Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL II (TT II)

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD Jumlah soal : 4


Kode / SKS : PDGK4301 / 2 Bentuk soal : Uraian
Semester :1 Waktu : 60 menit
Materi : Modul 3 dan 4 Tutor : Sujito, S.Pd., M.Si

1. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum kita melakukan


Assesmen Alternatif !
2. Anda meminta siswa untuk melakukan pengamatan tentang aktifitas lalu lintas
kendaraan saat arus mudik. Buatlah Rubrik yang baik untuk menilai kinerja siswa
tersebut!
3. Cara penilaian ranah afektif diantaranya adalah pengamatan langsung,
wawancara, angket, teknik proyektil, dan pengukuran terselubung. Menurut Anda
cara manakah yang paling baik ? berikan alasannya !
4. Dalam memeriksa hasil tes uraian idealnya adalah dilakukan oleh dua orang
korektor, namun dalam kondisi tertentu di satu sekolah memaksa korektornya
hanya satu orang (Anda). Apa yang Anda lakukan untuk menjamin bahwa hasil
koreksian tersebut objektif!
Nama : Eka Rizky Fatmawati
NIM : 857711779
Kelas : PGSD BI (B)

Jawaban :

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum kita melakukan Assesmen Alternatif yaitu
:
1) Menyusun rencana assesmen
Dalam menyusun rencana assesmen diperlukan untuk melakukan beberapa hal
seperti :
a. Merumuskan tujuan dilakukannya assesmen, termasuk merumuskan tujuan
terpenting dari diadakannya assesmen, sehingga proses pelaksanaan assesmen
lebih terarah dan jelas.
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, baik berupa aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek psikomotor.
c. Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan.
d. Menyusun instrumen yang akan digunakan untuk menilai proses dan hasil
belajar para peserta didik.
e. Menentukan metode penskoran jawaban siswa.
f. Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan assesmen, yaitu berupa kapan,
berapa kali dan berapa lama.
g. Mereview tugas-tugas assesmen, setelah menyusun tugas asesmen, tahap
selanjutnya yaitu meminta bantuan pihak lain untuk mencermati tugas
assesmen yang telah dibuat sebelum mencantumkannya pada instrumen
asesmen. Dengan meminta bantuan pihak lain, maka akan mudah untuk
mengetahui apakah kalimat tersebut bisa dipahami orang lain, apakah struktur
kalimat yang digunakan sudah tepat, apakah tidak terjadi pengulangan, dan
seterusnya.
2) Menghimpun data
Pada tahap ini guru dapat memilih teknik tes dengan menggunakan tes atau
memilih teknik non tes dengan melakukan pengamatan, wawancara atau angket
dengan menggunakan instrumen-instrumen tertentu berupa rating scale, check list,
interview guide atau angket.
3) Melakukan verifikasi data
Kegiatan verifikasi data perlu dilakukan untuk dapat memisahkan data yang “baik”
(yakni data yang akan memperjelas gambaran mengenai peserta didik yang sedang
dievaluasi) dari data yang “kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan
gambaran mengenai peserta didik.
4) Mengolah dan menganalisis data
Supaya data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai, maka bisa menggunakan
teknik statistik atau teknik non statistik, dengan mempertimbangkan jenis data.
5) Melakukan interpretasi dan menarik kesimpulan
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan proses verbalisasi terhadap makna yang
terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan
sejumlah kesimpulan.
6) Menyimpan instrumen assesmen dan hasil assesmen
Dengan disimpannya instrumen dan ringkasan dan jawaban siswa, termasuk
berbagai catatan tentang upaya memperbaiki instrumen, sewaktu-waktu
dibutuhkan untuk memperbaiki instrumen tes pada tahun berikutnya maka tidak
akan membutuhkan waktu yang lama.
7) Menindaklanjuti hasil evaluasi
Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka
sebagai guru atau evaluator bisa mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan
sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan penilaian. Langkah-langkah sistematis
guru dalam proses penilaian yaitu dengan perumusan indikator pencapaian hasil
belajar dan penyusunan kisi-kisi.

2. Rubrik mengenai pengamatan tentang aktifitas lalu lintas kendaraan saat arus mudik
yang dilakukan siswa

Dimensi Kerja Skor Deskripsi

1. Kualitas pengerjaan 4 Tugas dikerjakan dengan sangat baik


tugas 3 Tugas dikerjakan dengan baik tapi
kurang akurat dalam menyebutkan
jumlah kendaraan pemudik
2 Kualitas pengerjaan tugas kurang baik
dan kurang akurat
1 Kualitas pengerjaan tugas tidak baik
(tidak menjelaskan kondisi lalu lintas
pada arus mudik) dan tidak akurat
2. Kreativitas dalam 4 Mampu memodifikasi prosedur
pengerjaan tugas pengambilan data lalu lintas kendaraan
mudik dalam kondisi yang menantang
3 Mampu memodifikasi prosedur
pengambilan data lalu lintas kendaraan
mudik tapi atas bantuan media
2 Belum mampu memodifikasi prosedur
pengambilan data lalu lintas kendaraan
mudik
1 Tugas hanya dikerjakan dengan aturan
baku tanpa adanya modifikasi
3. Produk tugas 4 Secara keseluruhan tugas sangat bagus
3 Secara keseluruhan tugas bagus
2 Secara keseluruhan tugas sedang
1 Secara keseluruhan tugas tidak bagus
3. Menurut pendapat saya, berdasarkan cara penilaian ranah afektif diantaranya adalah
pengamatan langsung, wawancara, angket, teknik proyektil, dan pengukuran terselubung
yang paling baik adalah penilaian menggunakan angket atau kuisioner apabila jumlah
responden yang diteliti cukup banyak. Alasannya karena penilaian menggunakan angket
akan lebih praktis dan membutuhkan waktu yang singkat untuk dapat memperoleh data,
sekalipun pada tempat atau lokasi yang berbeda (jarak jauh), selain itu penilaian
menggunakan angket akan lebih ekonomis, karena tidak memerlukan banyak tenaga
untuk mengumpulkan dan mengisi data, dan dengan angket akan lebih memudahkan
responden dalam menjawab pertanyaan, sehingga responden bisa lebih terbuka untuk
menjawab petanyaan tanpa dipengaruhi orang lain. Tetapi apabila jumlah responden
yang diteliti sedikit, maka cara penilaian yang paling baik dilakukan yaitu dengan
pengamatan langsung. Alasannya karena dengan pengamatan langsung akan lebih real
dan banyak data yang dapat diperoleh sesuai dengan apa yang dibutuhkan peneliti, selain
itu dengan pengamatan langsung peneliti dapat memperhatikan dan mencatat setiap
sikap dan tingkah laku siswa secara orisinil, sehingga dapat dicari atribut yang
mendasari tingkah laku tersebut.

4. Menurut saya apabila dalam kondisi tertentu di satu sekolah memaksa korektornya
hanya satu orang, hal yang akan saya lakukan untuk menjamin bahwa hasil koreksian
tersebut objektif yaitu dengan menghilangkan nama yang ada pada lembar kerja siswa,
jadi penilaian yang akan diberikan bisa lebih objektif dan dapat menghindari adanya efek
hello effect saat pengoreksian, selain itu saya juga dapat melakukan pengoreksian lembar
kerja pada nomor 1 untuk keseluruhan lembar jawab yang telah ditutup namanya terlebih
dahulu, selanjutnya baru beralih ke nomor 2 untuk semua lembar jawab siswa dan
dilanjutkan nomor 3 dan seterusnya, penilaian tersebut dapat menghindari adanya carry
over effect dan tips terakhir yang saya lakukan untuk menghindari adanya order effect
yaitu dengan melakukan istirahat sejenak setelah selesai mengkoreksi 1 nomor pada
keseluruhan lembar kerja siswa. Dengan menghindari adanya hello effect, over effect
dan order effect saat memberikan penilaian pada hasil tes uraian, meskipun hanya ada 1
korektor dalam satu kelas, maka dapat dipastikan bahwa hasil koreksian tersebut tetap
akan objektif.

Anda mungkin juga menyukai