- 8.534 layanan Tes HIV dari 9.807 layanan Tes HIV yang pernah melapor.
- 1.515 layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang melapor sampai
dengan September 2020, terdiri dari: 1.256 layanan rujukan (dari 1.398 layanan PDP
yang sudah diaktivasi) dan 259 layanan satelit.
- 4.912 layanan PIMS dari 6.024 layanan PIMS yang pernah melapor.
- 66 layanan PTRM dari 92 layanan PTRM yang sudah diaktivasi.
- 72 layanan alat suntik steril (LASS) dari 137 LASS yang pernah melapor.
- 23 layanan sudah terintegrasi dalam pemeriksaan VL menggunakan mesin VL
konvensional (ABBOTT) dan 66 layanan menggunakan mesin VL Gen Xpert.
Jumlah penemuan kasus HIV berdasarkan Provinsi periode Juli-September (TW III) 2020
sebanyak 9.165 orang dan pengobatan ARV sebesar 7.519 orang.
Jumlah kasus HIV periode Juli-September 2020 menurut faktor risiko sebagian besar pada
kelompok risiko LSL dan waria sebesar 26,5%. Kelompok populasi dari kasus HIV yang
dilaporkan 25,2% merupakan Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).
Jumlah kumulatif penemuan kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2020
sebanyak 409.857 orang, sedangkan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan
September 2020 sebanyak 127.873.
Kumulatif Kasus HIV = 409.857 orang
Kumulatif Kasus AIDS = 127.873 orang 48,300 50,282
46,659
41,250
34,257 32,711 32,293
29,037 30,935
26,054
21,591 21,031 21,511
s.d 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jan - Sep
2020
Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS
LAPORAN
PERKEMBANGAN HIV AIDS DAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL (PIMS)
TRIWULAN III TAHUN 2020
A. SITUASI HIV AIDS & PIMS TRIWULAN III (JULI-SEPTEMBER) TAHUN 2020
c. Persentase kasus HIV tertinggi periode Juli-September pada kelompok umur 25-49
tahun (69%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (17,1%), dan kelompok umur ≥ 50
tahun (8,2%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase penemuan kasus HIV pada laki-
laki sebesar 67,5% dan perempuan sebesar 32,5% dengan rasio laki-laki dan
perempuan adalah 2:1.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DIY
Gorontalo
Papbar
Jabar
Kaltara
DKI
Sumbar
Sumut
Jambi
Jateng
NAD
Kalbar
Papua
Lampung
Bengkulu
Jatim
Babel
Riau
Kaltim
Bali
Sulsel
Kepri
Kalteng
Banten
Sultra
Sulbar
Sumsel
Sulut
Malut
NTB
Maluku
Kalsel
NTT
Sulteng
Kasus AIDS Juli-September 2020
b. Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi
(33,2%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (31,6 %) dan kelompok umur 40-49 tahun
(18,2%).
0.7% 1-4
2.0% 5-14
20-29
30-39
18.2%
40-49
50-59
33.2% >=60
1.8% 1.9%
Heterosex
Penasun
17.8% Homosex
Perinatal
Bisex
0.7% Tranfusi
74.8% Lain-lain
Tak diketahui
d. Terjadi penurunan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dibandingkan triwulan II (April-
Juni) tahun 2020 (2.356 orang menjadi 2.286 orang).
b. Jumlah kasus PIMS terbesar berdasarkan kelompok risiko secara berurutan adalah;
LSL (3.348); pasangan risti (3.066), WPS (1.672); pelanggan PS (1.071); waria (269);
Penasun (24); dan PPS/ Pria Pekerja Seks (23)
Lain-lain 8,416
LSL 3,348
WPS 1,672
Pelanggan PS 1,071
Waria 269
Penasun 24
PPS 23
c. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan sindrome yang dilaporkan yaitu duh
tubuh vagina 5.500 kasus, duh tubuh uretra 1.882 kasus, ulkus genital 216 kasus,
bubo inguinal 10 kasus, penyakit radang panggul 239 kasus, pembengkakan skrotum
25 kasus, tumbuhan genital/ vegetasi 352 kasus, konjungtivitis neonatorum 3 kasus,
dan duh tubuh anus 71 kasus.
d. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium yang
dilaporkan yaitu sifilis dini 3.202 kasus, sifilis lanjut 1.110 kasus, gonore 1.621 kasus,
urethritis gonore 1.257 kasus, urethritis non-GO 983 kasus, servisitis proctitis 2.599
kasus, LGV 26 kasus, trikomoniasis 216 kasus, dan herpes genital 347 kasus.
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Periode Juli-September
2020
a. Jumlah ibu hamil berkunjung pertama kali ke ANC sebanyak 172.225 orang.
b. Jumlah ibu hamil di periksa HIV sebanyak 549.535 orang.
c. Jumlah ibu hamil HIV positif sebanyak 1.509 orang.
d. Jumlah ibu hamil HIV positif mendapat ART sebanyak 442 orang.
e. Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis sebanyak 163.688 orang.
f. Jumlah ibu hamil yang positif sifilis sebanyak 1.078 orang.
g. Jumlah ibu hamil sifilis yang diobati sebanyak 477 orang.
h. Jumlah bayi dari ibu odha mendapat profilaksis ARV sebanyak 100 bayi.
i. Jumlah bayi dari ibu ODHA diperiksa diagnostik dini HIV sebanyak 11 bayi.
j. Jumlah bayi HIV positif sebanyak 2 bayi.
B. SITUASI HIV AIDS & PIMS PERIODE JANUARI-SEPTEMBER TAHUN 2020
Laporan periode Januari-September 2020 akan berbeda dengan Januari-Juni 2020
yang dijumlah dengan Juli-September 2020. Hal ini dikarenakan masih adanya layanan
yang melapor Januari-Juni 2020 di periode Juli-September 2020 (layanan yang terlambat
melapor).
c. Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,1%),
diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,3%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (9,4%).
Berdasarkan jenis kelamin, persentase penemuan kasus HIV pada laki-laki sebesar
67% dan perempuan sebesar 33% dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
52.1%
22.0%
8.3%
DIY
Jabar
Sumbar
Papbar
DKI
Sumut
Kaltara
NAD
Bengkulu
Jateng
Jatim
Lampung
Kalbar
Papua
Babel
Riau
Bali
Kepri
Kaltim
Sulsel
Kalteng
Sultra
Gorontalo
Sulut
Sumsel
Banten
NTB
Sulbar
Kalsel
NTT
Malut
Maluku
Sulteng
b. Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi
(33,9%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (29,1%) dan kelompok umur 40-49 tahun
(20,0%).
15-19
29.1% 20-29
20.0% 30-39
40-49
50-59
>=60
20.5% Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
67.1% Lain-lain
5.4%
Tak diketahui
d. Terjadi penurunan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dibandingkan triwulan II (April-
Juni) tahun 2020 (2.356 orang menjadi 2.286 orang).
b. Jumlah kasus PIMS terbesar berdasarkan kelompok risiko secara berurutan adalah
pasangan risti (11.061); LSL (9.820); WPS (7.089); pelanggan PS (3.709); waria
(838); PPS/ Pria Pekerja Seks (81); dan Penasun (42).
Lain-lain 26,774
LSL 9,820
WPS 7,089
Pelanggan PS 3,709
Waria 838
PPS 81
Penasun 42
c. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan sindrom yang dilaporkan yaitu duh
tubuh vagina 18.670 kasus, duh tubuh uretra 5.663 kasus, ulkus genital 833 kasus,
bubo inguinal 31 kasus, penyakit radang panggul 516 kasus, pembengkakan skrotum
94 kasus, tumbuhan genital/ vegetasi 1.133 kasus, konjungtivitis neonatorum 6
kasus, dan duh tubuh anus 305 kasus.
d. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium yang
dilaporkan yaitu sifilis dini 10.031 kasus, sifilis lanjut 3.735 kasus, gonore 5.542 kasus,
urethritis gonore 4.416 kasus, urethritis non-GO 4.132 kasus, servisitis proctitis
11.112 kasus, LGV 111 kasus, trikomoniasis 1.170 kasus, dan herpes genital 967
kasus.
Januari - September
No. PENDEKATAN DIAGNOSA
2020
1 Duh tubuh vagina 18.670
2 Duh tubuh uretra 5.663
3 Ulkus genital 833
4 Bubo inguinal 31
5 DIAGNOSA Penyakit radang panggul 516
6 SINDROM/ KLINIS Pembengkakan skrotum 94
7 Tumbuhan genital/vegetasi 1.133
8 Konjungtivitis neonatorum 6
9 Duh Tubuh Anus 305
Total 27.251
10 Sifilis Dini 10.031
11 Sifilis Lanjut 3.735
12 Gonore 5.542
13 Urethritis Gonore 4.416
14 DIAGNOSA Urethritis non-GO 4.132
15 LABORATORIUM Servisitis Proctitis 11.112
16 LGV 111
17 Trikomoniasis 1.170
18 Herpes Genital 967
Total 41.216
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Periode Januari-September
2020
a. Jumlah ibu hamil berkunjung pertama kali ke ANC sebanyak 532.399 orang.
b. Jumlah ibu hamil di periksa HIV sebanyak 1.725.760 orang.
c. Jumlah ibu hamil HIV positif sebanyak 5.828 orang.
d. Jumlah ibu hamil HIV positif mendapat ART sebanyak 1.311 orang.
e. Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis sebanyak 498.927 orang.
f. Jumlah ibu hamil yang positif sifilis sebanyak 3.021 orang.
g. Jumlah ibu hamil sifilis yang diobati sebanyak 1.540 orang.
h. Jumlah bayi dari ibu odha mendapat profilaksis ARV sebanyak 373 bayi.
i. Jumlah bayi dari ibu ODHA diperiksa diagnostik dini HIV sebanyak 532 bayi.
j. Jumlah bayi HIV positif sebanyak 37 bayi.
C. SITUASI HIV AIDS DAN PIMS TAHUN 1987 SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2020
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan September 2020, HIV AIDS
telah dilaporkan oleh 484 (94,2%) kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat
penambahan 0 kabupaten/kota yang melapor dibandingkan triwulan III tahun 2020.
b. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun
(70,7 %), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,7%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun
(7,0%). (data tersedia sejak tahun 2010). Persentase kasus HIV pada laki-laki
sebesar 62% dan perempuan sebesar 38% dengan rasio laki-laki dan perempuan
adalah 13:8. (data tersedia sejak tahun 2008)
c. Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing secara
heteroseksual 30,8%; homoseksual 17,2%; dan penggunaan jarum suntik 4,3%.
(data tersedia sejak tahun 2010)
4.3%
32.7%
30.8%
15.0%
17.2%
d. Lima provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (69.353), diikuti
Jawa Timur (62.392), Jawa Barat (44.739), Papua (38.315), dan Jawa Tengah
(37.631).
69,353
62,392
Malut
Bali
NTT
Maluku
NTB
Jambi
Riau
Sulteng
Kaltara
Jateng
Sumut
Kepri
Kaltim
DIY
Sulut
Sumbar
Aceh
Sulbar
Jabar
Sulsel
Sumsel
Kalbar
DKI Jakarta
Papbar
Babel
Papua
Lampung
Kalteng
Sultra
Bengkulu
Gorontalo
Banten
Jatim
b. Jumlah kumulatif ODHA yang menggunakan rejimen lini 1 sebanyak 135.446 orang
(97%) dan rejimen lini 2 sebanyak 4.139 orang (3%).
sd 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jan-Sep
2020
Jumlah Kasus AIDS
b. Kelompok umur 20-29 tahun merupakan kelompok dengan persentase tertinggi
(31,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (31,2%), 40-49 tahun (14,1%),
50-59 tahun (5,4%), dan 15-19 tahun (3,3%).
1.7% 1.2% 3.3%
0.5% <1
9.0% 1-4
5-14
1.6% 31.9% 15-19
5.4%
20-29
30-39
14.1%
40-49
50-59
31.2% >=60
c. Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 59% dan perempuan 33%. Sementara itu
8% tidak melaporkan jenis kelamin.
Laki-laki
33%
Perempuan
59% Tidak
Melaporkan
Jenis Kelamin
8%
g. Angka kematian (CFR) AIDS mengalami kenaikan dari 0,59% pada tahun 2019
menjadi 0,50% pada September 2020.
21.38%
13.21%
13.00%
11.34%
5.48%
8.47%
8.35%
7.30%
6.94%
6.12%
5.23%
4.36%
4.14%
2.67%
1.58%
1.09%
1.08%
1.07%
1.03%
0.59%
0.50%
2008
2017
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2018
2019
2020
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Tahun 2017 s.d September
2020
a. Kaskade ibu hamil yang mendapatkan ARV
Bumil Masuk
Bumil Dites Bumil HIV Bumil
Periode Perawatan
HIV Positif Mulai ART
HIV dan ART
2017 1.357.255 3.873 1.972 1.536
2018 1.805.993 5.074 2.366 1.818
2019 2.370.473 6.439 2.374 1.954
Januari-
September 1.725.760 5.828 1.641 1.311
2020
D. LAYANAN
1. Pada periode Januari-September 2020, layanan HIV AIDS yang aktif melaporkan data
layanannya, sebagai berikut:
a. 8.534 layanan Tes HIV dari 9.807 layanan Tes HIV yang pernah melapor.
b. 1.515 layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang aktif melakukan
pengobatan ARV sampai dengan September 2020, terdiri dari: 1.256 layanan rujukan
dan 259 layanan satelit
c. 4.912 layanan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) dari 6.024 layanan PIMS
yang pernah melapor.
d. 66 layanan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang aktif melakukan
pemberian metadon dari 92 layanan PTRM yang sudah diaktivasi.
e. 72 layanan alat suntik steril, dan
f. 23 layanan memiliki mesin VL konvensional (ABBOTT) dan 66 layanan memiliki
mesin VL Gen Xpert.
E. ANALISIS CAPAIAN
1. Jumlah tes HIV pada triwulan bulan Juli-September (Triwulan III tahun 2020) meningkat
jika dibandingkan dengan periode April-Juni (Triwulan II) yaitu dari 591.874 menjadi
876.697, sehingga jumlah penemuan kasus HIV juga secara signifikan meningkat.
Peningkatan jumlah tes HIV dan penemuan kasus dikarenakan new normal pada
pandemic Covid-19 sudah diberlakukan.
2. Berdasarkan jumlah ODHA yang mulai pengobatan ARV (25.119 orang) dan jumlah
ODHA ditemukan (32.293 orang), maka dapat diasumsikan bahwa capaian
pengobatan dini (Test And Treat) sebesar 78%.
3. Jumlah layanan perawatan, dukungan, dan, pengobatan ARV masih jauh lebih sedikit
dibandingkan jumlah layanan tes HIV.
4. Capaian tes viral load bertambah sangat signifikan, yaitu dari 205 pada periode April –
Juni 2020 menjadi 2.979 pada periode Juli-September 2020. Hal ini dikarenakan telah
terselenggaranya Bulan Viral Load
5. Fasyankes yang melaporkan PIMS masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
jumlah fasyankes yang melaporkan Tes HIV dikarenakan tidak mencatat kasus PIMS
yang ditemukan di SIHA.
6. Kasus PIMS pada populasi kunci dan pasangan risiko tinggi masih cukup tinggi, namun
belum semua mendapatkan tata laksana yang adekuat.
7. Skrining HIV dan Sifilis belum dilakukan pada semua ibu hamil, dan belum semua
mendapatkan pengobatan bagi ibu hamil yang hasilnya positif.
8. Pengadaan APBN 2020 sudah terealisasi dan sudah berproses distribusinya.
9. Pengadaan Global Fund 2020 sudah terealisasi dan ada tambahan yaitu TLD, DTG,
EFV200, ABC300, dan ABC60. Obat tersebut sedang dalam proses SAS.
10. Kecukupan stok non ARV diperhitungkan sampai dengan pengadaan tahun berikutnya,
sehingga bisa mendukung pelaksanaan program .
11. Kebutuhan logistik non ARV baik reagen maupun obat relative sudah tersedia di
pusat. Untuk lubricant, sampai saat ini masih belum bisa dilakukan pengadaan karena
sudah ada nomor ijin edarnya, tetapi tidak bisa dilakukan pengadaan dalam negeri
karena harga lebih tinggi dari harga di Wambo.