Perbandingan hukum baru berkembang secara nyata pada akhir abad ke-19 atau awal abad
ke-20, jauh sebelum itu, perbandingan hukum sudah digunakan orang tapi masih bersifat
insidental. Perbandingan hukum menjadi diperlukan karena:
- Dengan perbandingan hukum dapat diketahui jiwa serta pandangan hidup bangsa lain
termasuk hukumnya.
- Dengan saling mengetahui hukumnya, sengketa dan kesalah pahaman dapat dihindari,
bahhkan dapat untuk mencapai perdamaian dunia.
Tujuan perbandingan hukum adalah untuk mengetahui sebab-sebab dan faktor-faktor yang
mempengaruhi persamaan daripada sistem-sistem hukum yang diperbandingkan. Selain itu
perbandingan hukum juga dapat membantu dalam rangka pembentukan hukum naisonal.
Perbandingan hukum mempunayai arti penting dalam praktek seperti von savigny salam
meyusun Hukum Perdata Internasional yang bersifat umum, untuk memecahkan perselisihan
yang bersifat nasional maupun internasional. Berarti perbandingan hukum perdata sangat
berperan dalam bidang hukum secara ilmiah maupun praktisi baik hukum masa kini maupun
dimasa yang akan dating.
Keduanya beranggapan bahwa Perbandingan Hukum sama dengan sejarah umum dari pada
hukum (the general history of law)
Yang terPENTING!
Bagaimana penggunaan metode perbandingan demi perkembangan ilmu kaidah dan ilmu
pengertian dan bagaimana mengembangkan perbandingan hukum sehingga menjadi suatu
cabang ilmu pengetahuan. (Soerjono Soekamto)
Apa yang dibandingkan?
• Sistem Hukum
• Lembaga Hukum Hukumnegara sendiri maupun negara luar Nasional Internasional
Pengertian “Keluarga hukum”
Keluarga hukum adalah suatu kelompok besar
sistem hukum dimana beberapa sistem hukum
dapat dimasukkan di dalamnya.
•Mempunyai ciri-ciri khusus
•Oleh Rene David dinamakan keluarga hukum
atau family law (formelle de droit)
Pembagian keluarga hukum di dunia: • Rene david:
1. Keluarga hukum Romawi Germania
2. Keluarga Hukum common law
3. Keluarga hukum sosialis
4. Keluarga hukum agama/tradisi
• Zweigert-Kotz:
1.Keluarga Hukum Romawi
2.Keluarga Hukum Germania
3.Keluarga hukum Skandinavia
4.Keluarga Hukum common law
5.Keluarga hukum Sosialis
6.Keluarga hukum Timur jauh
7.Keluarga hukum Islam
8.Keluarga hukum Hindu
Dasar Penentuan Keluarga Hukum di dunia:
1. Rene David: •Teknik serta metode dari sistem hukum (prinsip hukum,
filasafat hukum, politik dan ekonomi)
2. Konrad Zweigert: •Asal-usul perkembangan historis •Cara pemikiran hukum dan •Ideologi
hukum
3. Hein Kotz:
• Asal-usul perkembangan historis
• Cara pemikiran lembaga-lembaga hukumnya
• Sumber-sumber hukumnya
• Ideologi hukum
perkembangannya
1. Romawi Germania -adanya unsur keadilan -Hukum privat -sejak abad 12 -didasarkan pd
Corpus Juris dari kaisar Justinianus -prinsip2 romawi yg disesuaikan dgn masy, waktu dan
tempat
2. Common Law -hukum Inggris dan hukum nasional lainnya -menyelesaikan
persengketaanantar individu -hukum common law dan Romawi germania saling mendekat,
saling mempengaruhi.
3. Sosialis -dianut oleh negara-negara sosialis
§ Kolektivitas mutlak
§ Alat produksi di tangan negara
§ ilmu hukum perdata minim
§ berasal dari hukum Uni Soviet yg dikembangkan semenjak tergulingnya kekaisaran
gama -mengatur hub. Antar manusia berdasarkan agama -hub. Manusia dengan
Tuhan Di beberapa negara yg mempunyai sistem hukum tertentu, untuk hukum hukum
Perbandingan
a. Keluarga Hk Romawi Germania yg berlaku di negara Eropa yg sosialis (tapi BUKAN
komunis), lebih mengedepankan kadiah hukum yg bertujuan memberikan keadilan kepada
manusia secara umum (natural law).
b. Keluarga Hk Sosialis di negara Uni Sovyet dan satelit2nya, tidak menekankan keadilan
individu, tetapi keadilan KOLEKTIV
Ø Keluarga Hk Romawi Germania dan Hk Common Law mengakui eksistensi hak milik
individual, dg dasar:
§ Natural Law (the use of reason, the human reason)
§ Natural Rights (Life, Liberty, Property John Locke)
Ø Keluarga Hk Sosialis ala Uni Sovyet tidak mengakui eksistensi hak milik individual.
Keluarga Hukum Agama
a. Sistem hukum didasarkan pada ajaran agama.
b. Baik di negara yg menganut keluarga Hk Romawi Germania maupun Common Law,
untuk bidang2 hukum tertentu maka digunakan hukum agama, spt: hk perkawinan, hk
keluarga, dan hukum waris.
Jadi, ciri-ciri Common Law dlm Sistem Hk Inggris:
a. Developed by courts/judges
b. Case law
c. Cases decided based on principles of law shaped and developed in preceding cases
(azas Preseden/stare decisis)
d. Very rigid. Kasus2 yg tdk sesuai dg Precedents dan tidak memenuhi syarat2 teknis
English courts sering tidak diterima.
e. Sbg upaya mempertahankan judiciary independency dari Raja.
1. Equity Law
a. Rakyat Inggris yg merasa tidak memperoleh keadilan karena terlalu rigidnya Statute
Law dan asas Preseden dalam Common Law maka berusaha mencari keadilan di hadapan
Royal Court yg disebut sbg Chancery.
b. Chancery dipimpin oleh Chancellor (penasehat Raja) yg memutus kasus2 di
hadapannya berdasarkan pertimbangan atau kebijakannya sendiri, TIDAK TERPENGARUH
pada Common Law.
2) 6
a. Keputusan2 Chancery menjadi dasar berkembangnya Equity Law.
b. Kasus2 yg diputus dg Equity Law pada umumnya terkait dg kasus2 dimana
penggugatnya merasa bahwa ganti rugi uang yang diterimanya tidak layak, karena terlalu
kakunya Common Law atau Statute Law di Inggris.
3) 7
a. Pada akhir abad 17, keputusan2 Chancery mulai tertata dan konsisten (seperti dalam
azas Precedent) sehingga menimbulkan kelompok hukum baru yang disebut Equity Law yg
dikompilasikan secara berkala
PERBANDINGAN
• Konsep Natural Law yg tumbuh dlm sistem Eropa Kontinental (Romawi Germania)
menyebabkan perbedaan dg sistem Hukum Inggris:
– Negara-negara di Eropa Kontinental beralih pada bentuk pemerintahan Republik
– Negara Inggris masih bertahan pada bentuk pemerintahan monarki (walau tidak absolut)
PERBANDINGAN
• Konsep Natural Law yg memberikan Natural Rights, mengakibatkan sangat
dihargainya hukum HAK MILIK KEBENDAAN INDIVIDUAL di Eropa.
• Property atau hak milik adalah bagian dari Freedom.
• Budak yg tdk memiliki property right juga tdk memiliki freedom
• Pengakuan de jure atau pengakuan formal ini menimbulkan masalah terutama terhadap
kelompok masyarakat hukum adat yg hidup di tempat-tempat terpencil di Indonesia.
• Mereka tidak peduli dg syarat formalitas untuk mendapat pengakuan dari negara.
• Hukum adat bagi mereka bersifat de facto (living law)
– Pada akhirnya menimbulkan konflik antara kepentingan negara & kepentingan masy hk
adat
PRINSIP HUKUM ADAT
• Mencapai keseimbangan
– Antara manusia dan semesta (berwujud maupun tdk berwujud)
– Segalanya dilakukan dg kesepakatan, timbal balik, dan berimbang
Kepentingan komunal lebih didulukan daripada kepentingan