Anda di halaman 1dari 4

Mata pelajaran: IPS Sejarah

Kelas: XII SMA

Kategori: Perkembangan Politik dan Ekonimi serta Perubahan Masyarakat Di Indonesia Dlam
Upaya Mengisi Kemerdekaan

Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 12.3.8

Kata kunci: perbandingan, pemilu , orde baru , orde reformasi

Jawaban:

Pemilu di masa Orde Baru:

a. Dilaksanakan 1 tahap saja untuk memilih partai. Pada masa orde pemilu mengikutsertakan 3 partai
saja (PDI, Golkar dan PPP) dan Golkar keluar sebagai pemenang PEMILU dengan mengusung presiden
Soeharto pada SU MPR;

b. Tidak ada pilpres serta anggota Legislatif secara langsung;

c.ASAS PEMILU yaitu Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia)

Pemilu di masa Reformasi:

a.Dilaksanakan dengan 2-3 tahapan (satu tahapan untuk memilih partai/anggota legislatif dan dua
tahapan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden) dengan jumlah partai mencapai 24 Parpol (Pemilu
2004) dan 34 Parpol (Pemilu 2009);

b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Legislatif secara langsung oleh rakyat;

c. AZAZ PEMILU yaitu Luber dan Jurdil (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil).

Pembahasan:

Perbandingan Pemilu Pada Masa Orde Baru dan Era Reformasi


Masa Orde Baru Masa Era Reformasi
UU yang dipakai ialah UU no 15 tahun 1969 UU yang dipakai ialah UU no 3 tahun 1999
Asas yang dipakai; Jujur dan adil Asas yang dipakai; Langsung, umum, bebas,
rahasia, serta jujur dan adil.
Asas Jujur = semua pihak yang terlibat secara
tidak langsung bersikap dan bertindak jujur Asas Langsung =pemilih secara langsung
sesuai dengan peraturan perundangan yang memberikan suaranya tanpa perantara dan
berlaku. tingkatan.

Asas adil =setiap pemilih dan parpol peserta Asas Umum= pemilih dalam pemilu ialah
pemilu mendapat perlakuanyang sama serta semua WNI yang memenuhi persyaratan
bebas dari kecurangan pihak manapun. tanpa diskriminasi.

Asas Bebas = warga negara yang berhak


memilih dapat menggunakan haknya, dijamin
keamanannya melakukan pemilihan menurut
hati nurani tanpa adnya pengaruh, tekanan,
dan paksaan dari siapapun dan dengan cara
apapun.

Asas Jujur = dalam penyelenggaraan pemilu,


penyelenggara atau pelaksana, pemerintah
dan partai politik serta pemilu, pengawas dan
pemantau pemilu, termasuk pemilih, serta
semua pihak yang terlibat secara tidak
langsung bersikap dan bertindak jujur sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Asas adil = setiap pemilih dan parpol peserta


pemilu mendapat perlakuan yang sama serta
bebas dari kecurangan pihak manapun.
Penyelenggara, Pemerintahan lewat komisi Penyelenggara, Pemerintahan lewat komisi
pemilihan umum (KPU) pemilihan umum (KPU). Penyelenggaraan
Pemilihan Umum dilakukan oleh Komisi
Pemilihan Umum yang bebas dan mandiri,
yang terdiri atas unsur partai-partai politik
peserta Pemilihan Umum dan Pemerintah.
yang bertanggung jawab kepada Presiden
Pengawas, pemerintahan melalui panwaslu Pengawas, pemerintahan melalui panwaslu
(1999)terdiri dari lembaga pengawasan dan
pemantau pemilu (panwaslu, forum rektor
UNFREL, dan LSM )

Pemilu (2004) pengawas pemilu berasal dari


unsur kepolisian, tokoh masyarakat,
kejaksaan, perguruan tinggi dan pers.
Peserta pemilu = 3 (PDI, PPP, GOLKAR) Tahun 1999 mengikutsertakan 48 Parpol.

Tahun 2004 mengikutsertakan 24 Parpol

Tahun 2009 mengikutsertakan 38 Parpol


Hasil pemilu dimenangkan oleh partai Hasil pemilu dimenangkan oleh partai
GOLKAR DEMOKRAT
KESIMPULAN
Pemilu masa Orde Baru Pemilu masa Reformasi
1. Kekuatan politik ada ditangan penguasa 1. Kekuatan politik ada di tiap-tiap partai
politik
2. Rezim yang berkuasa bersikeras, supaya
partainya (Golkar) yang menang 2. Setiap partai politik berambisi supaya
partainya yang memenangkan pemilu.
3. Kekerasan dilakukan oleh aparat
pemerintah kepada rakyat. 3. Kekerasan terjadi antara masa parpol

4. Represi politik sebagaialat politik 4. Kebebasan politik sebagai modal parpol


penguasa (rezim orba)
5. Terjadi pembagian legitimasi di tengah
5. Negara menjadi penguasa tunggal dalam masyarakat
dalam pemilu
6. Pelanggaran pemilu dilakukan oleh masa
6. Pelanggaran pemilu dilakukan oleh parpol
birokrasi, Golkar, dan tentara.
7. Politik uang menjadi fenomena di tengah
7. Politik kekerasan oleh penguasa menjadi masyarakat
isu utama

Anda mungkin juga menyukai