Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS STRATEGI

STARBUCKS CORPORATION

Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Strategik dan


Kepemimpinan Dosen: Mahfud Sholihin, Prof., M.Acc., Ph.D

Oleh:

Nabila Khuriah Dwi Oka


457516

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Profil Perusahaan
Starbucks Corporation adalah pemanggang, pemasar, dan pengecer
utama kopi spesial di dunia, yang dibentuk pada tahun 1985 dan bermarkas di
Seattle, Washington. Saat itu Starbucks hanyalah pemanggang dan pengecer
biji kopi utuh dan kopi bubuk, teh dan rempah-rempah dengan satu toko di
Seattle’s Pike Place Market. Hingga saat ini, Starbucks telah berhasil
mengembangkan produk maupun bisnisnya dan telah beroperasi di 80 pasar
serta memiliki 30.000 kedai (per 30 juni 2019) yang tersebar di 65 negara
seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Britania Raya, Cina, Korea Selatan,
Meksiko, Taiwan, Filipina, Thailand, dan Indonesia.

1. 2. Misi dan Nilai Perusahaan


Berdasarkan sumber dari website Starbucks Corporation, misi dan nilai
yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut :
 Mission / Misi :
To inspire and nurture the human spirit – one person, one cup and one
neighborhood at a time / Untuk menginspirasi dan menumbuhkan semangat
manusia - satu orang, satu cangkir dan satu lingkungan pada satu waktu.
 Value / Nilai:
With our partners, our coffee and our customers at our core, we live these
values / Dengan mitra kami, kopi kami, dan pelanggan kami sebagai inti,
kami menjunjung nilai-nilai ini :
1. Creating a culture of warmth and belonging, where everyone is welcome
/ Menciptakan budaya kehangatan dan rasa memiliki, di mana semua
orang akan kami sambut kedatangannya.
2. Acting with courage, challenging the status quo and finding new ways to
grow our company and each other / Bertindak dengan keberanian,
menantang status quo dan menemukan cara baru untuk mengembangkan
perusahaan kita dan satu sama lain.
3. Being present, connecting with transparency, dignity and respect / Hadir,
terhubung dengan transparansi, martabat dan rasa hormat.
4. Delivering our very best in all we do, holding ourselves accountable for
results / Memberikan yang terbaik dalam semua yang kita lakukan,
meminta pertanggungjawaban diri untuk hasil.

1. 3. Perkembangan Perusahaan
 1971, Starbucks membuka toko pertama di Seattle’s Pike Place Market oleh
3 rekanan: guru Bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru Sejarah Zev Siegl, dan
penulis Gordon Bowker.
 1982, Howard Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai direktur operasi
ritel dan pemasaran. Starbucks mulai menyediakan kopi ke restoran mewah
dan bar espresso.
 1983, Schultz melakukan perjalanan ke Italia, di mana dia terkesan dengan
popularitas bar espresso di Milan. Ia melihat potensi untuk mengembangkan
budaya kedai kopi serupa di Seattle.
 1984, Schultz meyakinkan para pendiri Starbucks untuk menguji konsep
kedai kopi di pusat kota Seattle, tempat Starbucks Caffè Latte pertama
disajikan. Eksperimen yang berhasil ini adalah asal mula perusahaan yang
didirikan Schultz pada tahun 1985.
 1985, Schultz mendirikan II Giornale, menawarkan kopi seduh dan minuman
espresso yang dibuat dari biji kopi Starbucks.
 1987, II Giornale mengakuisisi aset Starbucks dengan dukungan investor
lokal dan mengubah namanya menjadi Starbucks Corporation. Ada total 17
gerai/toko Starbucks yang dibuka di Chicago dan Vancouver, Kanada.
 1988, Starbucks menawarkan tunjangan kesehatan penuh kepada karyawan
penuh dan paruh waktu yang memenuhi syarat, termasuk perlindungan untuk
kemitraan domestik. Dalam satu tahun, Starbucks sudah membuka 16 toko
baru yang dimana total toko pada tahun 1988 adalah 33 toko.
 1991, Starbucks menjadi perusahaan AS milik pribadi pertama yang
menawarkan program opsi saham yang mencakup karyawan paruh waktu,
serta membuka kedai bandara berlisensi pertamanya di Sea-Tac International
Airport. Pada saat ini jumlah toko Starbucks sudah mencapai 116 toko.
 1992, Starbucks kemudian menjual sahamnya ke pasar bursa Nasdaq
National Market dengan simbol dagang “SBUX”, demi memenuhi
permintaan publik.
 1994, Starbucks membuka lokasi drive-thru pertama.
 1995, Starbucks mulai menyajikan minuman campuran Frappuccino,
minuman-minuman kopi blended, dan mengenalkan es krim Starbucks
kepada pelanggan.
 1996, Starbucks mulai menjual minuman kopi Frappuccino botolan melalui
North American Coffee Partnership dan membuka toko pertama di luar
Amerika Utara (Jepang dan Singapura). Pada saat ini jumlah toko yang
dimiliki Starbucks sudah mencapai angka 1.015.
 1998, Starbucks memperluas merek Starbucks ke jaringan grosir di seluruh
AS, membuka gerai/toko di lingkungan yang kurang terlayani melalui
kemitraan usaha bersama dengan Magic Johnson, meluncurkan website
Starbucks (Starbucks.com), serta membuka toko baru di Inggris, Malaysia,
Selandia Baru, Taiwan dan Thailand.
 1999, Starbucks Mengakuisisi Tazo Tea (sebuah perusahaan teh yang
berbasis di Portland, Oregon), mengakuisisi Hear Music (perusahaan musik
yang berbasis di San Francisco), dan membuka gerai toko di Cina, Kuwait,
Lebanon, dan Korea Selatan.
 2000, Starbucks menetapkan perjanjian lisensi dengan TransFair USA untuk
menjual kopi bersertifikasi Fairtrade di AS dan Kanada, serta membuka toko
di Australia, Bahrain, Hong Kong, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
 2001, Starbucks memperkenalkan Kartu Starbucks, serta membuka toko di
Austria, Skotlandia, Swiss, dan Wales.
 2002, Starbucks membuka toko pertamanya di Indonesia dan diikuti
negara-negara lain seperti Jerman, Yunani, Meksiko, Oman, Puerto Rico dan
Spanyol, serta meluncurkan Wi-Fi di beberapa toko yang telah dibuka.
 2003, Starbucks mengakuisisi Seattle Coffee Company, yang mencakup
Kopi Terbaik di Seattle dan kopi Torrefazione Italia.
 2004, Starbucks Hear Music berkolaborasi bersama Concord Records,
merilis CD album musisi blues Ray Charles yang berjudul Genius Loves
Company (merupakan album terakhir Charles sebelum ia meninggal). Di
tahun ini, Starbucks juga membuka cabang-cabang gerai/ toko baru di
Perancis dan Irlandia Utara.
 2006, Starbucks meluncurkan gelas minuman kertas pertama di industri yang
mengandung serat daur ulang pasca-konsumen dan membuka toko/gerai di
Brasil dan Mesir.
 2007, Starbucks menghilangkan semua lemak trans buatan dan menjadikan 2
persen susu sebagai standar baru untuk minuman espresso. Starbucks juga
membuka toko/gerai baru di Denmark, Belanda, Rumania dan Rusia.
 2008, Howard Schultz kembali menjadi CEO dan memulai transformasi
perusahaan (mengutamakan pelayanan kepada pelanggan untuk memberi
mereka pengalaman tak terlupakan dan menciptakan inovasi baru). Dibawah
pimpinan Schultz, Starbucks juga mengadopsi misi baru yaitu “untuk
menginspirasi dan menumbuhkan semangat manusia - satu orang, satu
cangkir dan satu lingkungan pada satu waktu”. Di tahun yang sama,
Starbucks meluncurkan My Starbucks Idea (komunitas online pertama
Starbucks), serta bergabung di twitter dan memulai debut halaman Facebook
Starbucks. Toko/gerai baru yang dibuka pada tahun ini yaitu di Argentina,
Belgia, Bulgaria, Republik Ceko dan Portugal.
 2009, Starbucks dinobatkan sebagai brand yang paling berpengaruh di sosial
media (melalui voting). Starbucks juga meluncurkan program loyalitas My
Starbucks Rewards dan Starbucks Card mobile payment. Ditahun ini juga,
Starbucks melalui kemitraannya dengan RED (brand industri ritel yang
didirikan oleh Bono, vokalis U2), mereka membantu misi kemanusiaan di
Afrika dengan cara “setiap jutaan pembelian produk-produk RED setiap hari
sama dengan mengontribusikan lebih dari 7 m dosis obat antiretroviral setiap
harinya”.
 2010, Starbucks memperkenalkan Jaringan Digital Starbucks dengan
memperluas penawaran digital untuk pelanggan dengan Wi-Fi gratis tanpa
batas. Starbucks juga membuka toko/gerai baru El Salvador, Hongaria dan
Swedia.

1. 4. Perkembangan Perusahaan dalam 10 Tahun Terakhir


Di tahun 2011 hingga saat ini (2020), Starbucks tetap pada fokusnya
yaitu untuk memperluas jaringan serta memberikan pengalaman terbaik bagi
konsumen. Adapun rangkuman kegiatan Starbucks selama 10 tahun terakhir
(2011 - 2020) adalah sebagai berikut :
 Membuka toko komunitas pertama di lingkungan Harlem dan Crenshaw.
Membuka pusat dukungan petani di Mbeya (Tanzania), Manizales
(Kolombia), Yunnan (Cina). Membuka toko/gerai baru di Guatemala,
Curacao, Maroko, Kosta Rika, Finlandia, India, Norwegia, Vietnam, Monaco,
Brunei Kolombia, dan Panama.
 Mengakuisisi Evolution Fresh, toko roti La Boulange (untuk meningkatkan
penawaran makanan inti), dan Teavana (untuk mengubah kategori teh).
 Meluncurkan atau memperkenalkan produk-produk baru: paket Starbucks
K-Cup, Starbucks Blonde Roast, Starbucks Refreshers, Cold Brew iced
coffee, Evolution Fresh handcrafted smoothies, dan masih banyak yang
lainnya.
 Meluncurkan annual Global Month of Service pertama untuk merayakan
ulang tahun ke-40 perusahaan, meluncurkan Create Jobs for USA untuk
mendorong pertumbuhan bisnis kecil, meluncurkan Starbucks College
Achievement Plan dengan Arizona State University untuk menawarkan mitra
Starbucks AS yang memenuhi syarat kesempatan untuk menyelesaikan gelar
sarjana melalui program gelar online ASU (yang kemudian diperluas
mejandi jaminan biaya kuliah penuh selama empat tahun gelar sarjana untuk
mitra Starbucks AS yang memenuhi syarat), dan meluncurkan aplikasi
iPhone dengan goyangan (app with shake) untuk membayar dan memberikan
tip digital, Starbucks Mobile Order & Pay, dan lain-lain.
 Starbucks debut mengeluarkan seri "Upstanders" (seri konten orisinal
pertama Starbucks). Serial ini berupa podcast, kata-kata tertulis, dan video,
yang didistribusikan melalui aplikasi seluler Starbucks serta melalui jaringan
digital di dalam toko perusahaan. Tujuan Starbucks dalam membuat seri ini
yaitu untuk menginspirasi orang Amerika dengan kisah-kisah tentang kasih
sayang, kewarganegaraan, dan kesopanan.

1. 5. Pesaing Perusahaan
Terlepas dari keunggulan Starbucks dalam mengembangkan dan
mempertahankan konsumennya, Starbucks juga memiliki pesaing/kompetitor
sama halnya seperti perusahaan profit oriented lainnya. Berikut beberapa
perusahaan, baik perusahaan di luar negeri maupun di dalam negeri, yang
dinilai dapat menyaingi perusahaan Starbucks :
 Luckin Coffe (asal China).
 The Coffee Bean & Tea Leaf (asal Amerika Serikat).
 Costa Coffee (asal Inggris).

 Excelso (asal Indonesia).


 J.Co Donut & Coffee (asal Indonesia).
 Startup kedai kopi lokal.
BAB II
PEMABAHASAN

2. 1. Strategi Kompetitif Perusahaan


Starbucks menggunakan strategi diferensiasi luas dan strategi pasar
terfokus. Strategi diferensiasi luas adalah adalah strategi di mana perusahaan
berupaya untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dari
perusahaan lain/kompetitor/pesaing. Apabila perushaan menggunakan strategi
ini, maka konsumen/pembeli tidak dapat dipuaskan oleh satu standar produk
yang ditawarkan di dalam pasar yang tidak terlalu beda dari produk yang
ditawarkan oleh perusahaan lain (perbedaan yang luas). Dalam hal ini,
Starbucks mendiferensiasikan produknya dengan produk bahan berkualitas
(premium), adapun beberapa produk unggulan Starbucks, seperti, frappucino,
biji kopi, merchandise (tumblr Starbucks), baked goods, dan made-to-order
beverages.
Sedangkan, strategi pasar terfokus adalah perhatian yang terpusat pada
bagian terfokus saja dari pasar secara total, atau dapat dikatakan strategi yang
menekankan pada konsentrasi terhadap suatu pasar regional atau kelompok
pembeli tertentu. Dalam hal ini, Starbucks terfokus pada segmen pelanggan
menengah ke atas karena harga produk yang ditawarkan oleh Starbucks cukup
tinggi.

2. 2. Analisis Strategi
Setelah perusahaan menentukan strategi kompetitifnya agar dapat
memasuki pasar dan menghadapi para pesaing, maka selanjutnya perusahaan
akan berfokus pada strategi untuk memperkuat posisi dan daya saing mereka.
Adapun beberapa strategi yang digunakan oleh Starbucks dalam
mempertahankan pelanggan, brand, serta posisi yang dimiliki saat ini, yaitu
sebagai berikut :
 Strategi Defensif
Strategi defensif (pertahanan) merupakan suatu strategi dimana perusahaan
mempertahankan posisi pasar serta pelanggannya yang sewaktu-waktu dapat
beralih ke perusahaan pesaing, dengan tujuan untuk menurunkan risiko
diserang, memperlemah dampak serangan yang dilakukan pesaing, dan
mempengaruhi perusahaan pesaing untuk menyerang target lain. Dalam hal
ini, Starbucks telah melakukan upaya pengembangan produk-produknya
(terutama produk kopi); merancang design toko dengan cermat sehingga
membuat pelanggan bertahan lebih lama, membeli lebih banyak, dan kembali
untuk kunjungan selanjutnya; serta mengintegrasikan teknologi ke dalam
berbagai proses bisnis yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam
melakukan pemesanan, pembayaran, dan pengambilan produk.
 Strategi Scope Horisontal
Strategi Scope Horisontal ini sendiri berkaitan dengan jajaran segmen produk
dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, contoh dari strategi scope
horisontal adalah seperti merger dan akuisisi. Dalam hal ini, dari kedua
contoh diatas, dapat dilihat bahwa strategi yang digunakan oleh Starbucks
dalam memperkuat posisinya di pasar yaitu dengan akuisisi. Akuisisi ini
sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kombinasi perusahaan yang
mengakuisisi/membeli perusahaan lain dan menyerap aktivitas operasional
perusahaan yang telah diakuisisi/dibeli tersebut. Dalam mengembangkan
bisnisnya, Starbucks telah banyak mengakuisisi perusahaan lain, seperti :
Tazo Tea, Hear Music, Seattle Coffee Company, Evolution Fresh, La
Boulange, Teavana, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

3. 1. Kesimpulan
Starbucks menggunakan strategi defensif dan strategi akuisisi horisontal
dalam mempertahankan posisi market-nya, karena jika dilihat dari
perkembangannya dari awal berdiri hingga saat ini, brand Starbucks selalu
meluas, berkembang, melakukan inovasi baru dalam mengolah kopi, serta
menawarkan produk-produk premium yang tidak dimiliki oleh pesaing,
sehingga perusahaan ini mudah untuk dikenal oleh banyak konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan ini menggunakan strategi defensif dikarenakan ia tidak
perlu melakukan promosi besar-besaran dan menggunakan strategi ofensif
dalam menyerang pesaing/kompetitornya.
Selain itu, dalam mengembangkan bisnisnya, Starbucks melakukan
akuisisi terhadap beberapa perusahaan yang membuat produk Starbucks tidak
stuck di dalam satu masa tertentu. Starbucks selalu mencari perusahaan yang
dapat diakuisisi/dibeli sehingga akan selalu ada inovasi baru bagi Starbucks
untuk menawarkan produknya kepada pelanggan dan dengan melakukan
akuisisi/membeli sebuah perusahaan baru, maka cakupan bisnis akan lebih luas
dan ini dapat menguntungkan perusahaan dalam mendapatkan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan. (2015). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia

Masdakaty, Yulin. Mengintip Sejarah Singkat Starbucks. (2015).


https://majalah.ottencoffee.co.id/

Starbucks Corporation. Fiscal 2019 Annual Report. (2019). Washington: Starbucks


Corporation

Zuhriyah, Dewi Aminatuz. Strategi Starbucks Hadapi Panasnya Kompetisi Bisnis


Kopi di Indonesia. (2019). https://ekonomi.bisnis.com/

Anda mungkin juga menyukai