Anda di halaman 1dari 6

TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI

SAP 6
RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO

OLEH

NAMA : IDA AYU NIRMA PRAMESWARI


NIM : 1881611026
NO. ABSEN : 01

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
SAP 6
RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO

Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori yang disebut dengan Teori Portofolio
Markowitz pada Tahun 1950-an. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan
risiko dalam suatu investasi, unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan
mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Teori Portofolio
Markowitz juga disebut sebagai Mean-Variance Model yang menekankan pada usaha
memaksimalkan return ekspektasi (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian)
untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz mengembangkan Index Model
sebagai penyederhanaan dari Mean-Variance Model yang berusaha untuk menjawab berbagai
permasalahan dalam penyusunan portofolio dengan banyak kombinasi aktiva berisiko. Pada
perkembangan berikutnya, William F. Sharpe (1963) mengembangkan Single Index Model
yang menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return
indeks pasar.

1. RETURN PORTOFOLIO
Portofolio dapat didefinisikan sebagai sekumpulan investasi atau gabungan dari dua atau
lebih surat berharga pada beberapa alat investasi, bisa sejenis dan juga tidak sejenis yang
tujuannya adalah menghindari risiko dan menghasilkan return sesuai tujuan yang diharapkan.

1.1 Return Realisasian Portofolio


Rata-rata tertimbang dari return-return realisasian masing-masing sekuritas tunggal
didalam portofolio tersebut. Secara sistematis, return realisasian portofolio dapat ditulis
sebagai berikut:

1.2 Return Ekspektarian Portofolio


Rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasian masing-masing sekuritas tunggal
didalam portofolio. Return ekspektarian portofolio dapat dinyatakan secara sistematis sebagai
berikut:
2. RISIKO PORTOFOLIO
Konsep risiko portofolio yang dikemukakan oleh Harry M. Markowitz (1952) risiko
portofolio dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam
portofolio. Syaratnya, return masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan
sempurna. Berikut terdapat tiga hal yang perlu ditentukan untuk menghitung risiko
portofolio, yaitu varians setiap sekuritas, kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas
lainnya, dan bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas.

2.1 Portofolio dengan Dua Aktiva


Perhitungan risiko portofolio yang terdiri dari 2 aktiva bisa dilakukan dengan
menghitung standar deviasi return kedua sekuritas tersebut yaitu:

σp = [WA2 σA2 + WB2 σB2 + 2(WA ) (WB ) (ρAB) σA σB]1/2

2.2 Kovarians dengan Cara Probabilitas


Kovarian antara return saham A dan B menunjukkan hubungan arah pergerakan dari
nilai-nilai sekuritas A dan B. Nilai kovarian positif berarti nilai-nilai dari dua variabel
tersebut berbanding lurus atau searah. Jika negatif maka nilai-nilai dari dua variabel tersebut
berbanding terbalik. Kovarian yang dihitung dengan menggunakan probabilitas dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Cov(RA,RB) = r(A,B)(sA)(sB)
n
= S [ RAi – E(RA)] [RBi – E(RB)] (pi)
I=1

2.3 Kovarians dengan Data Historis


Kovarian yang dihitung dengan menggunakan data historis dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

Cov(RA,RB) = r(A,B)(sA)(sB)
n
= S [ RAi – E(RA)] [RBi – E(RB)]
I=1 n
2.4 Koefisien Korelasi
Konsep dari kovarian dapat dinyatakan dalam bentuk korelasi. Koefisien korelasi
menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara dua variabel relative terhadap masing-
masing deviasinya. Dengan demikian, nilai koefisien korelasi antara variabel A dan B dapat
dihitung dengan membagi nilai kovarian dengan deviasi variabel-variabel:

r(A,B) = Cov(A,B)
(sA) (sB)

2.5 Portofolio dengan Banyak Aktiva


Portofolio dengan banyak aktiva terdiri dari n sekuritas. Proporsi dari masing-masing
aktiva ke-i yang membentuk portofolio adalah sebesari wi.

3. RISIKO TOTAL
Dalam konteks portfolio, risiko dari suatu aset dibagi menjadi dua komponen, sehingga
risiko total (total risk) merupakan penjumlahan dari diversifiable dan non diversifiable risks
sebagai berikut:
Risiko Total = Risiko dapat didiversifikasi + Risiko tak dapat didiversifikasi
= Risiko perusahaan + Risiko pasar
= Risiko tidak sistematik + Risiko sistematik

3.1 Diversifiable Risk


Bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang
well-diversifiable yang dapat di diversifikasi. Karena risiko ini unik untuk suatu perusahaan,
yaitu hal yang buruk terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal yang baik terjadi
di perusahaan lain, maka risiko ini dapat di-diversifikasi didalam portofolio. Contoh dari
diversifiable risk adalah pemogokan buruh, tuntutan oleh pihak lain, penelitian yang tidak
berhasil.

3.2 Nondiversifiable Risk


Risiko ini tidak dapat di diversifikasikan oleh portofolio. Risiko ini terjadi karena
kejadian-kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti inflasi, resesi, naiknya harga bbm,
perang dan lain sebagainya.
4. DIVERSIFIKASI
Diversifikasi adalah berinvestasi pada berbagai jenis saham, dengan harapan jika terjadi
penurunan pengembalian satu saham akan ditutup oleh kenaikan pengembalian saham yang
lain. Risiko yang dapat di diversifikasi adalah risiko yang tidak sistematik atau risiko spesifik
dan unik untuk perusahaan. Diversifikasi risiko ini sangat penting untuk investor, karena
dapat meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Investor dapat
melakukan diversifikasi dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:

4.1 Diversifikasi dengan Banyak Aktiva


Mengikuti hukum statistic bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin dekat nilai rata-
rata sampel dengan nilai ekspektasian dari populasi. Asumsi yang digunakan disini adalah
bahwa tingkat hasil untuk masing-masing sekuritas secara statistik adalah independen. Ini
berarti bahwa rate of return untuk satu sekuritas tidak terpengaruh oleh rate of return
sekuritas yang lainnya.

4.2 Diversifikasi secara Random


Diversifikasi secara random merupakan pembentukan portofolio dengan memilih
sekuritas-sekuritas secara acak tanpa memperhatikan karakteristik dari investasi yang relevan
seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri. Investor hanya memilih sekuritas secara
acak.

4.3 Diversifikasi secara Markowitz


Dengan menggunakan metode mean-variance dari Markowitz, sekuritas-sekuritas yang
mempunyai korelasi lebih kecil dari +1 akan menurunkan risiko portofolio. Semakin banyak
sekuritas yang dimasukkan ke dalam portofolio, semakin kecil risiko portofolio.
REFRENSI

Jogiyanto, H.M. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 11. BPFE: Yogyakarta.

Markowitz, H. M. 1952. Portofolio Selection. Journal of Finance, pp: 77-91.

Sharpe, William F. 1963. A Simplified Model for Portfolio Analysis. Management Science,
pp: 277-293.

Anda mungkin juga menyukai