Jejak Si Gundul
Jejak Si Gundul
Mendengar kata kadal tentunya sangat asing bagi kita apalagi jika hewan
yang satu ini diolah menjadi suatu makanan. Namun berbeda dengan warga
setempat yang mengolah kadal menjadi suatu makanan yang asing ditelinga kita.
Makanan ini banyak ditemukan ketika musim hujan tiba karena populasi kadal
sangat melimpah sehingga masyarakat mudah menadapatkannya dan mereka
memanfaatkannya sebagai bahan makanan yang enak, selain mudah didapatkan
juga dapat membantu kondisi perekonomian warga setempat.
Seperti yang kita ketahui bahwa kadal bukanlah bahan makanan yang
umum untuk dikonsumsi, melainkan kadal adalah hewan yang kita acuhkan
bahkan kita jijik atau geli untuk menyentuhnya, tapi bagi warga Situjangkuan
kadal merupakan makanan alternatif yang enak serta memiliki berbagai khasiat
untuk kesehatan, dalam pengobatan cina kadal diyakini sebagai tonik untuk paru-
paru dan ginjal serta dapat mengobatai batuk dan asma.
Sebelum dimasak tentunya kadal harus dicuci dan dibersihkan dari isi
perut dan kotorannnya serta kulit yang tidak dapat dikonsumsi . Setelah
dibersihkan, kadal kemudian dijemur, namun sebelum dijemur, kadal dilumuri
dengan bumbu yang telah dihaluskan dari campuran ketumbar, bawang merah
dan bawang putih untuk menghilangkan bau amis.
Untuk menciptakan rasa gurih, kadal harus dijemur selama 2-3 hari
dibawah terik matahari hingga benar-benar kering dan kemudian barulah dapat
diolah dan dimasak dengan rempah-rempah sebagai bahan pelengkap dan
penyedap masakan. Tidak lupa penggunaan santan sebagai kuah dan penambah
rasa gurih masakan.