OLEH :
FITRI RAHMI
12010421361
SEMESTER 2 KELAS 2E
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (PBI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan paper Mata Kuliah Kapita
Selekta Pendidikan yang berjudul Penerapan Sistem Pendidikan Di Indonesia.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada bapak Kalayo Hasibuan, Drs., M.Ed.TESOL. sebagai Dosen Mata
kuliah Kapita Selekta Pendidikan yang telah membimbing serta mengarahkan saya sehingga
kami dapat menyelesaikan pembuatan paper ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki paper ini.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya, Mohon maaf apabila ada
kekurangan Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sekian dan terima kasih.
Penulis
Fitri Rahmi
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
A. Pembahasan tentang ....................................................................................................6
B. Pembahasan tentang ....................................................................................................8
C. ...................................................................................................................................10
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................14
A. Kesimpulan ................................................................................................................14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pastinya tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya pendidikan dan
tentunya jika ingin mendapatkan ilmu setiap manusia harus memperdalam pendidikan, dalam
proses pendidikan itu diperlukan adanya metode-metode atau sarana agar peserta didik bisa
mengembangkan potensi pendidikan tersebut.
Namun, kualitas pendidikan di Indonesia bisa dibilang masih cukup rendah, Berdasarkan
Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO),
terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia
menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya
berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Yang menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya pendidikan di Indonesia adalah, karena
lemahnya potensi para guru untuk menggali potensi siswa, kebanyakan para guru lebih
memaksakan kebutuhan serta minat para siswa, padalah Pendidikan seharusnya
memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak
kurang nyaman dalam menuntut ilmu, namun meskipun begitu bukan berarti pendidikan di
Indonesia tidak mengalami perkembangan.
Di makalah ini saya akan membahas tentang penerapan pendidikan sekolah dasar di
Indonesia, Pendidikan di sekolah dasar merupakan lembaga yang dikelola dan diatur oleh
pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan yang diselenggarakan secara formal yang
berlangsung selama 6 tahun dari kelas 1 sampai kelas 6 untuk anak atau siswa-siswi di
seluruh indonesia tentunya dengan maksud dan tujuan yang tidak lain agar anak indonesia
menjadi seorang individu yang telah diamanatkan atau yang sudah dicita-citakan dalam
Undang-undang Dasar 1945. Dalam pelaksanannya, tentunya pendidikan di sekolah dasar
memberikan sejumlah materi atau mata pelajaran yang harus dikuasainya. Pemberian materi
yang bersifat lokal dimaksudkan agar budaya dan tradisi di daerah mereka (siswa) tidak
terkikis oleh perkembangan budaya asing atau budaya-budaya baru yang hadir di lingkungan
siswa. Sehingga dengan demikian, penanaman budaya lokal di setiap daerah di seluruh
indonesia tetap lestari dan terjaga keasliannya sebagai aset bangsa sebagai bangsa yang kaya
akan keberagaman budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep sekolah dasar ?
2. Apa yang dimaksud pengelolaan sekolah dasar dan permasalahan pendidikan di
sekolah dasar?
3. Apa yang dimaksud kurikulum sekolah dasar ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep sekolah dasar
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengelolaan sekolah dasar dan permasalahan
pendidikan di sekolah dasar
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kurikulum sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Sekolah dasar
Pendidikan itu dianggap sebagai upaya dasar untuk mengembangkan potensi dan dasar, dan
setiap peserta didik pasti memiliki potensi yang berbeda- beda dalam mengembangkannya,
hal itu yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara individu yang satu dengan lainnya.
Disadari atau tidak, dan semestinya pada diri peserta didik terdapat salah satu keunggulan
dari aspek potensi tersebut. Hal itu tidak terlepas hanya pada anak normal, melainkan juga
pada anak yang memiliki ketunaan (the hidden potential excellence). Sebagai bukti empirik,
ada terdapat beberapa contoh orang yang menyandang tunarungu memiliki prestasi tingkat
nasional maupun internasional seperti: Samuel Jhonson, Thomas Alva Edison, Granvill
Redmond, Marlee Matlin, Ludwig Van Beethoven, dan Helen Keller.
Ada beberapa poin yang dapat dijabarkan sebagai konsepsi pendidikan dasar
sebagai berikut :
1. Pada mulanya Sekolah Dasar diartikan sebagai Sekolah Rendah. Sekolah Rendah itu
adalah suatu tingkat pendidikan yang berfungsi memberikan pengetahuan elementary,
karena disebut elementary school.
2. Peralihan konsep tradisional ke konsep progresif membuat Sekolah Rendah berubah
menjadi Sekolah Dasar. Sekolah Dasar bukan Sekolah Rendah, tetapi Sekolah Dasar
tempat pembentukan dasar untuk menjadi warga negara yang layak.
3. Isi pendidikan Sekolah Dasar harus mendapatkan pendidikan persekolahan, pemberian
moral dan pemberian kepribadian.
4. Pengetahuan elementary yang dinyatakan itu ialah 3R (Reading, Writing, Aricmatich)
pengetahuan itu merupakan pengetahuan elementary untuk dapat hidup bernegara dan
berbangsa.
5. Oleh karena Sekolah Dasar pelaksanaannya menjadi bukan ditujukan hanya pada aspek
pemberian pengetahuan, melainkan pada pembentukan dasar, maka kurikulumnya harus
komprehensif artinya tuk terbaik lagi pada 3R saja.
Pendidikan dapat berlangsung di sekolah sebagai institusi pendidikan formal, yang
diselenggarakan melalui proses belajar mengajar, fuad ihsan menyatakan bahwa, “sekolah
dasar sebagai satu kesatuan dilaksanakan dalam masa program belajar selama 6 tahun.”
Mencermati kedua pernyataan Suharjo dan Fuad Ihsan dapat dijelaskan bahwa sekolah dasar
merupakan jenjang pendidikan yang berlangsung selama enam tahun.
Dan juga undang – undang, nomor 20 tahun 2003 yang berisi tentang pendidikan nasional
menyatakan bahwa, “jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah jenis pendidikan formal
untuk peserta didik usia 7 sampai 18 tahun dan merupakan persyaratan dasar bagi pendidikan
yang lebih tinggi”. Jika usia anak pada saat masuk sekolah dasar, merujuk pada definisi
pendidikan dasar dalam Undang-Undang tersebut, berarti pengertian sekolah dasar dapat
dikatakan sebagai institusi pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar
selama masa enam tahun yang ditujukan bagi anak usia 7-12 tahun. Batasan usia 7-12 tahun
inilah yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian.
Dan substansi pendidikan yang diselenggarakan pada tingkat sekolah dasar berisi oleh :
1. Jangkauan isi pendidikan Sekolah Dasar yang mempersiapkan ke arah warga negara yang
layak.
2. Kualifikasi guru Sekolah Dasar sering kali yang dapat memancing orang untuk menjadi
guru di Sekolah Dasar.
3. Pelaksanaan pendidikan Sekolah Dasar termasuk untuk daerah terpencil atau pulau kecil.
4. Lama bersekolah pada Sekolah Dasar yang secara kualitatif efisiensi tetap
dipertanggungjawabkan
5. Sarana dan pelaksanaan Sekolah Dasar harus diperhatikan untuk memancing minat anak
untuk bersekolah.
Fungsi evaluasi pembelajaran adalah: pertama, sebagai perbaikan dan pengembangan sistem
pembelajaran. Sistem pembelajaran meliputi tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar,
lingkungan, guru dan peserta. Kedua, untuk akreditasi sebagaimana ditegaskan dalam UU No
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa akreditasi adalah kegiatan
penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan
Besar dana pendidikan dalam APBD amatlah terbatas; kecuali DKI Jakarta, semua APBD
masih mengandalkan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat. Akibatnya, mayoritas
peningkatan fasilitas pendidikan dasar terpusat di DKI Jakarta.
KESIMPULAN
Untuk menjawab permasalahan yang timbul dari penyelenggaraan sekolah dasar di Indonesia,
maka beberapa alternative solusi yang dapat diterapkan diantaranya, yang pertama adalah
Pengelolaan yang bersifat sentralisasi sudah harus beralih ke pengelolaan deferensiasi. Dan juga
Pengelolaan pendidikan SD harus dikelola satu atap dengan departemen pendidikan. Lalu setiap
sarjana yang memiliki pendidikan guru dapat menjadi guru SD yang digaji minimal di ijazah
yang dimiliki dan pengalaman mengajar. Selanjutnya adalah penyetaraan pendidikan guru SD
yang mencapai S1 secara bertahap.
DAFTAR PUSAKA
http://koranbogor.com/lainnya/pendidikan/pendidikan-sekolah-dasar-dan-metode-
pembelajarannya/
https://disdik.bekasikab.go.id/berita-pengertian-dan-tujuan-pendidikan-di-sekolah-
dasar.html
http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/konsep-sekolah-sebagai-lembaga.html
kapita selekta pendidikan, konseptual pendidikan dari berbagai sudut pandang – sekolah
dasar, Hal 71