Anda di halaman 1dari 5

RESPIRASI PADA FITOPLANKTON

DAN ZOOPLANKTON

FAJAR AMAL NURI


1911103010107

\
PROGRAM STUDI PEMANFAAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
NOVEMBER , 2019
BAB I
ISI

A.Respirasi pada Fitoplankton

 Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah mahluk hidup mikroskopik berpigmen
yang hidupnya mengapung atau melayang di perairan, baik tawar ataupun air asin. Yang
termasuk kedalam fitoplankton adalah golongan Protista mirip tumbuhan atau banyak yang
menyebutnya alga serta golongan Cyanophyta. Ukurannya sangat kecil sehingga hanya jenis
fitoplankton tertentu yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran
2 – 200 µm (1 µm = 0,001mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi
juga ada yang berbentuk rantai (Hutabarat, 1986) .
Alga yang masuk kategori plankton dapat berupa Alga uniseluler (contoh Chlorococcus
sp), koloni (Volvox sp), serta benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp). Alga tidak memiliki
akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak
dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Selain itu,  fitoplankton memiliki ciri khusus
yang dapat digunakan untuk membedakan antara zooplankton dan fitoplankton, yaitu pigmen
warna. Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat
warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen
klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof
karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik.
Respirasi pada alga memerlukan CO2 dan O2 dari bakteri, CO2 dari bakteri berguna untuk
pertumbuhan alga dan O2 dari aktifitas alga berguna bagi pertumbuhan bakteri. Terdapat suatu
hubungan yang saling menguntungkan (simbiosis) antara alga dan bakteri dalam kolam
oksidasi (Mara, 1984).
Alga hijau adalah kelompok alga yang paling maju dan memiliki banyak sifat-sifat
tanaman tingkat tinggi. Kelompok ini adalah organisme prokariotik dan memiliki struktur-
struktur sel khusus yang dimiliki sebagaian besar alga. Mereka memiliki kloroplast, DNA–nya
berada dalam sebuah nukleus, dan beberapa jenisnya memiliki flagella. Dinding sel alga hijau
sebagaian besar berupa sellulosa, meskipun ada beberapa yang tidak mempunyai dinding sel.
Mereka mempunyai klorophil-a dan beberapa karotenoid, dan biasanya mereka berwarna hijau
rumput. Pada saat kondisi budidaya menjadi padat dan cahaya terbatas, sel akan memproduksi
lebih banyak klorofil dan menjadi hijau gelap. Kebanyakan alga hijau menyimpan zat tepung
sebagai cadangan makanan meskipun ada diantaranya menyimpan minyak atau lemak. Pada
umumnya unisel merupakan sumber makanan dalam budidaya dan filamen-filamennya
merupakan organisme pengganggu (Arini 2015).
Secara Umum Respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang memecah
molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO2) dan air
(H2O), (Salisbury, 1995). Respirasi merupakan proses penghirupan oksigen melalui organ
pernafasan untuk memecah senyawa organik CO2, H2O, dan energi. Respirasi pada
hakikatnya merupakan reaksi redoks dimana dioksidadi menjadi CO2 sedangkan O2 diserap
sebagai oksidator dan mengalami perubahan menjadi H2O. Respirasi merupakan proses
pelepasan energi yang tersimpan dan sumber energi melalui proses kimia menggunakan
oksigen. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia ATP sebagai penggerak
respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen yang
masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda. Reaksi respirasi dilambangkan
dengan rumus berikut :
C6H12O6 + O2 à 6CO2 + H2O + energi.

B. Respirasi Pada Zooplankton

Istilah plankton berasal dari kata Yunani yang berarti pengembara. Plankton hidupnya
mengapung atau melayang dan daya geraknya tergantung dari pergerakan arus atau
pergerakan air. Plankton dibagi dalam dua golongan besar yaitu fitoplankton (plakton
tumbuhan atau nabati) dan zooplankton (plankton hewani) (Arinardi et. al., 1994).

Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang
hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya sebagai hewan.
Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan
migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka
adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri ( Hutabarat dan
Evans, 1986). Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu sebagai meroplankton dan holoplankton banyak jenis hewan yang
menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva. Plankton
kelompok ini disebut meroplankton atau plankton sementara. Sedangkan holoplankton atau
plankton tetap, yaitu biota yang sepanjang hidupnya sebagai plankton. (Raymont, 1983; Omori
dan Ikeda, 1984; Arinardi et al.,1994, 1996).

Meroplankton terdiri atas larva dari Filum Annelida, Moluska, Byrozoa, Echinodermata,
Coelenterata atau planula Cnidaria, berbagai macam Nauplius dan zoea sebagai Artrhopoda
yang hidup di dasar, juga telur dan tahap larva kebanyakan ikan. Sedangkan yang termasuk
holoplankton antara lain : Filum Artrhopoda terutama Subkelas Copepoda, Chaetognata,
Chordata kelas Appendiculata, Ctenophora, Protozoa, Annelida Ordo Tomopteridae dan
sebagian Moluska (Newell dan Newell, 1977; Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984).

Di lautan, beberapa proses yang dimediasi oleh zooplankton dapat meningkatkan atau
membatasi fluks karbon vertikal dan, oleh karena itu, mengatur efisiensi pompa CO2 biologis.
Di laut Arktik, lipid yang terakumulasi oleh migran zooplankton di lapisan permukaan pada
musim semi-musim panas terhirup secara mendalam selama musim dingin. Transportasi
karbon aktif yang dihasilkan oleh fraksi mesozooplankton 200-1000 dan> 1000 μm , Fraksi
kecil, yang didominasi oleh CII ‐ CIII Calanus glacialis, mewakili rata-rata 12% dari
keseluruhan biomassa zooplankton dan berkontribusi sedikit pada transportasi karbon aktif
melalui respirasi.
zooplankton besar di akhir musim panas bertepatan dengan penurunan tajam dalam tingkat
respirasi spesifik menandakan dimulainya diapause dan bahan bakar metabolisme endogen.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA

Arini, K. R. D. 2015. Pembuatan Biodiesel dari Mikroalga Chlorella sp Melalui Proses


aaaaaaaEsterifikasi dan Transesterifikasi. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya
aaaaaaaaPalembang.
Basmi, 1995. Planktonologi : Organisme Penyusun Plankton, Klasifikasi dan Terminologi,
aaaaaaaHubungan antara Fitoplankton dan Zooplankton, Siklus Produksi umumnya di
aaaaaaaPerairan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Hutabarat, S dan S.M. Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press,
aaaaaaaJakarta.
Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai