OLEH:
MIMI SUSILAWATI
NIM: 1905028
2021
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang…......……….……………………………......... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................... 6
C. Tujuan Laporan..………………………………………......... 6
D. Manfaat Laporan……………………………………............. 7
E. Ruang Lingkup Laporan …………………………………… 7
BAB V PEMBAHASAN…………………………………………………. 22
BAB VI PENUTUP……..…………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
STIKes Syedza Saintika Padang. Selama Proses penyelesaian Laporan ini, Penulis
banyak memperoleh bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk
itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-
2. Ibu pembimbing Akademik dan Para Dosen dan Staf STIKes Syedza Saintika
Peneliti
PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING AKADEMIK
juga memberikan dampak yang negatif bagi manusia. Salah satu dampak negatif
Pola hidup yang buruk misalnya dapat dilihat dari konsumsi makanan yang
kurang sehat seperti makanan siap saji (junk food), kurangnya olahraga, merokok,
minum air yang kurang mengandung mineral serta masih banyak faktor yang
lainnya.
dengan detektor UV. Sampel yang digunakan adalah serum yang berasal dari
darah vena. Darah adalah suspensi partikel dalam larutan koloid yang
diproduksi di dalam sumsum tulang dan akan dilepaskan ke dalam sirkulasi
setelah matang. Darah terdiri dari dua komponen seluler berupa eritrosit, leukosit
dan trombosit serta komponen cair yang berupa plasma (Efendi Ferry dan
Makhfudli, 2009). Berdasarkan pada pemaparan teori dan juga analisa dari
beberapa penelitian terdahulu, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan
density lypoproteins) dan LDL (low density lypoproteins) dan kadar gula darah
1.3.1 Mahasiswa
langsung.
Mikrobiologi, Serologi.
1.3.2Perguruan Tinggi
2.1 Darah
Darah adalah suspensi sel yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah
dansel darah.Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit.
Plasma terdiri dari ion-ion dan berbagai macam protein plasma. Setelah
membeku, akan tertinggal suatu cairan kekuningan yang disebut serum, yang
pada pertukaran air antara cairan yang beredar dan cairan jaringan, 6) Mengatur
infeksi melalui sel darah putih dan antibodi dalam sirkulasi, 8) Mengangkut
Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh
dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes
Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi
oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita
Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi
energi.
Jenis-Jenis Diabetes
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe
1 dan tipe 2 . Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita
menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal
ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan
pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun.
Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti.
Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis
ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin,
sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi
sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia
menderita diabetes tipe ini.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil
yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh
perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil
menjalani persalinan.
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan
beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang
karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan
tipe 2 meliputi:
dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber
energi.
Lemas.
Pandangan kabur.
Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-
Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun,
Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami
membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif
bertambahnya usia.
diabetes tipe 2.
Test gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk
mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan
merekomendasikan pasien untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan
metode tertentu. Metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara
lain:
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada jam tertentu secara
acak. Tes ini tidak memerlukan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu. Jika hasil
tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih, pasien
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada saat pasien berpuasa.
Pasien akan diminta berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam, kemudian menjalani
pengambilan sampel darah untuk diukur kadar gula darahnya. Hasil tes gula darah
puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL menunjukkan
kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di antara 100-125 mg/dL
menunjukkan pasien menderita prediabetes. Sedangkan hasil tes gula darah puasa
Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa selama semalam
terlebih dahulu. Pasien kemudian akan menjalani pengukuran tes gula darah
puasa. Setelah tes tersebut dilakukan, pasien akan diminta meminum larutan gula
khusus. Kemudian sampel gula darah akan diambil kembali setelah 2 jam minum
larutan gula. Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar
gula darah normal. Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-
199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes toleransi glukosa dengan
kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan
ke belakang. Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada
hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Dalam
tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu. Hasil tes HbA1C
di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes HbA1C di antara 5,7-6,4%
2.3 Kolesterol
untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel-sel tubuh dan
yaitu kompleks antara lipid dan apolipoproteins (Swastini dan Astuti, 2007).
sel hewan terutama terkonsentrasi dalam otak dan sumsum tulang belakang.
Kolesterol diperoleh dari hasil sintesis didalam hati. Bahan bakunya diperoleh
kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan (Atmaja, 2004).
tidak bisa terserap dalam jaringan akan tetap tinggal di pembuluh darah dan
membentuk plak. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan bertahun-tahun pembuluh
darah tersebut akan tersumbat. Sumbatan bisa fatal jika terjadi pada pembuluh-
pembuluh darah yang penting misalnya otak (menyebabkan stroke) ataupun
2.3.2 Trigliserida
Trigliserida terdiri dari tiga asam lemak yang tergabung menjadi molekul
normal dari darah. Makanan yang berlemak akan meningkatkan kadar trigliserida
adalah :
- Faktor keturunan
Bila kadar trigliserida >200 mg/dl, maka resiko PJK menjadi semakin besar.
(Soeharto, 2004)
kolesterol dari sel, ketika sebagian kolesterol yang sudah terangkut menuju kehati
menjadi asam empedu dan dibuang dalam kantong empedu. Seperempat sampai
sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan selebihnya adalah lipida.
yang diajukan adalah bahwa HDL mengangkut kolesterol dari sel kembali ke hati,
perubahan oksidatif oleh LDL . Kadar kolesterol HDL yang rendah dianggap
kurang baik/ resiko tinggi. HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mampu
kadar HDL. Jadi, dengan meningkatkanHDL dalam darah maka resiko terjadinya
komplikasi penyakit jantung koroner dan stroke akan berkurang (Soeharto, 2004).
70%). LDL berperan mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan perifer. LDL
kolesterol menumpuk dalam jaringan (sel-sel dan organ tubuh). LDL dianggap
sebagai kolesterol jahat dan HDL dianggap sebagai kolesterol baik/ pelindung
(Tapan, 2005 ).
LDL mengandung kolesterol yang cukup tinggi, hal ini berarti bahwa
lainnya pada dinding arteri, dan lebih lanjut akan terjadi pengerasan dinding arteri
(Soeharto, 2004).
2.5.1 Hiperkolesterolemia
merupakan salah satu faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner
2.5.2 Atherosclerosis
dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plak pada dinding arteri
organ vital lainnya. Apabila astherosclerosis terjadi pada arteri yang mensuplai
darah ke otak maka akan menyebabkan terjadinya stroke, dan bila terjadi pada
menyebabkan kematian.
2.5.3 Dislipidemia
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida di atas nilai normal serta
menyebabkanDisiplidemia, yaitu :
- Jenis Kelamin
- Obesitas
- Asupan makanan
- Aktivitas Fisik
didunia dengan 16,7 juta kematian per tahunnya dan cenderung mengalami
dalam pembuluh darah (arteri koronariaserta arteri lainnya). Proses ini disebut
Faktor lain penyebab terjadinya PJK adalah merokok, riwayat PJK dalam
keluarga (umur <55 tahun), penyakit gula, penyakit pembuluh darah dan
laki-laki (60%) dibandingkan wanita (40%). Hal ini disebabkan proteksi wanita
yang baik terhadap faktor resiko, proteksi hormonal, dan perbedaan metabolisme
2.5.5 Stroke
Stroke adalah serangan otak yang terjadi secara tiba-tiba dengan akibat
kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh. Stroke disebut juga dengan
darah berehenti akibat pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah, sedikit
atau banyak akan terjadi kerusakan pada otak yang tidak dapat diperbaiki (infark
otak). Dampaknya adalah fungsi kontrol bagian tubuh oleh daerah otak yang
terkena stroke akan hilang atau mengalami gangguan dan dapat mengakibatkan
darah otak pecah. Ketika berusia lanjut, keadaan dinding arteri mengeras, tebal,
dan kurang lentur. Hal itu terjadi karena zat-zat lemak (kolesterol), produk-produk
sel mati, kalsium dan lainnya menggumpal dan menempel pada dinding arteri.
Begitu tumpukan plak itu terbentuk, sel-sel yang berada pada lapisan arteri akan
darah menjadi sempit sehingga menghambat laju aliran darah. Selain itu, plak bisa
Penyumbatan aliran darah biasanya diawali dari luka kecil dalam pembuluh
darah yang bisa disebabkan oleh situasi tekanan darah tinggi, merokok, atau
daerah yang terluka kemudian tertutup oleh endapan yang kaya kolesterol (plak).
- Mati rasa yang mendadak diwajah, legan, atau kaki dan terutama terasa di
adalah dari pengerasan arteri atau yang disebut juga sebagai arterisklerosis. Virgil
bahwa arterisklerosis terjadi akibat dari gaya hidup modern yang penuh stress,
pola makan tinggi lemak, dan kurang berolahraga. Ketiganya merupakan faktor
yang dapat dikendalikan. Selain itu terdapat faktor yang tak dapat dikendalikan
antar lain adalah usia, jenis kelamin, riwayat stroke dalam keluarga, rasa dan etnik
(Vitahelath, 2004).
2002).
tidak baku, metode yang didesain atau dikembangkan laboratorium, metode baku
modifikasi dari metode baku (Wirawan, 2002). Validasi metode adalah suatu
metode ini trigliserida akan dihidrolisa secara enzimatis menjadi gliserol dan asam
bebas. Dengan lipase khusus akan membentuk kompleks warna yang dapat diukur
PENGUMPULAN DATA
Waktu Kegiatan
Jadwal Kegiatan
N Hari ke –
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Persiapan Alat
V
2 Persiapan pasien
V V V V V V V V
3 Pengambilan
darah vena V V V V V V V V
4 Pembuatan
serum V V V V V V V V
5 Analisis kadar
kolesterol V V V V V V V V
6 Pembuatan tabel
hasil analisis
V V V
data
7 Kajian dampak
DM dan kadar V V
V
kolesterol
Tempat Kegiatan
1. Mempelajari teknis uji kimia darah terutama kolesterol dan Gula Darah
kolesterol
darah
Diatur waktunya selama 10 menit dan dengan kecepatan 3000 rpm dan
500 mikron
- stat : cepat
- control
- calibrate
isi sample ID dan nama pasien pada kolom yang telah disediakan
tentukan jenis parameter dengan memberi tanda (v) pada kolom test
double click pada nama atau sample ID untuk menentukan pada posisi
setelah meletakkan sample pada posisi yang telah ditentukan oleh alat
Data Objektif
Umur : 62 tahun
Badan pegal-pegal
penyakit hipertensi dan kencing manis, apabila disetai dengan kenaikan salah satu
dalam pembuluh darah. Penyakit yang akan timbul jika terjadi sumbatan akibat
kenaikan kolesterol adalah stroke. Selain itu penyakit yang ditimbulkan karena
rasa nyeri didada, lemas mendadak atau bahkan pingsan. Jika tidak ditangani oleh
PEMBAHASAN
kolesterol total, pasien kelebihan trigliserida, pasien kekurangan HDL dan pasien
kelebihan LDL serta Kadar gula puasa yang tinggi. . Hiperlipidemia berkaitan
dalam darah akan diikuti dengan meningkatnya kadar gula darah. Ketika kadar
baik untuk merubah makanan menjadi energi. Insulin yang bertugas menghantar
glukosa ke dalam sel kemudian dirubah menjadi energi. Insulin juga yang
membantu tubuh untuk dapat merombak trigliserida menjadi energi ketika tubuh
resisten atau insulin tidak dapat bekerja secara maksimal. Hasilnya glukosa dalam
trigliserida dalam hati, maka ketika kadar trigliserida melebihi batas normal, dapat
dengan penyakit diabetes melitus. Gula yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat
terserap baik oleh sel-sel tubuh dan akhirnya menumpuk di dalam darah.
Kondisi kadar gula yang tinggi dalam darah penderita diabetes ternyata
memicu naiknya level kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh dan justru
arteri dan membentuk plak. Semakin banyak plak yang menumpuk, maka akan
penyebab penyakit yang diderita pasien berdasarkan beberapa literatur dan hasil
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
hasil dari pemeriksaan Gula darah dengan hasil kadar kolesterol dalam
darah.
2. Dengan tingginya kadar gula darah dan kadar kolesterol dalam darah
6.2 Saran
Dari hasil kerja praktik ini penulis ingin memberikan saran sebagai bahan
meningkatkan kadar kolesterol dan kadar gula dalam darah antara lain:
dilaboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008.Majalah Farmacia Edisi Desember 2008(Vol.8 No.5) (cited at December
10,2010). Available at: www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp.
Anonim. 2014. Diet Penyakit Dislipidemia dan Hipertensi. Tersedia: http://astria-
gizi08.blogspot.com
Bahri, A.T. 2004. Manfaat Diet Pada Pennggulangan Hiperkolesterolemi , [Online]. Tersedia :
http ://www.library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri.pdf
Soeharto, I., 2004, Serangan jantung dan stroke hubungannya dengan lemak dan
Kolesterol Edisi kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suryaatmaja,M.dkk. 2004. Tabel Konversi satuan SI konvensional dan nilai
rujukan dewasa – anak parameter laboratorium klinik. Perhimpunan
Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia. Jakarta
Swastini, D.A dan Astuti, K.W. 2007. Buku Ajar Mata Kuliah Farmakognosi.Jurusan
Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana: Bukit Jimbaran
Tapan Erik. 2005.Penyakit Degeratif .Elex Media Komputindo: Jakarta.
Tisnadjaja, D., 2006, Bebas kolesterol dan demam berdarah dengan angkak,
Panebar Swadaya, Jakarta.