Anda di halaman 1dari 9

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT

DOSEN:

Drs. Noor Syamsu Hidayat, MM

OLEH:

M. JAGAD NUGRAYANA WIDAGDO

(19B505043026)
 

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK 

TRISAKTI

2021

KOMPENSASI DAN BALAS JASA

A. KOMPENSASI
Pengetian
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun non fisik.
Kompensasi juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang
pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan
dalam bentuk uang atau barang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuan Kompensasi
Tujuan dalam memberikan kompensasi kepada karyawannya, seperti berikut ini :
a. Mempertahankan Karyawan Berprestasi yang Sudah Ada
Tujuan pertama adalah mempertahankan karyawan yang dianggap potensial
dan berkualitas untuk bisa tetap bekerja. Hal tersebut berguna untuk mencegah
tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi. 
b. Mendapatkan Karyawan yang Berkualitas
Salah satu cara agar sebuah perusahaan atau organisasi mendapatkan
karyawan atau calon pelamar yang berkualitas adalah dengan memberikan
tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dibandingkan dengan
perusahaan/organisasi lain.
c. Menjamin Adanya Keadilan dalam Perusahaan
Tujuan lainnya adalah menjamin terpenuhinya keadilan dalam hubungan
antara manajemen dan karyawan. Ini juga bertujuan sebagai balas jasa
organisasi atas apa saja yang sudah dilakukan atau diabdikan seorang
karyawan kepada perusahaan. Jadi, keadilan dalam pemberian upah, bonus,
insentif, dll dalam perusahaan mutlak dipertimbangkan oleh perusahaan.
d. Mengefisiensi Biaya
Tujuan yang satu ini dimaksudkan, jika sebuah perusahaan merencanakan atau
mengadakan program kompensasi yang rasional, maka akan membantu
perusahaan atau organisasi tersebut mendapatkan dan mempertahankan
sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah, insentif,
bonus, dll yang kompetitif, perusahaan akan memperoleh keseimbangan dari
etos kerja karyawan yang meningkat. 
e. Memenuhi Administrasi Legalitas
Dalam administrasi kompensasi yang seharusnya ada di setiap perusahaan
juga terdapat batasan legalitas yang diatur oleh pemerintah dalam sebuah
undang-undang. Jadi, pengadaan administrasi ini dalam sebuah perusahaan
juga bertujuan untuk memenuhi administrasi legalitas.
f. Memicu Adanya Perubahan Perilaku dan Sikap yang Semakin Baik
Tujuan yang diharapkan perusahaan dari adanya kompensasi yang layak dan
adil kepada karyawan adalah karyawan dapat memiliki sikap dan perilaku
yang baik dan dapat menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja.
Kerja yang baik, kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-
perilaku lainnya yang dapat meningkat berkat dihargai melalui fasilitas yang
efektif dari perusahaan/organisasi. 
Proses Kompensasi
Menurut Hani Handoko proses kompensasi adalah suatu jaringan berbagai sub proses
yang kompleks dengan maksud untuk memberikan balas jasa terhadap karyawan bagi
pelaksana pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi
kerja yang diinginkan.
Jenis-Jenis Kompensasi
Terdapat beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan atau member
dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Berikut ini jenis-jenis kompensasi yang
diberikan kepada karyawan: 
a. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung adalah segala macam imbalan yang berwujud uang
seperti gaji, macam-macam tunjangan, THR, insentif, komisi, bonus,
pembayaran prestasi, pembagian laba perusahaan, dan opsi saham.
b. Kompensasi Tidak Langsung
Jenis yang satu ini juga berwujud uang yang diberikan perusahaan, namun
tidak secara langsung kepada para karyawan, melainkan melalui pihak ketiga.
Misalnya, perusahaan mengikutsertakan para karyawannya dalam program
perlindungan sosial dan kesehatan.
c. Kompensasi Non-Finansial
Kompensasi jenis ini tidak ada kaitannya dengan uang, melainkan kompensasi
yang dapat bernilai positif dan berharga untuk karyawan. Misalnya,
perusahaan menyediakan pelatihan kecakapan karyawan, lingkungan kerja
yang nyaman, memiliki supervisi yang profesional dan kompeten, tim kerja
yang solid dan suportif, jenjang karier yang pasti, cuti lebih banyak, jam kerja
yang fleksibel, dan penghargaan terhadap prestasi karyawan.
Faktor Kompensasi
Faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi antara lain:
 Permintaan Dan Penawaran
 Serikat-Serikat Buruh
 Kemampuan Untuk Membayar
 Produktivitas
 Biaya Hidup
 Pemerintah
Sistem Kompensasi
Menurut Hasibuan (2011: 124) sistem pemberian kompensasi pada umumnya adalah
sebagai berikut:
1. Sistem Waktu
Dalam sistem waktu besarnya kompensasi (gaji dan upah) ditetapkan
berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, bulan. Kelebihan sistem
waktu adalah administrasi upah menjadi mudah dan besarnya kompensasi
yang akan dibayarkan tetap. Kelemahannya adalah pekerja yang malas pun
mendapatkan kompensasi yang dibayarkan sebesar perjanjian.
2. Sistem Hasil (Output)
Dalam sistem hasil kompensasi yang dibayar selalu berdasarkan pada
banyaknya hasil yang diselesaikan bukan pada lamanya waktu pengerjaan.
Sistem ini tidak bisa diterapkan pada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis
pekerjaan yang tidak memiliki standar fisik seperti bagi karyawan dan
administrasi.
Kelebihan sistem ini dapat memberikan kesempatan untuk karyawan yang
bekerja sunguh-sungguh serta berprestasi baik akan mendapatkan balas jasa
yang lebih besar.
3. Sistem Borongan
Sistem borongan merupakan suatu cara memberik upah dengan menetapkan
besarnya jasa berdasarkan atas volume pekerjaan dan lama pengerjaannya.
Penetapan besarnya kompensasi berdasarkan sistem borongan yang cukup
rumit lama mengerjakannya, serta banyak alat yang dipaai untuk
menyelesaikannya.
Sehingga dalam sistem borongan pekerjaan bisa mendapatkan kompensasi
besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka.
Metode Kompensasi
Pelaksanaan kompensasi mempunyai metode kompensasi yang dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Metode Tunggal
Metode tunggal adalah suatu  metode yang menetapkan gaji pokok hanya
berdasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki
karyawan. Berdasarkan ini, tingkat gaji pokok dan golongan seseorang
ditetapkan atas ijasah yang dijadikan standarnya.
2. Metode Jamak
Metode jamak adalah suatu metode yang dalam menetapkan gaji pokok
berdasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijasah, sifat pekerjaan,
pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan gaji pokok
seseorang.

B. BALAS JASA
Pengertian
Sesuatu yang diterima oleh seorang karyawan sebagai balasan dari karya yang
diberikannya kepada organisasi (Werther & Davis, 1996).
Setiap bentuk imbalan yang diterima oleh seseorang sebagai balasan atas
kontribusinya terhadap organisasi (Mondy & Noe, 2005).
Bentuk Balas Jasa
a. Upah atau Gaji
Istilah upah dan gaji sering dipertukarkan untuk menyebut imbalan dasar atas
pekerjaan yang dilakukan karyawan. Meski demikian, konsep upah dan gaji
tidaklah sama. Upah merupakan imbalan yang diberikan atas satuan waktu
dan/atau satuan hasil pekerjaan, misalnya upah per jam, upah harian, upah
borongan, dan upah lembur.
Sedangkan gaji merupakan imbalan atas suatu tanggung jawab pekerjaan,
yang umumnya dibayarkan setiap bulan.
Upah atau gaji merupakan bentuk kompensasi wajib, yang ketentuannya
diatur dalam UU Ketenagakerjaan maupun PP Pengupahan. Upah boleh
diberikan bersama tunjangan atau hanya upah pokok saja.
b. Tunjangan
Tunjangan dikelompokkan menjadi dua, tetap dan tidak tetap. Tunjangan
tetap diberikan secara teratur, dengan besaran tetap, dan bersamaan dengan
satuan waktu pembayaran upah, seperti tunjangan jabatan, tunjangan
kesehatan, dan tunjangan keluarga. Sementara, tunjangan tidak tetap
dipengaruhi oleh faktor lain, seperti tunjangan makan dan transportasi yang
dihitung berdasarkan jumlah kehadiran. Meski sebagai pelengkap gaji pokok,
tunjangan karyawan merupakan bentuk kompensasi yang sering menjadi
daya tarik perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang menawarkan
berbagai jenis tunjangan umumnya menjadi incaran para pencari kerja.
c. Insentif
Kompensasi ini merupakan imbalan yang diberikan perusahaan terkait
prestasi karyawan. Insentif biasanya berupa bonus sebagai perangsang atau
iming-iming agar karyawan meningkatkan kinerjanya. Misalnya, perusahaan
memberikan bonus kepada karyawannya karena perusahaannya berhasil
membukukan laba tahunan. Insentif juga dapat diberikan kepada karyawan
perorangan atau divisi yang berhasil memenuhi target kerja bulanan.
Misalnya, sales yang berhasil melakukan penjualan melebihi target akan
mendapatkan bonus.
d. Fasilitas
Kompensasi ini tidak berupa uang, melainkan berwujud kemudahan,
kenikmatan, atau natura. Contoh dari kompensasi ini adalah fasilitas mobil
perusahaan, parkir khusus, keanggotaan gym, tiket liburan, voucher,
potongan harga produk/layanan dari perusahaan lain dalam satu grup usaha
atau korporasi. Fasilitas diberikan berdasarkan kebijakan setiap perusahaan.
Ada yang hanya diberikan kepada karyawan dengan golongan jabatan
tertentu dan ada pula yang diberikan kepada seluruh karyawan di perusahaan.
Karena merupakan kompensasi non-finansial, fasilitas dari perusahaan ini
hanya bisa dimanfaatkan atau dinikmati oleh karyawan dan keluarga, tetapi
tidak bisa diuangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningtyas, Mira. 2019. Gadjian “Bentuk-bentuk kompensasi karyawan di
perusahaan” https://www.gadjian.com/blog/2019/03/21/bentuk-bentuk-
kompensasi-karyawan-di-perusahaan/. Di akses pada 04 Juni 2021.
Maulida, Rani. 2019. Pajak “Kompensasi: Pengertian & Jenis-Jenisnya dalam
Perusahaan” https://www.online-pajak.com/tentang-pph21/pengertian-dan-
jenis-kompensasi. Di akses pada 04 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai