Resume Ujian Desminore
Resume Ujian Desminore
2. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan utama:
Pasien mengatakan nyeri haid 3 hari yang lalu sejak datang bulan hari pertama
2. Riwayat kesehatan sekarang:
Pasien mengeluh nyeri abdomen bagian bawah pada saat menstruasi hari
pertama sampai ketiga, pasien mengeluh lemas dan tidak bisa melakukan
aktivitas sehari-hari.
3. Riwayat kesehatan masa lalu:
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat seperti ini sebelumnya
4. Riwayat kesehatan keluarga:
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti sekarang
5. Riwayat reproduksi:
a. Riwayat haid:
Menarche: umur 13 tahun
sikus haid: teratur
Durasi haid: 7 hari
keluhan haid: nyeri dibagian bawah abdomen
. Riwayat Obsetri
Kehamilan Klmn
Pasien mengatakan bahwa ia sering merasakan nyeri pada saat haid hari1-3.
Pasien belum mengetahui kenapa dia bisa mengalami nyeri saat haid.
Sesudah sakit:
8. Pemeriksaan fisik
a.Kesadaran
p. Kulit
Warna kulit putih bersih, tidak terdapat luka
q. Data Penungjang :-
r. Program Therapi
Hanya membeli obat di warung dan meminum jamu
s. Diit :-
B. ANALISADATA
C. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya terpaparnya informasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl/jam Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Planning TTD
Keperawatan
11-03-2021 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan tindakan keperawatan -Observasi ttv
dengan agen selama 3x 24 jam - lokasi,
pencedera fisik diharapkan nyeri dapat karakteristik durasi
berkurang dengan KH: frekuensi kualitas,
1. TTV dalam normal skala dan
2. Mengetahui faktor intensitas.
penyebab nyeri -Memberikan
3. Mampu Kompres Hangat
menggunakan - mengajari cara
terapi kompres membuat rebusan santi
hangat minuman jahe serai
4. Mengonsumsi
rebusan kunyit
asam
11-03-2021 Ansietas Setelah dilakukan -Jelaskan penyebab
Berhubungan tindakan keperawatan ansietas
dengan selama 3x 24 jam -Berikan
kurangnya diharapkan Ansietas penyuluhan tentang
terpaparnya berhubungan dengan ansietas
informasi terpaparnya informasi -Ajarkan teknik santi
dapat berkurang dengan non-farmakologis
KH: (relaksasi nafas
1.Dapat menyebutkan dalam)
tanda dan gejalaansietas
2. Mampu menggunakan
teknik non-
farmakologis(relaksasi
nafas dalam)
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan penyuluhan tentang Diharapkan remaja mampu
mengenal dan memahami tentang dismenore dan dapat melakukan perawatan terhdap
dirinya yang mengalami dismenore.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 10 menit Nn. R mampu
menjelaskan:
Pembukaan 3 menit
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam serta
2. Memperkenalkan diri menyambut dengan baik
3. Menjelaskan maksud dan tujuan 2. Memperhatikan
3. Menyimak penjelasan
dengan baik
Kegiatan inti 5 menit
1. Mengkaji pengetahuan Nn. K 1. Nn. K menjawab beberapa
tentang materi yang akan pertanyaan
disampaikan 2. Menyimak penjelasan
2. Menjelaskan tentang Dismenore materi yang disampaikan
3. Memberikan kesempatan bagi penyuluh
Nn. K untuk bertanya 3. Mengajukan beberapa
4. Menjawab pernyataan dengan pertanyaan
cukup spesifik 4. Mendengarkan jawaban
Penutup 2 menit
1. Bersama-sama Nn. K 1. Menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil pembahasan pembahasan bersama
2. Memotivasi Nn. K untuk penyuluh
mengontrol nyeri dengan 2. Nn. K termotivasi untuk
pemberian minuman kunyit asam melakukan pemberian
3. Salam penutup kunyit asam saat klien
merasa nyeri pada saat haid
3. Menjawab salam
D. Media
1. Media : bahan – bahan langsung
2. Sumber : Dewi Pujiana, 2019. “Efektifitas Konsumsi Air Rebusan Jahe
Merah Terhadap Intensitas Disminorea Primer Pada Mahasiswi”.
E. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lian
3. Butir Soal :
a. Peserta mengerti apa pengertian dismenore
b. Peserta dapat memehami penyebab
c. Peserta dapat memahami obat tradisional saat dismenore yaitu minuman jahe
serai
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Dismenore
Dismenore adalah sakit saat menstruasi sampai dapat mengganggu aktifitas
sehari – hari. Dismenore atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang
paling sering menyebabkan wanita - wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi
dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subyektif, berat atau intensitasnya .
a. jahe segar 65 gr
b. 3 batang serai segar ( memarkan )
c. 3 sendok makan gula pasir
d. 60 gr gula merah ( disisir halus )
e. air secukupnya
4. Cara pengolahannya
a. Kupas kulit jahe lalu dicuci dengan air sampai bersih tiriskan
b. Setelah jahe sudah bersih kemudian dimemarkan dengan cara digeprek
c. Rebus air sampai mendidih diatas api sedang lalu masukkan jahe dan sereh
yang sudah dimemarkan
d. Tunggu beberapa menit sambil sedikit diaduk hingga tercium aroma harum
e. Tambahkan gula pasir dan gula merah sambil terus diaduk sampai gula larut
f. Masak lagi sebentar lalu matikan apinya dan diamkan sampai hangat
g. Tuang rebusan jahe sereh kedalam gelas saji sambil disaring
h. Wedang jahe sereh hangat siap dinikmati
5. Peraturan minum
a. Untuk wanita dewasa yang sedang datang bulan 1x sehari 1 gelas tidak
boleh lebih dari satu minggu
Abstrak
Latar Belakang : Salah satu tanda pubertas untuk seorang wanita adalah terjadinya
menstruasi yang biasanya terjadi pada usia 10 - 17 tahun. Saat menjelang menstruasi
kebanyakan perempuan akan erasakan nyeri di perutnya. Disminore dapat diatasi dengan
terapi farmakologis dan non farmakologis, salah satunya dengan pemberian jahe merah.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe merah
terhadap perubahan nyeri disminore pada santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus
Tahun 2016. Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan quasy eksperimen
Pretest- posttest Non Equivalent Control Group Design terhadap 32 santri di Pondok
Pesantren Al-Istiqomah Kudus Tahun 2016 yang mengalami disminore berat sampai
ringan. Analisa penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil : Dari analisa perubahan
nyeri disminore sebelum dan sesudah diberian jahe merah didapatkan hasil p = 0,000 (p <
0,05 ). Kesimpulan : Pemberian jahe merah berpengaruh untuk menurunkan nyeri
disminore pada santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus Tahun 2016.
Abstract
sebelum dan setelah pemberian air putih Setelah diukur skala nyeri yang dialami
pada kelompok kontrol dengan nilai p value oleh responden saat mengalami disminore
< 0,05 yaitu 0,527. Hal ini menunjukan masing-masing responden diberikan jahe
bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, jadi tidak merah kemudian setelah itu akan diukur lagi
terdapat pengaruh pemberian air putih skala nyeri yang dialami oleh responden.
terhadap perubahan skala nyeri disminore Maka dalam penelitian ini peneliti
pada santri di Pondok Pesantren Al- menggunakan jahe merah untuk mengetahui
Istiqomah. efek farmakologisnya terhadap nyeri
disminore.
PEMBAHASAN
Skala Nyeri Disminore Setelah
Analisa Univariat Pemberian Jahe Merah di Pondok
Pesantren Al-Istiqomah Kudus
Skala nyeri disminore sebelum Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian jahe merah di Pondok skala nyeri disminore pada kelompok
Pesantren Al-Istiqomah Kudus Tahun intervensi setelah pemberian jahe merah
2016 sebagian besar mengalami nyeri ringan yaitu
Skala nyeri disminore sebelum pemberian 6 orang responden (37,5%), nyeri sedang
jahe merah di Pondok Pesantren Al- yaitu 10 orang responden (62,5%) dan tidak
Istiqomah Kudus Tahun 2016. Menurut ada responden yang mengalami nyeri berat.
Laila (2011) banyak faktor yang Berdasarkan hasil yang diperoleh terlihat
mempengaruhi terjadinya disminore seperti bahwa pemberian jahe merah mempunyai
faktor kejiwaan, faktor konstitusi, faktor pengaruh yang signifikan terhadap perubahan
endokrin atau hormon, dan faktor alergi. skala nyeri pada kelompok intervensi.
Beberapa faktor ini dapat mempengaruhi Penelitian mengenai efek farmakologi
terjadinya disminore primer yang terjadi pada jahe merah meliputi senyawa-senyawa fenol,
remaja. (Laila, Buku Pintar Menstruasi, seperti turunan gingerol, shogaol, dan
2011). gingerdion. Penelitian terhadap gingerol
Dismenore dapat menyebabkan keluhan yang berasal pada rimpang jahe merah
fisik seperti sakit perut bagian bawah, sakit menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini
kepala, sakit punggung, paha, panggul, memberikan efek kuat dalam menghambat
mual, muntah dan masalah kulit lainnya biosintesis prostaglandin (Kiuchi, 1982
seperti munculnya jerawat. (Laila, Buku dalam (Achmad & dkk, 2008)).
Pintar Menstruasi, 2011) Jahe merah juga mengandung minyak
Nyeri haid atau disminore jika tidak astiri yang kemudian dilakukan percobaan
segera diatasi akan mempengaruhi fungsi klinik yang menunjukkan bahwa larutan 5%
mental dan fisik individu sehingga mendesak minyak astiri jahe bersifat anestesi yang
untuk segera mengambil tindakan. (Anurogo cukup efektif mencegah gangguan mual dan
& Wulandari, 2011). muntah (Geiger, 2005 dalam (Achmad & dkk,
Cara mengatasi disminore ada bermacam- 2008)).
macam dari yang paling sederhana seperti Sifat antihepatotoksik senyawa-senyawa
istirahat, mengkompres dengan air hangat, gingerol dan shogaol telah dipelajari pula
melakukan hobby, minum-minuman herbal dan telah dilakukan percoban pada tikus yang
(teh jahe, kayu manis yang diseduh), pijat, menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol
hingga pemberian obat-obat pereda nyeri. memperlihatkan efek anti piretik dan
(Laila, Buku Pintar Menstruasi, 2011) . analgesik (Tang, 1992 dalam (Achmad &
Pada penelitian ini peneliti mengukur dkk, 2008)).
berapa skala nyeri yang dialami oleh masing- Setelah dilakukan penelitian mengenai
masing responden saat mengalami disminore. pengaruh pemberian jahe merah terhadap
Hasil pengukuran ini dilakukan peneliti perubahan skala nyeri pada santri di Pondok
selama hari pertama dan hari kedua Pesantren Al-Istiqomah Kudus, menunjukkan
menstruasi karena kebanyakan dari bahwa terdapat penurunan skala nyeri
responden mengalami disminore pada hari- disminore dan responden juga terlihat
hari tersebut. lebih
175
176 | Diah Andriani k., Dewi H., Dhita Wulan P. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 171-178
orang responden (62,5%) mengalami
rileks dan tenang selama mengalami
disminore. Penelitian ini dapat menjadi salah
satu cara mengurangi disminore dengan
terapi non farmakologis.
Analisa Bivariat
Pengaruh Pemberian Jahe Merah
Terhadap Perubahan Skala Nyeri
Disminore Pada Santri di Pondok
Pesantren Al-Istiqomah Kudus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pemberian jahe merah
terhadap perubahan skala nyeri pada santri di
Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus.
Pemberian jahe merah merupakan salah satu
metode non farmakologis yang digunakan
untuk meredakan disminore (Arfiana, 2014).
Kandungan jahe merah seperti ; gingerol,
gingerdion memberikan efek yang kuat
dalam menghambat biosintesis prostaglandin
(Kiuchi, 1982 dalam (Achmad & dkk, 2008)).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pemberian jahe
merah terhadap perubahan skala nyeri
pada santri di Pondok Pesantren Al-
Istiqomah dibuktikan dengan hasil uji
Wilcoxon Signed Rank-Test dengan hasil
p value kelompok intervensi 0,000 atau <
0,005.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
3. skala nyeri disminore pada kelompok
intervensi sebelum pemberian jahe
merah adalah terdapat 4 orang
responden (25,0%) mengalami nyeri
ringan, 11 orang responden (68,8%)
mengalami nyeri sedang dan 1 orang
responden (6,3%) mengalami nyeri
berat.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
skala nyeri disminore pada kelompok
intervensi setelah pemberian jahe merah
adalah terdapat 11 orang responden
(68,8%) mengalami nyeri ringan, 5 orang
responden (31,3%) mengalami nyeri
sedang.
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
skala nyeri disminore pada kelompok
kontrol sebelum pemberian air putih
adalah terdapat 6 orang responden
(37,5%) mengalami nyeri ringan dan 10
176 | Diah Andriani k., Dewi H., Dhita Wulan P. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 171-178
nyeri sedang. Sedangkan pada
kelompok kontrol setelah pemberian
air putih adalah terdapat 8 orang
responden (50%) mengalami nyeri
ringan dan 8 orang responden (50%)
mengalami nyeri sedang.
Saran
Bagi Institusi
Alodokter:
http://www.alodokter.com/yang-
terjadi- selama-siklus-menstruasi
Cara Membuat Wedang Jahe Merah.
(2015, Juli 23). Dipetik Januari 12,
2016, dari manfaatjahemerah.com:
http://manfaatjahemerah.com/cara-
membuat-wedang-jahe-merah/
Diah Andriani k., Dewi H., Dhita Wulan P. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.1 (2021) 171-178 | 177
Anurogo, D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu
Nyeri Otot Setelah Berlatih? Atasi dengan
Mengatasi Nyeri Haid. Jogjakarta: Penerbit
Jahe! (2015, 2 17). Nyeri Otot Setelah
Andi.
Berlatih? Atasi dengan Jahe!
Arfiana, I. (2014). Pengaruh Minuman Jahe
Achmad, S. A., & dkk. (2008). Tumbuh- Merah (Zingiber Officinale Roscoe).
Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung:
Penerbit ITB.
http://www.alodokter.com/yang-terjadi-
selama-siklus-menstruasi
Cara Membuat Wedang Jahe Merah. (2015,
Juli 23). Dipetik Januari 12, 2016, dari
manfaatjahemerah.com:
http://manfaatjahemerah.com/cara-
membuat-wedang-jahe-merah/
Nyeri Otot Setelah Berlatih? Atasi dengan
Jahe! (2015, 2 17). Nyeri Otot Setelah
Berlatih? Atasi dengan Jahe!
Kesehatan. Depok.
ABSTRAK
ABSTRACT
297
showed the there was a difference in mean values before and after the intervention
of giving red ginger stew. Before the intervention, the mean value was 7.00 and
after the intervention, the mean value was 4.00. It means that there was a different
dysmenorrhea intensity before and after consumption red ginger stew.
Conclusion: There is an influence of consumption red ginger stew to primary
dysmenorrhea intensity
ensi ase
1. 18 22 55.0
2. 19 17 42,5
Total 39 100%
Tabel 1.3
Perbedaan Intensitas Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pemberian Air Rebusan Jahe Merah
No Variabel Median Min-max SD ρ Value
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan simpulan sebagai
berikut
1. Rata-rata intensitas dismenorea
pada mahasiswi sebelum
diberikan intervensi dengan nilai
2. Rata-rata intesitas dismenorea 5. Sogi DH, Harliyanti. Faktor- faktor
pada mahasiswi dengan yangberhubungan dengan siklus
dismenorea sesudah diberikan menstruasi pada mahasiswa Akbid
intervensi dengan nilai 4,00 pada Sari Mulia Banjarmasin.2011.
skala nyeri sedang diartikan bahwa 6. Woo.P,Mc.Eneaney.M.J.2013.N ew
yang dirasakan responden setelah Strategies To Treat Primary
intervensi mengalami penurunan Dysmenorrhoae The Clinical
skala menjadi berkurang yaitu 3,00 Advisor
3. Berdasarkan uji statistic
menunjukan ρ value 0.000 (ρ value
˂ 0,005). Maka didapatkan ada
perbedaan yang signifikan antara
intensitas sebelum dan sesudah
diberikan air rebusan jahe merah,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
konsumsi air rebusan jahe merah
yang dilakukan baik dan benar
dapat menurunkan intensitas
dismenorea.
SARAN
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
untuk menggunakan terapi non-
farmakologis minuman air rebusan di
kombinasikan dengan pengobatan
herbal yang bisa menurunkan
intensitas dismenorea lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anugoro & Wulandari. 2011 Cara
Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Yogyakarta: C.V Andi Offset
2. Laila. 2011. Buku Pintar
Mesntruasi. Jogjakarta : BUKU BIRU
3. Potter,P.A and
Perry,A.G.2005.Buku
oleororesin.Oleoresin merupakan
komponen biokatif yang terdiri dari
gingerol dan shogaol yang berfungsi
sebagai antiinflamasi yang dapat
memblokir prostaglandin sehingga
dapat menurunkan intensitas
dismenore atau nyeri menstruasi
(Ozgoli.,et all, 2009).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian quasy
eksperimen dengan desain penelitian
one group pretest- posttestdimana
dalam pelaksanaannya diberikan
intervensi dengan memberikan
ekstrak jahe. Ekstrak jahe diberikan
pada hari ke tiga sebelum menstruasi
sampai dengan hari pertama
menstruasi. Pengukuran intensitas
dismenore diukur sebelum diberikan
intervensi dan sesudah diberikan
intervensi. Sampel dalam penelitian
ini adalah 26 mahasiswi Tingkat II
Akademi Kebidanan Sakinah yang
mengalami disminorea yang
intervensi dapat dilihat Kompres air hangat 3 12
Minum air putih 7 26
pada tabel dibawah ini Pengalihan perhatian 8 31
: Tabel 2 menunujukkan bahwa
Tabel 1 Hasil Analisis hampir sebagian
Statsitik Deskriptif responden
terhadap Umur, Lama melakukan penanganan
Menstruasi terhadap dismenore dengan minum
Variabel Umur Lama
Menstruasi air putih sebesar 26 % dan
Nilai Maksimum 21 11 pengalihan perhatian seperti
Nilai Minimum 18 3 tidur,istirahat, mengobrol dengan
Mean 19,08 6,6
Median 19 7 teman yaitu sebesar 31%.
Range 2 5
Tabel 1 dapat dilihat Tabel 3 Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri
bahwa umur rata rata Menstruasi Sebelum dan Sesudah Intervensi
responden yang Intensitas Sebelum Intensitas Sesudah
Nyeri f % Nyeri f %
mengalami dismenore Ringan 1 4 Ringan 19 73
adalah 19 tahun, Sedang 21 81 Sedang 5 19
kemudian rata rata Berat 4 15 Berat 2 8
Jumlah 26 100 Jumlah 26 100
lama menstruasi
responden yang Tabel 3 disimpulkan bahwa
mengalami dismenore presentase terbesar intensitas nyeri
adalah 7 hari. sebelum dilakukan intervensi adalah
responden yang mengalami nyeri
Tabel 2 sedang yaitu sebesar 81 %.
Distribusi Frekuensi Sedangkan presentase terbesar
Penatalaksanaan intensitas nyeri sesudah dilakukan
Dismenore intervensi adalah nyeri ringan
Jenis Penanganan f % sebesar 73%.
Minum obat 3 12
Minum jamu 2 7 Tabel 4 Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum
Distraksi 3 12 dan Sesudah Intervensi
Hasil analisis statsitik deskriptif Intensitas N Mean±SD
Koefi Perbeda P
Nyeri sien an Rerata
berdasarkan umur, lama menstruasi, Berdasarkan tabel 5 diatas
Koreldapat
(IK 95%)
riwayat dismenore dan nyeri sebelum diketahui bahwa nilai asirata-rata
(r)
diberikan Sebelum
intensitas
26 2.12±.431
nyeri sebelum .584
diberikan
Sesudah 26 1.35±.629 .561-.977 .000
intervensi ekstrak jahe
yaitu sebesar 2,12 dan sesudah dari sekolah atau kuliah sehingga keadaan tersebut
diberikan intervensi ekstrak jahe menyebabkan menurunnya kualitas hidup wanita
adalah sebesar 1,35. Penurunan nilai (Prawirohardjo,2010). Sebagian besar wanita
rata-rata intensitas nyeri pada menggunakan obat-obatan analgesik untuk
responden sebelum dan sesudah mengatasi masalah dismenore (Dawood,2006).
sebesar 0,77, sehingga dapat Penanganan awal untuk dismenore tanpa kelainan
disimpulkan bahwa terjadi organ reproduksi (dismenore primer) dalah dengan
penurunan intensitas nyeri sebelum pemberian obat analgesik dan sekitar 80%
dan sesudah diberikan intervensi penderita mengalami penurunan rasa nyeri setelah
ekstrak jahe. Hasil uji statistik meminum obat antiprostaglandin yaitu ibuprofen,
menunjukkan nilai koefisien korelasi asam mefenamat, dan aspirin , akan tetapi obat-
(r) yang menunjukkan besarnya obatan tersebut memiliki efek samping gangguan
hubungan antara sebelum dan pada saluaran pencernaan seperti mual, muntah,
sesudah intervensi sebesar 0,584. dan rasa penuh di lambung (Harel, 2006).
Hasil analisis statistik didapatkan Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah
nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05) tanama yang dipercaya dapat menurunkan rasa
sehingga dapat disimpulkan bahwa nyeri menstruasi. Jahe bersifat mengahangatkan
terdapat perbedaan rerata intensitas tubuh, antirematik, antiinflamasi dan analgesik.
nyeri yang signifikan antara sebelum Senyawa shogaol dan gingerol merupakan senyawa
dan sesudah diberikan intervensi
ekstrak jahe.
PEMBAHASAN
Nyeri merupakan reaksi
penting bagi tubuh terhadap
provokasi saraf saraf sensorik nyeri
yang dapat menimbulkan reaksi
ketidakyamanan (Guyton,2007).
Nyeri menstruasi atau dismenore
terjadi akibat keluarnya hormon
prostaglandin dari sel-sel dinding
endometrium yang mengalami
deskuamasi karena penurunan
hormon estrogen progesteron
sehingga menyebabkan
iskemia
jaringan
(Prawirohardjo,2010). Ovarium
merupakan organ yang terlibat dalam
produksi prostaglandin didalam
uterus. Produksi prostaglandin dalam
jumlah yang besar akibat dari
tingginya kadar estrogen pada saat
fase lutheal (Lumsden,2005).
Dismenore dapat menimbulkan
dampak pada aktivitas atau kegiatan
wanita khususnya remaja.
Dismenore membuat remaja absensi
yang terdapat pada dengan 2,5 tahun tanpa efek samping
jahe yang dapat (Rahnama,.et.al,2012).
mengurangi rasa nyeri. Penurunan intesitas nyeri haid
Jahe sebagai yang dialami responden dikarenakan
antinflamasi adanya impuls rasa hangat yang
mempunyai cara kerja merupakan efek dari ekstrak jahe
adaalh dengan yang mengenai bagian yang terasa
menghambat kerja nyeri yaitu perut bagian bawah. Rasa
enzim siklus hangat dari jahe direspon oleh ujung
cyklooksigenase syaraf yang berada di dalam kulit
(COX) sehingga dapat dan sensitif terhadap suhu. Stimulasi
menghambat ini mengrimkan impuls dari perifer
pelepasan enzim ke hipotalamus sehingga timbul
tersebut menuju kesadaran terhadap suhu lokal dan
prostaglandin yang memicu respon adaptif untuk
menyebabkan mempertahankan suhu normal tubuh
terjadinya inflamasi. (Potter and Perry,2005).
Hal ini akan
menyebabkan SIMPULAN
terjadinya penurunan Presentase terbesar intensitas
prostaglandin dan nyeri sebelum dilakukan intervensi
leukotrien yang adalah nyeri sedang (81%), dan
merupakan mediator presentase terbesar intensitas nyeri
radang sehingga jahe sesudah dilakukan intervensi adalah
direkomendasikan nyeri ringan (73%). Berdasarkan uji
untuk remaja atau statsitik disimpulkan bahwa terdapat
wanita yangmenderita dismenore perbedaan bermakna penurunan
(Ozgoli.,et.al,2009). intensitas nyeri sebelum dan sesudah
Hasil penelitian diberikan intervensi ekstrak jahe (p
menyatakan bahwa value 0,000). Sehingga ekstrak jahe
terdapat perbedaan dapat dijadikan salah satu pilihan
bermakna penurunan pengobatan non farmakologi (herbal)
intensitas nyeri untuk mengurangi nyeri dismenore.
sebelum dan sesudah
diberikan intervensi SARAN
ekstrak jahe. Hal ini Sebagai bahan pertimbangan
ini diperkuat dengan atau masukkan dalam bidang
penelitian yang kesehatan terutama promotif dan
menyatakan bahwa preventif sehingga dapat
jahe memiliki meningkatkan derajat kesehatan dan
efektifitas menurukan kualitas hidup masyarakat terutama
rasa nyeri sama
dengan asam
mefenamat dan ibuprofen
(Black.,et.al,2010).
Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan
sebelumnya bahwa
jahe dapat digunakan
selama 3 bulan sampai
mahasiswi Akademi Kebidanan
Sakinah Pasuruan. Hasil penelitian Nadliroh.2013.Kecemasan Remaja Putri Dalam Menghadapi Nyeri
dapat dimanfaatkan oleh mahasiswi Haid (Disminorhea) Pada Siswi Kelas VIII di SMPN 1 Mojoanyar
Kabupaten Mojokerto.e-Journalp2m Poltekkes Majapahit
Akbid Sakinah Pasuruan untuk
mengatasi dismenore secara non
farmakologis. Potter,P.A and Perry,A.G.2005.Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep dan Praktik.Edisi 4.EGC:Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo.S.2007. Ilmu Kebidanan.YBP- SP:Jakarta.
Anurogo, W. Cara Jitu Mengatasi Nyeri
Haid.Yogyakarta:C.V Andi Offset.2011
Dawood.M.Y. Primary
Dysmenorrhoea:Advances In
Pathogenesis and Management.2006.Vol
108.Clinical Expert Series:American College
of Obstretrician and Gynecologis
Lumsden.M.A.2005.Dysmenorrhoea.Women ’s
Heath Medicine
Rahnama P, Montazeri
A,Huseini H.,Kianbakht S,
M.Naseri. 2012.Effect of
Zingeiber Officinale R
Rhizomes (Ginger) On
Pain Relie In Primary
Dymenorrhoea: A Placebo
Randomzied
Trial.Department of
Midwifery,Herbal
Research Center,Shahed
University:Tehran,Iran
Widyastuti, yani,
dkk.2009.Kesehatan
Reproduksi.Fitramaya.Yog
yakarta.
Woo.P,
Mc.Eneaney.M.J.2013.Ne
w Strategies To Treat
Primary
Dysmenorrhoae.The
Clinical Advisor