PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“MENYIMPULKAN MATERI”

Disusun Oleh :

Al Fiqhul Haqh JR

D041201011

TEKNIK ELEKTRO A

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020/2021
 KESIMPULAN SETIAP PEMBELAJARAN DARI PEKAN 9 S/D PEKAN 15

Pekan 9

Perbedaan antara Etika, Moral, dan Akhlak dari segi tolok ukurnya “Etika tolok ukurnya adalah
pikiran atau akal, moral tolok ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat sedangkan
akhlak tolok ukurnya adalah Al- Qur’an dan As- Sunnah”. Pemuda dan pemudi bangsa juga
mendapat dampak positif dan negatif dengan adanya etika, moral, dan akhlak. Dampak
positifnya seperti Pola fikir pemuda-pemudi bangsa ini lebih cerdas dan tidak sulit mendapatkan
pendidikan karena hampir semua wilayah sudah di samaratakan terhadap dunia pendidikan,
sedangkan dampak negatifnya Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi dengan
menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter.

Pekan 10

Tauhid cukup berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan IPTEK pada masa seperti
sekarang ini, seperti kita bisa menjadikan aqidah islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan
menjadikan syariah islam sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari – hari.
Pengetahuan yang disusun oleh sains bersifat temporal dan pragmatis. Sains disini tidak
bermaksud untuk menemukan kebenaran yang bersifat abadi melainkan cukup kebenaran yang
bersifat sementara, yang fungsional dalam kurun waktu tertentu. Agama dimaksudkan untuk
semua, tanpa adanya perbedaan tertentu dimana setiap orang dapat mengambil bagian serta aktif
dengan peran yang sama.

Pekan 11

Pluralisme merupakan konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan
terhadap agama yang berbeda. Islam juga memandang pluralisme sebagai sikap menghargai dan
toleran kepada pemeluk agama lain yang mutlak dan pasti untuk dijalankan.
Pekan 12

Masyarakat Madani diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun,
menjalani, dan memaknai kehidupannya. Umat islam juga memiliki peran untuk mewujudkan
masyarakat madani yang dapat dilihat dari kualitas SDM umat islam dan posisi umat islam itu
sendiri.

Pekan 13

Perkembangan Kebudayaan Islam tidak terjadi secara singkat dan cepat, tetapi melalui proses
yang sangat panjang dan membutuhkan waktu yang lama, dilihat dari segi perkembangannya
sejarah intelektual Islam dapat dikelompokkan ke dalam 3 masa (Klasik, Pertengahan dan
Modern). Pada masa klasik, ada ulama madzhab yang bependapat bahwa kaum muslim
hendaknya menerima filsafat sebagai bagian dari kebudayaan Islam. Dalam masa pertengahan
menurut catatan sejarah pada masa ini merupakan fase kemunduran karena filsafat mulai
dijauhkan dari umat islam sehingga ada kecenderungan akal dipertentangkan dengan waktu,
iman dengan ilmu dan dunia dengan akhirat. Sedangkan pada masa modern, keadaan malah
menjadi terbalik. Justru umat Islam yang ingin belajar dari Barat lantaran kemajuan bangsa Barat
dalam IPTEK dan peradabannya, karena saat itu telah bangkit kesadaran keadaan umat Islam
yang sudah tetinggal jauh di belakang peradaban Barat.

Pekan 14

Politik Islam merupakan sekumpulan pendapat dan prinsip yang membentuk satu kesatuan yang
dimana bertujuan untuk melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan yang dilandasi dengan
syariat – syariat Islam yang telah diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW. Dan
demokrasi dalam Islam sendiri juga merupakan suatu ideologi politik yang berusaha untuk
menerapkan prinsip – prinsip Islam ke dalam kebijakan publik dalam suatu kerangka demokrasi.

Pekan 15

Islam untuk disiplin ilmu disini berarti akibat yang ditimbulkan dari pendekatan yang melihat
agama agar nilai dan norma itu dapat membentuk budaya dan peradaban sehingga hakekat
manusia dalam relasi fungsionalnya bisa mempunyai lingkungan hidup tertentu dalam alam
semesta ini. Di dalam Islam juga menuntut ilmu itu merupakan suatu ibadah dan hal yang wajib
bagi setiap muslim, karena tanpa ilmu seseorang tidak dapat hidup dengan baik dan semestinya.
Dengan menuntut ilmu juga kita dapat memperluas wawasan diri kita dari hal yang tidak kita
ketahui menjadi hal yang kita ketahui.