Pengantar Ilmu Nahwu
Pengantar Ilmu Nahwu
Penulis:
Muh. Haris Zubaidillah
Penerbit:
Amuntai: Hemat
Alamat: Jalan Pembalah Batung No. 26, RT.06, Paliwara,
Amuntai Tengah, Paliwara, Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu
Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Sel. 71471, Indonesia
Email: hemat.faidzal@yahoo.co.id
ISBN: 978-602-1685-58-7
Pengantar Ilmu Nahwu
Pengantar I
H. Nasrhullah, Lc., MHI
Dosen Bahasa Arab dan Ushul Fiqh di STIQ Amuntai
Bismillahirrahmanirrahim
Islam lahir membawa sebuah peradaban baru berdimesi
wahyu berlandaskan ilmu pengetahuan. Ketika kita berkontemplasi
dengan wahyu pertama yang Allah turukan kepada Rasul-Nya,
pesan untuk mengakses ilmu pengetahuan beragam ilmu
pengetahuan menjadi kata kunci lahirnya sebuah peradaban
rabbani. Pada klausa " "إقرأ باسم ربكAllah tidak menyebutkan objek
(red-maf`ul bih) yang harus dibaca. Pada ayat ini, fokus objek yang
dibaca harus selalu terkoneksi dengan menyebut nama-Nya. Pesan
ini penting untuk kita tadabburi sebagai media pengembangan
intelektual, sebagai umat Islam harus memiliki skill literatur
dengan beragam bacaan yang selalu terhubung dengan Allah.
Peradaban ilmu pengetahuan yang selalu terkoneksi dengan
Allah telah melahirkan dan mengantarkan umat manusia pada
masa-masa kejayaannya dengan segala dimensinya yang tidak
pernah dikenal oleh peradaban-peradaban sebelumnya. Dengan
konsep “bacaan yang terhubung dengan Allah” maka peradaban
Islam tidak mengenal yang namanya dikotomi antara agama dan
ilmu pengetahuan, keduanya selalu bersinergi dalam melahirkan
penemuan-penemuan baru yang terbarukan dizamannya. Pesan-
pesan wahyu telah berhasil memberikan inspirasi para ulama dan
saintis muslim dalam mensitesiskan antara agama dan sains dalam
mendesain model peradaban rabbani. Narasi-narasi wahyu
bukanlah suatu yang menakutkan bagi para ilmuan, narasi-narasi
wahyu menjadi referensi-referensi primer dalam memahami ilmu
pengetahuan dan sains.
Umat dewasa ini sangat merindukan muculnya kembali
peradaban umat manusia yang mampu mensenirgikan di antara
kemajuan sains dan teknologi dengan kemajuan moralitas.
i
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Kenangan manis sinergi peradaban antara kemajuan ilmu
pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual telah berhasil diperankan
umat Islam beberapa abad lamanya. Pesan-pesan wahyu
disampaikan oleh Rasulullah telah menjadi energi maha dahsyat
yang berhasil menggerakkan umat Islam dalam merekonstruksi
kembali sebuah peradaban. Inilah yang dituliskan oleh seorang
filosof Inggris, Thomas Karel, sebagaimana yang dikutip oleh
Muhammad `Athiyyah al-Abrâs dalam bukunya, “`Azhamatul
Islam”.
“Komunitas yang dulunya menjadi penghuni sahara yang
terisolir beberapa abad lamanya. Ketika seorang Nabi telah diutus
Allah, maka jadilah mereka kiblat ilmu & pengetahuan.
Sebelumnya mereka adalah minoritas, akan tetapi mereka telah
menjadi mayoritas. Mereka telah menjadi orang-orang mulia,
sedangkan dulunya mereka adalah orang-orang yang hina. Belum
sampai beberapa abad, Islam telah menjamu sisi bumi dengan ilmu
& pengetahuan”.
Kemunculan peradaban Islam dipentas dunia telah berhasil
merubah tatanan dunia dengan formulasi peradaban tauhid.
Kemajuan materi selama berabad-abad lamanya tidak
menyebabkan termarjinalnya sensitivitas spiritual. Pencapaian ilmu
pengetahuan bukannya menyebabkan para ilmuan semakin jauh
dari Tuhan dan agama. Akan tetapi, pencapaian ilmu pengetahuan
yang telah dihasilkan semakin mendekatkan diri mereka terhadap
Tuhan dan agama. Tidak terjadi dikotomi antara pesan-pesan
wahyu sebagai landasan agama dengan ilmu pengetahuan.
Dalam sejarah Islam, tidak pernah ditemukan persentruan
antara ilmu pengetahuan dengan kalangan agamawan. Eksistensi
peradaban Islam selama beradaba-abad lamanya adalah hasil
sinergi antara agama dan Ilmu. Hasil kerja para ilmuan dan
kalangan agamawan dalam memformalisasikan suatu peradaban
Islam telah berhasil mengadaptasikan setiap peradaban impor baik
dari Yunani, Persia, India dan peradaban-peradaban lainnya.
Konsep inilah yang dkenal dalam dunia pemikiran kontemporer
dengan konsep islamisasi ilmu pengetahuan.
ii
Pengantar Ilmu Nahwu
Konstribusi lahirnya peradaban Islam sebagai peradaban
ilmu pengetahuan bukan saja direpresentasikan oleh para ilmuan
dan saintis berkebangsaan Arab. Tapi dari rahim para ulama dan
saintis `ajam (red-non Arab) yang memahami bahasa Arab lahirlah
karya-karya monumental yang tidak pernah dilupakan sejarah.
Sejarah peradaban Islam telah mentakdirkan, enam dari ulama
hadits atau yang lebih dikenal dengan “kutubus sitah” tidak ada
satu pun berkebangsaan Arab, kita mulai dari Imam Bukhari, beliau
dilahirkan di desa Bukhara, Uzbekistan, yang termasuk wilayah
Uni Soviet. Imam Muslim, beliau lahir di Nīshāpūr, sebuah kota di
Provinsi Razavi Khorasan, ibu kota dari Sahrestani Nishapur dan
bekas ibukota dari Khurasan, di timur laut Iran. Imam Abu Daud,
beliau didaerah yang bernama Sijistan, Sijistan adalah salah satu
daerah terkenal yang terletak di kawasan Kabul. Imam Turmudzi,
tempat kelahiran beliau pada wilayah utara sungai Jihua
(Amudariya) di sebuah kota kecil terletak di sebelah utara Iran dan
dikenal dengan kota Turmudz atau Tirmidz. Imam Nasa`i, beliau
dibangsakan dengan al-Khurasan, karena kota kelahiran yang
disebut Nasa-a (dibaca pendek sin atau madd) termasuk wilayah
Khurasan (Iran). Imam Ibnu Majah beliau dilahirkan pada sebuah
wilayah yang bernama Qazwin, sebuah kota di negara Iraq yang
dahulu masuk bagian dari negeri Persia.
Salah disiplin ilmu untuk memahami teks-teks berbahasa
Arab adalah ilmu nahwu, ilmu yang dikodifikasi oleh Imam Abu
Aswad Adduwwaly atas intruksi Imam Ali bin Abi Thalib saat
beliau menjadi khalifah. Gagasan ini muncul karena didorong oleh
beberapa faktor, antara lain faktor agama dan faktor sosial budaya
Faktor agama: Ilmu nahwu bertujuan agar Al-Qur'an terjaga
dari lahn (salah baca). Sebetulnya, fenomena lahn itu sudah muncul
pada masa Nabi Muhammad masih hidup, tetapi frekuensinya
masih jarang. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ada seorang
yang berkata salah (dari segi bahasa) dihadapan Nabi, maka beliau
berkata kepada para sahabat: "Arsyidu: akha:kum fa innahu qad
dlalla" (Bimbinglah teman kalian, sesungguhnya ia telah tersesat).
Perkataan dlalla 'tersesat' pada hadits tersebut merupakan
iii
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
peringatan yang cukup keras dari Nabi. Kata itu lebih keras artinya
dari akhtha'a 'berbuat salah' atau zalla 'keseleo lidah'. Dalam
riwayat lain dikatakan bahwa salah seorang gubernur pada
pemerintahan Umar bin Khattab menulis surat kepadanya dan di
dalamnya terdapat lahn, maka Umar membalasnya dengan diberi
kata-kata "qanni' kita:bak sawthan" 'berhati-hatilah dalam menulis'.
Lahn itu semakin lama semakin sering terjadi, terutama ketika
bahasa Arab telah mulai menyebar ke negara-negara atau bangsa-
bangsa lain non-Arab. Pada saat itulah mulai terjadi akulturasi dan
proses saling mempengaruhi antara bahasa Arab dan bahasa-
bahasa lain. Para penutur bahasa Arab dari non-Arab sering kali
berbuat lahn dalam berbahasa Arab, sehingga hal itu dikhawatirkan
akan terjadi juga pada waktu mereka membaca Al-Qur'an.
Dari sisi sosial budaya, bangsa Arab dikenal mempunyai
kebanggaan dan fanatisme yang tinggi terhadap bahasa yang
mereka miliki. Hal ini mendorong mereka berusaha keras untuk
memurnikan bahasa Arab dari pengaruh asing. Kesadaran itu
semakin lama semakin mengkristal, sehingga tahap demi tahap
mereka mulai memikirkan langkah-langkah pembakuan bahasa
dalam bentuk kaidah-kaidah. Selanjutnya, dengan prakarsa
Khalifah Ali dan dukungan para tokoh yang mempunyai komitmen
terhadap bahasa Arab dan Al-Qur'an, sedikit demi sedikit disusun
kerangka-kerangka teoritis yang kelak kemudian menjadi cikal
bakal pertumbuhan Ilmu Nahwu. Sebagaimana terjadi pada ilmu-
ilmu lain, Ilmu Nahwu tidak begitu saja muncul dan langsung
sempurna dalam waktu singkat, melainkan berkembang tahap
demi tahap dalam kurun waktu yang cukup panjang.
Membaca nahwu sebagai salah satu disiplin ilmu gramatika
bahasa Arab, sejarah peradaban Islam tidak akan pernah
melupakan nama seorang pakar ilmu nahwu yang namanya sendiri
menjadi judul dari karyanya, Imam Sibawaihi dengan karya
monomentalnya yang bertajuk “Kitâb Sibawaihi” telah menjadi
referensi primer dimasanya dan masa-masa berikutnya. Studi
biografi Imam Sibawaihi membawa kita kepada bahwa Imam
Sibawaihi bukanlah orang Arab, beliau kelahiran Negara Persia,
iv
Pengantar Ilmu Nahwu
tepatnya di kota Baidha. Kemudian ia bersama keluarganya hijrah
ke kota Basrah, dan di sana ia tumbuh berkembang dalam
lingkungan ilmiah. Ilmu pengetahuan pertama yang dia pelajari
adalah Fikih dan Hadits. Sibawaih mempelajari hadits dari Hamad
Bin Sahnah .
Berbicara ilmu nahwu hanyalah satu dari sekian disiplin
ilmu bahasa Arab lainnya yang harus dikuasi dalam mengenal dan
memahami teks-teks berbahasa Arab. Nahwu sebagai ilmu
gramatika secara subtantif adalah ilmu yang statis yang tidak akan
pernah mengalami perubahan qaidah, tidak ada istilah amandemen
qaidah dalam ilmu nahwu. Dari dulu sampai sekarang dan akan
datang yang namanya fa`il (subjek) selama rafa` dan yang namanya
maf`ul bih (objek), dimana pun, kapan pun dan siapa pun yang
mengajarkannya pastilah nashab, begitu pula dengan status qaidah-
qaidah lainnya.
Dengan adanya perubahan zaman, diskripsi ilmu nahwu
harus terus diadaptasi sesuai dengan audensi nahwu, buku yang
ditulis oleh Ustadz Haris Zubaidillah, S.Pd.I yang berjudul
“Pengantar Ilmu Bahasa Arab I” merupakan ikhtiyar kreatif inovatif
dalam mendeskripsikan ilmu nahwu yang diadaptasikan sesuai
dengan realitas kemampuan mahasiswa STIQ secara khusus dan
kepada siapa pun bagi pemula pembelajar ilmu nahwu secara
umum. Ustadz Haris Zubaidillah telah berhasil mengemas ilmu
nahwu dengan pendekatan kekiniaan dengan tetap yang
menjadikan fa`il berstatus rafa` dan maf`ul bih berstatus nashab.
Ikhtiyar kreatif ustadz Haris Zubaidillah, M. Pd tentu harus
diberikan apresiasi sebagai salah satu konstribusi intelektual alumni
STIQ Amuntai yang efek manfaatnya bukan saja dirasakan oleh
para mahasiswa STIQ tapi juga oleh STIQ sendiri sebagai sebuah
perguruan tinggi yang menjadikan studi ilmu nahwu sebagai studi
primer. Semoga karya ini akan menjadi motivasi bagi rekan-rekan
dosen lainnya untuk menulis beragam disiplin ilmu pengetahuan
yang manfaatnya bisa dirasakan oleh umat.
Tentu sebagai sebuah karya manusia, buku yang berjudul
“Pengantar Ilmu Bahasa Arab I” bukanlah sebuah karya yang
v
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
ma`shûm dari kesalahan. Kritik-kritik konstruktif para pembaca
akan menjadikan buku ini lebih baik lagi pada edisi revisi
berikutnya. Oleh sebab itu masukan positif para pembaca menjadi
satu keniscayaan disaat menemukan beragam khilafan.
Salam Sukses
vi
Pengantar Ilmu Nahwu
Pengantar II
H. Hasan, M.A.Hum
Ketua IMLA (Ittihad Mudarrisi al Lughah al Arabiyah/Ikatan Pengajar
Bahasa Arab) Kabupaten Hulu Sungai Utara
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt karena atas
rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam kita haturkan
kepada baginda Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya.
Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh
berbagai sarana, salah satu diantaranya adalah buku. Harapan
kami, buku ini dapat membantu para pencinta bahasa Arab dalam
memahami bahasa Arab khususnya para mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Al Quran (STIQ) Amuntai.
Saya atas nama Ketua IMLA (Ittihad Mudarrisi al Lugah al
Arabiyah/Ikatan Pengajar Bahasa Arab) Kabupaten Hulu Sungai
Utara sangat menyambut baik adanya buku ini serta mengajak
penggiat bahasa Arab lainnya untuk merealisasikan idenya ke
dalam sebuah bentuk buku yang dapat dibaca semua orang. Kami
yakin banyak penggiat bahasa Arab yang banyak memiliki
pengalaman belajar dan mengajar bahasa Arab yang dengan
pengalaman tersebut sangat bermanfaat untuk dibagikan ke yang
lainnya. Walaupun buku tentang qawaid bahasa Arab di pasaran
sudah banyak namun dengan buku ini menambah referensi dan
varian tentang qawaid yang ada sesuai dengan tingkat perguruan
tinggi khususnya di Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran (STIQ) Amuntai.
vii
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Prakata
Puji syukur selalu kita pankatkan kepada Allah yang
senantiasa melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya kepada para
hamba-Nya yang Dia kehendaki, dan yang tekun mengharap
hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
manusia pilihan, yang membawa amanah untuk menerangi hati
nurani para hamba Allah, sehingga mereka mampu menjalani tugas
dan fungsinya sebagai „abdullah dan khalifatullah fil ardl.
Belajar dan memahami bahasa Arab, khususnya bagi
generasi muslim, sangatlah penting, terutama untuk mendalami Al-
Quran dan As-Sunnah serta khazanah ilmu agama Islam. Lebih-
lebih saat ini, ketika arus ghazwul fikri, yang berupa pemikiran
liberalisme, pluralisme dan sekulerisme, begitu ganas menyerang
sendi-sendi pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Islam.
Telah banyak generasi Islam, baik yang muda maupun yang agak
tua, yang berguguran menjadi korban ghazwul fikri tersebut.
Liberalisasi pemikiran Islam itu mengobok-obok dan
mengubrak-abrik Islam dengan menyerang pusat saraf pemikiran
Islam, yakni Al-Quran dan As-Sunnah. Misalnya mereka (kaum
liberalis) dengan gagah berani membuang jauh-jauh kaidah-kaidah
penafsiran Al-Quran yang di antaranya berkaitan erat dengan
penggunaan ilmu bahasa Arab, dan menggantinya dengan metode
baru yang bernama hermeneutika. Dengan metode ini, kaum
liberalis mengatakan bahwa Al-Quran adalah muntaj tsaqafi (produk
budaya) sehingga isi Al-Quran bersifat zhanni (relatif). Mereka juga
mengatakan bahwa Al-Quran yang ada saat ini, yang dikenal
sebagai mushaf Utsmani, mengandung banyak masalah, karena
sangat mungkin dipengaruhi oleh kepentingan politik Khalifah
Utsman ibn Affan. Oleh karena itu, harus dilakukan banyak revisi
terhadap Al-Quran. Demikian seterusnya, sementara As-Sunnah
dan kitab-kitab para ulama terus dipandang dengan penuh curiga.
viii
Pengantar Ilmu Nahwu
Dengan belajar dan memahami bahasa Arab secara
memadai, insya Allah kita akan terhindar dari serangan ghazwul
fikri, misalnya, ketika kaum liberalis mengatakan bahwa semua
agama sama, semua agama benar, dan mengingkari bahwa Islam
satu-satunya agama yang diterima oleh Allah. Pendapat mereka
didasarkan pada QS. Ali Imran (3) : 19, Inna al-diina „inda Allah Al-
Islam, dengan pemaknaan bahwa agama yang diterima Allah
adalah penyerahan total kepada-Nya. Al-Islam dimaknai
penyerahan total kepada Allah, bukan nama agama. Bisa kita
katakan kepada mereka bahwa hal itu hanya bisa dikatakan oleh:
(1) orang yang mendustakan atau menyimpangkan Al-Quran, atau
(2) orang yang tidak faham bahasa Arab.
Dengan ada huruf alif lam ta‟rif menyertai kata islam,
mengandung makna bahwa entitas yang terdapat dalam konsep itu
sudah tertentu, bahkan bisa merupakan nama dari entitas itu. Lain
halnya ketika ayat itu berbunyi “Inna al-diina „inda Allah islamun”.
Oleh karena itu, ilmu bahasa Arab sangatlah penting, tetapi
juga harus disertai dengan sikap ikhlas, jujur, dan senantiasa
mengharap petunjuk Allah dalam mengkaji, mengamalkan, dan
mendakwahkan Islam. Insya Allah dengan begitu, Allah akan
memberikan hidayah-Nya dan menghindarkan kita dari
penyimpangan pemahaman dan pengamalan Islam.
Atas dasar itulah, penulis menyusun buku yang berjudul
Pengantar Ilmu Bahasa Arab I Tujuan utamanya adalah untuk
memudahkan bagi para pemula di kalangan pelajar ataupun
mahasiswa-mahasiswi dalam mempelajari bahasa Arab, dan
mampu untuk membaca tulisan bahasa Arab tanpa harakat (Arab
gundul).
Buku ini disusun dengan mengambil beberapa referensi, di
antaranya dari aplikasi arabindo, buku Pintar Membaca Arab Gundul
dengan Metode HIKARI karya Agus Purwanto, D.Sc (Doctor of
Science), buku mulakhkhas Qawa‟id al-Lughah Al-„Arabiyyah karya
Fu‟ad Ni‟mah, dan beberapa buku-buku bahasa Arab lainnya.
Sistematika pembahasannya dimulai dari pembahasan mengenai
pembagian kata, pembahasan tentang harf, pembahasan tentang
ix
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
isim, pembahasan tentang fi‟il dilanjutkan dengan pembahasan
tentang i‟rab. Oleh karena pembahasan tentang harf sangat terbatas
dan mudah untuk dihafal, maka pembahasan tentang harf
didahulukan dari pada isim dan fi‟il. Di penghujung pembahasan
dilengkapi dengan bacaan-bacaan untuk latihan membaca bahasa
Arab gundul.
Dalam penyusunan buku ini penulis juga mengucapkan
ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya dalam penyempurnaan buku ini, wa bil
khusus kepada Muallim H. Nashrullah, Lc., MHI (Kepala SD Islam
Ihya Ulumuddin Kec. Banjang sekaligus salah satu dosen STIQ
Amuntai), Ust. H. Hasan, M.A.Hum, (Ketua IMLA Hulu Sungai
Utara yang juga sebagai Ketua Program Studi PBA), Ust. Husin,
M.Pd.I (KABAG Akademik, Sekretaris BPPM dan juga dosen STIQ
Amuntai), dan Ust. Doni Ahmad Ramadhani, M.Pd.I (Sekretaris
PRODI PBA STIQ dan dosen B. Arab) yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca, menelaah serta memberikan pengantar
dan komentarnya. Juga kepada istri tercinta Desti Daniaty, S.Hum
(panggilan - Nuriah) yang banyak memberikan masukan dan
koreksi mengenai tata bahasa, penerjemahan dan penulisan bahasa
Indonesia.
Sebagai manusia yang dh‟aif, tentunya dalam penulisan
buku ini masih sangat banyak kekurangan bahkan mungkin
kesalahan, mohon saran yang membangun kepada para pembaca,
dan semoga buku ini memberi manfaat yang berarti bagi semua.
x
Pengantar Ilmu Nahwu
Daftar Isi
Pengantar I H. Nashrullah, Lc., MHI i
Pengantar II H. Hasan, MA.Hum vii
Prakata viii
Daftar Isi xi
Pertemuan Ke-1 Pengantar Ilmu Nahwu 1
Pertemuan Ke-2 Pembagian Kata 5
Pertemuan Ke-3 Kalimat Nominal dan Kalimat Verbal 13
Pertemuan Ke-4 Kata Tanya 17
Pertemuan Ke-5 Isim Berdasarkan Jenis dan Bilangan 22
Pertemuan Ke-6 Nakirah (Indefinitif) dan Ma‟rifah
(Definitif) 26
Pertemuan Ke-7 Isim Isyârah dan Isim Mawshûl 29
Pertemuan Ke-8 Isim „Alam dan Dhamir 34
Pertemuan Ke-9 Shifat-Mawshûf, Mudlâf- Mudlâf Ilaih,
Mubtada`-Khabar 42
Pertemuan Ke-10 Isim Jâmid dan Isim Musytaq 45
Pertemuan Ke-11 Fi'il Mâdlî (Kata Kerja Lampau) 50
Pertemuan Ke-12 Fi'il Mudlâri' (Kata Kerja Kini/Nanti) 53
Pertemuan Ke-13 Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) 56
Pertemuan Ke-14 Fi'il Nâhî (Kata Kerja Larangan) 58
Pertemuan Ke-15 Fi‟il Ma'lûm (Kata Kerja Aktif) - Fi‟il
Majhûl (Kata Kerja Pasif) 59
Pertemuan Ke-16 Fi'il Mujarrad (Fi'il dengan Huruf Asli) 62
Pertemuan Ke-17 Fi'il Mazîd (Fi'il dengan Huruf
Tambahan) 63
Pertemuan Ke-18 Isim Mabnî 66
Pertemuan Ke-19 I'râb Isim 69
Pertemuan Ke-20 Isim Marfû' 67
Pertemuan Ke-21 Isim Manshûb 73
Pertemuan Ke-22 Isim Majrûr 77
Pertemuan Ke-23 “Inna” dan “Kâna” serta "Kawan-
xi
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
kawannya" 80
Pertemuan Ke-24 Alâmât Far'iyyah (Tanda-tanda Cabang) 83
Pertemuan Ke-25 Isim yang Tidak Menerima Tanwîn 85
Pertemuan Ke-26 I'râb Fi'il Mudlâri' 89
Pertemuan Ke-27 Bilangan 93
Pertemuan Ke-28 Gandengan 98
Bacaan-Bacaan untuk Latihan 102
Tips Cepat Mahir Membaca Arab Gundul 107
Sumber Bacaan 108
xii
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-1
َّ ْ ُ َ
ُ ُمق ِّد َم ُت ِعل ِ ُم الن ْح ُِى
Ilmu Nahwu
Definisi / Had:
َْ َ ُ َْ َ َ ُ َُْ ُْ ُ ْ
ًٌ اٌ أ َو ِاد ٌِس الي ِل ِ ٌم ِإ ُْ َس ًابا َو ِب ًى
ٌ اء ٌ ُِلمٌ ِبأؿى ٌٌ ٌِس
ٌ ف ِبها أحى
Ilmu Pokok untuk mengetahui aturan-aturan akhir kalimat secara
i‟râb maupun mabnî.
Hasil / Tsamrah
َ َ َ َ َ َ َُ ْ ّ َ َ ْ َ ُ ُّ َ َّ َ
ٌ للا ٌِ ان َو ِلْا ْط ِخ َِاه ٌت َُلى ف ْه ِ ٌم هال ِ ٌم
ٌِ ٌٌ ِ للا َوهال ِ ٌم َز ُط ْى ٌ ِ الل َظ
ِ اء ِفي ٌ ِ ُ الخحس ٌش
ٌِ ً الخو
Untuk menjaga kesalahan dalam berbicara bahasa Arab, dan alat
bantu untuk memahami Kalam Allah (Alquran) dan Kalam Rasulillah
(Hadîts).
Pembahasan output ilmu Nahwu adalah bagian dari
Aksiologi ilmu Nahwu. Mengingat Nahwu bukan hanya sekedar
pengetahuan (knowledge) tapi Nahwu sudah menjadi ilmu (science).
-1-
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Aksiologi adalah tiga kerangka keilmuwan dalam Filsafat
Ilmu, selain dari Aksiologi (diartikan dengan tujuan) adalah
Epistimologi (sumber pengambilan) dan Ontologi (keberadaan
dalam hal ini definisi)
ََ ُ ْ َ ُ ُ ْ ُ
ٌض أح ْى ٌ ًُى ِسم ٌه ح ٌالى ْح ٌُى َشًٌٍْ ِل َلف َت ْى
َّ
ُ َ َ ُ ُ َ ْ َ
ٌذٌ َ ف َح ُّل ٌُه ا ْ ٌن ٌَ ْظى ً ٌَ ِْ ِسف ٌُه ٌ ْ ً ل ٌْم ًَى ٌم
Ilmu Nahwu akan jadi hiasan untuk seorang laki-laki, menjadi
kemuliaannya dimanapun. Barangsiapa yang tidak memahami Nahwu
maka sebaiknya ia untuk diam.
Keunggulan / Fadll
ُُ َ َ َ
ٌالِل ْى ِم ف ْىك ُى ٌُه َُلى َطا ِب ٌِس
Melebihi ilmu-ilmu yang lain
َ َ ُ ََْ َ َ ً َ َ َّ َ
ًٌ ًُ ْف َه َم
ٌ ْ الى ْح ٌُى أ ْولى أ َّو ٌل أ ْ ٌن ٌُ ِْل ٌَم * ِإ ٌِذ الىال ٌُم ذ ْوه ٌُه لو
Ilmu Nahwu adalah hal pertama yang harus dipelajari. Tanpanya
sebuah perkataan (dalam bahasa Arab) tidak dapat dimengerti
Seorang pengarang memang akan membanggakan karyanya.
Oleh karena itu, dalam setiap pengantar bidang ilmu (mabâdi fân al-
„ilm), selalu dituliskan bahwa hubungannya adalah mengungguli
ilmu-ilmu yang lain.
Namun apabila dibandingkan dengan ilmu Sharaf, ilmu
Sharaf laksana Bapak, dan Ilmu Nahwu laksana ibunya.
Ilmu Nahwu (Syintaxis) dan ilmu Sharaf (Morfologi) disebut
Qawâ`id al-„Arabiyyah (Tata Bahasa Arab) lantaran dalam
aplikasinya kedua ilmu tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya.
Ilmu Sharaf memperhatikan komposisi hurûf yang
membentuk sebuah kata dan maknanya. Misalnya kata ٌ َم ْس ِجدakan
dibedah struktur kalimahnya sedetail mungkin, sehingga dapat
diketahui bahwa mîm-nya adalah mîm ism makân, sîn adalah fâ` fi‟il,
jim adalah „ain fi‟il, dan dâl adalah lâm fi‟il. Dengan begitu akan
membantu untuk mengetahui kalimat ini menunjukkan Mufrad
-2-
Pengantar Ilmu Nahwu
(tunggal), tatsniyyah (dual) atau jama‟ (banyak), menunjukkan pada
mudzakkar (maskulin) atau mu`annats (feminis) sehingga akan
membantu dalam pemecahan ilmu Nahwu. Selain itu, dengan
memahami ilmu Sharaf akan membantu dalam menemukan arti
karena akan mudah mencari asal katanya.
Peletak Pertama
Peletak pertama Ilmu Nahwu Adalah Abû Aswad ad-Du`alî.
Abû Aswad mendapatkan tugas langsung dari Khalifah saat itu
yakni „Alî Ibn Abî Thâlib RA pasca terjadinya kesalahan pembacaan
harakah/baris pada ayat 3 dari surah at-Tawbah. Seharusnya dibaca
dlammah yakni Wa rasûluhu tapi dibaca Kasrah yakni wa rasûlihi.
Perhatikan bunyi ayatnya:
ُ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َّ
ًٌ اْلؼ ِس ِه ْح َ ٌن َو َز ُط ْىل ِهٌ للا ب ِسَئٌ ِم
ٌ ِإ ٌن
Jika dibaca dlammah (wa rasûluhu) makna dari ayat di atas
adalah: “Sesungguhnya Allah dan Rasulnya tidak memperdulikan
orang-orang Musyrik” Namun jika dibaca Kasrah (wa rasûlihi),
makna dari ayat itu adalah “Sesungguhnya Allah tidak
memperdulikan orang-orang Musyrik dan kepada Rasul-Nya.
Saat itu dalam Alquran belum terdapat harakat, sementara
Islam telah tersebar sedemikian luas ke pelosok penjuru negeri dan
antar negara. Alquran tidak hanya menjadi bacaan orang Arab
namun juga menjadi bacaan orang „Ajam (non Arab). Maka timbul
inisiatif Khalifah untuk mengharkati Alquran dan ditunjuklah Abû
Aswad al-Du`alî sebagai pengemban tugas.
Setelah Abû Aswad al-Du`alî, Ilmu Nahwu dikembangkan
oleh Abû „Amr Ibn Ala‟, Imam Khalîl al-Farahidî (yang pertama kali
mengenalkan tajwîd dalam Alquran) dan muridnya yaitu Imam
Syibawaihi. Karya Nahwu yang paling popular di Indonesia adalah
al-Jurûmiyyah karya Abû Abdillâh Ibn Muhammad Ibn Daud al-
Shanhajî yang popular dengan sebutan Ibn al-Jurûmî. Karya ini
sangat mudah dipahami dan ringkas.
Mengapa Ilmu Nahwu dinamai dengan Nahwu?
-3-
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Jawaban dari pertanyaan itu adalah dengan mengenal sejarah
Nomenklatur (penamaan) ilmu Nahwu. Adalah Abû Aswad al-
Dualî yang terinspirasi dari perkataan Sayyidinâ „Alî RA:
ْ إ ْه ٌَح َه َرا
:الىح َى ِ
Lanjutkanlah contoh ini
Hukum Mempelajari
Hukum Mempelajari Ilmu Nahwu
َ الِ ْح ٌن َُ َل ٌَى َكازاٌ الخّـ ْفظ ْحر َو
الح ِد ًْض َ ٌ ُ َو َف ْس،احُت َ ُ َ
ٌَ الى َف َاً ٌِت َُلى و ِ ٌّل ه ٌ ُ فس
ْ
ِ ِ ِ ِ ق ِ ق
Hukum mempelajari Ilmu Nahwu adalah Fardlu Kifâyah, namun
status hukumnya menjadi Fardlu „ain bagi orang yang ingin menelaah
tafsîr dan hadîts.
Mas`alah Ilmu nahwu adalah Qawâ`id (kumpulan kaidah)
ilmu nahwu itu sendiri.
ّ ّ ُ ْ ُ ْ َ َ ُّ َ َ ّ َ ّ ُ َ ََ ّ
ٌ ٌَ ً َُؼ َسة الح ٌد واْلىكى
ٌ زم الشـ ْم َسة ٌ ي و ٌل ف ٌ إن مب ِاد
ٌ
َ ّ ْ ُ ّ ُُْ َ َ
ٌ ٌَُ اد ُحى ٌُم الؼا ِز ٌُ إلاط ِخ ْم َد
ْ إلاط ٌُم ْ الىاك ٌُّ َو َ َ َ ْ
ِ واليظب ٌت و ِ وفلل ٌه
َ ّ ْ
ٌ الج ِم ُْ ٌَّ َح ٌَاش الؼ َس
ٌف َ ًٌ َد َزي ٌ ْ م اه َخ َفى َو َم
ٌ ِ ِْ الب
َ مب ُ َْ
ِ ٌ ِمظا ِبلٌ والب
َ
Mabâdi` (Pengantar) dari setiap cabang ilmu (fan) ada 10, yaitu Had,
Mawdlû‟, Tsamroh, Fadlal, Nisbah, Wâdli‟, Ism, Istimdâd, Hukum, dan
Masâ‟il. Cukup menguasai sebagiannya, namun barangsiapa mengusai
seluruhnya maka ia mendapatkan kemuliaan.
-4-
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-2
َ َْ ُ َ َْ
أقسام الك ِلم ِ ُت
Pembagian Kata
Bacalah tulisan sederhana dan singkat berikut
العربيت الفصيحت
وواهذ لبِم، ووان الِسب كبابل مخفسكت،وؼأث اللٔت الِسبُت في ظصٍسة الِسب كبل إلاطالم
وواهذ للِسب لٔت. وواهذ لْادخالفاث كلُلت بحن جلً اللهجاث.اللبابل لهجاث داؿت بها
زم. التي وان الِسب ًخحدزىن بها، لٔت الؼِس والخوابت، هي اللٔت الِسبُت الفـُحت،مؼترهت
(إها أهصلىاه: كاٌ للا حِالى. باللٔت الِسبُت الفـُحت، وأهصٌ للا اللسآن الىسٍم،ظاء إلاطالم
.)كس ًآها ُسبُا لِلىم حِللىن
Sebagian besar kita buta sama sekali dan sebagian lain masih
dapat mereka-reka untuk membacanya. Tentu ada juga yang dapat
membacanya dengan mudah.
Kesulitan membaca teks arab tersebut disebabkan karena
teks tersebut tidak berharakat. Coba saja tulisan tersebut
menggunakan harakat lengkap seperti di bawah ini.
ُ َْ ُ ْ
ُال َع َرِب َّيت الف ِص ْي َحت
َ َو َو،الل َٔ ُت ْال َِ َسب َُّ ُت ف ْي َظصٍْ َسة ْال َِ َسب َك ْب َل ْإلا ْط َالم
ْ ٌَو َو َاه ْذ ل َب،ان ْال َِ َس ُب َك َباب َل ُم َخ َف ّس َك ًت ُّ ََ َ
م ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ثِ أ وؼ
َُ ََْ ْ َ ََ َ ََّ َ ْ َ ْ َ ً َ ْ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َّ َ ِ َ ََ َ َْ
وواهذ ِللِس ِب لٔت.اث ِ وواه ِذ ِلْاد ِخالفاث ك ِلُلت بح ٌن ِجلً اللهج.اللبا ِب ِل لهجاث داؿت ِبها
ُ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ ّ ُ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ َ ُّ َ َ َْ ُ
ز َّم.ان ال َِ َس ُب ًَ َخ َح ٌَّدز ْىن ِب َها ال ِتي و،الؼِ ِس وال ِخواب ِت ِ لٔت، ِهي اللٔت الِسِبُت الف ِـُحت،مؼت َرهت
ْ َْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ َ ُّ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ََْ ُ َ ْ ْ َ َ
ِ(إ َّها أه َصل َى ُاه:للا ح َِالى ٌ كا. ِباللٔ ِت الِسِبُ ِت الف ِـُح ِت،آن الى ِسٍْ َم وأهصٌ للا اللس،ظاء ِإلاطالم
َ ُ َ ُ َّ َ ُ
ٌ .)ك ْس ًآها َُ َسِب ًُّا ل َِلى ْم ح ِْ ِلل ْىن
Setelah ditulis lengkap seperti di atas, kita yang tadinya
mereka-reka atau buta sama sekali menjadi dapat membaca dengan
mudah dan lancar meski mungkin tidak tahu artinya. Buku ini
ditujukan untuk mereka yang masuk kategori dapat membaca
tulisan Arab berharakat, tetapi buta atau hanya mampu mereka-
-5-
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
reka tulisan Arab tanpa harakatnya. Yakni tulisan yang sering
disebut sebagai tulisan Arab gundul.
Tentunya seseorang yang ingin membaca Arab gundul harus
memiliki dua hal.
Pertama, memahami kaidah tata bahasa Arab atau nahwu-
sharaf. Kaidah-kaidah inilah yang akan dipaparkan di buku ini
dalam bentuk yang telah disesuaikan dengan keadaan dan atmosfer
dunia mahasiswa-mahasiswi.
Kedua, perbendaharaan kata yang cukup. Ada kenyataan
menarik, bahwa ada sebagian mereka yang telah belajar nahwu-
sharaf, tetapi begitu disodori kitab kuning, tetap saja tidak mampu
membacanya. Hal itu terjadi karena perbendaharaan kata yang
kurang. Singkat kata, agar seseorang dapat membaca tulisan Arab
gundul, kira-kira enam puluh persen ditentukan oleh faktor
perbendaharaan kata dan empat puluh persen oleh tata bahasa atau
nahwu-sharaf. Perbendaraan kata dapat ditingkatkan melalui
interaksi dengan kamus, teks-teks bahasa arab yang berterjemah
(yang sudah diterjemahkan) dan juga dapat dengan menggunakan
Alquran terjemah. Agar dapat digunakan secara mudah dan efektif
bagi para pemula, buku ini dilengkapi dengan terjemah dari setiap
kata bahasa Arab.
Pembagian Kata
Ada perbedaan penyebutan istilah dalam bahasa Arab dan
bahasa Indonesia mengenai “kata” ini. Dalam bahasa Indonesia
istilah “kata” disebut “kalimah” ( )اليلمتdalam bahasa Arab.
Kumpulan kata dalam bahasa Indonesia disebut dengan kalimat,
berbeda dengan kumpulan “kalimat” dalam bahasa Arab yang
disebut “jumlah” ()الجملت.
Ketika kedua istilah ini telah dipahami dengan benar, maka
akan memudahkan pemahaman ke tahap selanjutnya.
Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar
yaitu:
-6-
Pengantar Ilmu Nahwu
1. Satuan bunyi yang disebut "hurûf" atau "abjad".
Contoh: د- ط- ض- م
2. Susunan hurûf yang memiliki arti tertentu yang dalam bahasa
Indonesia disebut "kata", sedangkan dalam bahasa Arab disebut
“kalimah” ()اليلمت.
Contoh: ٌ =( َم ْس ِجدmasjid)
3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang
dalam bahasa Indonesia disebut "kalimat". Dalam bahasa Arab
disebut “jumlah” ()الجملت.
َْ َّ ُ
Contoh: ؿ ِل ْي ِفي اْل ْس ِج ٌِد =( أsaya shalat di masjid)
Dalam tata bahasa Arab, "kalimah" atau kata dibagi ke dalam
tiga golongan besar:
َ
1. Harf ( )ح ْرف
َ َّ َ َ ْ َ َ َ ُّ ُ َ ُ ُ ْ َ ْ
ع ل َها َم ِْ ًنى ِإل َم َّ ٓ ْح ِر َها ِف هى ول و ِلمت لٌ ال ٌح ٌس
ٌ
Harf adalah setiap kata yang tidak akan memiliki makna kecuali
menyertai kata yang lain.
Harf atau hurûf dipandang sebagai kata tugas atau kata
penghubung. Harf terbagi menjadi dua macam. Yaitu hurûf al-
mabânî ( )حسوف اْلباويdan hurûf al-Ma‟ânî ()حسوف اْلِاوي.
Hurûf al-mabânî ( )حسوف اْلباويadalah hurûf yang membentuk
bahasa Arab, atau disebut hurûf hijâiyyah. Yaitu sebagai berikut.
، م،ٌ ، ن، ق، ف،ْ ،َ ، ي، ن، ق، ؾ، غ، ض، ش، ز، ذ، د، خ، ح، ط، ر، ث، ب،ا
ي، هـ، و،ن
Sedangkan hurûf al-Ma‟ânî adalah harf yang memiliki makna
dan sebagai kata penghubung dalam kalimat. Harf tidak bisa
berdiri sendiri, namun harus masuk dan bersama kalimah isim atau
fi‟il.
Dalam hal ini. Hurûf al-Ma‟ânî diklasifikasikan menjadi tiga
macam.
-7-
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Pertama : Hurûf yang hanya dapat bersambung dengan fi‟il. Yaitu:
Hurûf Kata Arti Hurûf Kata Arti
أن ْ Untuk أل ٌ Ketahuilah
حروُف ٌْ
ًل Tidak akan أما Ketahuilah
حروف
النصب ٌْ
إذن Bila dmikian هال Kethuilah
التخصيص
وي Agar, untuk لىل Jika bukan
لم Belum, tidak لىما ٌ Jika bukan
َّ َ
ْلا Tidak حروف )الظحن (ض ٌ Akan
حروف
(لامس
ٌ ٌ (لم Hendaknya الاستقبال طىف ٌ Akan
الجسم
حرف ٌ Sekali2 tdk
)ل (الىاهُت Jangan هال
الردع
إن Jika حرف ) ٌ كد (لخحلُمSungguh
حروف
لى Seandainya التىقع ) ٌ كد (لخللُلTerkadang
الشرط
إذا Apabila ًل ٌ Tidak akan
حروف
أن Untuk لم Tidak,
النفي
حروف ما - ْلا ٌ belum
املصدر وي Agar ٌ
لى Jikalau ٌ
-8-
Pengantar Ilmu Nahwu
ٌ ِف ٌْي Di, di dalam َّ
املشبهت ٌ َّ
هأن ٌ Seakan-akan
ٌب ٌِ Dengan, karena بالفعل ٌ َّ
ًلى ٌ Tetapi
ٌ ٌٌ ِ Untuk, bagi لُذ ٌ Andaikan
ٌن ٌَ Seperti لِل ٌ Agar, semoga
ٌ َح َّتى Hingga, sampai حرفا أما ٌ Adapun
ٌب ٌِ Demi التفصيل إما ٌ Baik itu -
ٌث ٌَ Demi حروف ٌ
أل، أما،ها
ٌ َ ٌو Demi التنبيه ٌ
ٌب ٌ َّ ُز Kebanyakan حرفا ل ٌ Tidak ada
ْ
،ُم ٌر النفي إن ٌ Bukan, tidak
ُ
ٌ ُم ْى ٌر Sejak ٌ إل
حرف
Kecuali
ََ الاستثناء
ٌ ال
ٌد Selain
َ َ حروف الجر
ٌ اغ
ٌ ح Selain ٌ
والاستثناء
ٌ َُ َدا Selain ٌ
-9-
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
أو Atau
أم Atau
Kenyataan jumlah harf yang sangat terbatas ini
memungkinkan harf dihafal dengan mudah dan cepat, dan dengan
alasan ini pula, pembahasan harf didahulukan. Hafalkan harf dan
artinya. Namun demikan, harf bukan hanya yang telah disebutkan
di atas, masih banyak lagi jenis-jenis harf lain. Seperti harf
- 10 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Karena jenis kata hanya ada tiga, maka kata-kata yang bukan
harf dan tidak memiliki tanda isim adalah fi‟il.
Dalam prespektif bahasa Indonesia, pemahaman jenis kata
menjadi lebih mudah bila urutan menjadi harf, fi‟il, lalu isim. Harf
adalah kata tugas atau penghubung, fi‟il adalah kata kerja,
sedangkan isim adalah semua kata selain kata tugas atau
penghubung (harf) dan kata kerja. Artinya, isim adalah semua kata
kerja dan harf yang meliputi kata benda, kata sifat, kata tanya, kata
sambung selain yang masuk kategori harf.
Dari uraian tersebut dua kalimat di bawah ini akan dapat
diidentifikasi dengan mudah.
ْ ْ َ ُّ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ََْ
ٌ ِباللٔ ِت ال َِ َسِب َُّ ِت ال َف ِـ ُْ َح ِت،آن الى ِسٍْ َم وأهصٌ للا اللس
َْ َّ ُ
ؿ ِل ْي ِفي اْل ْس ِج ٌِد أ
Kata-kata
ٌ ِفي، ِب،ٌ َو ٌ
Adalah harf, karena masuk dalam salah satu daftar kata pada
tabel harf yang telah dihafal di atas, sedangkan
َْ ْ ْ َ ُّ َْ َ ْ ُْ ُ
ٌ اْل ْس ِج ِد، ال َف ِـ ُْ َح ٌِت، ال َِ َسِب َُّ ِت،اللٔ ِت، الى ِسٍْ َم،آن
اللس،للا
Adalah isim, karena memiliki salah satu dari tanda-tanda
isim. Dan pastinya yang bukan harf dan juga tidak memiliki tanda
isim, kata-kata di bawah ini
َّ ُ َ َ َْ
ٌؿ ِل ْي أ،ٌأهص
Adalah fi‟il.
Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas
dalam tata bahasa Indonesia, sebenarnya tidak sama persis dengan
Isim, Fi‟il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun dapat dipakai
untuk sekadar mendekatkan pengertian.
LATIHAN SOAL
Tentukanlah mana Isim, fi‟il atau harf pada setiap kata yang
ada dalam paragraf di bawah ini, kemudian coba terjemahkanlah ke
dalam bahasa Indonesia dengan bantuan kamus.
- 11 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
ُّ َ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ّ َ ً َ َ َ ْ َ ْ َ ََ
موؼأ ِث اللٔت الِسِبُت ِفي ظ ِصٍس ِة الِس ِب كبل ِإلاطال ِم ،ووان الِسب كبا ِبل مخف ِسكتٌ ،وواهذ ِلبِ ِ
َُ َ َ ْ
اثَ .وو ٌاه ْذ ِلل َِ َس ِب لٔت َ َ َ ْ ْ َ َ ُ َ َ ً ْ َ ْ َ َّ َ ْال َل َبا ِبل َل َه َجاث َد َّ
اؿت ِب َها .وواه ِذ ِلْاد ِخالفاث ك ِل ُْلت َبحن ِجلً الل َهج ِ ِ
َ َ ُّ َ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ َ ُ ّ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َّ ُ ْ نَ ُ َْ َ
الؼِ ِس وال ِخواب ِت ،ال ِتي وان الِسب ًخح ٌدزى ِبهاٌ . مؼت َرهتِ ،هي اللٔت الِسِبُت الف ِـُحت ،لٔت ِ
- 12 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-3
ُ ْ َُ ْ ُ ْ َُ ْ
ُ ال ُج ْملت ِالا ْس ِم َّيت َوال ُج ْملت ال ِف ْع ِل َّي ُت
Kalimat Nominal dan Kalimat Verbal
Kalimat atau jumlah dalam bahasa Arab dibagi menjadi dua.
Yaitu jumlah Ismiyyah atau kalimat nominal dan jumlah fi‟iliyah atau
kalimat verbal.
Contoh :
َ ُ
ٌ ( َشٍْد أ ْطخاذZaid adalah seorang guru)
َ َ ُ َ َّ
الس ُظال ِن أ ْطخاذا ِ ٌن ( dua orang orang laki-laki itu adalah 2 guru)
َ ُ ُ ْ َ
ٌ ( شٍْد َبِخه ه ِب ْحرZaid rumahnya besar)
- 13 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Pada contoh 1 dan contoh 2 dapat kita lihat kesesuaian anara
mubtada` dan khabar dalam hal bilangannya. Sedangkan pada
contoh 3 khabar-nya adalah berupa jumlah/kalimat.
Jumlah ismiyyah bisa berbentuk kalimat nominal apabila
khabar-nya berupa kalimah isim (kata benda)
َ
Contoh : ٌ( َشٍْد ها ِلبZaid adalah seorang pelajar)
Jumlah ismiyyah bisa berbentuk kalimat verbal apabila khabar-
nya berupa kalimah fi‟il (kata kerja)
َْ َ َ
Contoh : ( َشٍْد ظا َء الي اْل ْد َز َط ٌِتZaid telah datang ke sekolah)
Keterangan
Pada kalimat pertama dapat kita lihat bahwa khabar-nya
َ
berupa kalimah isim yaitu ٌ ها ِلبsehingga terbentuk kalimat nominal
sedangkan pada kalimat ke-dua khabar-nya berupa kalimah fi‟il yaitu
َ
ظا ٌَءsehingga terbentuk kalimat verbal.
- 14 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Pada contoh 1 dan 2 dapat kita lihat kesesuaian antara fi‟il dan fâ‟il
dalam jenisnya yaitu mudzakkar dan muannats. Sedangkan pada
contoh 3 dan 4 dapat kita lihat bahwa berapapun bilangan failnya
fi‟il harus tetap Mufrad.
- 15 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
LATIHAN SOAL
1. Tentukanlah Mana Jumlah Ismiyyah, Mana Jumlah Fi‟liyyah, dan
Mana Syibh al-Jumlah
ُ Jumlah Jenis Jumlah
َ
ٌك َام َشٍْد
َ
ٌَهرا َشٍْد
ٌَشٍْد ًَ ُل ْى ُم
ٌِ الد
از َّ َشٍْد في
ِ
َالص َجسة َّ َ ْ َ
ج حذ
َ َْ
ٌشٍد كا ِبم
َ ُ َ
ٌاه َمت كا ِب َمت ِ ف
ُ َ ُ َُْ
اه َم ٌت ِ ج ٌلىم ف
ْ ْ َْ
ٌ ِ ُِ ْى َد اْلؼ َِ ِس ال َح َس
ام
- 16 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-4
ْ ُ ُ
ب ِالا ْس ِتف َهام
ُ ُ أ ْسل ْى
Kata Tanya
Definisi Uslûb al-Istifhâm
َ ْ َ َ ْ ْ ْ ُ ََْ ْ ُ ُْْ ُ َْ ْ ْ ُ ُْْ ُ
ٌ ً ش ٌ ٌْيءٌ ٌَما
ٌ ٌُ ظ ٌِاز
ٌ ط ٌِخ ٌف
ٌ أطلىب ِلْاط ِخفه ِام أطلىب ٌظخ ٌِ ٌم ٌل ٌِل ٌِال
Uslûb al-Istifhâm adalah uslûb yang digunakan untuk meminta
penjelasan sesuatu.
Uslûb ini memiliki dua perangkat kata tanya (adawât al-
istifhâm), yaitu hurûf istifhâm (perangkat kata tanya berupa harf) dan
asmâ` istifhâm (perangkat kata tanya berupa isim).
- 17 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
- Memiliki fungsi seperti ه ٌْل,ّ digunakan untuk menanyakan
kandungan kalimat positif. Dan jawabannya adalah dengan
َ َ
و َِ ٌْمatau ل.
ٌ
Contoh:
ْ َ ْ ََ
ٌ َ ٌأك َسأ َث َهرا ال ِى َخ
اب؟
Apakah engkau sudah membaca buku ini?
َ
Maka jawabanya adalah ( و َِ ٌْمapabila benar membaca buku
َ
tersebut) atau ( ٌلapabila tidak membaca buku tersebut).
- Untuk menanyakan kandungan kalimat negatif. Maka
َ َ
jawabannya adalah َبلىketika positif dan و َِ ٌْمketika negatif.
Contoh:
ْ َ ْ َ ََ
ٌ َ أل ْم ٌج ٌْل َسأ َهرا ال ِى َخ
اب؟
Apakah engkau tidak membaca buku ini.
َ
Maka jawabanya adalah ( َبلىapabila ternyata membaca buku
َ
tersebut) atau ( و َِ ٌْمapabila benar tidak membaca buku
tersebut).
- 18 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Apa yang engkau tulis?
- ( َم َتىkapan): untuk menanyakan tentang waktu
Contoh:
ٌ ل ْس َث؟
َ َم َتى َح
Kapan engkau hadir?
َ
- ٌ َ ًْ ( أdimana): untuk menanyakan tentang tempat
ً
Contoh:
ََْ َ
ٌ أ ًْ ًَ اللل ُم؟
Dimana pena?
َ
- ( ه ٌْمberapa): untuk menanyakan tentang jumlah bilangan
Contoh:
ْ َ َ
ٌ ه ْم ِه َخ ًابا ك َسأ َث؟
Berapa buku yang telah engkau baca?
َ َ
- ٌ ُْ ( هbagaimana): untuk menanyakan tentang keadaan
ف
Contoh:
ُ َ َ
ٌ ه ُْف َحال ًَ؟
Bagaimana keadaanmu?
َ
- ٌُّ ( أyang mana): untuk menanyakan kepastian tentang
ي
sesuatu yang masih ambigu
Contoh:
َ َ َ
ٌ أ ُّي ه ِالب ه َج َح؟
Pelajar yang mana, yang lulus?
Jawaban atas pertanyaan dengan perangkat-perangkat ini
adalah dengan menjawab sesuatu yang ditanyakan dengan jelas.
Asmâ` istifhâm semuanya mabnî (tidak berubah syakl
َ
akhirnya) kecuali kata يٌ ُّ أ, ia di-i‟râb sesuai kedudukannya dalam
kalimat.
Perangkat-perangkat kata tanya tersebut selalu berada di
awal kalimat (sebagaimana pada contoh-contoh yang telah lewat)
dan tidak boleh didahului sesuatu kecuali oleh salah satu hurûf jar
atau mudlâf.
- 19 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Contoh:
َْ َ
ٌ ِم ًْ أ ًْ ًَ أه َذ؟
Dari mana engkau?
Isim istifhâm pada contoh di atas didahului oleh huruf jar.
َ ْ
ٌ َمج ِز ٌُ َم ًْ ذ ِل ًَ؟
Rumah siapa itu?
Isim istifhâm pada contoh di atas didahului oleh mudlâf.
Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan
contohnya masing-masing dalam kalimat beserta contoh
jawabannya:
Kata Tanya Contoh Kalimat Tanya Contoh Jawaban
َ َْ ََ َ
ٌ أ/ َه ٌْل َه ْل أه َذ َم ِسٍْم ؟ ٌ أها ِف ْي ِص َّحت،ل
(= apakah) (= apakah engkau sakit?) (= tidak, saya sehat)
َ ُ ْ َ َ ًَ َْ
َما/ َماذا ماذا جىخ ُب ؟ َ أه ُخ ُب ِز َطال ٌت
(= apa) (= apa yang kau tulis?) (= aku menulis surat)
َ َ َ َ ََ ْ َ َ َ َ
ٌ َم/ َم ًْ ذا
ًْ مً هخب هرا ؟ أ ْح َم ُد ه َخ َب َهرا
(= siapa) (= siapa yang menulis ini?) (= Ahmad yang menulis ini)
َ ُ َ ُ َ َ َ َ ْ ََ ُ
ٌُّ أ/ أ ًَّ ٌت
ي أ ُّي كلم ج ِح ُّب ؟ أ ِح ُّب كل َم لا ْط َى ٌِد
(= yang mana) (= pena yang mana kau suka?) (= aku suka pena yang hitam)
َْ َ ُ ََْ
َم َتى َم َتى جر َه ُب ؟ ب ٓ ًدا ٌ أذه
(= kapan) (= kapan engkau pergi?) (= aku pergi besok)
َ َ ْ َ َ َْ َ َْ
ٌ َ ًْ أ
ً أ ًًْ جره ُب؟ َ أذ َه ُب ِإلى الل ْسٍَ ٌِت
(= dimana) (= dimana engkau pergi?) (= aku pergi ke kampung)
َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َْ
ٌ ُْ ه
ف ه ُْف جره ُب ؟ أذ َه ُب ِبال َحا ِفل ٌِت
(= bagaimana) (= bagaimana engkau pergi?) (= aku pergi dengan bus)
َ َ ْ َ َ َ َ ََ َ َْ
ه ٌْم ه ْم ًَ ْى ًما جره ُب ؟ ٌأذ َه ُب زالزت أ ًَّام
(= berapa) (= berapa hari engkau pergi?) (= aku pergi selama tiga hari)
- 20 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ َ َ ََ َ َ َّ
ِْلا/ ِْلاذا ِْلاذا جأ َّد ْس َث؟ ٌالو ِسٍْ ُم ُم ْص َد ِح َمت
(= mengapa) (= mengapa kau terlambat?) (= jalanan macet)
َ َ َ َْ َ َ ََْ ً َ
ِل ٌَم ِلم طألذ ذ ِلً ؟ َح ِل ُْلت ل أف َه ٌُم
(= kenapa) (= kenapa kau bertanya itu?) (= sungguh aku tidak paham)
َ ََْ َ َ َ ََ َ
ٌ ْ ِْل
ً ِْل ًْ َهرا اللل ُم؟ َهرا كل ُم أ ْح َم ٌِد
(= punya siapa) (= kepunyaan siapa pena ini?) (= ini pena Ahmad)
LATIHAN SOAL
Buatlah dialog atau tanya jawab dengan menggunakan
menggunakan bahasa Arab, dengan menggunakan kata tanya
seperti yang telah dicontohkan di atas, minimal sepuluh baris!
- 21 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-5
ْ َّ ْ ْالا ْس ُم ب
ُ اع ِت َب ِار الن ْى ِع َوال َع َد ُِد ِ ِ
Isim Berdasarkan Jenis dan Bilangan
Pembagian Isim Berdasarkan Jenis:
Mudzakkar (Laki-Laki) - Muannats (Perempuan)
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim
ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan).
ُ َ ُ ْ ُ ْ ْ ً َ َ ْ َ ً َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ْ ُ ُّ َ َ َّ َ َ َ ُ ُ َّ َ ُ ْ ُ ْ ْ
ٌاْلؤ َّهض
ٌ ط ٌم
ٌ لْا
ٌِ و.ج ٌاشا
ٌ ح ٌِل ٌُ ٌل ٌت ٌأ ٌو ٌم
ٌ اثٌ ِ ال ٌح ٌُ ٌى ٌاه
ٌ اض ٌأ ٌِوٌ ِ الى
ٌ ً ٌ الر ٌو ٌى ٌِز ٌِم
ٌ اْل ٌر ٌه ٌس ٌه ٌى ٌما ٌد ٌٌ ٌُ ٌلى
ٌ ط ٌم ٌ لْا
ٌِ
َ ً َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ
ٌ .ج ًٌاشا
ٌَ ح ٌِل ٌُْ ٌل ٌت ٌأ ٌْو ٌَم
ٌ اث
ٌ ِ ال ٌح ٌُ ٌى ٌاه
ٌ اض ٌأ ٌِوٌ ِ الى
ٌ ً ٌ ِ ٌُه ٌَى ٌَما ٌَد ٌٌَّ ٌَُ ٌلى ِإلاه
ٌ ار ٌِم
Isim mudzakkar adalah setiap isim yang menunjukkan kepada laki-
laki baik dari golongan manusia atau hewan, baik secara haqîqî atau
majâzî. Sedangkan isim muannats adalah setiap isim yang menunjukkan
kepada perempuan baik dari golongan manusia atau hewan, baik secara
haqîqî atau majâzî.
Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis
kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang
merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan
lain-lain).
Contoh Isim Mudzakkar Contoh Isim Muannats
ُِ ِْ َس ى (= 'Îsâ) َم ْسٍَم (= Maryam)
ْ
ًٌِا ْب (= putera) ٌِبيذ (= puteri)
َ َ
ٌَبلس (= sapi jantan) ٌَبل َسة (= sapi betina)
ٌَب ْحس (= laut) ٌِزٍْح (= angin)
- 23 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Sedangkan untuk muannats selalu diakhir dengan Alif dan
Tâ` ()اث. Atau disebut juga dengan Jama‟ muannats sâlim.
Contoh:
Mufrad Tarjamah Jama’ Tarjamah
ًٌِا ْب = seorang putera َب ُى ْى َ ٌن = putera-putera
ْ َ
ٌِبيذ = seorang puteri ٌَبىاث = puteri-puteri
َ ْ َ
ٌُم ْظ ِلم = seorang muslim ُم ْظ ِل ِمح ٌن/ = ُم ْظ ِل ُم ْىنmuslim-muslim
ٌُم ْظ ِل َمت = seorang muslimah ٌُم ْظ ِل َماث = muslimah-muslimah
َْ َْ
2. Jama‟ Taksîr (الخى ِظ ْحر ّ ) ظمyang bentuknya tidak beraturan:
Contoh:
Mufrad Tarjamah Jama’ Tarjamah
ٌٌَز ُط ْى = seorang rasul ُز ُط ٌل = rasul-rasul
َ
ٌَُ ِالم = seorang alim ٌُ ُُل َم
اء = orang-orang alim
ٌَز ُظل = seorang laki-laki ٌٌِز َظا = para laki-laki
َ
ٌِا ْم َسأة = seorang perempuan ٌِو َظاء = perempuan-perempuan
LATIHAN SOAL
1. Tunjukkan mana isim mudzakkar dan mana isim muannats dalam
kalimat-kalimat di bawah ini.
Kalimat Jenis Isim Kalimat Jenis Isim
َ ُ َ ْ
ٌ ٌّاب ها ِف ال ِىخ ِه ْىد ُم ْج َت ِه َد ٌة
ٌََ ٌٍْ َي ُب َطِ ُْدة ُ ُْ
ِ ش ٌالى َسة ُم ْظ َخ ِد ًْ َسة
ُ ْ َْ
ْ َ
ٌاْللِد ظ ِدًد َ ٌَُ ِل ٌّي ُم ْج َت ِهد
َُ ُْ َ ََْ
ٌالٔ ْسفت َو ِاط َِت ٌاللل ُم ه ِى ٍْل
َ َْ َ ْ
ٌاْل ْىٌ ُس َظ ِم ُْل ٌال ِج َد ُاز ه ٌِ ُْف
- 24 -
Pengantar Ilmu Nahwu
2. Sebutkan bentuk mutsannâ dan Jama‟ mudzakkar/muannats sâlim
dari isim Mufrad di bawah ini!
Isim Jama’ Sâlim Isim Mutsannâ Isim
Muannats Mudzakkar Muannats Mudzakkar Mufrad
- 25 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-6
َ َ
ه ِك َرة – َم ْع ِر ُفت
Nakirah (Indefinitif ) - Ma’rifah (Definitif)
Definisi isim nakirah dan isim ma‟rifah
َ ُ ُ َ َْ َ َ ُ ُ َّ
ٌ .ٌ َواْل ِْ ِسفت ِه َي و ُّل ِا ْطم ًَ ُد ٌُّ َُلى ُم َِ َّحن،ٌالى ِى َسة ِه َي و ُّل ِا ْطم ًَ ُد ٌُّ َُلى ٓ ْح ِر ُم َِ َّحن
Nakirah adalah setiap isim yang menunjukkan kepada sesuatu
yang belum tertentu (indefinitif). Sedangkan ma‟rifah adalah setiap isim
yang menunjukkan kepada sesuatu yang sudah tertentu (definitif).
Oleh karena itu. Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi
dua:
1) Isim Nakirah atau kata benda bentuk umum atau tak dikenal
(indefinitf).
2) Isim Ma‟rifah atau kata benda bentuk khusus atau dikenal
(definitif).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim,
biasanya ditandai dengan huruf yang akhirnya bertanwîn ( _ٌ _ٌ ً_ ).
Sedangkan Isim Ma‟rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lâm
(ٌ ) اdi awalnya.
َ
- Contoh Isim Nakirah: ٌ =( َب ِْذsebuah rumah), ٌ =( َولدseorang anak).
َْ َ َْ
- Contoh Isim Ma‟rifah: ذ ٌ ُ ِْ =( ال َبrumah itu), =( ال َىل ٌُدanak itu).
Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan
fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma‟rifah dalam dua buah
kalimat di bawah ini:
َ َْ َ
. ال َب ِْ ُذ ه ِب ْحر. = ذ ِل ًَ َب ِْذItu sebuah rumah. Rumah itu baru.
َ َ َْ َ
. ال َىل ُد ُمؤ ِ ّدب.َظ َاء َولد = Datang seorang anak. Anak itu sopan.
- 26 -
Pengantar Ilmu Nahwu
1. Isim ‘Alam (Nama).
Semua Isim „Alam termasuk Isim Ma‟rifah, meskipun diantara
Isim „Alam tersebut ada yang hurûf akhirnya bertanwîn.
َ ُ َّ
Contoh: =( أ ْح َم ٌُدAhmad), „ =( َُ ِل ٌٌّيAlî), =( َمى ٌتMakkah)
2. Isim Dlamîr (Kata Ganti).
Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan
sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.
ََ َ
Contoh: =( أهاaku, saya), ً ٌ ُ =( ه ْحkami, kita), =( ُه َ ٌىia, dia)
Isim Dlamîr ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci.
3. Isim Isyârah (Kata Tunjuk).
َ
Contoh dalam kalimat: ٌ =( ذ ِل ًَ ِه َخابitu sebuah buku).
4. Isim Mawshûl (Kata Sambung).
Yaitu isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa
Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
َ ْ ْ ُ ّ ض َّالر ْي ًَ َد َُْ َ
Contoh: ض ال ِفل ٌه ِز ِ ُ = ظ َاء اْلد ّ ِزdatang guru yang mengajar Fiqh
5. Mudlâf-Mudlâf Ilaih (Kata Majemuk).
Rangkaian dua buah isim atau lebih, satu kata di depannya
dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwîn) dinamakan Mudlâf
sedang kata yang paling belakang adalah Ma‟rifah dinamakan
Mudlâf ilaih.
Contoh:
ُْ
ٌ ِ َب ِْ ُذ اْل َد ّ ِز
ض = rumah guru
LATIHAN SOAL
Bedakan mana yang merupakan isim ma‟rifat dan nakirah pada
kata-kata di bawah ini.
Kata Nakirah/Ma’rifah Alasan
ُ َط ْل َم
ٌان
َْ
أه ُخ ٌْم
َ
ٌِم ْظو َسة
- 27 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ ُ ْ ْ
اب ال ِِل ِمٌ ِهخ
ًَ ْ ُ
أول ِئ ٌ
َ
أ َطدٌ
ُ َ
هؤل ٌِء
ْ
ِإو َظانٌ
َْ َ ُ
ال َبل َس ٌة
َ َ
ِإلا ْطال ٌُم
- 28 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-7
ُ الا ْس ُم املَ ُْى
ص ْى ُل َ ُ ْ
ُِ لااَشا َرة و
ُِ ِاس ُم
Isim Isyârah (Kata Tunjuk)
Isim Mawshûl (Kata Sambung)
Isim isyârah (Kata Tunjuk)
َ َ ْ َّ َ ُ َ َ ُّ ُ َ ٌّ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ
ٌ اْلػ َاز ِة ِإل ُْ ٌِه
ِ طمٌ مب ِن ٌي ًٌ ٌد ٌٌ ُلى مِحن ِب
ٌ ٌِا:ػ ٌاز ٌِة
ٌ إلا
ٌِ ط ٌم
ٌ ٌِا
Isim isyârah adalah isim mabnî yang menunjukkan kepada sesuatu
yang tertentu dengan bantuan isyarat penunjukkan.
Isim isyârah adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang
tertentu baik secara nyata dengan tangan atau yang lain apabila
yang ditunjukkan itu berada dihadapan orang yang menunjuk.
Atau penunjukkan itu secara tidak nyata (ma‟nawî) apabila yang
ditunjuk itu memang tidak nyata atau sesuatu yang ditunjuk itu
tidak berada dihadapan orang yang menunjuk.
Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
َ
1) Isim isyârah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: =( َهراini).
َ
Contoh dalam kalimat:ٌ =( َهرا ِه َخابini sebuah buku)
َ
2) Isim isyârah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ً ٌ َ =( ذ ِلitu).
َ
Contoh dalam kalimat: ٌ =( ذ ِل ًَ ِه َخابitu sebuah buku)
Bila Isim isyârah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:
َ َ َّ
1) ه ٌراmenjadi: =( َه ِر ٌِهini). Contoh: ٌ =( َه ِر ِه َم َجلتini sebuah majalah)
َ ْ َّ ْ
2) ًٌ َ ذ ِلmenjadi: ً ٌ َ =( ِجلitu). Contoh: ٌ =( ِجل ًَ َم َجلتitu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsannâ (Dual),
maka:
َ َ َ
1) َهراmenjadi ان ٌ ِ هر.َ Contoh: =( َهر ِان ِه َخ َابانini dua buah buku)
َ َّ َ
2) َه ِر ٌِهmenjadi ان ٌ ِ هاج.َ Contoh: ان ٌ ِ =( َهاج ِان َم َجل َخini dua buah majalah)
َ َ َ
3) ًٌ َ ذ ِلmenjadi ً ٌ َ ذ ِاه. Contoh: ان ٌ ِ =( ذا ِه ًَ ِه َخ َابitu dua buah buku)
ْ َ َّ َ
4) ًٌ َ ِجلmenjadi ً ٌ َ ج ِاه. Contoh: ان ٌ ِ =( ج ِاه ًَ َم َجل َخitu dua buah majalah)
- 29 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ َ
Untuk ان ٌ ِ َهرdan ان ٌ ِ َهاجdigunakan ketika i‟râb rafa‟ saja,
َ َ
sedangkan untuk i‟râb nashab dan jar dibaca ًً ٌ ِ َهرdan حن
ٌ ِ هاج.َ
Bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jama‟ (lebih dari dua),
maka baik Mudzakkar maupun Muannats, semuanya
َ َُ َ ُ
menggunakan: =( هؤل ٌِءini) untuk menunjuk yang dekat; dan ً ٌ َ =( أول ِئ
itu) untuk menunjuk yang jauh. Digunakan baik terhadap yang
berakal ataupun tidak berakal.
Sebagaimana termaktub dalam Alfiyyah Ibn Mâlik.
َْ َ َ ُ
َو ِبأولى أ ِػ ْس ِل َج ْمّ ُموللا
َ ُ
Dan dengan أولىisyaratkanlah untuk Jama‟ secara
muthlaq/keseluruhan.
Namun, kebanyakan digunakan untuk yang berakal, jarang
digunakan untuk yang tidak berakal, yang tidak berakal
kebanyakan menggunakan ًجل. (Lihat Jâmi‟ ad-Durûs al-„Arabiyyah,
127)
Contoh untuk penggunaan terhadap Jama‟ yang berakal:
أولئً ُلى ُه ًدي ِّمً َّ ِزّب ِه ْم وأولئً ُه ُم اْلفلحى ٌن
Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS. Al-Baqarah : 5)
Contoh untuk penggunaan terhadap Jama‟ yang tidak
berakal:
ً ُ َ إ َّن الظمّ والبـس والفؤاد ُو ُّل أولئً َو
ٌان َُ ْى ُه َم ْظؤول ِ
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua
itu akan dimintai pertanggung jawabannya. (QS. Al-Isra‟ : 36)
Dan contoh syi‟ir dari Jarîr:
َْ َ ُ ّ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َّ ُ
َ ِْ َِ َو ْال... الل َىي
ٌؽ َب ِْ َد أول ِئ ًَ لا ًَّ ِام ِ ذم اْل ٌى ِاشٌ بِد مج ِزل ِت
Celalah semua area setelah tempat yang bernama al-Liwa, dan
kehidupan setelah hari-hari itu.
Namun, menurut pendapat Ibn „Athiyyah (wafat 542 h),
َ ُ
penggunaan ً ٌ َ أول ِئhanya khusus untuk yang berakal, sedangkan
- 30 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ ُ
syi‟ir yang dari Jarîr tersebut yang benar adalah ( أول ِئ ًَ لاكىامbukan
َ ُ
)أول ِئ ًَ لاًام. (Lihat Al-Muharrah wa al-Wajiiz, III/456)
Pendapat Ibnu „Athiyyah ini dibantah oleh Abû Hayyan
(wafat 745 h) dalam tafsirnya Al-Bahr al-Muhîth (VII/48) bahwa
para pakar Nahwu menyenandungkan syi‟ir tersebut dengan
َ ُ
kalimat أول ِئ ًَ لاًام, sedangkan mereka tidak akan menyenandungkan
suatu sya‟ir kecuali sebagaimana yang diriwayatkan. Penggunaan
َ ُ
ٌ َ أول ِئterhadap yang tidak berakal, menurut Abû Hayyan adalah
ً
perkara yang tidak diperselisihkan, sebagaimana beliau katakan:
ً َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ ُ َْ
َوِإهال ُق أول ِء َوأول َن َوأول ِئ ًَ َوأول ِل ًَ َُلى َما ل ٌَ ِْ ِل ُل ل و ِْل ُم ِدالفا ِفُه
َ ُ َ ُ َ ُ َ ُ
Mengenai mutlaknya penggunaan ً ٌ َ أول ِء َوأول َن َوأ ٌول ِئ ًَ َوأول ِلterhadap
yang tidak berakal, kami tidak melihat adanya perselisihan di dalamnya.
Lebih dari itu, mengenai simpang siurnya syi‟ir dari Jarîr
َ ُ َ ُ
tersebut, apakah ً ٌ َ لاكىام أول ِئatau أول ِئ ًَ لاًامyang benar, andaikan yang
َ ُ
benar adalah ً لاكىام ٌ َ أول ِئ, hal ini tetap tidak mempengaruhi terhadap
َ ُ
kebolehan penggunaan ً ٌ َ أول ِئterhadap sesuatu yang tidak berakal,
karena ungkapan dari Alquran, khususnya QS al-Isra : 36 sudah
َ ُ
sangat cukup sebagai syâhid (bukti) atas bolehnya penggunaan ً ٌ َ ول ِئ
ٌأ
terhadap sesuatu yang tidak berakal. Sebagaimana disebutkan
dalam catatan kaki Syarh Ibn „Aqîl (132-133) yang di-tahqîq oleh
Muhammad Muhyi ad-Dîn Abd al-Hâmid.
َ ُ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ ّ
ِل َّن ْلا ًَت الى ِسٍْ َمت ال ِتي جل ْىه َاها و ِاف َُت أ ٌُْ َم ال ِى َف ٌَاً ِت ِل ِال ْط ِدؼ َه ِاد ِب َها َُلى َظ َى ِاش ِلْاػ َاز ِة ِبأول ِء.......
ََ ْ َ ْ َ
ِإلى ال َج ْم ِّ ِم ًْ ٓ ْح ِر ال ُِلال ٌِء
….. Karena ayat yang mulia yang telah kami bacakan di atas (maksudnya
adalah QS Al-Isra‟ : 36) sudah sangat cukup sebagai syahid atas bolehnya
penggunaan isyarat dengan أولءterhadap Jama‟ dari selain yang berakal.
Begitu juga yang dikatakan oleh Syekh Muhammad al-Amîn
Asy-Syinqitî dalam tafsir Adhwa‟ al-Bayân fî Îdlâh al-Quran bi al-
Quran (III/156).
- 31 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ
،ـ َس َوال ُفؤ َاد أول ِئً ز ِاظِت ِإلى الظمّ والب:ْلاً ِت الى ِسٍم ِت ِبلىِل ِه ٌ َو ِإلاػ َازة ِفي ك ْىِل ِه ح َِالى ِفي َه ِر ِه
ٌُ الص ِح
.ُح َ َ ُ َ َ ْ ََ
َّ ً»ٌ ِل َٔ ْحر ْال ُِ َل َال ِء َو ُه َى َ ََُ
ِ ٌ وهى د ِلُل ُلى ِإلاػاز ِة «أول ِئ
Isyârah dalam firman Allah Ta‟ala pada ayat yang mulia ini
َ ُ
dengan perkataan ً ٌ َ ٌأول ِئkembali kepada kata as-sam‟a, al-bashar dan al-fuâd.
َ ُ
Ini menjadi dalil bahwa isyârah “ً ٌ َ ”أول ِئadalah juga untuk selain yang
berakal, dan ini adalah shahîh.
Berikut ini ringkasan penjelasan tentang penggunaan isim
isyârah, dikutip dari tulisan Prof. Walîd Jâbir, salah seorang pakar
dan guru besar bahasa Arab asal Yordania dalam situs
www.schoolarabia.net.
Isim isyârah Diisyaratkan untuk
َ َ
ٌ َهرا،ذا ٌِ
الِاكل وٓحر
ِ واْلرهس الِا ِكل
ِ للمفسد
ِ
َ َ ً ً
ٌ ّ َهرا ِن في السف،ذ ِان الِاكل وذًً = هرًً هـبا وظسٌا
ِ وٓحر
ِ الِاكل
ِ اْلرهس
ِ للمشنى
ٌ َه ِر ٌِه، ِج ْه، َها ِج ْه،ِذ ْه للمفسد اْلؤهض الِا ِكل وٓحر الِا ِكل
ِ
َ َ
ٌ ِ َهاج، ج ِان
ٌ ان ّوالجس
ٌ الىـب
ِ اْلؤهض في السفّ وهاجحن في
ِ للمشنى
َ ُ
ٌ أول ٌِء ٌٌللِاكل وٓحر الِاكل،للجمّ اْلرهس واْلؤهض
َ ُ
ٌ أولى ًًوَؼاز بها إلى الِاكل وٓحر الِاكل البُِد
َ
ًٌ ٌ َ ذ ِل ٌالبُِد
ِ وَؼاز بها إلى اْلفسد اْلرهس الِاكل وٓحر الِاكل
ْ
ًٌ ٌ َ ِجل وَؼاز بها إلى اْلفسد اْلؤهض الِاكل وٓحر الِاكل وكد ٌؼاز بهاإلى
ٌ الجمّ اْلرهس واْلؤهض لٔحر الِاكل
- 32 -
Pengantar Ilmu Nahwu
menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung
semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
َّ
Bentuk asal/dasar dari Isim Mawshûl adalah: ي ٌْ =( ال ِرyang).
Perhatikan contoh penggunaan Isim Mawshûl dalam
menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
ُْ َ َ
Kalimat I ضٌ ُ اء اْل َد ّ ِز
ٌظ = datang guru itu
َ ْ ْ ُ ض ًُد ّز َ
ُ اْلد ّز ََُْ
Kalimat II ض ال ِفل ٌه ِ ِ = guru itu mengajar Fiqh
ض ُ ض َّال ِر ْي ًُ َد ّز
ٌ ُ َظ َاء ْاْلُ َد ّز
Kalimat III َ ْ ْ
ِ ِ = datang guru yang mengajar Fiqh
ال ِفل ٌه
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim
َّ
Mawshûl: ي ٌْ ال ِر
Bila Isim Mawshûl itu dipakai untuk Muannats maka:
ْي َّ َّ
ٌ ال ِرmenjadi: ال ِت ٌْي
ْ ُ ّ َ ُ ْ َّ ُ َ ّ َ ُ ْ َ َ
ٌض ال ِف ْل َهظاء ِث اْلد ِزط ٌت ال ِتي جد ِز
= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu
Bila Isim Mawshûl itu digunakan untuk Mutsannâ (Dual)
maka:
َّ َ َّ َّ َّ
1) ي ٌْ ال ِرmenjadi: ٌ الر ِانsedangkan ال ِت ٌْيmenjadi: ان ٌ ِ ال َخ
ْ َ َّ ُْ
َظ َاء اْل َد ّ ِز َط ِان الر ِان ًُ َد ّ ِز َط ِان ال ِف ْل ٌَه = datang dua orang guru (lk) yang
mengajar Fiqh
َ = َظ َاءث ْاْلُ َد ّ َط َخان َّال َخان ُج َد ّ َطان ْالف ْل ٌهdatang dua orang guru (pr) yang
ِ ِ ِ ِز ِ ِز ِ mengajar Fiqh
Bila Isim Mawshûl itu dipakai untuk Jama‟ maka:
َّ َّ َّ َّ َّ
2) ال ِر ْيmenjadi: ًَ ًْ ال ِرsedangkan: ال ِت ٌْيmenjadi: الال ِة ٌْي/الال ِح ْي
ْ َ َّ َ ُْ
= َظ َاء اْل َد ّ ِز ُط ْىن ال ِر ًْ ًَ ًُُ َد ّ ِز ُط ْىن ال ِف ْل ٌَهdatang guru-guru (lk) yang mengajar
Fiqh itu
ْ ْ
َّ ُ َ ّ َ ُ َ َ = datang guru-guru (pr) yang mengajar
اث الال ِح ْي ًُ َد ّ ِز ْط ًَ ال ِف ْل ٌَه ظاء ِث اْلد ِزط
Fiqh itu
LATIHAN SOAL
Buatlah lima contoh kalimat dengan menyertakan isim isyârah di
dalamnya juga lima contoh kalimat dengan menyertakan isim
mawshûl di dalamnya.
- 33 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-8
َّ َ
ُ والض ِم ْير ِا ْس ُم َعلم
Isim ‘Alam dan Dlamîr
Isim ‘Alam
َ َ َ َ َ ْ َ َ َ
ٌ ك ٌَّ ٌِل ٌخ ٌِْ ٌٌُِْح ِ ٌن
ٌ ش ٌخفٌ ٌأ ٌْو ٌَم ٌيانٌ ٌأ ٌْو ش ٌ ٌْيءٌ ٌِب ٌرا ٌِج ِ ٌه ٌ ْ ٌِا:ٌط ٌُم ٌَُ ٌلم
ٌ ِ طمٌ ٌُو ٌ ْ ٌِا
Isim „Alam adalah isim yang dibuat untuk memberi nama tertentu
atas seseorang, tempat atau dzat sesuatu.
Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim „Alam
yaitu isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu. Di
bawah ini beberapa contoh Isim „Alam (nama), bacalah dengan suara
nyaring dan jelas satu persatu:
- ُم ْى َس ى- ًُ ْى ُطف- ٌَ ِْ ُل ْىب- ِإ ْس َحاق- اُ ُْل ْ ْ ُْ ْ ْ َ َ ُ
ِ ِإط َم- ِإب َس ِاه ُْم- هىح- ِإد ِزَع- آدم- مح َّمد
َ ْ َ َ َ َ ْ َ َْ ُُْ َُ
ِم ُْيا ِب ُْل- ِظ ْب ِرًْل- ُُش َمان- ُُ َمس- اه َمت َ َ
ِ ف- ُا ِةؼت- د ِدًجت- م ْسٌٍم- ُِِس ى- ًىوع- طل ُْ َمان
َّ َ ُ
َمىت – َم ِد ًْ َىت- ُِ ْف ِسٍْذ- ِإ ْب ِل ِْع- ك ُاز ْون- ِف ْس َُ ْىن- َشٍْد- ل ْل َمان-
Contoh:
َ َ ْ َ
ٌ أ ْح َم ٌُد ًَ ْس َح ُم لا ْول ٌَد = Ahmad menyayangi anak-anak
ُه َى ًَ ْس َح ٌُم ُه ٌْم = Dia menyayangi mereka
- 34 -
Pengantar Ilmu Nahwu
ُ َ
Pada contoh di atas, kata أحم ٌدdiganti dengan =( ُه َ ٌىdia), sedangkan
َ ْ
َ َ
=( لا ْولدanak-anak) diganti dengan =( ُه ٌْمmereka).
Kata ُه َ ٌىdan ُه ٌْمdinamakan Dlamîr atau Kata Ganti.
Dlamîr, terbagi menjadi dua, dlamîr yang tampak (bâriz) dan dlamîr
yang tersembunyi (mustatir).
Dlamîr Bâriz / Tampak
Dlamîr yang tampak (bâriz) juga diklasifikasikan menjadi dua: yaitu
dlamîr munfashil (terpisah) dan muttashil (bersambung).
1. Dlamîr Bâriz Munfashil
Dlamîr bâriz munfashil adalah dlamîr yang tampak dan terpisah
(berdiri sendiri) Ini juga terbagi menjadi 2, yaitu dlamîr bâriz
munfashil rafa‟ dan dlamîr bâriz munfashil nashab.
a. Dlamîr bâriz munfashil rafa‟. Ini terjadi ketika dlamîr ini
berkedudukan menjadi fâ‟il, mubtada, khabar dan nâ`ib al-fâ‟il
Dlamîr Contoh Arti
ٌ ُه َ ٌى Dia (lk)
ٌ ُه َما Mereka berdua
- 35 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ
ٌ ُ ه ْح
ًٌ Kami, kita
b. Dlamîr bâriz munfashil nashab, ini terjadi ketika dlamîr ini
berkedudukan sebagai maf‟ûl bih.
Dlamîr Contoh Arti
ٌ اه ٌُ ًَّ ِإ kepadanya (lk)
ِإ ًَّ ُاه َما Kepada mereka berdua
ٌ َ ًَّ ِإ
ان Kepadamu (lk)
ُ
ِإ ًَّاه َما Kepada kalian berdua
ُ
ِإ ًَّاه ٌْم Kepada kalian (lk)
Mukhâthab
ٌ ِ ًَّ ِإ
ان Kepadamu (pr)
ُ
ِإ ًَّاه َما Kepada kalian berdua
ُ
ٌ َّ ِإ ًَّاه
ً Kepada kalian (pr)
ٌَ ًَّ ِإ
اي kepadaku
Mutakallim َ
ِإ ًَّاها Kepada kami/kita
- 36 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Dlamîr Contoh Arti
ٌ ُ َد َز ْط
ذ Saya belajar
ٌ جاء الفاُل ٌذ ٌ َ ٌَد َز ْط Kamu (lk) belajar
ٌ ِ َد َز ْط
ذ Kamu (pr) belajar
َد َز ْط ُخ َما Kalian berdua belajar
جاء الفاُل َد َز ْط ُخ ٌْم Kalian (lk) belajar
ُ
َد َز ْطت َّ ٌن Kalian (pr) belajar
ٌ ها ٌ َد َز ْط َىا Kami belajar
ٌ َد َز َطا Mereka berdua (lk) belajar
ٌ َد َز َط َخا Mereka berdua (pr) belajar
الف جشيُت ٌ ان ٌ ِ ًَ ْد ُز َط Mereka berdua (lk) belajar
َ
ٌ ان ٌ ِ ج ْد ُز َط Mereka berdua (pr) belajar
ُ
ٌ ا ْد ُز َطا Belajarlah kalian berdua
ٌ َد َز ُط ْىا Mereka (lk) belajar
َ
واو الجماُت ٌ ًَ ْد ُز ُط ْى ٌن Mereka (lk) belajar
ُ
ٌ ا ْد ُز ُط ْىا Belajarlah kalian (lk)
َ
ٌ ج ْد ُز ِط ْح َ ٌن Dia (pr) belajar
ًاء مذاهبت ُ
ٌ ا ْد ُز ِس ٌْي Belajrlah kamu (pr)
b. Dlamîr bâriz muttashil nashab. Dlamîr ini terjadi apabila
bersambung dengan fi‟il atau inna serta kawan-kawannya,
dan berkedudukan sebagai maf‟ûl bih (objek).
Dlamîr Contoh Arti
ُ
ٌ للا ًَ ْس َح ُم ِني Allah merahmatiku
Mutakallim
ٌ للا ًَ ْس َح ُم َىا
ُ Allah merahmati kita
Mukhâthab ًٌٌ َ للا ًَ ْس َح ُم ُ Allah merahmatimu (lk)
- 37 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
ًٌ ٌ ِ للا ًَ ْس َح ُم ُ Allah merahmatimu (pr)
ُ ُ
ٌ للا ًَ ْس َح ُمى َما Allah merahmati kalian berdua
ُ ُ
ٌ للا ًَ ْس َح ُمى ٌْم Allah merahmati kalian (lk)
ُ ُ
ًٌ ٌ َّ للا ًَ ْس َح ُمى Allah merahmati kalian (pr)
ٌ للا ًَ ْس َح ُم ٌُه ُ Allah merahmatinya (lk)
ٌ للا ًَ ْس َح ُم َها ُ Allah merahmatinya (pr)
Gha’ib ٌ للا ًَ ْس َح ُم ُه َما ُ Allah merahmati mereka berdua
ٌ للا ًَ ْس َح ُم ُه ٌْم ُ Allah merahmati mereka (lk)
ًٌ ٌ َّ للا ًَ ْس َح ُم ُه ُ Allah merahmati mereka (pr)
c. Dlamîr bâriz muttashil jar. Dlamîr ini terjadi apabila
bersambung dengan isim atau hurûf jar, dan berkedudukan
sebagai mudlâf ilaih atau majrûr.
Dlamîr Contoh Arti
ٌ ِه َخ ِابي Bukuku
Mutakallim
ٌ ِه َخ ُاب َىا Buku kita
ًٌ ٌ َ ِه َخ ُاب Bukumu (lk)
ًٌ ٌ ِ ِه َخ ُاب Bukumu (pr)
ُ
Mukhâthab ٌ ِه َخ ُابى َما Buku kalian berdua
ُ
ٌ ِه َخ ُابى ٌْم Buku kalian (lk)
ُ
ًٌ ٌ َّ ِه َخ ُابى Buku kalian (pr)
ٌ ِه َخ ُاب ٌُه Bukunya (lk)
ٌ ِه َخ ُاب َها Bukunya (pr)
Gha’ib ٌ ِه َخ ُاب ُه َما Buku mereka berdua
ٌ ِه َخ ُاب ُه ٌْم Buku mereka (lk)
ًٌ ٌ َّ ِه َخ ُاب ُه Buku mereka (pr)
- 38 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Dlamîr Mustatir / Tersembunyi
Dlamîr mustatir adalah dlamîr atau kata ganti, namun tidak muncul
dan tidak tampak dalam penulisan atau pengucapan. Dlamîr
mustatir ini terbagi menjadi dua, yaitu dlamîr wâjib mustatir (wajib
disembunyikan) dan dlamîr jâ`iz mustatir (boleh disembunyikan
ataupun ditampakkan).
1. Dlamîr wâjib mustatir (wajib disembunyikan)
Dlamîr wâjib mustatir menempati pada :
No Tempat wâjib mustatir Contoh
ُ َ ْ َ
1 Fi’il Amar untuk satu ٌ َ اط َخ ِل ٌْمٌه َما أ ِم ْس
ث ـف
Mufrad (laki-laki) Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,
sebagaimana diperintahkan kepadamu
َ َ ُ ّ َ َُ
2 Fi’il Mudlâri’ yang قٌأ ْم ِسي ِإلى للا
ٌ ٌوأف ِى
diawali Hamzah Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah
Mudlâra’ah untuk
Mutakallim (aku lk/pr)
3 Fi’il Mudlâri’ yang ٌف َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ٌ ُّ ًٌ َه ُل َ
ٌ ُ ه ْح
ِ فٌُلًُ أحظً اللـ
diawali Nûn Mudlâra’ah Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling
untuk Mutakallim Ma’a baik
al-Ghair (kami lk/pr)
َ َ ُْ ُْ ْ
4 Fi’il Mudlâri’ yang ٌجؤِحيٌاْلل ًَ َم ًْ حؼ ٌُاء
diawali Tâ` Mudlâra’ah Engkau berikan kerajaan kepada orang yang
untuk Mukhâtab Mufrad Engkau kehendaki
(kamu satu laki-laki)
- 39 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
)2. Dlamîr Jâ`iz mustatir (boleh disembunyikan
Pengertian dlamîr yang jâ`iz Mustatir adalah: Isim Dlamîr
mustatir dimana posisinya bisa digantikan oleh Isim Zhâhir pun oleh
Isim Dlamîr Munfashil.
Dlamîr jâ`iz mustatir menempati pada:
No Tempat Jaiz mustatir Contoh
َ ََ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ ُ
1 Kalimah Fi’il mâdli atau الى ِاز َوأ ْد ِد َل ال َج َّىت فل ْد ف ٌَ
اش فمً شح ِصح ُ ًِ
Mudlâri’ untuk Mufrad Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
Ghâ`ib dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh
ia telah beruntung.
2 Kalimah Fi’il mâdli atau َو َك َال ْذ ُِل ْدخه ُك ّ
ـ ُِهٌِ ِِ ِ
mudlâri’ untuk Mufrad Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara
Ghâ`ibah Musa yang perempuan
LATIHAN SOAL
Temukan mana isim alam dan jenis isim dlamîr dalam paragraf di
!bawah ini
شٍيب ومسٍم ؿدًلخان ،جدؼابهان في أػُاء هشحرة .فهما حظىىان في حي واحد ،وجدزطان في
ظامِت واحدة ،ولىنهما جذخلفان في أمس آدس .فصٍيب هحُفت ظدا ،ومسٍم طمُىت ظدا .جسٍد
شٍيب أن جيىن طمُىت ،ولىنها ل حظخوُّ ،وجسٍد مسٍم أن جيىن هحُفت ،ولىنها ل حظخوُّ.
شٍيب جفىس هشحرا في هره اْلؼيلت ،ماذا جفِل؟ وشنها ْلان دمظت ودمظىن هُال .هُف جصٍد
وشنها؟ ًحب أن ًـل وشنها إلى طبِحن هُال .حاولذ شٍيب ،وحاولذ ،ولىنها لم جىجح.أدرث
شٍيب جدىاوٌ هشحرا مً الوِام ،جأول اللحم والخبز والبُم ولازش والجبن والِظل والحلىي
واْلسبى ،وحؼسب الحلُب ،وُـحر الفىاهه .لم جمازض شٍيب السٍاكت ،وزٓم ذلً ًلذ هحُفت.
ماذا جفِل؟ أولذ هشحرا ،وػسبذ هشحرا ،ولىنها ًلذ هحُفت.جذخلف مؼيلت مسٍم ًُ مؼيلت
شٍيب .فمسٍم طمُىت ظدا ،وجسٍد أن جيىن هحُفت .وشنها ْلان حظِىن هُال ،هُف ًىلف وشنها؟
- 40 -
Pengantar Ilmu Nahwu
ًجب أن ًـل وشنها إلى طبِحن هُال .جسهذ مسٍم الظىسٍاث واليؼىٍاث ،ومازطذ السٍاكت
ػهسا ،لم حظخوّ مسٍم ،فهي جحب لاول .أدرث مسٍم جأول هشحرا ،فصاد وشنها ،ولم ًىلف.
- 41 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-9
َ َ َ ُ َم ْى-ص َفت
خ َبر- ُُم ْبت َدأ/ ضاف ِإل ْي ِه
َ ُم-ضاف
َ ُم/ ص ْىف
ِ
Shifah - Maushûf (Sifat dan yang Disifati)
Mudlâf - Mudlâf Ilaih (Kata Majemuk)
Mubtada` - Khabar (Subjek dan Predikat)
- 42 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Bila Mudlâf berupa Isim Mutsannâ atau Jama‟ Mudzakkar Sâlim
maka huruf Nûn di akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh di
bawah ini:
ْ
ٌ ُم ْظ ِل َما ال َج َاو
ي = dua muslim Jawa
ْ
ٌ ُم ْظ ِل ُمى ال َج َاو
ي = muslimin Jawa
َ ُم ْظ ِلماdari kata ان
ٌ ِ =( ُم ْظ ِل َمdua orang muslim)-->Mutsannâ
َ
ُم ْظ ِل ُمىdari kata =( ُم ْظ ِل ُم ْى ٌنorang-orang muslim)--> Jama‟ Sâlim
Baik Shifah-Maushûf maupun Mudlâf-Mudlâf ilaih, bukanlah
َ ُ
merupakan sebuah Jumlah Mufîdah ()ظ ْملت ُم ِف ُْ َدة atau Kalimat
Sempurna. Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah
Mufîdah (Kalimat Sempurna).
َ َ
3. Mubtada` ( ) ُُم ْبت َدأdan Khabar ()خ َبر
َ ُ
Jumlah Ismiyyah ()ظ ْملت ِا ْط ِم َُّت atau Kalimat Nominal (kalimat
sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua
bagian kalimat yakni Mubtada` (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada
umumnya seluruh Mubtada` dalam keadaan Ma‟rifah sedangkan
seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan
contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
Jumlah Ismiyyah Mubtada` Khabar
َ َْ َْ َ
ال َب ِْ ُذ ه ِب ْح ٌر ٌال َب ِْ ُذ ه ِب ْح ٌر
rumah itu besar rumah itu besar
َْ َْ َْ َْ
ّال َب ِْ ُذ الى ٌِب ْح ُر َو ِاط ال َب ِْ ُذ الى ِب ْح ٌُر ٌَّو ِاط
rumah yang besar itu luas rumah yang besar itu luas
َ َ
ٌز ْى ُب َشٍْد َظ ِم ُْل ٌز ْى ُب َشٍْد ٌَظ ِم ُْل
baju Zaid itu indah baju Zaid itu indah
َ الب ِْ ِذ ْال َىب ْحر
ٌؿ ِٔ ْحر َ احُ م ْف َخ َْ
الب ِْ ِذ ال ٌى ِب ْح ٌِر
َ احُ م ْف َخ ؿ ِٔ ْح ٌر
َ
ِ ِ ِ ِ
kunci rumah besar itu kecil kunci rumah besar itu kecil
- 43 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
1. Baik Mubtada` maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata
ataupun lebih.
2. Mubtada` pada umumnya selalu dalam keadaan Ma‟rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada` yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifah-
Maushûf (contoh kalimat II) maupun Mudlâf-Mudlâf ilaih (contoh
kalimat III dan IV)
Sebagai penutup, untuk mengingat-ingat perbedaan antara
Shifah-Maushûf, Mudlâf-Mudlâf ilaih dan Mubtada`-Khabar,
perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola
tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:
Shifah-Maushûf Mudlâf-Mudlâf ilaih Mubtada`-Khabar
ُْ َْ
ٌَب ِْذ َظ ِد ًْد ٌَب ِْ ُذ اْل َد ّ ِز ِض ٌال َب ِْ ُذ َظ ِد ًْد
sebuah rumah yang
rumah guru rumah itu baru
baru
َْ َْ َّ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َْ
ٌال َب ِْ ُذ الى ِب ْح ُر ٌف
ِ ًبِذ اْلى ال َب ِْ ُذ ه ِب ْح ٌر
rumah yang besar rumah pegawai rumah itu besar
LATIHAN SOAL
Buatlah contoh susunan shifah-maushûf, mudlâf-mudlâf ilaih dan
mubtada`-khabar! masing-masing lima contoh.
- 44 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-10
َ ْ
ِا ْسم َج ِامد ِوا ْسم ُمشتق
Isim Jâmid (Isim Solid)
Isim Musytaq (Isim Bentukan)
Isim Jâmid (Isim Solid)
Menurut asal kata dan pembentukannya, isim atau kata
benda terbagi dua:
1. Isim Jâmid ( ِ)ا ْطم َظ ِامدyaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata
lain.
ْ
2. Isim Musytaq ( ِ)ا ْطم ُمؼ َخمyaitu Isim yang dibentuk dari kata lain.
Isim Jâmid terbagi dua:
َ ْ
a) Isim Dzât ( ِ)ا ْطم الراثatau Isim Jins ( الجيع ِ ِ)اطم
ْ
َ
Contoh: ٌ =( َز ُظلorang), ٌ =( أ َطدsinga), ٌ =( َن ْهسsungai)
َ
b) Isim Ma'nâ ( ِ)ا ْطم اْل ِْ َنىatau Mashdar ( ـ َدز ْ )مَ
ْ َ =( َش َجkeberanian)
Contoh: ٌ =( ُِلمilmu), ٌٌ =( َُ ْدkeadilan), ٌاُت
Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau
kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda
dengan fi‟il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau,
sekarang atau akan datang. Contoh:
َّ ُ ْ َ ُ ْ ُ
ٌ ؿ ِل ٌَي أ ِزٍد أ ٌن أ
Aku ingin shalat
َّ ُ
-->( أؿ ِليaku shalat) : Fi‟il
ًَ َ ُ ْ ُ
ؿال ٌة أ ِزٍ ٌد
(= aku ingin shalat)
َ َ
--> ؿالة (= shalat) : Mashdar (Isim)
Setiap fi‟il memiliki mashdar. Dengan kata lain, Mashdar
ْ
adalah bentuk Isim dari sebuah Fi‟il. Wazan ( َ)وشنatau Timbangan
(pola pembentukan) Mashdar sangat beragam.
Perhatikan contoh pembentukan Mashdar di bawah ini:
- 45 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Perubahan dari Fi’il ke
Wazan Tarjamah
Mashdar
َ ْ ـ ُس – َه َ َه
ُ ًَ ْى- ـ َس
ف ِْ ٌل ٌـس = menolong
ْ ُْ ََ
ٌِف ِْل ٌ ِذهس- ًَره ٌُس- ذه َس = mengingat, menyebut
ُ َ َ
ٌٌف َِا ٌ ُبياء- ًَ ْب ِي ٌَي- َبيى = menangis
َ
ٌٌِف َِا ٌ ِك َُام- ًَ ُل ْى ٌُم- ك َام = berdiri
ُ
ٌٌف ُِ ْى ٌ ُس ُج ْىد- ٌَ ْس ُج ٌُد- س َج َد ٌَ = bersujud
ْ ْ ْ ْ َ
ٌٌِإف َِا ٌ ِإه َِام- ًُو ِِ ٌُم- أه َِ َم = memberi makan
َ َ ش َز-ٌَُ ًَ ْص َز- ََ َش َز
ٌِف َِالت ٌاُت ِ = bertani
َ َ ّ َّ
ٌح ِْ ِف ُْل ٌ حِ ِلُم- ٌُ َِ ِل ٌُم- َُل َم
ْ ْ = mengajar, memberitahu
َ َ َْ َّ َّ َ
ٌج ْف ِِلت ٌ جر ِه َسة- ًُر ِه ٌُس- ذه َس = mengingatkan
3. Isim Maf'ûl (ٌٌ ِ)ا ْطم َم ْف ُِ ْىyaitu Isim yang dikenai pekerjaan.
Fi’il Isim Maf’ûl
َ َٓ َف ٌس- =( ٌَ ْٔ ِف ٌُسmengampuni) ٌْ =( َم ْٔ ُفىزyang diampuni)
َ ُ
َُ ِل ٌَم- =( ٌَ ِْل ٌُمmengetahui) ٌ =( َم ِْل ْىمyang diketahui)
ٌَ َب- ٌُّ ُْ =( ًَ ِبmenjual)
َا ٌُّْ =( َم ِبyang dijual)
َ
ٌَ ك- ٌٌُ =( ًَ ُل ْىberkata)
ٌا ٌٌ =( َم َلاyang diucapkan)
َ
4. Isim Tafdlîl ( ِ)ا ْطم ج ْف ِل ُْلialah Isim yang menunjukkan arti "lebih"
َْ
atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdlîl adalah: أف َِ ٌُل.
- 47 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Contoh:
Isim Fâ’il Isim Mubâlaghah Isim Tafdlîl
َ َ
ٌَُ ِالم ٌ =( َُ ِل ُْمsangat mengetahui) =( أ ُْل ٌُمyang lebih mengetahui)
َ َ َْ
ٌو ِابس ٌ =( ه ِب ْحرsangat besar) =( أه َب ٌُرyang lebih besar)
َ َ َْ
ٌك ِازب ٌ =( ك ِسٍْبsangat dekat) ٌ ُ =( أك َسyang lebih dekat)
ب
ٌاكل
َ َ
ٌ =( ف ِل ُْلsangat utama) ل ٌُل َ =( َأ ْفyang lebih utama)
ِ ف
Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak
berbeda, seperti:
Shifah Musyabbahah Isim Tafdlîl
َ َ َ
=( ػ ِد ًْ ٌدyang sangat) ٌ =( أػ ُّدyang lebih sangat)
َ
ٌ =( َح ِل ُْمyang berhak) ٌ ُّ =( أ َحyang lebih berhak)
م
َ
ٌ =( َُ ِصٍْصyang mulia) =( أ َُ ٌُّصyang lebih mulia)
5. Isim Zamân ( ِ)ا ْطم َش َمانyaitu Isim yang menunjukkan waktu dan
َ
Isim Makân ( ِ)ا ْطم َميانyaitu Isim yang menunjukkan tempat.
Fi’il Isim Zamân/Makân
ْ َ ْ
ٌ ًَى ُخ ُب/ =( ه َخ َبmenulis) ٌ =( َمى َخkantor)
ب
ْ َ ْ
ٌ ُ َِ ًَل/ =( ل ِِ َبbermain)
ب ٌ =( َمل َِبtempat bermain)
ٌَ ْس ُج ٌُد/ =( َس َج َدbersujud) ٌ =( َم ْس ِ ٌجدmasjid)
َ
ًَ ِل ٌُد/ =( َول َدmelahirkan) ٌ =( َم ْىِلدhari kelahiran)
ٌَ ِِ ٌُد/ =( َو َُ َدmenjanjikan) ٌ =( َم ْى ُِدhari yang dijanjikan)
ٌُّ ًَ ْج َخ ِم/ َّ =( ِا ْظ َخ َمberkumpul) ٌّ =( ُم ْج َخ َمperkumpulan, pertemuan)
َ
6. Isim Alat ( ِ)ا ْطم آلتyaitu Isim yang menunjukkan alat yang
digunakan untuk melakukan suatu Fi‟il atau pekerjaan.
Fi’il Isim Alat
َ
ٌ ًَ ْف َخ ُح/ =( ف َخ َحmembuka) ٌ =( ِم ْف َخاحkunci)
- 48 -
Pengantar Ilmu Nahwu
)َ (= menimbangو َش َن ِ ًَ /ص ُ ٌن )ِ (= timbanganم ْح َزانٌ
ع ْ ًَ /ج ِل ُ ٌ
ع )َ (= dudukظ َل َ )َ (= tempat dudukم ْج ِلعٌ
)َ (= nyaringظ َه َس ْ ًَ /ج َه ٌُس )ِ (= pengeras suaraم ْج َهسٌ
LATIHAN SOAL
Tentukanlah mana isim jâmid dan isim musytaq yang terdapat dalam
paragraf dj bawah ini serta berikan alasannya! Kemudian
!terjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia
جحخاط لامت إلى الؼاب اللىيٌ الجاد ،الري ٌِوي ٌ
أهثر مما ًأدر ،ول جحخاط إلى الؼاب
مٌهسه فلى ،ول ًحب الِمل ٌوالِواء .وهما جحخاط لامت إلى
الىظالن ،الري يهخم بوِامه ٌو ٌ
كىة الؼباب ،جحخاط إلى دبرة الؼُىخ ،حتى جخلدم البالد .وجذوئ لامت إذا اُخمدث ُلى كىة
الؼباب وحدهم ،وأهملذ دبراث الؼُىخ .وهرا ٌِني أن جيىن هىان ُالكت هُبت بحن ظمُّ
أفساد اْلجخمّ ،هبازا ٌوؿٔازا ،زظا ٌل ٌووظاء ،حتى جـل لامت إلى ما جسٍد .
- 49 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-11
- 50 -
Pengantar Ilmu Nahwu
ْ َ
ٌ َّ ُه
ً ٌ َ ف َِل
ً = mereka (pr) mengerjakan
َ
Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah Jumlah Fi‟liyyah ( ُظ ْملت
) ِف ِْ ِل َُّتatau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung
Kata Kerja), letak Fâ‟il (Pelaku) harus di belakang Fi‟il (Kata Kerja).
- 51 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َْ ُْ َ َ
َددل ِذ اْل ْظ ِل َم َخ ِان اْل ْس ِج ٌَد = dua muslimah itu memasuki masjid
َْ َ ُْ َ
ٌٌَدد َل اْل ْظ ِل ُم ْىن اْل ْس ِج َد = kaum muslimin memasuki masjid
َْ ُ َ ْ ُْ َ َ َ
اث اْل ْس ِج ٌَد ددل ِذ اْلظ ِلم = kaum muslimat memasuki masjid
َُْ َْ َْ َ َْ َْ ُ ْ َ ََ
2) Untuk Fâ‟il lainnya (ٌ أهت َّن- أه ُخ ٌْم- أه ُخ َما- ذ
ٌ أه- ذ
ٌ ِ أه- ً
ٌ هح- ) أها
Tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi‟il sebagaimana
mestinya.
Fi’il Mâdlî Arti
ََد َد ْل ُذ ْاْلَ ْسج ٌد
ِ saya telah memasuki masjid
َْ ْ َ
ٌَددل َىا اْل ْس ِج َد kami telah memasuki masjid
َْ ْ َ
َددل َذ اْل ْس ِج ٌَد Engkau (lk) telah memasuki masjid
َْ ْ َ
َددل ِذ اْل ْس ِج ٌَد engkau (pr) telah memasuki masjid
َْ َْ
َددل ُخ َما اْل ْس ِج ٌَد kamu berdua telah memasuki masjid
َْ ْ َ
َددل ُخ ُم اْل ْس ِج ٌَد kalian (lk) telah memasuki masjid
َْ ُْ َ
َددلت َّن اْل ْس ِج ٌَد kalian (pr) telah memasuki masjid
LATIHAN SOAL
Temukan fi‟il mâdlî dalam paragraf di bawah ini, kemudian
terjemahkan paragraf ini ke dalam bahasa Indonesia dengan
bantuan kamus.
ٌ وكا.)ًٍ (إن للا ًحب الخىابحن وٍحب اْلخوهس: كاٌ حِالى.دُا إلاطالم إلى الىٌافت والوهازة
. وأهصٌ للا اْلاء مً الظماء؛ لُخوهس به إلاوظان.) (الوهىز ػوس إلاًمان:ؿلى للا ُلُه وطلم
وحض إلاطالم اْلظلم ُلى هٌافت.) (وٍجزٌ ُلُىم مً الظماء ماء لُوهسهم به:كاٌ حِالى
. . والبِئت التي ٌِِؽ فيها،ظظده وملبظه ومظىىه
- 52 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-12
َ
ُ ِف ْعل ُمض ِارع
Fi’il Mudlâri’ (Kata Kerja Kini/Nanti)
Untuk Fi‟il Mudlâri‟, perubahan bentuknya terjadi di awal
kata dan di akhir kata.
Dlamîr Fi’il Mudlâri’ Tarjamah
ََ ُ َ َْ
أها أفِ ٌل = saya mengerjakan
َ َ
ًٌُ ه ْح ٌه ْف َِ ُل = kami mengerjakan
َْ َ
ٌ َ أه
ذ ج ْف َِ ٌُل = engkau (lk) mengerjakan
َْ َ
ٌ ِ أه
ذ ج ْف َِ ِل ْح َ ٌن = engkau (pr) mengerjakan
َْ َ َ
أه ُخ َما ج ْف َِ ٌال ِ ٌن = kamu berdua mengerjakan
َْ َج ْف َِل ْى َ ٌن
ُ
أه ُخ ٌْم = kalian (lk) mengerjakan
َُْ ْ َ
أهت َّ ٌن ٌ َ ج ْف َِل
ً = kalian (pr) mengerjakan
ُه َ ٌى ًَ ْف َِ ٌُل = dia (lk) mengerjakan
َ
ِه ٌَي ج ْف َِ ٌُل = dia (pr) mengerjakan
َ
ُه َما ًَ ْف َِال ِ ٌن = mereka berdua (lk) mengerjakan
َ َ
ُه َما ج ْف َِال ِ ٌن = mereka berdua (pr) mengerjakan
ُ
ُه ٌْم ًَ ْف َِل ْى َ ٌن = mereka (lk) mengerjakan
ْ
ٌ َّ ُه
ً ٌ َ ًَ ْف َِل
ً = mereka (pr) mengerjakan
َ
Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI‟LIYYAH ( ُظ ْملت
) ِف ِْ ِل َُّتatau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung
Kata Kerja), letak Fâ‟il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di
belakang Fi‟il (Kata Kerja).
1) Untuk Dlamîr Ghâ`ib atau "orang ketiga" (ًٌَّ ه-ٌ ُ ه ْم-ا
ُ ه َم-ٌ
ُ ه َي-ٌ)ه َى.
ُ
ِ
a. Bila isim mendahului Fi‟il maka perubahan bentuk dari Fi‟il
tersebut harus mengikuti ketentuan Mudzakkar / Muannats
- 53 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
dan Mufrad / Mutsannâ / Jama‟. Dan ini disebut juga jumlah
ismiyyah.
Contoh Jumlah Ismiyyah dengan Fi‟il Mudlâri‟ yang
terletak setelah isim:
َْ ُ َُْ
اْل ْظ ِل ُم ًَ ْدد ُل اْل ْس ِج ٌَد = muslim itu memasuki masjid
َْ ُ َ ُ َُْ
ٌاْل ْظ ٌِل َمت ج ْدد ُل اْل ْس ِج َد = muslimah itu memasuki masjid
َْ َ ُ َُْ
اْل ْظ ِل َم ِان ًَ ْددال ِن اْل ْس ِج ٌَد = dua muslim itu memasuki masjid
َْ َ ُ َ َُْ
اْل ْظ ِل َم َخ ِان ج ْددال ِن اْل ْس ِج ٌَد = dua muslimah itu memasuki masjid
َْ َ ُ ُ َ َُْ
اْل ْظ ِل ُم ْىن ًَ ْددل ْىن اْل ْس ِج ٌَد = kaum muslimin memasuki masjid
َْ ْ ُ ُ َ ْ َُْ
اث ًَ ْددل ًَ اْل ْس ِج ٌَد اْلظ ِلم
= kaum muslimat memasuki masjid
b. Sedangkan bila Fi‟il mendahului Fâ‟il, maka bentuk Fi‟il
tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fâ‟il-nya Mutsannâ atau
Jama‟). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap
dibedakan sesuai dengan bentuk Mufrad-nya.
Contoh Jumlah Fi‟liyyah dengan Fi‟il Mudlâri‟ yang
terletak sebelum Fâ‟il:
َْ َُْ ُ
ًَ ْدد ُل اْل ْظ ِل ُم اْل ْس ِج ٌَد = muslim itu memasuki masjid
َْ ُ ُْ ُ َ
ٌج ْدد ُل اْل ْظ ِل َمت اْل ْس ِج َد = muslimah itu memasuki masjid
َْ ُْ ُ
ًَ ْدد ُل اْل ْظ ِل َم ِان اْل ْس ِج ٌَد = dua muslim itu memasuki masjid
َْ ُْ ُ َ
ج ْدد ُل اْل ْظ ِل َم َخ ِان اْل ْس ِج ٌَد = dua muslimah itu memasuki masjid
َْ َ ُْ ُ
ًَ ْدد ُل اْل ْظ ِل ُم ْىن اْل ْس ِج ٌَد = kaum muslimin memasuki masjid
َْ ُ َ ْ ُْ ُ ُ ْ َ
اث اْل ْس ِج ٌَد
ٌ جددل اْلظ ِلم = kaum muslimat memasuki masjid
َُْ َْ َْ َ َْ َْ ُ ْ َ ََ
2) Untuk Fâ‟il lainnya (ٌ أهت َّن- أه ُخ ٌْم- أه ُخ َما- ذ
ٌ أه- ذ
ٌ ِ أه- ً
ٌ هح- ) أها
Tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi‟il sebagaimana
mestinya.
Fi’il Mudlâri’ Arti
ََ(أ َها) َأ ْد ُد ُل ْاْلَ ْسج ٌد = saya memasuki masjid
ِ
َْ ُ َ َ
ٌ(ه ْح ًُ) ه ْدد ُل اْل ْس ِج َد = kami memasuki masjid
- 54 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َْ َ ُ َْ
(أه َذ) ج ْدد ُل اْل ْس ِج ٌَد = Engkau (lk) memasuki masjid
َْ َْ َ ُ
(أه ِذ) ج ْدد ِل ْح َن اْل ْس ِج ٌَد = engkau (pr) memasuki masjid
َ ُ َ َْ َْ
(أه ُخ َما) ج ْددال ِن اْل ْس ِج ٌَد = kamu berdua memasuki masjid
َْ َ ُ ُ َ َْ
(أه ُخ ْم) ج ْددل ْىن اْل ْس ِج ٌَد = kalian (lk) memasuki masjid
َُْ َ ُ ْ َْ
(أهت َّن) ج ْددل ًَ اْل ْس ِج ٌَد = kalian (pr) memasuki masjid
LATIHAN SOAL
Temukan fi‟il mudlâri‟ dalam paragraf di bawah ini, kemudian
terjemahkan paragraf ini ke dalam bahasa Indonesia dengan
bantuan kamus.
ل ًىخفي اْلظلم بالىكىء وحده ،بل ًلُف إلى ذلً الٔظل؛ لىٌافت الجظم وله .ؤَدظل
اْلظلم مً الجىابت ،ولـالة الجمِت ،لـالة الُِدًً .كاٌ السطىٌ ؿلى للا ُلُه وطلم:
(ٓظل ًىم الجمِت واظب ُلى ول محخلم وحٔدظل اْلسأة إذا ههسث مً الحُم ومً الىفاض)
ويهخم اْلظلم بىٌافت زىبه ،هما يهخم بىٌافت ظظمه .كاٌ حِالى( :وزُابً فوهس)
- 55 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-13
ْ
ِف ْعل لْا ْمر
Fi’il Amar (Kata Kerja Perintah)
Fi‟il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi‟il yang berisi
pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai
orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhâthab (lawan
bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fâ‟il (Pelaku) dari Fi‟il
Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dlamîr Mukhâthab (lawan bicara)
atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk
َْ َُْ
melakukan pekerjaan tersebut. Dlamîr Mukhâthab terdiri dari: أه ُخ ْم- أهت َّن
َْ َْ َْ
ٌ َ أه.
ٌ ِ أه- أه ُخ َما- - ذ
ذ
Fâ’il Fi’il Amar Tarjamah
َذ َْ ْ َ ْ
ٌ أه ِافِ ٌل = (engkau -lk) kerjakanlah!
َْ ْ
ٌأه ِذ ٌِاف َِ ِل ْي = (engkau -pr) kerjakanlah!
َْ َ ْ
أه ُخ َما ٌ َِ ِاف
ال = (kamu berdua) kerjakanlah!
َْ ُ ْ
أه ُخ ٌْم ِاف َِل ْىا = (kalian -lk) kerjakanlah!
َُْ ْ ْ
أهت َّ ٌن ٌ َ ِاف َِل
ً = (kalian -pr) kerjakanlah!
Contoh dalam kalimat: dari fi‟il =( َُ ِم ٌَلberamal, bekerja)
menjadi Fi‟il Amar:
ٌ َ ِا ُْ َم ْل ِآل ِد َسِج
ً = bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
ًٌِ ِا ُْ َم ِل ْي ِآل ِد َسِج = bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
ُ َ
ِا ُْ َمال ِآل ِد َسِجى َما = bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
ُ ُ
ِا ُْ َمل ْىا ِآل ِد َسِجى ٌْم = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
ُ ْ
ٌ َّ ِا ُْ َمل ًَ ِآل ِد َسِجى
ً = bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
- 56 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ ََ
Dari fi‟il ام
ٌ =( أكmendirikan) menjadi Fi‟il Amar:
ََ َ ْ َ
ًٌَ ؿالج أ ِكم = dirikanlah shalatmu (lk)
ََ َ ْ ْ َ
ٌ ِ أ ٌِك ٌُ ِمي ؿالج
ً = dirikanlah shalatmu (pr)
ُ ََ َ َ ْ َ
ؿالجى َما أ ٌِك ٌُما = dirikanlah shalat kamu berdua
َ َأك ُْ ُم ْىا
ْؿ َال َج ُى ٌم = dirikanlah shalat kalian (lk)
ِ
ًَّ ُ ََ َ َ ْ َ
ٌ أ ِكمً ؿالجى = dirikanlah shalat kalian (pr)
َ
Dari fi‟il =( ه َّب َ ٌرmembesarkan) menjadi Fi‟il Amar:
َ
ًٌَ ه ِّب ٌْر َزَّب = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk)
َ
ٌ ِ ه ِّب ٌِر ْي َزَّب
ً = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr)
ُ َ
ه ِّب َرا َزَّبى َما = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua
ُ َ
ه ِّب ُر ْوا َزَّبى ٌْم = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk)
ُ َ َ
ٌ َّ ه ِّب ْرن َزَّبى
ً = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr)
Sebagai catatan, bila hurûf akhir yang sukûn dari sebuah Fi‟il
bertemu dengan awalan Alif-Lâm dari sebuah Isim Ma‟rifah, maka
baris sukûn dari huruf akhir fi‟il tersebut berubah menjadi baris
Kasrah. Contoh:
َ َ َّ َ َ َ َّ َ
ٌالـالة + ٌأ ِك ْم = ٌالـالة أ ِك ِم
shalat dirikanlah dirikanlah shalat
LATIHAN SOAL
Berikan contoh penggunaan Fi‟il Amar dalam Alquran, sekurang-
kurangnya lima ayat.
- 57 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-14
َّ
ِف ْعل النهْي
Fi’il Nâhî (Kata Kerja Larangan)
Fi‟il Nâhî atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif
dari Fi‟il Amar. Untuk membentuk Fi‟il Nâhî, kita tinggal
َ
menambahkan kata =( ٌلjangan) dan memasukkan huruf ث ٌ َ di awal
Fi‟il Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
Fâ’il Fi’il Amar Fi’il Nahî Tarjamah
َذ َْ ْ َ ْ ْ َ ْ ََ
ٌ أه ِافِ ٌل لجفِ ٌل = jangan (engkau -lk) kerjakan
َْ ْ ََ
ٌأه ِذ ٌِاف َِ ِل ْي ٌل ج ْف َِ ِل ْي = jangan (engkau -pr) kerjakan
َْ َ ْ َ ََ
أه ُخ َما ٌ َِ ِاف
ال ٌ َِ ل ج ْف
ال = jangan (kamu berdua) kerjakan
َْ ُ ْ ُ ََ
أه ُخ ٌْم ِاف َِل ْىا ل ج ْف َِل ْىا = jangan (kalian -lk) kerjakan
َُْ ْ ْ ْ ََ
أهت َّ ٌن ٌ َ ِاف َِل
ً ٌ َ ل ج ْف َِل
ً
= jangan (kalian -pr) kerjakan
َ َ َ
ٌ =( دtakut) dan fi‟il ٌ=( َح ِصن
Contoh dalam kalimat: dari fi‟il اف
sedih) menjadi Fi‟il Nâhî:
ف َو َل َج ْح َص ْ ٌنْ َ ََ
ل جذ = jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih
ََ َ ََ
ٌل جذ ِاف ْي َول ج ْح َصِو ْي = jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih
َ ََ َ َ ََ
ل جذافا َول ج ْح َصها = jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih
ُ ََ ُ َ ََ
ل جذاف ْىا َول ج ْح َصه ْىا = jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih
َل َج َذ ْف ًَ َو َل َج ْح َص َّ ٌن = jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih
LATIHAN SOAL
Berikan contoh penggunaan Fi‟il Nâhî dalam Alquran, sekurang-
kurangnya lima ayat.
- 58 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-15
ُ
ُ ِف ْعل َم ْج ُه ْىل- ِف ْعل َم ْعل ْىم
Fi’il Ma'lûm (Kata Kerja Aktif)
Fi’il Majhûl (Kata Kerja Pasif)
Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif
dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini:
- Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata
Kerja Aktif.
- Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata
Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi‟il Ma‟lûm dan
Fi‟il Majhûl yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata
Kerja Pasif.
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
َ
ٌك َس َب ُُ َم ُس ُ
ٌك ِس َب ُُ َم ُس
Umar memukul Umar dipukul
Fi‟il ب َ َ َ
ٌ =( كسmemukul) adalah Fi‟il Ma‟lûm (Kata Kerja Aktif).
Fâ‟il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif (melakukan
pekerjaan yakni memukul).
Fi‟il بٌ َ ك ِس ُ (= dipukul) adalah Fi‟il Majhûl (Kata Kerja Pasif).
Fâ‟il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu,
َْ َ
dalam Fi‟il Majhûl, dikenal istilah Nâ`ib al-Fâ‟il (اُل ِ )ه ِاب ُب الفatau
Pengganti Fâ‟il (Pelaku).
Dalam contoh di atas, Umar adalah Nâ`ib al-Fâ‟il (pengganti
Pelaku).
Fi‟il Majhûl dibentuk dari Fi‟il Ma‟lûm dengan perubahan
sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dlammah
- 59 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah
untuk Fi‟il Mâdlî dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi‟il
Mudlâri‟.
Fi’il Mâdlî Fi’il Mudlâri’
Fi‟il Ma‟lûm Fi‟il Majhûl Fi‟il Ma‟lûm Fi‟il Majhûl
َ ُ
ٌف َِ َل ٌف ِِ َل ًٌَ ْف َِ ُل ًٌُ ْف َِ ُل
Contoh-contoh dalam kalimat:
َ ُ
Fi‟il Mâdlî =( أ َم ٌَسmemerintah) menjadi Fi‟il Majhûl =( أ ِم ٌَسdiperintah):
َ ُأم ْس ُث َأ ْن َأ ُْ ُب َد
ٌللا = aku diperintah agar menyembah Allah
ِ
َللا َ ُ ْ َ ْ َ َْ ُ
ٌ أ ِمسها أن وِبد = kami diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ
ٌَ أ ِم ْس َث أ ْن ح ِْ ُب َد
للا = engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ
ٌَ أ ِم ْس ِث أ ْن ح ِْ ُب ِدي
للا = engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ ُ
ٌَ أ ِم ْسج َما أ ْن ح ِْ ُب ٌَدا
اللا = kamu berdua diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ ُ
ٌَ أ ِم ْسج ْم أ ْن ح ِْ ُب ُد ٌْوا
للا = kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ ُ
ٌَ أ ِم ْسج ًَّ أ ْن ح ِْ ُب ْد َن
للا = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah
َ ُ
ٌَ أ ِم َس أ ْن ٌَ ِْ ُب َد
للا = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ
ٌَ أ ِم َس ْث أ ْن ح ِْ ُب َد
للا = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah
َ ُ
ٌَ أ ِم َسا أ ْن ٌَ ِْ ُب َدا
للا = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah
َ َ َ ُ
ٌَ أ ِم َسجا أ ْن ح ِْ ُب َدا
للا = mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah
َ ُ
ٌَ أ ِم ُس ْوا أ ْن ٌَ ِْ ُب ُدوا
للا = mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah
َ َ ُ
ٌَ أ ِم ْسن أ ْن ٌَ ِْ ٌُب ْد َن
للا = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah
ُ ُ
Fi‟il Mudlâri‟ٌ =( ٌَ ِْ ِسفmengenal) menjadi Fi‟il Majhûl ف
ٌ =( ٌُ ِْ َس
dikenal):
َ َ ُ َْ ُ
ف ِبىال ِم ْ ٌي
ٌ أُس = aku dikenal dari bicaraku
َ َ ُ ُ
و ِْ َسف ِبىال ِم َىا = kami dikenal dari bicara kami
َ َ ُ ُ
ٌ َ ح ِْ َسف ِب ٌىال ِم
ً = engkau (lk) dikenal dari bicaramu
َ َ ُ
ٌ ِ ح ِْ َس ِف ْح َن ِبىال ِم
ً = engkau (pr) dikenal dari bicaramu
- 60 -
Pengantar Ilmu Nahwu
ُ َ َ َ ُ
ان ِبىال ِمى َما ٌ ِ ح ِْ َسف = kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua
ُ َ َ َ ُ ُ
ح ِْ َسف ْىن ِبىال ِمى ٌْم = kalian (lk) dikenal dari bicara kalian
ُ َ َ ْ ُ
ٌ َّ ح ِْ ٌَسف ًَ ِبىال ِمى
ً = kalian (pr) dikenal dari bicara kalian
َ َ ُ
ٌُ ِْ َسف ِبىال ِم ٌِه = dia (lk) dikenal dari bicaranya
َ َ ُ ُ
ح ِْ َسف ِبىال ِم َها = dia (pr) dikenal dari bicaranya
َ َ َ
ٌُ ِْ َسف ِان ِبىال ِم ِه َما = mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka
َ َ َ ُ
ٌُ ِْ َسف ٌْىن ِبىال ِم ِه ٌْم = mereka (lk) dikenal dari bicara mereka
َ َ ْ
ٌ َّ ٌُ ِْ َسف ًَ ِبىال ِم ِه
ً = mereka (pr) dikenal dari bicara mereka
LATIHAN SOAL
- 61 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-16
LATIHAN SOAL
Berikan contoh fi‟il mujarrad sebanyak dua puluah buah dengan
bantuan kamus bahasa Arab!
- 62 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-17
ِف ْعل َم ِسْيد
Fi’il Mazîd
Fi‟il Mazîd berasal dari Fi‟il Mujarrad yang mendapat
tambahan hurûf:
1. Fi‟il Mazîd dengan tambahan satu huruf.
Terdiri dari beberapa wazan seperti:
َْ
a. أف َِ ٌَل- ( ًُ ْف ِِ ٌُلhurûf tambahannya: Hamzah di awal kata)
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
َ ُ َ َ
ٌ َدد َل- =( ًَ ْدد ٌُلmasuk) ٌ ًُ ْد ِد ُل- =( أ ْدد َلmemasukkan)
ْ َ ْ َ ُ ْ ُ
ٌُ ًَذ ُس- =( د َس َطkeluar)
ط ٌَ أد َس- ط
ط ٌ =( ًذ ِسmengeluarkan)
َ
ًَ ْس ُط ٌُل- =( َز َط َلlepas) َ
أ ْزط ٌَل- =( ًُ ْس ِط ٌُلmelepas, mengirim)
َ
b. ف ٌَِّ ٌَل- ( ًُ َف ِِّ ٌُلhuruf tambahannya: hurûf tengah yang
digandakan/tasydîd)
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
َ َ َ
ٌ ك ِد َم- =( ًَ ْل ِد ٌُمdatang) ٌ ًُل ِّد ُم- =( ك َّد َمmendatangkan)
َ ّ َّ
ٌَ ِْل ٌُم- =( َُ ِل َمmengetahui) ٌُ َِ ِل ٌُم- =( َُل َمmengajar)
َ
ٌٌُ ًَ ْج ِز- ٌَ =( َه َصturun) ٌٌَ َه َّص- ٌٌُ =( ًُج ّ ِزmenurunkan)
- 63 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
2. Fi‟il Mazîd dengan tambahan dua hurûf.
Terdiri dari beberapa wazan seperti:
ْ
a. اه َف َِ ٌَل-ِ ( ًَ ْى َف ِِ ٌُلhurûf tambahannya: Alif dan Nûn di awal kata).
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
ََ ُ ْ َ ََ ْ ُ َ ْ َ
ٌ هل َم- م ٌ =( ًو ِلmenceraikan) ٌ ِاهول َم- م ٌ =( ًىو ِلpergi)
َ َ ََ َ ْ ُ َ ْ َ
ًَ ْف ِو ٌُس- =( فو َسmembelah) ِاهفو ٌس- =( ًىف ِو ٌسterbelah)
ََ ََْ ُ ََْ
ٌ ُ ًَ ْل ِل- =( كل َبmembalik)
ب ٌ َ ِاهلل- ب
ب ٌ =( ًىل ِلterbalik)
ْ
b. اف َخ َِ ٌَل-ِ ( ًَ ْف َخ ِِ ٌُلhurûf tambahannya: Alif di awal dan Tâ` di
tengah)
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
َ ُّ =( ًَ ْج َمmengumpulkan)
َّ ظ َم-ٌ ٌَّ ا ْظ َخ َم-ٌِ ُّ =( ًَ ْج َخ ِمberkumpul)
َ َ ُ ْ َ َْ َ
وؼ ٌَس-ٌ =( ًَيؼ ُسmenyebarkan) اهدؼ َس-ٌِ =( ًَ ْىد ِؼ ُسtersebar)
ََ ُ َْ َ ا ْل َخ َم-ٌِ ع ُ =( ًَ ْل َخ ِمmeraba-raba)
ٌ َ ْل-ٌع
ع =( ًل ِمmeraba) ع
ْ
c. اف َِ ٌَّل-ِ ( ًَ ْف َِ ٌُّلhurûf tambahannya: Alif di awal dan hurûf ganda
di akhir)
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
م َم
َ َُ ب-ٌ ُ ُْ =( ًَبputih) م َّ َُ ا ْب-ٌِ مُّ َُ =( ًَ ْبmemutih)
ِ
َ =( ًَ ْحم ُسmerah)
َح ُم ٌس-ٌ ا ْح َم َّس-ٌِ =( ًَ ْح َم ُّسmemerah)
ِ
َطى ٌد- َ =( ٌَ ْظى ٌُدhitam) ا ْط َى َّد-ٌِ =( ٌَ ْظ َى ُّدmenghitam)
ِ ِ
َ ج َف-َ اُ ٌُل
d. اُ ٌَل َ ( ًَ َخ َفhurûf tambahan: Tâ` di awal dan Mad Alif di
tengah)
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
َ ُ َ َ ََ
ح َظ َد-ٌ
َ =( ًَ ْح ُظ ُدdengki) اط َدَ ج َح-ٌ =( ًخحاطدsaling dengki)
َ َ ُ َْ َ َ َ َ ُ َ َ ََ
ٌ ُ َس-ٌ
ف =( ٌِسفkenal) ٌحِازف-ٌ =( ًخِازفsaling kenal)
ََ َ ُ َ ِ ْ َ َ َ َ َ
ٌٌ طأ-ٌٌ =( ٌظأbertanya) ح َظاب َل-ٌ =( ًَد َظاب ُلsaling bertanya)
- 64 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ َّ َ َ ُ َّ َ َ َ
e. جفِ ٌل- ( ًخفِ ٌلhuruf tambahannya: Tâ` di awal dan huruf ganda
di tengah)
Fi’il Mujarrad Fi’il Mazîd
َ =( ٌَ ِْ َل ُمmengetahui)
ُ ِل َم-ٌ
َّ َ َّ
ٌح َِل َم-ٌ =( ًَ َخ َِل ُمbelajar)
َ ْ ََ َ
ه ُب ٌَر-ٌ =( ًَى ِب ُرbesar) جى َّب َر-ٌ =( ًَ َخى َّب ُرmembesarkan diri)
ََ َّ َ َّ
فى ٌَس-ٌ =( ًَ ْف ِى ُسberfikir) ج َفى َس-ٌ =( ًَ َخ َفى ُسmemusatkan fikiran)
LATIHAN SOAL
Carilah contoh-contoh Fi‟il Mazîd dari Alquran dan al-Hadits dan
masukkan ke dalam wazan-wazan yang sesuai dengan kaidah di
atas.
- 65 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-18
َْ
ُِالا ْس ُم امل ْب ِني
Isim Mabnî
- 66 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Catatan:
Disebutkan pada poin ke dua bahwa isim-isim mabnî selalu
dalam satu bentuk.
Terkadang isim mu‟rab ketika terletak pada posisi tertentu
menjadi mabnî dengan mabnî sementara dikarenakan menempati
posisi-posisi ini.
Posisi-posisi ini antara lain:
a. Munâdâ, apabila „alam mufrad atau nakirah maqshûdah. Di-mabnî-
kan atas tanda rafa‟-nya.
Contoh:
ًَا ُم َح َّم ُد – ًَا َبا ِة ُّ – ًَا َد ِال ُد ْو َ ٌن
b. Isim lâ nafiyah li al-jins apabila tidak di-mudlâf-kan. Di-mabnî-kan
atas tanda manshûb-nya.
Contoh:
َّ َ ُ َ َ
ِل َح ْى ٌَ َول ك َّىة ِإل ِباهلل
c. Kata-kata (ٌ دون،ٌ ّأو، حظب، ٓحر، بِد، )كبلmenjadi mabnî atas tanda
marfû‟-nya apabila mudlâf ilaih-nya dihapus.
Contoh:
َ
ٌاب ِم ًْ ك ْب ُل َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ََ َ
ِ ما زأًذ ِمشل هرا ال ِىخ
Aku tidak pernah melihat kitab seperti ini sebelumnya.
LATIHAN SOAL
Carilah isim mabnî dalam paragraf di bawah ini, serta jelaskan isim
mabnî dari jenis isim apa!
َ َ َّ ُ َ َْ ُ ْ
، الحُاة
ِ وهم ِم ًْ َم ُْ َخت ُِل ْتها هل ُب، والد ْه ُس ًُ ْخ ِلف ما َظ َم ُِىا
َّ ، الىاض ُ للا ًُذ ِلف َما أجلف
ْ ُ ُّ َ َّ َ ُ َ
ٌ ِ ق ِلل َم ْى
.ث وحُاة طببها الخِس
َ َ ُ َّ ُ ْ َ ّ َ َ
إذا، هي مسة اْلر ِاق: فلاٌ ُله، بً َم ِْ ِد ًَى ِس َب َُ ًِ ال َح ْس ِب َ الخواب َُ ْم َسو
ِ ًطأٌ ُُ َم ُس ب
َ َ َ َ ْ َ َ ُ
ٌ ك ُِف ُنها ج ِل
.....ف ً وم، ؿ َب َر ِفيها ُ ِسف َ ًْ َم، ـ ْذ ًُ َطاق َ َك َل
ُ َ َ َ َْ َُ َ َ َّ َ َ ْ ُّ <
.مً لاولي ًلآلدسة دحر ل ِ ، ما ودًُ ٌٌّزبً وما كلى، واللُ ِل ِإذا طجي واللخى
- 67 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
ُّ َ
الىلل إها ْل ُِ َال َح َّد َزني َو ْه َي ؿادكت فُما ُج َح ّد ُر َّ
أن ال ِِ َّص في ِ ِ ِ
ّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ٌّ َ
إذا هام ِٓس في دجى اللُل فاطه ِس وكم ِللمِ ِالي والِىالي وػ ِم ٌِس
َْ َ َ ً َ ْ ُ
ٌُ
ظاهل حلُما أو أؿابً إذا أهذ لم ج ْل ِـ ْس ًُ ال َج ْه ِل والخىا أؿبذ ٌ
الـ ْبر ُلي ألم الحاظت ،و ذ ُلت َ
الف ْلس ماوِت مً ّ أػد م ًَ َّ سوءة ُّ ُ َ ُ َّ ْ
ُص الـبر ، ِ ِ ِ ِ ِ الـبر ُلي حلىق اْل ِ
هـاف.
ٌِ ُص الٔني ما ِوّ ِم ًْ هسم ِإلا هما أن ّ
- 68 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-19
ْ
ِإ ْع َراب ِالا ْسم
I'râb Isim
I‟râb ialah perubahan baris/bentuk yang terjadi di belakang
sebuah kata sesuai dengan kedudukan kata tersebut dalam susunan
kalimat. Pada dasarnya, Isim bisa mengalami tiga macam I‟râb yaitu:
ْ
1. I‟râb Rafa‟ ( ّ ) َزفatau Subjek; dengan tanda pokok: Dlammah
ُ
() ـ ـ ـ ــ
2. I‟râb Nashab ( ـب ْ ) ٌَهatau Objek; dengan tanda pokok: Fathah
َ
() ـ ـ ـ ــ
3. I‟râb Jar ( ) َظ ٌّسatau Keterangan; dengan tanda pokok: Kasrah (
) ـ ـ ـٌِـ
Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini:
ُبَّ ُّ َ َ
ٌ ظاء الوال = datang siswa-siswa
َّ ُّ ُ ْ َ َ
ٌذ الوال َب ٌ ًزأ = aku melihat siswa-siswa
َّ ُّ َ َّ
ٌ ِ َطل ْم ُذ َُلى الوال
ب = aku memberi salam kepada siswa-siswa
َّ ُّ
Isim =( الوالبsiswa-siswa) pada contoh di atas mengalami tiga
macam I‟râb:
1) I‟râb Rafa‟ (Subjek) dengan tanda Dlammah di hurûf akhirnya
َّ ُّ
(ٌ) الوال ُب
2) I‟râb Nashab (Objek) dengan tanda Fathah di hurûf akhirnya
َّ ُّ
(ٌ) الوال َب
3) I‟râb Jar (Keterangan) dengan tanda Kasrah di hurûf akhirnya
َّ ُّ
(ٌ) الوال ِب
َ َ
Alamat I‟râb seperti ini dinamakan Alâmât Ashliyyah ( الِال َماث
َ ْ
ْ )لا
ؿ ِل َُّت atau tanda-tanda asli (pokok).
- 69 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
LATIHAN SOAL
Carilah contoh kalimat yang di dalamnya terdapat isim dengan I‟râb
rafa‟, nashab dan jar dari Alquran, masing-masing lima contoh!
- 70 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-20
ُ
ِا ْسم َم ْرف ْىع
Isim Marfû'
Isim yang mengalami I‟râb Rafa‟ dinamakan Isim Marfû‟ yang
terdiri dari:
1) Mubtada` (Subjek) dan Khabar (Predikat) pada Jumlah Ismiyyah
(Kalimat Nominal). Perhatikan contoh-contoh Jumlah
Ismiyyah di bawah ini:
َ ُ ََْْ
ٌذ ه ِب ْحر
ٌ ِالب = rumah itu besar
َ َْ
ال َب ِْ ُذ ه ِب ْحر َظ ِم ُْ ٌل = rumah itu besar (lagi) indah
َ ْ ُ ْ َ
ٌال َب ِْذ الى ِب ْح ٌُر َظ ِم ُْل = rumah besar itu indah
ْ َ ْ ُ ْ ْ َ
ٌّ = ال َبِذ الى ِبح ُر َظ ِم ُْل َو ِاطrumah besar itu indah (lagi) luas
Dalam contoh di atas terlihat bahwa semua Isim yang
terdapat dalam Jumlah Ismiyyah adalah Marfû‟ (mengalami
I‟râb Rafa‟), tandanya adalah Dlammah.
2) Fâ‟il (Subjek Pelaku) atau Nâ`ib al-Fâ‟il (Pengganti Subjek
Pelaku) pada Jumlah Fi‟liyyah (Kalimat Verbal). Contoh:
ٌَظ َاء ُم َح َّمد = Muhammad datang
ْ
ٌٌَٔ ِل ُب ُُ َم ُس = Umar menang
َ ْ َْ
ٌُٔل ُب اليا ِف ٌُس = orang kafir itu dikalahkan
َ َّ ُ
ٌ ُ ل ِِ ًَ الؼ ُْو
ان = syaitan itu dilaknat
=( ُم َح َّم ٌدMuhammad) --> Fâ‟il --> Marfû‟ dengan tanda
Dlammah
=( ُُ َم ٌُسUmar) --> Fâ‟il --> Marfû‟ dengan tanda
Dlammah
َْ
=( اليا ِف ٌُسorang kafir) --> Nâ`ib al-Fâ‟il --> Marfû‟ dengan
tanda Dlammah.
- 71 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ َّ
ٌ ُ الؼ ُْو
ان (= syaitan) --> Nâ`ib al-Fâ‟il --> Marfû‟ dengan
tanda Dlammah.
LATIHAN SOAL
Buatlah lima contoh kalimat yang terdiri dari mubtada` dan khabar,
lima contoh kalimat dengan fâ‟il dan lima contoh dengan nâ`ib al-
fâ‟il.!
- 72 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-21
ُ ِا ْسم َم ْن
ص ْىب
Isim Manshûb
Isim yang terkena I‟râb Nashab disebut Isim Manshûb. Yang
menjadi Isim Manshûb adalah semua Isim selain Fâ‟il atau Nâ`ib al-
Fâ‟il dalam Jumlah Fi‟liyyah.
َْ
1) Maf’ûl (ُ)مف ُع ْىل yakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek
Penderita).
ْ َ َ
ٌ َ ك َسأ ُم َح َّمد ال ُل ْس
آن = Muhammad membaca Alquran
ْ ُ
=( اللسآنAlquran) --> Maf‟ûl --> Manshûb dengan tanda fathah.
2) Mashdar (ص َدر ْ )م َ yakni Isim yang memiliki makna Fi‟il dan
berfungsi untuk menjelaskan atau menegaskan
(menguatkan) arti dari Fi‟il.
ً َ َ ْ ُ ْ َّ َ ُ َ َ َ = Muhammad membaca Alquran dengan
ٌ ٌُْ آن ج ْسِج
ال كسأ محمد اللس
tartîl (perlahan-lahan)
ً ْ َْ
ٌ ُ =( جسِجperlahan-lahan) --> Mashdar --> Manshûb dengan
ال
tanda fathah.
3) Hâl ()حال َ ialah Isim yang berfungsi untuk menjelaskan
keadaan Fâ‟il atau Maf‟ûl ketika berlangsungnya pekerjaan.
اػ ًِا
َ َ ُْ َ ُ َ َ = Muhammad membaca Alquran dengan
ِ ك ٌَسأ مح َّمد الل ْسآن دkhusyu'
َ
اػ ًِا ِ =( دorang yang khusyu') --> Hâl --> Manshûb dengan
tanda fathah.
َ
4) Tamyîz ( )ج ْم ِي ْيزialah Isim yang berfungsi menerangkan
maksud dari Fi‟il dalam hubungannya dengan keadaan Fâ‟il
atau Maf‟ûl.
ْ َ َ
ً ِه َخ ًابا ٌ َ ٍْ = ك َسأ ُم َح َّمد ُِؼ ِسMuhammad membaca dua puluh buku
=( ِه َخ ًاباbuku) --> Tamyîz --> Manshûb dengan tanda fathah.
- 73 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ
5) Zharaf Zamân ( )ظ ْرف َز َمانatau Keterangan Waktu dan Zharaf
َ َ
Makân ( )ً ْسف َميانatau Keterangan Tempat.
ً َ َ ْ ُ ْ َّ َ ُ َ َ َ = Muhammad membaca Alquran pada suatu
ٌ ُْ آن ل
ال كسأ محمد اللس
malam
ً َْ
ٌ ُ =( لmalam) --> Zharaf Zaman --> Manshûb dengan tanda
ال
fathah.
َْ
Diantara Zharaf Zamân: =( ًَ ْى ٌَمpada hari), =( ال َُ ْى ٌَمpada hari ini),
ً َ
ٌ ُْ =( لpada malam hari), =( َن َه ًازاpada siang hari), احا
ال ً ؿ َب
َ (= pada
َ ْ
pagi hari), اء ًٌ =( َم َظpada sore hari), =( ٓ ًداbesok), =( ْلا َ ٌن
sekarang), dan sebagainya.
َ َ َْ
Diantara Zharaf Makân: ام ٌَ =( أ َمdi depan), ف ٌ =( دلdi belakang),
َ َ َ
ٌَ =( َو َزdi balik), ق
اء ٌ =( ف ْىdi atas), ذ ٌ َ =( ج ْحdi bawah), =( ُِ ْى ٌَدdi sisi),
ٌٌَ =( َح ْىdi sekitar), =( َب ْح َ ٌنdi antara), ب ٌ َ =( َظا ِهdi sebelah), dan
sebagainya.
َُ
6) Mudlâf yang berfungsi sebagai Munâdâ ()من َادي atau
Seruan/Panggilan.
ٌِ ٌُ =( َز ُط ْىRasul Allah) adalah Mudlâf-Mudlâf ilaih, bila
للا
berfungsi sebagai Munâdâ, maka kata ٌٌ =( َز ُط ْىRasul) sebagai
Mudlâf menjadi Manshûb.
ٌِ ٌَ ًَا َز ُط ْى
للا = Wahai Rasul Allah
Sedangkan bila Munâdâ itu adalah Isim Mufrad yang bukan
merupakan Mudlâf-Mudlâf ilaih, maka Isim tersebut tetap
dalam bentuk Marfû‟. Contoh:
ًَ ُام َح َّم ٌُد = Wahai Muhammad
ََْ
7) Mustatsnâ () ُم ْستثنىatau Perkecualian ialah Isim yang terletak
ْ
sesudah Istitsnâ` ( ) ِا ْط ِخص ٌَىاءatau Pengecuali. Contoh:
َّ َّ ُّ
ل َس الوال ُب ِإل َشٍْ ًدا
َ َح
= para siswa telah hadir kecuali Zaid
َّ
=( ِإ ٌلkecuali) --> Istitsnâ` (Pengecuali).
- 74 -
Pengantar Ilmu Nahwu
ً =( َشٍْداZaid) --> Mustatsnâ (Perkecualian) --> Manshûb dengan
tanda Fathah
Kata-kata yang biasa menjadi Istitsnâ` antara lain:
َ َ َ َ َّ
َُ َدا – َحؼا- دال- ِط َىي- ٓ ْح َر- ِإ ٌل
Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.
Isim yang berkedudukan sebagai Mustatsnâ tidak selalu
harus Manshûb. Mustatsnâ bisa menjadi Marfû‟ dalam
keadaan sebagai berikut:
a) Bila berada dalam Kalimat Negatif dan Subjek yang
dikecualikan darinya disebutkan. Maka Mustatsnâ boleh
Manshûb dan boleh Marfû‟. Contoh:
َّ َّ ُّ َ
= َما ك َام الوال ُب ِإل َشٍْ ًداpara siswa tidak berdiri kecuali Zaid
َّ َّ ُّ َ
ٌَما ك َام الوال ُب ِإل َشٍْد = para siswa tidak berdiri kecuali Zaid
Kalimat di atas adalah Kalimat Negatif (ada kata: tidak)
dan disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya yaitu
َّ ُّ
ٌ ُ =( الوالpara siswa) maka Mustatsnâ boleh Manshûb dan
ب
boleh pula Marfû‟ ( َشٍْ ًداatau ٌ)شٍْد. َ
b) Bila Mustatsnâ berada dalam kalimat Negatif dan Subjek
yang dikecualikan darinya tidak disebutkan sedangkan
Mustatsnâ itu berkedudukan sebagai Fâ‟il maka ia harus
mengikuti kaidah I‟râb yakni menjadi Marfû‟. Contoh:
َّ َ
ٌ = َما ك َام ِإ ٌل َشٍْدtidak berdiri kecuali Zaid
Mustatsnâ menjadi Marfû‟ karena berkedudukan sebagai
Fâ‟il (ٌ َ)شٍْدdan berada dalam Kalimat Negatif yang tidak
disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya.
LATIHAN SOAL
1. Jadikanlah kata-kata di bawah ini menjadi isim yang manshûb!
الفسض، الللم، البظخان، الىخاب، النهس، الحدًلت، الوالب، الصهسة، الحلل
2. Isilah titik-titik dalam kalimat-kalimat di bawah ini dengan kata
yang sesuai dan ber-i‟râb nashab.
- 75 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ
أهّ ِ ...لهه يهربً وٍشلفً .1
ْ ْ
اح َفٍ ًُ ...الخيلم في الىاض. .2
َْ
احت ِر ْم ِ ...لنها َزَّب ْخ ًَ .3
الس ُظ َل ...هى الري ًؤدي واظبه. . إن َّ .4
- 76 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-22
ِا ْسم َم ْج ُر ْور
Isim Majrûr
Isim yang terkena I‟râb Jar disebut Isim Majrûr yang terdiri dari:
1) Isim yang diawali dengan Harf Jar. Yang termasuk Harf Jar
َ
adalah: ب ٌ ِ (= dengan), ٌٌ ِ (= untuk), =( ِف ٌْيdi, dalam), =( َُلىatas),
َ َ َ
=( ِإلىke), ً ٌ ْ =( ِمdari), =( هـbagai), =( َح َّتىhingga), و/
ٌ َ جـuntuk
sumpah (= demi ...).
Perhatikan contoh-contoh berikut:
ُ َ
ٌ أ ُُ ْىذ ِبا
ِهلل = aku berlindung kepada Allah
َْ َّ ُ
ٌؿ ِل ْي ِفي اْل ْس ِج ِد أ = aku shalat di masjid
ْ َ ْ َ
والِـ ٌِس = demi masa!
َْ ْ
للا/ اْلس ِجد/ ال َِـسpada kalimat-kalimat di atas adalah Isim
ْ ْ
Majrûr karena didahului/dimasuki oleh Harf Jar. Tanda
Majrûr-nya adalah Kasrah.
- 77 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:
للا َ َك
ٌِ ٌٌُ اٌ َز ُط ْى = berkata Rasul Allah
َ ْ ُ ُ
ِ ٌٌ أ ِح ُّب َزطى
ٌللا = saya mencintai Rasul Allah
ُْ
ٌِ ٌِ هؤ ِم ًُ ِب َس ُط ْى
للا = kami beriman kepada Rasul Allah
Dalam contoh-contoh di atas, Isim ٌٌ َز ُط ْىmerupakan Mudlâf
dan bentuknya bisa Marfû‟ (contoh pertama), Manshûb
(contoh kedua) maupun Majrûr (contoh ketiga). Adapun kata
للاsebagai Mudlâf ilaih selalu dalam bentuk Majrûr.
LATIHAN SOAL
1. Buatlah lima contoh mudlâf ilaih.
2. Buatlah kalimat dalam kolom tabel yang kosong di bawah ini,
dengan menyertakan hurûf jar yang terletak di sebelah kiri.
Kata Arti Kalimat
ًٌْ
ٌ ِم Dari
ًٌْ َُ Dari, tentang
َ
ِإلى Ke
- 78 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ
َُلى Kepada, di atas
ٌ ِف ٌْي Di, di dalam
ٌبٌِ Dengan,
karena
ٌ ٌٌ ِ Untuk, bagi
ٌن ٌَ Seperti
ٌ َح َّتى Hingga,
sampai
ٌب ٌِ Demi
ٌث ٌَ Demi
ٌ َ ٌو Demi
ٌبٌ َّ ُز Kebanyakan
ُ ْ
ٌ ُم ْى ٌر،ُم ٌر Sejak
ََ
ٌ الٌد Selain
ٌ َ َح
ٌ اغ Selain
ٌ َُ َدا Selain
- 79 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-23
َ َ َ َ
ِإ َّن َو كان َو أخ َى ُات ُه َما
"Inna" dan "Kâna" serta "kawan-kawannya"
َ
ٌ َ =( وadalah) serta kawan-
Kata =( ِإ َّ ٌنsesungguhnya) dan ان
kawannya sedikit mengubah kaidah I‟râb yang telah kita pelajari
sebelumnya sebagai berikut:
1) Bila Harf =( ِإ َّ ٌنsesungguhnya) atau kawan-kawannya
memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah ataupun Jumlah Fi‟liyyah
maka Mubtada` atau Fâ‟il yang asalnya Isim Marfû‟ akan
menjadi Isim Manshûb. Perhatikan contoh di bawah ini:
Jumlah tanpa Inna Jumlah dengan Inna dkk
َ ُ ََْْ َ َ ْ َ ْ َّ
ذ ه ِب ْح ٌر ٌ ِالب ذ ه ِب ْح ٌر
ٌ ِِإ ٌن الب
(= rumah itu besar) (= sesungguhnya rumah itu besar)
َْ َْ َْ َْ َ
ٌّال َب ِْ ُذ الى ِب ْح ٌُر َو ِاط ٌّل ِى ًَّ ال َب ِْ َذ الى ِب ْح َر َو ِاط
(= rumah besar itu luas) (= akan tetapi rumah besar itu luas)
ُْْ ُ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َّ َ َ
ٌ َ للا اْلؤ ِم
ً ٌ هـس ٌ َ ـ ٌُس اْلؤ ِم
ً لِل للا ًى
(= Allah menolong mukmin) (= semoga Allah menolong mukmin)
Yang termasuk kawan-kawan إ َّ ٌنantara ِ lain:
َّ =( َأ ٌنbahwasanya), =( َه َأ َّ ٌنseolah-olah), ً َ َ
ٌ َّ =( ل ِىakan tetapi), ل ٌَِ ٌَّل
َ َ
(= agar supaya), ذ ٌ َ ُْ =( لandaisaja), =( ٌلtidak, tidak ada).
َ
2) Bila Fi‟il ان ٌ َ =( وadalah) atau kawan-kawannya memasuki
sebuah Jumlah Ismiyyah maka Khabar yang asalnya Isim
Marfû‟ akan menjadi Isim Manshûb.
Jumlah tanpa Kâna Jumlah dengan Kâna
َ َْ َ ْ َ َ
ا ٌل َب ِْ ُذ ه ِب ْح ٌر ان ال َب ِْ ُذ ه ِب ْح ًراو
(= rumah itu besar) (= adalah rumah itu besar)
- 80 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ َْ ً َ ْ َ
ٌال َب ِْ ُذ ه ِب ْحر َظ ِم ُْل ٌ ُْ ً َّل ال َب ِْ ُذ ه ِب ْح ًرا َظ ِم
ال
(= rumah itu besar lagi cantik) (= jadilah rumah itu besar lagi cantik)
ٌُم َح َّمدٌ َط ِِ ُْد اٌ ُم َح َّمد َط ِِ ُْ ًدا َ ٌَما َش
(= Muhammad bahagia) (= Muhammad senantiasa bahagia)
َ
Adapun yang termasuk kawan-kawan ان ٌ َ =( وadalah) antara
lain:
َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ َ َ
ؿ َب َ ٌح
ْ أ/ أكخى/ ً ٌل/ أ ْم َس ى/ اث ٌ =( ؿmenjadi), ٌا
ٌ ب/ از ٌَ =( َم َاشsenantiasa),
َ
ٌَ =( َم َادselama), =( َماtidak), ع
ام ٌ َ ِْ =( لtidak).
LATIHAN SOAL
barisilah kalimat-kalimat dibawah ini, lalu ubahlah menjadi kalimat
yang telah didahului oleh inna atau kawan-kawannya dan kâna atau
kawan-kawannya
Didahului Inna Didahului kâna
atau kawan- atau kawan- Kalimat
kawannya kawannya
ٌ ٌ محمد حاكس
للا زبىا
ٌ ٌ محمد هبِىا
ٌ ٌ هىد كابمت
ٌ ٌ إبساهُم مظلم
ٌ ٌ زبً كدًس
ٌ ٌ للا طمُّ الدُاء
ٌ ٌ ٌ اْلىٌس ظمُل
ٌ ٌ ٌ شٍد كابم
ٌ ٌ ٌ مدزطت ّ
ِ ُاةؼت
ٌ ٌ ٌ أحمد وؼُى
- 81 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
ٌ ٌ الىخاب هافّ ٌ
ٌ ٌ اللسآن محفىي ٌ
ٌ ٌ الللم ظدًد ٌ
- 82 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-24
َْ َ َ
العال َماث الف ْر ِع َّيت
Alâmât Far'iyyah (Tanda-Tanda Cabang)
Dalam pelajaran-pelajaran yang lalu kita sudah melihat
Alâmât Ashliyyah atau tanda-tanda asli (pokok) dari I‟râb yaitu baris
Dlammah untuk I‟râb Rafa‟, baris Fathah untuk I‟râb Nashab, dan baris
Kasrah untuk I‟râb Jar.
Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-
tanda yang berbeda dari Alâmât Ashliyyah untuk menunjukkan I‟râb
Rafa‟, Nashab atau Jar tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka
menggunakan Alâmât Far'iyyah yaitu:
َ ْ َ َ
3) Al-Asmâ' al-Khamsah ( )لْا ْس َماءالخ ْم َستatau "isim-isim yang
lima"
َ َ ُ
Yakni: ٌ =( أبayah), ٌ =( أخsaudara), ٌحم ٌَ (= ipar), =( ذ ْ ٌوpemilik)
َ
dan ٌ =( فمmulut). Isim-isim ini memiliki perubahan bentuk
yang khas sebagai berikut:
a. I‟râb Rafa‟ ditandai dengan huruf Waw ( )وdi akhirnya
b. I‟râb Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ) اdi akhirnya
c. I‟râb Jarr ditandai dengan huruf Yâ` ( )يdi akhirnya
ْ َ
َظ َاء أ ُب ْ ٌى َبى ٌس = datang Abubakar
ْ َ َ
ٌَزأ ًْ ُذ أ َبا َبىس = aku melihat Abubakar
ْ َ َ َّ
ٌَطل ْم ُذ َُلى أ ِب ْي َبىس = aku memberi salam kepada Abubakar
LATIHAN SOAL
1. Apa tanda I‟râb Rafa‟, nashab dan jar dari isim mutsannâ, dan
berikan tiga contoh !
2. Apa tanda I‟râb Rafa‟, nashab dan jar dari Jama‟ mudzakkar sâlim,
dan berikan tiga contoh !
3. Apa tanda I‟râb Rafa‟, nashab dan jar dari Al-Asmâ' al-Khamsah
(isim yang lima), dan berikan tiga contoh untuk masing-masing
isim!
- 84 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-25
َ َ
ُ ِا ْسم غ ْي ُر ُمن َّى
ن
(Isim yang Tidak Menerima Tanwîn)
Dalam kaitannya tentang Alâmât I‟râb Far'iyyah (tanda-tanda
I‟râb cabang), kita harus mempelajari golongan Isim yang huruf
akhirnya tidak menerima baris tanwîn maupun Kasrah (hanya
menerima baris Dlammah dan fathah).
Isim-isim ini dinamakan Isim Ghairu Munawwan yang terdiri
dari:
1) Semua Isim „Alam (Nama) yang diakhiri dengan Tâ` Marbûthah
ُ َ
(meskipun ia adalah Mudzakkar). Misalnya: اه َم ٌت ِ =( فFâthimah),
َُ ُ َّ َ َُ َ ُ ُ
=( ِآمى ٌتAminah), =( مى ٌتMakkah), =( مِ ِاوٍ ٌتMu‟âwiyah), =( َح ْم َص ٌة
Hamzah), dan sebagainya.
2) Semua Isim „Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan
ُ َ ُ
Ta Marbuthah). Misalnya: =( د ِد ًْ َج ٌتKhadîjah), =( َط ْى َد ٌةSaudah),
َ ْ ْ
ٌ ُ =( َشٍْيZainab), اد
ب ٌُ =( َبٔ َدBaghdad), م ٌ ُ =( ِد َمؼDamaskus), dan
sebagainya.
3) Isim „Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari
bahasa 'ajam (bukan Arab). Misalnya: =( ِإ ْب َس ِاه ُْ ٌُمIbrâhîm), =( َد ُاو ٌُد
ُ ُ َ
Dâwud), ف ٌ =( ًُ ْى ُطYûsuf), =( ِف ْس َُ ْى ٌنFir'aun), =( ك ُاز ْو ُ ٌنQârûn), dan
sebagainya.
4) Isim „Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi‟il.
َ ْ
Misalnya: =( ًَ ِصٍْ ٌُدYazîd), =( أ ْح َم ٌُدAhmad), ب ٌ ُ =( ًَث ِرYatsrib), dan
sebagainya.
ُ
5) Isim „Alam yang menggunakan wazan ف َِل. Misalnya: =( ُُ َم ٌُس
Umar), =( ُش َح ٌُلZuhal), =( ُج َحاJuhâ), dan sebagainya.
6) Semua Isim, baik Isim „Alam maupun bukan, yang diakhiri
ْ َ
dengan huruf Alif-Nûn. Misalnya: ان ٌ ُ ‟ =( ُُش َمUtsmân), ان ٌ ُ =( ُطل ُْ َم
- 85 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Sulaimân), ان ٌُ ل َ =( َز َمRamadlân), ان ٌ ُ َُ =( َظ ْىlapar), ان ْ َٓ (= marah),
ٌ ُ ل َب
dan sebagainya.
َْ
7) Semua Isim yang menggunakan wazan (pola/bentuk) أف َِل.
Misalnya: ل ٌُل َ =( َأ ْفlebih utama), =( َأ ْه َب ُ ٌرlebih besar), =( َأ ْط َى ٌُدhitam),
dan sebagainya.
8) Isim Jama‟ yang mempunyai wazan yang di tengahnya terdapat
ََ
Mad Alif. Misalnya: =( َز َط ِاب ٌُلsurat-surat), اػ ُْ ٌُد ِ =( أهnasyid-nasyid),
َ َ
ٌَُ =( ػ َى ِازjalan-jalan), =( ك َب ِاب ٌُلsuku-suku), dan sebagainya.
9) Isim 'Adad ()ُ َدد َ atau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang
َ َُ ُ
menggunakan wazan ٌ ف َِاatau م ْف َِل.َ Misalnya: ر ٌ =( زالtiga), َا ٌُ =( ُزَب
ُ َ
empat), اض ٌ ُ =( د َمlima), =( َم ِْؼ ٌُسkelompok), dan sebagainya.
َ ُ ْ ُ
10) Isim =( أد ٌُسyang lain) yang merupakan bentuk Jama‟ dari ٌأد َسي.
َ
11) Isim yang huruf akhirnya berupa Alif Mamdûdah ( ) أ ِلف َم ْم ُد ْو َدةatau
َ
Alif Lurus ( ) اء. Misalnya: اء ٌُ =( َش ْه َسyang berkilau), اء ٌُ =( ُُل َمorang-
َ ْ َ
orang berilmu), اء ٌُ ؿ ِدك =( أteman-teman), dan sebagainya.
Seperti dinyatakan di awal tadi, Isim-isim di atas, huruf
akhirnya tidak menerima baris tanwîn dan Kasrah. Oleh karena itu,
dalam kaitannya dengan I‟râb, Isim Ghairu Munawwan mempunyai
alâmât atau tanda-tanda I‟râb sebagai berikut:
a. I‟râb Rafa‟ dan I‟râb Nashab tetap menggunakan Alâmât
Ashliyyah yakni baris Dlammah untuk I‟râb Rafa‟ dan baris
Fathah untuk I‟râb Nashab.
b. I‟râb Jarr tidak menggunakan baris Kasrah melainkan baris
Fathah.
ُان َ
ٌ َظ َاء ُطل ُْم
َ = datang Sulaiman
َ َ َأ ًْ ُذ ُط َل ُْ َم
ٌان ز = aku melihat Sulaiman
َان َ َ َّ
ٌ َطل ْم ُذ َُلى ُطل ُْ َم
= aku memberi salam kepada Sulaiman
Sebagai perkecualian, bila Isim-isim tersebut menggunakan
awalan Alif-Lâm Ma‟rifah, maka ia menerima baris Kasrah bila
terkena I‟râb Jar. Perhatikan:
- 86 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ َ َّ
َطل ْم ُذ َُلى ك َبا ِب ٌَل = aku memberi salam kepada suku-suku
َْ َ َّ
َطل ْم ُذ َُلى الل َبا ِب ِ ٌل = aku memberi salam kepada suku-suku itu
َ َ َّ
ٌَ َطل ْم ُذ َُلى ُُل َم
اء = aku memberi salam kepada para ulama
َ ْ َ َّ
ٌِ َطل ْم ُذ َُلى ال ُِل َم
اء = aku memberi salam kepada para ulama itu
Namun masih ada lagi kelompok Isim Ghairu Munawwan
yang huruf akhirnya selalu tetap, tidak mengalami perubahan baris
apapun. Yaitu:
12) Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshûrah (ـ ْى َزةُ َ)ألف َم ْلatau Alif
ِ
Bengkok ( يtanpa titik dua). Misalnya: =( مىس ىMûsâ), =( ُِ ِْ َس ى
َ ْ ُ
ُ
‟Îsâ), =( ُه َديpetunjuk), ٌ =( ه َىيThuwâ: nama bukit), dan
sebagainya.
Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam
keadaan I‟râb apapun.
َظ َاء ُم ْى َس ى = datang Mûsâ
َ
َزأ ًْ ُذ ُم ْى َس ى = aku melihat Mûsâ
َ َّ
َطل ْم ُذ َُلى ُم ْى َس ى = aku memberi salam kepada Mûsâ
LATIHAN SOAL
Sebutkan sebab-sebab yang menjadikan isim-isim di bawah ini tidak
menerima tanwîn!
َ
1. ُط ْفلى: Rendah
2. ٌُ َح ْم َس: Merah
اء
ْ َ
3. ٌُ َُ أػ: Sesuatu-sesuatu
اء
4. ٌُّ َم َىا ِو: Penghalang-penghalang
َْ َ
5. ٌ ُ أدي: Kotor
ع
َ َ
6. َظاه ْسجا: Jakarta
7. ٌ ُ ِإ ْس َح: Ishaq
اق
ُ
8. ٌ ُ د َم: Lima-lima
اض
- 87 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
9. ٌ ِإ ْط َسا ِف ُْ ُل: Isrofil
ََ
10. اُ ٌُدِ مل: Kaidah-kaidah
ُ
11. ٌ ًُ ْى ُط: Yusuf
ف
12. ٌ ُ ل َس َم ْى
ث ْ َح: Hadhromaut
- 88 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-26
َ ُإ ْع َرب ف ْعل ْامل
ض ِارع ِ ِ
I’râb Fi’il Mudlâri’
Fi‟il Mudlâri‟ juga mengalami I‟râb atau perubahan
baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-harf tertentu. Fi‟il
Mudlâri‟ mengenal tiga macam I‟râb:
1. I‟râb rafa‟ ialah bentuk asal dari Fi‟il Mudlâri‟ dengan alamat
(tanda):
َ َْ َ
a. Baris Dlammah: ه ْف َِ ٌُل/ أف َِ ُل/ ًَ ْف َِ ٌُل/ ج ْف َِ ُل
َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ
b. Huruf Nûn: ج ْف َِل ْى ٌن/ ج ْف َِال ِن/ ج ْف َِ ِل ْح َن/ ًَ ْف َِل ْى ٌن/ ًَ ْف َِال ِن
2. I‟râb nashab bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah:
َ َْ َ
a. Baris Fathah: ه ْف َِ ٌَل/ أف َِ َل/ ًَ ْف َِ ٌَل/ ج ْف َِ َل
َ ُ َ َ َ َ ُ
b. Hilangnya hurûf Nûn: ال ٌ َِ ًَ ْف/ ج ْف َِل ْىا/ ج ْف ٌَِال/ ج ْف َِ ِل ْي/ ًَ ْف َِل ْىا
َ
Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: =( أ ْ ٌنbahwa),
َ َ َ
ٌ ْ =( لtidak akan), =( ِإذ ْ ٌنkalau begitu), =( و ٌْيsupaya), =( َح َّتى
ً
hingga), =( لٌِـuntuk).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Fi’il Mudlâri’ Rafa’ Fi’il Mudlâri’ Nashab
ْ َ ََ َْ َ ُ
َّ ب
َ الد ْز
ٌض ٌ ُ أها أه ُخ َّ ب
َ الد ْز
ٌض ٌ َ أ ِزٍْ ُد أ ْن أه ُخ
saya menulis pelajaran saya mau menulis pelajaran
َ َ َ
. ُه ْم ًَ ْف َه ُم ْى ٌن.ُه ْم ًَ ْد ُز ُط ْىن ُه ْم ًَ ْد ُز ُط ْىن َح َّتى ًَ ْف َه ُم ْىا
mereka belajar. mereka mengerti mereka belajar hingga mengerti
3. I‟râb Jazm ( ) َظ ْصمbila dimasuki Harf Jazm. Alamatnya ada tiga:
َ َْ َ
a. Baris Sukûn: ه ْف َِ ٌْل/ أف َِ ْل/ ًَ ْف َِ ٌْل/ ج ْف َِ ْل
َ ُ َ َ َ َ ُ
b. Hilangnya huruf Nûn: ال ٌ َِ ًَ ْف/ ج ْف َِل ْىا/ ج ْف َِال/ ج ْف َِ ِل ْي/ ًَ ْف َِل ْىا
َّ
c. Hilangnya huruf 'Illat ( ) ُِ ٌلتatau "hurûf penyakit" yaitu ي/ و/ ا
Adapun yang termasuk Harf Jazm terbagi dalam dua
kelompok:
- 89 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ
a. Harf Jazm yang men-Jazm-kan satu fi‟il saja yaitu: =( ل ٌْمtidak),
َّ َ ْ َ
=( ْلاbelum), لـ/ ِلـuntuk perintah (= hendaklah), ٌلuntuk
larangan (= jangan).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Fi’il Mudlâri’ Rafa’ Fi’il Mudlâri’ Jazm
َ ْ َُْ َْ
ٌض َو ُه َى ًَ ْف َه ُم
ٌ ُ ُه َى ًَ ْد ُز ٌض َول ٌْم ًَ ْف َه ْم
ٌ ل ٌم ًدز
dia belum belajar dan dia belum
dia belajar, dia mengerti
mengerti
َ ُ ُ َ َْ ُُ َْ َ
ٌأه ُخ ْم ج ْددل ْى ٌن َب ُْ ِت ْي ٌدل ْىا َب ُْ ِت ْي
ٌ ٌل جد
kalian memasuki rumahku jangan memasuki rumahku
b. Harf Jazm yang men-Jazm-kan dua fi‟il yaitu: =( ِإ ْ ٌنjika), ً ٌ ْ =( َم
َ َ
siapa), =( َماapa), =( َم ْه َماjangan), =( َم َتىkapan), ان ٌ َ ًَّ =( أkapan), ً ٌ َ ًْ أ
َ َّ َ ُ
(= dimana), =( أ ًْ َى َماdimana saja), =( أوىdarimana), =( َح ُْش َما
َ َ
darimana saja), =( ه ُْ َف َماbagaimana saja), ي ٌُّ =( أyang mana).
Contoh I :
ُ َْ َ َْ
ٌ =( أه َذ ح ِْ َم ٌُل ِب َِ َمل ؛ أه َذ ج ْج َصengkau mengerjakan suatu pekerjaan;
ٌي ِب ِه
engkau akan dibalas dengannya)
ُ َ
ٌِإ ْن ح ِْ َم ٌْل ِب ٌَِ َمل ج ْج ٌَص ِب ِه (= jika engkau mengerjakan suatu pekerjaan,
engkau akan dibalas dengannya)
Contoh II :
َْ ْ َْ ُ ْ
ٌي كل َب ُه
ٌ للا يه ِد
ٌ للا ؛
ِ ب ٌ ِ =( ُه َ ٌى ًُؤ ِم ٌُىdia beriman kepada Allah; Allah menunjuki
hatinya)
َْ ْ
ًٌ ِباهللِ َي ْه ٌِد كل َب ُه
ٌ ْ َم ًْ ًُؤ ِم (= siapa yang beriman kepada Allah, Dia akan
menunjuki hatinya)
Contoh III :
- 90 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ ُ َ َ ُ َ َْ
ٌ =( أه ُخ ٌْم ج ْف َِل ْى ٌن ِم ًْ د ْحر ؛kalian melakukan suatu kebaikan; Allah
للا ٌَ ِْل ُم ٌُه
mengetahuinya)
ُ ً َد ْحرٌ ٌَ ِْ َل ْم ٌُه
ٌللا
ُ َ
ٌ ْ َما ج ْف َِل ْىا ِم (= kebaikan apa saja yang kalian lakukan,
Allah mengetahuinya)
Contoh IV :
َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ ْ َن
ٌللا ؛ أه ُخ ْم ج ْف ِل ُح ْىن ٌ أهخم جخلى (= kalian bertaqwa kepada Allah; kalian
beruntung)
ُ َ َ
ٌ َم َتى ج َّخ ُلىا
للا ج ْف ِل ُح ْىا (= kapan kalian bertaqwa kepada Allah, kalian
bertuntung)
Contoh V :
ْ ْ
ٌان ؛ ُه َما ًُذ َد َم ِانٌ ِ ُه َما ًَر َه َب (= mereka berdua pergi; mereka berdua
dilayani)
ْ ْ َ
أ ًْ َى َما ًَر َه َبا ًُذ َد َما (= kemana saja mereka berdua pergi, akan
dilayani)
Contoh VI :
َ ُ َ َ َْ
ذ ج ْل َسٌأ ِه َخ ًابا ؛ح ْظ َخ ِف ُْ ٌُد ِم ْن َها
ٌ أه (= engkau membaca sebuah buku; engkau
memperoleh manfaat darinya)
َ ْ َ َ
ٌ أ ُّي ِه َخابٌ ج ْل َسٌأ ح ْظ َخ ِف ٌْد ِم ْن َها (= buku apa saja yang engkau baca, engkau
akan memperoleh manfaat)
LATIHAN SOAL
Rubah fi‟il-fi‟il ini menjadi manshûb dan majzûm dengan
menambahkan salah satu dari amil-amil nashab dan Jazm.
ُ Amil Jazm ُ Amil Nashab ُ Kalimat fi’il
ْ
ٌ ٌ ًٌل َِ َب ِان
ٌ ٌ ًُ َج ِاه ُد ْو َ ٌن
َ َ
ٌ ٌ ح ْظل ِم ْح َ ٌن
ُ
ٌ ٌ ًُ َلا ِجل ْى َ ٌن
- 91 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
ٌ ٌ َت ْه َخ ِدي
ُ َّ
ٌ ٌ ـ ِلي ج
ٌ ٌ ًَ ْىجح ِ ٌ
ان َ َ
ٌ ٌ ٌَ ْظ َعى
ْ
ٌ ٌ ٌَٔ ُصوٌ
ٌ ٌ ًَ ْس َض ى
ُ
ٌ ٌ ًَ ْىٌ ٌُس
ْ
ٌ ٌ ًَى ُخ ُ ٌ
ب
َ
ٌ ٌ ٌَ ْظأ ٌٌُ
ُ َ
ٌ ٌ ًَ ْددال ِ ٌن
ٌ ٌ َي ْه ِدي
ْ
ٌ ٌ ٌَٔ ُصوٌ
ٌ ٌ ًَ ْس ُش ُك ْى َ ٌن
َ ْ
ٌ ٌ حؼ َسِب ْح َ ٌن
ٌ ٌ ًَ ْى َهى
ٌ ٌ َج ْج ِل ُظ ْى َ ٌن
َْ
ٌ ٌ جر َه َب ِ ٌ
ان
- 92 -
Pengantar Ilmu Nahwu
PERTEMUAN KE-27
َع َدد
Bilangan
Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar
dari 'Adad (Bilangan):
َ َّ ٌ
1 ٌاحدِ و 6 ٌط ٌخت ِ
ْ
2 ٌِاز َى ِان 7 َط ْب ٌَِ ٌت
ََ َ َ
3 ٌزال ٌزت 8 ٌز َما ِه ٌَُت
َ
4 ٌأ ْزَب ٌَِت َ
9 ٌِح ْظ ٌِت
َ َ
5 ٌ َ د ْم
ٌظت 10 ٌؼ ٌَسة ٌ َُ
Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar 'Adad tersebut
akan mengalami sedikit perubahan dengan ketentuan sebagai
berikut:
Bilangan 1 (ٌ َ)و ِاحدterletak di belakang Isim Mufrad dan
ْ
bilangan 2 (ٌ ِ)از َى ِانterletak di belakang Isim Mutsannâ. Bila Isim yang
dibilangnya itu adalah Muannats maka bentuknya pun menjadi
Muannats.
Contoh:
Isim Mudzakkar Isim Muannats
َ ََ َ َ َّ َ َ
ٌكلم و ِاحد = sebuah pena ٌمجلت و ِاحدة = sebuah majalah
ْ َ ََ ََْ َ َّ َ
ٌان از َى ِان
ٌ ِ كلم = 2 buah pena ٌ ِ َمجلخ ِان ازيخ
ان = 2 buah majalah
Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jama‟. Bila Isim
Jama‟ tersebut adalah Mudzakkar maka bentuk 'Adad-nya adalah
Muannats, sedang bila Isim Jama‟ tersebut adalah Muannats maka
bentuk 'Adad-nya adalah Mudzakkar:
Jama’ Mudzakkar Jama’ Muannats
َ ْ َ ُ ََ َ َّ َ َ ُ َ َ
ٌزالزت أكالم = 3 pena ٌزالر مجالث = 3 majalah
- 93 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ َْ ُ َ َّ َ
ٌأ ْزَب َِت أكالم = 4 pena ٌأ ْزَب ُّ َم َجالث = 4 majalah
َ َْ ُ َ َّ ُ َد ْم
ٌد ْم َظت أكالم = 5 pena ٌع َم َجالث = 5 majalah
َ َْ ُ َّ
ٌِط َّخت ٌأكالم = 6 pena ٌِط ُّذ َم َجالث = 6 majalah
َ َْ ُ َّ
ٌَط ْب َِت أكالم = 7 pena ٌَط ْب ُّ َم َجالث = 7 majalah
َ َْ ُ َ َّ َ
ٌز َما ِه َُت أكالم = 8 pena ٌز َما ِوي َم َجالث = 8 majalah
َ َْ ُ َّ
ٌِح ْظ َِت أكالم = 9 pena ٌِح ْظ ُّ َم َجالث = 9 majalah
َ َْ ُ ْ َّ ْ
ٌَُؼ َسة أكالم = 10 pena ٌَُؼ ُس َم َجالث = 10 majalah
Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan
Isim Mufrad (Isim Tunggal) meskipun jumlahnya adalah Jama‟
(banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan Muannatsnya serta tanda
baris fathah di akhir setiap katanya:
Isim Mudzakkar Isim Muannats
ًَأ َح َد َُ َؼ َس َك َلما = 11
ً َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ
= ِإحدي ُؼسة مجل ٌت11
ََ َ ْ ً َّ َ ْ َْ
ِاز َىا َُؼ َس كل ًما = 12 ٌِازي َخا َُؼ َسة َم َجلت = 12
ََ َ َ ََ َ ً َّ َ ْ َ َ َ
زالزت َُؼ َس كل ًما = 13 زالر َُؼ َسة َم َجل ٌت = 13
ََ َ َ َ ً َّ َ ْ َ َ َ ْ َ
أ ْزَب َِت َُؼ َس كل ًما = 14 ؼ َسة َم َجل ٌت ٌ ُ ّأزب = 14
ََ َ َ َ ً َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ
د ْم َظت َُؼ َس كل ًما = 15 دمع ُؼسة مجل ٌت = 15
ََ َ َ ً َّ َ ْ
ِط َّخت َُؼ َس كل ًما = 16 ِط َّذ َُؼ َسة َم َجل ٌت = 16
ََ َ َ ً َّ َ ْ
َط ْب َِت َُؼ َس كل ًما = 17 َط ْب َّ َُؼ َسة َم َجل ٌت = 17
ََ َ َ َ ً َّ َ ْ َ
ز َما ِه َُت َُؼ َس كل ًما = 18 ز َما ِو َي َُؼ َسة ٌَم َجل ٌت = 18
ََ َ َ ً َّ َ ْ
ِح ْظ َِت َُؼ َس كل ًما = 19 ِح ْظ َّ َُؼ َسة َم َجل ٌت
= 19
Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni
Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim Mudzakkar maupun
Muannats.
Contoh:
Isim Mudzakkar Isim Muannats
ًُِ ْؼ ُس ْو َن ٌَك َلما = 20
ً َّ َ َ َ ْ ُ ْ
ُِؼسون مجل ٌت = 20
ََ َ َُ َ ً َّ َ ُ َ َ
زالز ْىن كل ًما = 30 ٌزالز ْىن َم َجلت = 30
- 94 -
Pengantar Ilmu Nahwu
ََ َ َ ً َّ َ َ
أ ْزَب ُِ ْىن كل ًما = 40 أ ْزَب ُِ ْىن َم َجل ٌت = 40
ََ َ َ ً َّ َ َ
د ْم ُظ ْىن كل ًما = 50 د ْم ُظ ْىن َم َجل ٌت
= 50
Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum
angka puluhannya; dan perubahan bentuk (Mudzakkar atau
Muannats) angka satuan tersebut mengikuti perubahan bentuk Isim
yang dihitungnya dengan pola seperti berikut:
Isim Mudzakkar Isim Muannats
ً = َو ِاحد َو ُِ ْؼ ُس ْو َن َك َلما21 ً َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ
= و ِاحدة و ُِؼ ٌسون مجل ٌت21
ََ ْ ْ ً َّ ْ َْ
ِاز َى ِان َو ُِؼ ُس ْو َن كل ًما = 22 ٌِازي َخ ِان َو ُِؼ ُس ْو َن َم َجلت = 22
ََ ْ ََ َ ً َّ ْ َ َ
زالزت َو ُِؼ ُس ْو َن كل ًما = 23 زالر َو ُِؼ ُس ْو َن َم َجل ٌت = 23
ََ ْ َ ً َّ َ ْ َ
أ ْزَب َِت َو ُِؼ ُس ْو َن كل ًما = 24 أ ْزَبّ َُؼ َسة َم َجل ٌت = 24
ََ َ َُ َ ً َّ َ ُ َ َ
َو ِاحدٌ َوزالز ْىن كل ًما = 31 َو ِاح َدة َوزالز ْىن َم َجل ٌت = 31
ََ َ َُ َ ْ ً َّ َ ُ َ َ َْ
ِاز َى ِان َوزالز ْىن كل ًما = 32 ِازي َخ ِان َوزالز ْىن َم َجل ٌت = 32
ََ َ َُ َ ََ َ ً َّ َ ُ َ َ َ َ
زالزت َوزالز ْىن كل ًما = 33 زالر َوزالز ْىن َم َجل ٌت = 33
ََ َ َُ َ َ ً َّ َ ُ َ َ َ
أ ْزَب َِت َوزالز ْىن ك ٌل ًما
= 34 أ ْزَبّ َوزالز ْىن َم َجل ٌت
= 34
Bilangan ratusan dan ribuan terletak di depan puluhan dan
satuannya.
Isim Mudzakkar Isim Muannats
ََ ُ َ َّ َ َ ُ َ
ٌِمابت كلم = 100 ٌِمابت مجلت = 100
ََ ََ ُ َ َّ َّ ُ َ
ِمابت كلم َوكل ٌم = 101 ِمابت َم َجلت َو َم َج ٌل ٌت = 101
َ َْ ُ ْ َُ َّ ْ َُ
ٌِمابت َو َُؼ َسة أكالم = 110 ٌِمابت َو َُؼ ُس َم َجالث = 110
ََ َ َّ َ
ٌِماب َخا كلم = 200 ٌِماب َخا َم َجلت = 200
ََ َ َُ َ َ ً َّ َ ُ َ َ َ
ِماب َخا َوزالز ْىن كل ًما = 230 ِماب َخا َوزالز ْىن َم َجل ٌت = 230
ََ َ ُ َ َ َّ َ َُ َ
زالر ِمابت كل ًما = 300 ٌزالر ِم ٌابت َم َجلت = 300
ََ ُ َْ َّ ُ ْ َ
ٌألف كلم = 1000 = 1000 ٌألف َم َجلت
Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga,
kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit perubahan bentuk
sebagai berikut:
- 95 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
َ
ٌٌُ أ َّو = pertama ٌ ُ َط ِاد
ض = ke enam
َ
زا ِوي = ke dua ٌُّ ط ِاب ٌَ = ke tujuh
ُ َ َ
ٌ ز ِال
ض = ke tiga ٌ ُ ز ِام
ً = ke delapan
َ
ٌُّ َز ِاب = ke empat ٌُّ اط ِ ج = ke sembilan
َ َ
ٌ ُ د ْم
ع = ke lima اػ ٌُس ِ ُ
= ke sepuluh
Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk
Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim Mudzakkar dan
Muannats yang di depannya:
َ ْ ُ َ ْ Isim Mudzakkar
ٌٌُ لا َّو َ ُْ ْ ُ َ ْ ُ ْ
Isim Muannats
= البابBab Pertama = الٔسفت لاولىKamar Pertama
َّ ُ َ ْ ُ َّ ُ َ ُ ْ
ٌاب الشا ِو ْي الب = Bab Kedua ٌ = الٔ ْسفت الشا ِه َُتKamar Kedua
ُ َّ ُ َ ْ ُ َ َّ ُ َ ُ ْ
ٌ الباب الش ِال
ض = Bab Ketiga = الٔ ْسفت الش ِالش ٌتKamar Ketiga
ٌُّ الس ِاب
َّ ابُ ْال َب = Bab Keempat
ُ َّ ُ َ ْ ُ ْ
الس ِاب َِ ٌت = الٔسفتKamar Keempat
Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh,
dst) maka hanya angka satuannya saja yang mengikuti perubahan
bentuk seperti di atas.
Contoh:
َاب ْال َح ِاد َي َُ َؼ ٌس ْ
ٌ ُ ال َب = Bab Kesebelas
َ َّ ُ َ ْ
ٌاب الشا ِو َي َُؼ َس الب = Bab Kedua Belas
َاب ْالِ ْؼ ُس ْو ٌن َ ْ
ِ ُ الب = Bab Kedua Puluh
ْ ْ ُ َ َّ ُ َ ُ ْ
الٔ ْسفت الش ِالشت َوال ِِؼ ُس ْو َ ٌن = Kamar Kedua Puluh Tiga
ّ الظاد َط ُت َو َُ ُْ
الظ ُّخ ْى َ ٌن
ِ ِ َّ الٔ ْسفت = Kamar Keenam Puluh Enam
ُ َ ْ ُ َّ ُ َ ُ ْ
الٔ ْسفت الش ِام َىت َو ِاْلاب ٌت = Kamar Keseratus Delapan
LATIHAN SOAL
Isilah kolom yang ksosong di bawah ini dengan bilangan
bahasa arab sesuai dengan kaidah bahasa Arab yang benar, dengan
memperhatikan aturan mudzakkar dan muannats.
- 96 -
Pengantar Ilmu Nahwu
َ
ma’dud kata ُِكتاب
ma’dud kata ُ( َس َّي َارةmuannats) Angka
(mudzakkar)
1
2
5
9
14
17
22
32
22
25
96
31
34
36
48
55
76
143
356
1996
214
2215
3123
- 97 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
PERTEMUAN KE-28
َّ
ُ الت َى ِاب ُ ُع
Gandengan
َّ secara bahasa bisa bermakna gandengan, yakni dua isim
ٌُّ الخ َى ٌِاب
yang berurutan dengan isim yang pertama sebagai penggandeng dan
isim kedua yang digandeng. Ada empat macam gandengan, Jenis-
jenis gandengan ini diuraikan dalam tabel berikut.
َّ
ُ الت َى ِاب ُُع
Yang digandeng Penggandeng Jenis
َ
ٌو ِْذ ٌ ٌَم ْى ُِ ْىث
ٌالى ِْ ُذ
َّ
Sifat Yang disifati
ٌٌَب َد ُم ْب َدٌ ِم ْى ٌُه ْ
ٌٌُ ال َب َد
Pengganti Yang diganti
َ َّ َ
ٌج ْى ِه ُْد ٌَمؤهد
ٌالخ ْى ِه ُْ ُد
َّ
Penguat Yang dikuatkan
َ ُ
ٌَُوف ٌَم ِْو ْىف ُ َ ْ
ٌال َِوف
Sambungan Yang disambung
Penggandeng dan yang digandeng mempunyai sifat atau
hukum yang sama dalam hal I‟râb (perubahan baris).
1. Sifat
Pembahasan mengenai sifat ini sudah pernah dikemukakan
di pembahasan sebelumnya mengenai Sifat - Maushûf (Sifat dan
Yang Disifati).
- 98 -
Pengantar Ilmu Nahwu
2. Pengganti
Gandengan dengan isim kedua mengulang isim pertama,
dengan pola sebagai berikut.
Sifat Pengganti Kalimat Arti
3. Penegas
Gandengan dengan isim kedua menegaskan (hiperbolik) isim
pertama, dengan kata-kata penegas berikut.
Jenis Penegas Kalimat Arti
- 99 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
4. Sambungan dengan Hurûf ‘Athaf
Isim kedua disambungkan pada isim pertama dengan kata-
kata sambung sebagai berikut.
Hurûf ‘Athaf Arti Hurûf ‘Athaf Arti
ٌ َ ٌو Dan َّإما Atau, adakalanya
َ
ٌ
ف Lalu, kemudian بل Tetapi, bahkan
ٌَّ
زم Kemudian (lama) ل Tidak, bukan
أو Atau ًلى Tetapi, melainkan
أم Atau, ataukah حتى Sehingga, sampai
Pola gandengan:
َ ُ
Isim 2 َُح ْرف َعطف Isim 1
Contoh:
ٌ = ظاء محمد و ُليtelah datang Muhammad dan Ali
Polanya adalah:
َ ُ
Isim 2 َُح ْرف َعطف Isim 1
ٌُلي ُو ٌمحمد
Untuk selanjutnya berikan contoh-contoh lain dengan hurûf
„athaf.
LATIHAN SOAL
Berilah harakat dan dan jelaskan terdapat jenis gandengan
apa dalam kalimat-kalimat berikut!
Jenis Gandengan (Tawabi’) Kalimat
ٌ هجح جلمُر مجتهد
طلوذ وزدة ظمُلت
ٌ فسحذ بيذ فابصة
ٌ أحب جلمُرا مجتهدا
- 100 -
Pengantar Ilmu Nahwu
كوفذ وزدة ظمُلت ٌ
اهدها الـسان اْلظخلُم ٌ
حلس أدىن محمد ٌ
كسأث الىخاب هـفه ٌ
طمِذ لاطخاذ هـُحخه ٌ
كبلذ لاطخاذ هفظه ٌ
ظلع الخلمُر ُُىه ٌ
حلس الخالمُر ولهم ٌ
ّ
وُلم آدم لاطماء ولها ٌ
وأجىوي بأهلىم أظمِحن ٌ
إن للا ومالبىخه ًـلىن ُلى الىبي ٌ
حلسث لاطخاذة فالخلمُرة ٌ
دسط اْلدًس زم اْلىًف ٌ
ٓبذ فاهمت أو مؤٍم ٌ
ما طفس بىس بل أحمد ٌ
هرا كلم ل مسطم ٌ
ُ ْ
ال ِق َر َاءاث
BACAAN-BACAAN
Untuk Latihan
(ُ )1
العربيت الفصيحت وأثرها
وؼأث اللٔت الِسبُت في ظصٍسة الِسب كبل إلاطالم ،ووان الِسب كبابل مخفسكت ،وواهذ
لبِم اللبابل لهجاث داؿت بها .وواهذ لْادخالفاث كلُلت بحن جلً اللهجاث .وواهذ للِسب
لٔت مؼترهت ،هي اللٔت الِسبُت الفـُحت ،لٔت الؼِس والخوابت ،التي وان الِسب ًخحدزىن
بها .زم ظاء إلاطالم ،وأهصٌ للا اللسآن الىسٍم ،باللٔت الِسبُت الفـُحت .كاٌ للا حِالى( :إها
أهصلىاه كس ًآها ُسبُا لِلىم حِللىن)ٌ .
أُوى اللسآن الىسٍم بِم لالفاي الِسبُت اللدًمت مِاوي ظدًدة ،وظاء بأطالُب
طببا في وؼأة ُلىم اللٔت الِسبُت؛ والىحى ظدًدة ،لم حِسفها الِسبُت مً كبل .ووان اللسآن ً
والـسف ،والبالٓت ،والِلىم إلاطالمُت ،هِلم الخفظحر والحدًض والفله وٓحرهاٌ .
أزسث اللٔت الِسبُت في لٔاث الؼِىب إلاطالمُت ،والفازطُت ولازدًت والظىاحلُت،
هشحرا مً لالفاي ،وهخب هشحر مً جلً اللٔاث بالحسف الِسبي .واكتركذ لٔاث فأكسكتها ً
أدسي بِم لالفاي الِسبُت ،مشل :إلاهجلحزًت والفسوظُت وإلاطباهُتٌ .
(ُ )2
فصل في صالة الجماعت ُ
أي في بُان ما ًخِلم بالـالة مً حُض الجماُت مً ػسوهها وآدابها ومىسوهاتها
ومظلواتها وحلُلت الجماُت هىا لْازجبان الحاؿل بحن إلامام واْلأمىم ولى واحدا وهي مً
دـابف هره لامت والجمِت والُِدًً والىظىفحن ولْاطدظلاء .كاٌ اْلىاوي وحىمت
مؼسوُُتها كُام هٌام لالفت بحن اْلـلحن ولرا ػسُذ اْلظاظد في اْلحاٌ لُحـل الخِاهد
- 102 -
Pengantar Ilmu Nahwu
بالللاء في أوكاث الـالة بحن الجحران وِلهه كد ٌِلم الجاهل مً الِالم ما ًجهله مً أحيامها
وِلن مساجب الىاض مخفاوجت في الِبادة فخِىد بسهت اليامل ُلى الىاكف فخىمل ؿالة
الجمُّ.اه وكد وزد في فللها أحادًض هشحرة منها الخبر اْلخفم ُلُه ْلاحي ومنها ما زواه الوبراوي
ًُ أوع مً مص ى إلى ؿالة مىخىبت في الجماُت فهي هحجت ومً مص ى إلى الـالة جوىَ فهي
هِمسة هافلتٌ .
ومنها ما زواه الترمري ًُ أوع أًلا مً ؿلى أزبِحن ًىما في ظماُت ًدزن الخىبحرة
لاولى هخب له بساءجان بساءة مً الىاز وبساءة مً الىفاق ٌ
وفي ( اْلىح الظيُت ُلى الىؿُت اْلخبىلُت ) لللوب الؼِساوي ما هـه وكد وان
الظلف ٌِدون فىاث ؿالة الجماُت مـِبت
(ُ )3
لاسالم والطهارة
دُا إلاطالم إلى الىٌافت والوهازة .كاٌ حِالى( :إن للا ًحب الخىابحن وٍحب
اْلخوهسًٍ) .وكاٌ ؿلى للا ُلُه وطلم( :الوهىز ػوس إلاًمان) .وأهصٌ للا اْلاء مً الظماء؛
لُخوهس به إلاوظان .كاٌ حِالى( :وٍجزٌ ُلُىم مً الظماء ماء لُوهسهم به) .وحض إلاطالم
اْلظلم ُلى هٌافت ظظده وملبظه ومظىىه ،والبِئت التي ٌِِؽ فيهاٌ .
ًخىكأ اْلظلم في الُىم دمع مساث للـالة .كاٌ السطىٌ ؿلى للا ُلُه وطلم( :ل
كساءة اللسآن ،والوىاف ًلبل للا ؿالة بٔحر ههىز) .هما ًخىكأ ِلداء ُباداث أدسي ،مشلٌ :
حىٌ البِذ .وُىد الىكىء ٌٔظل إلاوظان وظهه ،وٍدًه ،وزظلُه .كاٌ للا حِالىً( :ا أيها
الرًً آمىىا إذا كمخم إلى الـالة فآظلىا وظىهىم وأًدًىم إلى اْلسافم وامسحىا بسءوطىم
وأزظلىم إلى الىِبحن) .إن الىكىء هٌافت مظخمسة للجظمً ،خىسز في الُىم ٌ
هشحرا؛ فحزًل
لاوطاخٌ .
ل ًىخفي اْلظلم بالىكىء وحده ،بل ًلُف إلى ذلً الٔظل؛ لىٌافت الجظم وله.
ؤَدظل اْلظلم مً الجىابت ،ولـالة الجمِت ،لـالة الُِدًً .كاٌ السطىٌ ؿلى للا ُلُه
(ُ )5
كاليمنتان الجنىبيت ُ
والُمىخان زالض أهبر ظصٍسة في الِالم بِد ظصٍسة ظسٍالهد ودظصٍسة بابىا اْلىظىدة
أًلا في إبىدوهِظُا .هره الجصٍسة حؼمل دمع محافٌاث والُمىخان الؼسكُت ووالُمىخان
الٔسبُت ووالُمىخان الىطوى ووالُمىخان الجىىبُت ووالُمىخان الؼمالُتٌ .
- 107 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
Sumber Bacaan
- 108 -
Pengantar Ilmu Nahwu
Tentang Penulis
- 109 -
Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa
2. Terbaik I Olimpiade Matematika di MA Ma'arif NU Kencong
Jember 2008
3. Terbaik I Lomba Nasyid di STAI Rakha Pada Acara Gebyar
Rajabiyah 2010
4. Terbaik I Lomba Debat Ilmiah di STIQ Amuntai 2010
5. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada STQ Tingkat
Kotamadya Banjarmasin 2011
6. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Arab Pada STQ Tingkat
Kab. Gunung Mas 2011
7. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Provinsi Kal-Sel 2012
8. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada STQN
Tingkat Provinsi Kal-Sel 2013
9. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Provinsi Kal-Sel 2014
10. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Provinsi Kal-Sel 2015
11. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Provinsi Kal-Sel 2016
12. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Provinsi Kal-Sel 2017
13. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Kab. HSU 2012
14. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Kab. HSU 2013
15. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Kab. HSU 2014
16. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Kab. Banjar 2015
17. Terbaik I Musabaqah Tafsir Quran B. Inggris Pada MTQ Tingkat
Kab. HSU 2016.
18. Terbaik I Musabaqah Fahmil Qur'an Pada MTQ TIngkat Kab.
Barsel 2012
- 110 -
Pengantar Ilmu Nahwu
19. Terbaik I Lomba Nasyid Se GERBANGMASKU di STAIFAS
Kencong 2009
20. Terbaik II Lomba Cerdas Cermat Tingkat Gugus di Kec. Rio
Pakava Sul Teng 2002
21. Terbaik II Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kec. Dolo Donggala
2003
22. Terbaik II Musabaqah Qiraatul Kutub di Pon-Pes Assunniyyah
Kencong 2009
23. Terbaik II Lomba Pidato B. Arab di STAI Rakha Dalam acara
Gebyar Rajabiyah 2010
24. Terbaik II Lomba Pidato B. Arab di STAI Rakha Dalam acara
Gebyar Maulid 2010
25. Terbaik II MHQ cabang 5 Juz di STIQ Amuntai 2011
26. Terbaik II Musabaqah Hifzhil Quran Cabang 10 Juz pada MTQ
Tingkat Kab. Bar-Tim 2012
27. Terbaik III Olimpiade Matematika di MA Ma'arif NU Kencong
Jember 2007
28. Terbaik III MHQ Cabang 1 Juz di STIQ Amuntai 2009
29. Terbaik III MHQ Cabang 1 Juz di STIQ Amuntai 2010
30. Terbaik III Musabaqah Tafsir Quran Pada STQ Tingkat Provinsi
Kal-Sel 2011
Saat ini ia ditemani oleh istri tercinta Desti Daniaty, S.Hum
(panggilan- Nuriah), dan 2 orang putri tersayang Siti Khadijah Asy-
Syifa dan Siti Aisyah Asy-Syifa.
Untuk saat ini penulis adalah salah satu dosen di STIQ
Amuntai, yang juga bergabung sebagai anggota IMLA (Ittihadu
Mudarrisi al-Lughat Al-„Arabiyyah atau Ikatan Guru Bahasa Arab
cabang Hulu Sungai Utara. Di samping itu, penulis juga mengabdi
di MA NIPA RAKHA Amuntai dan di Daru Tahfizh Alquran Asy-
Syifa di Jumba.
- 111 -