RESUME
Oleh:
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW, atas limpahan rahmat dan hidayah-Mu penulis dapat menyajikan tulisan
bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penulis, walaupun telah
dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih dirasakan banyak
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
1.1. DEFINISI EKONOMI MANAJERIAL
1.2. MODEL EKONOMI
1.3. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL
BAB II
2.1. PERAN ORGANISASI BISNIS
2.2. KONSEP DASAR
BAB III
3.1. METODE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
EKONOMI
3.2. FUNGSI TOTAL,RERATA,MARJINAL
BAB IV
4.1. ANALISIS OPTIMASI EKONOMI
4.2. ALAT MANAJEMEN UNTUK OPTIMASI
4.3. SITUASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJERIAL
BAB V
5.1. TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN HUKUM
PERMINTAAN
5.2. PENDEKATAN ATRIBUT DALAM TEORI
KONSUMEN
BAB VI
6.1. ARTI PENTING FUNGSI PERMINTAAN UNTUK
KEPUTUSAN BISNIS
6.2. BERBAGAI KONSEP ELASTISITAS
BAB VII
7.1. BEBERAPA METODE ESTIMASI DAN PRAKIRAAN
PERMINTAAN
7.2. MENGAPLIKASIKAN METODE ESTIMASI DAN
PRAKIRAAN PERMINTAAN
BAB VIII
8.1. ORGANISASI PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI
8.2. FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU MACAM INPUT
VARIABEL
8.3. FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA MACAM INPUT
VARIABEL
BAB IX
9.4. KOMBINASI INPUT YANG OPTIMAL
9.5. INOVASI,EFISIENSI,DAYA SAING GLOBAL
BAB X
10.1. FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK
10.2. FUNGSI BIAYA JANGKA PANJANG
10.3. ESTIMASI FUNGSI BIAYA
10.4. BEBERAPA CONTOH APLIKASI ANALISIS DAN
EFISIENSI BIAYA
BAB XI
11.1. MODEL PRICE TAKERS
11.2. PRICE MAKERS TANPA REAKSI PESAING
11.3. CONTOH CONTOH KASUS
BAB XII
12.1. OLIGOPOLI DAN TINGKAT KONSENTRASI PASAR
12.2. BEBERAPA MODEL OLIGOPOLI
12.3. IMPLIKASI OLIGOPOLI TERHADAP
PROFITABILITAS DAN EFISIENSI
12.4. MODEL MEMAKSIMALKAN PENJUALAN
12.5. CONTOH KASUS
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Teori Ekonomi
Ilmu Keputusan
Rumus : AC = TC/Q
Rumus : MC = ΔTC/ΔQ
BAB IV
Pasti
Yang dimaksud dengan kondisi pasti (Certainty) adalah kondisi dimana pihak
manajemen atau manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui hasil
keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat. Manajer mengetahui dengan jelas
alternatif yang tersedia serta kondisi dan konsekuensi dari tindakan pengambilan
keputusan tersebut. Kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti ini relatif kecil.
Risiko
Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi yang lengkap dalam mengambil
suatu keputusan maka timbulah risiko (Risk). Manajer yang bersangkutan mungkin
memahami permasalahan yang terjadi dan juga memiliki alternatifnya, namun
manajer tidak dapat memastikan apakah alternatif-alternatif yang diberikan tersebut
dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi sesuai dengan hasil yang
diharapkannya. Dalam situasi risiko ini, manajer harus menentukan probabilitas yang
terkait dengan setiap alternatif atas dasar informasi yang tersedia dan juga
berdasarkan pengalamannya.
Tidak Pasti
Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh dengan
ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan keputusan tersebut tidak
diketahui. Kondisi tidak pasti ini bisa saja timbul dikarenakan minimnya informasi yang
diterima. Manajer yang mengambil keputusan dalam kondisi tidak pasti ini harus
membuat asumsi tertentu tentang situasi yang dihadapi untuk memberikan kerangka
yang wajar untuk pengambilan keputusan. Intuisi, penilaian dan pengalaman
Manager tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini.
BAB V
Salah satu dari Sepuluh Prinsip Ekonomi adalah bahwa setiap orang
menghadapi Tradeoff. Teori pilihan konsumen menelaah Tradeoff yang dihadapi oleh
setiap orang dalam perannya sebagai konsumen. Ketika seorang konsumen membeli
lebih banyak suatu barang, makia ia harus mengurangi barang lainnya. Ketika ia
menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersenang-senang dan sedikit bekerja,
maka pendapatannya akan lebih sedikit dan ia hanya mampu mengkonsumsi lebih
sedikit. Apabila ia membelanjakan pendapatannya lebih banyak sekarang dan
menabung lebih sedikit, ia hanya akan mampu mengonsumsi lebih sedikit di masa
yang akan datang. Teori Pilihan konsumen menjelaskan bagaimana konsumen
mengambil berbagai keputusan dalam menghadapi Tradeoff ini dan bagaimana
merema merespons perubahan-perubahan di lingkungan mereka
BATASAN ANGGARAN : BESARNYA KEMAMPUAN KONSUMEN
Kebanyakan orang ingin meningkatkan dan kualitas barang yang mereka konsumsi,
memperpanjang waktu liburan, mengendarai mobil yang lebih bagus, atau makan di
restoran yang lebih baik. Orang-orang mengonsumsi lebih sedikit daripada yang
mereka inginkan karena pengeluaran mereka dibatasi oleh pendapatan. Kita akan
mulai pembahasan tentang pilihan konsumen dengan menelaah hubungan antara
pendapatan dan pengeluaran.
PREFERENSI : APA YANG KONSUMEN INGINKAN Tujuan dari bab ini
adalah melihat bagaimana konsumen menentukan pilihan. Batasan anggaran
merupakan salah satu bagian dalam analisis tersebut: Batasan anggaran
menunjukkan kombinasi barang yang mampu dibeli oleh konsumen jika diketahui
pendapatan dan harga-harga barangnya. Bagaimana pun juga, pilihan konsumen
tidak hanya bergantung pada batasan anggarannya, tetapi juga pada preferensi atau
pilihannya terhadap kedua barang tersebut. Untuk itu, preferensi konsumen menjadi
bagian dari analisis kita selanjutnya. Kurva Indiferen : Kurva yang menggambarkan
kombinasi yang memberikan konsumen tingkat kepuasan yang sama. Tingkat
Substitusi Marginal : Tingkat dimana konsumen bersedia mengganti barang yang
satu dengan yang lainnya.
Empat Karakteristik Kurva Indiferen : Sifat 1 : Kurva Indiferen yang lebih tinggi
lebih disukai daripada kurva yang lebih rendah. Konsumen biasanya lebih suka
mengonsumsi barang dalam jumlah yang lebih banyak. Sifat 2 : Kurva Indiferen selalu
miring kebawah. Kemiringan suatu kurva indiferen mencerminkan tingkatan dimana
konsumen bersedia mensubstitusi barang yang satu dengan barang yang lain. Sifat
1
3 : Kurva Indiferen tidak saling berpotongan. Hal ini bertolak belakang dengan asumsi
kita bahwa konsumen selalu lebih suka apabila konsumen mereka lebih banyak. Oleh
karena itu, kurva indiferen tidak saling berpotongan. Sifat 4 : Kurva Indiferen selalu
melengkung kearah dalam. Kemiringan suatu kurva indiferen merupakan tingkat
substitusi marginalnya – tingkatan dimana konsumen bersedia mengganti barang
yang satu dengan barang yang lainnya. Tingkat substitusi marginal (MRS) biasanya
bergantung pada jumlah setiap jenis barang yang sedang dikonsumsi oleh
konsumen. Secara khusus, karena setiap orang lebih bersedia menukarkan barang
yang mereka miliki dalam jumlah banyak dan enggan menukarkan barang yang
mereka miliki yang jumlahnya sedikit. Maka kurva indiferen melengkung kearah
dalam
Dua Contoh Kurva Indiferen yang Ekstrem Substitusi Sempurna : dua barang
dengan kurva indiferen berbentuk garis lurus. Komplemen Sempurna : dua barang
dengan kurva indiferen berbentuk sudut siku-siku.
2
UTILITAS : CARA ALTERNATIF UNTUK MENJELASKAN PREFERENSI
DAN OPTIMISASI.
Kita telah menggunakan kurva indiferen untuk menjelaskan preferensi
konsumen. Cara lainnya yang lazim digunakan untuk menjelaskan preferensi adalah
konsep utilitas. Utilitas merupakan
sebuah ukuran abstrak atas kepuasan atau kesenangan yang diterima oleh ri
sejumlah barang. Para ekonom mengatakan bahwa seorang konsumen lebih
menykai sejumlah barang daripada barang lainnya jika kumpulan barang yang
pertama lebih berguna baginya dibanding yang kedua. Kurva-kurva indiferen dan
konsep utilitas berkaitan erat. Karena konsumen lebih menyukai titikp-titik pada kurva
indiferen yang lebih tinggi, maka kelompok barang pada kurva indiferen yang lebih
tinggi tersebut memberikan kegunaan yang lebih pula. Karena konsumen
memperoleh kesenangan yang sama pada setiap titik dalam kurva indiferen yang
sama, maka seluruh kelompok barang ini memberikan kegunaan yang sama. Anda
dapat membayangkan kurva indiferen sebagai “kurva utilitas setara.” Utilitas marginal
dari setiap barang merupakan peningkatan kegunaan yang diperoleh konsumen dari
setiap penambahan unit barang. Kebanyakan barang yang diasumsikan
menunjukkan sifat utilitas marginal yang semakin menurun : semakin banyak barang
yang dimiliki konsumen, semakin kecil utilitas marginal yang dihasilkan oleh setiap
penambahan unit barang tersebut. Tingkat Substitusi marginal antara dua jenis
barang bergantung pada utilitas marginalnya. Sebagai contoh, jika utilitas marginal
barang X adalah dua kali utilitas barang Y, maka seseorang akan memerlukan 2 unit
barang Y sebagai kompensasi atas hilangnya 1 unit barang X, dan besar tingkat
substitusi marginalnya adalah 2. Secara umum, tingkat substitusi marginal (demikian
juga kemiringan kurva indiferen) sama dengan utilitas marginal dari suatu barang
dibagi utilitas marginal barang lainnya. Analisis utilitas menyediakan cara lain untuk
menjelaskan optimisasi konsumen. Ingatlah bahwa pada titik optimum konsumen.
Ingatlah bahwa pada titik optimum konsumen, tingkat substitusi marginal sama
dengan perbandingan harga-harganya. Dengan demikian
MRS = Px/Py
Karena tingkat substitusi marginal sama dengan perbandingan utilitas marginalnya,
kita dapat menuliskan kondisi optimisasi ini sebagai,
MUxIMUy = Px/Py
Sekarang kita susun lagi persamaan ini menjadi sebagai berikut,
MUx/Px = MUy/Py
3
Persamaan ini interpretasinya sederhana: Pada titik optimum, utilitas marginal untuk
setiap nilai uang yang dikeluarkan untuk barang X sama dengan utilitas marginal
untuk setiap nilai uang yang dikeluarkan untuk barang Y.
EFEK PENDAPATAN DAN SUBSTITUSI
Dampak perubahan harga suatu barang terhadap konsumsi dapat dipisahkan
menjadi dua macam : efek pendapatan (income effect) dan efek substitusi
(substitution effect). Untuk mengetahui kedua jenis efek ini, bayangkan bagaimana
tanggapan konsumen kita ketika ia mengetahui bahwa harga Pepsi (contoh) telah
turun. Ia mungkin akan menanggapinya sebagai berikut :
“Berita bagus! Sekarang harga Pepsi lebih murah, daya beli pendapatan saya
pun bertambah. Saya jadi lebih kaya daripada sebelumnya. Karena lebih kaya, saya
dapat membeli Pepsi dan Pizza lebih banyak. (ini adalah efek pendapatan.
“Sekarang, karena harga pepsi telah turun, saya dapat memperoleh lebih
banyak Pepsi untuk setiap Pizza yang saya mampu beli tetapi tidak terbeli. Karena
harga pizza relative lebih mahal, saya perlu membeli pizza lebih sedikit dan membeli
Pepsi banyak.” (ini adalah efek substitusi.)
Efek Pendapatan : perubahan dalam konsumsi yang terjadi ketika harga
menggerakkan konsumen ke kurva indiferen yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Efek Substitusi : Perubahan dalam konsumsi yang terjadi ketika harga
menggerakkan konsumen di sepanjang kurva indiferen ke titik dengan tingkat
substitusi marginal baru.
4
Biasanya, ketika harga suatu barang meningkat, orang-orang kaan membeli barang
tersebut lebih sedikit. Perilaku umum ini disebut sebagai hukum permintaan. Hukum
Permintaan ini ditunjukkan dalam bentuk kurva permintaan yang miring ke bawah.
Bagaimanapun juga, dari sudut pandang teori ekonomi, kurva permintaan bias saja
miring ke atas. Dengan kata lain, konsumen mungkin saja melanggar hukum
permintaan dan membeli suatu barang lebih banyak ketika harga barang itu naik.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Kelvin Lancaster pada tahun 1966.
Teori-teori sebelumnya menggunakan asumsi bahwa yang diperhatikan oleh
konsumen adalah produknya, maka pendekatan atribut ini didasarkan pada asumsi
bahwa perhatian konsumen bukan terhadap produk secara fisik, melainkan lebih
ditujukan kepada atribut produk yang bersangkutan.
5
Pendekatan ini menggunakan analisis utilitas yang digabungkan dengan analisis
kurva indiferens. Yang dimaksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa
yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut. Atribut sebuah
mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan, prestise, privacy, keamanan,
kenyamanan, dan sebagainya.
Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga yang telah membagi-
bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk sandang, pangan,
perumahan, kesehatan dan sebagainya. Persoalan selanjutnya ialah bagaimana
jumlah anggaran untuk makan didistribusikan di antara berbagai pilihan makanan,
bagaimana jumlah anggaran untuk sandang dialokasikan, berapa banyak yang
digunakan untuk membeli baju, sepatu, dan sebagainya.
Yang di maksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang di hasilkan
dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut.
Pendekatan ini mempunyai pandangan bahwa konsumen dalam memberi produk
tidak hanya karena daya guna dari produk tersebut, tetapi karena karakteristik atau
atribut-atribut yang disediakan oleh produk tersebut.
Ada beberapa keunggulan pendekatan atribut antara lain :
1. Kita akan terlepas dari diskusi mengenai bagaimana mengukur daya guna suatu
barang, yang merupakan asumsi dari pendekatan sebelumnya.
3. Dapat digunakan untuk banyak barang, sehingga bersifat praktis dan lebih mendekati
kenyataan, serta operasionalisasinya lebih mudah.
6
BAB VI
Apabila suatu barang atau jasa memilikı koefisien elastisitas tak terhıngga
maka barang atau jasa tersebut dikatakan elastisitas sempurna Artinya pada harga
tetap besarnya permintaan konsumen tak terhingga atau dengan kata lain berapapun
persediaan barang yang tersedia akan habis diminta oleh konsumen contohnya
permintaan pasar terhadap BBM.
semakain tinggi nilai barang substitusi maka permintaan barang tersebut akan
semakin elastis.
b. Intensitas kebutuhan
8
Desakan kebutuhan konsumen terhadap suatu barang akan mempengaruhi
elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Meskipun harga naik tetapi
permintaan terhadap barang tersebut tetap akan tingei karena dipengaruhi oleh
desakan kebutuhan konsumen. Contohnya permintaan konsumen terhadap
kebutuhan pokok pendapatan konsumen. Ketika pendapatan konsumen relatif lebih
besar dbandingkan dengan harga barang bersangkutan permintaan akan inelastis,
sebaliknya jika pendapatan konsumen relatif kecil. perubahan harga sedikitpun
terhadap barang akan membuat perubahan terhadap permintaan barang sehingga
permintaan bersifat elastis.
d. Tradisi
Penawaran elastis dapat diartikan bahwa penjual sensitif atau peka terhadap
perubahan harga, yaitu perubahan harga sebesar 1% dapat menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah barang/jasa yang ditawarkan lebih dari 1%.
Penawaran yang elastis sempuma terjadi ketika harga tertentu jumlah barang
yang ditawarkan tidak terbatas atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih dari 0%.
9
C. Penawaran Inelastis (Es< 1)
BAB VII
1
1
Secara ringkas bisa dikatakan bahwa dalam membuat koesioner,
harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang, dan kita harus
berpikir kritisdalam menginterpretasikan hasil-hasil survey tersebut.
Berikut contoh hasilsurvey pasar
2) Pasar simulasi
Alat lain untuk mengetahui respon konsumen terhadap perubahan
harga atau kegiatan promosi adalah dengan cara membuat suatu
pasar simulasi (buatan) dan mengamati perilaku dari para
partisipan terpilih dalam pasar simulasi tersebut. Cara seperti ini
disebut “klinik konsumen”dan dilakukan dengan cara memberikan
sejumlah uang kepada para partisipan tersebut dan meminta
mereka agar membelanjakan uang tersebut pada lingkungan toko
buatan tersebut. Untuk kelompok partisipan yang berbeda
ditetapkan harga dan peragaan promosi yang berbeda pula. Bila
para partisipan dipilih secara seksama sehingga dapat mewakili
pasar produk-produk tersebut, kita dapat mengamati sesudah
reaksi mereka terhadap perubahan harga dan berbagai kegiatan
promosi dan menyimpulkan bahwa seluruh pasar akan merespon
perubahan harga tersebut dengan cara yang sama.
Hasil dari uji pasar simulasi ini harus diamati secara cermat. Ada
kemungkinan bahwa cara para partisipan tersebut membelanjakan
uang orang lain berbeda dengan cara mereka membelanjakan
uang mereka sendiri. Kemungkinan lain adalah para partisipan
tersebut akan memilih produk tertentu bila harganya diturunkan
agar tampak bahwa mereka adalah pembelanja yang hemat dan
bertanggung jawab. Metode ini nampaknya merupakan metode
pencarian data yang mahal sebab biaya relatif tinggi karena kita
harus menyediakan produk yang akan dipilih para partisispan dan
prosesnya memakan banyak waktu. Konsekuensinya, tentu saja
kita akan menunjukkan jumlah sampel yang sedikit. Namun
1
2
demikian, metode eksperimen ini dapat memberikan wawasan
yang berguna bagi kita untuk mengetahui kesadaran harga
konsumen dan reaksi mereka secara umum terhadap perubahan
variable-variabel promosi tertentu.
1
3
7.2 MENGAPLIKASIKAN METODE ESTIMASI DAN PRAKIRAAN PERMINTAAN
Dari data di atas kita dapat memperoleh nilai harapan jumlah yang
diminta pada setiap tingkat harga. Sebagi contoh, pada tingkat harga Rp 9
ribu, harapan dari penjualan setiap kelompok responden adalah:
1
4
E(Q)= 500 (0,0) + 300 (0,2) + 125 (0,4) + 50 (0,6) + 25 (0,8) + 0(1,0)
= 160 unit
Dengan begitu kita dapat menghitung harga-harga yang lain
1
5
BAB VII
1
6
L=Labour, tenaga kerja
R =Resources, sumber daya alam
T= Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi
merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap
barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari
input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada output.
8.2 FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU MACAM INPUT VARIABEL
1
7
Rumus Produk Total Produksi
Produk total dengan satu input factor produksi tenaga kerja dapat
dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:
TP-Q=f(L)
TP= produk total
Rumus Average Product (AP)
Produk rata rata dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus
sebagai berikut:
∆P TP/L
∆P = produk rata rata
TP produk total
L=jumlah tenaga kerja
Rumus Marginal Product (MP)
Produk marjinal dapay dinyatakan dengan menggunakan persamaan mus
seperti berikut :
MP ∆TP/∆L
MP = produk marjinal
∆TP=perubahan tambahan produk total
∆L = perubahan tambahan tenaga kerja
8.3 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA MACAM INPUT VARIABEL
Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel. Jika factor produksi
yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana
yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
f = (L, K)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat
berubah dengan merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal Karena
menggunakan dua factor produksi yang dapat diubah ubah, maka disebut
fiungsi produksi dua input variabel.
Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Tingkat Output Produksi.
Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk
menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi
dengan menambab tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga
kerja dan modal.
1
8
Konsep Isoquant.
Kurva isokuan adalah garis atau grafik yang menggambarkan atau
menelaskan barbagai kombinasi penggunaan dua input variabel factor produksi
Untuk mendapatkan tingkat output yang sama.
Konsep isoguant ditunjukkan dalam ntuk table dan kurva atau grafik
yang menggambarkan hubungan berbagai titik kOmbinasi dua input factor
produksi yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan jumlah
output yang sama.
Konsep Isocost
Kurva Isocost atau garis batas biaya adalah suatu garis atau kurva yang
menggambarkan atau menjelaskan gabungan atau kombinasi penggunaan input
factor produksi dengan biaya yang dikeluarkan sama. Biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan adalah harga input dikalikan dengan unit input yang
digunakan.
Harga input terdiri dari harga tenaga kerja Pi dan harga modal Pr
Besarnya biaya input pada fungsi isocost dapat dinyatakan dengan
menggunakan persamaan umus berikut.
C = PL x L + P K x K
Dengan keterangan
C = biaya untuk mendapatkan input
PL = upah tenaga kerja
L = jumlah tenaga kerja
PK = harga modal
K = jumlah modal
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dinyataäkan dengan rumus berikut
L = C/PL - (PR/PL) K
Jumlah modal K yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
K= C/PK- (PLPK) L
1
9
BAB IX
Inovasi
2
0
melakukan sesuatu, dan kemampuan dalam melaksanakan tugas dengan baik
dan tepat tanpa membuang waktu, biaya serta tenaga.
Efisiensi sering dikaitkan dengan penghematan baik waktu, sumber
daya, biaya maupun tenaga. Jadi, efisiensi merupakan suatu yang memiliki
tujuan dan manfaat. Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat efisiensi.
Mencapai suatu hasil atau tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Mengurangi dan menghemat penggunaan sumber daya dalam melakukan
kegiatan.
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki sehingga tidak ada
yang dibuang percuma.
Untuk meningkatkan kinerja satuan unit kerja sehingga output-nya semakin
optimal.
Agar mengoptimalkan keuntungan atau laba yang mungkin didapatkan.
Tujuan utama dari efisiensi adalah untuk mendapatkan efisiensi yang optimal
artinya adalah perbandingan terbaik antara sumber daya yang dikorbankan
dengan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan.
2
1
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan”. Fokusnya adalah pada kebijakan-
kebijakan yang tepat, institusi-institusi yang sesuai, serta karakteristik-
karakteristik ekonomi lain yang mendukung terwujudnya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
2
2
BAB X
2
3
Biaya tetap rata-rata (AFC) dihítung melalui pembagian antara
biaya tetap total (TFC) dan kuantitas output yang diproduksi (Q). Jadi AFC
= TFC/a. Sedangkan biaya variabel rata-rata (AVC) dihitung melalui
pembagian antara biaya variabel total (TVC) dan kuantitas output yang
diproduksi (Q). Jadi AVC = TVC/Q.
Biaya total rata-rata (average total cost) yang dinotasikan sebagai
ATC merupakan pembagian antara biaya total (TC) dan kuantitas output
yang diproduksi, atau penjumlahan antara biaya tetap rata-rata (AFC) dan
biaya variabel rata-rata (AVC). Jadi ATC = TC /Q atau ATC = (TFC + TVC)
/Q = TFC/Q+ TVC/Q = AFC+AVC. Konsep biaya jangka pendek lain yang
perlu diketahui adalah biaya marjinal jangka pendek (short-run marginal
cost) yang dinotasikan sebagai SMC. Pada dasarnya biaya marjinal jangka
pendek (SMC) didefinisikan sebagai perubahan dalam salah satu, biaya
variabel total atau biaya total, per unit perubahan output. Jadi SMC =
∆TVC/AQ atau ∆TC/AQ. Catatan: ∆TC/AQ = ∆(TFC + TVC)/AQ =
∆TFC/AQ+ ∆TVC/AQ = 0 + ∆TVC/AQ = ∆TVC/AQ.
2
5
kegagalan model regresi kubik dalam menerangkan karakteristik dari
fungsi biaya apabila harga-harga input berubah, sementara penggunaan
input dan produksi output konstan. Apabila produksi jangka panjang
menggunakan dua jenis input K dan L dengan harga dari masing-masing
input adalah r dan w, maka persamaan biaya total (TC) dapat dinyatakan
sebagai: TC = rK + wL. Apabila harga-harga input K dan L digandakan dua
kali, sementara output dan penggunaan input tidak berubah, maka biaya
total akan menjadi: TC' = (2r)K + (2w)L = 2(tK+ wL) = 2TC.
2
6
Pada dasarnya upaya-upaya peningkatan efisensi dari perusahaan
harus dimulai dari komitmen yang tinggi dari manajemen bisnis dan
27nergy27y disertai dengan peningkatan kinerja individu (karyawan) yang
ada dalam perusahaan itu, sehingga manajemen bisnis dan 27nergy27y
yang ingin meningkatkan efisiensi perusahaan harus memberikan
perhatian utama kepada masalah kinerja individu (karyawan), sebelum
menggarap kinerja dari sumber-sumber daya lain seperti: material,
27nergy, modal, mesin dan peralatan, informasi, dll. Karakteristik umum
dari individu atau karyawan yang memiliki kinerja yang unggul biasanya
ditandai dengan beberapa hal berikut:
Secara terus-menerus selalu mencari gagasan-gagasan dan cara
penyelesaian tugas yang lebih baik.
Selalu memberikan saran-saran untuk perbaikan secara sukarela.
Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Selalu melakukan perencanaan dengan menyertakan jadwal waktu.
Selalu bersikap positif terhadap pekerjaannya.
Dapat berperan sebagai anggota tim kerja sama yang baik, sebagaimana
juga menjadi pemimpin tim kerja sama yang baik.
Dapat memotivasi diri melalui dorongan dari dalam diri sendiri.
Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap pekerjaannya
serta mau menerapkannya dalam pekerjaan itu.
Mau menerima ide-ide atau saran-saran yang dianggap lebih baik
dari orang lain.
Hubungan antar-pribadi dengan semua tingkatan manajemen
dalam organisasi berlangsung dengan baik.
Sangat menyadari dan mempedulikan masalah pemborosan dan
inefisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya.
Mempunyai tingkat kehadiran yang baik.
Seringkali melampaui standar-standar yang telah ditetapkan.
Selalu mampu mempelajari sesuatu hal baru dengan cepat.
2
7
BAB XI
i
Hambatan keluar dari pasar rendah. Masuknya pendatang baru
mengintensifkan persaingan dan menurunkan harga pasar. Ketika
kalah bersaing, perusahaan dengan bebas keluar dari pasar.
ii
tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan
tidak terdapat barang mirip yang dapat menggantikan.
4. Promosi iklan kurang diperlukan. Oleh karena perusahaan
monopoli adalah satu-satunya perusahaan didalam industri, ia tidak
perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.
Walau ada yang menggunakan iklan, iklan tersebut bukanlah
bertujuan untuk menarik pembeli, melainkan untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.
5. Hambatan, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan
oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli
pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang
baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara, salah
satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah
mungkin. Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah,
perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang
memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu
bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan
pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan
perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya. Cara
lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak
eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui
peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain
tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan
perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.
6. Harga, perusahaan di pasar monopoli dapat mempengaruhi
penentuan harga. Oleh karena perusahaan monopoli merupakan
satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia mempunyai kekuasaan
penuh dalam menentukan harga barang yang dijualnya dipasar.
Dengan mengadakan pengendalian terhadap produksi dan jumlah
barang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga
pada tingkat yang dikehendakinya. Seringkali harga dibuat serendah
iii
mungkin agar perusahaan lain tidak dapat masuk. Contoh produk:
microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN).
Kelebihan Pasar Monopoli:
1. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
2. Dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena
kemampuan efisiensi
3. Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli
dilakukan negara
4. Dapat meningkatkan inovasi (penemuan baru) bila monopoli
terbentuk karena pemberian hak cipta dan hak paten
Kelemahan Pasar Monopoli:
1. Perusahaan lain sulit memasuki pasar
2. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
3. Jumlah produk tergantung monopolis
4. Monopolis umumnya bertindak boros
5. Timbul eksploitasi terhadap pemilik faktor produksi dan
pembeli/konsumen
11.3 CONTOH-CONTOH KASUS
Jika anda ingin laba sebesar 20% dari biaya total, maka sesuai
dengan rumus :
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
iv
Rp. 500.000,00 + (20% x Rp. 500.000,00) = Rp. 600.000,00 (Harga
untuk 10 buah T-shirt)
Jadi, untuk setiap T-shirt akan dijual dengan harga sebesar Rp.
60.000,00
v
BAB XII
a. Model Cournot
vi
dari perilaku perusahaan lain, sehingga Q untuk dua perusahaan
oligopoli adalah sama.
b. Model Edgeworth
c. Model Chambelin
vii
Seperti halnya dalam monopoli, harga biasanya terjadi di atas LAC
sehingga laba dalam pasar oligopolistik bisa tetap ada dalam jangka
panjang karena adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar.
Oligopolis biasanya tidak berproduksi pada titik terendah kurva LAC
mereka, tidak seperti perusahaan dalam pasar persaingan
senpurna.
Karena kurva permintaan yang dihadapi oligopolis memiliki
kemiringan yang negatif, P>LMC pada tingkat output terbaiknya
(kecuali untuk harga bagi perusahaan pengikut dalam model
kepemimpinan harga),
sehingga dengan demikian terdapat alokasi sumber daya ekonomi
yang tidak efisien pada perusahaan-perusahaan dalam industri
oligopolistic.
Ketika para oligopolis memproduksi barang-barang yang
terdiferensiasi, mungkin akan terlalu banyak uang dihabiskan untuk
pembuatan iklan dan perubahan model.
12.4 Model Memaksimalkan penjualan
Model maksimasi penjualan yang diperkenalkan oleh
William Baumol, yang merunuskan bahwa manajer perusahaan
modern berusaha memaksimumkan penjualan setelah tingkat
pengembalian yang cukup telah diperoleh untuk memuaskan para
pemegang saham.
Baumol menjelaskan bahwa sebuah perusahaan yang
besar lebih merasa aman, lebih mampu memperoleh harga yang
murah atas pembelian input, dan mampu mendapatkan pinjaman
yang lebih rendah bunganya, serta bisa memiliki citra yang baik
bagi konsumen, pegawai, dan pemasuknya. Beberapa penenuan
empiris sebelumnya menemukan adanya hubungan yang erat
antara gaji eksekutif dan penjualan, tetapi tidak antara penjualan
dan laba. Tetapi, penelitian yang lebih mutakhir menunjukkan
hallyang sebaliknya. Model maksimasi penjualan disajikan di sini
karena sangat relevan dengan pasar oligopoli.
viii
12.5 Contoh kasus
ix
semaikn meningkat dengan penggunaan semikonduktor
menggantikan tabung hampa udara (vacuum tubes). Jika semula,
dengan teknologi transistor komputer main frame merupakan
produk unggul dengan kemampuan time-sharing, dengan
ditemukannya IC, penggunaan komputer tidak lagi bergantung
pada ketersambungan kepada main frame, namun individu dapat
menggunakan komputer pribadi di mejanya (desktop personal
computer / PC).
Awal 80-an ditandai dengan mulai menanjaknya
penggunaan PC, tidak saja di kantor namun juga mulai dipakai di
rumah, dan mengubah tata cara berkomunikasi, bekerja, dan
pemrosesan informasi. Tahun 1986 terjadi penurunan tajam
permintaan terhadap PC yang berdampak pada pengurangan
permintaan terhadap chip microprocessor. Intel dan AMD di satu
sisi dan dan pelanggan mereka, yang notabene adalah perusahaan
– perusahaan produsen PC berjuang untuk menemukan
keunggulan kompetitif baru terutama didorong oleh makin sulitnya
lingkungan bisnis. Pada pertengahan hingga akhir dekade 80-an,
dengan microprocessor i386 dan i486 Intel berhasil mendominasi
pasar microprocessor untuk PC, sehingga produsen PC hanya
memiliki satu sumber. Kondisi ini berubah ketika tahun 1991 AMD
mulai berhasil membuat processor yang dapat bersaing dengan
produk Intel.
Di pihak lain, awal 90-an komunikasi selular mulai tumbuh,
demikian pula Internet mulai memasuki tahap komersial setelah
beberapa tahun sebelumnya dilepas oleh Pemerintah Amerika
Serikat dari penggunaan khusus untuk militer agar dapat digunakan
oleh masyarakat awam. Komunikasi data dan mobile computing
mulai merebak, integrasi antara telekomunikasi dan teknologi
informasi tidak terelakkan. Pertengahan hingga akhir dekade 90-an
produsen dan masyarakat pengguna PC mulai menikmati buah
kompetisi baru di industri microprocessor. Di sisi lain, fenomena ini
menunjukkan bahwa sementara kemajuan teknologi bergerak
sangat cepat, menjadi jelas bahwa perusahaan penghasil teknologi
x
perlu bekerja sama untuk memberikan teknologi yang dibutuhkan
pelanggan, dari pada melakukan inovasi hanya untuk memenuhi
kepentingannya sendiri.
Memasuki abad milenium yang ditandai dengan hiruk pikuk produk
teknologi informasi, muncul peningkatan permintaan terhadap PC
yang dilengkapi dengan sarana akses Internet dan komunikasi
nirkabel (internet-ready and wireless comunication devices). PC
yang tidak dilengkapi kedua perangkat ini menjadi tidak laku di
pasaran. Awal milenium juga ditandai dengan melejitnya bisnis
dotcom yang meski relatif sebentar namun dapat menghidupkan
kembali gairah industri Teknologi Informasi (TI). Ketika bisnis
dotcom tidak mewujudkan janjinya, industri TI secara umum,
termasuk semiconductor, mengalami penurunan kinerja. Kondisi ini
juga ditunjang oleh evolusi strategi produsen PC yang semula
memfokuskan pada perluasan produk kepada penggantian
komponen dan peningkatan kapasitas komputer dengan peralatan
tambahan (peripherals).
Meski dihadapkan pada tuntutan untuk membangun
perusahaan agar lebih ramping, namun pada awal 2001 permintaan
terhadap TI, khususnya kompuer yang Internet-ready masih tetap
kuat. Namun demikian peristiwa penghancuran gedung World
Trade Center di New York pada tanggal 11 September 2001
mengubah segalanya. Kinerja industri semikonduktor mengalami
penurunan paling tajam dalam sejarah, sementara perusahaan
dituntut untuk selalu kompetitif. Awal tahun 2002 menunjukkan
gejala perbaikan. Penjualan consumer electronics meningkat,
didorong oleh penjualan DVD, perekam-suara digital, dan kamera
digital. Tahun 2003 industri TI kembali menancapkan kakinya,
permintaan kembali menguat, dan hal ini mendorong peningkatan
harga saham perusahaan - perusahaan TI. Penjualan PC tumbuh
dengan mantap, wireless computing memperoleh momentumnya,
dan komputasi 64-bit memasuki arus utama.
Lembah Silicon (Silicon Valey) di California melahirkan
teknologi khususnya Teknologi Informasi (TI) yang setelah
xi
diimplementasikan di pasar mengubah tatanan industri,
masyarakat, dan bahkan tata hubungan dunia. Komputer salah
satunya. Ditemukannya bahan silikon yang memiliki sifat semi-
penghantar listrik (semi-conductor) mengilhami dibuatnya transistor
yang selanjutnya digunakan sebagai pengganti tabung hampa
udara (vacuum tube) yang sebelumnya digunakan sebagai
komponen inti perangkat elektronika. Perubahan besar terjadi
setelah digunakannya transistor. Ukuran fisik komputer yang
semula besar sekali berangsur mengecil, demikian pula kapasitas
pengolahan data melonjak cukup besar dibandingkan dengan
ketika masih menggunakan tabung hampa udara.
Perkembangan teknologi terus bergulir, transistor yang
semula ukurannya sudah seper-sekian dari tabung hampa udara,
dengan ditemukannya teknologi mikro elektronik dapat dibuat
semakin kecil dan dirangkai dalam sebuah integrated circuit (IC).
Awalnya, dalam satu IC yang berdimensi 0.5 x 3 x 1cm (tebal x
panjang x lebar), terdapat setidaknya 1000 transistor. Awal tahun
2006, dengan kemampuan yang makin berkembang, IC dengan
dimensi sama dapat terdiri dari 100.000 transistor. Akibat
peningkatan kemampuan untuk memperkecil ukuran IC, perangkat
elektronik digital berukuran makin kecil sementara kemampuannya
(features) makin banyak bahkan hampir tidak terbatas.
Intel muncul di masa komputer digital baru diperkenalkan.
Pembuat IC terbesar pada masa itu adalah Fairchild yang
mengoperasikan pabrik di banyak negara termasuk Indonesia.
Pendiri Intel – Bob Noyce dan Gordon Moore – meninggalkan
Fairchild setelah keduanya melihat peluang yang sangat besar
apabila mereka membangun bisnis sendiri. Intel semula menekuni
bisnis pembuatan chip IC yang digunakan sebagai Random Access
Memory (RAM). Dalam perjalanan waktu, dan sebagai reaksi atas
munculnya pemain baru dari Jepang (NEC, Fujitsu, Toshiba, Sharp,
dll.) maupun dari dalam negeri (USA), Intel akhirnya menghentikan
produksi RAM dan fokus hanya pada memroduksi microprocessor.
Tidak lama setelah Intel berdiri, tepatnya pada tanggal 1 Mei
xii
1969 Jerry Sander – mantan pegawai Fairchild – mendirikan
Adanced Micro Devices (AMD) yang produknya sebagian besar
sama dengan yang dibuat oleh Intel. Berdirinya AMD menambah
pemasok IC dan tentu saja mengubah situasi industri IC yang
semula dikuasai oleh Fairchild, Motorola, Texas Instrument, Zilog,
dan Intel. Dalam perjalanan waktu Fairchild perlahan – lahan
mengurangi perhatian pada produksi IC, sementara Motorola mulai
fokus pada perangkat telekomunikasi, sehingga praktis pada
industri microprocessor pemain utamanya tinggal Intel dan AMD.
Persaingan Intel versus AMD diawali pada tahun 1975
ketika Intel memberi lisensi kepada AMD untuk membangun
microprocessor-nya sendiri menggunakan rancangan
microprocessor 8080A karya Intel. Berangkat dari lisensi Intel inilah,
AMD membangun kompetensi barunya di industri microprocessor.
Perjalanan waktu membuktikan, pertarungan dua perusahaan ini
dalam memengaruhi standar komputer, agar produsen komputer
menggunakan processor hasil produksinya, tidak saja merupakan
pergulatan membangun teknologi baru, tetapi juga melibatkan
kegiatan mata – mata (industrial spionage), perjuangan di
pengadilan, serta melibatkan politisi dan pejabat pemerintah di
berbagai negara di mana kedua perusahaan ini eksis.
xiii
BAB XIII
xiv
jumlah tertentu sebagai laba yang dikehendaki. (Rumus: Biaya
Total + laba = Harga jual)
Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-Up), merupakan
penetapan harga yang dilakukan hanya dengan menambah laba,
cara ini banyak dilakukan oleh pedagang perantara karena mereka
tidak ada biaya-biaya produksi.(Rumus: Harga Beli + MarkUp =
Harga Jual)
Target pricing, merupakan penetapan harga yang
dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) yang
diinginkan.
xv
1. Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan
berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.
2. Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada
tawaran yang diajukan oleh pesaing.
Meraih daya tarik dan mendapatkan pasar juga menjadi salah satu
tujuan sebuah perusahaan dalam menentukan harga yang akan
dilepas. Sebuah perusahaan harus memetakan target dan daya beli
pasar. Sehingga perusahaan dapat menentukan harga yang tepat
xvi
untuk dilepas di pasaran karena menetapkan harga yang tepat juga
bisa menarik perhatian pasar.
xvii
secara tidak langsung akan memaksa pesaingnya untuk melakukan
hal yang sama. Hal ini bisa berdampak positif maupun negatif,
terutama bagi beberapa industri yang sangat sensitif seperti minyak
bumi.
Baik dalam titik ekstrem mana pun, meski tujuannya baik, tetapi bisa
berdampak negatif pada perusahaan. Titik harga ekstrem yang
sangat rendah membuat perusahaan tidak dapat menutup harga
operasional. Sementara titik harga yang terlalu tinggi membuat
perusahaan tidak mendapatkan pasar. Inilah yang menjadikan
penetapan harga yang tepat menjadi sangat penting.
xviii
mencatat semua biaya atau cost pada setiap produk atau jasa yang
Anda jual.
xix
LAMPIRAN
xx
04. Dokumentasi Kelas Daring Tanggal 02 Mar 2021
xxi
06. Dokumentasi Kelas Daring Tanggal 16 Maret 2021
xxii
09. Dokumentasi Kelas Daring Tanggal 30 Mar 2021
xxiii
xxiv
10. Dokumentasi Kelas Daring Tanggal 31 Maret 2021
xxv
13. Dokumentasi Kelas Daring Tanggal 27 April 2021
xxvi
16. Dokumentasi Kelas Daring Tanggal 25 mei 2021
xxvii