ALAT TANGKAP IKAN DI WILAYAH KECAMATAN LALAN-MUSI BANYUASIN Alat tangkap Tradisional & Ramah Lingkungan 1. Pengilar Sepat 2. Tangkul 3. Jala 4. Bubu Alat Tangkap Tidak Ramah Lingkungan 1. Alat Setrum Ikan 2. Racun Ikan 1. PENGILAR SEPAT (API RAMAH LINGKUNGAN) Pengilar merupakan alat tangkap ikan dengan system perangkap, dimana alat diletakkan di parit/rawa/sawah, kemudian di dalam pengilar di beri umpan untuk menarik ikan agar masuk. Biasanya umpan yang di gunakan adalah terasi, dan jenis ikan yang sering di dapat dengan menggunakan alat ini adalah ikan sepat mata merah dan sepat siam. Pengilar hamper sama dengan bubu, hanya saja berbeda dari segi bentuk dan bahan. Pengilar menggunakan bahan kawat dan berbentuk kotak sedangkan Bubu menggunakan bahan bamboo dan berbentuk silinder/tabung. 2. TANGKUL (API RAMAH LINGKUNGAN) Tangkul atau anco merupakan salah satu alat tangkap ikan tradisional yang biasa di gunakan oleh masyarakat di kecamatan lalan. Penggunaan tangkul biasanya di sungai atau di kolam tanpa aliran/arus. Tangkul adalah jaring dengan benang ukuran sedang yang di pasang di 4 bilah bamboo tipis dan satu batang bamboo/kayu sebagai tangkai untuk angkat. 3. JALA (API RAMAH LINGKUNGAN) Alat tangkap tradisional berikutnya adalah jala, alat tangkap ikan ini merupakan alat tangkap tradisional yang sederhana namun harus memiliki keterampilan khusus untuk menggunakannya. Di daerah kecamatan lalan, jala sering di gunakan oleh nelayan dan pencari ikan di sungai dan rawa lebak. Alat tangkap yang terbuat dari jaring dan di pasang pemberat pada bagian bibir jarring ini bisa mengdapatkan hasil tangkapan yang cukup banyak apabila cara penggunaannya benar dan penggunanya terampil saat melempar jala. 4. BUBU (API RAMAH LINGKUNGAN) Alat tangkap ikan ramah lingkungan yang terakhir adalah bubu. Bubu merupakan alat tangkap ikan berbahan bambu, yang sudah dipakai masyarakat kecamatan lalan sejak lama. Hampir sama dengan pengilar, bubu merupakan jepakan ikan yang menggunakan umpan. Dan di letakkan diperairan berarus yang dangkal seperti parit atau rawa. Tapi saat ini sudah jarang sekali masyarakat yang menggunakan bubu untuk menangkap ikan, masyarakat lebih memilih menggunakan pengilar, karena lebih mudah mendapatkan alatnya di toko-toko pancing. 1. SETRUM IKAN (API TIDAK RAMAH LINGKUNGAN) Salah satu alat tangkap ikan yang sering di gunakan oleh warga di kecamatan lalan adalah Alat setrum ikan. Alat tangkap yang menggunakan daya listrik dari Aki berukuran kecil dan di alirkan ke kumparan kawat kuningan ini merupakan salah satu alat favorit di daerah lalan. Meskipun di larang dan berbahaya, warga masih sering menggunakan alat tangkap ini, biasanya di gunakan di malam hari di areal parit sawah. 2. RACUN IKAN (API TIDAK RAMAH LINGKUNGAN) Alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan yang sering di gunakan di daerah lalan berikutnya adalah racun ikan. Biasanya warga menggunakan racun ikan dengan cara membendung parit dengan menggunakan rumput kering dan jarring, kemudian menumpahkan racun pada sisi lain aliran parit / sungai. Kemudian pada saat ikan mulai mengambang atau mabuk, warga mengambil ikan tersebut dengan jarring kecil dan membuka bendungan. Cara ini masih sering di gunakan warga karena minimnya informasi bahayanya mengkonsumsi ikan hasil racun ikan. UNDANG-UNDANG LARANGAN ALAT TANGKAP IKAN TIDAK RAMAH LINGKUNGAN