Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Muhammad Donny Chandra (1710115110013)
Pada kegiatan transportasi abad ini, justru diwarnai oleh konflik dari
transportasi itu sendiri, seperti menimbulkan korban jiwa, harta, waktu,
kebisingan, merubah wajah kota dan lebih parah lagi kerusakan lingkungan.
2.1 PEMBAHASAN
2. Polusi Udara
Kendaraan, kapal, kereta api, dan pesawat adalah sumber polusi dalam
bentuk emisi gas yang mempengaruhi kualitas udara yang menyebabkan
kerusakan kesehatan manusia. Dari sektor transportasi, sumber polusi
udara yaitu:
a) kualitas bahan bakar minyak
b) emisi (pembuangan) kendaraan bermotor
c) sistem manajemen transportasi, lalu lintas dan tata ruang kota
Polusi udara umumya memberikan dampak terhadap manusia seperti
kesulitan bernapas, batuk, asma, kerusakan fungsi paru-paru, penyakit
pernapasan kronis, mata iritasi, sakit kepala. Polusi udara juga
memberikan dampak terhadap lingkungan. Ketika gas sulfur dioksida
(SO2) dan nitrogen oksida (NO2) di atmosfer tercampur dengan air hujan,
maka terciptalah hujan asam. Hujan asam sangat berdampak pada
kerusakan lingkungan.
4. Polusi Air
Kegiatan transportasi laut berdampak pada kondisi hidrologi. Bahan
bakar, kimia dan emisi berbahaya lainnya dari kapal dan pelabuhan dapat
mencemari sungai, danau, rawa dan lautan. Faktor yang membuat kualitas
air tercemar yaitu pengerukan laut, limbah, ballast water (air yang
mengalir disamping badan kapal), dan tumpahan minyak.
5. Polusi Tanah
Tumpahan minyak dari kendaraan, ganti oli kendaraan dibuang
sembarangan dan masuk ke dalam tanah. Bahan kimia yang digunakan
untuk perawatan sambungan rel kereta api juga dapat masuk ke dalam
tanah. Itu semua dapat mencemari kualitas tanah.
6. Kemacetan
Pertambahan kendaraan yang terus-menerus di kota tanpa diimbangi
dengan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai, akan
mengakibatkan bertumpuknya kendaraan di suatu jalan sehingga terjadilah
kemacetan. Kemacetan menimbulkan dampak negatif antara lain:
a) kerugian waktu
b) pemborosan energi
c) meningkatkan polusi udara
d) meningkatkan stress pengguna jalan
7. Perubahan Penggunaan Lahan
Perbaikan dan pembukaan jalan sebagai sarana transportasi, dapat
menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali.
Penataan tata ruang yang tidak terkendali dapat menimbulkan bencana
seperti banjir dan erosi.
Dari dampak yang sudah disebutkan diatas, terdapat solusi yang dapat
ditawarkan untuk mengurangi dampak transportasi terhadap perubahan
lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Mendorong peningkatan kebijakan yang sudah diterapkan Pemerintah
a) Kebijakan Ride Sharing (transportasi online)
b) Kebijakan 3 in 1 (mobil pribadi yang berpenumpang 3 orang atau
lebih yang diperbolehkan lewat)
c) Kebijakan Carpooling (dengan satu mobil, ditumpangi oleh beberapa
orang yang sebelumnya memakai kendaraan pribadi untuk beraktivitas
sehari-hari)
d) Kebijakan Bike to Work (berangkat bekerja dengan memakai sepeda)
3. Menyediakan sarana dan fasilitas untuk jalur sepeda, jalur pejalan kaki
yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan