Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERBANDINGAN HUKUM TATA NEGARA


HUBUNGAN PERBANDINGAN HUKUM TATA NEGARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Hubungan Perbandingan Hukum Tata Negara” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perbandingan HTN. Kami ucapkan terima kasih kepada kelompok satu
yang telah membantu dan mencari sumber untuk makalah ini. Dan kami
juga menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi
internet yang sangat membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu, : Istiqomah,S.H.,M.H.
selaku dosen mata kuliah Perbandingan HTN yang telah banyak
memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang
Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima Kasih.

Serang, 4 September 2023


Penulis

DAFTAR ISI

Latar Belakang
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Hukum tata negara perbandingan merupakan salah satu cabang ilmu


pengetahuan di bidang ilmu kenegaraan. Hukum ini mempelajari dan
menganalisis sifat-sifat dan bentuk tata negara, dengan memperhitungkan segala
aspek yang mempengaruhinya, sebagaimana terlihat dari situasi dan kondisi
negara yang bersangkutan. Tujuannya yang lebih jauh, untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan yang bersifat teoretis sebagai bahan-bahan bagi kesuburan dan
perkembangan ilmu negara. Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan
kenegaraan yang masih muda usianya, hukum tatanegara perbandingan pada
umumnya mempunyai objek berbagai negara. Menurut R. Kranenburg, ilmu
pengetahuan yang berobjekkan negara selalu mengalami proses, perkembangan
dan diferensiasi, dan daripadanya dihasilkan hukum tatanegara perbandingan.
buku ini di samping memberi pengantar kepada hukum tatanegara perbandingan,
juga memuat contoh-contoh yang berasal dari negara Inggris, Amerika, Soviet
Uni dan Jerman Barat. Persamaan maupun perbedaan, adanya bermacam-macam
bentuk ketatanegaraan atau sistem ketatanegaraan yang menjadi pokok
penyelidikan ilmu perbandingan hukum tata negara adalah juga suatu masalah
yang menjadi bidang ilmu negara. Di lain pihak, timbulnya matapelajaran baru
yaitu ilmu perbandingan hukum tatanegara, dapat digambarkan sebagai
pertumbuhan.
.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perbandingan hukum tata negara ?
2. Bagaimana hubungan perbandingan hukum tata negara?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud perbandingan hukum tata negara
2. Mengetahui bagaimana hubungan perbandingan hukum tata negara ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbandingan Hukum Tata Negara

Ilmu perbandingan hukum tata negara ini di kenal dengan sebutan


vergelijkendestaatswetenschap atau comparative government, sedangkan
prof.M.Nasroen,menamakanya“ilmuperbandinganpemerintahan”
sebagaimana judul bukunya.Suitens-Bourgois mengatakan bahwa
perbandingan hukum bukanlah cabang dari hukum, ia bukan ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri seperti misalnya hukum perdata, hukum
dagang, hukum tatanegara, hukum internasional, dan sebagainya.
Selanjutnya dikatakan bahwa perbandingan hukum adalah satu metode
perbandingan yang diterapkan pada ilmu hukum, pada bermacam-macam
mata kuliah hukum. Oleh karenanya, perbandingan hukum bukanlah suatu
ilmu pengetahuan, akan tetapi ia hanyalah metode kerja dalam bentuk
perbandingan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa jika hukum didefinisikan
antara lain sebagai seperangkat aturan, maka perbandingan hukum atau
hukum perbandingan tidak mempunyai perangkat aturan-aturan itu.
Metode untuk membanding-bandingkan peraturan hukum dari bermacam-
macam sistem hukum, tidak membawa akibat terjadinya rumusan
peraturan yang berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada yang disebut
“peraturan hukum perbandingan.” Ciri dasar dari metode perbandingan ini
adalah bahwa ia dapat diterapkan terhadap penelitian mengenai bidang
hukum tertentu.
Perbandingan hukum, dapat dibedakan antara :
A. perbandingan hukum deskriptif (menggambarkan), yaitu suatu
analisis terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dari dua atau
lebih sistem hukum. Peneliti tidak mempunyai maksud untuk
mencari jalan keluar (solusi) terhadap persoalan tertentu, baik
dalam hal yang abstrak maupun hal yang praktis;
B. perbandingan hukum aplikatif (terapan), yaitu analisis yang
dilakukan kemudian diikuti dengan penyusunan sintesis untuk
memecahkan suatu masalah. Hal ini dilakukan antara lain
untuk melakukan pembaruan suatu cabang hukum atau untuk
mempersatukan bermacam-macam peraturan perundang-
undangan yang mengatur bidang yang sama.
Metode perbandingan membawa kita ke arah usaha memperoleh
informasi, kejelasan mengenai sistem pemerintahan negara yang
diperbandingkan serta jalan keluar dari persoalan yang hampir sama.
Dalam studi Hukum Tata Negara itu sebenarnya ada pula cabang. ilmu
khusus yang melakukan telaah perbandingan antar berbagai konstitusi,
yaitu Hukum Tata Negara Perbandingan atau Ilmu Perbandingan Hukum
Tata Negara. Tujuan metode perbandingan itu pada pokoknya ada dua,
yaitu untuk membandingkan dua atau lebih konstitusi-konstitusi berbagai
negara guna menemukan prinsip-prinsip pokok hukum tata negara.
Ilmu negara, ilmu hukum tata negara dan ilmu perbandingan hukum
tata negara. Ketiga ilmu ini mempunyai obyek yang sama, yaitu
negara.Obyek ilmu hukum tata negara adalah negara tertentu, khususnya
hanya mengenai susunan hukum tata negaranya (het staatsrechtelijk
bestel). Sehingga dapatlah dimengerti mengapa biasanya ilmu hukum tata
negara dimulai dalam bentuk pemberian komentar, yaitu menafsirkan
kaidah-kaidah hukum berdasarkan tata-urutannya dan penyelidikannya
hanya terbatas pada negara tertentu saja.Obyek ilmu perbandingan hukum
tata negara adalah bermacam-macam bentuk atau sistem ketatanegaraan,
ciri-ciri khusus apakah yang melekat padanya, hal-hal apakah yang
menimbulkannya, dengan jalan apakah hal-hal tersebut berubah, hilang
dan sebagainya, yang dapat diketahui dengan cara menganalisis secara
metodis dan menetapkannya secara sistematis.Obyek ilmu negara adalah
ciri-ciri dan sifat-sifat umum dari negara, dengan maksud mempersatukan
dalam suatu komplek tertentu.Tugas ilmu perbandingan hukum tata negara
menurut Kranenburg, adalah untuk menganalisis secara metodis dan
menetapkan secara sistematis bermacam-macam bentuk atau sistem
ketatanegaraan.

B. Pendapat Para Ahli Tentang Perbandingan Hukum Tata Negara


Beberapa pendapat para ahli tentang ilmu perbandingan hukum tata
negara, yaitu;
1. Strongdalam “Modern Political Cosntitution”adalah yang
menempatkan ilmu perbandingan hukum tata negara sebagai
mata pelajaran yang berdiri sendiri dan mempergunakan
metode perbandingan sebagai sebuah tujuan.
2. Menurut Sri Soemantri Martosoewignjo, ilmu perbandingan
hukum tata negara adalah suatu cabang ilmu hukum yang
dengan mempergunakan metode perbandingan berusaha
membanding-bandingkan satu atau beberapa aspek hukum tata
negara dari dua negara atau lebih.
3. Kranenburg mengatakan bahwa ilmu perbandingan hukum tata
negara adalah ilmu ilmu pengetahuan yang memberikan
penjelasan atau menyelidiki sebab musabab sesuatu (verklarend
wetenschap) dan upaya pengembangan ke arah tersebut, sangat
memerlukan pula baik secara paralel atau tidak, pengembangan
ilmu negara umum dan ajaran hukum umum (de algemene
rechtsleer) menjadi suatu syarat mutlak.Mencermati pandangan
Reolof Kranenburg dalam bukunya Inleiding in de
Vergelijkende Staatswetenschap, tugas Ilmu Perbandingan
Hukum Tata Negara adalah melakukan perbandingan, artinya
menyelidiki persamaan dan perbedaan serta faktor – faktor
yang menyebabkannya dari sistem Hukum Tata Negara di
berbagai negara. Oleh karena itu, perkembangan Ilmu Negara
dan Ilmu Hukum merupakan syarat mutlak bagi kesuburan
tumbuhnya Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara untuk
menjadi ilmu yang memberikan ekplanasi atau verklarend.
Dalam kerangka pemikiran R. Kranenburg dapat dikatakan
bahwa Ilmu negara berfungsi memberikan kontribusi berupa
landasan teoritis tentang negara dan mendeskripsikan lembaga
– lembaga formal antar negara yang dijadikan obyek
perbandingan.

4. Nasroen berpendapat bahwa ilmu perbandingan


pemerintahan/negara harus merupakan suatu ilmu pengetahuan
yang memberi nilai (waarderend wetenschap), ia harus sanggup
menentukan secara obyektif bagaimanakah pemerintah/negara
itu seharusnya, antara lain yaitu pemerintah/negara yang
memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi masyarakatnya dan
inilah yang merupakan ukuran dalam melakukan perbandingan
antar negara/pemerintah.Pendapat Nasroen di atas jika
dihubungkan dengan ilmu perbandingan tata negara, maka ilmu
ini bertugas untuk mendapatkan negara yang seharusnya atau
negara yang dicita-citakan (staats idee), yang akan berlaku
dimana-mana.
C.Hubungan Perbandingan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu Negara
Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat :
1. Ilmu Negara mempelajari :
a. Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat waktu
dantempat.
b. Ilmu Negara mempelajari konsep-konsep dan teori-
teorimengenai negara, serta hakekat negara.
2. Hukum Tata Negara mempelajari :
a. Negara dalam keadaan konkrit artinya negara yang sudah terikat
waktu dan tempat.
b. Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang
berlakudalam suatu negara.
c. Hukum Tata Negara mempelajari negara dari segi struktur.
d. Dengan demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan
HukumTata Negara adalah Ilmu Negara merupakan dasar dalam
penyelenggaraan praktek ketatanegaraan yang diatur
dalamHukum Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain Ilmu
Negarayang mempelajari konsep, teori tentang Negara
merupakandasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.

D.Faktor-faktor yang Menyebabkan Adanya Bermacam-Macam Bentuk


Atau Suatu System Ketatanegaraan
Mengenai bentuk Negara dikenal adanya bentuk Negara serikat, Negara
kesatuan dan Negara persatuan. Tentang bentuk pemerintahan kita mengenal
adanya Negara republic dan Negara kerajaan, sdedangkan di dalam Negara
kerajaan masih dijumpai adanya kerajaan absolute dan kerajaan berkonstitusi. Di
dalam system badan perwakilan rakyat dikenal adanya system satu kamar dan
system dua kamar dengan penamaan yang beraneka ragam.
Perbedaan dan persamaan di atas disebabkan adanya syarat-syarat atau factor-
faktor baik bersifat umum maupun bersifat khusus. Dengan syarat atau factor
yang bersifat umum dimaksud dengan sayart-syarat atau factor-faktor yang
terdapat pada semua Negara, sedangkan sayart atau factor yang bersifat khusus
adalah syarat yang terdapat pada satu Negara saja. Yang termasuk dalam syarat-
syarat yang bersifat umum adalah :
1. Adanya ancaman yang dating dari luar, yaitu ancaman kelompok di luar Negara
baik yang berupa perang maupun yang berbentuk lainnya,
2. Adanya ancaman yang dating dari dalam Negara sendiri, umpamanya yang
berjudul main hakim sendiri.
3. Adanya pengetahuan yang berkembang dengan berangsur-angsur, tumbuhnya
pengalaman yang teratur.
Negara adalah suatu organisasi masyarakat dan yang terdiri dari manusia yang
mempunyai beraneka ragam kepentingan. Manusia yang berada di dalam
lingkungan suatu Negara akan berusaha mencapai tujuan baik tujuan bersamanya
maupun tujuan bagi diri masing-masing.
Adapun yang termasuk factor-faktor atau syarat-syarat yang bersifat khusus antara
lain :
E1. Letak geografis suatu wilayah,
2. Sifat-sifat sesuatu masyarakat-bangsa (volkskarakter),
3. Paham politik yang dianut oleh masyarakat-negara.

E.Struktur Ketatanegaraan Pada Umumnya


Struktur ketatanegaraan suatu negara, pada umumnya meliputi 2 (dua) hal, yaitu:
A. Supra struktur politik, yaitu segala sesuatu yang bersangkutan dengan apa
yang disebut alat-alat perlengkapan negara, termasuk segala hal yang
berhubungan dengannya, antara lainmengenai kedudukannya, kekuasaan
dan wewenangnya, tugasnya, pembentukannya sertahubungan antara alat-
alat perlengkapan itu satu sama lain, yang pada umumnya diatur
dalamkontitusi atau undang-undang dasar suatu negara
B. Infra struktur politik, yaitu struktur politik yang berada di bawah
permukaan, yang meliputi5 (lima) komponen, yaitu komponen partai
politik, golongan kepentingan(interest group),alat komunikasi politik,
golongan penekan (pressure group)dan tokoh politik (political figure).
Oleh karena pemilihan umum menentukan pula kehidupan kepartaian,
termasuk sistem kepartaiannya, maka ia masuk kedalam infra struktur
politik.Antara supra struktur politik dengan infra struktur politik terdapat
hubungan timbal balik,dalam arti bahwa supra struktur politik dapat
mengatur segala sesuatu yang bersangkutandengan infra struktur politik.
Menurut S.L.Witman dan J.J.Wuest, struktur ketatanegaraan itu mempunyai
bermacam-macam perlengkapan (the agents and a tool of government), yaitu:the
constitution theelectoratethe political parties the legislature the executive the
judiciary theintergovernmental relationships danthe local government .
Menurut S.L.Witman dan J.J. Wuest, sebagai pelaksanaan asas demokrasi pada
setiap negara,maka rakyat melalui lembaga pemilihan umum(electorate) memilih
wakil-wakilnya untuk duduk dalam konstituante dan lembaga perwakilan rakyat
(legislature). Setelah konstuan terbentuk, lalu bersidang untuk menetapkan suatu
konstitusi atau undang-undang dasar yangakan mengatur antara lain lembaga
legislatif, lembaga eksekutif, lembaga peradilan dansebagainya. Partai politik
mempunyai peranan penting dalam menyalurkan pendapat rakyatdalam
menentukan/memilih wakil-wakil rakyat dalam kedua lembaga tersebut.
Konstitusi juga menentukan sistem ketatanegaraan yang dianut dalam suatu
negara, baik mengenaisistem pemerintahannya, sistem desentralisasinya, bentuk
negaranya dan lain sebagainya.Setelah konstutusi ditetapkan berlaku dalam suatu
negara, maka setiap warganegara harus taat pada undang undang dasar.

E. Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia Dengan Hukum Tata


Negara Lainnya

1.Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Amerika Serikat


Baik Indonesian maupun Amerika Serikat keduanya menganut sistem trias
politika. Letak perbedaannya terdapat pada penerapan secara utuh dari AS di
mana Indonesia menganut distribution of power sedangkan Amerika
Serikat menganut Separation of Power dengan Checking power with Power. Di
Indonesia, masing-masing lembaga pemerintahan terdapat pembagian kekuasaan,
sehinggaada kewenangan legislatif dan yudikatif yang juga dimiliki oleh presiden,
seperti kewenanganmengajukan RUU (legislatif) dan member grasi, abolisi, dan
amnesty (Yudikatif)
Sementara di AmerikaSerikat, terdapat suatu pemisahan yang tegas diantar
a lembaga pemerintahannya dengan mengawasi kekuasaan dengan kekuasaan sehi
ngga check and balanced dapat terwujud, seperti Congress memiliki kekuasaan un
tuk: membuat UndangUndang Fideral, menyatakan perang, menyetujui perjanjian,
the power of purse (pembatasan pendanaan) dan impeachment (menurunkan
pemerintah).Presiden memiliki kekuasaan: Komando tertinggi militer, memveto R
ancanganUndang-Undang (RUU), menandatangani RUU untuk menjadi UU,
menunjuk kabinet
dan pejabat negara dan menegakkan UU dan peraturan. Supreme Court berwenan
g untuk:menafsirkan UU dan memastikan UU sesuai dengan Konstitusi
(UUD).Selain itu juga ada suatu keunikan tersendiri yang dimiliki AS dalam
legislatifnya,dimana Kedua badan dalam kongres ini memiliki kekuasaan/ kedudu
kan yang sama.Perundangundangan tidak dapat diundangkan tanpa keterlibatan da
ri kedua badan ini. Namun, masingmasing memiliki keunikan otoritas. Seperti, Se
nat memiliki otoritas dalammeratifikasi perjanjian dan memberikan persetujuan u
ntuk posisi penting dalam pemerintahan. Sedangkan House memiliki otoritas dala
m perancangan UU dan jugamelakukan impeachment (pemberhentian presiden),
namun proses ini harus melalui peradilanyang merupakan hak dari
Senat.Di Indonesia, terdapat suatu hirarkis tata per-Undang-Undangan mulai dari
UUD’45hingga perda. Sedangkan di AS, semua kebijakannya harus dalam bentuk
perUU.Dalamhal peradilan, di Indonesia kekuasaan peradilan terbagi lagi antara 
MA, MK, dan KY yangdipilih oleh presiden sedangkan di AS dalam hal
ini supreme court, Anggota Hakim Agungdipilih oleh presiden melalui
persetujuan senat. Hakim Agung akan memiliki masa bakti seumur hidup. Hal ini
untuk memperkuat independensinya. Supreme Court memiliki hak untuk
membatalkan UU bila dinilai tidak sesuai dengan Konstitusi.
1.Lembaga eksekutif Indonesia
a. Sistem pemerintahan menganut sistem presidencial
b. presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan
c. presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu
d. Presiden memiliki hak istimewa / prerogratif untuk
mengangkat dan memberhentikan menteri
e. Kedudukan presiden / pemerintah kuat karena tidak
dapat dijatuhkan oleh Parlemen
2.Lembaga eksekutif Amerika Serikat
a. sistem pemerintahan menganut sistem presidensial
b. Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
c. Presiden dipilih oleh sebuah badan pemilihan / electoral
college. Badan pemilihan dipilihlangsung oleh
rakyat dalam pemilu
d. Presiden berhak mengangkat menteri-menterinya
e. Kedudukan presiden kuat karena tidak dapat dijatuhkan
olehlembaga legislatif
2.Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia Dan Inggris.
sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensil.
Sistem pemerintahan presidensil adalah suatu pemerintahan yang dimana
eksekutif tidak bertanggung jawab kepada badan perwakilan rakyat, artinya tidak
berada dibawah pengawasan langsung parlemen. Dalam hal ini, eksekutif
bertanggung jawab langsung kepada rakyat. Keuntungan sistem presidensil itu
justru lebih menjamin stabilitas negara. Sistem presidensil di Indonesia setelah
amandemen UUD 1945 secara rinci sebagai berikut:
1. Adanya kepastian mengenai masa jabatan presiden
2. Presiden selain sebagai kepala negara, juga sebagai kepala pemerintahan
3. Adanya mekanisme saling mengawasi dan mengimbangi.
Sistem pemerintahan Inggris adalah parlementer. Sistem parlementer adalah
sistem pemerintahan yang dimana hubungan antara badan eksekutif dan badan
legislatif sangat erat. Hal ini disebabkan karena adanya pertanggungjawaban para
menteri terhadap parlemen. Yang menjadi kepala pemerintahan adalah perdana
menteri, sedangkan raja/ratu hanya sebagai kepada negara (simbol negara). Sistem
pemerintahan Inggris juga sering disebut monarki konstitusional, dengan
kekuasaan eksekutif dipegang oleh perdana menteri dan menteri-menteri dalam
kabinet yang mengkepalai departemen. Menteri-menteri ini berasal dari parlemen
dan bertanggungjawab langsung kepada parlemen, lembaga legislatif. Adapun
perdana menteri tersebut dipilih oleh raja/ratu, yang secara tradisi merupakan
ketua dari partai berkuasa dalam parlemen. Sistem monarki konstitusional
(parlementer) ini hingga saat ini masih digunakan di negara (kerajaan)
Inggris.Kemudian bentuk konstitusi Indonesia adalah bernaskah. Konstitusi
bernaskah (documentary constitution) adalah konstitusi yang dituangkan dalam
dokumen formal tertentu seperti Amerika Serikat, Peraancis, Belanda, Jepang,
Indonesia dan lain-lain. Sehingga konstitusi bernaskah ini lebih terjamin keadilan
dan kepastian hukumnya bila ditelaah dari sudut pandang legalitasnya, karena
memiliki dokumen tertulis. Di Indonesia sendiri, yang menjadi konstitusi
bernaskah dalam hal ini adalah Undang-undang Dasar 1945. Mengenai eksistensi
konstitusi tertulis ini, tidak menutup kemungkinan juga terjadi perubahan,
tergantung pada ketentuan-ketentuan dalam pasal terkait, apakah bersifat supel
atau rigid.
Bentuk konstitusi Inggris adalah tidak bernaskah. Konstitusi tidak bernaskah
adalah konstitusi yang tidak dalam bentuk satu dokumen tertulis. Terkhusus
konstitusi tidak bernaskah Inggris, konstitusi Inggris hanya dapat dikatakan tidak
bernaskah dalam artian bahwa konstitusi di Inggris tidak dalam satu wujud naskah
tunggal atau beberapa naskah konstitusi serta memang konvensi dan tradisi
memegang peranan yang lebih penting daripada di negara lain yang mempunyai
konsitutusi tertulis. Konstitusi Inggris adalah kumpulan peraturan legal dan non
legal yang mengatur ketatanegaraan di Inggris. Peraturan-peraturan hukum itu
terwujud dalam undang-undang seperti undang-undang pengalihan kekuasaan
(Act of Settlement), Undang-undang Perwakilan Rakyat (Representative of The
People Acts) Undang-undang Parlemen (Parlement Acts), dan beberapa Undang-
undang fundamental lainnya yang terbentuk secara terpisah.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Ilmu perbandingan hukum tata negara ini di kenal dengan sebutan


vergelijkendestaatswetenschap atau comparative government, sedangkan
prof.M.Nasroen,menamakanya“ilmuperbandinganpemerintahan” sebagaimana
judul bukunya.Suitens-Bourgois mengatakan bahwa perbandingan hukum
bukanlah cabang dari hukum, ia bukan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri
seperti misalnya hukum perdata, hukum dagang, hukum tatanegara, hukum
internasional, dan sebagainya. Dalam studi Hukum Tata Negara itu
sebenarnya ada pula cabang. ilmu khusus yang melakukan telaah
perbandingan antar berbagai konstitusi, yaitu Hukum Tata Negara
Perbandingan atau Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara. Tujuan metode
perbandingan itu pada pokoknya ada dua, yaitu untuk membandingkan dua
atau lebih konstitusi-konstitusi berbagai negara guna menemukan prinsip-
prinsip pokok hukum tata negara. . Di Indonesia, masing-masing lembaga
pemerintahan terdapat pembagian kekuasaan, sehingga ada kewenangan
legislatif dan yudikatif yang juga dimiliki oleh presiden, seperti kewenangan
mengajukan RUU (legislatif) dan member grasi, abolisi, dan
amnesty(Yudikatif) Sementara di Amerika
Serikat, terdapat suatu pemisahan yang tegas diantara lembaga pemerintahan
nya dengan mengawasi kekuasaan dengan kekuasaan sehingga check and bala
nced dapat terwujud, seperti Congress memiliki kekuasaan untuk:membuat
UndangUndang Fideral, menyatakan perang, menyetujui perjanjian, the power
of purse (pembatasan pendanaan) dan impeachment (menurunkan
pemerintah). Di Inggris sistem pemerintahannya adalah parlementer. Sistem
parlementer adalah sistem pemerintahan yang dimana hubungan antara badan
eksekutif dan badan legislatif sangat erat. Hal ini disebabkan karena adanya
pertanggungjawaban para menteri terhadap parlemen. Yang menjadi kepala
pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan raja/ratu hanya sebagai
kepada negara (simbol negara). Sistem pemerintahan Inggris juga sering
disebut monarki konstitusional, dengan kekuasaan eksekutif dipegang oleh
perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet yang mengkepalai
departemen. Menteri-menteri ini berasal dari parlemen dan bertanggungjawab
langsung kepada parlemen, lembaga legislatif.

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan, Michael. 2010. Pengantar Perbandingan Sistem Hukum. Bandung :


Penerbit Nusa Media
Saebani, Beni Acmad. 2016. Perbandingan Hukum Tata Negara. Bandung : CV
PUSTAKA SETIA
Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum,
Jakarta,PT. Raja Grafindo Persada, 2004
Achmad Ali,Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan, Jakarta, Kencana
Predana,2009.
Djaja S Meliala, Hukum di Amerika Serikat ,Suatu Studi Perbandingan.
Tarsito,Bandung, 1977
Hans Kelsen,Teori Umum Tentang Hukum dan Negara(diterjemahkan dari Hans
Kelsen) General Theory of Law and Stat , Bandung, Nusamedia, 2006.
Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum Perspektif Ilmu Sosial, Bandung,
Nusamedia,2009
Michael Bogdan,Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, Bandung, Nusamedia,
2010

Anda mungkin juga menyukai