Anda di halaman 1dari 1

Pidato Bahasa Indonesia Tentang Syukur

(Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Wal’aaqibatu lilmuttaqiin. Walaa ‘udwaana illaa


‘aladzdzoolimiin. Washsholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil ambiyaai walmursaliin. Sayyidina
wamaulaanaa Muhammadin. Wa’alaa aalihii washohbihii ajma’iin. Ammaa ba’du.)
Hadirin Rohimakumulloh.

Sholawat dan salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita, Revolusioner Islam
sedunia, pendobrak kebathilan, penghancur kemunkaran, pembawa rahmat seluruh alam, yaitu
baginda alam, habiibana wanabiyyanaa wamaulaanaa Muhammad SAW.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato
dengan judul “Mensyukuri Nikmat Allah Swt”

Berbicara tentang nikmat Allah, paling tidak ada 2 perkara yang harus kita ketahui
sebagai hamba Allah Swt.
Yang pertama, siapa yang memberikan nikmat? Ada yang tahu?
Yang memberi nikmat tentu saja adalah Allah Swt. Allah-lah yang berkuasa untuk
menambahkan atau mengurangkan nikmat yang ada pada diri manusia. Jika Allah berkehendak
untuk menambahnya, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat menolaknya. Begitupun
sebaliknya. Jika Allah berkehendak untuk mencabut nikmat yang ada pada manusia, maka tidak
akan ada seorangpun yang mampu mempertahankannya. Mengapa demikian? Karena
Iradatullah fauqo irodah, kehendak Allah di atas segala kehendak. Man proposes, God disposes,
manusia hanyalah bisa berencana, namun keputusannya terletak pada keputusan Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai