Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATRIKULASI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN KELAS GROBOGAN DAN BANYUMAS


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Anak


Semester : Matrikulasi
Kode Mk/SKS : Bd. 5.016 / 3 SKS
Waktu : Senin 14 Juni 2021/ 30 menit
Pengampu : Sri Wahyuni, SKp.Ns,M.Kes

Soal Kasus

1. Seorang bayi umur 8 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan , demam,
batuk, pilek,disertai sesak nafas, sudah 3 hari, hasil pemeriksaan : KU tampak rewel
Tensi : 100/60 mmHg, S : 39 0C, RR : 52x/m,
Tentukan apakah kriteria pneumonia pada kasus tersebut dan bagaimana
tatalaksananya?,
Jelaskan penkes apa saja yang sebaiknya diberikan pada orang tua bayi

2. Sebut dan jelaskan factor resiko Pneumonia

3. Jelaskan mekanisme terjadinya diare dengan dehidrasi

Selamat mengerjakan
1. Kreteria pneumonia
Tatalaksana
Beri Amoksisilin 2x sehari selama 3 hr,
Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman ,
Obati wheezing bila ada ,
Apabila batuk > 14 hari atau wheezing berulang,
RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 2 hari
2. Faktor resiko Pneumonia
UMUR
Balita memiliki mekanisme pertahanan yang masih lemah dibanding orang dewasa, anak-anak
yang berusia 0-24 bulan lebih rentan terhadap penyakit pneumonia dibanding anak-anak yang
berusia diatas 2 tahun balita yang berusia ≤ 12 bulan mempunyai peluang 3 kali untuk
menderita pneumonia dibanding balita yang berusia ≥ 12 bulan.

RIWAYAT BBLR
Berat lahir menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental pada masa balita.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) mempunyai risiko kematian yang lebih besar dibandingkan
dengan berat lahir normal terutama pada bulan-bulan pertama kelahiran karena pembentukan
zat anti kekebalan kurang sempurna sehingga lebih mudah terkena penyakit infeksi, terutama
pneumonia dan sakit saluran pernapasan lainnya.1 ada pengaruh signifikan antara BBLR
terhadap kejadian pneumonia.
PEMBERIAN ASI
Gizi terpenuhi untuk bayi ada pada ASI. ASI mempunyai kandungan immunoglobulin yang
memberi daya tahan (pertahanan tubuh) pada bayi yang berasal dari ibunya. Bayi lahir sampai
umur enam bulan cukup diberi ASI saja atau yang disebut dengan ASI eksklusif.
STATUS GIZI
Keadaan gizi yang buruk muncul sebagai faktor risiko yang penting untuk terjadinya infeksi
saluran pernapasan. Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang pneumonia
dibandingkan balita dengan gizi normal karena faktor daya tahan tubuh yang kurang. Penyakit
infeksi sendiri akan menyebabkan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan
kekurangan gizi.
STATUS IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Untuk mengurangi faktor yang
meningkatkan mortalitas infeksi saluran pernapasan, diupayakan imunisasi lengkap. Bayi dan
balita yang mempunyai status imunisasi lengkap bila menderita pneumonia dapat diharapkan
perkembangan penyakitnya tidak akan menjadi lebih berat.
DEFESIENSI VIT A
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A sehingga mudah terserang infeksi.
Disamping itu, lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-paru mengalami keratanisasi, tidak
mengeluarkan lendir, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme atau bakteri, atau virus dan
menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Pemberian vitamin A yang dilakukan bersamaan
dengan imunisasi akan menyebabkan peningkatan titer antibodi yang spesifik dan tampaknya
tetap berada dalam nilai yang cukup tinggi
3. Mekanisme Diare
Jasad renik yang masih hidup masuk kedalam usus halus setelah melewati asam lambung
kemudian terjadi hipersekresi dan berkembang biak didalam usus halus kemudian
mengeluarkkan toksin menimbulkan diare

Nama Mahasiswa: Umi indah Warnaningsih


Nim: p1337424821048

Anda mungkin juga menyukai