Diktat UAS PHI 2015 (Satria Afif Dan Richsan Suprayogo)
Diktat UAS PHI 2015 (Satria Afif Dan Richsan Suprayogo)
PHI
SURVIVAL KIT
Rangkuman ini bisa saja sesat dan menyesatkan.
Cie semester satunya udah mau selesai.
Satria Afif Muhammad In Collab with Richsan Suprayogo
2 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
HUKUM PERDATA
Menurut Subekti: Hukum perdata adalah segala hukum pokok yang mengatur
kepentingan pribadi.
Menurut Sri Soedewei Masjhoen: Hukum perdata adalah hukum yang mengatur
kepentingan antara warga negara yang satu dengan yang lain
KUHPer berlaku bagi orang Indonesia berbagai keturunan, kecuali hukum keluarga dan
hukum waris, dimana kedua bidang hukum ini mereka tunduk pada hukum adat masing-
masing. Sedangkan hukum adat, merupakan hukum perdata yang berlaku bagi warga
negara Indonesia asli. Dengan demikian, hukum perdata Indonesia bersifat pluralistis.
Hukum Dagang menurut Achmad Ihsan adalah hukum yang mengatur soal perdangan
atau soal yang timbul karena tingkah laku manusia dalam perdagangan. Yang mengatur:
1. Hubungan hukum antara produsen satu sama lain, dan dengan konsumen
2. Pemberian perantaraan kepada makelar, komisioner, pedagang keliling
3. Hubungan hukum yang terdapat pada:
a. Asosiasi Perdagangan
b. Pengangkutan di Darat, Laut, dan Udara
c. Penggunaan surat-surat niaga
Atas dasar ini maka hukum dagang meliputi:
Hukum bagi pedagang antara, hukum perserikatan, hukum angkutan,
hukum asuransi, dan hukum surat-surat niaga/surat-surat berharga.
Sampai saat ini, hukum dagang Indonesia = KUHD kolonial Wetboek van Koophandel
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA MENURUT ILMU PENGETAHUAN
1. Hukum tentang orang yang mengatur tentang orang sebagai subjek hukum dan
orang dalam kecakapannya untuk memiliki hak-hak dan bertindak sendiri untuk
melaksanakan haknya tersebut
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 3
2. Hukum kekayaan yang meliputi hukum benda, hukum hak immaterial, dan hukum
perikatan
3. Hukum keluarga yang memuat perkawinan, hubungan ortu-anak, perwalian,
pengampuan
4. Hukum kewarisan yang mengatur kekayaan seseorang ketika ia meninggal
HUKUM PRIBADI
Hukum pribadi mengatur hak-hak dan kewajiban subjek hukum. Dalam hukum adat
maka subjek hukumnya adalah pribadi kodrati dan pribadi hukum, yaitu pribadi yang
merupakan ciptaan hukum.
Dalam hukum barat (Pasal 2 BW) : seorang anak yang masih dalam kandungan ibunya,
karena kepentingan tertentu dianggap telah memiliki hak dan kewajiban.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
4 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
HUKUM HARTA KEKAYAAN
HUKUM BENDA
Dari sudut Ilmu Hukum (doctrine) Hukum kekayaan mengatur hubungan hukum antara
orang dan harta kekayaan mereka yang merupakan hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang. Hukum kekayaan dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Hukum Kekayaan yang Sifatnya Absolut (Mutlak)
Hukum kekayaan yang sifatnya absolut yaitu hak yang dapat dipertahankan
terhadap siapapun juga yang bermaksud untuk mengaggu hak kebendaan tersebut.
Contoh: Hak milik (eigendom), hak menguasai (bezit), hak gadai, dll. Biasanya
terjadi pada harta yang berupa tanah
2. Hukum Kekayaan yang Bersifat Relatif
Hukum kekayaan yang bersifat relatif lahir dari perjanjian, yaitu hak yang hanya
dapat dipertahankan terhadap orang tertentu saja, yakni orang yang terikat
dalam perjanjian itu saja. Contoh: Hak yang menyewakan atas uang sewa.
Hak kebendaan adalah hak yang diberikan kepada seseorang dan memberikan
kekuasaan langsung atas suatu benda yang dapat dipertahankan terhadap setiap orang.
Hak kebendaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hak kebendaan yang memberikan Kenikmatan; misalnya hak milik (eigendom),
hak postal, dsb.
2. Hak kebendaan yang memberikan Jaminan; misalnya hak gadai dan hak hipotik.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 5
Contoh: hak memungut hasil atas benda tidak bergerak, hak erpacht, hak
postal.
Jika pelunasan hutang hanya sebagian, hak gadai akan tetap utuh dan tidak
menghapus sebagian hak gadai tersebut. Benda yang dapat digadaikan adalah:
a) Benda Bergerak Berwujud, contoh: perabot rumah tangga
b) Benda Tidak Bergerak Berwujud, contoh: surat-surat berharga, surat
piutang atas bawa, atas tunjuk, dan atas nama.
Gadai dalam perkembangannya kini dikenal dengan Lembaga Fidusia diatur
dalam UU No. 42 tahun 1999 tentang Fidusia.
2. Hipotik
Hipotik diatur dalam Pasal 1162 KUHPer. Hipotik adalah hak kebendaan atas
benda tidak bergerak, untuk menjadikan jaminan pelunasan atas suatu hutang
tertentu. Hipotik juga merupakan perjanjian Accesoir dan perjanjian pokoknya
adalah perjanjian pinjaman uang.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
6 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
memungut hasil dari tanah (baik tanah, tumbuh-tumbuhan, maupun hewan). Sedangkan
Hak Pribadi hanyalah hak pakai atas tanah yang dapat dipindahtangankan.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 7
B. Perbedaan Antara Perikatan dan Perjanjian
Perikatan adalah suatu pengertian yang abstrak sedangkan Perjanjian merupakan
sesuatu yang konkret dan merupakan suatu peristiwa. Perikatan lahir dari suatu perjanjian
Perjanjian memiliki sifat terbuka karena, kita diperbolehkan membuat perjanjian yang
berupa dan berisi apa saja atau tentang apa saja dan perjanjian itu akan mengikat mereka
yang memuatnya seperti UU.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
8 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
G. Macam-Macam Perjanjian, antara lain:
1. Perjanjian Jual –Beli;
2. Perjanjian sewa-menyewa;
3. Perjanjian hibah;
4. Perjanjian Persekutuan;
5. Perjanjian Penyuruhan
6. Perjanjian pinjam-meinjman;
7. Perjanjian kerja;
8. Penanggungan Hutang; serta
9. Perjanjian Perdamaian.
1. Hak Cipta
Hak cipta diatur dalam UU No. 19 Tahun 2012 (yang baru 28 Tahun 2014),
menggantikan UU No. 6 tahun 1982. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 9
pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
atau memberi izin untuk itu. Yang dapat diberikan Hak Cipta antara lain: Buku,
Program computer, Musik, Drama, Karya tulis, Seni rupa, Arsitektur, Fotografi,
2. Merek
Merek diatur dalam UU No. 15 tahun 2001. Merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka, sususan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut, yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa.
3. Paten
Perlindungan Paten diatur dalam UU No. 14 tahun 2001. Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya dibidang
teknologi.
HUKUM KELUARGA
Pendapat Sudiman “Kesemuanya kaedah-kaedah hukum yang menentukan syarat-syarat
dan caranya mengadakan hubungan abadi, dan akibatnya (yaitu mengenai kedudukan,
pribadi seseorang dan harta kekayaan).
Menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto secara luas Hukum Keluarga
meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1. Perkawinan
2. Keturunan
3. Kekuasaan orang tua
4. Perwalian
5. Pendewasaan; Pengurusan harta kekayaan orang tuanya (min. 21 tahun)
6. Curatele (Pengampuan)
7. Orang yang hilang (diatur KUHPer)
A. Perkawinan
Pengertian perkawinan; yaitu seluruh kaedah hukum yang mengatur syarat-syarat dan
cara melakukan perkawinan serta akibat yang berhubungan dengan pribadi yang
bersangkutan. (definisi diatur dalam KUHPer)
Konsepsi Perkawinan menurut Pasal 26 KUHPer (BW):
a) Perkawinan sah bila berdasarkan KUHPer
b) Mengkesampingkan peraturan agama
c) Perkawinan Monogami (hanya boleh mempunyai satu istri atau suami)
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
1 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
0
c) Pasal 2 ayat (2): “tiap tiap perkawinan dicatat menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku”
d) Perkawinan yang dilakukan diluar negeri adalah sah apabila
dilangsungkan menurut cara-cara yang berlaku di negara dimana
perkawinan tersebut dilangsungkan, asal tidak melanggar larangan yang
bersifat menjaga ketertiban umum di Indonesia. Dan dalam waktu satu
tahun perkawinan tersebut harus di daftarkan di Catatan Sipil di Indonesia.
B. Keturunan
Anak sah adalah anak yang dilahirkan dalam perkawinan yang sah. Anak yang lahir
diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga
ibunya (Pasal 42 sampai dengan pasal 44 UU No. 1 Tahun 1974)
Asal-usul anak harus dibuktikan dengan akte kelahiran yang dimana akta diterbitkan 14
hari setelah kelahiran. (Pasal 55 UU 1/1974) jika akta tidak ada maka dibuatkan surat
kenal lahir yang ditetapkan melalui penetapan pengadilan.
1. Adopsi
Dalam Hukum Perdata Adat, adopsi merupakan perbuatan yang bersifat terang
(dilakukan dimuka pejabat umum) dan tunai (dibayar secara “magis” yang artinya
dimana menurut mereka sah secara hukum adat). Terdapat 2 bentuk adopsi:
a) Adopsi umum:
a. Terang dan tunai
b. Terang saja
c. Tunai saja
d. Tidak terang dan tunai
b) Adopsi Khusus
a. Pengangkatan orang luar menjadi warga satu clan
b. Pengangkatan anak tiri menjadi anak kandung
c. Pengangkatan derajat anak
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 1
1
C. Kekuasaan Orang Tua
1. Pasal 45: Kewajiban orang tua untuk mendidik dan memelihara anak-anak
mereka sampai menikah atau dapat berdiri sendiri.
2. Pasal 46: Apabila diperlukan anak yang dewasa wajib memelihara orang tua dan
keluar dalam garis lurus ke atas jika diperlukan bantuannya (garis keturunan)
3. Pasal 47: Anak yang belum berusia 18 tahun belum pernah menikah ada dibawah
kekuasaan orang tua, artinya segala perbuatan hukum anak diluar/didalam
pengadilan diwakili oleh orang tua.
Untuk menjadi wali harus memenuhi syarat tertentu sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 51 UU No. 1 Tahun 1974, yaitu:
1. Wali dapat ditunjuk oleh satu orang tua, sebelum ia meninggal, dengan surat
wasiat atau dengan lisan di hadapan 2 (dua) orang saksi.
2. Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang
sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik.
3. Wali wajib mengurus anak yang dibawah penguasaannya dan harta bendanya
4. Wali wajib membuat daftar harta benda anak yang berada dibawah kekuasaannya
pada waktu memulai jabatannya dan mencatat semua perubahan-perubahan harta
benda anak atau anak-anak itu.
5. Wali bertanggung-jawab tentang harta benda anak yang berada dibawah
perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau
kelalaiannya.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
1 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
2
E. Pendewasaan (Pasal 419 s/d Pasal 432 KUHPer)
“Pendewasaan” adalah suatu pernyataan tentang seseorang yang belum mencapai usia
dewasa sepenuhnya, dipersamakan dengan orang dewasa dalam hal-hal tertentu.
Permohonan untuk dipersamakan sepenuhnya dengan seseorang yang sudah dewasa
dapat diajukan dengan cara:
1. Seorang anak yang sudah mencapai usia 20 tahun kepada Presiden, dengan
melampirkan surat kelahiran atau bukti lain yang menyatakan bahwa ia sudah
mencapai usia tersebut.
2. Presiden akan memberikan keputusannya setelah mendapat nasehat dari MA yang
untuk itu akan mendengar orang tua anak tersebut dan anggota keluarga lain yang
dianggap perlu.
HUKUM KEWARISAN
HUKUM WARIS MENURUT HUKUM BARAT
Hukum Waris adalah hukum harta kekayaan dalam lingkungan keluarga, karena
wafatnya seseorang maka akan ada pemindahan harta kekayaan yang ditinggalkan oleh
yang meninggal. Dalam Pasal 528 B.W., hak warisan diidentikkan dengan hak
kebendaan. Ketentuan Pasal 548 B.W. menyebutkan bahwa hak waris sebagai salah satu
cara untuk memperoleh hak kebendaan. Oleh karenanya hukum waris dicantumkan
dalam buku II B.W. tentang Benda.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 1
3
Cara Memperoleh Warisan:
1. Sesuai dengan ketentuan Undang-undang (Ab Intestato)
2. Melalui wasiat (testamen)
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
1 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
4
c) Penggantian ketiga yang bukan ahli waris dapat menikmati harta
peninggalan. Hal ini mungkin karena dalam KUHPer terdapat ketentuan
pihak ketiga yang bukan ahli waris bisa memperoleh warisan melalui
suatu testamen/wasiat.
3. Pihak Ketiga yang Tersangkut dalam Pewarisan
a) Fidei Comis
Ialah pihak ketiga yang berkewajiban menyimpan warisan itu dan setelah
lewatnya suatu waktu tertentu, warisan itu harus diserahkan pada orang
lain. Hal ini disebut pemberian warisan secara melangkah.
b) Executeur Testamentair
Adalah pelaksana wasiat yang ditunjuk oleh si pewaris, yang bertugas
mengawasi pelaksanaan surat wasiat.
c) Bewindvoerder
Adalah pengelola, seorang yang ditentukan dalam wasiat untuk mengurus
kekayaan agar terkelola dan tidak cepat habis.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 1
5
Setelah terbuka warisan, ahli waris diberi hak untuk menentukan sikap:
i. Menerima secara penuh (Zuivere Aanvaarding)
ii. Menerima dengan reserve (Beneficiare Aanvarding). Hak ini
ialah menerima warisan sebatas kemampuan ahli waris karena
banyak hutang di warisan itu. Hal ini disampaikan di
pengadilan.
iii. Menolak warisan. Hal ini jika harta lebih sedikit daripada
hutang.
C. Pembagian Warisan
KUHPer memberikan ketentuan pembagian warisan secara tegas dalam Pasal 1066 yang
isinya sebagai berikut:
1. Tidak seorang ahli waris yang dapat dipaksa membiarkan harta tidak terbagi.
2. Pembagian harta warisan dapat dibagi sewaktu-waktu.
3. Ada kemungkinan untuk mempertangguhkan pembagian harta warisan dengan
jangka waktu 5 tahun. Bisa diperpanjang 5 tahun lagi atas persetujuan semua ahli
waris.
E. Harta Warisan
1. Jika tidak ada ahli waris yang mengakui sebuah harta warisan, maka harta itu
disebut harta tak terurus dan Balai Harta Peninggalan akan mengurusnya
dengan memeberitahukan kejaksaan negeri setempat.
2. Jika ada sengketa antara warisan itu harta tak terurus atau bukan, maka hal itu
diputus oleh hakim.
3. Jika diduga masih mungkin adanya ahli waris, maka BHP diwajibkan
memanggilnya melalui media massa dengan tenggat waktu 3 tahun.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
1 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
6
3. Bilateral: “Parental” atau penghubung keduanya diperhatikan
Hukum waris mengenal adanya Tiga Sistem Kewarisan atau cara membagi harta, yaitu:
1. Sistem Kewarisan Individual
Sistem kewarisan dimana para ahli waris mewarisi harta secara perorangan
2. Sistem Kolektif
Mewarisi secara kolektif karena harta tidak bisa dibagi-bagi. Contoh: Rumah
Gadang di Minangkabau.
3. Sistem Kewarisan Mayorat
a) Mayorat Laki-laki: Anak laki-laki tertua sebagai ahli waris tunggal yang
menampung dan mengelola warisan.
b) Mayorat Perempuan: Anak perempuan tertua sebagai ahli waris tunggal
yang menampung dan mengelola warisan.
Hukum Adat menentukan siapa yang menjadi ahli waris dengan dua macam garis pokok:
1. Garis pokok keutamaan
Orang yang mempunyai hubungan darah, dan digolongkan menjadi:
a) Orang yang tidak mempunyai penghubung dengan pewaris
b) Orang yang tidak ada lagi penghubungnya dengan pewaris
2. Garis pokok penggantian
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 1
7
“…bagi laki-laki ada bagian warisan dari harta peninggalan ibu-bapak dan
keluarga dekat dam bagi wanita ada bagian warisan dari harta peninggalan ibu-
bapak dan keluarga dekat, ada yang mendapatkan sedikit dan banyak dari bagian
yang diwajibkan.”
2. Hadist Rasul
Ucapan dan perbuatan Rasul
3. Ijtihad/Pendapat Ulama
Mengatur secara lebih spesifik namun bersumber dari Al-Quran dan Hadist
2. Asas Bilateral
Seseorang menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak yaitu keturunan laki-
laki dan perempuan.
3. Asas Individual
Harta warisan dapat dibagi-bagikan kepada masing-masing ahli waris untuk
dimiliki secara perseorangan.
4. Asas Keadilan Berimbang
Senantiasa terdapat keseimbangan antara hak yang diperoleh dengan kewajiban
yang harus ditunaikannya.
5. Asas Akibat Kematian
Pewarisan semata-mata akibat dari kematian seseorang.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
1 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
8
HUKUM ACARA
HUKUM ACARA PIDANA
Hukum Acara Pidana adalah aturan hukum yang mengatur tentang cara bagaimana
mempertahankan atau menyelenggarakan hukum pidana materiil, sehingga memperoleh
keputusan Hakim dan cara bagaimana keputusan itu dilaksanakan.
Mustafa Abdullah dan Ruben Achmad menyatakan bahwa Hukum Acara Pidana
adalah Realisasi hukum pidana sebagai hukum yang menyangkut cara pelaksanaannya.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 1
9
a) Sidang pengadilan dilakukan terbuka untuk umum. Kecuali sidang
perkara asusila dan perilaku kejahatan adalah anak-anak.
b) Peradilan Bertahap:
i. Tingkat Pertama: Pengadilan Negeri
ii. Tingkat Kedua: Pengadilan Tinggi
iii. Tingkat Ketiga: Mahkamah Agung
3. Sidang Pengadilan diselenggarakan oleh Majelis Hakim (Ketua + 2/3 orang
anggota)
4. Dilakukan oleh Hakim karena jabatannya yang tetap
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
2 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
0
7. Satu macam pemeriksaan yang tidak dikenal dalam HIR/RID (KUHAP jaman
Belanda) tetapi diuraikan dalam UU no. 8 tahun 1981 tentang KUHAP adalah
Pra Peradilan. Pemeriksaan dalam Pra Peradilan ialah perkara:
a) Sengketa sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan dan pengentian penuntutan.
b) Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi orang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
c) Sidang ini cukup dilakukan oleh Hakim Tunggal yang dibantu Panitera.
d) Permohonan dilakukan oleh tersangka, kuasanya, atau keluarga tersangka.
e) Pra Peradilan harus cepat dan singkat, 10 hari setelah diterimanya
penuntutan, Hakim harus sudah menjatuhkan putusannya.
Menurut Wirjono Prodjodikoro Hukum Acara Perdata adalah peraturan yang memuat
cara orang harus bertindak di Pengadilan dan bagaimana Pengadilan bertindak satu sama
lain untuk melaksanakan Perdata Materiil.
Menurut Izaac S. Leihutu Hukum Acara Perdata adalah peraturan yang mengatur
bagaimana melaksanakan hak dan kewajiban dalam Perdata Materiil melalui Pengadilan.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 2
1
3. Zaman Kemerdekaan RI (1945-Sekarang)
a) Pada zaman ini, susunan peradilan sebagai berikut:
i. Pengadilan Negeri
ii. Pengadilan Tinggi
iii. Mahkamah Agung
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
2 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
2
Bagi mereka yang tidak puas, bisa mengulang perkara
iii. Tingkat Ketiga: Kasasi
Disini bukan untuk mengulang perkara, tapi diteliti apakah putusan
hakim telah melanggar atau menyimpang.
e) Diselenggarakan oleh suatu Majelis Hakim
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 2
3
HUKUM INTERNASIONAL
Hukum Internasional adalah hukum yang berhubungan dengan peristiwa Internasional,
yang meliputi:
1. Peristiwa tantra internasional – hukum tantra internasional
a) Hukum Tantra adalah hukum yang mengatur segala kegiatan dalam
bidang kenegaraan, diantaranya: HAN, HTN
a) Peristiwa Perdata internasional – Hukum Perdata internasional
Hukum internasional tidak sepenuhnya bersumber pada internasional, karena ada hukum
internasional yang bersumber pada hukum nasional.
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
2 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
4
2. Arti formal, adalah dimana terdapatnya ketentuan hukum internasional.
Sumber Hukum Internasional dalam arti formal dapat dilihat pada Pasal 38 Piagam
Mahkamah Internasional. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa sumber hukum
internasional, adalah:
a) Perjanjian-perjanjian Internasional
Perjanjian internasional harus diadakan oleh subjek-subjek hukum
internasional. Perjanjian tersebut diterima atau tidak sebagai hukum
oleh masyarakat internasional dapat dilihat dari:
i. Pernyataan kepala negara dalam masalah internasional yang ada
hubungannya dengan kebiasaan internasional.
ii. Ketentuan dalam perundang-undangan nasional.
iii. Keputusan pengadilan internasional/nasional sehubungan dengan
masalah-masalah internasional yang ada kaitannya dengan
kebiasaan internasional.
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5
[UAS PHI SURVIVAL KIT] 2
5
3. Organisasi Internasional, kedudukan organisasi internasional sebagai subjek
hukum internasional dapat dilihat dari perjanjian yang mendasari berdirinya
organisasi tersebut, dimana dalam perjanjian itu terdapat hak, kewajiban, dan
kewenangan organ-organ lembaga tersebut. Contoh: oranisasi liga bangsa bangsa
didirikan setelah terjadinya PD I beranggotakan berbagai negara dengan tujuan
menghindari terjadinya perang dunia.
4. Palang Merah Internasional (ICRC), Palang merah internasional memiliki
kedudukan sebagai subjek hukum internasional, diberi kedudukan khusus dalam
konflik bersenjata untuk menolong korban perang dari pihak yang berselisih tanpa
memandang siapa yang menjadi korban.
5. Pemberontakan dan Pihak yang Dalam Sengketa, Menurut hukum perang,
pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang
bersengketa (belligerent) Keadaan ini ditentukan oleh pengakuan pihak ketiga
bagi pemberontak atau pihak yang bersengketa.
6. Pribadi Kodrati, Pada keadaan tertentu manusia sebagai pribadi dapat dianggap
sebagai subjek hukum internasional
THE BAD NEWS IS TIME FLIES; THE GOOD NEWS IS YOU ARE THE PILOT.
2 [UAS PHI SURVIVAL KIT]
6
6. Asas Timbal Balik
7. Penyesuaian
8. Pemakaian Hukum Asing
9. Renvoi
10. Pelaksanaan Keputusan Hakim Asing
F A K U L T A S H U K U M U N I V E R S I T A S I N D O N E S I A 2 0 1 5