Anda di halaman 1dari 255

TBL PSIKIATRI

UKMPPD MEI 2021


1
Perempuan, 19 tahun dibawa oleh teman kuliahnya karena berperilaku tidak wajar. Pasien
setiap hari mengikuti kemanapun temannya pergi sehingga teman-teman pasien
terganggu. Pasien tidak dapat membuat keputusan sendiri sehingga apapun yang
dilakukan oleh temannya akan diikuti oleh pasien apapun konsekuensinya. Keluhan ini
sudah dirasakan sejak pasien kelas 1 SD. Menurut pasien, sejak kecil pasien tidak pernah
diberikan kesempatan oleh orangtuanya untuk membuat keputusan. Gangguan yang
dialami pasien sesuai dengan…
A. Gangguan kepribadian schizoid
B. Gangguan kepribadian dependen
C. Gangguan kepribadian skizotipal
D. Gangguan kepribadian narsistik
E. Gangguan kepribadian ambang
KEYWORDS

• Perempuan, 19 tahun
• Berperilaku tidak wajar sejak 13 tahun lalu
• Mengikuti kemanapun temannya pergi → teman-
teman terganggu
• Tidak dapat membuat keputusan sendiri
• Mengikuti apapun yang dilakukan teman apapun
konsekuensinya
• Riw. pola asuh → tidak pernah diberikan
kesempatan untuk membuat keputusan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Gangguan kepribadian
dependen
PENJELASAN

Gangguan Kepribadian
• Kluster A (“Aneh”)
– Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
– Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
– Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan
perilaku yang aneh

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

Gangguan Kepribadian
• Kluster B (“Berisik/Berlebihan”)
– Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan senang
melanggar peraturan
– Ambang/Borderline : impulsivitas serta
hubungan interpersonal dan mood yang intens tapi
tidak stabil
– Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
– Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan
orang lain, mudah iri

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

Gangguan Kepribadian
• Kluster C (“Cemas”)
– Cemas (menghindar/avoidant) : sangat pemalu,
merasa tidak layak
– Dependen : merasa tidak mampu bertanggung
jawab atas diri sendiri, sehingga terlalu
bergantung pada orang lain, apapun
konsekuensinya
– Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi dengan
keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu
kaku dalam memandang suatu hal
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
1/6/2021
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan kepribadian skizoid → suka


menyendiri dan menarik diri dari pergaulan (bukan
karena malu/rendah diri, bedakan dengan
CEMAS MENGHINDAR)
C.Gangguan kepribadian skizotipal → memiliki
persepsi dan perilaku aneh, seringkali percaya
hal-hal supranatural, gaib, tidak lazim
D.Gangguan kepribadian narsistik → 
menganggap dirinya superior, tidak suka bila
orang lain dipuji atau dianggap melebihi dirinya
E.Gangguan kepribadian ambang → impulsif,
mood tidak stabil, ekspresi emosi berlebihan
2
Laki-laki, 30 tahun, dibawa berobat oleh keluarganya ke IGD RS karena tiba-tiba mengamuk sejak 2
jam yang lalu dan seluruh jendela di rumahnya dipecahkan. Keluhan ini sudah berulang kali terjadi
sejak 8 bulan yang lalu. Menurut keluarga, pasien sering mengaku mendengar ancaman dari Dewa
Kematian yang ingin membunuh pasien bila pasien tidak memotong lidahnya sendiri. Diketahui
ternyata saat pasien masih bekerja di kantor, pasien seringkali ketakutan dan melihat ke CCTV
kantor lalu berusaha menghindarinya karena pasien yakin sedang dimata-matai oleh Dewa
Kematian. Diagnosa yang tepat untuk pasien ini adalah…
A. Skizofrenia residual
B. Skizofrenia hebrefenik
C. Skizofrenia simpleks
D. Skizofrenia paranoid
E. Skizofrenia katatonik
KEYWORDS
• Laki-laki, 30 tahun, dibawa ke IGD
• Mengamuk sejak 2 jam, memecahkan seluruh
jendela rumah
• Keluhan berulang sejak 8 bulan
• Mendengar ancaman Jin Adallin → Halusinasi
auditorik
• Saat masih bekerja, sering melihat CCTV
lalu
menghindari karena yakin akan dibunuh rekan
kerjanya → Waham kejar

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Skizofrenia paranoid
PENJELASAN

Konsep gangguan jiwa menurut PPDGJ


• Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang,
yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara
khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan
(distress) atau hendaya (impairment/disability) di
dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari
manusia. Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa
disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku,
psikologik, atau biologik, dan gangguan itu tidak
semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang
itu dengan masyarakat
PPDGJ III
PENJELASAN

Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa
PPDGJ - III
PENJELASAN

Skizofrenia
• Skizofrenia paranoid → halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. → Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

• Skizofrenia hebefrenik → perilaku aneh


(bizzare): tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

• Skizofrenia katatonik → Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, “command automatism”

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Skizofrenia
• Skizofrenia simpleks → Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

• Skizofrenia residual → Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

• Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

• Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
• Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin → lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
• Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
→  umumnya tidak menimbulkan efek
samping EPS
Sumber: PPDGJ III
• Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
• Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skizofrenia residual → HARUS ada riwayat


1 episode gejala positif, namun saat ini
hanya gejala negatif
B. Skizofrenia hebefrenik → perilaku aneh
(bizzare): tertawa sendiri, bepergian
tanpa busana
C. Skizofrenia simpleks → sejak awal hanya
gejala negatif, tidak ada riwayat gejala
positif sebelumnya
E. Skizofrenia katatonik → S t u p o r, fleksibilitas
cerea, rigiditas, negavitisme, command
automatism
3
Perempuan, 30 tahun, mengeluh sulit berkonsentrasi saat bekerja sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
merasa sering terbangun beberapa kali setiap tidur pada tengah malam. Walaupun akhirnya dapat
tidur lagi, namun hal ini sangat mengganggu pasien. Pasien mencoba minum bir dan berolahraga
sebelum tidur agar dapat tidur nyenyak namun tidak ada hasilnya. Pada pemeriksaan tidak
didapatkan adanya kelainan. Diagnosis yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah
A. Early insomnia
B. Middle insomnia
C. Late insomnia
D. Hipersomnnia
E. parasomnia
KEYWORDS
• Perempuan, 30 tahun
• Sulit konsentrasi sejak 2 minggu
• Terbangun beberapa kali saat tidur pada tengah
malam
• Dapat tidur kembali

DIAGNOSIS??

JAWABAN

B. Middle
insomnia
PENJELASAN

• Insomnia → tidak bisa/sulit memulai maupun


mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
– Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
– Middle insomnia: berulang kali terbangun
dari tidur, bisa tidur lagi
– Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
TATALAKSANA

Tatalaksana Insomnia
• Menurut guideline AASM, tujuan utama dari tatalaksana
insomnia adalah untuk meningkatkan kualitas tidur saat
malam hari dan mengurangi gejala/gangguan saat siang
hari
• Guideline AASM merekomentasikan intervensi psikologis
dan perilaku (termasuk CBT) karena terbukti efektif
sebagai tatalaksana dari insomnia kronis komorbid
maupun insomnia primer
• Tatalaksana dari insomnia primer (psikofisiologis)
dimulai dengan edukasi mengenai kebiasaan-
kebiasaan yang harus dijaga saat seseorang hendak
memulai tidur → sleep hygiene therapy
TATALAKSAN
A
TATALAKSANA

Farmakoterapi
PENJELASAN

• Gangguan tidur lainnya:


– Narkolepsi → Serangan kantuk mendadak yang
bsia terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik

– Hipersomnia (Excessive Daytime


Sleepness/EDS)→ sering merasa mengantuk
meskipun kuantitas dan kualitas tidur di malam hari
optimal.
PENJELASAN

Beberapa diagnosis banding lainnya:


• Parasomnia → segala kondisi abnormal yang muncul saat
seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
• Dapat dibagi menjadi:
– Nightmare → pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi
buruknya, setelahnya dapat kembali tidur
– Sleep/night terror → pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, namun tidak ingat mimpinya,
setelahnya dapat kembali tidur
– Somnambulisme → berjalan atau beraktivitas sambil
tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
– Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep
paralysis, sleep aggression, sexsomnia
4
Anak laki-laki, 7 tahun dibawa ibunya berobat karena sudah 2 kali berturut-
turut mendapatkan nilai matematika hanya 50 dan 45. menurut wali
kelasnya, pasien sulit untuk mengikuti dan memahami beberapa materi
pelajaran. Interaksi dengan teman sekelasnya baik. Pada pemeriksaan IQ,
didapatkan hasil 55. kondisi yang dialami oleh pasien termasuk…
A. Retardasi mental ringan
B. Borderline intellectual functioning
C. Retardasi mental berat
D. Retardasi mental sedang
E. Normal
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 7 tahun


• 2x berturut-turut mendapat nilai rendah
• Menurut guru, pasien sulit mengikuti dan
memahami beberapa materi pelajaran
• Interaksi dengan teman sekelas baik
• Pemeriksaan IQ → 55

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Retardasi mental ringan


PENJELASAN

Retardasi Mental

Suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau


tidak lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan, sehingga
mempengaruhi tingkat kecerdasan secara
menyeluruh → dapat terjadi dengan / tanpa
gangguan jiwa/fisik lainnya
PENJELASAN

Klasifikasi Retardasi Mental

Klasifikasi IQ Istilah lain


Borderline 70-84 Borderline intellectual
functioning
Ringan (mild) 50-69 Moron

Sedang (moderate) 35-49 Imbecile

Berat (severe) 20-34 Imbecile

Sangat berat (profound) <20 Idiot

Normal → IQ
>84 Sumber: PPDGJ III
TATALAKSANA

Tatalaksana non-farmakologis → Comprehensive


management plan
• Pengajar khusus, terapis bahasa, terapis
perilaku, terapis okupasional, dan layanan
komunitas yang menyediakan bantuan sosial
kepada keluarga penderita retardasi mental.

• Program diet sehat → kurangnya aktivitas fisik


dan obesitas merupakan hal yang sering
terjadi pada penderita retardasi mental.

https://emedicine.medscape.com/article/1180709-treatment
TATALAKSANA

Tatalaksana farmakologis:
• Golongan stimulant → paling sering digunakan,
dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan
fungsi kognitif
– Metilphenidate hydrochloride
– Dextroamphetamine sulfate

• Golongan alpha-adrenergic
– Clonidine hydrochloride
– Guanfacine

Sumber: medscape
TATALAKSANA

Tatalaksana farmakologis:
• Golongan antipsikotik → hanya diberikan pada
penderita RM dengan gejala utama agitasi,
kecenderungan melukai diri sendiri, dan
hiperaktif
– Risperidon
– Aripripazol

Sumber: medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Borderline intellectual
functioning →  Q I 70-84
C. Retardasi mental berat → IQ 20-34
D. Retardasi mental sedang → IQ 35-
49
E. Normal → >84
5
Wanita, 27 tahun dibawa ke IGD karena berteriak histeris pada salah satu
festival musik. Pasien baru saja menyaksikan temannya ditusuk pisau oleh
sekelompok begal karena menolak memberikan uang. Selama di IGD, pasien
hanya terus menerus menangis, tidak dapat diajak bicara, tidak mau makan
dan minum. Diagnosis yang tepat adalah…
A. Gangguan stress pasca trauma
B. Skizofrenia hebefrenik
C. Sindrom hiperkinetik
D. Reaksi stress akut
E. Gangguan penyesuaian
KEYWORDS

• Perempuan, 27 tahun
• Berteriak histeris, menyaksikan temannya
ditusuk pisau oleh sekelompok begal
• Selama di IGD → terus-menerus menangis,
tidak dapat diajak bicara, tidak mau
makan & minum

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Reaksi stres akut


PENJELASAN

Reaksi Stres Akut


(Acute Stress Disorder)
• Trigger → mengalami suatu kejadian yang mengancam
nyawa, menyebabkan cedera, atau kekerasan
seksual, dengan 1 atau lebih cara berikut :
– Secara langsung mengalami kejadian tersebut
– Menyaksikan kejadian tersebut menimpa orang lain
– Mengetahui kejadian tersebut mengenai keluarga dekat
atau teman dekat
– Paparan berulang terhadap bagian dari kejadian traumatic
(mis : petugas first responders yang berulang kali
mengumpulkan jasad korban)
• Keluhan dapat menetap hingga 3 hari-1 bulan pasca
kejadian traumatik
DSM-V
PENJELASAN

Reaksi Stres Akut


PPDGJ-III
• Harus ada kaitan waktu yang jelas antara terjadinya
pengalaman stres yang luar biasa (fisik atau
mental) dengan onset dari gejala, biasanya
beberapa menit atau segera setelah kejadian
• Selain itu ditemukan gejala-gejala :
– Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah,
selain gejala permulaan berupa keadaan “terpaku” (daze). Semua
hal berikut dapat terlihat, yaitu depresi, ansietas, kemarahan, kecewa,
hiperaktif, dan penarikan diri. Akan tetapi tidak satupun dari gejala
tersebut yang mendominasi dalam waktu yang lama
– Pada kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressor, gejala-gejala
dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam)
– Bila stressor berlanjut atau tidak dapat dialihkan, gejala-gejala
biasanya membaik dalam 24-48 jam dan dapat menghilang setelah 3
hari atau lebih
PENJELASAN

Reaksi Stres Akut


PPDGJ-III
• Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk
keadaan kambuhan mendadak dari gejala-
gejala pada individu yang sudah
menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya.
• Kerentanan individual dan kemampuan
menyesuaikan diri memegang
peranan dalam terjadinya atau
beratnya suatu reaksi stres akut.
PENJELASAN

Diagnosis Banding
PTSD Gangguan stress Gangguan
akut penyesuaian
Didahului ‘stressor’ yang Didahului ‘stressor’ yang Didahului ‘stressor’,
berat, biasanya berat, biasanya namun biasanya stressor
kondisi/kejadian yang kondisi/kejadian yang tidak bersifat berat
mengancam nyawa mengancam nyawa

Dapat menetap untuk Gejala menetap minimal Muncul dalam 3 bulan


waktu yang lama 3 hari dan maksimal 1 setelah onset stressor
(bahkan hingga tahunan) bulan dan hilang dalam 6 bulan

Sering disertai reka Apabila menetap lebih


ulang (flashback) dari 1 bulan →
kejadian pada pasien dapat menjadi PTSD
TATALAKSANA

Tatalaksana non farmakologis:


• Trauma-focused psychotherapy (TFP)
– Di dalamnya termasuk trauma-focused CBT,
prolonged exposure (paparan), cognitive processing
therapy, eye movement desensitization and
reprocessing (EMDR) dan paparan dengan
menggunakan gambar.
• Trauma-focused CBT dinilai efektif terutama
pada pasien anak dan remaja
• TFP dinilai lebih efektif dibandingkan terapi
medikamentosa

*EMDR: terdiri dari 8 fase, memanfaatkan gerakan mata atau stimulasi bilateral lainnya
dengan tujuan untuk mengurangi gejala dan membuat pasien dapat melawan trauma
yang dialami
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan stres pasca trauma →


flashback (+)
B. Skizofrenia hebefrenik → waham
bizarre dominan, halusinasi (+)
C. Sindrom hiperkinetik → ADHD, onset
sejak kanak-kanak, gangguan
pemusatan perhatian & perilaku
E. Gangguan penyesuaian → perhatikan
tabel diagnosis banding
6
Perempuan, 30 tahun seorang pemilik kafe sering memberi julukan
aneh kepada para barista di tempat ia bekerja. Misalnya pada barista
yang salah saat menakar kopi akan disebutnya sebagai “diskon otak”.
Apakah psikopatologi yang terdapat pada pasien ini?
A. Wahham bizzare
B. Inkoheren
C. Logorrhea
D. Neologisme
E. Word salad
KEYWORDS

• Perempuan, 30 tahun
• Sering memberi julukan aneh pada buruh tempat
ia bekerja
• Barista yang salah menakar kopi disebut
“diskon otak”

PSIKOPATOLOGI??

JAWABAN

D. Neologisme
PENJELASAN

Arus Pikir vs Isi Pikir


Gangguan arus pikir Gangguan isi pikir
• Ketidak mampuan • Gangguan pada buah
mengorganisasikan proses pikir piker/keyakinan seseorang, bukan
membentuk suatu ide cara penyampaiannya.
bertujuan • Contoh: waham, obsesi, fobia,
• Contoh: neologisme, flight of ideas, preokupasi
asosiasi longgar, inkoheren, word
salad, tangensial, sirkumstansial,
logorrhea, blocking, clang
association, perseverasi
PENJELASAN

Psikopatologi
• Gangguan arus pikir
– Neologisme → membentuk kata-kata/ungkapan
baru yang tidak dipahami oleh umum
• Ex: diskon tulang → pendek, impoten
inteligensi →
bodoh, juragan lemak → gemuk
– Flight of ideas → perubahan yang mendadak lagi
cepat dalam pembicaran, sehingga suatu
ide/topik yang belum selesai diceritakan sudah
disusul oleh ide/topik yang lain.
• Ex: waktu anak saya lahir dulu, suami saya baru
menang lotere, untung saja pas itu saya sudah masak
makan malam, jadinya kan hujan tidak jadi turun
PENJELASAN

Psikopatologi
• Gangguan arus pikir
– Asosiasi longgar → mengatakan hal-hal yang tidak
ada hubungannya sama sekali satu sama lain,
masih dapat membuat kalimat yang baik
• Ex: saya mau tidur, semua orang bisa lapar, kamu akan
lelah
– Inkoheren → berbicara/komunikasi tidak nyambung
(terkadang kalimat yang dibuat sudah tidak sesuai
kaidah bahasa)
• Ex: Saya minta dijanji, tidur, lahir, dengan pakaian lengkap
untuk anak saya satu atau lebih menurut pengadilan
tinggi dengan suami jodohnya yang menyinggung segala
percobaan
PENJELASAN

Psikopatologi
• Gangguan arus pikir
– Word salad → berbicara kacau, kata demi kata sudah
tidak ada kaitan (tidak dapat membuat kalimat yang
sesuai kaidah bahasa)
• Ex: meja botol api ikan jambu danau jika awan
– Logorrhea → banyak bicara, kata-kata dikeluarkan
bertubi-tubi tanpa kontrol, dapat koheren ataupun
inkoheren
• Ex: Dok, saya lapar loh, rasanya pengen makan indomi. Eh
iya dok semalam nonton ga Chelsea menang 2-1, hebat ya
dok. Duh dok saya kangen sama teman-teman saya,
rasanya mau kumpul bareng. Saya baru inget,
kucing teman saya kemarin mati kelindas, kasihan banget
teman saya itu.
PENJELASAN

Psikopatologi
• Gangguan arus pikir
– Tangensial → gangguan pola pikir yang berputar-
putar, namun tidak ada ujung dan kaitannya
• Ex: ketika ditanya: “apa yang membawa anda kesini?”
Pasien menjawab: “Saya mempunyai perasaan ini. Saya
mempunyai perasaan ini setiap saat. Semua mengatakan
itu disekeliling saya. Dapatkan anda membayangkan
bagaimana jika hal itu menyebar? Ini adalah pekerjaan
pertama saya. Kemudian dengan tetangga saya. Sekarang
tampak dimana-mana”
PENJELASAN

Psikopatologi
• Gangguan arus pikir
– Sirkumstansial → gangguan pola pikir yang berputar-
putar, namun masih mengenai 1 ide pokok tertentu
• Ex: ketika ditanya: “apa yang membawa anda kemari?”
Pasien menjawab: “Biarkan saya menjelaskan. Saya
ingat ketika berusia 8 tahun saya mempunyai noda
kotor di celana. Saya tidak mungkin membersihkannya
dengan baik. Saya selalu merasa bahwa saya
mengontaminasi diri sendiri. Saya mengotori baju saya.
Kotoran di baju mengotori saya. Ketika saya melihat
ke belakang saya ingin melihat saya bersih atau saya
sudah mengotori kursi. Saya rasa bahwa saya harus
selalu melihat ke belakang setiap saat. Hal itu yang
membuat saya ke sini.”
PENJELASAN

Psikopatologi
• Gangguan arus pikir
– Blocking → jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau
berhenti ditengah sebuah kalimat
• Ex: Saya punya ide bersama sepupu saya untuk
melakukan
tindakan yang …. (terhenti)
– Clang association → berbicara dalam kata-kata atau
kalimat dengan ritme yang sama (seperti sebuah
pantun)
• Ex: Pergi ke bandung, pulang-pulang dia mengandung, si
ibu
jadi bingung, takut kalau gede jadi anak badung
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Waham bizzare → waham yang aneh dan


tidak lazim
B. Inkoheren → berbicara/komunikasi tidak
nyambung
C. Logorrhea → banyak bicara, kata-kata
dikeluarkan bertubi-tubi tanpa kontrol, dapat
koheren ataupun inkoheren
E. Word salad → berbicara kacau, kata
demi kata sudah tidak ada kaitan
7
Laki-laki, 55 tahun datang berobat dengan keluhan sering berdebar-debar dan takut tiba-
tiba meninggal sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri dada dan sesak napas
seperti tercekik. Gejala tersebut hilang dan timbul secara mendadak, biasanya terjadi
selama beberapa menit. Keluhan muncul setiap kali pasien pergi ke luar rumah sendirian,
sehingga pasien tidak mau bepergian keluar sendirian. Diagnosis yang tepat adalah…
A. Gangguan panik tanpa agoraphobia
B. Gangguan fobia spesifik
C. Gangguan kepribadian dependent
D. Gangguan panik dengan agoraphobia
E. Gangguan cemas menyeluruh
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Sering berdebar-debar dan takut tiba-tiba
meninggal sejak 6 bulan lalu
• Pasien tidak mau berpergian keluar rumah
sendirian

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Gangguan panik dengan


agorafobia
PENJELASAN

GANGGUAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5)
• Serangan panik berulang
• Setidaknya pada 1 serangan diikuti (selama > 1 bulan)
• Adanya kecemasan akan terjadi serangan panik lagi
• Ketakutan akan akibat dari serangan panic tersebut
• Perubahan perilaku terhadap trigger dari serangan
panik
• Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan adanya
riwayat penyakit medik atau pemakaian obat-obatan
• Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh penyakit mental
lainnya seperti OCD, fobia spesifik
PENJELASAN

SERANGAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5), apabila terdapat > 4 gejala :
• Palpitasi, berdebar-debar
• Berkeringat
• Gemetar
• Sesak napas, terasa tercekik
• Nyeri dada
• Mual, muntah, abdominal discomfort
• Pusing, lightheadness, serasa akan pingsan
• Ketakutan akan mati
• Parestesia
• Derealisasi atau depersonalisasi
PENJELASAN

AGORAFOBIA
Ketakutan berada sendirian
di tempat-tempat publik,
keramaian, atau tempat
terbuka

Penderita biasanya akan


menghindari keadaan-keadaan
yang bisa memicu terjadinya
kecemasan atau menjalaninya
dengan penuh tekanan
PENJELASAN
UPDAT
E
• Pada DSM-IV, gangguan panik (panic disorder) dan
agoraphobia dianggap suatu kondisi yang saling
berkaitan sehingga terdapat 2 kode diagnosis
• Gangguan panik dengan agoraphobia
• Gangguan panik tanpa agorafobia
• Namun pada DSM-5 kedua kondisi tersebut
sudah dipisahkan dan berdiri sendiri
TATALAKSANA

• Non-farmakologi: CBT
• Farmakologi:
• SSRI: fluoxetine, citalopram,
praoxetine, fluvoxamine,
sertraline
• SNRI: venlafaxine
• Tatalaksana hingga 1 tahun
bebas serangan untuk
mencegah relaps
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan panik tanpa agorafobia → tidak tepat


B. Gangguan fobia spesifik → misal : acrophobia,
arachnophobia, claustrophobia
C. Gangguan kepribadian dependen → tidak dapat
bertanggung jawab atas dirinya sendiri, selalu
butuh “diurus” oleh orang lain
E. Gangguan cemas menyeluruh → durasi > 6 bulan,
kecemasan akan hal-hal yang belum tentu terjadi,
biasanya terkait masa depan
8
Laki-laki, 27 tahun dibawa temannya karena perilakunya yang tidak wajar. Pasien merasa
bahwa dirinya adalah seorang perempuan. Sehari-hari pasien amat dekat dengan teman-teman
perempuannya dan merasa kurang cocok bergaul dengan teman laki-lakinya. Sudah dua
minggu terakhir pasien bersikukuh ingin menjalani terapi hormone agar dapat menjadi wanita,
namun dilarang keras oleh teman pasien sehingga pasien belum menjalani terapi hormon.
Pasien mengaku sedih karena sesungguhnya ia amat ingin menjalin terapi hormone. Kondisi
pasien disebut sebagai…
A. Transvetisme
B. Transgender
C. Transeksual
D. Skizofrenia hebefrenik
E. Transdisosiatif
KEYWORDS

• Laki-laki, 27 tahun
• Merasa dirinya adalah perempuan
• Lebih dekat pada teman perempuan dan merasa
tidak cocok dengan teman laki-laki
• 2 minggu ini bersikukuh ingin menjalani terapi
hormon agar dapat menjadi wanita, namun
dilarang oleh ayahnya sehingga belum
menjalani terapi → sudah ada keinginan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Transseksual
PENJELASAN
Gender
Dysphoria
•Konflik yang terjadi antara jenis kelamin seseorang pada
saat lahir dan lawan dari jenis kelamin tersebut. Orang
dengan gender dysphoria akan merasa tidak nyaman
dengan jenis kelaminnya pada saat lahir.
PENJELASAN
Gender
Dysphoria
•Kriteria diagnosis:
– Perasaan tidak cocok terhadap jenis kelamin dan/atau
terhadap karakteristik seks primer/sekunder yang diperoleh
pada saat lahir
– Keinginan kuat untuk menghilangkan/mengubah karakteristik
seks primer/sekunder yang diperoleh pada saat lahir
– Keinginan kuat terhadap karakteristik seks
primer/sekunder lawan jenis kelaminnya
– Keinginan kuat untuk menjadi lawan jenis kelaminnya
– Keinginan kuat untuk diperlakukan layaknya lawan
jenis kelaminnya
– Keyakinan kuat bahwa dirinya memiliki perasaan dan
reaksi yang sesuai dengan lawan jenis kelaminnya
PENJELASAN

Beberapa Istilah
• Transseksual
– Seseorang yang menginginkan dan/atau sudah
menjalani transisi dari laki-laki menjadi perempuan
atau perempuan menjadi laki-laki. Dapat melalui
transisi fisik berupa terapi hormonal atau operasi
kelamin

• Transgender
– Seseorang yang secara sementara atau permanen
mengidentifikasi dirinya sebagai lawan dari jenis
kelamin yang diperolehnya pada saat lahir
PENJELASAN

Beberapa Istilah
• Transvestisme
– Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya sebagai
bagian dari eksistensi dirinya untuk menikmati
sejenak pengalaman sebagai anggota lawan jenis
kelaminnya.
– Tidak terdapat hasrat untuk mengubah jenis kelamin
secara lebih permanen (terapi hormonal/bedah)
– Tidak ada perangsangan seksual yang menyertai
pemakaian pakaian lawan jenis kelamin, apabila ada,
dapat disebut sebagai transvestisme fetishistik
PENJELASAN

Transseksual vs Transgender
Transseksual Transgender
• Seseorang yang • Seseorang yang secara
menginginkan dan/atau sementara atau permanen
sudah menjalani transisi mengidentifikasi dirinya
dari laki-laki menjadi sebagai lawan dari jenis
kelamin yang diperolehnya
perempuan atau
pada saat lahir
perempuan menjadi laki-
• Tidak berpikir/ingin/
laki. Dapat melalui
berusaha untuk melakukan
transisi fisik berupa terapi
perubahan jenis kelamin,
hormonal atau operasi baik berupa terapi hormonal
kelamin maupun operasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Transvestisme → tidak ada keinginan ingin mengubah


jenis kelamin, tidak ada gangguan identitas jenis kelamin
B. Transgender → belum ada keinginan mengubah jenis
kelamin
D. Skizofrenia hebefrenik → gejala psikotik (+), dominan
waham bizarre
E. Transdisosiatif → kehilangan kesadaran sementara,
meyakini dirinya telah dirasuki oleh sesuatu
9
Perempuan, 21 tahun, dibawa orangtuanya berobat karena sejak 1 bulan terakhir berperilaku
aneh. Menurut orangtuanya, pasien tampak sangat bersemangat, memanggil seluruh teman-
temannya ke rumah, hingga dosen di kampusnya untuk mengikuti acara makan-makan yang
dibuatnya setiap hari. Bahkan, setelah acara makan-makan, pasien terus pergi hingga larut
malam untuk mabuk-mabukan. Uang tabungan pasien yang diberikan orangtuanya juga sudah
habis untuk membeli perhiasan serta peralatan make-up. Padahal, 4 bulan yang lalu, pasien
hanya mengurung diri di kamar, tampak lesu, tidak bersemangat, tidak mau melakukan
pekerjaan rumah. Pada pemeriksaan status mental, tidak ditemukan halusinasi, waham,
maupun ide bunuh diri. Diagnosis yang tepat adalah…
A. Mania tanpa gejala psikotik
B. Mania dengan gejala psikotik
C. Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
D. Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
E. Gangguan afektif bipolar, episode depresif berat tanpa gejala psikotik
KEYWORDS
• Perempuan, 21 tahun
• Berperilaku aneh sejak 1 bulan
• Saat ini tampak sangat bersemangat, memanggil
teman & dosen untuk mengikuti acara makan-makan
setiap hari, terus mabuk-mabukan hingga larut malam
• Menghabiskan uang tabungan untuk membeli
peralatan
make-up
• 4 bulan yang lalu → mengurung diri, lesu, tidak
bersemangat, tidak mau bekerja
• Halusinasi, waham, ide bunuh diri (-)

DIAGNOSIS
JAWABAN ??

C. Gangguan afektif bipolar, episode kini


manik tanpa gejala psikotik
PENJELASAN

Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I
Terdapat satu atau lebih episode manik. Episode
depresi dan hipomanik tidak diperlukan untuk
diagnosis tetapi episode tersebut sering terjadi.

Gangguan Bipolar II
Terdapat satu atau lebih episode hipomanik dan
episode depresif mayor tanpa episode manik.

Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


• Episode Manik → minimal 7 hari ATAU mengganggu
fungsi sehari-hari
– Euforia, tidak perlu tidur, peningkatan libido,
halusinasi/waham, energi berlebih
• Episode Hipomanik → tidak mengganggu
fungsi sehari-
hari
– Energi berlebih, tidak perlu tidur

Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


• Episode Depresi Mayor (Major Depressive Disorder)
– Salah satu dari:
• Mood depresif sepanjang hari dan hampir setiap hari selama
minimal 2 minggu. Terdapat perasaan sedih, hampa, dan
menangis tanpa sebab
• Hilang minat pada aktivitas sehari-hari, termasuk hobi
– Ditambah 3-4 dari:
• Penurunan/peningkatan nafsu makan
• Insomnia/hypersomnia
• Agitasi berlebih/lesu dan tidak bersemangat
• Fatigue (kehilangan energi sepanjang hari)
• Perasaan tidak berguna/bersalah
• Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
• Pikiran untuk bunuh diri (mengakhiri hidup/lebih baik mati)
Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


• Gejala psikotik pada depresi berat ditunjukkan
dengan adanya waham dan/atau halusinasi

• Keputusan pasien depresi berat untuk bunuh diri


seringkali diakibatkan oleh halusinasi dan/atau
waham yang tak terkendali, atau karena
kecemasan yang berlebih
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


• Episode Campuran (1)
– Sudah tidak digunakan dalam DSM-5
– Dahulu didefinisikan sebagai:
• Pasien yang sudah memenuhi kriteria sebagai episode
manik/hipomanik, tetapi di saat yang bersamaan
muncul 3 gejala depresi:
– Perasaan sedih dan hampa
– Hilang minat pada hobi
– Berbicara/merespon lebih lambat
– Fatigue/lelah yang menetap
– Perasaan tidak berguna/bersalah
– Pikiran untuk bunuh diri/mengakhiri hidup
Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


• Episode Campuran (2)
– Sudah tidak digunakan dalam DSM-5
– Dahulu didefinisikan sebagai:
• Pasien yang sudah memenuhi kriteria sebagai episode
depresi mayor, tetapi di saat yang bersamaan muncul
3 gejala manik/hipomanik:
– Mood yang meningkat
– Percaya diri berlebih
– Banyak bicara
– Flight of idea
– Energi yang meningkat
– Lebih berani mengambil risiko
– Tidak butuh tidur Sumber: DSM-5
PENJELASAN
PENJELASAN

• SIKLOTIMIA
Bentuk ringan dari gangguan bipolar. Terdapat episode
euforia dan depresi yang ringan yang tidak memenuhi
kriteria hipomania maupun episode depresi mayor.

• GANGGUAN BIPOLAR YTT


Gejala-gejala yang dialami penderita tidak memenuhi
kriteria gangguan bipolar I dan II. Gejala-gejala tersebut
berlangsung tidak lama atau gejala terlalu sedikit
sehingga tidak dapat didiagnosis gangguan bipolar I dan
II
TATALAKSANA

• Prinsip tatalaksana gangguan afektif bipolar adalah


tatalaksana medikamentosa yang digabung dengan
tatalaksana non-medikamentosa.

• Tatalaksana non-medikamentosa:
– CBT → Terapi keluarga atau terapi kelompok
– Electro convulsive therapy (ECT) → digunakan
terutama pada pasien yang memiliki ide bunuh diri.

• Tatalaksana medikamentosa akan dijelaskan


berdasarkan episode
TATALAKSANA

• Tatalaksana medikamentosa
– Episode manik/hipomanik
• Mood stabilizer (litium karbonat, 2-3x 300-600 mg po)
– Episode depresi
• Antidepresan (SSRI: fluoksetin, sertralin) +
mood stabilizer (litium karbonat)
– Episode campuran
• First line → antikonvulsan (asam valproat, 20 mg/kg/hari
atau 500-750 mg/hari, dosis ditingkatkan 30-50% setiap 2-3
hari sesuai toleransi pasien)
• Mood stabilizer (litium karbonat, lamotrigin, karbamazepin) +
antipsikotik atipikal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mania tanpa gejala psikotik → salah, ada


episode depresif pada kasus
• B. Mania dengan gejala psikotik → salah, ada episode depresif pada
kasus
• D. Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
→ salah, tidak ada gejala psikotik pada kasus
• E. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa
gejala psikotik → salah, episode kini manik
10
Laki-laki, 34 tahun mengeluh tidur malam yang kurang nyenyak sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
seringkali terbangun di tengah malam dalam kondisi terengah-engah dan berkeringat. Terkadang
pasien terbangun sambil menjerit histeris. Pasien mengatakan dirinya mengalami mimpi buruk,
pasien bercerita bahwa pada mimpi tersebur ia dikejar monster laut membawa sebuah garpu
besar yang ingin memakan organ dalamnya. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah….
A. Nightmare
B. Night terror
C. Somnambulisme
D. Middle insomnia
E. Late insomnia
KEYWORDS
• Laki-laki, 34 tahun
• Tidur malam kurang nyenyak sejak 2 minggu
• Terbangun tengah malam, terengah-engah,
berkeringat, terkadang sambil menjerit histeris
• Menceritakan dirinya mengalami mimpi buruk
dan dapat mengingat dengan jelas isi
mimpinya

DIAGNOSIS??
JAWABAN

A. Nightmare
PENJELASAN

Parasomnia → segala kondisi abnormal yang


muncul saat seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
Dapat dibagi menjadi:
Somnambulisme → berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Nightmare → pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi buruknya,
setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror → pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, namun tidak ingat mimpinya,
setelahnya dapat kembali tidur
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep paralysis,
sleep aggression, sexsomnia
PENJELASAN

• Gangguan tidur lainnya:


– Narkolepsi → Serangan kantuk mendadak yang
bsia terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
– Hipersomnia → sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
– Insomnia → tidak bisa/sulit memulai maupun
mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
• Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
• Middle insomnia: berulang kali terbangun
dari tidur
• Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Night terror → tiba-
tiba terbangun tengah malam,
namun tidak dapat
mengingat
C. mimpinya
Somnambulisme → sleepwalking
D.Middle insomnia → dapat memulai
tidur, kemudian berkali-kali terbangun
E.Late insomnia → dapat memulai tidur,
kemudian terbangun tengah malam lalu
tidak dapat tidur kembali
11
Anak laki-laki, 12 tahun, dibawa berobat oleh orangtuannya karena bertingkah
aneh. Pasien sering menghentakkan tangannya sambil memiringkan lehernya
berulang-ulang dan mengeluarkan suara-suara aneh. Perilaku ini sudah dialami
sejak 1,5 tahun yang lalu, semakin lama semakin memberat. Keluhan biasanya
hilang saat pasien tidur. Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah…
A. Sindrom Tourrete
B. Transient tic disorder
C. Chronic motor tic
D. Chronic vocal tic
E. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
KEYWORDS

• Anak, 12 tahun
• Sering menghentakan tangan dan
memiringkan leher serta mengeluarkan suara
aneh → 2 motor tics + 1 vocal tic
• Sejak 2 tahun lalu, semakin memberat
• Keluhan hilang saat tidur

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Sindrom Tourette
TIC
PENJELASAN

DISORDER

Tics adalah kedutan atau gerakan mendadak, atau suara yang


dilakukan berulang kali. Pasien dengan tic tidak dapat
menghentikan tubuhnya untuk tidak dapat melakukan hal tersebut.
TIC
PENJELASAN


DISORDER
Tourette’s disorder/Tourette’s Syndrome
– Minimal 2 motor tics (contoh : kedipan mata dan
kedutan kepala) DAN minimal 1 vocal tic (contoh:
suara mendeham atau suara ngorok)
– Durasi >1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease)
TIC
PENJELASAN

DISORDER
• Provisional (transient) tic disorder
– 1 motor tic ATAU 1 vocal tic
– Durasi <1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease
TIC
PENJELASAN

DISORDER
• Persistent (chronic) motor or vocal tic
disorder
– Minimal 1 motor tic ATAU 1 vocal tic
– Durasi >1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease)
TATALAKSANA

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2701289/
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Transient tic disorder → <1
tahun
C.Chronic motor tic → hanya kedutan motorik >1
tahun
D.Chronic vocal tic → hanya kedutan suara >
1 tahun
E.Gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas → =ADHD, sindrom hiperkinetik,
sulit memusatkan perhatian terhadap
apapun, sering mengganggu orang lain,
membutuhkan terapi psikostimulan

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
12
Laki-laki, 40 tahun dibawa istrinya berobat karena bertingkah tidak wajar sejak 6
bulan yang lalu. Pasien merasa dirinya tidak nyata dan terkadang merasa jiwanya
sudah tidak memliki raga lagi. Sebelum kejadian ini pasien memang pernah
mengeleuhkan stress berat karena mengalami banyak masalah namun tidak
pernah bercerita. Kondisi yang paling tepat dialami oleh pasien tersebut adalah…
A. Gangguan trans disosiatif
B. Gangguan depersonalisasi
C. Gangguan fugue disosiatif
D. Gangguan kepribadian ganda
E. Gangguan derealisasi
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Tampak aneh sejak 6 bulan
• Merasa dirinya tidak nyata, jiwanya sudah
tidak memiliki raga lagi

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Gangguan depersonalisasi
PENJELASAN

Gangguan Disosiatif
• Amnesia disosiatif
– Hilang ingatan
• Gangguan identitas disosiatif
– Dahulu dikenal dengan istilah gangguan
kepribadian ganda (multiple personality
disorder)
– Kepribadian ganda atau lebih yang bertukar-tukar
sepanjang hari
• Fugue disosiatif
– Tiba-tiba pergi dari rumah atau tempat kerja,
dengan kesulitan mengingat sebagian atau
seluruh masa lalu. Pasien bisa menggunakan
identitas baru
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen
Psikiatri RSCM
PENJELASAN

Gangguan Disosiatif
• Trans disosiatif
– Dalam istilah awam dikenal sebagai
“kerasukan/kesurupan”: berteriak, menangis, atau
hal-hal lainnya yang seringkali berkaitan dengan
topik agamis.

• Depersonalisasi dan derealisasi


– Depersonalisasi: merasa dirinya tidak nyata
– Derealisasi: merasa lingkungan sekitarnya tidak
nyata

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen


Psikiatri
RSCM
TATALAKSANA

• Non-farmakologis → psikoterapi
– CBT
– Terapi psikodinamik
• Belum ada tatalaksana farmakologis untuk
mengatasi gangguan depersonalisasi-
derealisasi

Sumber : Mayoclinic
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan trans disosiatif


C. Gangguan fugue disosiatif
D. Gangguan kepribadian ganda
E. Gangguan derealisasi

Pilihan lainnya dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Tampak aneh sejak 6 bulan
• Merasa dirinya tidak nyata, jiwanya
sudah tidak memiliki raga lagi

Maka, kondisi yang tepat adalah

B. Gangguan
depersonalisasi
13
Wanita, 42 tahun datang dengan keluhan merasa ada bonjolan yang mengganjal
di kedua payudaranya. Pasien sudah berobat ke dokter spesialis bedah serta
spesialis kebidanan dan kandungan, namun tidak ditemukan adanya kelainan.
Pasien merasa kecewa dengan semua pemeriksaan dokter karena meyakini
dirinya mengalami kanker payudara. Kondisi pasien sesuai dengan diagnosis…
A. Factitious disorder
B. Gangguan hipokondriasis
C. Gangguan citra tubuh
D. Gangguan somatisasi
E. Gangguan psikosomatik
KEYWORDS

• Perempuan, 42 tahun
• Merasa ada benjolan dalam payudaranya
• Sudah berobat ke SpOG namun tidak
ditemukan kelainan
• Meyakini dirinya mengalami kanker
payudara

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Gangguan hipokondriasis
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform → Kelainan psikologis yang ditandai
dengan sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak
tampak pada pemeriksaan fisik.

Dibagi menjadi:
– Konversi → terdapat defisit neurologi (misal: buta,
lumpuh), namun pada pemeriksaan normal
– Somatisasi → banyak keluhan (subjektif), hasil
pemeriksaan
– fisik dan penunjang
Hipokondriasis → normal “shopping
→ menderita
yakin doctor”tertentu
1 penyakit
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil
pemeriksaan normal
– Psikosomatik → penyakit fisik (“somatik”) muncul saat
ada
pemicu stress psikologis (“Psiko”)
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM (2)


– Malingering → pura-pura sakit dengan tujuan
eksternal, seperti malas kerja atau
mendapatkan narkoba → bukan penyakit
– Factitious disorder → pura-pura sakit karena
ingin mendapat perhatian atau perawatan,
biasanya rela untuk dilakukan tindakan
invasif sekalipun → penyakit

TIPS & TRICK :


Agar mudah mengingat → Malingering, ingat
“MALING”, penderita ingin “maling” absen/obat/lainnya
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Factitious disorder → pura-pura sakit dengan


tujuan internal
C.Gangguan citra tubuh → body dysmorphic
disorder
D. Gangguan somatisasi → banyak
keluhan,
shopping doctor
E.Gangguan psikosomatik → penyakit fisik
yang muncul ketika ada stresor
14
Perempuan, 28 tahun, dibawa ke IGD karena mengamuk dan ingin mencelakai anak
kandungnya yang baru dilahirkannya 3 minggu lalu. Menurut suaminya, awalnya
pasien sering murung dan mengurung diri sejak melahirkan. Pasien menganggap
bahwa anaknya adalah titisan raja neraka sehingga pasien hendak membunuhnya.
Diagnosis dan pernyataan yang benar dari kasus di atas adalah…
A. Depresi post partum dan rawat bersama pasien dan bayi karena bayi
membutuhkan ASI
B. Psikotik post partum dan rawat bersama pasien dan bayi karena bayi
membutuhkan ASI
C. Baby blues syndrome dan lakukan reassurance pada pasien
D. Psikotik post partum dan pasien dipisahkan dengan bayi untuk sementara waktu
E. Psikotik post partum dan kondisi pasien dapat sembuh spontan
KEYWORDS

• Perempuan, 28 tahun
• Mengamuk, hendak mencelakai anak kandungnya
• Yakin anaknya adalah titisan raja neraka

DIAGNOSIS >> PSIKOTIK POST PARTUM

JAWABAN

D. Psikotik post partum dan pasien


dipisahkan dengan bayi untuk sementara
waktu
PENJELASAN

Gangguan jiwa pasca


persalinan
1. Postpartum blues / Baby blues syndrome /
Maternity blues
– Gejala depresi paling ringan
– Biasa dialami oleh perempuan setelah melahirkan
antara hari ke-7 hingga 14, yang terjadi untuk
sementara (umumnya < 2 minggu)
– Hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan
– Patofisiologinya terkait faktor hormonal

Sumber: PPDGJ
PENJELASAN

2. Depresi postpartum
– Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan
sedih, hilangnya minat dan semangat beraktivitas,
malas mengurus anak, sulit tidur atau terlalu
banyak tidur, nafsu makan menurun, merasa tidak
mampu mengurus anak
– Umumnya >2 minggu
– Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh
diri
– Tatalaksana dengan antidepresan

Sumber: PPDGJ
PENJELASAN

3. Psikosis postpartum
– Bentuk paling berat, umumnya >2 minggu
– Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan
setan, makhluk aneh)
– Ada keinginan untuk membunuh anaknya
– Tatalaksana dengan antipsikotik dan pisahkan
sementara dari bayi pasien

Sumber: PPDGJ
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Depresi post partum dan rawat bersama pasien dan


bayi karena bayi membutuhkan ASI → t i d a k
didapatkan waham
B. Psikotik post partum dan rawat bersama pasien dan
bayi karena bayi membutuhkan ASI → seharusnya
ibu dipisahkan dahulu dari bayinya
C. Baby blues syndrome dan lakukan reassurance pada
pasien → diagnosis salah, seharusnya
memerlukan terapi antipsikotik
E. Psikotik post partum dan kondisi pasien dapat
sembuh secara spontan → diagnosis betul, seharusnya
memerlukan terapi antipsikotik
15
Laki-laki 28 tahun, dianter berobat karena menurut istrinya, saat tidur
pasien sering berjalan keluar kamar. Terkadang pasien kembali ke kamar,
namun beberapa kali sering tertidur di ruang tamu. Ketika ditanya
keesokan harinya, pasien tidak mengingat kejadian tersebut. Mimpi saat
tidur disangkal. Diagnosis yang mungkin dialami pasien adalah…
A. Somnabulisme
B. Insomnia
C. Night Terror
D. Malingering
E. Gangguan fugue disosiatif
KEYWORDS
• Laki-laki, 28 tahun
• Saat tidur, pasien sering berjalan ke luar kamar
→ sleepwalking
• Terkadang kembali ke kamar, terkadang tertidur di
ruang tamu
• Tidak mengingat kejadian
• Mimpi saat tidur (-)

DIAGNOSIS??
JAWABAN

A. Somnabulisme
PENJELASAN

Parasomnia → segala kondisi abnormal yang


muncul saat seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
Dapat dibagi menjadi:
Somnambulisme → berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Nightmare → pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi buruknya,
setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror → pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, namun tidak ingat mimpinya,
setelahnya dapat kembali tidur
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep paralysis,
sleep aggression, sexsomnia
PENJELASAN

• Gangguan tidur lainnya:


– Narkolepsi → Serangan kantuk mendadak yang
bsia terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
– Hipersomnia → sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
– Insomnia → tidak bisa/sulit memulai maupun
mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
• Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
• Middle insomnia: berulang kali terbangun
dari tidur
• Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Insomnia
C. Night terror
D.Malingering → Berpura-pura untuk
mencari perhatian
E.Gangguan fugue disosiatif → tiba-tiba
pergi dari rumah dalam periode tertentu,
kemudian mengganti identitas

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


sebelumnya 
16
Perempuan, 24 tahun datang ke poliklinik karena mengeluh mengalami gangguan saat
berhubungan seksual. Pasien baru saja menikah 1 bulan yang lalu, namun kesulitan
berhubungan. Pasien mengeluh Ketika penis pasangannya memasuki liang vagina, tiba-
tiba penis terjepit secara sangat kuat sehingga suami pasien mengelluh sakit yang
sangat hebat. Setelah ditanya lebih lanjut, ternyata pasien memiliki riwayat
pemerkosaan oleh pamannya sendiri saat berusia 9 tahun. Pada pemeriksaan inspekulo,
tidak didapatkan adanya secret ataupun massa. Diagnosis yang tepat adalah….
A. Vaginismus organik
B. Vaginismus non-organik
C. Nimfomania
D. Satyriasis
E. Disfungsi Orgasme
KEYWORDS
• Perempuan, 24 tahun
• Baru menikah 1 bulan yang lalu
• Kesulitan berhubungan seksual
• Ketika penis pasangannya memasuki liang
vagina, tiba-tiba penis terjepit secara sangat kuat
sehingga suami pasien mengeluh sakit yang
sangat hebat
• Riwayat pemerkosaan oleh pamannya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Vaginismus non-organik
PENJELASAN

VAGINISMUS NON-ORGANIK
• Berdasarkan PPDGJ-III, vaginismus non-
organik termasuk ke dalam kelompok
penyakit Disfungsi Seksual Bukan
Disebabkan Oleh Gangguan Atau
Penyakit Organik (F52)
• Kriteria diagnosis vaginismus non-
organik (F52.5) :
– Terjadi spasme otot-otot vagina,
menyebabkan tertutupnya pembukaan
vagina. Masuknya penis menjadi tak mungkin
atau nyeri
PENJELASAN

DISFUNGSI SEKSUAL
PADA
WANITA

Istilah vaginismus merupakan istilah DSM-IV, karena pada update DSM-5


sudah digabungkan dengan dyspareunia menjadi “Genito-pelvic
pain/penetration disorder”
PENJELASAN

DISFUNGSI SEKSUAL
• Gangguan hasrat seksual:
– Gangguan hasrat seksual hipoaktif: kurangnya minat atau
hasrat seksual
– Gangguan aversi seksual: keengganan untuk, dan
penghindaran terhadap kontak genital seksual

• Gangguan rangsangan seksual


– Gangguan rangsangan seksual wanita: kesulitan menjadi
terangsang atau mempertahankan rangsangan seksual
atau kegairahan selama aktivitas seksual
– Gangguan ereksi pria: kesulitan untuk mencapai
atau mempertahankan ereksi selama aktivitas
seksual.
PENJELASAN

DISFUNGSI SEKSUAL
• Gangguan orgasme
– Gangguan orgasme wanita: kesulitan mencapai orgasme

• Gangguan nyeri / rasa sakit seksual


– Dispareunia: rasa sakit saat atau setelah berhubungan
seksual yang tidak dapat dijelaskan secara medis
– Vaginismus: kontraksi tak sengaja/involunter dari otot
vagina, sehingga penetrasi penis menjadi
menyakitkan atau tidak mungkin dilakukan
PENJELASAN

• Terapi kognitif-perilaku dapat diberikan pada


perempuan yang mempunyai pikiran atau pandangan
irasional tentang seks atau fungsi seks dalam
perkawinan
• Hubungan interpersonal antara suami dan istri:
komunikasi, kedekatan psikologik, kurangnya toleransi
karena berbagai perbedaan → dapat diberikan konseling
perkawinan atau terapi marital sebelum atau bersamaan
dengan terapi seks
• Teknik terapi seks yang digunakan terdiri atas sensate
focus, edukasi, stimulus control, cognitive restructuring,
dan latihan komunikasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vaginismus organik → disebabkan penyebab organik,


seperti infeksi daerah genital atau trauma pada saat
melahirkan
C.Nimfomania → Gangguan hiperseksualitas pada
wanita, ditandai dengan adanya dorongan seksual
impulsif yang terus muncul meskipun telah mencapai
klimaks
D. Satyriasis → istilah untuk gangguan
hiperseksual
pada laki-laki
E.Disfungsi Orgasme → kelainan seksual diaman tidak
dapat orgasme saat berhubungan
17
Laki-laki, 55 tahun dibawa ke poli psikiatri karena selalu merasa sedih,
kecewa, dan tidak pernah berpikiran positif sejak 5 tahun yang lalu. Pasien
selalu menganggap kehidupan ini tidak memberikan kebahagian pada
dirinya. Konsentrasi dan perhatian pasien baik. Pasien bekerja sebagai
pegawai kantor, dan keluhan ini tidak mengganggu pekerjaannya. Pada PF
tidak ditemukan adanya kelainan. Diagnosis yang paling tepat adalah…
A. Siklotimia
B. Depresi neurosis
C. Episode depresif sedang
D. Gangguan bipolar episode kini manik
E. Gangguan bipolar episode kini depresi
KEYWORDS
• Laki-laki, 55 tahun
• Selalu merasa sedih, kecewa dan tidak
pernah berpikiran positif sejak 5 tahun lalu
• Pasien menganggap kehidupan ini
tidak memberikan kebahagiaan pada
dirinya
• Konsentrasi dan perhatian pasien baik
• Keluhan ini tidak mengganggu
pekerjaannya
• PF : normal

JAWABAN
DIAGNOSIS ??

B. Depresi neurosis
PENJELASAN

DISTIMIA = Depresi Neurosis


• Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ-III :
– Afek depresif yang berlangsung sangat lama
– Tidak pernah memenuhi kriteria gangguan
depresif ringan atau sedang
– Biasanya dimulai pada usia dini dari masa
dewasa
– Berlangsung sekurang-kurangnya beberapa
tahun, dapat terjadi dalam jangka waktu yang
tidak terbatas
PPDGJ-III
PENJELASAN

DISTIMIA = Depresi Neurosis


• Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ-III :
– Bila onsetnya terjadi pada usia lebih lanjut,
gangguan ini seringkali merupakan kelanjutan
episode depresi tersendiri (F32), dan
berhubungan dengan masa berkabung atau
stres lain yang tampak jelas

PPDGJ-III
PENJELASAN

Siklotimia
• Untuk setidaknya 24 bulan, terdapat kejadian-kejadian
euforia dan depresi yang tidak memenuhi kriteria DSM 5
untuk diagnosis hipomanik atau gangguan depresi mayor.
• Kriteria di atas terjadi dengan durasi total setidaknya 12
bulan, dan apabila mereda, akan muncul kembali dalam
60 hari.
• Gejala yang ditunjukkan bukan akibat skizofrenia,
gangguan skizoafektif, gangguan skizofreniformis,
maupun gangguan delusional lainnya.
PENJELASAN

Siklotimia
• Gejala yang muncul
bukan akibat penggunaan
zat atau akibat kondisi
medis
• Gejala-gejala di atas
menyebabkan
penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna
atau menimbulkan
hendaya dalam social,
pekerjaan atau aspek
fungsi penting lainnya.
PENJELASAN

Siklotimia vs Distimia
Ditandai dengan adanya Ditandai dengan banyak
episode euforia dan episode depresi ringan
depresi yang berganti-
ganti

Tatalaksana: mood Tatalaksana:


stabilizer, antidepresan, antidepresan dibantu
dapat juga dengan psikoterapi
ditambahkan
antipsikotik
Memiliki risiko lebih Memiliki risiko lebih
tinggi untuk mengalami tinggi untuk mengalami
gangguan afektif bipolar gangguan depresi berat
yang kronis
TATALAKSANA

• Non-farmakologis
– Terapi perilaku dan kognitif (CBT)
• Mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik,
belajar mengenali apa yang menyebabkan gangguan
dan pencegahannya
• Farmakologis
– Antidepresan :
• SSRI
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Pada umumnya, tatalaksana distimia
menyerupai tatalaksana depresi
• Non-farmakologis
– Psikoterapi individu, kelompok,
atau keluarga
• Mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan
baik, belajar mengenali apa yang menyebabkan
gangguan dan pencegahannya
TATALAKSANA

• Farmakologis
– SSRI: fluoxetine, sertraline, paroxetine
– SNRI: duloxetine, venlafaxine
– Antidepresan atipikal: bupropion, mirtazapine
– Antidepresan trisiklik: amitriptilin, imipramine,
trimipramine
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Siklotimia → menyerupai gangguan bipolar,


ditandai dengan episode euforia dan depresi
yang berganti-ganti
C.Episode depresif sedang → salah, tidak ada
gangguan aktivitas sehari-hari pada kasus
D.Gangguan bipolar episode kini manik → pada
kasus tidak ada gejala manik
E. Gangguan bipolar episode kini depresi →
pada kasus tidak ada riwayat gejala manik
18
Laki-laki, 32 tahun dibawa berobat karena tertangkap oleh istrinya sedang
berhubungan seksual dengan binatang ternaknya. Pasien merasa, setiap kali
pasien memberi makanan ternaknya, pasien sangat terangsang untuk
melakukan hubungan badan. Kelainan yang didapatkan pada pasien ini
adalah…
A. Nerofilia
B. Ekshibisionisme
C. Bestiality
D. Nekrofilia
E. Frotteurisme
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Sering berhubungan dengan binatang ternak,
merasa terangsan untuk berhubungan badan
saat memberi makan ternaknya.

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Bestility
PENJELASAN

GANGGUAN PREFERENSI
SEKSUAL (PARAFILIA)

F65.X
PENJELASAN

GANGGUAN PREFERENSI
SEKSUAL (PARAFILIA)
• Frotteurisme : mendapatkan kepuasan seksual
dengan menggesekkan alat kelamin pada orang lain.

• Fetishisme: kepuasan seksual dengan mengandalkan


benda2 tertentu sebagai objek fantasi → partner
seksual yang memakainya.

• Transvestisme fetishistik : kepuasan seksual dengan


memakai pakaian lawan jenis untuk menghayatinya
(riasan lengkap, rambut palsu).

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

• Troilisme: preferensi seksual dengan lebih


dari satu pasangan di waktu yang sama.
• Pedofilia: preferensi seksual terhadap anak-
anak.
• Masokisme: preferensi seksual untuk menjadi
korban disiksa
• Sadisme: preferensi seksual untuk menjadi
pelaku yang menyiksa
• Bestiality : preferensi seksual untuk
berhubungan dengan binatang

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

• Nekrofilia: preferensi seksual pada mayat.

• Voyeurisme: mengintip orang saat


telanjang atau saat sedang melakukan
hubungan seksual.

• Ekshibisionisme: memamerkan bagian tubuh


(contoh: alat kelamin) di tempat publik.

• Spektrofilia: preferensi seksual terhadap roh


halus
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
TATALAKSANA

• Non farmakologis: CBT, group therapy


• Farmakologis:
– Antidepresan (SSRI)
• Sertralin 150-200 mg/hari
• Fluoksetin 20-80 mg/hari
• Fluvoksamin 200-300 mg/hari
• Citalopram 20-80 mg/hari
• Paroksetin 20-60 mg/hari
– Antiandrogen untuk menurunkan libido
– Mood stabilizer

Sumber : Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Nekrofilia → tidak ada istilah ini, yang benar


nekrofilia (preferensi berhub. seksual dengan
mayat)
B.Ekshibisionisme → terangsang
ba
li memamerkan alat kelaminnya
D. Nekrofilia → preferensi berhub. seksual
dengan mayat
E. Frotteurisme → terangsang
ba
li menggesekkan alat kelaminnya
19
Perempuan, 19 tahun,, merasa bahwa dirinya adalah perempuan paling cantik
sedunia. Padahal, teman-temannya mengatakan penampilannya biasa-biasa
aja. Pasien tidak senang bila ada yang memberikan kritik pada dirinya, apalagi
bila ada yang memberikan pujian kecantikan pada perempuan lain.
Menurutnya, tidak ada orang lain di dunia ini yang pantas untuk disebut
cantik selain dirinya. Pernyataan yang tepat di bawah ini adalah…
A. Pasien termasuk ke dalam gangguan kepribadian kelompok “A”
B. Pasien mengalami penyakit gangguan kepribadian schizoid
C. Pasien termasuk ke dalam gangguan kepribadian kelomok “C”
D. Pasien mengalami gangguan kepribadian histrionic
E. Pasien mengalami gangguan kepribadian narsisistik
KEYWORDS
• Perempuan, 19 tahun
• Merasa bahwa dirinya perempuan paling cantik
sedunia
• Tidak senang bila dirinya dikritik & kecantikan
wanita lain dipuji
• Menurutnya tidak ada orang lain di dunia yang
pantas untuk disebut cantik selain dirinya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Pasien mengalami gangguan


kepribadian narsisistik
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Kluster A (“Aneh”)
– Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
– Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
– Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan
perilaku yang aneh

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


1/25/2021
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Kluster B (“Berisik/Berlebihan”)
– Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan senang
melanggar peraturan
– Ambang/Borderline : impulsivitas serta
hubungan interpersonal dan mood yang intens tapi
tidak stabil
– Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
– Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan
orang lain, mudah iri

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


1/25/2021
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Kluster C (“Cemas”)
– Cemas (menghindar/avoidant) : sangat pemalu,
merasa tidak layak
– Dependen : merasa tidak mampu bertanggung jawab
atas diri sendiri, sehingga terlalu bergantung pada
orang lain, apapun konsekuensinya
– Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi dengan
keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu
kaku dalam memandang suatu hal

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


1/25/2021
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien termasuk ke dalam gangguan


kepribadian kelompok “A” → seharusnya B
B.Pasien mengalami penyakit gangguan
kepribadian skizoid → menyendiri, tidak suka
berhubungan dengan orang lain
C.Pasien termasuk ke dalam gangguan
kepribadian kelompok “C” → seharusnya
B
D.Pasien mengalami gangguan kepribadian
histrionik → mencari perhatian, suka
menggoda
20
Wanita, 42 tahun, dibawa oleh suaminya ke IGD RS karena bersikap tidak
wajar selama 7 minggu lalu. Pasien tidak mau mandi, tidak mau makan dan
saat diajak berbicara pasien tampak acuh tak acuh. Sebelumnya pasien belum
pernah berobat. Pada pemeriksaan status mental didapatkan afek datar.
Pernyataan yang tepat untuk pasien adalah…
A. Haloperodil merupakan obat utama untuk menangani penyakit pasien
B. Penyakit ini tidak ditandai dengan adanya gejala depresi
C. Penyakit ini dapat ditandai dengan adanya wajam kejar dan halusinasi
auditorik yang menonjol
D. Gejala positif sangat menonjol pada pasien ini
E. Penyakit ini disebut sebagai skizofrenia residual
KEYWORDS

• Laki-laki, 42 tahun
• Bersikap aneh sejak 7 minggu
• Tidak mau mandi, tidak mau makan
• Acuh tak acuh saat diajak berbicara
• Riw. berobat sebelumnya (-)
• Status mental → afek datar

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA


SIMPLEKS
JAWABAN

B. Penyakit ini tidak ditandai


dengan adanya gejala depresi
PENJELASAN

Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa
PPDGJ - III
PENJELASAN

Skizofrenia
• Skizofrenia paranoid → halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. → Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

• Skizofrenia hebefrenik → perilaku aneh


(bizzare): tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

• Skizofrenia katatonik → Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, “command automatism”

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Skizofrenia
• Skizofrenia simpleks → Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

• Skizofrenia residual → Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

• Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

• Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
• Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin → lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
• Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
→  umumnya tidak menimbulkan efek
samping EPS
Sumber: PPDGJ III
• Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
• Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Haloperidol merupakan obat utama untuk menangani


penyakit pasien → Salah, APG 1 memperburuk gejala
negatif
C.Penyakit ini dapat ditandai dengan adanya waham
kejar dan halusinasi auditorik yang menonjol → salah,
seharusnya gejala negatif saja
D. Gejala positif sangat menonjol pada pasien ini →
Salah, seharusnya gejala negatif
E.Penyakit ini disebut sebagai skizofrenia residual
→ salah, tidak ada riwayat skizofrenia dan berobat
sebelumnya
21
Laki-laki, 40 tahun, datang untuk konseling karena kecanduan merokok.
Pasien mengaku ingin sekali berhenti merokok sejak mengetahui ayahnya
meninggal karena kanker paru. Pasien sudah berusaha untuk berhenti
merokok selama 2 minggu, namun terasa sulit dan akhirnya kembali
merokok. Terapo substitusi dan dosis target untuk pasien adalah…
A. Naltrexone; 380 mg IM setiap 4 minggu, selama 12 minggu
B. Bupropion SR; 1 x 100mg PO selama 7-12 minggu
C. Clobazam; 2 x 20mg PO selama 3-4 minggu
D. Vareniklin tartrat; 2x1 mg PO selama 12 minggu
E. Bupropion SR; 2x 300mg PO selama 7-12 minggu
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Kecanduan merokok
• Ingin berhenti merokok
• Pernah berhenti 2 minggu namun gagal

DIAGNOSIS >> ADIKSI NIKOTIN

JAWABAN

D. Vareniklin tartrat; 2x1 mg


PO selama 12 minggu
TATALAKSANA

• Pendekatan medis untuk berhenti merokok:


– Non-farmakologis
• Self-help, brief advice, konseling (individu,
kelompok), terapi perilaku (exercise therapy),
pelengkap (hipnoterapi)

– Farmakologis
• Terapi pengganti nikotin (NRT) → nikotin dalam
dosis rendah, selain bentuk rokok (permen
karet, inhaler, skin patch)
• Buproprion SR
• Vareniklin tartrat
TATALAKSAN
A
TATALAKSANA

• Bupropion SR
– 150 mg/hari dalam 3 hari pertama
– 2x150 mg/hari hingga 7-12 minggu

• Vareniklin tartrat
– 0,5 mg/hari dalam 3 hari pertama
– 2x0,5 mg/hari pada hari ke-4 hingga ke-7
– 2x1 mg/hari hingga 12 minggu
TATALAKSANA

• Kombinasi terapi baik non-farmakologi dan


farmakologi dilaklukan karena telah terbukti
bermakna memberikan tingkat
keberhasilan yang lebih baik dibanding
terapi tunggal (Berhenti Merokok, PDPI
2011)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Naltrexone; 380 mg IM setiap 4 minggu, selama 12


minggu → pada ketergantungan opioid
B. Bupropion SR; 1x100 mg PO selama 7-12 minggu →
seharusnya 2x150 mg PO
C. Clobazam; 2x20 mg PO selama 3-4 minggu → pada
gangguan cemas
E. Bupropion SR; 2x300 mg PO selama 7-12 minggu

seharusnya 2x150 mg PO
22
Perempuan, 38 tahun, dibawa keluarganya berobat karena sudah 3 minggu ini
sering marah dan membanting barang-barang di rumah. Pasien merasa dirinya
dijelek-jelekkan oleh anggota keluarganya yang lain, bahkan pasien mendapat
bisikan dari temannya yang bernama Fani bahwa anggota keluarganya ingin
mengusirnya. Menurut suaminya, terdapat fakta bahwa pasien tidak memiliki
teman bernama Fani. Diagnosis yang sesuai dengan pasien tersebut adalah…
A. Gangguan psikotik polimorfik akut
B. Gangguan psikotik akut lir skizofrenia
C. Skizofrenia paranoid
D. Skizofrenia hebrefenik
E. Gangguan waham menetap
KEYWORDS

• Perempuan, 38 tahun
• Pasien mudah mengamuk sejak 3 minggu lalu
• Pasien merasa dijelek-jelekan keluarganya, dan
dibisiki oleh temannya bernama Fani bahwa
keluarganya ingin mengusirnya
• Tidak ada orang bernama Fani

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Gangguan psikotik akut lir


skizofrenia
PENJELASAN

Skizofrenia vs Gangguan psikotik


akut
Skizofrenia Gangguan psikotik akut
• Terdapat gangguan isi • Terdapat gejala seperti
pikir, waham, dan/atau skizofrenia (gangguan isi
halusinasi yang menetap piker, waham, dan/atau
selama minimal satu halusinasi) –
bulan (schizophrenia-like
syndrome) dengan onset
yang akut → dalam 2
minggu atau kurang
PENJELASAN

Gangguan Psikotik Akut


Kriteria Diagnosis:
• Onset akut (dalam 2 minggu atau
kurang), belum melebihi 1 bulan.
• Ada gejala “schizophrenia-like”: waham,
halusinasi, dsb
• Dapat disertai adanya stressor akut

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Jenis Psikotik Akut


• Psikotik Polimorfik Akut → harus ada beberapa
jenis halusinasi atau waham yang berubah
dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari

• Psikotik lir-Skizofrenia → gejala yang memenuhi


kriteria skizofrenia harus ada untuk sebagian
besar waktu dan tidak memenuhi kriteria psikotik
polimorfik akut

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara
tidak teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik,
gejala negatif (afek datar, kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku
pasien terus, atau halusinasi auditorik dimana dua
atau lebih suara berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ - III


PENJELASAN

Skizofrenia
• Skizofrenia paranoid → halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. → Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

• Skizofrenia hebefrenik → perilaku aneh


(bizzare): tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

• Skizofrenia katatonik → Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, “command automatism”

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Skizofrenia
• Skizofrenia simpleks → Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

• Skizofrenia residual → Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

• Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

• Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
• Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin → lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
• Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
→  umumnya tidak menimbulkan efek
samping EPS
Sumber: PPDGJ III
• Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
• Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan psikotik polimorfik akut → bentuk


dan intensitas gejala psikotiknya berubah-ubah
C.Skizofrenia paranoid → seperti pada kasus
n
i i namun keluhan harus dialami > 1 bulan
D.Skizofrenia hebefrenik → bizzare, keluhan
> 1 bulan
E.Gangguan waham menetap → hanya ada
waham tanpa ada halusinasi, keluhan > 1 bulan
23
Perempuan, 28 tahun, seorang mahasiswi fakultas psikologi dibawa orangtuanya
karena perilakunya aneh sejak 2 hari yang lalu. Menurut pasien namanya adalah
Valentina Rosa dan tidak mengenal nama aslinya. Diketahui ternyata pasien sempat
pergi dari rumah 6 bulan yang lalu dan sempat masuk ke daftar orang hilang. 2 hari
yang lalu, pasien tiba-tiba kembali ke rumah namun namanya berubah dan
menganggap bahwa dirinya adalah pembalap motor. Kondisi yang mungkin dialami
pasien adalah…
A. Gangguan fugue disosiatif
B. Depersonalisasi
C. Gangguan identitas disosiatif
D. Gangguan trans disosiatif
E. derealisasi
KEYWORDS
• Perempuan, 28 tahun
• Mahasiswa fakultas psikologi, perilaku
aneh sejak 2 hari lalu
• 6 bulan lalu → pergi dari rumah dan tidak
kembali
→ masuk daftar orang hilang
• 2 hari lalu → tiba-tiba kembali ke
rumah, namanya berubah, menganggap
dirinya pembalap motor (identitas
berganti)

JAWABAN
DIAGNOSIS??

A. Gangguan fugue disosiatif


PENJELASAN

Gangguan Disosiatif
• Amnesia disosiatif
– Hilang ingatan
• Gangguan identitas disosiatif
– Dahulu dikenal dengan istilah gangguan
kepribadian ganda (multiple personality disorder)
– Kepribadian ganda atau lebih yang bertukar-tukar
sepanjang hari
• Fugue disosiatif
– Tiba-tiba pergi dari rumah atau tempat kerja,
dengan kesulitan mengingat sebagian atau
seluruh masa lalu. Pasien bisa menggunakan
identitas baru
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
PENJELASAN

Gangguan Disosiatif
• Trans disosiatif
– Dalam istilah awam dikenal sebagai
“kerasukan/kesurupan”: berteriak, menangis, atau
hal-hal lainnya yang seringkali berkaitan dengan
topik agamis.

• Depersonalisasi dan derealisasi


– Depersonalisasi: merasa dirinya tidak nyata
– Derealisasi: merasa lingkungan sekitarnya tidak
nyata

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


B.
PILIHAN JAWABAN LAIN

Depersonalisas
C.
i Gangguan identitas disosiatif
D. Gangguan trans disosiatif
E. Derealisasi

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


sebelumnya 
24
Anak 7 tahun, dibawa ke dokter oleh ayahnya karena sering mengompol sejak usia 6
tahun. Sebelumnya pasien sudah dapat mengontrol BAK dan sudah diajarkan toilet
training sejak usia 2 tahun. Sekitar 2 kali dalam sebulan anak sering BAK di lantai
sekolah maupun celananya. Keluhan demam maupun BAB cair disangkal. Pada
pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya kelainan neurologis maupun anatomis. Pada
pemeriksaan lab darah dan urinalisis tidak didapatkan hasil abnormal. Diagnosis yang
mungkin dialami anak tersebut adalah…
A. Inkontinensia alvi
B. Functional encopresis
C. Proktitis
D. Inkontinensia urin
E. Functional enuresis
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Susah mengontrol BAK sejak usia 6 tahun
• Sebelumnya sudah diajarkan toilet training
• BAK di lantai sekolah maupun celana
sebanyak 2 kali/bulan
• Pemeriksaan lainnya normal

DIAGNOSIS??
JAWABAN

E. Functional
enuresis
PENJELASAN
Functional
Encopresis
• BAB di tempat yang tidak seharusnya
(celana atau lantai) baik disengaja
maupun tidak.
• Frekuensi minimal 1 kali/bulan untuk
setidaknya 3 bulan berturut-turut
• Usia kronologis minimal 4 tahun
• Perilaku bukan dikarenakan obat-obatan
atau masalah medis lainnya
PENJELASAN
Functional
Enuresis
• BAK involunter berulang kali mengenai
tempat tidur atau baju
• Frekuensi minimal 2 kali seminggu untuk
setidaknya 3 bulan berturut-turut
• Usia kronologis minimal 5 tahun
• Perilaku bukan dikarenakan obat-obatan
contohnya diuretik atau masalah medis
lainnya
PENJELASAN

Functional enuresis vs Inkontinensia urin


Functional enuresis Inkontinensia urin
• “Maturasi proses berkemih yang terlambat, • “Mengompol yang terjadi tanpa kontrol”
tanpa ada kelainan organik” • Terjadi meskipun pasien berusaha
• Berlangsung sebagai proses berkemih menahan proses berkemih dengan
yang normal, tetapi pada tempat dan sekuat tenaga, kencing menetes dan
waktu yang tidak tepat, misalnya di tidak pernah lampias, terjadi dimana saja,
tempat tidur atau menyebabkan pakaian kapan saja, sering menyebabkan rasa
basah malu dan membuat pasien frustrasi

Sumber: Sari Pediatri


PENJELASAN

Functional encopresis vs Inkontinensia alvi


Functional encopresis Inkontinensia alvi
• “BAB yang mengenai celana, yang bukan • “BAB pada celana yang terjadi tanpa
disebabkan oleh kelainan organik” kontrol”
• Lebih didefinisikan sebagai gangguan • Terjadi meskipun pasien berusaha
tingkah laku dan tidak bersifat menahan proses BAB dengan sekuat
involunter tenaga, disebabkan karena pasien
tidak dapat mengendalikan sfingter
ani sehingga BAB keluar di tempat
dan waktu yang tidak seharusnya

Sumber: Pediatrics in review, AAFP


TATALAKSANA

• Edukasi dan reasuransi → sebagian besar


kasus functional enuresis akan sembuh
secara spontan

• Terapi motivasi → dengan sistem


“reward”, memberikan hadiah kepada
anak bila dapat mengurangi frekuensi –
hingga akhirnya sembuh dari enuresis

https://www.uptodate.com/contents/nocturna
l-enuresis-in-children-management
TATALAKSANA

• Alarm enuresis → alarm yang diletakkan


di bawah sprei kasur, akan berbunyi
apabila terkena cairan (urin) dan anak
diharapkan langsung menahan urin
sisanya

• Desmopressin → tatalaksana farmakologis,


merupakan tatalaksana lini utama untuk anak
berusia lebih dari 5 tahun dan untuk anak yang
kurang kooperatif untuk menjalankan jenis terapi
lainnya
https://
www.uptodate.com/contents/nocturnal-enuresis-in-
children-management
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Inkontinensia alvi → ada
kelainan patologis, tidak
mampu menahan
B. Functional encopresis BAB
C.Proktitis → inflamasi pada rektum,
biasa disebabkan infeksi, senggama
melalui anus, dan penyebab organik
lainnya
D.Inkontinensia urin → ada kelainan
patologis, tidak mampu menahan BAK
25
Anak 7 tahun, dibawa oleh ibunya karena bersikap aneh sejak 1 tahun lalu. Pasien
sering menyendiri membaca buku-buku fiksi tentang “Supernova”. Pasien sulit
diajak berbicara bila topik yang dibicarakan bukan mengenai “Supernova”. Namun,
bila topik yang dibicarakan “Supernova”, pasien akan sangat antusias
membicarakannya, dengan bahasa yang baik dan benar. Kemungkinan diagnosis
pasien tersebut berdasarkan DSM-V adalah…
A. Sindrom Asperger
B. Sindrom Tourette
C. Gangguan pemusatan perhatian dan perilaku
D. Gangguan spektrum autism
E. Savant syndrome
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Sering menyendiri, membaca buku fiksi
tentang “Supernova”
• Sulit diajak berbicara bila topik bukan
“Supernova”
• Sangat antusias berbicara bila topik
“Supernova”, dengan bahasa yang baik &
benar
DIAGNOSIS >> SINDROM ASPERGER (DSM-
JAWABAN
IV) DIAGNOSIS BERDASARKAN DSM-V??
D. Gangguan spektrum autisme
PENJELASAN
Gangguan
Perkembangan Pervasif

Berdasarkan DSM-IV, istilah


“gangguan perkembangan
pervasive” merupakan suatu
istilah payung, bukan merupakan
diagnosis spesifik

Istilah ini sendiri akan terbagi ke


dalam beberapa diagnosis/kondisi
spesifik, yaitu :
• Autistic disorder
• Asperger disorder
• Rett’ disorder
• Childhood disintergrative
disorder
• PDD-NOS
PENJELASAN

• Autisme (autistic disorder) → “tipe klasik”


• Gangguan interaksi sosial : kontak mata, mimik wajah,
gestur, kurang mampu membina hubungan pertemanan
dengan orang lain
• Gangguan berbahasa/komunikasi : keterlambatan dalam
berbahasa, tidak dapat memulai atau mempertahankan
pembicaraan dengan orang lain, mengulang kata-kata
yang sama (pembicaraan stereotipik)
• Perilaku terbatas dan repetitive (perilaku stereotipik)
• Kelainan perkembangan muncul sejak sebelum usia 3
tahun

Sumber: Webmd
PENJELASAN

• Sindroma Asperger
• Jenis lebih “ringan” dari autism
• Tidak ada gangguan/keterlambatan dalam berbahasa
→ fitur pembeda
• Tidak ada gangguan kognitif, biasanya memiliki suatu
topik tertentu yang sangat digemarinya

Sumber: Webmd
PENJELASAN

• Sindroma Rett (disebabkan mutasi genetic)


• Perkembangan anak normal hingga usia 5 bulan
• Setelah periode perkembangan normal, diikuti :
• Deselerasi perkembangan lingkar kepala (5-48 bulan)
• Penurunan hand skills yang sudah pernah dikuasai (5-
30 bulan) diikuti perilaku stereotipik
• Gangguan interaksi social
• Gangguan koordinasi dan gait
• Gangguan berbahasa, baik pengungkapan maupun
pemahaman, disertai retardasi psikomotor

Sumber: Webmd
PENJELASAN

• Pervasive developmental disorder – not otherwise


specified (PPD-NOS/gangguan perkembangan pervasive
yang tidak diklasifikasikan)
• Memiliki gejala yang lebih berat dari sindroma Asperger, namun
lebih ringan dari autism

• Childhood disintegrative disorder (gangguan disintegratif


pada masa kanak-kanak)
• Merupakan kondisi paling langka, sekaligus paling parah
• Pada awalnya penderita tumbuh dan kembang dengan normal,
kemudian secara cepat kehilangan fungsi berbahasa, sosial,
dan mental.
• Seringkali terjadi diantara usia 2-4 tahun
• Dapat disertai gangguan kejang (seizure disorder)

Sumber: Webmd
PENJELASAN

Istilah lain
• High-functioning autism → tidak termasuk dalam
diagnosis ICD atau DSM, namun lebih kepada
gambaran klinis dan fungsi secara social yang
lebih baik
PENJELASAN

Istilah lain
• Savant syndrome → seseorang dengan kemampuan
yang luar biasa pada suatu topik tertentu, jauh di
atas rata-rata orang normal. Topik tersebut adalah :
seni, kemampuan musik, perhitungan, matematika,
dan visuospasial
• Hampir sebagian (tidak semua) orang dengan
kemampuan Savant juga memiliki kondisi lain, yang
tersering adalah autism. Kondisi lain misalnya riwayat
cedera atau penyakit SSP
PENJELASAN

Update
• Saat ini berbagai diagnosis spesifik pada DSM-IV sudah
diakomodir menjadi 1 diagnosis saja pada DSM-V, yaitu
“Autism Spectrum Disorder”

• Bila pasien pernah didiagnosis dengan diagnosis sesuai


DSM-IV, maka nantinya diagnosis pasien tersebut akan
langsung dapat disebut “Autism Spectrum Disorder”
tanpa perlu dievaluasi lagi
PENJELASAN

Autism Spectrum
Disorder
• DSM V:
• Defisit persisten pada fungsi komunikasi dan interaksi:
sosio-emosional, kebiasan komunikasi non verbal,
mempertahankan hubungan
• Gerakan stereotipik berulang
• Gejala harus muncul pada awal periode
perkembangan
• Gejala dapat menyebabkan gangguan sosial, okupasi,
dan
fungsi kehidupan lainnya
• Tidak dapat dijelaskan dengan disabilitas intelektual atau
global developmental order (GDD/gangguan
perkembangan global)
TATALAKSANA

Gangguan perkembangan
pervasif
• Tatalaksana: • Prognosis:
• Pendekatan tim: • Bervariasi, makin awal
sekolah, psikologis, makin baik
terapis, fisioterapi,
pediatrik, psikiatri
• Edukasi keluarga
• Tatalaksana obat:
metilfenidat, SSRI,
atipikal
antipsikotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sindrom Asperger → betul menurut DSM-IV


B. Sindrom Tourette → merupakan bagian dari penyakit
tic yang ditandai dengan 2 motor tics + 1 vocal tic
C. Gangguan pemusatan perhatian dan perilaku → ada
gejala hiperaktivitas/impulsivitas seperti gelisah, tidak
bisa duduk tenang, mengganggu teman, tidak mau
mendengarkan
E. Savant syndrome → kemampuan yang luar biasa
pada suatu topik tertentu, jauh di atas rata-rata
orang normal, ada gangguan bahasa
26
Perempuan, 65 tahun diantar keluarganya dengan keluhan penurunan pendengaran pada
kedua telinga sejak 2 bulan yang lalu. Empat bulan sebelumnya, suami pasien meninggal
karena kanker paru. Pasien memiliki riwayat penyakit demensia Alzheimer sejak 2 tahun
yang lalu. Sejak ditinggal oleh suaminya, pasien hanya tinggal bersama seorang perawat di
rumah. Pasien setiap hari meminta untuk diajak berkeliling perumaham. Namun karena
perawat pasien tidak ingin berlama-lama, perawat selalu mengatakan kepada warga
setempat bahwa pasien sudah tidak dapat mendengar sama sekali. Pada pemeriksaan
audiometri, didapatkan penurunan pendengaran minimal pada kedua telinga. Kondisi yang
dialami pasien adalah…
A. Factitious disorder
B. Munchausen syndfrome by proxy
C. Gangguan hipokondriasis
D. Gangguan somatisasi
E. malingering
KEYWORDS

• Perempuan, 65 tahun
• Penurunan pendengaran di kedua telinga sejak 3
bulan lalu
• Perawat selalu mengatakan kepada warga
setempat bahwa pasien sudah tidak
dapat mendengar sama sekali
• Audiometri : penurunan pendengaran minimal
kedua telinga

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Munchausen
syndrome by proxy
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform → Kelainan psikologis yang ditandai
dengan sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak
tampak pada pemeriksaan fisik.

Dibagi menjadi:
– Konversi → terdapat defisit neurologi (misal: buta,
lumpuh), namun pada pemeriksaan normal
– Somatisasi → banyak keluhan (subjektif), hasil
pemeriksaan
fisik dan penunjang normal → “shopping doctor”
– Hipokondriasis → yakin menderita 1 penyakit tertentu
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil
pemeriksaan normal
– Psikosomatik → penyakit fisik (“somatik”) muncul saat
ada
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
– Malingering → pura-pura sakit dengan tujuan
eksternal, seperti malas kerja atau
mendapatkan narkoba → bukan penyakit
– Factitious disorder → pura-pura sakit karena
ingin mendapat perhatian atau perawatan,
biasanya rela untuk dilakukan tindakan
invasif sekalipun → penyakit

TIPS & TRICK :


Agar mudah mengingat → Malingering, ingat
“MALING”, penderita ingin “maling” absen/obat/lainnya
PENJELASAN

Munchausen Syndrome
– Merupakan factitious disorder yang dialami diri sendiri
– Hal yang menjadi petunjuk diagnosis :
• Riwayat medis yang inkonsisten, berubah-ubah
• Memiliki pengetahuan dan terminology yang baik tentang hal-
hal medis
• Mengeluhkan gejala baru setelah hasil tes negative
• Shopping doctor
• Keinginan berlebihan untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang
atau tindakan invasive sekalipun
• Gejala yang dikeluhkan tidak jelas
• Nyaman berada dalam perawatan di RS
PENJELASAN

Munchausen Syndrome

Gejala yang ditimbulkan bisa


berupa kepura-puraan, atau
gejala yang ditimbulkan
sendiri (misal mengiris atau
mencubit kulit)
PENJELASAN

Munchausen Syndrome
by Proxy
– Merupakan factitious
disorder
ditimpakan pada
orang lain,
umumnya dari
caregiver pada
anak/lansia yang
diasuhnya untuk
menimbulkan kesan
bahwa orang yang
diasuhnya sedang
sakit.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Factitious disorder →
pada diri sendiri
C.Gangguan hipokondriasis → merasa
menderita 1 penyakit tertentu yang sangat
berat
D.Gangguan somatisasi → banyak
keluhan, shopping doctor
E.Malingering → pura-pura sakit dengan
tujuan eksternal
27
Laki-laki, 29 tahun dibawa istrinya berobat ke dokter. Istri pasien mengatakan
bahwa sudah 2 minggu ini pasien tampak lebih murung dan terkadang
menghindar dari dirinya. Pasien menolak setiap kali diajak berhubungan badan
oleh istrinya dan tidak pernah lagi memeluk dan mencium istrinya. Keluhan
penurunan nafsu makan, ide bunuh diri disangkal oleh pasien. Diagnosis yang
tepat adalah..
A. Gangguan depresi
B. Gangguan aversi seksual
C. Gangguan Hasrat seks hipoaktif
D. Gangguan kepribadian schizoid
E. Gangguan penyesuaian
KEYWORDS
• Laki-laki, 29 tahun
• Tampak murung dan menghindar dari istrinya
• Baru di PHK 2 bulan lalu, takut istrinya meninggalkan
dirinya
• Tidak pernah memeluk dan mencium istrinya,
sebelumnya sering
• Menolak saat diajak berhubungan badan

• DIAGNOSIS >>> Gangguan hasrat seks


hipoaktif
JAWABAN

C. Gangguan hasrat seks


hipoaktif
PENJELASAN

Disfungsi seksual
• Gangguan hasrat seksual:
– Gangguan hasrat seksual hipoaktif: kurangnya minat
atau hasrat seksual
– Gangguan aversi seksual: keengganan untuk, dan
penghindaran terhadap kontak genital seksual
• Gangguan rangsangan seksual
– Gangguan rangsangan seksual wanita: kesulitan menjadi
terangsang atau mempertahankan rangsangan seksual
atau kegairahan selama aktivitas seksual
– Gangguan ereksi pria: kesulitan untuk mencapai
atau mempertahankan ereksi selama aktivitas
seksual.
PENJELASAN

Disfungsi seksual
• Gangguan orgasme
– Gangguan orgasme wanita: kesulitan mencapai orgasme
– Gangguan orgasme pria: kesulitan mencapai orgasme
• Gangguan nyeri / rasa sakit seksual
– Dispareunia: rasa sakit saat atau setelah berhubungan seksual yang tidak dapat
dijelaskan secara medis
– Vaginismus: kontraksi tak sengaja/involunter dari otot vagina, sehingga penetrasi
penis menjadi menyakitkan atau tidak mungkin dilakukan
TATALAKSANA

• Terapi kognitif-perilaku dapat diberikan pada


perempuan yang mempunyai pikiran atau pandangan
irasional tentang seks atau fungsi seks dalam
perkawinan
• Hubungan interpersonal antara suami dan istri:
komunikasi, kedekatan psikologik, kurangnya toleransi
karena berbagai perbedaan → dapat diberikan konseling
perkawinan atau terapi marital sebelum atau
bersamaan dengan terapi seks
• Teknik terapi seks yang digunakan terdiri atas sensate
focus, edukasi, stimulus control, cognitive restructuring,
dan latihan komunikasi
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Gangguan depresi → tidak
sesuai, tidak ada anergi dan mood
depresif
B. Gangguan aversi seksual → sama
sekali tidak ingin melakukan hal bertema
seksual
D. Gangguan kepribadian schizoid → tidak
sesuai
E. Gangguan stres pasca trauma → tidak
sesuai
28
Laki-laki, 26 tahun datang ke IGD karena tangan bergetar dan berkeringat sejak 6 jam lalu.
Pasien juga mengtakan sejak 3 hari terakhir dirinya diikuti oleh bayangan anak kecil,
mendengar suara tertawa, dan kadang mengajak dirinya bermain. Pasien merokok sejak
usia 15 tahun, 2 bungkus per hari, pasien juga rutin mengonsumsi alcohol dengan teman-
temannya, namun sudah 2 hari tidak mengkonsumsi alcohol. Pada pemeriksaan didapatkan
TD 140/90 mmHg. HR 140x/menit, RR 28x/menit. Afebris. Diagnnosis yang sesuai dengan
kondisi pasien adalah…
A. Delirium e.c. intoksikasi alcohol
B. Demensia vaskuler
C. Demensia lewy body
D. Delirium tremens
E. Meningitis TB
KEYWORDS
• Perempuan, 26 tahun
• Tangan bergetar, berkeringat sejak 6 jam yang lalu
• Sulit tidur sejak 2 hari yang lalu
• Sejak 3 hari → diikuti bayangan anak kecil,
mendengar suara tertawa, kadang
mengajak bermain → halusinasi
• Rutin mengkonsumsi alkohol, namun sudah 2
hari tidak mengkonsumsi
• TD 140/90, HR 140, RR 28, suhu afebris

DIAGNOSIS??
JAWABAN

D. Delirium tremens
Alcohol
PENJELASAN

withdrawal
• Gejala putus obat alkohol:
A. Penghentian mendadak (atau pengurangan) dalam
penggunaan alkohol yang berat dan dalam waktu
lama
B. Dua atau lebih hal berikut ini terjadi dalam hitungan
jam
sampai beberapa hari setelah kriteria A:
1. Hiperaktivitas otonom (berkeringat atau HR>100)
2. Tremor pada tangan
3. Insomnia
4. Mual dan muntah
5. Halusinasi/ilusi visual, taktil, atau auditori
6. Agitasi psikomotor
7. Ansietas/kecemasan
8. Kejang grand mal
PENJELASAN

• Gejala putus obat alkohol:


C. Gejala-gejala kriteria B diatas menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan dalam hal sosial,pekerjaan atau area
fungsi-fungsi penting lainnya
D. Gejala-gejalanyatidak karena kondisi medis
umum ataupun gangguan mental lainnya.
PENJELASAN

Gejala putus obat alkohol Gejala putus obat nikotin


Alcohol craving (“nagih”) Iritabilitas
Tremor, iritabilitas
Ansietas/kecemasan
Mual
Mood disforik/depresif
Gangguan tidur
Sulit berkonsentrasi
Takikardia
Hipertensi Gelisah (restlessness)

Berkeringat Bradikardia

Gangguan persepsi Nafsu makan meningkat, dapat


ditandai peningkatan berat badan
Kejang (6-48 jam setelahnya)
Halusinasi (visual/auditori/taktil)
Delirium tremens, ditandai dengan
agitasi berat, bingung, demam, Goodman and Gilman Manual of
berkeringat banyak, takikardia, pupil Pharmacology and
dilatasi, mual, diare Therapeutics Section II
Neuropharmacology chapter 24
Drug Addiction
PENJELASAN

Gejala putus obat Gejala putus obat opioid


GEJALA UMUM TANDA UMUM
benzodiazepin
Craving for opioids Dilatasi pupil
PADA PENGGUNAAN DOSIS SEDANG (“nagih”)
Ansietas/kecemasan, agitasi Gelisah, iritabilitas Berkeringat

Sensitif terhadap cahaya dan suara


Peningkatan Piloereksi, lakrimasi,
sensitivitas terhadap rinorea
Kesemutan, sensasi aneh
nyeri
Kram otot Mual, kram Takikardia

Kejang myoklonik Nyeri otot Muntah, diare

Gangguan tidur Mood disforik Hipertensi

Pusing berputar Insomnia, Menguap, demam


ansietas/kecemasa
PADA PENGGUNAAN DOSIS TINGGI n
BILA PUTUS OBAT DALAM WAKTU LAMA
Kejang
Ansietas/kecemasan Perubahan bertahap
Delirium pada berat badan,
Insomnia ukuran pupil,
Goodman and Gilman Manual of Pharmacology and Therapeutics
Section II Neuropharmacology sensitivitas pusat
Drug craving (“nagih”) pernapasan
chapter 24 Drug Addiction
TATALAKSANA

• Non-farmakologis
– Detoksifikasi
– Mengurangi konsumsi alkohol
– Edukasi mengenai adiksi

• Farmakologis
– Chlordiazepoxide
• 4 x 25-100 mg po, dosis dikurangi 20% setiap 5-7 hari
– Multivitamin
• Terutama tiamin (vitamin B1) 4 x 100 mg po dan asam folat
(vitamin B9) 4 x 1 mg po → mencegah kejadian
Wernicke Korsakoff Syndrome
PENJELASAN

• Gejala intoksikasi alkohol → “seven


stages”, tergantung jumlah alkohol yang
dikonsumsi
– Sobriety/sober (tenang)
• Intoksikasi level rendah, satu kali minum dalam
satu jam
• Kadar alkohol dalam darah: 0,01% – 0,05%
– Euforia/tipsy
• Laki-laki: 2-3 kali minum dalam satu jam,
perempuan: 2 kali
minum dalam satu jam
• Gejala: banyak bicara, percaya diri meningkat
• Kadar alkohol dalam darah: 0,03% – 0,12%
PENJELASAN

– Excitement
• Laki-laki: 3-5 kali minum dalam satu jam, perempuan: 2-4
kali minum dalam satu jam
• Gejala: gangguan pengambilan keputusan (nekat)
dan gangguan memori, mengantuk, kehilangan
keseimbangan
• Kadar alkohol dalam darah: 0,09% – 0,25%
– Confusion
• Laki-laki: >5 kali minum dalam satu jam, perempuan: >4
kali minum dalam satu jam
• Gejala: kehilangan keseimbangan, tampak kebingungan,
dapat hilang kesadaran total
• Kadar alkohol dalam darah: 0,18% – 0,30%
PENJELASAN

– Stupor
• Gejala: tidak merespon lagi terhadap stimulus dari
sekitar, dapat hilang kesadaran total atau muntah tanpa
kendali, dapat terjadi kejang
• Kadar alkohol dalam darah: 0,25% – 0,4%
– Koma
• Gejala: gangguan pernapasan dan sirkulasi darah,
respon motorik dan reflex menelan terganggu,
suhu tubuh turun drastis
• Terdapat risiko terjadi kematian
• Kadar alkohol dalam darah: 0,35% – 0,45%
– Kematian
• Pada kadar alkohol >0,45%, tinggi kemungkinan
seseorang untuk meninggal
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Delirium e.c. intoksikasi alkohol → pada


kasus, pasien sudah 2 hari tidak
mengkonsumsi alkohol
B. Demensia vaskular → terjadi secara
kronis, diakibatkan penyakit vaskuler (mis.
stroke), dapat ditandai dengan penurunan
kognitif, amnesia, afasia, agnosia, apraksia
C. Demensia lewy body → diakibatkan
deposit protein lewy bodies pada sel saraf di
otak
E. Meningitis TB → kaku kuduk (+), TRM (+),
demam subakut, dapat disertai penurunan
kesadaran, penurunan BB, keringat malam
29
Perempuan, 16 tahun, dibawa ibunya ke dokter karena 1 bulan belakangan ini
memiliki kebiasaan makan yang tidak wajar. Pasien memiliki kebiasaan beberapa kali
makan sangat banyak hingga melampaui batas, kemudian diam-diam pergi ke toilet
untuk memuntahkan isi makanannya dengan mengorek-ngorek kerongkongannya.
Diketahui pasien ketakutan apabila BBnya semakin bertambah. Pada pemeriksaan
didapatkan BMI pasien 23 kg/m2. diagnosa pasien adalah..
A. Bulimia nervosa
B. Anorexia nervosa tipe binge eating-purging
C. Anorexia nervosa tipe restriksi
D. Gangguan citra tubuh
E. Gangguan cemas menyeluruh
KEYWORDS

• Remaja perempuan, 16 tahun


• Kebiasaan makan tidak wajar sejak 1 bulan lalu
• Sering makan sangat banyak lalu dimuntahkan

pesta makan
• BMI 23 kg/m2

DIAGNOSIS
JAWABAN
??

A. Bulimia nervosa
PENJELASAN

Bulimia Nervosa
– Perilaku membuang
kalori setelah episode
makan yang berlebihan
(binge eating /
compulsive eating)
dengan cara:
– Purging (muntah
paksa, laksatif), atau
– Non-purging
(olahraga berlebihan,
puasa).
– Berat badan pasien
biasanya normal.

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

Anorexia Nervosa
• Diet ketat yang mengakibatkan
berat badan di bawah batas normal
• Takut berat badan naik, meskipun
badan kurus
• Self-image buruk (menganggap
diri
gendut, meskipun kurus)
• Pada wanita bisa menyebabkan
amenorea
• Terdapat dua tipe:
– Restriksi, yaitu mengurangi
konsumsi
makanan
– Purging, yaitu meningkatkan
pengeluaran makanan dari tubuh
(muntah paksa, konsumsi laksatif)
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
TATALAKSANA

Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa

• Psikoterapi
– Terapi perilaku dan kognitif (CBT)
– Specialist supportive clinical management (SSCM) → bertujuan
menjelaskan penyebab dan bahaya dari kondisi pasien,
supaya pasien dapat melawan kondisinya
– Terapi keluarga → mempersiapkan keluarga untuk membantu
pasien
• Koreksi abnormalitas metabolik
• Re-feeding perlahan-lahan (untuk mencegah re-feeding
syndrome)
• Terapi medikamentosa
– Dapat digunakan antidepresan SSRI: sertralin atau fluoksetin
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Anorexia nervosa tipe binge eating-purging → pada


anorexia tidak didapatkan episode “pesta makan”
(compulsive eating), BMI underweight
C.Anorexia nervosa tipe restriksi → mengurangi
konsumsi makanan
D.Gangguan citra tubuh → perasaan tidak
nyaman atas kondisi salah satu anggota
tubuhnya
E.Gangguan cemas menyeluruh → kecemasan
berlebihan terhadap sesuatu yang belum terjadi,
waktu > 6 bulan
30
Wanita, 35 tahun datang dibawa oleh suaminya karena terlalu sering memarahi hingga
memecat pembantu rumah tangganya dan bahkan saat ini merupakan asisten rumah
tangga yang ke-12 dalam 1 bulan. Pasien mengeluhkan bahwa pekerjaan asisten rumah
tangganya kurang rapi. Pasien sering menemukan lukisan di meja bergeser 1-2 cm, dan
susunan buku rak tidak diurutkan dari buku terpendek hingga buku tertinggi. Pasien
merasa sangat gelisah melihat hal tersebut.
Kondisi yang dialami pasien sesuai dengan tipe…
A. Hoarding
B. Checking
C. Contamination
D. Instrusive
E. Symmetry-order
KEYWORDS
• Perempuan, 35 tahun
• Sering memarahi dan memecat pembantu
rumah tangga
• Mengatakan bahwa pekerjaan asisten tersebut
kurang rapi → lukisan bergeser 1-2 cm, susunan
buku di rak tidak diurutkan dari buku
terpendek hingga buku tertinggi
• Pasien merasa sangat gelisah bila melihat hal
tersebut

DIAGNOSIS >> OCD


JAWABAN

E. Symmetry-Order
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
• Obsesi → PIKIRAN, impuls, dan citra yang
mengganggu dan berulang yang muncul dengan
sendirinya serta tidak dapat dikendalikan
• Kompulsi → PERILAKU atau tindakan mental repetitif
dimana seseorang merasa terdorong untuk
melakukannya dengan tujuan mengurangi ketegangan
yang disebabkan pikiran-pikiran obsesif atau untuk
mencegah terjadinya bencana
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
• Gangguan obsesif-kompulsif merupakan
suatu gangguan ansietas di mana pikiran
dipenuhi dengan pemikiran yang menetap dan
tidak dapat dikendalikan
• dan individu dipaksa untuk terus-menerus
mengulang tindakan tertentu
• menyebabkan distress yang signifikan
dan mengganggu fungsi individu sehari-
hari.
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE
COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
Gejala primer kecemasan harus ada hampir
setiap hari
selama sedikitnya dua minggu berturut-turut
atau
merupakan sumber distres atau gangguan aktivitas.
Gejala-gejala tersebut meliputi :
1. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls dari
diri
sendiri
2. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
3. Pikiran untuk melaksanakan tindakan tersebut diatas
bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau
kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan
atau kecemasan tidak dianggap sebagai
kesenangan sepert dimaksud diatas)
4. Gagasan, bayangan atau impuls tersebut harus
merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan
(unpleasantly repetitive)
PENJELASAN

• Tipe-tipe OCD:
– Hoarding
• Kompulsi berupa rasa ingin mengumpulkan
barang-barang meskipun tidak berguna. Obsesi
berupa rasa takut bahwa barang tersebut
suatu hari akan berfungsi
– Checking
• Kompulsi berupa rasa ingin untuk memeriksa
sesuatu secara terus menerus. Obsesi berupa
rasa takut gagal mencegah suatu bencana,
misalnya kebakaran, kemalingan, dll

ocduk.org
PENJELASAN

• Tipe-tipe OCD:
– Kontaminasi (Contamination)
• Kompulsi berupa rasa ingin cuci tangan berkali-kali
sampai bersih. Obsesi berupa rasa takut
terkontaminasi/kotor, terkadang juga muncul rasa
takut dapat mencelakai orang-orang terdekat
dengan kontaminasi tersebut
– Simetris (Simmetry-Order)
• Kompulsi berupa rasa ingin mengatur segala
sesuatu agar simetris dan rapi. Obsesi berupa
rasa ingin memastikan bahwa segala sesuatunya
rapi dan pada tempatnya
ocduk.org
TATALAKSANA

NON-FARMAKOLOGIS
• Cognitive behavioral therapy (CBT)
– Terutama: Exposure and response prevention
(ERP) → memberikan paparan terhadap benda,
objek, atau kondisi yang menimbulkan
ansietas, misalnya kotoran.
TATALAKSANA

FARMAKOLOGIS
• Obat yang telah disetujui FDA sebagai terapi
OCD :
– Fluoxetine (Prozac)
– Sertraline (Zoloft)
– Fluvoxamine
– Paroxetine (Paxil, Pexeva)
– Clomipramine (Anafranil)
Sumber: AAFP - AACAP
PENJELASAN

!!! OCD vs ANANKASTIK !!!


Gangguan obsesif- Gangguan kepribadian
kompulsif (OCD) obsesif-kompulsif
(OCPD atau anankastik)
- Tindakan berulang-ulang
- Seseorang yang terlalu
(kompulsif) akibat adanya sistematik dan hasil
suatu preokupasi yang pekerjaannya
jika tidak dipenuhi, akan mengutamakan
menimbulkan kesempurnaan
kegelisahan (obsesif). (perfectionist)
- Biasanya pasien sadar - Biasanya pasien tidak
ini adalah gangguan
sadar kondisinya
merupakan suatu
(tilikan baik) kelainan (tilikan buruk)
Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hoarding → mengumpulkan barang


B. Checking → memeriksa berulang-
ulang
C. Contamination → kebersihan
D.Intrusive → merupakan gejala, bukan
tipe OCD

Anda mungkin juga menyukai