Anda di halaman 1dari 4

Sopan dan Santun di Masa Depan

Oleh Dwiky Putra Adi Kurniawan (C2A020301)

Sering kita dengar kata sopan dan santun di setiap kita tinggal. Umumnya para orang
tua menerapkan akhlak ini kepada setiap anaknya. Begitulah yang para orang tua terima saat
mereka kecil dulu. Bagaimana akhlak, adab, dan budaya setempat menjadi alat tolak ukur. Hal
ini dilakukan dari generasi ke generasi berikutnya. Lalu apakah mungkin perkembangan zaman
berpengaruh terhadap sopan santun?

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, sopan santun berarti budi pekerti yang baik,
tata krama, peradaban dan kesusilaan. Budi pekerti adalah perbuatan dan tingkah laku
seseorang, tata krama adalah adat, aturan, dan norma di suatu tempat, peradaban adalah
keadaan yang terjadi di dalam masyarakat dan kesusilaan adalah baik bahasa maupun
perbuatan. Jadi sopan santun memiliki arti luas yang pada dasarnya berkaitan dengan sifat
baiknya orang di suatu tempat, waktu maupun kumpulan masyarakat.

Pada umumnya ukuran sopan santun di berbagai tempat maupun negara sama, yang
membedakan ialah adat budaya di tempat tersebut, seperti contoh tersenyum. Di Indonesia,
tersenyum kepada orang lain menunjukkan sikap ramah terhadap sesama. Tetapi hal lain terjadi
di negara Rusia. Tersenyum kepada orang lain menandakan kita meremehkan orang tersebut.
Perbuatan ini tidak selamanya dibenarkan, karena latar tempat dan budaya juga menjadi faktor
yang sangat penting. Kemudian pada adat Jawa hendaknya tidak berbicara ketika makan,
namun berbeda dengan negara Jepang yang menyebutkan tidak sopan jika saat makan diam
saja hendaknya saling mengobrol dengan teman sebangku.

Sikap sopan dan santun sangat berharga untuk pergaulan maupun kehidupan sehari-hari.
Kita akan dihargai seperti kita menghargai orang lain melalui sikap yang kita tunjukkan kepada
mereka. Orang lain akan senang dekat dengan kita, berinteraksi dan saling membantu.
Sebaliknya, jika tidak, orang lain akan tidak menghargai kita.

Di zaman yang semakin maju ini juga berdampak kepada norma sopan santun. Mulai
dari anak-anak yang mendapatkan pendidikan kesopanan di rumah maupun sekolah.
Pendidikan sopan santun di sekolah zaman sekarang mulai menyampingkan adat dan budaya
dalam hal berbahasa. Contohnya di Jawa, anak-anak zaman dulu sebelum tahun 2000 masih
menggunakan bahasa Jawa sebagai pengantar pendidikan di sekolah, tetapi di zaman sekarang
bahasa Indonesia atau bahkan bahasa inggris menggantikan bahasa Jawa sebagai bahasa
pengantar.

Ada beberapa pro kontra dalam hal tersebut, seperti para orang tua menginginkan hal
yang sama yang mereka dapat sejak kecil, namun dengan kemajuan peradaban dimana di
zaman sekarang ini yang terbuka dengan dunia luar haruslah generasi muda diberikan
pendidikan yang menunjang kemajuan zaman. Mungkin orang tua menyesalkan hal tersebut,
disisi lain si anak harus dibentuk berdasarkan perkembangan zaman demi hidup anak tersebut
kelak.

Perkembangan membuat anak-anak bahkan orang dewasa merubah sifat sopan santun
mereka. Walaupun tidak secara signifikan, melainkan perubahan tersebut jelas terlihat
dibandingkan masa lalu. Mereka melakukannya dengan maksud untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan zaman yang membuka lebar pintu dunia yang juga mengakibatkan orang-
orang menyampingkan adat budaya mereka sendiri.

Beberapa orang masih tetap pada pendiriannya bahwa adat budaya tak boleh
dihilangkan. Karena menurut mereka ketika orang-orang menggunakan bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris dan melupakan bahasa daerahnya, artinya sebagian dari sopan santunnya telah
hilang. Walupun sebenarnya pada bahasa Indonesia atau bahasa Inggris juga memiliki kata
bahasa yang sopan pula. Sebagian besar orang yang menyesalkan perubahan sopan santun di
zaman sekarang dan masa depan adalah orang tua.

Selain didalam perubahan di bidang bahasa, perkembangan zaman juga memunculkan


teknologi baru antara lain dibidang sosial media. Dengan adanya teknologi ini memudahkan
orang-orang untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh dan banyak. Sehingga timbul kata-
kata yang bercampur dengan kata yang buruk akibat pergaulan bebas. Memang ada batsan yang
diberikan khususnya di Indonesia ini untuk masalah pergaulan di media sosial. Namun, tidak
memungkinkan untuk tetap ada hal-hal yang tidak dibenarkan. Misalnya dalam hal
berkomentar di media sosial.

Seperti baru-baru ini akun media sosial instagram Microsoft membuat survey tentang Negara
yang tidak sopan di dunia maya se-asia. Dan Indonesia menempati urutan pertama yang
paling tidak sopan. Halini berkebalikan dengan kehidupan nyata yang memperlihatkan bahwa
warga Indonesia sangatlah sopan. Microsoft menyebut bahwa netizen Indonesia di dunia
maya sering membuat kata-kata yang tidak sopan seperti mengolok, menyebarkan berita
hoaks dan bahkan penipuan. Mungkin juga hal seperti pendidikan dan sosialisasi yang tidak
diimbangi dengan perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi saat ini memang tidak dibarengi dengan kecerdasan beretika
yang baik. Komentar atau kritik pada media sosial merupakan salah satunya. Bebasnya
berekspresi di dunia maya masih banyak disalah gunakan oleh beberapa orang.
Mengakibatkan orang saling mengolok-olok, mencaci, menyindir antar sesama. Yang juga
menjadikan orang acuh di dunia nyata dan lebih menyukai berkomentar di dunia maya.

Dunia media sosial yang disalahkan orang, selain mengubah dalam kesopanan
berbahasa juga merubah orang dalam kesopanan bersikap. Tidak saling sapa di dunia nyata,
minimnya basa-basi memberikan rasa yang tidak harmonis antar sesama. Itu dibuktikan dengan
orang-orang dengan rata-rata rentan umur 15-30 tahun lebih banyak yang mengacuhkan
kejadian yang mereka anggap tidak penting atau tidak memberikan kesenangan bagi dirinya.
Sehingga hal tersebut mengurangi baik dalam hal berbahasa, bersikap dan rasa sosial yang baik.

Perubahan zaman yang mempengaruhi kita adalah bersikap dalam berpakaian. Karena
dunia terbuka bebas, banyak orang Indonesia yang meniru cara berpakaian orang-orang barat.
Mereka juga meniru gaya yang dianggap orang Indonesia tidak pantas. Bahkan menurut agama
yang moyoritas dianut orang Indonesia yaitu agama Islam tidaklah sopan. Bagaimana mungkin
pakaian yang minim dan atau gambar-gambar yang tidak etis dipakai seseorang.

Dengan banyak hal yang membuat pengaruh kepada tingkat sopan santun di
Indonesia, di buatlah komunitas atau lembaga yang khusus menangani akhlak orang
Indonesia. Contohnya dalam komunitas yang ada di daerah Batang adalah komunitas badar
amal. Komunitas ini membuat kegiatan yang tujuannya untuk pembentukan karakter melalui
media islami. Seperti mengaji, membuat nasi bungkus yang kemudian dibagi kepada yang
membutuhkan, penyalur zakat, dan menyaring hal-hal yang menimbulkan perbuatan yang
tidak terpuji.

Kemudian dibangun sekolah yang mengedepankan pendidikan karakter untuk


generasi-generasi muda Indonesia. Dari SD, MI, SMP, MTS, SMA/SMK, dan MA yang di
tunjuk untuk mengutamakan pendidikan karakter untuk anak-anak sampai remaja yang rentan
akan pengaruh buruk bagi akhlak mereka. Karena pada umumnya karakter adalah hal utama
untuk pendidikan selanjutnya.
Sering kita ketahui bahwa kesiapan kita mengenal perkembangan teknologi
menentukan bersikap kita baik didalam media sosial maupun dikehidupan nyata.Dalam
kondisi sekarang ada faktor eksternal yang terealisasikan secara realita kebudayaan yang
terus berubah-ubah karena banyaknya budaya barat yang masuk yang akan mempersulit
mempertahankan sopan santun dimanapun dan kapanpun. Tidak adanya filtrasi oleh orang
yang berwenang atau orang dewasa yang kita sebut orang tua menjadi semua hal bebas
masuk ke Indonesia.

Sopan santun dalam bersikap, berbahasa, dan perbuatan menjadikan keharmonisan


antar orang satu dengan lainnya yang juga kemudian meningkatkan hubungan erat demi
kepentingan bersama. Kemudian keselarasan menciptakan kerukunan antar orang yang
dipandang menyenangkan. Siapa lagi orang yang tidak menginginkan hal ini? Tentulah banyak
manfaat dari hal-hal baik untuk lingkungan.

Memang lingkungan sosial dapat mempengaruhi adab sopan santun itu sendiri, terlebih
jika berada di lingkungan konflik. Seperti seorang anak yang selalu mendapatkan perundungan
di kelasnya. Tentunya akan merubah karakter dari anak tersebut. Apalagi sampai berada di
lingkungan kriminalisme. Mengingat bahwa selalu adanya perbedaan karakteristik bahkan
antar individu itu nyata adanya, maka tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa orang
yang belum paham akan kesopanan dan norma-normanya.

Melakukan sopan santun kepada orang yang lebih tua seharusnya masih tetap kita
lestarikan. Karena orang tua lah yang mempunyai pengalaman banyak yang bisa dijadikan
generasi muda menambah wawasan pendidikan secara informal. Kita tidak bisa menyalahkan
bahwa terkadang orang yang lebih tua masih mempunyai kelemahan dalam sopan santun, sebab
setiap orang juga mungkin lalai dalam beberapa hal. Alangkah baiknya orang mengerti
memberi tahu dan mengingatkan denga tutur kata yang sopan pula. Hal ini bertujuan agar
kehidupan semakin baik dan juga untuk tidak terpengaruhi perkembangan yang ada.

Oleh karena itu hendaknya juga orang yang lebih tua mencontohkan sopan santun
kepada yang lebih muda dengan maksud agar yang muda meniru. Kebiasaan yang paling ringan
yang bisa diajarkan kepada yang muda yaitu mencium tangan ke orang yang lebih tua,
menggunakan tangan kanan dalam melakukan segala aktifitas seperti makan dan memegang
benda, kemudian selalu melakukan senyum salam salam sapa, dan mengucapkan salam. Kita
berharap hal-hal yang positif tentang perkembangan zaman sekarang menjadikan tingkat sopan
santun orang-orang semakin baik dan bisa memilah hal-hal yang baik dan buruk pula.

Anda mungkin juga menyukai