dengan berkembangnya imu perbandingan maka juga bertambah manfaat dan
kegunaan dari ilmu tersebut
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku-Buku
Soejono Soekanto, Perbandingan Hukum, Cetakan kedua, Jakarta, Citra Adita Bakti,
1989.
Soenarjati Hartono, Kapita Selekta Perbandingan Hukum. Cetakan Kelima, Bandung,
Alumni, 1986.
Bandar Nawawi Arief, Perbandingan Hukum Pidana. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persanda. 2006.

2. Website

https://panmohamadfaiz.com/2007/02/17/perbandingan-hukum-1/

http://zriefmaronie.blogspot.com/2013/03/sejarah-hakekat-perbandingan-hukum.html

Anda mungkin juga menyukai