Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BISNIS MODEL

“STRUKTUR PENDAPATAN”

Untuk memenuhi tugas kuliah bisnis model


Disusun Oleh:

Rayhan Hafizh
2002112097

Dosen Pengampu Mata Kuliah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada kita semua, sehingga makalah bisnis model dengan judul “ struktur
pendapatan” ini selesai tepat pada waktunya.

Terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan arahan kepada saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan dalam
penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak


terkait yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dan pihak
yang berkepentingan sesuai dengan isi makalah ini

Pekanbaru, 28 Februari 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan pendapatan dalam suatu kegiatan usaha yang telah dilakukan
dalam periode tertentu sangat penting bagi setiap pengusaha atau
perusahaan. Salah satu tujuan didirikanya suatu usaha atau perusahaan
antara lain untuk meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya
pendapatan maka perusahaan atau usaha tersebut dapat dikatakan mengalami
perkembangan yang positif.
Masalah yang sering dihadapi dalam dunia usaha umumnya adalah
kurangnya permodalan, kemitraan, serta peluang usaha. Permasalahan
tersebut dapat menghambat tumbuh dan berkembangnya suatu usaha. Untuk
mencapai suatu keberhasilan dalam usaha diperlukan dana yang cukup.
Salah satu 2 alternatif sumber pendanaan dapat diperoleh melalui kredit agar
dapat melakukan perluasan atau pengembangan usaha.

B. Rumusan Masalah
 Pengertian pendapatan
 Sumber pendapatan
 Pengakuan pendapatan
 Jenis jenis pendapatan
 Karakteristik pendapatan

C. Tujuan
Tujuan dibuat nya makalah ini ialah untuk menambahkan literasi bagi
pembaca. Selain itu, penulis dan pembaca juga dapat mengetahui pengertian
pendapatan, jenis jenis pendapatan, pengertian proses pendapatan,
pengertian pengakuan pendapatan, dan karakteristik pendapatan.
BAB II
ISI

A. Pengertian pendapatan
pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa
barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas
dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan
sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan
sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang
secara langsung mau pun tidak langsung.

Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan,


semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula pendapatan juga
berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba
rugi. Dan yang perlu diingat lagi, pendapatan adalah darah kehidupan dari
suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba, tanpa laba, maka tidak
ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas dari pengaruh
pendapatan dari hasil operasi perusahaan.

B. Sumber pendapatan
 Pendapatan Aktif
Pendapatan ini merupakan penghasilan bulanan yang diperoleh dari
hasil pekerjaan. Contoh pendapatan aktif di antaranya gaji, tunjangan,
bonus. Seseorang bisa memiliki pendapatan aktif lebih dari satu
sumber, jika mampu bekerja dari dua atau lebih jenis aktivitas
pekerjaan, seperti menjalankan pekerjaan sampingan, menjalankan
wirausaha, dan lainnya.
 Pendapatan Investasi atau Pendapatan Portfolio (Portfolio Income)
Sesuai dengan namanya, makan pendapatan investasi merupakan
penghasil yang berasal dari hasil investasi. Contohnya investasi
reksadana, saham, obligasi, dan lainnya. Seseorang bisa melakukan
investasi dengan menanamkan sejumlah uang atau modal sesuai
kemampuannya, dan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang
diinvestasikan. Semakin besar modal yang diinvestasikan, maka
kemungkinan semakin banyak pula penghasilan dari investasi
tersebut.

 Pendapatan Pasif (Passive Income)


Pendapatan pasif berasal dari sistem yang telah bekerja, misalnya
bisnis multi level marketing, bisnis sewa properti, pemilik waralaba
(franchisor), hak paten dan lainnya. Dengan adanya sistem yang
dijalankan tersebut, bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha
untuk mendapatkan pendapatan. Untuk menghasilkan pendapatan
pasif seseorang tetap harus berusaha untuk menjalankan sistem yang
ada, sehingga laju keuangannya tetap berjalan dan menghasilkan
pendapatan. Contoh bisnis sewa rumah, seseorang harus melakukan
renovasi dari rumah yang dimilikinya sehingga layak untuk ditinggali
oleh penyewanya.

C. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan merupakan pencatatan jumlah uang secara resmi ke
dalam metode pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam
statemen keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 menjelaskan suatu pendapatan diakui
adalah sebagai berikut:

 Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui pada saat tanggal


penjualan, biasanya merupakan tanggal penyerahan produk kepada
pelanggan.
 Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada
saat jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat fakturnya.
 Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber
ekonomi perusahaan oleh pihak lain, seperti” pendapatan bunga, dan
royalty diakui sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat
digunakan aktiva yang bersangkutan.
 Pendapatan dari penjualan aktiva di luar barang dagangan seperti
penjualan aktiva tetap atau surat berharga diakui pada saat tanggal
penjualan. 

Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada
berbagai saat:
 Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi
Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi untuk kontrak
jangka panjang.

 Pengakuan pendapatan pada saat selesainya produksi


Pengakuan pendapatan atas dasar penyelesaian produksi ditujukan
untuk produk dalam kriteria;
1. Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang
stabil
2. Biaya pemasaran yang tidak besar,
3. Unit-unit yang dipertukarkan pelaporan pendapatan pada waktu
penyelesaian produksi tergantung pada tingkat kepastian
dimana harga jual dan biaya tambahan dapat diestimasi.
Kriteria utama untuk menggunakan metode ini adalah kemampuan
realisasi yang handal yaitu produk harus dapat dipasarkan segera pada
harga tertentu yang dapat dipengaruhi produsen tertentu.

 Pengakuan pandapatan pada saat penjualan


Untuk tujuan pengakuan pendapatan saat terjadinya penjualan
merupakan dasar yang paling utama. Hal tersebut didukung dengan
alasan antara lain:
1. Harga produk sekarang sudah lebih pasti.
2. Produk telah berada di luar perusahaan dan aktiva baru sudah
menggantikannya, yakni pertukaran telah terjadi.
3. Untuk sebagian perusahaan, penjualan diasumsikan sebagai
peristiwa keuangan yang paling penting dalam kegiatan
ekoknomi perusahaan.
4. Sebagian besar biaya yang menyangkut pembuatan atau
perolehan produk dan biaya pelepasan sekarang telah terjadi
atau sekarang sudah ditentukan.

Dasar pengakuan ini sangat tepat untuk diterapkan pada perusahaan


yang bergerak dalam bidang produksi atau perusahaan dagang.
Kegiatan penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan
mempunyai arti keuangan sebab transaksi penjualan mengakibatkan
masuknya aktiva baru ke dalam perusahaan yang berupa kas atau
piutang. 

 Pengakuan pendapatan pada saat penerimaan kas


Penerimaan kas merupakan hal yang signifikan dalam pengukuran
pendapatan. Umumnya, tidak kritis dalam proses operasional untuk
meningkatkan aktiva bersih perusahaan. Penerapan dasar penerimaan
kas paling banyak dijumpai dalam perusahaan yang melakukan
penjualan yang bayarannya secara angsuran.

D. Jenis jenis pendapatan


 Pendapatan Operasional, pendapatan operasional merupakan hasil
yang didapat langsung dari kegiatan operasional suatu perusahaan.
Pendapatan operasional kembali dibagi 2 (dua) golongan, yakni
pendapatan bersih dan pendapatan kotor.

 Pendapatan Kotor, pendapatan dari nilai asli dan faktur penjualan


sebelum dikurangi faktor return barang dan potongan penjualan.
 Pendapatan Bersih, pendapatan dari hasil penjualan barang atau jasa
setelah  dikurangi faktor return barang dan potongan penjualan.

 Pendapatan Nonoperasional, pendapatan nonoperasional adalah


pendapatan yang otomatis diterima tanpa adanya kegiatan. penjualan.
Pendapatan nonoperasional juga dibagi menjadi 2 (dua) golongan,
yakni hasil sewa dan bunga.

 Hasil Sewa, merupakan hasil yang didapat setelah menyewakan suatu


objek, misalnya menyewakan rumah atau mobil.
 Bunga, merupakan hasil yang didapat setelah meminjamkan uang
kepada pihak lain.

E. Karakteristik pendapatan
 Aliran masuk atau kenaikan aset.
 Aktivitas yang menggambarkan operasi utama yang terus menerus.
 Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban.
 Suatu entitas
 Produk perusahaan.
 Pertukaran produk.
 Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk.
 Mengakibatkan kenaikan ekuitas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang
dimilikinya kepada sektor produksi. Ada juga pendapatan adalah hasil
berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan
faktor-faktor produksi. Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa
pendapatan diakui pada saat:

 Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan


kas atau klaim atas kas (piutang).

 Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera dapat


dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.
Dihasilkan, bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa
yang seharusnya telah dilakukan agar berhak atas manfaat yang
diberikan pendapatan. Sebagian besar perusahaan didirikan dengan
tujuan untuk menghasilkan laba yang optimal sehingga keangsungan
hidup perusahaan dapat tercapai. Laba diperoleh sebagai kelebihan
pendapatan atas beban.

B. Saran
Sebagai pelajar kita tentunya harus terus mempelajari dan mencari
pemecahan masalah yang berhubungan dengan pendapatan itu sendiri,
karena sampai saat ini masih terjadi banyak silang pendapat mengenai
masalah yang berhubungan dengan pendapatan itu sendiri baik dari segi
pengertian, pengakuan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

 Rollin Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess, (1992), Prinsip-prinsip


Akuntansi (terjemahan), Alih Bahasa : Alfonsus Sirait, Jilid I, Edisi 16, Jakarta:
Erlangga.

 Dyckman, Dukes dan Davis (1999), Akuntansi Keuangan Menengah


I (terjemahan), Jilid I, Edisi 3, Alih Bahasa : Munir Ali, Jakarta: Erlangga.

 Eldon S. Hendriksen,(1997), Teori Akuntansi, (terjemahan), Alih Bahasa :


Wimliyono, Edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai