Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO JalanHayam Wuruk No. 5


Semarang KodePos 50274
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Tel. (024) 8452274Faks. (024) 8452274
www.maksi.feb.undip.ac.id | email:
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI feb[at]lundip.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER ANGKATAN 44 REG JS


MATA KULIAH : KAJIAN STANDAR AKUNTANSI
TANGGAL ; 17 April 2021
WAKTU : 120 MENIT

KETENTUAN:
1. Soal jawaban ditulis dalam MS Words Times Romans 12 dalam ukuran
A4.
2. Jawaban diupload ke alamat email jaka.isgiyarta.undip@gmail, setelah
waktu pengerjaan selesai.
3. Jawaban dalam file ditulis ulang ke kertas (tulis tangan) folio dan dikirim
ke Maksi sekalian mengumpulkan artikel masing-masing mahasiswa.

KERJAKAN DENGAN JAWABAN ANDA SENDIRI

1. Jelaskan pernyataan bahwa “Akuntansi sebagai alat perekayasaan sosial”?


Rekayasa sosial adalah serangkaian tindakan sistematis untuk melakukan perubahan
sosial. Dimulai dari membaca dan memahami relitas sosial, kemudian melakukan
perubahan sosial. Rekayasa sosial merupakan alat yang mampu mengintegrasikan
masyarakat, hal ini dikarenakan adanya tujuan yaitu perubahan ataupun mengendalikan
stagnasi akibat keadaan yang telah memenuhi syarat sebagai masyarakat yang sejahtera.
Disinilah peran rekayasa sosial dalam merubah gaya bermasyarakat seperti ini.Adanya
gagasan atas perubahan sosial kearah yang lebih baik dengan cara yang benar dan lebih
realistis dapat mendorong keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam misi atas
perubahan sosial tersebut.
2. Apakah standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh IAI melalui Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) dapat digunakan untuk semua jenis organisasi ? Jelaskan.
Saat ini ada 4  macam standar akuntansi yang  diterbitkan oleh Dewan Standar
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan 1 acuan standar yang dikeluarkan oleh
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Standar yang telah ditetapkan
ini banyak dipakai oleh kebanyakan entitas, baik swasta maupun lembaga
negara. standar akuntansi yang diterbitkan oleh IAI seperti SAK, SAK Syariah, SAK
UMKM, SAK ETAP hanya digunakan untuk organisasi sektor swasta. Sedangkan untuk
organisasi sektor publik seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah menggunakan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh KSAP (Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan).

3. Berikan kritik atas ketentuan laporan kinerja organisasi yang diatur oleh SAK ?
Selama ini, laporan kinerja organisasi diukur dari keberhasilan mencpitakan laba setinggi
mungkin. Semakin tinggi laba, maka kinerja organisasi dianggap semakin baik. Namun
ukuran kinerja yang sebenarnya dilihat dari kebermanfataan kehidupan seperti membuat
produk yang bagus dengan biaya yang efisien, memanusiakan manusia dengan
membayar gaji yang adil. Ukuran kinerja yang sebenarnya bukan hanya profit semata,
melainkan merumuskan ekonomi, sosial, dan environment (lingkungan). Caranya yaitu
dengan membuat standar laporan kinerjanya.

4. Berikan kritik atas aturan – aturan mengenai pelaporan yang penyajian kekayaan
(Kekayaan/Asset) organisasi yang diatur dalam SAK ?
Pelaporan kekayaan/aset organisasi yang diatur dalam SAK, tidak mengatur
pengungkapan sumber daya manusia dalam penyajiannya. Padahal sumber daya manusia
(SDM) adalah aset yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan yang berkah adalah
yang memanusiakan karyawannya dengan sewajarnya. Kekayaan aset saat pelaporan
harus dilaporkan sesuai dengan jenis pengelompkkan aset seperti aset lancer, aset tak
berwujud, aset tetap dan aset lainnya. Jika tanggal berbeda maka penyesuaian harus
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwwa yang signifikan yang terjadi. Harusnya
dalam menyusun laporan keuangan atas aset harus fair, maka ketika penjualan biasanya
menggunakan dengan harga wajar, seharusnya menggunakan harg pasar namun faktanya
tidak mudah, karena setiap pelakuan menang berbeda.
5. Berikan kritik atas aturan – aturan mengenai pelaporan dan penyajian sumber dana
organisasi yang diatur dalam SAK ?
Karena SAK sekarang menggunakan fair value dalam penilaiannya, maka kewajiban
maupun ekuitas dapat dinilai menggunakan nilai pasar. Namun resikonya nilai-nilai
rekening tersebut harus betul dan tidak salah kamar. Memang tidak semua item di ekuitas
dapat dinilai dengan nilai pasar. Seperti saham yang tidak dinilai sahamnya, dikarenakan
ada aturan hukumnya. Namun secara total akan tetap mencerminkan nilai pasarnya. Hal
ini yang membuat tidak match pengukuran ekuitas satu dengan yang lainnya. Kemudian
dengan fair value, membuat pengukuran awal dan penyesuaian tidak mempengaruhi
pencatatan akhir di Neraca. Dan kritik berikutnya timbul dari hutang bank yang tidak ada
fair valuenya.

6. Berikan penjelasan istilah berikut ini dan berikan contohnya :


a) Subtance over form
Adalah prinsip akuntansi yang digunakan “untuk memastikan bahwa laporan
keuangan memberikan gambaran transaksi dan pristiwa yang lengkap, relevan, dan
akurat”
Contoh 1 : akuntansi harus mengakui dan mencatat semua transaksi keuangan yang
terkait kegiatan properti di atas sebuah tanah, meskipun tanah itu secara legal belum
dibeli/dibebaskan.
b) Prudence
(prudence concept) adalah konsep akuntansi di mana perusahaan harus menjaga agar
tidak melebih-lebihkan jumlah pendapatan yang dicatat, atau mengecilkan biaya.
Contoh : penyisihan cadangan piutang ragu-ragu atau cadangan persediaan barang
usang. Dalam kedua kasus. Item tertentu yang akan menyebabkan beban belum
teridentifikasi, tetapi akuntan yang bijaksana akan menyisihkan cadangan untuk
mengantisipasi jumlah yang wajar dari biaya yang timbul.
c) Capital Maintenance Concept
Financial capital maintenance adalah ketika jumlah finansial dari net aset pada
akhir periode melebihi jumlah finansial net aset pada awal periode, kecuali transaksi
dengan pemilik.
d) Predictive Value
Suatu informasi yang memiliki nilai sebagai input bagi proses prediktif, untuk
membentuk ekspektasi user terkait masa depan.
Contoh : Ketika PT Garuda Indonesia menerbitkan laporan keuangan akhir tahun,
maka informasi keuangan tersebut dianggap relevan karena menyediakan dasar bagi
peramalan laba perusahaan di masa datang.
e) Confirmative Value
informasi relevan juga membantu para user untuk menkonfirmasi atau mengkoreksi
ekspektasinya.
f) Faithfull representation
Faithful representation adalah merujuk pada karakteristik informasi keuangan
berkualitas di mana informasi yang disajikan mencerminkan substansi transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. 
Contoh : Jika laba bersih beserta komponennya dapat dikonfirmasi untuk harapan
investor tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa datang,
maka laba bersih tersebut memiliki nilai konfirmatif bagi investor.
g) Matching Principle
Prinsip akuntansi yang berupaya untuk menjelaskan bahwa suatu pengeluaran dapat
diakui ketika pendapatan yang terkait telah diakui.
Contoh jika laporan laba rugi PT. Garuda Indonesia melaporkan penjualan tiket
sebesar Rp 225 miliar sementara penjualan sebenarnya hanya Rp 193 miliar, maka
laporan laba rugi tersebut dapat dikatakan tidak disajikan secara tepat. Misal
persediaan dalam neraca perusahaan retail menyajikan item yang dimaksudkan
untuk dijual perusahaan. Tetapi persediaan yang dilaporkan termasuk mesin yang
digunakan untuk memproduksi persediaan. Maka hal ini kurang menggambarkan
faithful representation. Karena informasi yang faithful representation jika informasi
itu complete, neutral dan bebas dari kesalahan yang material.

Anda mungkin juga menyukai