ANALISIS SEDIAAN
“SPEKTROFOTOMETRI FLUORESENSI”
OLEH
KELOMPOK 1
FAKULTAS KESEHATAN
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Farmakoterapi 1 ini. Penulis berharap agar Tugas ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca tentang “SPEKTROFOTOMETRI FLUORESENSI ”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu apt. Christin A. Beama S. Farm, M. Farm
selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Sediaan karena tugas yang diberikan juga telah
menambah pengetahuan dan wawasan penulis.
Penulis menyadari Tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI......................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.3. TUJUAN......................................................................................................................4
3.1. KESIMPULAN.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1 Sumber Sinar
Lampu merkuri dan lampu xenon merupakan sumber radiasi yang paling
sering digunakan. Emisi lampu xenon terdistribusi pada kisaran panjang
gelombang yang luas, sementara itu emisi lampu merkuri memberikan
intensitas yang sangat tinggi pada daerah panjang gelombang tertentu
yaitu didaerah 254 nm dan 366 nm, sehingga sangat sesuai untuk radiasi
eksitasi.
2 Penyaringan Eksitasi
Kebanyakan fluorometer berupa penyaring kaca yang akan
mentransmisikan sinar panjang gelombang yang dikehendaki dan akan
menyerap semua radiasi yang lain. Penyaring-penyaring kaca ini akan
menstramisikan pita radiasi dengan lebar antara 50 – 100 nm.
3 Wadah Sampel
Wadah sampel ada dua jenis yaitu gelas dan kuarsa. Wadah sampel dari
kuarsa harus digunakan pada panjang gelombang di bawah 320 nm.
4 Sinar Emisi dan Penyaringan Sekunder
Sinar fluoresen diemisikan ke segala arah oleh sampel. Beberapa sinar
yang ditransmisikan akan dihamburkan (scattered) dalam arah ini dan
sinar yang tidak diharapkan ini akan dihilangkan dengan penyaring
fluoresensi kedua yang dipilih sedemikian rupa sehingga penyaring
kedua ini akan mentransmisikan secara maksimal.
. Spektrofluorometer
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Sifat fotoluminisensi senyawa yaitu senyawa kimia tersebut dapat diekstasikan
oleh cahaya dan kemudian memancarkan kembali sinar yang panjang
gelombangnya sama atau berbeda dengan panjang gelombang semula (panjang
gelombang eksitasi).
2. Variabel-variabel yang mempengaruhi fluoresensi dan fosforesensi yaitu hasil
kuantum (efisiensi kuantum, quantum yield), pengaruh kekakuan struktur,
pengaruh pelarut, pengaruh suhu, pengaruh PH, pengaruh oksigen terlarut,
pemadaman sendiri (self quenching) dan penyerapan sendiri
3. Senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan rangkap konjugasi ini merupakan
calon (kandidat) senyawa yang mampu berfluoresensi
4. Metode fluorosensi dan fosforisensi digunakan secara luas untuk analisis obat
baik alam bentuk sediaan atau dalam sampel hayati. Hal ini terbukti dari
banyaknya senyawa obat yang ditetapkan dengan metode ini.
5. Sistem instrumentasi fluorometri adalah fluorometer penyaring dan
spektrofluorometer
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, Ibnu Gholib., Abdul Rohman.2012.Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar