Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


AKUT CORONER SYNDROM (ACS)

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas


Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pengampu:
Ns. Diah Tika Anggraeni, S,Kep,. M.

Disusun Oleh:
1. Jihan Ayu Pramu Sinta (1910701028)
2. Nia Dewi Saputri (1910701029)
3. Berlian Rahmah Pertiwi (1910701030)
4. Farda Nabila Huda (1910701031)
5. Aulia Nurshafira R (1910701032)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021
BAB I

TINJAUAN KASUS

Seorang pasien laki laki berusia 68 tahun di bawa keluarganya ke RS karena mengeluh nyeri di
dada, rasa terhimpit benda berat, menjalar ke leher, dagu dan lengan kiri bagian dalam. Nyeri
hilang timbul baik saat istirahat ataupun saat aktivitas, nyeri dirasakan lebih kurang 10 menit.
Pasien mengatakan memiliki Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Keluarga mengatakan
pasien suka sekali mengkonsumsi ikan asin, dan pasien juga merokok sudah lama. Hasil
pengkajian didapatkan data tekanan darah 165/90 mmHg, nadi 98 kali/menit, pernapasan 24
kali/menit. Hasil pemeriksaan EKG didapat ST elevasi di Lead II, III dan aVF. Pasien terpasang
oksigen nasal kanul 4 liter/menit. Infus RL/8 jam. Keluarga mengatakan sebelum keluhan
datang, pasien sedang membersihkan kebun di belakang rumah. Keluarga mengatakan pasien
mengkonsumsi amlodipine 10 mg setiap malam hari.

A. PENGKAJIAN
Faktor Predisposisi
 Pasien laki-laki berusia 68 Tahun
 Dengan keluhan nyeri di dada, rasa terhimppit benda berat, menjalar ke leher,
dagu dan lengan kiri bagian dalam.
 Keluarga mengatakan pasien suka sekali mengkonsumsi ikan asin
 Pasien juga merokok sudah lama.
 Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.

Faktor Presipitasi

 Sebelum keluhan datang, pasien sedang membersihkan kebun di belakang rumah.


 Pasien mengkonsumsi amlodipine 10 mg setiap malam hari.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif


1. Pasien mengatakan nyeri di dada, 1. TTV :
rasa terhimpit benda berat, menjalar Tekanan darah : 165/90 mmHg
ke leher, dagu dan lengan kiri bagian Nadi : 98 x/menit
dalam Pernapasan : 24 x/menit
2. P : Pasien mengatakan nyeri hilang 2. Hasil pemeriksaan EKG : ST
timbul baik saat istirahat ataupun saat elevasi di Lead II, III, dan aVF
aktivitas 3. Pasien terpasang oksigen nasal
Q : Nyeri terasa terhimpit benda berat kanul 4 liter/menit
R : Nyeri terasa menjalar ke leher, 4. Terpasang infus RL/8 jam
dagu dan lengan kiri bagian dalam
S:
T : Nyeri dirasakan lebih kurang 10
menit
3. Pasien mengatakan memiliki riwayat
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu
4. Pasien suka mengkonsumsi ikan asin
5. Pasien sudah lama merokok
6. Pasien mengkonsumsi amlodipine 10
mg setiap malam hari.
7. Keluarga mengatakan Pasien sedang
membersihkan kebun di belakang
rumah sebelum keluhan datang
ANALISA DATA

No Dx. Symptom Etiologi Problem


1. Data Subjektif : Iskemia jaringan Nyeri Akut
1. P : Pasien mengatakan dan Hipertensi
nyeri hilang timbul baik Taksonomi :
saat istirahat ataupun saat D : 12
aktivitas K:1
Q : Nyeri terasa terhimpit KD : 00132
benda berat Hal : 445
R : Nyeri terasa menjalar Nanda -I 2018-2020
ke leher, dagu dan lengan
kiri bagian dalam
T : Nyeri dirasakan lebih
kurang 10 menit

DT :
S : Skala nyeri 7

Data Objektif :
1. TTV :
Tekanan darah : 165/90
mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
2. Hasil pemeriksaan EKG :
ST elevasi di Lead II, III,
dan aVF

2 Data Subjektif : Perubahan irama Risiko Penurunan


1. Pasien mengatakan nyeri jantung (terjadi Curah Jantung
di dada, rasa terhimpit pada perubahan
benda berat, menjalar ke elektrokardiogram Taksonomi :
leher, dagu dan lengan kiri ) / Kelas : Fisiologis
bagian dalam Perubahan Subkategori :
2. Pasien mengatakan afterload (terjadi Sirkulasi
memiliki riwayat pada perubahan Kode : D.0011
hipertensi sejak 5 tahun tekanan darah) SDKI 2017
yang lalu
3. Pasien sudah lama
merokok
4. Pasien mengkonsumsi
amlodipine 10 mg setiap
malam hari

Data Objektif :
1. TTV :
Tekanan darah : 165/90
mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
2. Hasil pemeriksaan EKG :
ST elevasi di Lead II, III,
dan aVF
3. Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 4 liter/menit
4. Terpasang infus RL/8 jam

DT :
1. Keletihan
3 Data Subjektif : Kurang Informasi Defisien
1. Pasien mengatakan tentang Penyakit Pengetahuan
memiliki riwayat
hipertensi sejak 5 tahun Taksonomi :
yang lalu D:5
2. Pasien suka K:4
mengkonsumsi ikan asin KD : 00126
3. Pasien sudah lama Hal : 257
merokok Nanda-I 2018-2020
4. Pasien sedang
membersihkan kebun di
belakang rumah sebelum
keluhan datang

Data Objektif
1. TTV :
Tekanan darah : 165/90
mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernapasan : 24 x
2. Hasil pemeriksaan EKG :
ST elevasi di Lead II, III,
dan aVF

DT :
1. Menunjukan perilaku apatis
DIAGNOSA PRIORITAS

Masalah Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokard dan hipertensi

Taksonomi :
Domain : 12
Kelas : 1
Kode Diagnosa : 00132
Hal : 445
Nanda -I 2018-2020
Risiko penurunan curah jantung ditandai dengan perubahan irama jantung (terjadi pada
perubahan elektrokardiogram)
Taksonomi :
Kelas : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
Kode : D.0011
Hal : 41
SDKI 2017
Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakit

Taksonomi :
D:5
K:4
KD : 00126
Hal : 257
Nanda-I 2018-2020
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal No. Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan (NIC) Paraf &
Dx (NOC)
Nama Jelas

5 Juni 1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri


2021 keperawatan selama 3×24 jam
Kode NIC 1400
diharapkan klien dengan
kriteria hasil : Hal 198-199

Domain V-Kondisi
Kesehatan yang dirasakan
Observasi : Kelompok 3
Kelas V-Status Gejala
1. Identifikasi lokasi,
Tingkat Nyeri karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
Kode NOC 2102
intensitas nyeri.
Hal. 577 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi nyeri non
Dipertahankan ke level 1
verbal
ditingkatkan ke level 5
4. Identifikasi faktor yang
1 = Berat memperberat dan
memperingan nyeri
2 = Cukup berat
5. Evaluasi keefektifan dari
3 = Sedang tindakan pengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien
4 = Ringan
Terapeutik :
5 = Tidak ada
1. Lakukan pengkajian nyeri
Dengan Kriteria Hasil :
komprehensif yang
1. Nyeri yang dilaporkan meliputi lokasi,
(210201) karakteristik, onser/durasi,
2. Panjangnya episode nyeri frekuensi, kualitas,
(210204) intensitas atau beratnya
3. Ekspresi nyeri wajah nyeri dan faktor pencetus
(210206) 2. Pastikan pemberian
4. Tidak bisa beristirahat analgesik bagi pasien
(210208) dilakukan dengan
5. Tekanan Darah (210212) pemantauan yang ketat
3. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri (mis,
mempertahankan tirah
posisi yang nyaman bagi
pasien.)
4. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan. (mis,
suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising.)

E (Edukasi)

1. Ajarkan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis, Teknik Napas Dalam,
Terapi Musik.)
2. Berikan informasi yang
akurat untuk meningkatkan
pengetahuan dan respon
keluarga terhadap
pengalaman nyeri
3. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri

Kolaborasi :

1. Kolaborasi dengan pasien,


orang terdekat dan tim
kesehatan lainnya untuk
memilih dan
mengimplementasikan
tindakan penurunan nyeri
farmakologi, sesuai kebutuhan

2. Informasikan tim kesehatan


lain/anggota keluarga
mengenai strategi
nonfarmakologi yang sedang
digunakan untuk mendorong
pendekatan preventif terkait
dengan manajemen nyeri, jika
sesuai

3. Libatkan keluarga dalam


modalitas penurunan nyeri,
jika memungkinkan

05 Juni 2 Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung


2021 keperawatan selama 3×24 jam
Kode SIKI I.02075
diharapkan klien dengan
kriteria hasil : Hal 317

Curah Jantung

Kode SLKI L.02008 Observasi : Kelompok 3


Hal. 20 1) Monitor EKG 12 sadapan
untuk perubahan ST dan T
Dipertahankan ke level 2
2) Identifikasi stratifikasi
ditingkatkan ke level 5
pada sindrom coroner akut
1 = Menurun
Terapeutik :
2 = Cukup Menurun
1) Pertahankan tirah baring
3 = Sedang minimal 12 jam
2) Puasakan hingga bebas
4 = Cukup Meningkat
nyeri
5 = Meningkat/Membaik 3) Sediakan lingkungan yang
kondusif untuk beristirahat
Dengan Kriteria Hasil :
dan pemulihan
1. Takikardia menurun
Edukasi :
2. Lelah menurun
3. Tekanan Darah 1) Anjurkan segera
membaik melaporkan nyeri dada
2) Jelaskan tindakan yang
dijalani pasien

Kolaborasi :

Kolaborasi pemberian
antiangina

05 juni 3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertensi


2021 keperawatan selama 1×24 jam
Kode NIC 4162
diharapkan klien dengan
kriteria hasil: Hal 174-`75

Domain IV- Pengetahuan NIC Edisi Ketujuh


tentang Kesehatan dan Kelompok 3
perilaku
Observasi
Kelas FF- Manajemen
1. Identifikasi kemungkinan
Kesehatan
penyebab dari hipertensi
3107 – Manajemen Diri:
2. Monitor Tanda Vital Pasien.
Hipertensi
Terapeutik
Di pertahankanke level 1
ditingkatkanke level 5 1. Intsruksikan terkait dengan
pola diet yang sehat
1= Tidak pernah menunjukan
2. Instruksikan terkait dengan
2= Jarang menunjukan
kebiasaan gaya hidup yang
3= Kadang-kadang berkontribusi yang harus
menunjukan dihidari.

4= Sering menunjukan Edukasi

5= Secara konsisten 1. Bantu pasien dengan


menunjukan klasifikasi pre hypertensive
untuk mempraktikan
Dengan Kriteria Hasil:
modifikasi gaya hidup dalam
1. Memantau tekanan darah rangka menurunkan risiko
(310701) pengembangan hipertensi
dimasa yang akan datang.
2. Menggunakan obat-obat
sesuai resep (310705) 2. sediakan informasi pada
kemungkinan perubahan dalam
3. Mengikuti diet yang
gaya hidup yang diperlukan
direkomendasikan (310713)
untuk menghindari komplikasi
4. Membatasi asupan garam dimasa yang akan datang dan
(310714) kontrol proses penyakit
5. Berpartisipasi dalam aturan 3. sediakan informasi terkait
menghentikan rokok (310721) dengan tujuan dan keuntungan
dari perubahan gaya hidup

Kolaborasi

1. Libatkan pasien dan


keluarga untuk mengambil
peran aktif dalam mengelola
proses penyakit (misal:
memelihara diet yang tepat,
berhenti merokok, menurunkan
intake garam, pengobatan dan
pemberian pengobatan)

2. Libatkan keluarga untuk


mengenal dan menghindari
situasi yang menyebabkan
peningkatan tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai