Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KARAKTERISTIK FITOPLANKTON, PIGMEN


FOTOSINTESIS DAN REPRODUKSI ALGA

DISUSUN OLEH:

NAMA : SITTI NUR NAJMIA ILHAM

NIM : L021201004

KELAS: PLANKTONOLOGI A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AJARAN 2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini mengenai ‘’Karateriktik
Fitoplankton, Pigmen Fotosintesis Dan Reproduksi alga’’. Makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah planktonologi.

Selain untuk memenuhi tugas, makalah ini juga saya buat sebagai pengetahuan tambahan
bagi pembaca. Makalah ini membahas mengenai Chlorofil, Fucoxantin, Phycocyanin,
Phycoerythrin, Phycobilin, reproduksi pada alga dan siklus hidup pada alga.

Makalah ini memang masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, saran dan kritik
yang membangun dari anda selaku pembaca akan sangat saya hargai, demi memperbaiki
makalah-makalah saya berikutnya.

Soppeng, 23 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..........1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………...2

DAFTAR ISI ………………………………………………………..………………………3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………..………………….....4

B. Rumusan Masalah …………………………………………..……………………………5

C. Tujuan.……………………………………….
…………………………………………...5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan karakteristik Fitoplankton……………………………………………....6

B. Pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis dari Chlorofil .…………………………….6

C. Pengertian dan ciri-ciri, pigmen fotosintesis Fucoxantin.…….…………………………7

D. Pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycocyanin .………….………………….7

E. Pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycoerythrin……………………….……7

F. Pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycobilin ……………………...………..8

G. Reprodusi pada Alga…………………………………………………………………….8

H. Siklus hidup Alga……………………………………………………………………….10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………………...11

Daftar pustaka……………………………………………………………………………..12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plankton merupakan hewan/tanaman yang bertempat tinggal didalam air biasanya


mengapung,melayang atau mengambang, memiliki kempuan berenang yang sangat terbatas
sehingga selalu terbawa oleh arus laut. Kata plankton berasal dari bahasa yunani kuno yaitu
“plantos” artinya hayut atau mengembara. istilah tersebut diperkenalkan oleh Victor Hensen
pada tahun 1887.

Plankton sangat penting dalam rantai makanan di ekosistem perairan pasalnya plankton
merupakan komponen utama dalam rantai makanan karena menjadi bekal makanan untuk
kehidupan akuatik.

Berdasarkan fungsi dari plankton dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok , yaitu
fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton. Fitoplankton juga terdiri dari
lima divisi atau bagian, yaitu Cyanophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Euglenophyta, dan
Pyrrophyta. Masing-masing diantaranya memilki perbedaan dalam hal pigmen yang
dimiliki, habitat, ukuran tubuh, cara reproduksi, alat gerak, maupun bentuk hidup.

Maka pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah Karateristik
Fitoplankton, Pigmen Fotosintesis Dan Reproduksi Alga.

4
1.2 Rumusan Masalah

A. Apa pengertian dan karakteristik Fitoplankton ?


B. Apa pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis dari Chlorofil?
C. Apa pengertian dan ciri-ciri, pigmen fotosintesis Fucoxantin?
D. Apa pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycocyanin?
E. Apa pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycoerythrin?
F. Apa pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycobilin?
G. Bagaimana cara reprodusi pada Alga?
H. Bagaimana siklus hidup Alga?

1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik Fitoplankton
B. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Chlorofil
C. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Fucoxantin,
D. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycocyanin
E. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycoecrythrin
F. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri pigmen fotosintesis Phycobilin
G. Untuk mengetahui cara reprodusi pada Alga
H. Untuk mengetahui siklus hidup Alga

5
BAB II

ISI

A. Fitoplankton

Fitoplankton merupakan jenis plankton mikroskopik yang dapat melakukan


fotosintesis biasanya ditemukan di air, laut, dan samudra, dan merupakan komponen penting
dari suatu ekosistem perairan. Mereka merupakan organisme kerajaan Chromista, yaitu
eukariota, bersel satu mereka berenang sangat terbatas karena mereka tidak dapat mengikuti
arus laut . Fitoplankton adalah orgarnisme bersel tunggal atau berkoloni yang bergantung
pada fotosintesis. Mereka dapat berfotosintesis sehingga di sebut organisme autotrofik.
Autotrofik yang dapat membuat makanannya agar dapat bertahanan hidup meskipun setiap
organisme bersifat mikroskopik berpigmen, yang biasanya memiliki ukuran yang sangat kecil
dalam jumlah yang cukup banyak umumnya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
sehingga di perlukan alat bantu yaitu mikroskop perairan.Umumnya fitoplankton berukuran
sekitar 2 – 200 µm (1 µm = 0,001mm). Hidupnya melyang atau mengapung di dalam
perairan, baik di dalam air tawar ataupun air asin.

B. Chlorofil

Diperkenalkan pada tahun 1818 Chlorofil atau klorofil istilah yang berasal dari bahasa
yunani yakni chloros artinya hijau sedangkan phyllos artinya daun. Kandungan hijau
terkandung pada daun yang merupakan pigmen hijau yang ada pada tumbuhan, alga dan juga
pada bakteri fotosintesitik. Klorofil memilki fungsi menyerap hasil fotosintesis, klorofil juga
dapat manampung energi pada cahaya yang di serap oleh pigmen,sehingga klorofil dapat di
sebut sebagai pigmen yang mempunyai pusat reaksi fotosintesis karena dapat menmanfaatka
sinar denga panjang gelombangnya sekitar 400-700 nm. Pigmen pada klorofil sangat berguna
pada tumbuhan dan autoftof dikarenakan organisme tersebut dapat menciptakan energinya
sendiri dengan cara mengubah energi cahaya pada matahri menjadi enegi kimia, yaitu
Klorofil a ( C55H72O5N4Mg ) dapat membuat makananya sendiri.

6
C. Fucoxantin

Fucoxantin adalah xanthophyll dengan formula kimia yaitu C₄₂H₅₈O₆, ditemukan


pigmen aksesori dalam kloroplas yaitu ganggang coklat dan sebagian besar heterokonts.
Ganggang coklat memiliki warna coklat hingga kuning karena kombinasi unik dari pigmen
fotosintesis termasuk klorofil a, klorofil c, fucoxanthin,B- karoten, dan xanthofil. Fucoxantin
menyerap cahaya pada bagian biru-hijau hingga kuning-hijau dari spectrum yang kelihatan,
memuncak antara sekitar 510-525nm dengan berbagai perkiraan dan menyerap dalam kisaran
450 sampai 540nm.

D. Phycocyanin
Phycocyanin atau fikosianin adalah kelompok zat yang berwarna merah dan biru. Zat
ini bersama klorofil terdapat ganggang merah dan juga ganggang hijau-biru. Phycocyanin
merupakan pigmen fotosintesis yang bertanggung jawab untuk menyerap cahaya,
cyanobacteria atau alga biru. Yang memancarkan frekuensi minimal sekitar 650nm.
Organisme fotoautotrofik ini mampu menghasilkan glukosa yang dilalui oleh penyerapan
sinar matahari. Phycocyanin memiliki struktur molekul linier, analog dengan cincin
porfirinik terbuka, yang sangat mirp dengan bilirubin dan pigmen empedu.

E. Phycoecrythrin

Phycoecythrin atau fikoeritrin merupakan pigmen biloprotein yang memberikan warna merah
pada air laut terdapat di ganggang Rhodophyta, dan juga ditemukan pada ganggang
Cynaophyta dan Chorysophyceace. Mempunyai peran penting dalam sebagai pigmen
aksesoris atau sebagai pelengkap selama proses fotosintesis. Pigmen paling dominan diantara
algae merah dibandingkan dengan pigmen yang lainnya. Pigmen yang dapat menutupi warna
di hijau pada klorofil dan warna biru pada fikosianin. Sel alga berfungsi membantu klorofil-a
menyerap cahaya prose fotosintesis. Cahaya itu nantinya terserap oleh fikoeritrin secara
efisien lalu nantinya di pindahkan ke fikosianin, lalu ke allofikisianin, dilanjutkan ke
allofikosianin B dan yang terakhir ke klorofil. Phycoecythrin asli memiliki berat molekul
236.000 f13.000 dalam 0,5m kalium fosfat pada pH 7,0.

7
F. Phycobilin
Phycobilin dari bahasa yunani adalah “alga” dan bahasa latin dari “iblis” yaitu
empedu. Phycobillin merupakan kromofor dari phycobiliprotein, pigmen permanen
cahaya dari cyanobacteria, alga merah dan cryptophytes. Alga merah mengandung
klorofil a, kloroil d, dan phycobilins.. Phycobilin merupakan pigmen yang terlibat dalam
fotosintesis, pigmen ganggang biru dan merah yang larut dalam air, berwarna biru yaitu
fikosiasin atau merah fikoeritrin, yang akan meneruskan cahaya yang diserap ke klorofil
yaitu di sebut biloprotein.

G. Reproduksi pada Alga


Reproduksi alga atau ganggang ada dua yaitu dapat secara Aseksual (vegetatif) dan
Seksual (generatif). Ganggang hanya bereproduksi secara aseksual. Misalnya Euglena,
dapat melakukan pembelahan biner. Ada juga ganggang bereproduksi secara aseksual
dengan seksual, misalnya seperti Spirogyra. Spirogya dapat bereproduksi secara seksual
dengan fragmentasi atau pemutusan pada sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara
seksual konjugasi. Tapi, ada juga ganggang yang bereproduksi baik aseksual maupun
seksual, hal ini terjadi pada matagenesis. Matagenesis yaitu penggiliran keturunan antara
generasi gametofit yaitu penghasil sel kelamin dengan generasi sporofit penghasil spora,
contohnya laminari dan ulva.

a) Reproduksi Aseksual Alga (Ganggang)


 Pembelahan Biner
Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner yang terjadi pada ganggang
uniseluler, Contohnya Chlorella, Euglenoid, Phyrrophyta atau ganggang api.
Pembelahan biner pada Euglenoid terjadi dengan cara membujur. Pembelahan
diawali pada pembelahan inti, dilanjutkan dari pembelahan sitoplasma. Dari satu
sel induk dihasilkan ke dua sel anak yang akan tumbuh menjadi ganggang baru.
 Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan pada sebagian tubuh ganggang. Bagian tubuh
tersebut yang terlepas dari induk tumbuh menjadi ganggang baru. Fragmentasi
ganggang multiseluler memiliki bentuk filament dan talus. Misalnya seperti
Sargassum, Cladophora, , Macroctis, Spirogyra dan Laminaria.

8
 Pembentukan spora vegetatif
Pembentukan spora vegetatif terjadi pada dalam sel induk yang menghasilkan
zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif akan terjadi apabila kondisi
lingkungan mendukung dan jumlah makanannya mencukupi. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan pada ganggang yang bersifat uniseluluer dan multiseluler.
Misalnya pada Chamydomonas, Hydrodictyon, Vaucheria dan Unilothrix.
b) Reproduksi Seksual pada Alga (Ganggang)
 Konjugasi
Konjugasi merupakan suatu proses saling menempelnya dua individu yang
berbeda jenis, diikuti dengan terjadinya plasmogami atau disebut peleburan
plasma sel dan juga korogami yaitu peleburan inti sel. Misalnya ganggang yang
dapat bereproduksi secara konjugasi adalah spirogyra yang memilki bentuk
filamen tak bercabang.
 Singami
Singami atau isogami merupakan peleburan diantara dua sel gamet yang sama
dengan bentuk dan ukurannya, namun berbeda jenisnya positif (+) dan negatif
(-), yang kemudian dilanjutkan dengan peleburan inti. Singami akan
menghasilkan zigot yang diploid, yaitu pada ganggang yang melakukan sigami
adalah ganggang hijau ulva.
 Anisogami
Anisogami merupakan suatu peleburan antara sel gamet yang bentuk dan
ukurannya berbeda. Asogami yaitu berupa oogami, kemudian masuknya sel
gamet jantan berflagela/sperma ke sel gamet betina/ovum dan terjadilah
peleburan inti. Hasil dari fertilisasi adalah zigot yaitu contohnya laminaria dan
oogami.

9
H. Siklus hidup Alga (Ganggang)
Siklus hidup ganggang mengalami pergiliran generasi antara fase diploid dan fase
haploid. Fase diploid adalah pembelahan meiosis. Gamet haploid yang dihasilkan
nantinya berfungsi membentuk zigot yaitu merupakan tahapan awal fase diploid. Pada
ganggang fase haploid dan diploid hidup bebas. Pada ganggang dikenal dengan tiga tipe
siklus hidupnya, yaitu tipe zigot ,genetik, dan sporik.
1) Siklus hidup tipe zigotik: Tipe zigotik sering dijumpai pada ganggang
hijau,hamper semua ganggang hijau adalah uniseluler yang mengikuti tipe zigotik
ini. Tipe ini fase yang dominan adalah haploid. Sama dengan siklus hidup dari
cendawan dimana fase diploid hanya akan dijumpai pada zigot, fase haploid
dibentuk pada saat zigot mengalami pembelahan meiosis.
2) Siklus hidup tipe gametik : Tipe gametik ini mirip siklus hidup pada hewan, dalam
pembentukan gamet. Seperti yang terjadi pada hewan gamet dibentuk secara
langsung dari pembelahan meiosis terjadi pada sel-sel tertentu dari fase diploid.
Siklus ini pada ganggang termasuk jarang.
3) Siklus hidup tipe sporik : Tipe sporik ini menyerupai siklus hidup pada tumbuhan.
Pada kelompok ini sel-sel tertentu fase diploid yang multiseluler akan mengalami
meiosis yang menghasilkan spora yang disebut sebgai sporofit. Spora haploid
yang menghasilkan spora berflagela yang mampu berpindah tempat motil dikenal
dengan zoospora atau spora non motil yang disebut juga aplanospora. Spora
haploid yang tumbuh mengalami pembelahan mitosis yang membentuk talus
menghasilkan gamet yang disebut gametofit. Secara morfologi gamet pada
ganggang sangatlah beragam, tapi pada umumnya gamet memiliki satu atau lebih
flagella kecuali gamet yang terdapat pada ganggang merah.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

 Fitoplankton adalah suatu sekelompok organisme yang memegang peranan


paling penting didalam ekosistem air, fitoplankton disusun oleh sekelompok
bakteri dan juga tersusun dari kelompok ganggang atau alga mikroskopik.
 Klorofil memilki fungsi menyerap hasil fotosintesis, klorofil juga dapat
manampung energi pada cahaya yang di serap oleh pigmen.
 Fucoxantin adalah xanthophyll dengan formula kimia yaitu C₄₂H₅₈O₆, yang
menyerap cahaya pada bagian biru-hijau hingga kuning-hijau dari spectrum
yang kelihatan.
 Phycocyanin atau fikosianin adalah kelompok zat yang berwarna merah dan
biru, pigmen fotosintesis yang bertanggung jawab untuk menyerap cahaya,
cyanobacteria atau alga biru.
 Phycoecythrin atau fikoeritrin merupakan pigmen biloprotein yang memberikan
warna merah pada ganggang Rhodophyta.
 Phycobillin merupakan kromofor dari phycobiliprotein, pigmen permanen
cahaya dari cyanobacteria, alga merah dan cryptophytes.
 Reproduksi alga atau ganggang ada dua yaitu dapat secara Aseksual (vegetatif)
dan Seksual (generatif).
 Siklus hidup ganggang mengalami pergiliran generasi antara fase diploid dan
fase haploid. Yang dikenal dengan tiga tipe siklus hidupnya, yaitu tipe zigot
,genetik, dan sporik.

11
Daftar Pustaka

http://repository.ut.ac.id/4285/2/PEBI4309-M1.pdf

https://furqoninspired.blogspot.com/2011/12/makalah-planktonologi-zooplankton.html

https://www.academia.edu/6451355/MAKALAH_FITOPLANKTON

https://kependidikan.com/plankton-fitoplankton-dan-zooplankton/

https://hisham.id/fungsi-klorofil.html

https://id.fashionbeautytopics.com/54084-phycocyanins

https://artikelsiana.com/reproduksi-ganggang-alga-aseksual-seksual/

12

Anda mungkin juga menyukai