Nabila Khuriah - Tugas 4
Nabila Khuriah - Tugas 4
STARBUCKS CORPORATION
Oleh:
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Profil Perusahaan
Starbucks Corporation adalah pemanggang, pemasar, dan pengecer
utama kopi spesial di dunia, yang dibentuk pada tahun 1985 dan bermarkas di
Seattle, Washington. Saat itu Starbucks hanyalah pemanggang dan pengecer
biji kopi utuh dan kopi bubuk, teh dan rempah-rempah dengan satu toko di
Seattle’s Pike Place Market. Hingga saat ini, Starbucks telah berhasil
mengembangkan produk maupun bisnisnya dan telah beroperasi di 80 pasar
serta memiliki 30.000 kedai (per 30 juni 2019) yang tersebar di 65 negara
seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Britania Raya, Cina, Korea Selatan,
Meksiko, Taiwan, Filipina, Thailand, dan Indonesia.
1. 3. Perkembangan Perusahaan
1971, Starbucks membuka toko pertama di Seattle’s Pike Place Market oleh
3 rekanan: guru Bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru Sejarah Zev Siegl, dan
penulis Gordon Bowker.
1982, Howard Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai direktur operasi
ritel dan pemasaran. Starbucks mulai menyediakan kopi ke restoran mewah
dan bar espresso.
1983, Schultz melakukan perjalanan ke Italia, di mana dia terkesan dengan
popularitas bar espresso di Milan. Ia melihat potensi untuk mengembangkan
budaya kedai kopi serupa di Seattle.
1984, Schultz meyakinkan para pendiri Starbucks untuk menguji konsep
kedai kopi di pusat kota Seattle, tempat Starbucks Caffè Latte pertama
disajikan. Eksperimen yang berhasil ini adalah asal mula perusahaan yang
didirikan Schultz pada tahun 1985.
1985, Schultz mendirikan II Giornale, menawarkan kopi seduh dan minuman
espresso yang dibuat dari biji kopi Starbucks.
1987, II Giornale mengakuisisi aset Starbucks dengan dukungan investor
lokal dan mengubah namanya menjadi Starbucks Corporation. Ada total 17
gerai/toko Starbucks yang dibuka di Chicago dan Vancouver, Kanada.
1988, Starbucks menawarkan tunjangan kesehatan penuh kepada karyawan
penuh dan paruh waktu yang memenuhi syarat, termasuk perlindungan untuk
kemitraan domestik. Dalam satu tahun, Starbucks sudah membuka 16 toko
baru yang dimana total toko pada tahun 1988 adalah 33 toko.
1991, Starbucks menjadi perusahaan AS milik pribadi pertama yang
menawarkan program opsi saham yang mencakup karyawan paruh waktu,
serta membuka kedai bandara berlisensi pertamanya di Sea-Tac International
Airport. Pada saat ini jumlah toko Starbucks sudah mencapai 116 toko.
1992, Starbucks kemudian menjual sahamnya ke pasar bursa Nasdaq
National Market dengan simbol dagang “SBUX”, demi memenuhi
permintaan publik.
1994, Starbucks membuka lokasi drive-thru pertama.
1995, Starbucks mulai menyajikan minuman campuran Frappuccino,
minuman-minuman kopi blended, dan mengenalkan es krim Starbucks
kepada pelanggan.
1996, Starbucks mulai menjual minuman kopi Frappuccino botolan melalui
North American Coffee Partnership dan membuka toko pertama di luar
Amerika Utara (Jepang dan Singapura). Pada saat ini jumlah toko yang
dimiliki Starbucks sudah mencapai angka 1.015.
1998, Starbucks memperluas merek Starbucks ke jaringan grosir di seluruh
AS, membuka gerai/toko di lingkungan yang kurang terlayani melalui
kemitraan usaha bersama dengan Magic Johnson, meluncurkan website
Starbucks (Starbucks.com), serta membuka toko baru di Inggris, Malaysia,
Selandia Baru, Taiwan dan Thailand.
1999, Starbucks Mengakuisisi Tazo Tea (sebuah perusahaan teh yang
berbasis di Portland, Oregon), mengakuisisi Hear Music (perusahaan musik
yang berbasis di San Francisco), dan membuka gerai toko di Cina, Kuwait,
Lebanon, dan Korea Selatan.
2000, Starbucks menetapkan perjanjian lisensi dengan TransFair USA untuk
menjual kopi bersertifikasi Fairtrade di AS dan Kanada, serta membuka toko
di Australia, Bahrain, Hong Kong, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
2001, Starbucks memperkenalkan Kartu Starbucks, serta membuka toko di
Austria, Skotlandia, Swiss, dan Wales.
2002, Starbucks membuka toko pertamanya di Indonesia dan diikuti
negara-negara lain seperti Jerman, Yunani, Meksiko, Oman, Puerto Rico dan
Spanyol, serta meluncurkan Wi-Fi di beberapa toko yang telah dibuka.
2003, Starbucks mengakuisisi Seattle Coffee Company, yang mencakup
Kopi Terbaik di Seattle dan kopi Torrefazione Italia.
2004, Starbucks Hear Music berkolaborasi bersama Concord Records,
merilis CD album musisi blues Ray Charles yang berjudul Genius Loves
Company (merupakan album terakhir Charles sebelum ia meninggal). Di
tahun ini, Starbucks juga membuka cabang-cabang gerai/ toko baru di
Perancis dan Irlandia Utara.
2006, Starbucks meluncurkan gelas minuman kertas pertama di industri yang
mengandung serat daur ulang pasca-konsumen dan membuka toko/gerai di
Brasil dan Mesir.
2007, Starbucks menghilangkan semua lemak trans buatan dan menjadikan 2
persen susu sebagai standar baru untuk minuman espresso. Starbucks juga
membuka toko/gerai baru di Denmark, Belanda, Rumania dan Rusia.
2008, Howard Schultz kembali menjadi CEO dan memulai transformasi
perusahaan (mengutamakan pelayanan kepada pelanggan untuk memberi
mereka pengalaman tak terlupakan dan menciptakan inovasi baru). Dibawah
pimpinan Schultz, Starbucks juga mengadopsi misi baru yaitu “untuk
menginspirasi dan menumbuhkan semangat manusia - satu orang, satu
cangkir dan satu lingkungan pada satu waktu”. Di tahun yang sama,
Starbucks meluncurkan My Starbucks Idea (komunitas online pertama
Starbucks), serta bergabung di twitter dan memulai debut halaman Facebook
Starbucks. Toko/gerai baru yang dibuka pada tahun ini yaitu di Argentina,
Belgia, Bulgaria, Republik Ceko dan Portugal.
2009, Starbucks dinobatkan sebagai brand yang paling berpengaruh di sosial
media (melalui voting). Starbucks juga meluncurkan program loyalitas My
Starbucks Rewards dan Starbucks Card mobile payment. Ditahun ini juga,
Starbucks melalui kemitraannya dengan RED (brand industri ritel yang
didirikan oleh Bono, vokalis U2), mereka membantu misi kemanusiaan di
Afrika dengan cara “setiap jutaan pembelian produk-produk RED setiap hari
sama dengan mengontribusikan lebih dari 7 m dosis obat antiretroviral setiap
harinya”.
2010, Starbucks memperkenalkan Jaringan Digital Starbucks dengan
memperluas penawaran digital untuk pelanggan dengan Wi-Fi gratis tanpa
batas. Starbucks juga membuka toko/gerai baru El Salvador, Hongaria dan
Swedia.
1. 5. Pesaing Perusahaan
Terlepas dari keunggulan Starbucks dalam mengembangkan dan
mempertahankan konsumennya, Starbucks juga memiliki pesaing/kompetitor
sama halnya seperti perusahaan profit oriented lainnya. Berikut beberapa
perusahaan, baik perusahaan di luar negeri maupun di dalam negeri, yang
dinilai dapat menyaingi perusahaan Starbucks :
Luckin Coffe (asal China).
The Coffee Bean & Tea Leaf (asal Amerika Serikat).
Costa Coffee (asal Inggris).
2. 2. Analisis Strategi
Setelah perusahaan menentukan strategi kompetitifnya agar dapat
memasuki pasar dan menghadapi para pesaing, maka selanjutnya perusahaan
akan berfokus pada strategi untuk memperkuat posisi dan daya saing mereka.
Adapun beberapa strategi yang digunakan oleh Starbucks dalam
mempertahankan pelanggan, brand, serta posisi yang dimiliki saat ini, yaitu
sebagai berikut :
Strategi Defensif
Strategi defensif (pertahanan) merupakan suatu strategi dimana perusahaan
mempertahankan posisi pasar serta pelanggannya yang sewaktu-waktu dapat
beralih ke perusahaan pesaing, dengan tujuan untuk menurunkan risiko
diserang, memperlemah dampak serangan yang dilakukan pesaing, dan
mempengaruhi perusahaan pesaing untuk menyerang target lain. Dalam hal
ini, Starbucks telah melakukan upaya pengembangan produk-produknya
(terutama produk kopi); merancang design toko dengan cermat sehingga
membuat pelanggan bertahan lebih lama, membeli lebih banyak, dan kembali
untuk kunjungan selanjutnya; serta mengintegrasikan teknologi ke dalam
berbagai proses bisnis yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam
melakukan pemesanan, pembayaran, dan pengambilan produk.
Strategi Scope Horisontal
Strategi Scope Horisontal ini sendiri berkaitan dengan jajaran segmen produk
dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, contoh dari strategi scope
horisontal adalah seperti merger dan akuisisi. Dalam hal ini, dari kedua
contoh diatas, dapat dilihat bahwa strategi yang digunakan oleh Starbucks
dalam memperkuat posisinya di pasar yaitu dengan akuisisi. Akuisisi ini
sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kombinasi perusahaan yang
mengakuisisi/membeli perusahaan lain dan menyerap aktivitas operasional
perusahaan yang telah diakuisisi/dibeli tersebut. Dalam mengembangkan
bisnisnya, Starbucks telah banyak mengakuisisi perusahaan lain, seperti :
Tazo Tea, Hear Music, Seattle Coffee Company, Evolution Fresh, La
Boulange, Teavana, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Starbucks menggunakan strategi defensif dan strategi akuisisi horisontal
dalam mempertahankan posisi market-nya, karena jika dilihat dari
perkembangannya dari awal berdiri hingga saat ini, brand Starbucks selalu
meluas, berkembang, melakukan inovasi baru dalam mengolah kopi, serta
menawarkan produk-produk premium yang tidak dimiliki oleh pesaing,
sehingga perusahaan ini mudah untuk dikenal oleh banyak konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan ini menggunakan strategi defensif dikarenakan ia tidak
perlu melakukan promosi besar-besaran dan menggunakan strategi ofensif
dalam menyerang pesaing/kompetitornya.
Selain itu, dalam mengembangkan bisnisnya, Starbucks melakukan
akuisisi terhadap beberapa perusahaan yang membuat produk Starbucks tidak
stuck di dalam satu masa tertentu. Starbucks selalu mencari perusahaan yang
dapat diakuisisi/dibeli sehingga akan selalu ada inovasi baru bagi Starbucks
untuk menawarkan produknya kepada pelanggan dan dengan melakukan
akuisisi/membeli sebuah perusahaan baru, maka cakupan bisnis akan lebih luas
dan ini dapat menguntungkan perusahaan dalam mendapatkan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA