1
Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
ABSTRAK
Skizofrenia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami perubahan
prilaku yang signifikan seseorang yang mengalami gangguan ini menjadi lupa
diri, berprilaku tidak wajar, mencederai diri sendiri, mengurung diri, tidak
mau bersosialisasi, tidak percaya diri dan sering kali masuk ke alam bawah
sadar dalam dunia fantasi yang pennuh delusi dan halusinasi. Penelitian studi
kasus ini menggunakan desain penelitian deskriptif bertujuan untuk
melakukan penerapan intervensi manajemen halusinasi terhadap tingkat
agitasi pada pasien dengan halusinasi pendengaran Sampel dalam penelitian
ini adalah pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran yang
kooperatif Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh
pemberian terapi bercakap ± cakap dengan orang lain terhadap tingkat agitasi
gelisah dan insomnia. Dalam sembilan hari intervensi, untuk tingkat agitasi
gelisah menunjukan skala 4 kategori ringan dan untuk tingkat agitasi
insomnia menunjukan skala 3 kategori sedang. Saran diharapkan peneliti
selanjutnya dapat menggunakan sebagai pedoman dalam melakukan
penerapan manajemen halusinasi pada pasien skizofrenia.
13
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 11 no 1 Juni 2019 p-ISSN: 2085-0840: E-ISSN: 2622-5905
14
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 11 no 1 Juni 2019 p-ISSN: 2085-0840: E-ISSN: 2622-5905
15
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 11 no 1 Juni 2019 p-ISSN: 2085-0840: E-ISSN: 2622-5905
16
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 11 no 1 Juni 2019 p-ISSN: 2085-0840: E-ISSN: 2622-5905
Seiring dengan teori menurut hari. Hal ini terjadi karena klien
Nasir (2009) dalam Nasir dan tidak mampu memutus
Muhith (2011), strategi halusinasinya, klien belum
pelaksanaan komunikasi berperan mampu menerapkan terapi yang
penting dalam asuhan diajarkan kerena pada malam hari
keperawatan jiwa, dengan alasan pasien lainya juga beristirahat.
komunikasi mampu mendukung Pada hari k 2 halusinasinya
stabilitas emosi pasien, karena muncul pada malam hari jam
dengan komunikasi pasien mampu 11.30 sehingga klien baru bisa
berhumbungan dengan orang lain tertidur pada jam 03.00 dini hari.
dalam memenuhi kebutuhan Hal ini terjadi karena klien
dasarnya dan pasien juga butuh mampu memutus halusinasinya
penguatan untuk mempertahankan dengan membangunkan temanya
diri melalui komunikasi yang dan mengajaknya berbicara.
efektif. Pada hari ke 3 hingga hari ke
Halusnasi yang dialami klien 6 klien sering mengkonsumsi kopi
juga berdampak pada kualitas di malam hari, sehingga klien
tidur klien, Klien mengalami baru tertidur pada jam 12.00 ataun
Insomnia, insomnia merupakan jam 01.00 dini hari. Halusinasinya
kodisi yang menggambarkan tidak lagi muncul pada malam
seseorang susah untuk tidur. Pada hari hal ini dipengaruhi juga
pasien yang mengalami halusinasi pemberian obat rutin yang
pendengaran kesulitan untuk tidur diberikan. Obat yang diberikan
karena di pengaruhi beberapa saat ini adalah Chlorpromazine
faktor meliputi faktor presipitasi (CPZ) 100 mg/12 jam, dan obat
dari kebutuhan tidur, faktor ini berwarna orange digunakan
presipitasi konsumsi kopi, faktor untuk psikosis hiperaktif,
presipitasi dari kecemasan, dan skizofreni dini, ansietas, mual,
faktor presipitasi dari lingkungan muntah yang bersifat
(Sulaeman Engkeng,2013). sentral,mabuk perjalanan,
Pada hari pertama sampai singultus. Kontra indikasi:
hari ke enam klien menunjukan penyakit hati, koma, penderita
gejala insomnia. Hal ini dengan terapi depresan sistem
dipengaruhi oleh factor internal saraf pusat. Efek samping:
maupun factor eksternal, berupa kadang-kadang takikardia, rasa
kondisi lingkungan pasien yang kering pada mulut dan
ribut dan bau yang kurang enak tenggorokan. Risperidone 2 mg/12
dan klien sering mengkonsumsi jam, obat ini berwarna putih
kopi pada malam hari. Selain itu kekuningan digunakan untuk
halusinasi yang dialami juga skizofrenia akut dan kronik,
mengganggu kualitas tidur klien, psikosis yang lain dengan gejala
halusinasi yang dialami biasanya positif (halusinasi, delusi,
muncul pada dini hari sehinga gangguan pola pikir, kecurigaan)
klien terbangun dan tidak bisa dan atau negatif (afek tumpul,
tidur sampai pagi hari. Dilihat menarik diri secara sosial dan
pada hari pertama halusinasi emosional serta sulit berbicara)
muncul pada jam 02.00 sehingga yang nyata. Mengurangi gejala
klien tidak bisa tidur hingga pagi afektif (depresi, perasaan bersalah
17
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 11 no 1 Juni 2019 p-ISSN: 2085-0840: E-ISSN: 2622-5905
18
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 11 no 1 Juni 2019 p-ISSN: 2085-0840: E-ISSN: 2622-5905
19