(PADI) Pembahasan To 1 BATCH 1 TAHUN 2020 - Compressed
(PADI) Pembahasan To 1 BATCH 1 TAHUN 2020 - Compressed
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN
© PADI, 2020
KEYWORDS
• Perempuan, 19 tahun
• Berperilaku tidak wajar sejak 13 tahun lalu
• Mengikuti kemanapun temannya pergi → teman-
teman terganggu
• Tidak dapat membuat keputusan sendiri
• Mengikuti apapun yang dilakukan teman apapun
konsekuensinya
• Riw. pola asuh → tidak pernah diberikan
kesempatan untuk membuat keputusan
DIAGNOSIS??
JAWABAN
B. Gangguan kepribadian
dependen
PENJELASAN
Gangguan Kepribadian
• Kluster A (“Aneh”)
– Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
– Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
– Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku
yang aneh
Gangguan Kepribadian
• Kluster B (“Berisik/Berlebihan”)
– Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan senang
melanggar peraturan
– Ambang/Borderline : impulsivitas serta hubungan
interpersonal dan mood yang intens tapi tidak stabil
– Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
– Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan
orang lain, mudah iri
Gangguan Kepribadian
• Kluster C (“Cemas”)
– Cemas (menghindar/avoidant) : sangat pemalu,
merasa tidak layak
– Dependen : merasa tidak mampu bertanggung
jawab atas diri sendiri, sehingga terlalu
bergantung pada orang lain, apapun
konsekuensinya
– Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi dengan
keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu
kaku dalam memandang suatu hal
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
12/10/2019
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Gangguan kepribadian
dependen
KEYWORDS
DIAGNOSIS??
JAWABAN
D. Skizofrenia paranoid
PENJELASAN
Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ - III
PENJELASAN
Skizofrenia
• Skizofrenia paranoid → halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. → Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran
Skizofrenia
• Skizofrenia simpleks → Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)
D. Skizofrenia paranoid
KEYWORDS
• An. K, 8 tahun
• Sulit duduk diam di kelas, sulit konsentrasi
di kelas
• Sering dihukum karena memukul teman,
mengganggu teman, membuat keributan
saat jam pelajaran
DSM-5
PENJELASAN
• INATENSI
– Sulit memperhatikan detil, sering ceroboh
– Sulit memusatkan perhatian
– Tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara
– Tidak mengikuti instruksi dengan baik, tidak
menyelesaikan tugas hingga tuntas
– Memiliki kesulitan mengorganisir kegiatan
– Sering menghindar dan tidak suka diberi tugas (seperti
PR)
– Sering kehilangan barang
– Mudah terdistraksi pada stimulus eksternal
– Mudah lupa
PENJELASAN
HIPERAKTIVITAS/IMPULSIVITAS
• Sering tampak gelisah; kaki tanga bergerak-gerak
• Tidak bisa duduk diam
• Sering berlari-lari, memanjat, atau aktivitas fisik
berlebihan lain di kondisi yang tidak sesuai
• Tidak bisa duduk tenang
• Menjawab pertanyaan sebelum selesai diucapkan
• Sulit mengantri atau bermain bergantian
TATALAKSANA
• Tetapi non-medikamentosa:
– Terapi tingkah laku (behavioural therapy)
– Psikoedukasi
• Terapi medikamentosa :
– Stimulan (metilfenidat, dexamfetamine,
lisdexamfetamin mesilat)
– Non-stimulan (atomoxetine, guanfacine)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 69 tahun
• BAK tidak lampias sejak 1 bulan lalu, setiap BAK harus
mengedan dan hanya menetes sedikit-sedikit
• RT : prostat membesar, konsistensi kenyal
JAWABAN
E. Dutasteride
PENJELASAN
BPH
Diagnosa histologis → proliferasi sel epitel dan
stroma prostat dan gangguan apoptosis sel
sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar
• Normal part of aging process → dependen terhadap
hormon testosterone dan dihidrotestosteron (DHT)
• Paling sering pada zona transisional dan periurethral
• Gejala utama → disfungsi berkemih karena prostat
menekan urethra sehingga menyebabkan bladder
outlet obstruction (BOO) → LUTS
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
- Fungsi ginjal
- Urinalisis
- PSA (N <4ng/mL)
- USG
PENJELASAN
Komplikasi BPH
TATALAKSANA
• Terapi farmakologis
• Alpha 1-blocker
• Selective → prazosin 2 – 20 mg/hari (short
acting), terazosin 1 – 20 mg/hari (long acting)
• Partially Subtype (uroselective) → tamsulosin
0,4 – 0,8 mg/hari, silodosin 8 mg/hari
• 5-alpha reductase inhibitor
• Dutasteride 0,5 mg/hari
• Finasteride 0,5 mg/hari
• Terapi definitif
• TURP, TUIP, Prostatektomi
TATALAKSANA
E. Dutasteride
KEYWORDS
• Laki-laki, 40 tahun
• Nyeri pinggang kanan sejak 4 hari lalu
• BAK kemerahan dan demam tinggi → pikirkan infeksi
• TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu
39,2C, nyeri ketok CVA (+/-)
JAWABAN
Anatomis
• Atas → pyelonephritis, renal/perinephric abscess
• Bawah → urethritis, cystitis, prostatits
Klinis
• Non-komplikata → ISK bawah pada wanita
• Komplikata → ISK atas pada wanita, ISK pada
pria dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine – The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus
Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yeast (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV
Manifestasi Klinis
Sistitis
• Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik
Urethritis
• Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge
Prostatitis
• Kronik → mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
• Akut → nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN
Manifestasi Klinis
Pielonefritis
• Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare
Abses renal
• Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Pyuria + bacteriuria ± hematuria ± nitrit
• Kultur urin
• Kultur darah
• Terutama pada pasien dengan demam dan ISK
komplikata
• CT-Scan abdomen
• Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
• USG renal, voiding cystography
• ISK rekuren pada pria
PENJELASAN
Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN
Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
• Spesimen dapat diambil dari urin pancar tengah
(midstream/clean-catch) atau kateter (pada pasien
yang terpasang kateter)
• Bakteri ≥105 CFU/mL pada wanita
• Bakteri ≥103 CFU/mL pada pria/kateter
• Pada pyuria dan kultur (-) → pyuria steril
• Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing
ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP – SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 – 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP – SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 – 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria → Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia → Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)
ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP – SMX PO untuk 14 – 28 hari pada
kasus akut dan 6 – 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP – SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis
• Laki-laki, 43 tahun
• BAK tidak lampias + lebih sering, sejak 3 hari lalu
• TD 120/70 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu
38 C
• PF : nyeri tekan suprapubic (+)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
D. Sistitis komplikata
PENJELASAN
Anatomis
• Atas → pyelonephritis, renal/perinephric abscess,
prostatitis
• Bawah → urethritis, cystitis
Klinis
• Non-komplikata → ISK bawah pada wanita
• Komplikata → ISK atas pada wanita, ISK pada pria
dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine – The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus
Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yeast (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV
Manifestasi Klinis
Sistitis
• Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik
Urethritis
• Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge, nyeri
suprapubic (-)
Prostatitis
• Kronik → mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
• Akut → nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN
Manifestasi Klinis
Pielonefritis
• Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare
Abses renal
• Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Pyuria + bacteriuria ± hematuria ± nitrit
• Kultur urin
• Kultur darah
• Terutama pada pasien denan demam dan ISK
komplikata
• CT-Scan abdomen
• Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
• USG renal, voiding cystography
• ISK rekuren pada pria
PENJELASAN
Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN
Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
• Spesimen dapat diambil dari urin pancar
tengah (midstream/clean-catch) atau kateter
(pada pasien yang terpasang kateter)
• Bakteri ≥105 CFU/mL pada wanita
• Bakteri ≥103 CFU/mL pada pria/kateter
• Pada pyuria dan kultur (-) → pyuria steril
• Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing
Pocket Medicine – The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP – SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 – 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP – SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 – 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria → Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia → Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)
ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP – SMX PO untuk 14 – 28 hari pada
kasus akut dan 6 – 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP – SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis
D. Sistitis komplikata
KEYWORDS
• Wanita, 32 tahun
• Berobat ke puskesmas, diberikan obat
untuk rawat jalan
• Bukan peserta asuransi atau BPJS
JAWABAN
C. Out of pocket
PENJELASAN
C. Out of pocket
KEYWORDS
• Laki-laki, 43 tahun
• Pingsan sejak 30 menit lalu, didahului palpitasi
• TD 70/palpasi, HR 168x/menit, RR 24x/menit
JAWABAN
C. VT polimorfik; defibrilasi
PENJELASAN
Takiaritmia
Gangguan irama jantung dengan HR >100
kali/menit
Takiaritmia
PENJELASAN
Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
• Ireguler (jarak R-R)
• Gelombang P
menghilang
Atrial Flutter:
• Reguler (jarak R-R)
• Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN
Wide QRS
Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik
C. VT polimorfik; defibrilasi
KEYWORDS
• Wanita, 45 tahun
• Tidak sadarkan diri sejak 15 menit lalu
• PF : nadi (-), napas (-)
JAWABAN
B. Hipoglikemia
PENJELASAN
Cardiac Arrest
4 gambaran EKG yang WAJIB DIINGAT pada kasus Cardiac Arrest
Cardiac Arrest
Asistol
120-200 J 360 J
Defibrilasi vs Kardioversi
• Kardioversi = synchronized cardioversion
– Synchronized → energi akan dialirkan pada suatu
titik tertentu, biasanya setelah puncak dari
gelombang QRS (otomatis karena ada sensor)
– Hal ini untuk menghindari gelombang T → bila
energi dialirkan pada saat gelombang T, justru akan
memicu munculnya VT/VF
– Menggunakan energi yang lebih kecil (low energy ;
50-200 J)
PENJELASAN
Defibrilasi vs Kardioversi
• Defibrilasi = unsynchronized cardiovertion
– Unsynchronized → energi akan dialirkan saat itu
juga ketika tombol ditekan
– Tidak perlu sinkronisasi lagi antara hantaran energi
dengan momen siklus jantung
– Menggunakan energi besar (high energy ; > 200 J)
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Hipovolemia → termasuk
C. Hiperkalemia → termasuk
D. Asidosis → termasuk
E. Hipotermia → termasuk
KESIMPULAN
B. Hipoglikemia
KEYWORDS
• Wanita, 33 tahun
• Nyeri dada sejak 4 jam yang lalu, selama 45
menit, tidak membaik dengan istirahat
• EKG: gelombang T inversi pada lead II, III, aVF
• Kadar troponin T tidak meningkat
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. Unstable angina
pectoris
PENJELASAN
Memutar ke samping
(lateral)
• Wanita, 45 tahun
• Saat ini tidak ada keluhan
• TTV: TD 140/90 mmHg, HR 90x/mnt, RR
18x/mnt, suhu afebris
• Didapatkan hasil TTV yang serupa pada 2
kunjungan sebelumnya
C. Hipertensi stage I
PENJELASAN
Hipertensi
Penegakan diagnosis dilakukan dengan 2 kali pengukuran
tekanan darah pada 2 kunjungan yang berbeda
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA
A. Normal
B. Krisis hipertensi → SBP >180 atau DBP
>120
D. Hipertensi stage 2
E. Prehipertensi
• Pria, 54 tahun
• Pengobatan OAT bulan kedua → BTA masih
positif
• Uji resistensi → M. tuberculosis resisten
isoniazid dan pirazinamid
• DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. TB poliresisten
PENJELASAN
Alur
diagnosa TB
PENJELASAN
Klasifikasi TB
Klasifikasi TB
B. TB poliresisten
KEYWORDS
• Pria, 29 tahun
• Nyeri dada kiri dengan sesak napas memberat 1 jam
yang lalu
• Riwayat merokok dan penyakit paru disangkal
• TD 130/70 mmHg, HR 98x/min, RR 32x/min, suhu afebris
• TB 185 cm, BB 55 cm
• PF: gerakan dada kiri tertinggal, perkusi dada kiri
hipersonor, suara napas kiri vesikular menurun
• DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Pneumothorax primer
PENJELASAN
Pneumothorax/kolaps paru
Terjadi akibat
penumpukan udara/gas
di dalam kavum pleura
→ menghambat ekspansi
paru-paru
PENJELASAN
Pleural line
• Pneumotoraks traumatik
– Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan
tumpul) atau akibat tindakan medis (iatrogenik)
PENJELASAN
A. Pneumothorax primer
KEYWORDS
• Pria, 45 tahun
• Sesak sejak 1 jam yang lalu
• Kesadaran compos mentis, berbicara kata demi kata
• TTV TD 130/80 mmHg, HR 130x/min, RR 32x/min,
suhu 37,6°C
• PF: retraksi suprasternal, mengi pada fase
ekspirasi dan inspirasi
• DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Klasifikasi
Asma
Dewasa
PENJELASAN
Klasifikasi Asma Anak (2004)
PENJELASAN
Klasifikasi Asma Anak (2016)
TATALAKSANA
• Controller :
– Kortikosteroid (inhalasi, sistemik)*
– Metilsantin → Teofilin, Aminofilin
– Beta-2 agonis kerja lama (LABA) → Salmeterol
– Leukotrien modifiers → Montelukast, Zafirlukast
• Reliever
– Beta-2 agonis kerja singkat (SABA) → Salbutamol,
Terbutalin
– Kortikosteroid sistemik (dicoba beta-2 dulu)
– Aminofilin
– Adrenalin
TATALAKSANA
Ekuipotensi kortikosteroid
TATALAKSANA
DIAGNOSIS??
JAWABAN
B. Meningitis TB
PENJELASAN
Meningitis
• Inflamasi lapisan
meninges (membran
yang melapisi
serebrum dan korda
spinalis) akibat
infeksi berbagai
mikroorganisme
• Termasuk dalam
spektrum infeksi SSP
Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN
MENINGITIS VS ENCEPHALITIS
PENJELASAN
INFEKSI SSP
Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati
bakterial
Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik
Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)
Tekanan ↑↑ Normal/↑ ↑ ↑ ↑
Grading Meningitis TB
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Meningitis TB
KEYWORDS
• Laki-laki, 55 tahun
• keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
mendadak sejak 1 jam lalu.
• Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh
atas dibanding bawah.
• sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi
pembicaraan orang lain.
• Kesadaran pasien compos mentis, TD 160 /
90mmHg, HR 95x/mnt.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Stroke
• Kelainan neurologis fokal maupun global,
bertahan lebih dari 24 jam karena masalah
serebrovaskular
PENJELASAN
• Klinis : • Klinis :
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran Umumnya • Penurunan Kesadaran
Compos Mentis • Tanda lesi UMN
• Tanda lesi UMN • Hipertensi
(hiperrefleks, refleks
patologis (+)
• CT Scan : Hiperdens
• CT Scan : Hipodens
Updates AHA/ASA Stroke Recommendations
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH MADA
PENJELASAN
PENJELASAN
KONSEP SOAL
B. Migraine ; Sumatriptan
PENJELASAN
Migraine
• Kriteria diagnosis
• Nyeri kepala 4 – 72 jam
• Disertai 2 dari gejala berikut
• Diperberat oleh aktivitas
• Nyeri sedang hingga berat
• Pulsatil
• Unilateral
• Salah satu: mual muntah atau
fotofobia/afonofobia
PENJELASAN
PENJELASAN
• Migraine headache
– hindari pencetus
– terapi abortif:
• non spesifik: acetaminofen, NSAID
• spesifik: triptan, ergotamine, DHE
– Bila tidak respon → opioid
– Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.
• Cluster headache
– Akut: oksigen 7-10 lpm
– Preventif: Calcium channel blockers (verapamil), amitriptilin
PENJELASAN
B. Migraine ; Sumatriptan
KEYWORDS
KEYWORDS
• Perempuan, 25 tahun
• Nyeri lengan kanan setelah jatuh
• Posisi tangan menahan badan
• Foto polos pada slide selanjutnya
• Montegia • Galeazzi
PENJELASAN
WAYS TO REMEMBER
PENJELASAN
• Perempuan, 38 tahun
• Bengkak ibu jari kaki kiri sejak 3 jam, disertai
nyeri yang diperberat saat berjalan
• Riw. keluhan serupa (+), sedang
pengobatan rutin
• Kebiasaan konsumsi jeroan & emping
• Edema MTP 1, hiperemis, hangat, NT (+)
C. Kristal birefringent
negatif bentuk jarum
PENJELASAN
Artritis Gout
• Gout = crystal – induced arthropathy
• Terbanyak pada laki-laki & usia tua
• Faktor resiko & etiologi = hiperurisemia (asam
urat perempuan >6mg/dL, laki-laki >7mg/dL;
bukan untuk menegakkan diagnosis; pada serangan akut kadar asam
urat bisa normal)
Sumber: Campbell’s operative orthopaedics 5th ed - Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN
Artritis Gout
• Faktor Risiko:
– Diet (alkohol, daging merah, seafood)
– Obat penyebab hiperurisemia: (thiazide, loop
diuretics, siklosporin, pirazinamid)
– Kelainan overproduksi asam urat (Lesch – Nyhan
syndrome; jarang)
• Patogenesis = katabolisme purin → produksi
asam urat & peningkatan konsentrasi →
resiko pembentukan kristal → deposisi
kristal monosodium urat → respon
inlamasi → gout flare
Sumber:
Campbell’s operative orthopaedics 5th ed
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN
Artritis Gout
• Diagnosis → klinis.
• Diagnosis definitif: aspirasi cairan sendi → pada
polarized microscopy ditemukan kristal
birefringent negatif berbentuk jarum
PENJELASAN
Gout Attack
• Fase Akut
– Kolkisin
• Untuk akut: dosis awal 1 mg, diikuti 500 mcg tiap 2-3 jam sampai
nyeri hilang/dosis total 10 mg tercapai. Tidak boleh diulang dalam
selang 3 hari (efek lebih lambat dibanding NSAID)
• manfaatnya lebih nyata untuk pencegahan serangan selama
pengobatan dengan alopurinol/urikosurik. Dosis 2-3 x 500 mcg
– NSAID → dipilih setelah 24 jam serangan (cth :
Indometachin)
– Kortikosteroid (PO dosis rendah; triamsinolon 5 – 10 mg
untuk sendi kecil, 20-40 mg untuk sendi besar atau injeksi
intraartikular)
Sumber:
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
Pusat informasi obat nasional (PIO Nas; pionas.pom.go.id)
PENJELASAN
Gout Attack
• Pencegahan flare (urate-lowering therapy).
Tidak diberikan pada fase akut
– 1st line: xantine oxidase inhibitor (allopurinol →
Dosis awal 100 mg/hari, titrasi bertahap, bisa
hingga 300 – 600 mg untuk kondisi berat)
– 2nd line: agen uricosuric (probenecid → dosis
awal 2 x 250 mg, titrasi bertahap setelah seminggu
hingga 2 x 500 mg sesuai kadar asam urat.
Berikan kolkisin profilaktik)
Sumber:
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
Pusat informasi obat nasional (PIO Nas; pionas.pom.go.id)
PENJELASAN
PENJELASAN
C. Kristal birefringent
negatif bentuk jarum
KEYWORDS
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri tungkai kanan bawah sejak 2 minggu
• Riw. KLL 2 minggu lalu → luka terbuka daerah
tungkai tersebut → pengobatan tidak adekuat
• 4 hari lalu → bengkak
• 3 hari lalu → keluar nanah
• TD 100/70, HR 92, RR 23, suhu 39,5
• PF: edema regio cruris dekstra
DIAGNOSIS??
JAWABAN
C. Osteomyelitis akut
PENJELASAN
Osteomyelitis
• Peradangan pada tulang
• Etiologi
• Penjalaran langsung dari infeksi jaringan lunak (pada
dewasa)
• Penyebaran hematogen (pada anak atau IV drug user)
• Patogen
• S. Aureus (tersering)
• Salmonela typhi
• IVDU: Pseudomonas, Staph aureus
• S. Epidermidis (pasien hip replacement)
• S. Aureus, Pseudomonas, enterobacter (luka kronik dan
DM)
PENJELASAN
Manifestasi
Akut Kronik
• Gejala: letargi, nyeri • Gejala: bisa tidak spesifik,
nyeri kronik
akut, eritema • PF: nyeri tekan, gangguan
• PF: edema, eritema, ROM, ulus, sinus tract
nyeri tekan, gangguan (patognomonik pada
osteomyelitis kronik), bone
ROM, nyeri pada tulang exposed
Sinus tract
PENJELASAN
Evaluasi
• Laboratorium
– Peningkatan leukosit,
ESR, kultur
• Radiografi
– Reaksi periosteal, soft
tissue swelling,
sequestrum
involucrum
• MRI Sequestrum adalah nekrosis
• Biopsi & Kultur: gold tulang
Modalitas Radiologi
1. X- Ray → Pemeriksaan Pertama
• Pada keadaan akut hanya bisa melihat
periosteal formation & soft tissue swelling
• Tidak spesifik untuk Osteomielitis
• Pada kronik
– Gambaran Sequestreum & Involucrum
2. MRI → Gold Standard
• Bisa melihat struktur tulang, sumsum, jaringan
3. CT-scan → Pilihan ke2 terbaik setelah MRI
• Lebih superior dari MRI untuk melihat struktur
tulang
• Pada fase kronik lebih baik > MRI
Department of Radiology, Chelsea and Westminster Hospital NHS Foundation Trust ; The imaging of osteomyelitis
TATALAKSANA
Tata Laksana
Prinsip Terapi Indikasi operasi
• Kegagalan terapi
• IV Antibiotik sesuai kultur antibiotik
• Jika tidak bisa kultur mulai • Surgical hardware
dengan AB broad spectrum yang terinfeksi
• Osteomyelitis kronis
• Durasi Terapi AB 4-6 dengan nekrosis
Minggu tulang dan jaringan
lunak
Tata Laksana
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Osteomyelitis akut
KEYWORDS
B. Ekstraksi dengan
menggunakan kapas lidi
PENJELASAN
Dahl AA. Conjunctival Foreign Body Removal. 2017. Dapat diakses pada:
https://emedicine.medscape.com/article/1844102-overview
TATALAKSANA
B. Ekstraksi dengan
menggunakan kapas lidi
KEYWORDS
• Wanita, 68 tahun
• keluhan pandangan mata kabur sejak 3 tahun
belakangan → tidak disertai mata merah atau
nyeri
• Riwayat DM dan HT disangkal
• Pada pemeriksaan status lokalis, ditemukan visus
ODS 2/60, pinhole tak maju, shadow test (-)
MATA TENANG, VISUS TURUN PERLAHAN
DIAGNOSIS??
JAWABAN
A. Katarak Matur
PENJELASAN
Katarak
• Kekeruhan yang terjadi pada lensa
• Klasifikasi
❖ Acquired Cataract (didapat):
• Katarak senilis (age-related cataract) – seringnya katarak
nuklear
• Katarak traumatik – bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
• Katarak sekunder – kekeruhan kapsul posterior pasca
operasi katarak
• Katarak komplikata – katarak akibat penyakit lain, misalnya
DM sering mengakibatkan katarak subkapsular posterior
❖ Congenital Cataract → intrauterine infections
(RUBELLA), metabolic disorders, and genetically
transmitted syndromes
Bradford, CA, Basic Ophthalmology, ed. 8th, AAO : San Francisco, 2004
PENJELASAN
Katarak Senilis
• 90% dari semua jenis katarak
• Ditemukan pada usia lanjut
• Gejala : distorsi penglihatan secara
perlahan, penglihatan kabur (seperti
berkabut/berasap), kondisi mata tenang
• Berdasarkan morfologi:
• Katarak nuklear
• Katarak kapsular
• Katarak subkapsular
PENJELASAN
Tabel Perbandingan
Stadium Katarak Senilis
TATALAKSANA
Terapi
• Non-Bedah
• Memperbaiki fungsi penglihatan sementara,
memperlambat pertumbuhan katarak
• Bedah (Definitif)
• ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)
• ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)
• SICS (Small-incision Cataract Surgery)
• Fakoemulsifikasi
• Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Katarak Matur
KEYWORDS
• Anak, 10 tahun → mata kabur untuk melihat.
• Hasil koreksi visus ODS :
• S+1.25 6/9;
• S+1.50 6/6;
• S+1.75 6/6;
• S+2.00 6/6;
• S +2.25 6/7
DIAGNOSIS >> HIPERMETROPIA
JAWABAN
D. + 2.00
PENJELASAN
Gangguan Refraksi
PENJELASAN
HIPERMETROPIA
• Rabun dekat, titik fokus bayangan
terletak di belakang retina. Koreksi
dengan lensa bikonveks (cembung).
• Dikenal dalam bentuk :
– Hipermetropia manifes :
• hipermetrop yang dapat dikoreksi dengan lensa
positif maksimal yang memberikan tajam
penglihatan normal, tidak ada akomodasi sama
sekali (koreksi yang IDEAL)
– Hipermetropia absolut :
• hipermetrop yang dikoreksi dengan kacamata positif
minimal yang memberikan tajam penglihatan
normal, penderita masih memiliki “cadangan”
kemampuan akomodasi
PENJELASAN
– Hipermetropia fakultatif:
• kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan
akomodasi atau dengan lensa positif.
• Penderita yang hanya memiliki hipermetropia fakultatif,
penglihatannya normal walau tidak memakai
kacamata positif, namun apabila diberi kacamata positif,
otot akomodasinya dapat beristirahat.
– Hipermetropia laten:
• hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat
diimbangi dengan akomodasi
– Hipermetropia total:
• hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah
pemberian siklopegia
PENJELASAN
CONTOH PASIEN
HIPERMETROPIA
• Tajam penglihatan 6/20
– Dikoreksi dengan sferis +3.00 D → 6/6
– Dikoreksi dengan sferis +3.50 D → 6/6
– Diberikan siklopegia, dikoreksi +5.00 D → 6/6
• Maka pasien ini memiliki:
– Hipermetropia absolut sferis +3.00 D
– Hipermetropia manifes sferis +3.50 D
– Hipermetropia fakultatif (manifes- absolut) +3.50 -
(+3.0) = + 0.50 D
– Hipermetropia total sferis +5.00 D
– Hipermetropia laten sferis +5.00 -(+3.50) = +1.50 D
Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas
indonesia, 2004
PENJELASAN
Skema Hipermeteropia
HIPERMETEROPIA TOTAL
HIPERMETEROPIA MANIFES
HIPERMETEROPIA
LATEN
HIPERMETEROPIA HIPERMETEROPIA
ABSOLUT FAKULTATIF
A. + 1.25
B. + 1.50 → hypermetropia absolut
C. + 1.75
E. + 2.25
KESIMPULAN
D. + 2.00
KEYWORDS
D. Stratified random
sampling
PENJELASAN
Random Sampling
• Teknik sampling dimana semua sample
memiliki kesempatan - probabilitas yang
sama untuk terpilih.
• Jika elemen populasinya ada 50 dan yang
akan dijadikan sampel adalah 25, maka
setiap elemen tersebut mempunyai
kemungkinan 25/50 untuk bisa dipilih
menjadi sampel.
• Mengambil sampel secara acak
dari “sampling frame” (daftar yang
berisikan setiap elemen populasi yang bisa
diambil sebagai sampel)
• Make sure : sample chosen randomly →
tidak bias dan dapat merepresentasikan
populasi secara general
PENJELASAN
Metode Sampling
Probability – berdasarkan peluang
• Simple Random
• Systematic Random
• Stratified Random
• Cluster Random
• Multistage Random
Non Probabel – tidak berdasarkan peluang
• Convenient / Accidental
• Consecutive
• Purposive
• Snowball
PENJELASAN
Probability Sampling
PENJELASAN
Probability Sampling
• Simple Random Sampling: pengambilan sampel secara
acak sederhana → populasi homogen yang kerangka
sampelnya jelas
• Stratified Random Sampling: dikelompokkan, lalu
diambil beberapa bagian dari kelompok itu (sesuai
persentase) → Cocok untuk populasi heterogen →
dibagi jadi sub-populasi/strata
• Cluster Random Sampling: populasi terbagi menjadi
cluster dan dipilih cluster secara acak. Terpilih beberapa
cluster dari seluruh cluster yang ada. Cluster dianalisis
secara utuh.
• Multi Stage/Phase Random Sampling: sampling bertahap
(bentuk kompleks dari cluster) → using smaller and
smaller sampling units at each stage
• Systematic Random Sampling: pengambilan acak dengan
metode tertentu (cth : nomor urut kelipatan 4)
PILIHAN JAWABAN LAIN
• A. Simple random Sampling → populasi
homogen (Misal, dengan dadu/koin)
• B. Cluster random Sampling → dibagi menjadi
beberapa cluster, cluster diteliti secara utuh
(karena Jawa Barat luas, dibagi jadi
gugus/cluster Kabupaten untuk nantinya
dipilih acak beberapa kabupaten jadi
perwakilan provinsi)
• C. Systematic random Sampling → dengan
metode tertentu (Misal, urutan genap,
kelipatan 5)
• E. Snowball Sampling → cocok untuk kasus
langka (bagian dari non-probability sampling)
KESIMPULAN
D. Stratified random
sampling
KEYWORDS
Widal (+) 60 40
Widal (-) 5 95
Nilai spesifisitas ?
JAWABAN
A. 95 / 135
PENJELASAN
Analisis Soal
GOLD GOLD
STANDAR STANDAR
(Biopsi +) (Biopsi -)
A
UJI BARU (+) 60 (A) 40 (B) PPV = A + B
UJI BARU (-) 5 (C) 95 (D) D
NPV =
Total 65 135 C+D
SENSITIVITAS SPESIFISITAS
A D 𝟗𝟓
x 100%
𝟏𝟑𝟓
A+C B+ D
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. 60 / 65
C. 60 / 100
D. 95 / 100
E. 60 / 135
KESIMPULAN
Widal (+) 60 40
Widal (-) 5 95
Nilai spesifisitas ?
A. 95 / 135
KEYWORDS
• Tn. Timor, usia 35 tahun dibawa ke IGD
• Mengalami KLL dan kehilangan banyak darah
sehingga harus segera dilakukan transfusi darah.
• Tetapi keluarga pasien menolak karena alasan
bertentangan dengan kepercayaan aliran agama
mereka.
• Dokter tetap melakukan tindakan transfusi agar
pasien selamat.
Apakah prinsip bioetika yang menjadi dilema
pada kasus di atas?
JAWABAN
C. Non Maleficence -
Autonomy
PENJELASAN
Beneficence
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan CITO.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
Kaidah Dasar Bioetik
Beuchamp & Childress (2001)
Autonomi
Justice
Analisis Soal
• Kondisi gawat darurat → KLL dan bleeding
massif
• Perlu tindakan Transfusi (CITO)
• Keluarga pasien menolak (pemegang autonomi
pasien) karena tidak sesuai dengan kepercayaan
• Dokter tetap melakukan demi menyelamatkan
pasien (kalau tidak dilakukan akan lebih
mencelakakan pasien (do no harm) →
kemungkinan pasien meninggal karena shock
hemoragik)
→ Autonomy vs Non-Maleficence
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Beneficence - Autonomy
B. Autonomy - Justice
D. Non Maleficence - Beneficence
E. Justice - Non Maleficence
• Wanita, 55 tahun
• Perut terasa kembung
• Tidak kentut maupun BAB sejak 4 hari lalu → pikirkan
ileus
• Distensi abdomen +, darm contour +, darm
steifung +, bising usus meningkat, suara metalik +
• BNO: herring bone & step ladder
JAWABAN
C. Pasang NGT
PENJELASAN
Ileus
• Keadaan dimana usus tidak dapat meneruskan
isi lumen ke tempat yang lebih distal
• Terdiri atas 2 jenis
• Obstruktif → terdapat sumbatan pada lumen usus,
otot peristaltik bekerja
• Paralitik → tidak ada sumbatan, otot peristaltik
tidak bekerja
PENJELASAN
Ileus
Ileus Obstruktif
• Manifestasi klinis
• Nyeri perut akut → biasanya periumbilikus, bersifat
hilang timbul
• Mual muntah
• Tanda dehidrasi
• Distensi abdomen → hipertimpani pada perkusi
• Darm contour (+), darm steifung (+)
PENJELASAN
Ileus Obstruktif
• Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
• Darah rutin → mencari etiologi infeksi, autoimun
• Elektrolit → dd/ ileus paralitik dapat disebabkan oleh
hipokalemia
• Pencitraan
• Foto BNO 3 posisi → untuk konfirmasi diagnosis, hasil
menunjukkan herring bone sign, dan gambaran step
ladder
• CT Scan → untuk karakterisasi penyebab dan derajat
keparahan
PENJELASAN
Ileus Obstruktif
• Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
• Darah rutin → mencari etiologi infeksi, autoimun
• Elektrolit → dd/ ileus paralitik dapat disebabkan oleh
hipokalemia
• Pencitraan
• Foto BNO 3 posisi → untuk konfirmasi diagnosis, hasil
menunjukkan herring bone sign, dan gambaran step
ladder
• CT Scan → untuk karakterisasi penyebab dan derajat
keparahan
PENJELASAN
Ileus Obstruktif
Ileus Paralitik
Ileus Obstruktif
• Tata laksana
• Dekompresi dengan NGT → tata laksana awal
• Pemasangan kateter urin → pantau derajat dan
koreksi dehidrasi
• Rehidrasi dengan IV line
• Pembedahan → tata laksana definitif
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Pasang NGT
KEYWORDS
• Wanita, 25 tahun
• Nyeri dada terbakar tembus punggung → pyrosis
• Sesak napas
• Rasa pahit di mulut
• Sering konsumsi kopi dan coklat
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Penyakit refluks
gastroesofagus
PENJELASAN
GERD
• Singkatan dari Gastroesophageal Reflux
Disease
• Definisi: Naiknya asam lambung ke esofagus
melebihi batas normal sehingga
menimbulkan gejala
• Etiologi: gangguan tonus lower esophageal
sphincter (LES)
• Transient LES relaxation (TLESR)
• Hipotensi LES
PENJELASAN
GERD
Faktor risiko:
• Makanan pedas
• Makanan asam
• Coklat
• Minuman beralkohol
• Fast food
Diadaptasi dari medcomics.com
• Merokok
Patofisiologi GERD:
1. Motilitas esofagus
2. Disfungsi LES
3. Delayed gastric emptying
PENJELASAN
GERD
• Manifestasi Klinis
• Tipikal
• Pyrosis / heartburn: rasa terbakar di dada
• Regurgitasi: asam lambung naik, jika mencapai mulut
terdapat rasa asam
• Disfagia: nyeri menelan
• Atipikal
• Nyeri dada non-kardio Gejala alarm!!
• Disfagia → sulit menelan
• Suara serak • Odynophagia → nyeri saat
• Batuk menelan
• Perdarahan GI
• Weight loss
• Nyeri dada
PENJELASAN
GERD
• Pemeriksaan Penunjang:
• Monitor pH esofagus 24 jam: pemeriksaan penunjang
terbaik dan paling sensitif untuk GERD, namun sangat sulit
dikerjakan. Harus dilakukan pada kasus refrakter PPI.
GERD
• Komplikasi
• Esofagitis erosiva → dinilai dengan endoskopi
• Striktur esofagus → penyempitan esofagus, dinilai dengan
endoskopi
• Barrett esofagus → metaplasia epitel skuamosa berlapis
esophagus menjadi epitel kolumnar selapis
• Adenokarsinoma esofagus
Barrett Esofagus +
GERD Barrett Esofagus Adenokarsinoma
displasia
PENJELASAN
Komplikasi GERD
Komplikasi GERD
GERD
• Terapi gaya hidup
• Penurunan berat badan
• Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur
• Elevasi kepala saat tidur
• Hilangkan sumber makanan pencetus refluks (coklat, kopi,
alkohol, makanan asam/pedas)
• Terapi farmakologi
• Proton pump inhibitor (PPI, -prazole) selama 8 minggu 30-
60 menit ante coenam → mulai dari 1x/hari jika tidak
merespon dapat dinaikkan hingga 2x/hari
• H2 receptor antagonist (mis. Ranitidine) boleh digunakan
sebagai tambahan
GERD
Proton-pump inhibitor Dosis Dewasa
Rabeprazole 20 mg/hari
A. Penyakit refluks
gastroesofagus
KEYWORDS
• Pria 23 tahun
• Benjolan hilang timbul pada selangkangan
• Latihan angkat beban (meningkatkan tekanan intra
abdominal)
• Benjolan teraba saat pasien mengejan
• Mual muntah dan nyeri disangkal (mengekslusi
gangguan pasase berarti bukan inkarserata dan tidak
nyeri → bukan strangulata)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Hernia inguinalis
lateralis sinistra reponibilis
PENJELASAN
Hernia
Definisi
• merupakan penonjolan (protrusi) isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan
Letak Pria Wanita
Femoral 2% 34%
umbilicalis 1% 16%
PENJELASAN
Etiologi Hernia
Tekanan Meningkat pada Dinding Abdomen
• Mengangkat beban berat
• Batuk – PPOK, Pertusis (pada anak)
• Tahanan saat miksi – BPH atau karsinoma
• Tahanan saat defekasi – konstipasi atau obstruksi usus besar
• Distensi abdomen – yang mungkin mengindikasikan adanya gangguan
intraabdomen
• Perubahan isi abdomen, misalnya : adanya asites, tumor jinak atau ganas,
kehamilan, lemak tubuh.
HIL HIM
PENJELASAN
Pemeriksaan
Hernia
Konservatif
• Tangani faktor Pencentus
• Hernia Belt
Operatif
• Herniotomi (pada anak-anak)
• Kantung hernia dipotong dan dikeluarkan
• Herniorafi (Herniotomi + repair of the posterior wall)
• Bassini Repair
• Mengikat leher hernia dan menggantungkan ke conjoint tendon
• Hernioplasty
• Herniotomi dilanjutkan dengan repair dinding posterior
menggunakan mesh sintetis sebagai penahan
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Pria 23 tahun
• Benjolan hilang timbul pada selangkangan
• Latihan angkat beban (meningkatkan tekanan intra
abdominal)
• Benjolan teraba saat pasien mengejan
• Mual muntah dan nyeri disangkal (mengekslusi
gangguan pasase berarti bukan inkarserata dan tidak
nyeri → bukan strangulata)
A. Hernia inguinalis
lateralis sinistra reponibilis
KEYWORDS
• Pria, 21 tahun
• Lemas beberapa hari terakhir
• Pusing, mual, dan penurunan nafsu makan
• Konjunctiva pucat
• Hb: 8 g/dL (anemia), MCV 110 fL (meningkat →
makrositik) MCH 45 pg (normal 27-33 → meningkat)
• Apusan darah tepi → poikilositosis, makroovalosit,
dan hipersegmentasi neutrofil
Anemia
• Anemia: Kekurangan Hb
• Disebut anemia (menurut WHO) bila:
• Laki-laki Hb<13 g/dL
• Perempuan Hb<12 g/dL
• Gejala
• 4L
• Lemah
• Letih
• Lesu
• Lunglai
• Pucat
PENJELASAN
Anemia
• Pembagian Anemia
• Anemia mikrositik hipokromik
• Anemia normositik normokromik
• Anemia makrostik
• Megaloblastik
• Non megaloblastik
PENJELASAN
Anemia
Mikro Hipo Normo Normo Makro
Anemia Makrositik
PAPDI
Toronto Notes 2015
PENJELASAN
Pemeriksaan laboratorium
• MCV>100 fL
• Kadar serum B12 rendah
• Apusan darah: oval makrosit dan
hypersegmented neutrophils.
• Schilling test (membedakan anemia
pernisiosa dan anemia defisiensi B12
karena etiologi lain)
PENJELASAN
Hypersegmented
Oval Makrosit Neutrophil
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 65 tahun
• Benjolan leher sejak 8 bulan, progresif membesar dan
bertambah banyak
• Penurunan BB, badan meriang, keringat malam
hari
• PF : massa multipel a/r regio colli, kenyal, mobile, NT
(-)
• FNAB → gambaran owl’s eye (Reed-Stenberg cell)
DIAGNOSIS??
JAWABAN
D. Limfoma Hodgkin
PENJELASAN
Limfoma
• Definisi: keganasan yang menyerang
jaringan limfoid (limfonodus, timus, lien)
• Klasifikasi
– Hodgkin lymphoma
• Klasik
• Nodular lymphocyte predominant
– Non-hodgkin lymphoma
• Sel B
• Sel T
PENJELASAN
Limfoma Hodgkin
• Faktor risiko
– Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV)
– Obesitas
– Merokok
– Imunosupresi
– Penyakit autoimun
– Aspirin → faktor protektif
PENJELASAN
Limfoma Hodgkin
• Manifestasi klinis
– Limfadenopati
• 60-80% di servikal/supraklavikula
• Biasanya dimulai dari 1 limfonodus kemudian
menyebar secara limfogen ke limfonodi sekitarnya
– Gejala konstitusional
• Demam
• Keringat malam
• Penurunan BB
– Gejala pada massa mediastinum
• Batuk
• Sesak nafas
• Nyeri dada retrosternal
Lokasi limfonodus dimana
Limfoma Hodgkin dimulai
PENJELASAN
Limfoma Hodgkin
• Pemeriksaan Penunjang
– Laboratorium
• Peningkatan LED
– Pencitraan
• Xray paru → massa mediastinum sering ditemukan
secara tidak sengaja pada ro. Paru rutin
• PET/CT scan → massa keganasan akan
menguptake radioisotop gula
– Biopsi Jaringan → penunjang terbaik
• Core needle
• FNAB
PENJELASAN
Biopsi
• Ditemukan sel Reed Sternberg bercampur dengan
infiltrat inflamasi lainnya (mis. Limfosit, eosinofil,
neutrofil, makrofag, dll)
Varian Sel RS
Limfoma Hodgkin
• Kemoterapi
• Radioterapi
• Pembedahan
• Wanita 30 tahun
• Keluhan demam diawali menggigil diakhiri keringat
(khas malaria) sejak 3 hari
• KKN di manokwari 2 bulan (faktor risiko)
• Suhu 38 C (demam)
• Hepar 4 jari bawah arkus costae (hepatomegali)
DIAGNOSIS >> MALARIA FALCIPARUM
E. Dihidroartemisinin+Piperakuin
+ Primakuin
PENJELASAN
Malaria
Definisi
Macam-macam plasmodium
• P. Falciparum
• P. Vivax
• P. Ovale
• P. Malariae
Vektor
Malaria
Manifestasi klinis
• Menggigil (1-2 jam)→ demam tinggi → diaforesis
(berkeringat) → temperatur turun
• Lelah, malaise, nyeri sendi, nyeri otot, mual,
muntah
Pemeriksaan Penunjang
• Apusan Darah Tipis → mengetahui jenis parasit
• Apusan Darah Tebal → Mengetahui jumlah parasit
• RDT → Rapid Diagnostic Test
PENJELASAN
Malaria
PENJELASAN
Malaria
TATALAKSANA
ACT 3 + PQ
1st line
SD
Falciparum
Kina 7 + Doxy
2nd line
7 + PQ SD
ACT 3 + PQ
1st line
14
Malaria tanpa Vivax & ovale
komplikasi Kina 7 + PQ
2nd line
14
Seperti vivax,
Relaps vivax
dosis PQ naik Keterangan
• ACT: (artemisinain –
Malariae ACT 3 hari combination
therapy)atermisinin-
amodiakuin
• PQ: primakuin
TATALAKSANA
IV:
artesunate
Malaria Antimalaria
berat injeksi
IM:
artemether
Kina
Trimester 1
(oral/im/iv)
Hamil
Trimester ACT atau
2/3 artesunate iv
Kemoprofilaksis
Sensitif Klorokuin
• Klorokuin 2 tab/minggu (1 minggu sebelum pergi, selama pergi,
dan 4 minggu setelah kembali)
• Indonesia resisten klorokuin, sehingga pilihan pertama →
doksisiklin
Resisten Klorokuin
• Doksisiklin 1x100 mg tab/hari (1-2 hari sebelum pergi, selama,
dan 4 minggu setelah kembali) → kontraindikasi ibu hamil
• Mefloquine 250 mg 1 tab/minggu (2 minggu sebelum, selama,
dan 4 minggu setelah pulang) →lini pertama ibu hamil
• Atovaquon 250 mg dan Proguanil 100 mg 1 tab per hari (1-2
hari sebelum pergi hingga 7 hari setelah pulang)
PILIHAN JAWABAN LAIN
• A. Dihidroartemisinin + Piperakuin
• Kurang primakuin
• B. Kina + tetrasiklin + primakuin
• Bukan pilihan utama
• C. Kina + klindamisin
• menurut pedoman dahulu dan pedoman buku saku
pelayanan ibu di RS → terapi malaria pada ibu
hamil trimester satu
• D. Artesunat + Amodiakuin
• Kurang primakuin
KESIMPULAN
• Wanita 30 tahun
• Keluhan demam diawali menggigil diakhiri keringat
(khas malaria) sejak 3 hari
• KKN di manokwari 2 bulan (faktor risiko)
• Suhu 38 C (demam)
• Hepar 4 jari bawah arkus costae (hepatomegali)
DIAGNOSIS >> MALARIA FALCIPARUM
E. Dihidroartemisinin + Piperakuin
+ Primakuin
KEYWORDS
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. Abortus Komplit
PENJELASAN
KEYWORDS
Diagnosis :
• Perdarahan pervagina (dengan atau tanpa
pengeluaran janin)
• Perut nyeri dan kaku
• Serviks terbuka atau tertutup
→ Diagnosis Tegak dengan USG
MACAM-MACAM ABORTUS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
JENIS TERAPI
ABORTUS
Terapi lanjutan :
C. Abortus Komplit
KEYWORDS
EKLAMPSIA
Atau Atau
Terganggu HT dan (TD kembali (TD persisten
fungsi organ proteinuria sejak normal < 12 sampai >12
(ginjal, paru, UK <20 minggu minggu minggu
neuorologis, postpartum) postpartum)
janin)
TATA LAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA UMUM
- Perhatikan ABC
- MgSO4 IV → untuk eklampsia (tatalaksana kejang) dan
Preeklampsia berat (pencegahan kejang)
- Antihipertensi → untuk ibu dengan hipertensi berat selama
kehamilan
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA KHUSUS
Hipertensi kronis :
- Sebelumnya sudah diterapi → lanjutkan antihipertensi dan dijaga
TD terkontrol baik
- Berdasarkan rekomendasi PNPK POGI 2016 : TD ≥ 110 diastol
atau ≥ 160 sistol → berikan antihipertensi
- Suplementasi kalsium 1.5-2 g/hari + Apirin 75 mg/hari (sejak UK
20 minggu)
Hipertensi gestasional:
- Bila TD meningkat → tangani sebagai Preeklampsia ringan
- Pantau tekanan darah, urin, dan kondisi janin
Preeklampsia ringan :
- Prevensi dengan aspirin (75
mg/hari) dan suplemen
kalsium (minimal 1 g/hari)
- Bila <37 minggu dan gejala
tidak memburuk →
Manajemen EKSPEKTATIF
(pertahankan kehamilan
sampai aterM)
- Bila ≥37 minggu kehamilan
pertahankan sampai onset
partus
PENJELASAN
KEYWORDS
Preeklampsia Berat :
- Bila <34 minggu +
ibu dan janin stabil
→ ekspektatif
- 1st line : MGSO4
- Pemberian
antihipertensi
direkomendasikan
ooleh POGI 2016
pada pasien
dengan TD ≥ 110
diastol atau ≥ 160
sistol
PENJELASAN
KEYWORDS
EKLAMPSIA
- Pemberian MgSO4 dan antihipertensi
- Terdapi definitif : terminasi kehamilan
• Wanita, 21 tahun
• Nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari lalu
• Keputihan dari jalan lahir → fluor albus
• Suhu 39,1oC → pikirkan infeksi/inflamasi
• Nyeri tekan adneksa + → gangguan tubo-ovarium
• Beta-hCG (-) → rule out kehamilan ektopik
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
E. PID
PENJELASAN
Salpingitis Akut
• Bagian dari PID dimana bagian yang
terserang adalah tuba fallopi
• Faktor risiko
• IMS
• Hubungan seks multiple partner
• Penggunaan IUD
PENJELASAN
Salpingitis Akut
• Manifestasi Klinis
• Sekret vagina kuning dan berbau busuk
• Dyspareunia
• Dysmenorrhea
• Chandelier sign → nyeri goyang porsio
• Nyeri pelvis
• Poliuria
PENJELASAN
Salpingitis Akut
• Pemeriksaan penunjang
• Kultur urin → salpingitis sering disertai ISK
• Pemeriksaan swab vagina → deteksi patogen
penyebab
• USG
• HSG → identifikasi patensi tuba
• Laparoskopi
TATALAKSANA
Salpingitis Akut
• Antibiotik
• Regimen 1
• Clindamycin 900 mg IV setiap 8 jam DAN
• Gentamisin 2 mg/kg IV atau IM loading dose → diikuti rumatan
1,5 mg/kg setiap 8 jam
• Regimen 2
• Cefotetan 2 g IV setiap 12 jam DAN
• Doksisiklin 100 mg PO atau IV setiap 12 jam
E. PID
KEYWORDS
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
E. Abruptio Plasenta
PENJELASAN
KEYWORDS
Perdarahan antepartum
→ Perdarahan pada UK >22 minggu namun sebelum
ada onset peraslinan
TATALAKSANA UMUM
- Perhatikan dan stabilisasi ABC (jaga jalan napas,
pemberikan oksigen adekuat, dan resusitasi
cairan)
- Mencari penyebab dari perdarahan melalui
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang →
dilanjutkan dengan terapi sesuai penyebab
- Pilihan terapi ekspektatif atau aktif disesuaikan
dengan usia kehamilan, kondisi ibu dan janin
PENJELASAN
KEYWORDS
Plasenta - Perdarahan warna Janin <37 minggu (ibu dan janin stabil) →
previa merah segar terapi konservatif (berikan tokoliti dan steroid
- Tanpa nyeri untuk pematangan paru)
- Bagian terendah
janin belum masuk Janin >37 minggu / janin dan atau ibu kondisi
PAP tidak stabil → terapi aktif / Lahirkan
PENJELASAN
KEYWORDS
E. Abruptio Plasenta
KEYWORDS
JAWABAN
Pernah diimunisasi
Disadur dari: Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
D. Spiramisin
PENJELASAN
Siklus Hidup
• Fase Infektif
• Kista pada
daging yang
tidak matang
• Ookista pada
kotoran
hewan
• Fase
diagnostik →
takizoit dalam
darah
PENJELASAN
Imunologi Toksoplasmosis
• IgM
• Muncul 2 minggu setelah infeksi
• Bertahan bertahun-tahun
• IgM (+) → BELUM TENTU INFEKSI AKUT
• IgG
• Muncul 6-8 minggu setelah infeksi
• Bertahan selama bertahun-tahun
• IgG (+) → BELUM TENTU INFEKSI KRONIK
PENJELASAN
• Manifestasi Klinis
• 80% tidak memiliki gejala
• Limfadenopati bilateral, simetris, biasanya di
servikal
• Chorioretinitis
• Pemeriksaan penunjang
• ELISA → Deteksi IgM dan IgG Toksoplasma
1. IgM non reaktif, IgG non reaktif → tidak ada infeksi
toksoplasma
2. IgM (+), IgG non reaktif → sugestif infeksi akut
3. IgM (+). IgG (+) → mungkin akut maupun kronik
4. IgM non reaktif, IgG (+) → sugestif reaktivasi
• Pemeriksaan penunjang
• Histopatologi → spesimen dapat diambil dari darah,
sputum, cairan amnion, CSF
• Takizoit pada infeksi akut
• Kista pada infeksi laten atau reaktivasi
Pemeriksaan Serologi
PENJELASAN
• UK ≥18 minggu
• Pirimetamin-Sulfadiazin + asam folinat
• Lakukan PCR cairan amnion
• PCR positif → pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga
persalinan
• PCR negatif → ganti spiramisin / teruskan pengobatan
pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga persalinan
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Pirimetamin
B. Cotrimoxazole
C. Ceftriaxone
E. Sulfadiazine
D. Spiramisin
KEYWORDS
B. C-Peptida
PENJELASAN
KEYWORDS
Sumber : JonesAG, Hattersley AT, 2013, The clinical utility of C-peptide measurement in the care of
patients with diabetes, Diabet. Med. 30, 803–17
PENJELASAN
KEYWORDS
GIGANTISME
• Terjadi sebelum lempeng epifisis menutup
• Sering disebabkan adenoma pituitari, genetik.
• Bisa berkaitan dengan sindrom lain, seperti
McCune Albright Syndrome, neurofibromatosis,
dll.
• Manifestasi:
– Pertumbuhan lebih dari normal/ sebaya. Ada
penambahan tinggi
– Delay puberty.
– Serupa dengan akromegali namun terjadi pada anak
atau remaja dan pertumbuhan cenderung simetris/
proporsional dibanding akromegali.
http://emedicine.medscape.com/article/1157189-clinical#showall
www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/endocrine/acromegaly/Pages/fact-sheet.aspx
PENJELASAN
GIGANTISME
PENJELASAN
GIGANTISME VS AKROMEGALI
GIGANTISME AKROMEGALI
Overproduksi Saat lempeng Saat epifisis sudah
GH Epifisis masih tertutup
terbuka
Waktu Pada anak/remaja Pada dewasa
Pertumbuhan Simetris Tidak simetris
(tangan-kaki lebih
besar, makroglosia,
makrognatia/ rahang
dan gusi lebih besar)
PENJELASAN
• Laki-laki, 35 tahun
• Rambut rontok sangat banyak setiap
menyisir rambut sejak 1 bulan
• Beban kerja tinggi
• PF : rambut tipis difus, hair pull test (+)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
D. Telogen effluvium
Sumber : FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN
KEYWORDS
TELOGEN EFFLUVIUM
TELOGEN EFFLUVIUM
Penyebab:
• Hipo/hipertiroidisme, postpartum
• Defisiensi nutrisi : besi, zinc
• Rapid weight loss, caloric or protein deprivation, ADB
kronis
• Stress : demam, penyakit katabolik (keganasan, infeksi
kronis)
• Stress psikologis ; ansietas, depresi, bipolar
• Idiopatik
Anagen elfuvium : kerontokan akibat gangguan fase
anagen sehingga terjadi distrofi folikel rambut (disebabkan
oleh kemoterapi, intoksikasi merkuri, malnutrisi berat)
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA
ALOPESIA ANDROGENIK
ALOPESIA AREATA
• Penyakit autoimun kronis akibat reaktivitas sel T yang
memengaruhi folikel rambut
• Gambaran klinis:
• Sepetak kulit kepala yang botak, bisa multiple maupun single
• Kulit kepala tampak normal
• Rambut bagian distal lebih lebar dibandingkan yang
proksimal “exclamation mark” hair
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 30 tahun
• Gatal dan kemerahan di kulit perut
• Gatal 1 minggu
• UKK : macula eritem dengan papul di tepi, 2 buah,
berbatas tegas dan tepi meninggi disertai skuama
halus di atasnya
JAWABAN
TINEA
GEJALA KLINIS
• Gatal saat berkeringat
• Lesi KHAS : berbatas tegas, tepi aktif (tanda
radang lebih jelas, polimorfik : terdiri atas
eritem, skuama, dan kadang papul vesikel di
tepi, normal di tengah (central healing)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kulit tidak berambut : Kerokan / swab kulit
dari bagian tepi sampai sedikit bagian luar
kelainan sisik kulit
• Kulit berambut : rambut dicabut pada kulit
yang mengalami kelainan, kulit di derah
tersebut dikerok
• Kuku : dari kuku yang sakit dan dipotong
sampai mengenai seluruh tebal kuku
• Bahan : KOH 10% → rambut,
KOH 20% kuku dan kulit
Zat warna tambahan : tinta Parker
• Tampakan : hifa panjang / sejati (bersekat /
bercabang) + atrospora (spora berderet)
PVC
Pseudohifa +
blastospora
Eritrasma
KESIMPULAN
JAWABAN
E. Impetigo non-bulosa,
Streptococcus beta hemolitikus
Sumber : PERDOSKI 2017, IKK FKUI
PENJELASAN
KEYWORDS
PIODERMA
PIODERMA
IMPETIGO NON-BULOSA/KRUSTOSA
IMPETIGO NON-BULOSA/KRUSTOSA
PENJELASAN
KEYWORDS
IMPETIGO BULOSA
• Paling sering : S.aureus, bisa juga
oleh Strepotococcus grup A beta
hemolitikus
• Predileksi: daerah intertriginosa
(aksila, inguinal, gluteal), dada dan
punggung.
• UKK : Vesikel-bula kendur,dapat
timbul bula hipopion.
• Tanda Nikolsky negatif.
• KHAS : Bula pecah meninggalkan
skuama anular dengan bagian tengah
eritematosa (kolaret) dan cepat
mengering
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM
1. Topikal
• Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1‰, larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
• Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM
TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM
• Anak, 3 tahun
• Rewel dan demam (suhu 38,5°C) sejak 3 hari
• Disertai batuk pilek, disertai sering menarik
telinga kanannya
• Otoskopi: membran timpani hiperemis
JAWABAN
Stadium OMA
Oklusi
Hiperemis/Pre-Supurasi
• Pembuluh darah melebar di membran timpani/membran
timpani hiperemis
Supurasi
Stadium OMA
Perforasi
Resolusi
STADIUM TATALAKSANA
OKLUSI • Anak :
< 12 tahun: obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam
NaCl
> 12 tahun: obat tetes hidung HCl 1% dalam NaCl
• Antibiotik sesuai indikasi
PRESUPURASI • Antibiotik:
1) Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
2) amoksisilin 25-50 mg/kg BB/3 dosis/hari
3) eritromisin 40 mg/kg BB/4 dosis/hari
• Obat tetes hidung (sama dengan oklusi)
• Analgetik
MIRINGOTOMI
• Adalah tindakan
insisi pada pars
tensa membran
timpani, agar terjadi
drainase sekret dari
telinga tengah
• Dilakukan secara a-
vue, lokasi di
postero-inferior
PENJELASAN
KEYWORDS
OMA : KOMPLIKASI
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 50 tahun
• Mimisan sejak 30 menit lalu saat bekerja
• Tidak ada riw trauma
• Riw hipertensi tidak terkontrol : TD 150/90
(faktor risiko)
• Laringoskopi : Darah menetes ke orofaring tidak
tampak lokasi sumber perdarahan (curiga
posterior)
DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS POSTERIOR
SUMBER PERDARAHAN ?
JAWABAN
E. A. Sfenopalatina
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed., bailey’s 5th ed 2014
PENJELASAN
KEYWORDS
EPISTAKSIS
• Kegawatan THT
• Berdasarkan sumber perdarahan, dibagi
menjadi:
• Epistaksis anterior → biasanya ringan, dari
pleksus Kisselbach atau a. etmoidalis anterior
• Epistaksis posterior → biasanya lebih hebat,
jarang berhenti sendiri, dari a.etmoidalis
posterior atau a. sfenopalatina
• Sering terjadi pada pasien dengan hipertensi,
arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA EPISTAKSIS
Menghentikan Perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN
E. A. Sfenopalatina
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed., bailey’s 5th ed 2014
KEYWORDS
Perempuan, 20 tahun
• Pusing berputar memberat sejak 1 hari
• Tidak dipengaruhi posisi
• Tinitius + penurunan pendengaran kiri
• Riw batuk pilek (+) sembuh dengan sendirinya
• PF: TTV normal, otoskopi : membran timpani
intak, kolesteatoma (-), defisit neurologis (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
D. Labirinitis
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
LABIRINITIS
GANGGUAN VESTIBULAR
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
MENIERE
• Peningkatan tekanan dalam sistem endolimfatik telinga dalam
• Sifatnya Kronis Episodik
• Gejala dan tanda : Trias Gangguan pendengaran, Vertigo,
Tinitus
• Tatalaksana : diuretik, betahistine, diazepam
(vestibulosupresan), surgery
LABIRINITIS
Komplikasi meningitis atau otitis media
• Gangguan keseimbangan dan gangguan pendengaran
• MRI dengan kontras (baku emas)
NEURITIS VESTIBULARIS
Serangan vertigo mendadak tanpa pencetus, pendengaran
normal.
• Tatalaksana = Prednison
PILIHAN JAWABAN LAIN
D. Labirinitis
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed
KEYWORDS
• Perempuan, 20 tahun
• Ke IGD dengan nyeri perut kanan bawah
• Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter
mendiagnosis appendisitis akut dan akan
merujuk pasien ke dokter spesialis bedah
(Alih Rawat)
JENIS RUJUKAN ?
JAWABAN
C. Cross referral
PENJELASAN
KEYWORDS
RUJUKAN
HORIZONTAL →
rujukan antar fasilitas
VERTIKAL → rujukan setingkat
antar fasilitas beda
tingkat fasilitas
PENJELASAN
• Five-star doctor?
JAWABAN
B. Manager
Sumber: http://www.who.int/hrh/en/HRDJ_1_1_02.pdf
PENJELASAN
Five-Star Doctors
• Care provider → memberikan pelayanan pasien
secara fisik, mental, dan sosial
• Communicator → memberikan komunikasi yang
baik untuk membujuk perubahan gaya hidup pada
individu, keluarga, dan komunitas serta menjadi
mitra upaya hidup sehat
• Community leader → melakukan aktivitas kesehatan
komunitas yang berdampak pada orang banyak
• Decision-maker → menentukan pilihan berdasarkan
efektivitas dan biaya
• Manager → dapat bekerja multidisiplin/lintas sector
(pada soal ini terkait program nasional)
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Manager
KEYWORDS
JAWABAN
E. Edema paru
Sumber: Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
PENJELASAN
KEYWORDS
Tenggelam: Autopsi
• Temuan asfiksia
• Berbusa di mulut dan hidung, terkadang juga di
saluran napas
• Massa paru bisa lebih berat atau normal jika terjadi
refleks cardiac arrest atau refleks vasovagal
• Permukaan paru seberti marbel dengan area
merah gelap karena alveoli kolaps
• Dapat ditemukan luka-luka postmortem karena
benturan setelah tenggelam terjadi
PENJELASAN
KEYWORDS
Tenggelam: Autopsi
E. Edema paru
Sumber: Ilmu Kedokteran Forensik FKUI