Anda di halaman 1dari 7

Ujian Final Taksonomi Vertebrata Semester Genap 2020/2021

Reguler Pendidikan Biologi dan Biologi-Universitas Negeri Medan


================================================================

1. Buatkan sebuah kunci determinasi sederhana untuk mengidentifikasi hewan-hewan


Vertebrata berikut ini:
a. Belut (Monopterus sp.) b. Kuda laut (Hyppocampus) c. Kodok (Bufo sp.) d. Katak (Rana
sp.) e. Penyu (Chelonia sp.) f. Pelican (Pelecanus sp.) g. Kuntul besar (Ardea sp.) h. Tikus
(Rattus sp.), i. Badak (Rhinocerus sp.) j. Babi (Sus sp.), k. Gajah (Elephas sp.).
2. Uraikanlah ciri morfologi dan anatomi yang spesifik yang digunakan untuk:
a. Taksonomi Osteichthyes berikut dengan contohnya
b. Taksonomi Amfibi berikut dengan contohnya
c. Taksonomi Reptil berikut dengan contohnya
d. Taksonomi Aves berikut dengan contohnya
e. Taaksonomi Mamalia berikut dengan contohnya
3. Uraikanlah kepentingan Osteichtyes, Amphibia, Reptil, Aves dan Mammalia bagi
Manusia dan Lingkungan.
4. Uraikanlah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan keanekaragaman
Osteichtyes, Amfibi, Reptil, Aves dan Mammalia di Indonesia.
5. Uraikanlah kepentingan dari “red book IUCN dan CITES appendix” dalam rangka
kelestarian ataupun konservasi hewan vertebrata di Indonesia.

Selamat bekerja

Catatan: Kirimkan jawabanmu ke alamat mail: binari1964@gmail.com dengan format:


UAS THV-namamu-nama kelasmu

1
NAMA :PUTRI MAY VANDAYANI BANJARNAHOR
NIM :4193341030
KELAS :PSPB 19 C

JAWABAN:
1. Kunci determinasi
1. 1 a. Tidak memiliki sisik...............................................................................................2a
b. Memiliki sisik...............................................................................................................
2 a. Punya insang..................................................................................................Monopterus sp. (a)
b. Tidak punya insang.......................................................................................................
3 a. Tidak memiliki ekor menggulung.................................................................................
b. memiliki ekor menggulung.........................................................................................5a
4 a. Kulit licin (tanpa bintik)......................................................................................Rana sp.(d)
b. Kulit berbintil.......................................................................................................Bufo sp.(c)
5 a. Jantan memilik kantung perut........................................................................Hyppocampus (b)
b. Jantan tidak memilik kantung perut..............................................................................
6 a. Memilikib cangkang...................................................................................................7b
b. Tidak memiliki cangkang.............................................................................................
7 a. Kepala dapat dimasukkan ke cangkang........................................................................
b. Kepala tidak dapat dimasukkan ke cangkang..................................................Chelonia sp. (e)
8 a. Berparuh berkantung.......................................................................................Pelecanus sp. (f)
b. Berparuh tanpa kantung......................................................................................Ardea sp.(g)
9 a. Memiliki taring.............................................................................................................
b.Tidak memiliki taring.................................................................................................10a
10 a. Ukuran tubuh kecil...................................................................................................11b
b. Ukuran tubuh besar..................................................................................................11a
11 a. Punya belalai...................................................................................................Elephas sp.(k)
b. Tidak punya belalai..........................................................................................Rattus sp.(h)
12 a. Memiliki cula................................................................................................Rhinocerus sp.(i)
b. Tidak memiliki cula....................................................................................................
13 a. Hidung kecil................................................................................................................
b. Hidung besar.......................................................................................................Sus sp. (j)
kesimpulan :
a. Belut (Monopterus sp.) : 2a
b. Kuda laut (Hyppocampus) : 5a
c. Kodok (Bufo sp.) :4b
d. Katak (Rana sp.) : 4a
e. Penyu (Chelonia sp.) : 6a, 7b
f. Pelican (Pelecanus sp.) : 8a
g. Kuntul besar (Ardea sp.) : 8b
h. Tikus (Rattus sp.),: 9b, 10a, 11b
i. Badak (Rhinocerus sp.) : 12b
j. Babi (Sus sp.), : 13a
k. Gajah (Elephas sp.) : 9a, 10b, 11a

2
2. Ciri morfologi dan anatomi yang spesifik yang digunakan untuk:
a. Taksonomi Osteichthyes
• Memiliki rangka endoskeleton yang terbuat dari osteon (tulang keras/tulang sejati).
• Jantung memiliki 2 ruangan yaitu serambi dan bilik
Contoh :
(Kuda laut (Hippocampus sp.), Salmon (Oncorhynchus sp.).
b. Taksonomi Amfibi
• Jantung memiliki 3 ruang yaitu serambi kanan, serambi kiri, dan bilik
• Bernafas dengan Insang saat berudu, kulit dan paru paru saat dewasa
Contoh:
Salamander (Salamander sp), Axolotl (Ambystoma mexicanum)
c. Taksonomi Reptil
• Jantung memiliki 4 ruang = serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri
• seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik.
Contoh:
buaya muara (Crocodylus porosus), ular sanca kembang (Malayopython reticulatus)
d. Taksonomi Aves
• Jantung memiliki 4 ruang = serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri
• Tidak mempunyai gigi, namun mempunyai paruh untuk makan.
Contoh:
bebek (Anas platyrhynchos), gelatik jawa (Lonchura oryzivora)
e. Taksonomi Mamalia
• Jantung memiliki 4 ruang = serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri
• Bernafas dengan paru-paru
Contoh:
babi hutan (Sus scrofa), anjing (Canis lupus)
3. Kepentingan Osteichtyes, Amphibia, Reptil, Aves dan Mammalia bagi Manusia dan
Lingkungan
 Osteichtyes
Peranan osteichtyes yang menguntungkan :
1) Sebagai sumber pangan yang kaya akan protein hewani dan
2) vitamin A bagi manusia.
3) Sebagai ikan hias
4) mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan

3
5) tulang ikan dapat digunakan sebagai bahan perekat / lem
6) sisa-sisa ikan dapat dibuat tepung untuk pupuk atau
7) makanan ternak.
8) lemak ikan dapat menjadi sumber asam lemak tidak jenuh.
Peranan yang merugikan :
Untuk beberapa jenis Chondrichthyes, seperti contohnya hiu, berbahaya bagi
manusia, sebab keagresifannya dalam mencari mangsa dapat membunuh manusia
dan hewan lainnya.
 Amphibia
Amphibia memiliki banyak manfaat bagi manusia. Peranan amphibia atau manfaat
amphibia bagi kehidupan manusia ialah sebagi berikut:
1) Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi.
2) Kulit katak dapat dibuat jaket dan berang kerajinan lainnya jika diberi samak.
3) Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi
dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian.
4) Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperi bufo melanostictus, karena
dapat mengjhsilkan hormone perang gonad yang efeknya sama dengan
hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil.
5) Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah yang biasa dilakukan oleh
suku Indian.
6) Racun bufotalin dan bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok bufo marinus yang
dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
 Reptil
Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai
berikut:
1) Sebagai predator alami, contohnya ular memakan tikus, bengkarung memakan
serangga.
2) Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur
penyu.
3) Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
4) Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan
ular berbisa dapat membunuh manusia.
 Aves

4
keuntungan dalam manfaat bagi kehidupan manusia. Peranan Aves adalah sebagai
berikut...
1) Sebagai bahan industri, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat
kok (Shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam untuk membuat kemoceng.
2) Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung walet dan telur itik.
3) Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga
4) Sebagai hiburan, misalnya pada burung suaranya yang merdu dan burung yang
dapat dilatih dalam permainan sirkus
5) Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein. Sarang walet
dapat dibuat sop sarang burung.
 Mammalia
Mamalia merupakan hewan menyusui yang memiliki rambut, dan tiga tulang
telinga di bagian tengah. Mamalia memiliki peran bagi kehidupan manusia, yaitu
sebagai berikut.
1) Dikonsumsi sebagai sumber protein, misalnya susu dan daging, contohnya
sapi, kambing, dan kuda.
2) Hiburan, misalnya dilatih untuk bermain sirkus, contohnya kuda, harimau,
singa, lumba-lumba, dan gajah.
3) Alat transportasi, contohnya kuda penarik sado, sapi penarik gerobak, dan
unta.
4) Membajak tanah sawah, contohnya kerbau.
5) Bahan industri kulit, contohnya kulit sapi dan kambing.
6) Bahan wol, misalnya domba.
7) Barang kerajinan, contohnya tanduk untuk membuat sendok, sisir, tusuk
konde, dan gantungan kunci.
8) Penjaga rumah dan pelacak jejak, contohnya anjing.
9) Memberantas serangga (nyamuk), contohnya kelelawar.space space
4. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan keanekaragaman Osteichtyes,
Amfibi, Reptil, Aves dan Mammalia di Indonesia.
 Osteichtyes
Penurunan keanekaragaman Osteichtyes disebabkan oleh :
1) Perburuan liar yang dilakukan oleh manusia secara berlebihan
2) Penurunan kualitas habitat
3) Pencermaran lingkungan, dan lain-lain.

5
 Amfibi
Penurunan keanekaragaman Amfibi disebabkan oleh:
1. Penangkapan lebih
Katak terutama ditangkap untuk dikonsumsi. Sedikitnya ada 4 jenis katak yang
diperjualbelikan untuk konsumsi di Indonesia antara lain Fejervarya cancrivora,
Fejervarya limnocharis, Limnonectes macrodon dan Rana catesbeiana. Jenis-jenis
yang ditangkap ini bervariasi tergantung pulau, walaupun ada kesamaan dari jenis
yang dikonsumsi ini yaitu berukuran relatif besar dan memiliki kulit tanpa
kelenjar racun.
2. Hilangnya Hutan dan Lahan Basah
Beberapa jenis amfibi terrestrial, misalnya Leptobrachium hasseltii dan
Megophrys montana yang menyebar di Jawa adalah penghuni hutan. Hilangnya
hutan dapat memusnahkan jenis-jenis yang sangat tergantung kepada keberadaan
habitat ini.
3. Pencemaran
4. Penyakit
5. Kecacatan pada katak
6. Spesies Introdusir
Amfibi di berbagai habitat danau dan sungai seringkali hilang karena dimakan
oleh ikan atau jenis katak lain. Contoh, katak lembu Rana catesbeiana dimana
bentuk dewasa maupun berudunya adalah predator, yang sengaja diintrodusir
manusia untuk keperluan konsumsi. Ketidaktahuan atau pengabaian merupakan
salah satu penyebab utama introduksi jenis eksotis ini.
 Reptil
Penurunan keanekaragaman reptil disebabkan oleh:
1) Banyaknya perburuan liar yang dilakukan oleh manusia, karena dikonsumsi
dagingnya, menjual kulitnya dengan harga yang mahal untuk dibuat tas dan
kerajinan lainnya, misalnya kulit buaya, ular dan lain sebagainya.
2) Karena adanya penyakit
3) Rusaknya hutan atau habitat dari reptil tersebut
 Aves
Penurunan keanekaragaman aves disebabkan oleh:
1) Perburuan liar untuk keperluan komersil.
2) Penurunan kualitas habitat

6
3) Rendahnya kesadaran masyarakat tentang konservasi maupun perburuan liar
yang berlebihan sehubung meningkatnya permintaan pasar atau perdagangan
akibat lemahnya baik segi pengamanan, pengawasan dan penerapan sanksi
hukum.
4) Faktor minor yang mempengaruhi penurunan populasi burung di sebabkan
introduksi predator, kompetitor dengan satwa lain, perubahan iklim dan
penyakit telah terbukti turut serta sebagai penyebab berkurangnya populasi
burung
 Mammalia
Penurunan keanekaragaman mamalia disebabkan oleh
1) Perburuan liar yang dilakukan secara berlebihan
2) Penurunan kualitas habitat serta hilangnya habitat dari mamalia tersebut
3) Pencemaran lingkungan
4) Penyakit yang dapat menyebabkan kematian, dan lain-lain.
5. CITES (Convention On International Trade In Endangered Species) atau yang disebut
dengan konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar species yang
terancam punah adalah perjanjian internasional antar negara yang disusun
berdasarkan resolusi sidang anggota World Conservation Union (IUCN) tahun 1963.
Konvensi ini bertujuan untuk melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap
perdagangan internasional yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam.
Selain itu, CITES menetapkan berbagi tingkatan proteksi untuk lebih dari 33.000
spesies yang terancam. Tidak ada satupun spesies terancam dalam perlindungan
CITES yang menjadi punah sejak CITES diberlakukan tahun 1975, pemerintah
indonesia meratifikasi CITES dengan keputusan Presiden No. 43 Tahun 1978.
CITES merupakan jawaban atas dua buah usaha yang telah dilakukan secara
internasional untuk mengutuk manajemen kehidupan margasatwa di antara kekuasaan
negara-negara kolonial, yaitu konvensi London tahun 1900 yang dirancang untuk
dipasang pada spesies dan pembohong hewan diAfrika yang kegunaannya ditujukan
untuk manusia, yang kedua adalah Konvensi London tahun 1933 berkenaan dengan
pengawetan flora dan fauna dimasing-masing negaranya.

Anda mungkin juga menyukai