Anda di halaman 1dari 2

B.

Latar Belakang Kitab ‘Uqud al-Lujayn

Dalam Kehidupan Berumah tangga, bukan mustahil untuk menciptakan Keluarga yang penuh
harmonisan, sehingga tercapai nya Keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Hal tersebut
dapat diupayakan apabila pasangan suami istri mempunyai tuntunan dan berpegang pada
pedoman Al qur'an dan Sunnah, selain itu dapat juga menjadikan rujukan kitab yang telah
dibuat oleh para ulama Shalafus Sholih untuk mengikuti tuntunan yang telah dituliskan. Salah
satu kitab para ulama shalaf yang menuliskan tentang kehidupan rumah tangga serta hak dan
kewajiban yang ada di dalamnya, yaitu kitab Uqudul al-Lujayn, yakni kitab karya Syaikh
Nawawi Al-Bantani.

Latar Belakang penulisan Kitab Uqud al-Lujayn oleh Syaikh Nawawi yakni merupakan jawaban
sebagian masyarakat yang menginginkan Syaikh Nawawi untuk menjelaskan dalam suatu risalah
ringkas yang mana membahas tentang masalah suami istri dengan harapan dapat memberi
manfaat bagi yang membutuhkan. Dalam penyusunan kitab ini, Syaikh Nawai mempunyai
harapan agar Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan agar kitab tersebut dapat diterima
dan dapat berpengaruh manfaatnya sebagai bekal bagi para umat islam sebelum menjejaki
jenjang pernikahan juga setelah menjadi suami istri kelak1.

Menurut KH. Hussein Muhammad, kitab ‘Uqūd al-Lujayn mungkin merupakan satu-satunya
kitab yang dipandang masyarakat pesantren sebagai kitab yang paling representatif untuk
membicarakan masalah hak dan kewajiban suami istri. Kitab ini sampai saat ini masih tetap
dipertahankan dan dibela serta dipandang memiliki relevansi dengan zaman dan kondisi
bagaimanapun. Oleh karena itu, dengan mudah kita dapat memperkirakan bahwa kitab ini akan
sangat kuat mempengaruhi sikap dan pandangan-pandangan pembacanya.2

Kitab ‘Uqūd al-Lujayn merupakan salah satu kitab yang di dalamnya mengupas kehidupan
rumah tangga Islam dan bisa dijadikan rujukan para pasangan suami istri untuk mengarungi
bahtera rumah tangga menjadi sakinah mawaddah dan rahmah. Oleh karena itu, kitab ini
memiliki tempat tersendiri bagi pembacanya, terutama di tanah kelahiran pengarang kitab ‘Uqūd
alLujayn, yakni Jawa. Hal ini terbukti dengan hadirnya kitab ‘Uqūd al-Lujayn versi terjemah

1
Afif Busthomi, Masyhuri Ikhwan, Etika Berumah Tangga (Jakarta: Pustaka Setia, 2000), Hal.3
2
Muhammad Hussein, Fikih Perempuan: Refleksi Kiai Atas Wacana Agama Dan JendYogyakarta: LKiS, 2002),
Hal.174
yang merupakan permintaan langsung dari beberapa pembaca dan sangat berpengaruh bagi
masyarakat Islam di Jawa baik dilihat dari kemashuran pengarang, kitab beserta isinya.

Anda mungkin juga menyukai