C. Klasifikasi stomatitis
Ulserasi multipel, ulang kambuh, nyeri, pada mukosa mulut, umumnya mukosa yang tidak
berkeratin, ada beberapa tipe SAR menurut (Sasanti, n.d.) yaitu :
a. Tipe minor
17-85%, ukuran ulser < 1 cm, jumlah 1-5, sembuh dalam 7-10 hari.
b. Tipe mayor
10-15%, besar & dalam, >1cm sembuh lebih lama dan meninggalkan parut
c. Tipe herpetiformis
5-10%, kecil & banyak 1-3mm, 5-100 ulser, mirip lesi herpes, sembuh 10-14 hari
Lebih adri 90% sub klinis, dan menjadi laten pada saraf sensoris, 40-150 % remaja dan 60-
90% dewasa
3. Kandiasis oral
Disebabkan oleh jamur komensal di mulut 10% populasi dewasa dan 50% anak
4. Lichen planus oral
D. Patofisiologi
Pato fisiologis stomatitis menurut (Bernardus Ryan Hartanto, 2017) ada dua yaitu :
1. Mekanisme langsung
Sel – sel epitel pada mukosa rongga mulut mengalami pergantian sel yang cepat,
biasanya setiap 7-14 hari. Hal ini membuat sel-sel epitel pada mukosa rongga mulut
menjadi mudah terpengaruh oleh efek dari terapi sitotoksik yang targetnya merupakan
sel yang sedang aktif membalah. Kemoterapi dapat mengganggu maturitas dan
pertumbuhan seluler dari sel epitel, menyebabkan perubahan pada pergantian sel
bahkan kematian sel
Mikositis oral ( stomatitis ) dapat juga disebabkan karena invasi tak langsung dari
bakteri garam negatif dan jamur. Saat mendapatkan terapi sitotoksik yang mempunyai
efek samping stomatotoksik, biasanya pasien mengalami neutropenia. Kondisi
neutropenia meningkatkan resiko infeksi pada rongga mulut. Stomatitis biasanya
muncul 10-21 hari setelah kemoterapi dilakukan, saat neutrofil rendah dan sedang pada
titik terendahnya.
E. Manifestasi klinis
Stomatitis adalah kondisi yang secara umum menyebabkan rasa sakit, demam, rasa
lelah, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan. Biasanya, penderita memiliki satu atau
lebih luka kecil pada bagian bibir, gusi, lidah, atau bagian dalam pipi. Berikut adalah
tanda dan gejala stomatitis menurut (Shylma, 2019)
1. Stomatitis aftosa
Berikut adalah gejala-gejala yang muncul apabila anda menderita peradangan mulut
jenis aftosa :
Sedikit berbeda dengan stomatitis aftosa, berikut adalah gejala dari stomatitis herpes :
Dx: Gangguan
Perubahan flora norma
proses
keluarga
Lesi berwarna
merah
kekuningan
Dx: Pola
Dx: Gangguan eleminasi
Dx: Kurangnya
pertumbuhan terganggu
pengetahuan orang tua
dan
perkembangan
Tubuh lemah
Dx: Defisit
perawatan diri
G. Komplikasi
1. Pola nutrisi : nafsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teratur
2. Pola aktivitas : kemampuan untuk berkomunikasi menjadi sulit
3. Pola Hygiene : kurang menjaga kebersihan mulut
4. Terganggunya rasa nyaman : biasanya yang sering dijumpai adalah rasa perih akibat
stomatitis.
H. Penatalaksanaan
Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti triamsinolon acetonide
in oral base 0,1% 3 kali / hari dan obat kumur klorheksin 3 kali / hari selama 7 hari
(Nurdiana & Jusri, 2011).
I. Pemeriksaan penunjang