DISUSUN OLEH:
NIM : L021201004
KELAS: PLANKTONOLOGI A
1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini mengenai ‘’Karateriktik
Fitoplankton, Pigmen Fotosintesis Dan Reproduksi alga’’. Makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah planktonologi.
Selain untuk memenuhi tugas, makalah ini juga saya buat sebagai pengetahuan tambahan
bagi pembaca. Makalah ini membahas mengenai Chlorofil, Fucoxantin, Phycocyanin,
Phycoerythrin, Phycobilin, reproduksi pada alga dan siklus hidup pada alga.
Makalah ini memang masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, saran dan kritik
yang membangun dari anda selaku pembaca akan sangat saya hargai, demi memperbaiki
makalah-makalah saya berikutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..........1
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan.……………………………………….
…………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………………...11
Daftar pustaka……………………………………………………………………………..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Plankton sangat penting dalam rantai makanan di ekosistem perairan pasalnya plankton
merupakan komponen utama dalam rantai makanan karena menjadi bekal makanan untuk
kehidupan akuatik.
Berdasarkan fungsi dari plankton dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok , yaitu
fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton. Fitoplankton juga terdiri dari
lima divisi atau bagian, yaitu Cyanophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Euglenophyta, dan
Pyrrophyta. Masing-masing diantaranya memilki perbedaan dalam hal pigmen yang
dimiliki, habitat, ukuran tubuh, cara reproduksi, alat gerak, maupun bentuk hidup.
Maka pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah Karateristik
Fitoplankton, Pigmen Fotosintesis Dan Reproduksi Alga.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik Fitoplankton
B. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Chlorofil
C. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Fucoxantin,
D. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycocyanin
E. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycoecrythrin
F. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycobilin
G. Untuk mengetahui cara reprodusi pada Alga
H. Untuk mengetahui siklus hidup Alga
5
BAB II
ISI
A. Fitoplankton
B. Chlorofil
Diperkenalkan pada tahun 1818 Chlorofil atau klorofil istilah yang berasal dari bahasa
yunani yakni chloros artinya hijau sedangkan phyllos artinya daun. Kandungan hijau
terkandung pada daun yang merupakan pigmen hijau yang ada pada tumbuhan, alga dan juga
pada bakteri fotosintesitik. Klorofil memilki fungsi menyerap hasil fotosintesis, klorofil juga
dapat manampung energi pada cahaya yang di serap oleh pigmen,sehingga klorofil dapat di
sebut sebagai pigmen yang mempunyai pusat reaksi fotosintesis karena dapat menmanfaatka
sinar denga panjang gelombangnya sekitar 400-700 nm. Pigmen pada klorofil sangat berguna
pada tumbuhan dan autoftof dikarenakan organisme tersebut dapat menciptakan energinya
sendiri dengan cara mengubah energi cahaya pada matahri menjadi enegi kimia, yaitu
Klorofil a ( C55H72O5N4Mg ) dapat membuat makananya sendiri.
6
C. Fucoxantin
D. Phycocyanin
Phycocyanin atau fikosianin adalah kelompok zat yang berwarna merah dan biru. Zat
ini bersama klorofil terdapat ganggang merah dan juga ganggang hijau-biru. Phycocyanin
merupakan pigmen fotosintesis yang bertanggung jawab untuk menyerap cahaya,
cyanobacteria atau alga biru. Yang memancarkan frekuensi minimal sekitar 650nm.
Organisme fotoautotrofik ini mampu menghasilkan glukosa yang dilalui oleh penyerapan
sinar matahari. Phycocyanin memiliki struktur molekul linier, analog dengan cincin
porfirinik terbuka, yang sangat mirp dengan bilirubin dan pigmen empedu.
E. Phycoecrythrin
Phycoecythrin atau fikoeritrin merupakan pigmen biloprotein yang memberikan warna merah
pada air laut terdapat di ganggang Rhodophyta, dan juga ditemukan pada ganggang
Cynaophyta dan Chorysophyceace. Mempunyai peran penting dalam sebagai pigmen
aksesoris atau sebagai pelengkap selama proses fotosintesis. Pigmen paling dominan diantara
algae merah dibandingkan dengan pigmen yang lainnya. Pigmen yang dapat menutupi warna
di hijau pada klorofil dan warna biru pada fikosianin. Sel alga berfungsi membantu klorofil-a
menyerap cahaya prose fotosintesis. Cahaya itu nantinya terserap oleh fikoeritrin secara
efisien lalu nantinya di pindahkan ke fikosianin, lalu ke allofikisianin, dilanjutkan ke
allofikosianin B dan yang terakhir ke klorofil. Phycoecythrin asli memiliki berat molekul
236.000 f13.000 dalam 0,5m kalium fosfat pada pH 7,0.
7
F. Phycobilin
Phycobilin dari bahasa yunani adalah “alga” dan bahasa latin dari “iblis” yaitu
empedu. Phycobillin merupakan kromofor dari phycobiliprotein, pigmen permanen
cahaya dari cyanobacteria, alga merah dan cryptophytes. Alga merah mengandung
klorofil a, kloroil d, dan phycobilins.. Phycobilin merupakan pigmen yang terlibat dalam
fotosintesis, pigmen ganggang biru dan merah yang larut dalam air, berwarna biru yaitu
fikosiasin atau merah fikoeritrin, yang akan meneruskan cahaya yang diserap ke klorofil
yaitu di sebut biloprotein.
8
Pembentukan spora vegetatif
Pembentukan spora vegetatif terjadi pada dalam sel induk yang menghasilkan
zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif akan terjadi apabila kondisi
lingkungan mendukung dan jumlah makanannya mencukupi. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan pada ganggang yang bersifat uniseluluer dan multiseluler.
Misalnya pada Chamydomonas, Hydrodictyon, Vaucheria dan Unilothrix.
b) Reproduksi Seksual pada Alga (Ganggang)
Konjugasi
Konjugasi merupakan suatu proses saling menempelnya dua individu yang
berbeda jenis, diikuti dengan terjadinya plasmogami atau disebut peleburan
plasma sel dan juga korogami yaitu peleburan inti sel. Misalnya ganggang yang
dapat bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang memilki bentuk
filamen tak bercabang.
Singami
Singami atau isogami merupakan peleburan diantara dua sel gamet yang sama
dengan bentuk dan ukurannya, namun berbeda jenisnya positif (+) dan negatif
(-), yang kemudian dilanjutkan dengan peleburan inti. Singami akan
menghasilkan zigot yang diploid, yaitu pada ganggang yang melakukan sigami
adalah ganggang hijau ulva.
Anisogami
Anisogami merupakan suatu peleburan antara sel gamet yang bentuk dan
ukurannya berbeda. Asogami yaitu berupa oogami, kemudian masuknya sel
gamet jantan berflagela/sperma ke sel gamet betina/ovum dan terjadilah
peleburan inti. Hasil dari fertilisasi adalah zigot yaitu contohnya laminaria dan
oogami.
9
H. Siklus hidup Alga (Ganggang)
Siklus hidup ganggang mengalami pergiliran generasi antara fase diploid dan fase
haploid. Fase diploid adalah pembelahan meiosis. Gamet haploid yang dihasilkan
nantinya berfungsi membentuk zigot yaitu merupakan tahapan awal fase diploid. Pada
ganggang fase haploid dan diploid hidup bebas. Pada ganggang dikenal dengan tiga tipe
siklus hidupnya, yaitu tipe zigot ,genetik, dan sporik.
1) Siklus hidup tipe zigotik: Tipe zigotik sering dijumpai pada ganggang
hijau,hamper semua ganggang hijau adalah uniseluler yang mengikuti tipe zigotik
ini. Tipe ini fase yang dominan adalah haploid. Sama dengan siklus hidup dari
cendawan dimana fase diploid hanya akan dijumpai pada zigot, fase haploid
dibentuk pada saat zigot mengalami pembelahan meiosis.
2) Siklus hidup tipe gametik : Tipe gametik ini mirip siklus hidup pada hewan, dalam
pembentukan gamet. Seperti yang terjadi pada hewan gamet dibentuk secara
langsung dari pembelahan meiosis terjadi pada sel-sel tertentu dari fase diploid.
Siklus ini pada ganggang termasuk jarang.
3) Siklus hidup tipe sporik : Tipe sporik ini menyerupai siklus hidup pada tumbuhan.
Pada kelompok ini sel-sel tertentu fase diploid yang multiseluler akan mengalami
meiosis yang menghasilkan spora yang disebut sebgai sporofit. Spora haploid
yang menghasilkan spora berflagela yang mampu berpindah tempat motil dikenal
dengan zoospora atau spora non motil yang disebut juga aplanospora. Spora
haploid yang tumbuh mengalami pembelahan mitosis yang membentuk talus
menghasilkan gamet yang disebut gametofit. Secara morfologi gamet pada
ganggang sangatlah beragam, tapi pada umumnya gamet memiliki satu atau lebih
flagella kecuali gamet yang terdapat pada ganggang merah.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
11
Daftar Pustaka
http://repository.ut.ac.id/4285/2/PEBI4309-M1.pdf
https://furqoninspired.blogspot.com/2011/12/makalah-planktonologi-zooplankton.html
https://www.academia.edu/6451355/MAKALAH_FITOPLANKTON
https://kependidikan.com/plankton-fitoplankton-dan-zooplankton/
https://hisham.id/fungsi-klorofil.html
https://id.fashionbeautytopics.com/54084-phycocyanins
https://artikelsiana.com/reproduksi-ganggang-alga-aseksual-seksual/
12