DISUSUN OLEH :
Gambar 1.1
2.1.3 Etiologi
1. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
a. Reaksi antigen-antibodi
b. Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
2. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
c. Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
d. Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
e. Iritan : kimia
f. Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
g. Emosional : takut, cemas dan tegang
h. Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
(Suriadi, 2013)
2.1.4 Patofisiologi
Adanya debu, asap rokok, bulu binatang, hawa dingin terpapar pada
penderita. Benda-benda yang terpapar tersebut dikenali sebagai antigen oleh
system di tubuh penderita yang kemudian memicu dikeluarkan antibody yang
berperan sebagai respon reaksi hipersensitif seperti neutrofil, basofil, dan
immunoglobulin E (Ig E). Masuknya antigen pada tubuh yang memicu reaksi
antigen akan menimbulkan reaksi antigen-antibodi. Ikatan antigen dan
antibody akan meransang peningkatan pengeluaran mediator kimia seperti
histamin neutrophil chemotactic slow acting epinefrin, norepinefrin dan
prostaglandin.
Peningkatan mediator-mediator kimia terebut akan meransang
peningkatan permiabilitas kapiler pembengkakan pada mukosa saluran
pernafasan (terutama bronkus). Pembengkakan yang hampir merata pada
Faktor infeksi :
Virus (respiratory Faktor non infeksi :
syntitial virus) dan Alergi
virus parainfluenza Iritan
Bakteri (pertusis Cuaca
dan streptococcus) Kegiatan jasmani
Jamur (aspergillus) Psikis
Parasit (ascaris)
Mempermudah proliferasi 8
Batuk, pilek,
Terjadi sumbatan dan daya konsolidasi mengi / wheezing.
sesak
Gangguan ventilasi
Ketidakefektifan
Bersihan Jalan
Napas
Hipoventilasi Hiperventilasi
Gangguan difusi
Gangguan perfusi
Hipoksemia dan
hipoksia Kelelahan, Dada terasa tertekan
lemah / sesak, nyeri dada,
Sianosis nadi meningkat
Suplai O2
Takipnea
menurun Suplai O2 tidak
Gelisah Ketidakefektifan
Pola Napas adekuat
Nafas cuping ATP
hidung menurun Menimbulkan
Retraksi otot
asam laktat
dada Inoleransi
Aktivitas Iritasi
Gangguan Pertukaran Gas
Nyeri
Keluarga
bertanya tentang Kurang Pengetahuan
penyakit anaknya Keluarga
Keluarga cemas
dan gelisah
Ansietas Keluarga
Respiratory Monitoring
Terapi Oksigen
1. Bersihkan mulut,
hidung dan secret
trakea
2. Pertahankan jalan nafas
yang paten
3. Atur peralatan
oksigenasi
4. Monitor aliran oksigen
5. Pertahankan posisi
pasien
6. Observasi adanya tanda
tanda hipoventilasi
7. Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi