Anda di halaman 1dari 3

8 Etika Komunikasi Digital untuk Diterapkan

 Post authorBy Barzam
 Post dateNovember 20, 2017

Komunikasi digital merupakan salah satu jenis komunikasi yang


berkembang dengan pesat saat ini dimana isu etika komunikasi digital
menjadi salah satu hal yang sering dibahas. Jenis komunikasi ini
memungkinkan seseorang melakukan komunikasi menggunakan media-
media digital yang tentu saja bisa lebih efektif. Melalui media-media
tersebut, komunikasi bisa dilakukan tanpa harus tatap muka secara
langsung kepada lawan bicara (bukan komunikasi lisan). Sayangnya,
karena sifatnya yang bisa demikian, hal ini menyebabkan banyak orang
yang kemudian tidak terlalu memperhatikan apa saja yang perlu
diperhatikan saat menerapkan penggunaan komunikasi digital ini.

Etika termasuk hal yang sering dilupakan dalam hal ini. Etika termasuk ke
dalam elemen-elemen komunikasi yang penting. Tanpa adanya
penggunaan etika pada saat kita berkomunikasi, ini akan menjadikan
masalah tersendiri. Begitu pula dalam komunikasi digital. Perselisihan bisa
saja timbul hanya karena seseorang melupakan etika di dalamnya. Oleh
karena itu, berikut adalah beberapa macam etika dalam komunikasi digital
yang perlu dipehatikan:

1. Selalu ingat “tulisan” adalah perwakilan dari kita

Tulisan merupakan bentuk dari perwakilan kita saat melakukan proses


komunikasi digital. Sebenarnya tidak hanya tulisan, melainkan semua
konten digital yang kita kirimkan bisa mewakili diri kita. Jangan dianggap
bahwa konten tersebut tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh orang lain
sehingga membuat kita dengan bebas menginformasikan konten-konten
digital tertentu.

2. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia

Selain konten yang dikirim merupakan perwakilan dari kita, subjek yang
diajak berkomunikasi kita adalah manusia. Manusia tentu saja memiliki
perasaan dan juga kemampuan berasumsi. Oleh karenanya, jangan sekali-
sekali menganggap bahwa apa yang kita lakukan melalui proses
komunikasi digital itu tidak akan memberikan suatu dampak tertentu.
3. Mengendalikan emosi

Etika komunikasi digital selanjutnya adalah tentang bagaimana kita bisa


mengendalikan emosi kita. Hindari mudah terpancing oleh hal-hal yang
memancing amarah. Memberikan sebuah respon dengan berapi-api adalah
contoh yang kurang etis saat kita terlibat di dalam komunikasi digital.
Mungkin kita akan berpikir bahwa subjek yang kita hadapi belum tentu
bertemu langsung dengan kita. Namun demikian, ada banyak hal yang
sangat mungkin terjadi sekarang ini sehingga ada baiknya kita juga perlu
memperhatikan komunikasi asertif di sini.

4. Menggunakan kesantunan

Cara teraman ketika kita akan menerapkan etika di dalam komunikasi


digital adalah dengan menggunakan kesantunan. Tata krama yang baik
akan tercermin melalui bagaimana cara kita berkata-kata atau
berkomunikasi. Jelas saja ini adalah poin penting yang bagus untuk
dilakukan. Selain tidak menimbulkan masalah, ini juga bisa semakin
merekatkan hubungan baik dengan orang lain.

5. Menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas

Asal dalam menggunakan tulisan atau bahasa dalam proses komunikasi


digital juga merupakan tindakan yang buruk. Kembali ke poin pertama,
bahwa segala jenis konten digital yang kita kirimkan akan mewakili siapa
kita sebenarnya. Tentunya ini akan sangat berpengaruh pada penilaian
orang terhadap kita.

6. Menghargai privasi orang lain

Poin yang tidak kalah penting selanjutnya adalah tentang bagaimana kita
bisa menghargai privasi orang lain. Mengumbar informasi sensitif yang
sebenarnya rahasia seseorang adalah jelas-jelas tidak pantas untuk
dilakukan. Selalu pastikan kita meminta izin apabila akan meneruskan
sebuah informasi yang diberikan oleh orang lain, sebab ini merupakan
bagian dari etika komunikasi antar pribadi.

7. Menyadari posisi kita

Sadar terhadap posisi kita adalah kemampuan yang baik untuk


menerapkan etika komunikasi digital. Ketika kita tidak memperhatikan hal
ini, kita bisa mengabaikan banyak hal yang berhubungan dengan etika.
Katakanlah ketika di media sosial kita terbiasa mengumbar hal-hal konyol,
padahal kita juga terhubung dengan atasan. Tentu saja ini bisa
menjadi dampak negatif dari media sosial.

8. Tidak memancing perselisihan

Terakhir, selalu ingat untuk tidak memancing perselisihan. Membagikan


suatu informasi dengan tujuan mengadu domba atau memperkeruh suasana
adalah hal yang kurang baik. Ada beban nilai moral yang sebenarnya
dibawa pada saat kita melakukan hal ini.

Itulah tadi beberapa macam hal yang penting terkait dengan etika dalam
kita menggunakan komunikasi digital. Tanpa etika komunikasi digital,
tentunya orang bisa berbuat sembarangan dan tidak terkontrol.

Anda mungkin juga menyukai