HIPOGLIKEMIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Kegawatdaruratan
Oleh:
2014901110083
Definisi
Hipoglikemia merupakan suatu kegagalan dalam mencapai batas normal kadar glukosa darah
(Kedia, 2011).
Hipoglikemia merupakan suatu keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl (Mc Naughton,
2011).
Etilogi
Manifestasi klinis
Dosis pemberian insulin yang
kurang tepat, kurangnya asupan Tanda dan gejala hipoglikemia menurut Setyohadi
karbohidrat karena menunda atau (2012) antara lain:
melewatkan makan, konsumsi alkohol, 1. Adrenergik seperti: pucat, keringat dingin,
peningkatan pemanfaatan karbohidrat takikardi, gemetar, lapar, cemas, gelisah, sakit
karena latihan atau penurunan berat kepala, mengantuk.
badan (Kedia, 2011). 2. Neuroglikopenia seperti bingung, bicara tidak
jelas, perubahan sikap perilaku, lemah,
disorientasi, penurunan kesadaran, kejang,
penurunan terhadap stimulus bahaya
(Setyohadi, 2012)
Komplikasi Penatalaksanaan
Gangguan tingkat kesadaran Menurut Kedia (2011), Hipoglikemia ringan mudah
Gangguan pernafasan diobati dengan asupan karbohidrat seperti minuman yang
Kerusakan otak akut
mengandung glukosa, tablet glukosa, atau mengkonsumsi
Gangguan neuropsikologis
makanan rigan. Dalam Setyohadi (2012), pada minuman
sedang sampai berat
yang mengandung glukosa, dapat diberikan larutan glukosa
Kerusakan otak yang
permanen murni 20- 30 gram (1 ½ -2 sendok makan). Pada
Koma sampai kematian hipoglikemia berat membutuhkan bantuan eksternal seperti
(Jevon, 2010 dan Kedia, dekstrosa atau glukagon
2011)
Pemeriksaan penunjang
1. Gula darah puasa
Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram oral) dan
nilai normalnya antara 70- 110 mg/dl.
2. Gula darah 2 jam post prandial
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2 jam
3. HBA1c
Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah untuk memperoleh kadar gula darah yang
sesungguhnya karena pasien tidak dapat mengontrol hasil tes dalam waktu 2- 3 bulan. HBA1c
menunjukkan kadar hemoglobin terglikosilasi yang pada orang normal antara 4- 6%. Semakin
tinggi maka akan menunjukkan bahwa orang tersebut menderita DM dan beresiko terjadinya
komplikasi.
4. Elektrolit, tejadi peningkatan creatinin jika fungsi ginjalnya telah terganggu
5. Leukosit, terjadi peningkatan jika sampai terjadi infeksi (Hardisman, 2014).