Endoskop merupakan alat berbentuk pipa panjang yang lentur, dengan diameter lebih
kurang 10 mm, bagian dalamnya terbuat dari serat kaca yang memantulkan bayangan dari ujung
pipa yang masuk kedalam rongga lambung keujung yang tetap berada diluar tubuh ( yang dilihat
oleh dokter), dibagian luar dilapisi bahan seperti karet yang lembut.
Tindakan ini diperlukan untuk (pengawasan) berkala pada keadaan-keadaan yang mungkin akan
berkembang menjadi kanker :
Prosedur tindakan :
Persiapan puasa minimal 6 jam sebelum tindakan. Obat anti hipertensi tetap dapat diminum.
Obat diabetes ditunda atau disesuaikan dosisnya sesuai instruksi dokter. Infuse dipasang pada
tangan kanan. Bila kurang darah sampai Hb < 8 g/dl, ditransfusikan komponen sel darah
merah.
Selama tindakna, pasien akan diawasi dengan alat monitor saturasi (kejenuhan). Gas oksigen
didalam darah untuk mendeteksi gangguan pernafasan, pengukuran tekanan darah secara
berkala dan monitor elektrokardiogram untuk melihat gangguan irama atau sirkulasi jantung.
Pasien akan diberikan gas oksigen melalui pipa kecil ke lubang hidung
Setelah penerangan kembali tentang hal yang akan dilakukan pada pasien, dokter akan
memberikan anti nyeri jenis lidocaine cair yang disemprotkan melalui mulut ke dinding
sekitar uvula dan faring (bagian belakang mulut). Untuk kenyamanan pasien, dapat diberikan
suntikan penenang (sedative) seperti midazolam atau obat tidur ( hipnotik) seperti propofol,
dan bila perlu diberikan anti nyeri seperti pethidin atau morfin.
Pasien berbaring miring kekiri
Pada bibir pasien dipasang alat pelindung (mouth piece)
Ujung endoskop diselipkan melalui lubang ditengah mouth piece, masuk kedalam mulut,
bagian kebelakang mulut (faring), pintu (sfingter) esophagus bagian atas, sementara dokter
mendorong secara lembut ujung endoskop, pasien membantu dengan gerakan menelan ujung
endoskop tersebut.
Esophagus dinilai, kemudian melalui pintu esophagus bagian bawah, endoskop masuk
kedalam lambung.
Dokter menilai keadaan dibagian-bagian lambung: kardia, fundus, corpus, dan antrum. Bila
diperlukan, dokter akan melakukan biopsy mukosa (dinding bagian dalam) lambung dengan
memasukkan alat pencapit mini melalui celah endoskop. Alat tersebut akan mencapit sedikit
dinding mukosa lambung sehingga bagian dinding tersebut dapat diambil keluar melalui
endoskop. Bahan biopsy yang didapatkan dimasukkan kedalam botol khusus yang akan
diserahkan kebagian patologi anatomi.
Melalui pintu keluar dari lambung (pylorus), endoskop dimasukkan ke usus dua belas jari
dan dinilai keadaan di daerah tersebut.
Endoskop ditarik keluar perlahan-lahan sambil dokter menilai kembali kondisi daerah-daerah
lambung, esophagus dan faring.
Pasien mengeluarkan sisa liur yang ada lalu dapat berbaring telentang
Puasa dianjurkan sampai satu jam setelah tindakan untuk menghindari aspirasi (keselek)
Efek samping atau penyulit yang mungkin terjadi (walau jarang ditemukan) :
Pengertian :
Varises esophagus adalah pelebaran pembuluh darah vena (balik) yang terdapat
dikerongkongan, biasanya pada bagian kerongkongan bawah. Pembuluh darah ini
beresiko pecah sehingga terjadi perdarahan, berupa muntah darah berwarna hitam atau
buang air besar berwarna hitam. Biasanya disebabkan akibat komplikasi akibat dari
penyakit hati yang lanjut (sirosis hati).
Ligasi adalah tindakan untuk mengikat pembuluh darah vena (balik) yang melebar
tersebut dengan menggunakan bahan gelang karet sebagai pengikat dengan bantuan alat
teropong (endoskopi).
STE adalah tindakan penyuntikan pembuluh darah vena (balik) yang melebar dengan
bahan tertentu dengan bantuan alat teropong (endoskopi).
Tujuan kedua tindakan tersebut yaitu ligasi dan STE adalah untuk mencegah
kemungkinan perdarahan / perdarahan berulang akibat pecahnya pembuluh darah
Seperti EGD
Perdarahan bisa sampai terjadi syok
Prosedur tindakan :
Ligasi
STE
Pembuluh darah yang akan disuntikan ditentukan, kemudian dilakukan penyuntikan obat
tertentu pada pembuluh darah
Kerongkongan dinilai ulang untuk memastikan tidak ada perdarahan
Alat teropong dikeluarkan dari mulut, alat penyangga dicabut
Pasien diobservasi dan dirawat 24 jam untuk memastikan tidak ada komplikasi tindakan
PERSIAPAN KOLONOSKOPI