Anda di halaman 1dari 2

JEJAK SI GUNDUL

EPISODE DENDENG KADAL

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai macam


kekayaan yang tersebar di berbagai daerah dan kita sebagai warga Indonesia
dapat menjumpai berbagai macam bahan makanan yang bisa didapatkan dan
diolah sedemikian rupa sehingga pengolahan makanan yang ada di Indonesia
berbagai macam dan berbeda-beda disetiap daerah. Seperti pada perjalanan Jejak
si Gundul episode 19 Maret 2015 di Situjangkuan Kab. Garut Jawa Barat.
Perjalanan kali ini Si Gundul mendatangi suatu daerah yang memiliki satu
makanan yang unik dan khas yang hanya ditemukan diwaktu tertentu dan tidak
ditemukan di daerah lain yaitu dendeng kadal.

Mendengar kata kadal tentunya sangat asing bagi kita apalagi jika hewan
yang satu ini diolah menjadi suatu makanan. Namun berbeda dengan warga
setempat yang mengolah kadal menjadi suatu makanan yang asing ditelinga kita.
Makanan ini banyak ditemukan ketika musim hujan tiba karena populasi kadal
sangat melimpah sehingga masyarakat mudah menadapatkannya dan mereka
memanfaatkannya sebagai bahan makanan yang enak, selain mudah didapatkan
juga dapat membantu kondisi perekonomian warga setempat.

Kadal banyak ditemukan di sekitar area semak belukar ,sungai, sawah


atau lahan bekas panen warga, untuk menangkap kadal, warga menggunakan
pancing sederhana yang tebuat dari kayu atau bambu dengan umpan capung atau
cacing tanah, dengan alat yang sederhana warga tetap mampu mendapatkan kadal
yang banyak yang kemudian diolah menjadi sebuah makanan.

Seperti yang kita ketahui bahwa kadal bukanlah bahan makanan yang
umum untuk dikonsumsi, melainkan kadal adalah hewan yang kita acuhkan
bahkan kita jijik atau geli untuk menyentuhnya, tapi bagi warga Situjangkuan
kadal merupakan makanan alternatif yang enak serta memiliki berbagai khasiat
untuk kesehatan, dalam pengobatan cina kadal diyakini sebagai tonik untuk paru-
paru dan ginjal serta dapat mengobatai batuk dan asma.

Sebelum dimasak tentunya kadal harus dicuci dan dibersihkan dari isi
perut dan kotorannnya serta kulit yang tidak dapat dikonsumsi . Setelah
dibersihkan, kadal kemudian dijemur, namun sebelum dijemur, kadal dilumuri
dengan bumbu yang telah dihaluskan dari campuran ketumbar, bawang merah
dan bawang putih untuk menghilangkan bau amis.

Untuk menciptakan rasa gurih, kadal harus dijemur selama 2-3 hari
dibawah terik matahari hingga benar-benar kering dan kemudian barulah dapat
diolah dan dimasak dengan rempah-rempah sebagai bahan pelengkap dan
penyedap masakan. Tidak lupa penggunaan santan sebagai kuah dan penambah
rasa gurih masakan.

Semua bumbu ditumis hingga harum dengan menggunakan daun salam


serta daun sere sebagai penambah keharuman masakan. Kemudian kadal yang
telah dijemur hingga kering dicamprkan kedalam bumbu yang hingga semua
bahan meresap. Setelah meresap dan mengelurakan aroma sedap, dendeng kadal
siap untuk disajikan. Warga sangat menyukai makanan ini, apalagi jika suasana
yang dinikmati saat menikmati dendeng kadal ini adalah suasana pedesaan yang
asri serta makan secara bersama-sama tentunya makanan ini terasa gurih dan
nikmat dengan pengolahan yang sederhana sehingga dijadikan sebagai makanan
alternatif warga setempat.

Anda mungkin juga menyukai