Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN AKTUALISASI DIRI

PADA KARYAWAN PT. DUTA MEDIA KALTIM PRESS


(SAMARINDA POS)

Desi Natalia Patioran1


1
Fakultas Psikologi, Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.
desi@untag-smd.ac.id

ABSTRACT sehari-hari. Pada dasarnya manusia


memiliki kemampuan untuk berfikir
This study aims to determine dan bertindak untuk melakukan
whether there is a significant positive serangkaian aktivitas dan
relationship between self-confidence and
self-actualization with the employees of PT.
kegiatannya tersebut seperti,
Duta Media Kaltim Press (Samarinda Post). bagaimana mengontrol dan
The hypothesis that the proposed in this mengendalikan perasaan dan
study is that there is a positive and fikirannya, bagaimana merencanakan
significant relationship between self- dan melakukan apa yang mereka
confidence with self-actualization. Subjects
in this study were employees of PT. Duta
angankan, serta bagaimana mereka
Media Kaltim Press (Samarinda Pos) with mengembangkan kemampuan dalam
criteria editors position or title, precast or diri mereka. Demikian juga saat
creative division, mountase, advertising, aktivitas mereka bekerja seperti
marketing and public or personnel totaling seorang karyawan yang berada dan
60 subjects consisted of 47 male respondents
and 13 female respondents. Scale used in
bekerja pada salah satu organisasi
this study is a scale of self-actualization that atau perusahaan .
refers to those aspects of orientation is
realistic, efficiently perceive reality, accept Maslow berpendapat bahwa semua
yourself, others and the environment for manusia demikian pula bayi
what it is, recognize the dignity of humanity,
has a very creative and social interests that
mempunyai kemauan yang aktif
put forward by Maslow and confidence scale kearah kesehatan, impuls kearah
with aspects such as conviction self ability, pertumbuhan, atau kearah aktualisasi
optimistic, objective, rational and realistic potensi-potensi manusia
responsible. The results showed a positive (Fudyartanta 2012). Aktualisasi diri
relationship between self-confidence with
self-actualization, which is on the point of
merupakan penggunaan semua bakat,
the analysis is the product moment pemenuhan semua kualitas dan
correlation r = 0.523 (p <0.05), and the kapasitas dalam diri seorang
effective contribution of 43.4%. The individu. Di dalam suatu organisasi
hypothesis of this study stated in the thank. atau perusahaan, karyawan yang
Keywords: self-actualization, self-
mempunyai aktualisasi diri akan
confidence mampu mengoptimalisasikan
kemampuan yang ada pada dirinya
PENDAHULUAN serta melakukan upaya ekstra dan
melakukan hal-hal yang lebih
Manusia merupakan individu daripada yang
yang selalu melakukan rangkaian
kegiatan-kegiatan dan aktivitasnya

10
diharapkan. Dengan sendirinya terbentuknya aktualisasi diri dalam
karyawan yang mempunyai diri karyawan.
aktualisasi diri tinggi akan dapat Kepercayaan diri merupakan salah
menimbulkan suasana kerja yang satu aspek kepribadian yang sangat
dinamis, saling mendukung, selalu penting dalam kehidupan manusia.
mempunyai kreativitas tinggi dan Orang yang percaya diri yakin atas
selalu berfikir positif. Tingkat kemampuan mereka sendiri serta
pencapaian aktualisasi diri pada memiliki pengharapan yang realistis,
karyawan organisasi atau perusahaan bahkan ketika harapan mereka tidak
memegang peranan Penting dalam terwujud, mereka tetap berpikiran
suatu organisasi atau perusahaan positif dan dapat menerimanya.
untuk mencapai tujuan perusahaan Kepercayaan diri juga merupakan
dan pencapaian aktualisasi diri modal dasar seorang manusia dalam
karyawan di berbagai perusahaan memenuhi berbagai kebutuhan
menunjukkan hasil yang signifikan. sendiri.
Seorang karyawan yang telah Kepercayaan diri akan
mengembangkan potensi dan memberikan semangat yang luar
kreatifitasnya dapat dikatakan bahwa biasa dalam melakukan tindakan
mereka telah membuka diri mereka apapun terutama saat bekerja karena
untuk mengaktualisasikan dirinya kepercayaan diri adalah sebuah hal
karena, aktualisasi diri merupakan positif yang akan membawa
bagaimana seseorang mencapai, seseorang lebih optimis dan yakin
memperoleh kepuasan dalam diri, dalam menjalani kehidupan dan
menyadari potensi yang ada dalam merupakan modal awal yang
diri, menjadi apa saja yang dapat menentukan keberhasilan dalam
mereka lakukan serta lebih kreatif pencapaian hidup. Dalam dunia
dalam mencapai potensinya. jurnalistik sangat di perlukan
Menurut Maslow untuk pengembangan dan kreativitas
mencapai aktualisasi diri dalam diri mereka dalam menyampaikan dan
seseorang ia harus memenuhi menuangkannya agar dapat menarik
kebutuhan akan kepercayaan diri perhatian pembacanya. Tak mudah
terlebih dahulu karena, dalam tujuh menjadi jurnalistik ini syarat menjadi
hirarki kebutuhan Maslow kebutuhan anggota tentunya, ia harus tercatat
aktualisasi akan muncul apabila sebagai wartawan di suatu media,
kebutuhan lainnya sudah terpenuhi baik cetak maupun elektronik.
dengan baik (Jarvis, 2010). Karena Perkembangan jumlah
pada dasarnya manusia akan merasa jurnalistik tentunya memiliki
puas jika suatu kebutuhannya peningkatan yang signifikan
terpenuhi, namun akan merasa termasuk dalam jurnalistik yang ada
kurang dari sisi kebutuhan yang di Kalimantan Timur memiliki
lainnya, sehingga individu akan jumlah 240 orang yang kesemuanya
melengkapi kebutuhan-kebutuhannya rata-rata telah mengikuti pelatihan
tersebut sepanjang hidupnya. Oleh dan mendapat sertifikat khusus
karena itu untuk mencapai wartawan hal ini membuktikan
aktualisasi diri, diperlukan bahwa profesi jurnalistik tidak hanya
kepercayaan diri untuk menunjang sekedar mendapat dan menuangkan

11
berita saja akan tetapi juga melihat dan kejadian yang mereka dapatkan
melalui perkembangan yang dengan perjuangan yang tidak mudah
ditunjukkan selama menjalankan dengan berbagai kendala akan tetapi,
profesi jurnalistik yang membuat mereka tetap berusaha untuk
mereka bagaimana untuk bagaimana bisa permenemukan dan
mengembangkan sekreativitas menuangkan dan menyajikan sebuah
mungkin dalam menuangkan apa informasi-informasi tersebut kepada
yang mereka temukan yang tentunya pembaca.
tidak mudah bagi mereka dalam
mendapatkan sebuah informasi atau TINJAUAN PUSTAKA
berita karena harus melalui
perjuangan dan tahap yang tidak Aktualisasi Diri
mudah seperti dalam bertemu Aktualisasi diri adalah proses
narasumber, susahnya mendapat atau bawaan dimana orang cenderung
menemukan informasi, berlomba- untuk tumbuh secara spiritual dan
lomba untuk sekreatif mungkin menyadari potensinya. Hanya sedikit
menuangkannya ke dalam sesuatu orang yang berhasil
yang menarik untuk menarik minat mengaktualisasikan diri sepenuhnya,
pembaca. namun banyak yang sedang menuju
arah tersebut. Menariknya, pemikiran
Berangkat dari landasan pemikiran di mengenai aktualisasi diri pertama
atas peneliti ingin mengetahui kali diusulkan oleh Carl Jung
hubungan antara kepercayaan diri (Friedman & Schustack ,2006:346).
dengan aktualisasi diri pada Menurut Rogers aktualisasi
karyawan untuk mengetahui sejauh diri merupakan proses menjadi diri
mana tingkat hubungan kepercayaan sendiri dan mengembangkan sifat-
diri dalam diri karyawan dengan sifat dan potensi-potensi psikologis
aktualisasi diri karyawan pada media yang unik. Aktualisasi diri akan
informasi Samarinda Pos dibantu atau dihalangi oleh
dikarenakan, dalam perusahaan pengalaman dan oleh belajar
media harian lebih diharapkan dan khususnya dalam masa kanak-kanak.
dituntut untuk lebih mengembangkan Aktualisasi diri akan berubah sejalan
kreativitasnya dalam menyampaikan dengan perkembangan hidup
setiap ide untuk di sampaikan kepada seseorang ketika, mencapai usia
pembaca. Karena melalui tertentu (adolensi) seseorang akan
pengamatan di Samarinda Pos seperti mengalami pergeseran aktualisasi
posisi reporter, tim kreatif, diri dari fisiologis ke psikologis
pemasaran, redaksi dan posisi lain (Hambali & jaenudin, 2013:189).
sebagainya kepercayaan diri dan Rogers (1959) percaya, manusia
aktualisasi ada dalam diri mereka memiliki satu motif dasar, yaitu
dapat terlihat ini dibuktikan dengan kecenderungan untuk
bagaimanan mereka dalam mengaktualisasikan diri.
mengembangkan seluruk kreativitas Kecenderungan ini adalah keinginan
dan kemampuan mereka dalam untuk memenuhi potensi yang
mencari, menemukan, menuangkan dimiliki dan mencapai tahap
dan menyampaikan setiap informasi “human-beingness”yang setinggi-

12
tingginya. Seperti bunga yang Maslow mengidentifikasikan
tumbuh sepenuh potensinya jika ciri orang yang telah
kondisinya tepat, tetapi masih mengaktualisasikan diri sebagai
dikendalikan oleh lingkungan, berikut (Alwisol, 2012:211)
manusia juga akan tumbuh dan Orientasinya realistik, memandang
mencapai potensinya jika realitas secara efisien, Menerima
lingkungannya cukup bagus. Namun, diri, orang lain, dan alam sekitar apa
tidak seperti bunga, potensi yang adanya, Spontan, sederhana, dan
dimiliki manusia sebagai manusia alami, Lebih memperhatikan
bersifat unik. Kita ditakdirkan untuk masalah (Problem Centered) dan
berkembang dengan cara-cara yang memperhatikan diri sendiri-sendiri
berbeda sesuai kepribadian kita. (Self Centered), Otonom dan bebas
Proses penilaian (valuing process) dari kultur lingkungan, Memahami
bawah sadar memandu kita menuju orang dan sesuatu secara segar dan
perilaku yang akan membantu kita tidak stereotip, Memiliki pengalaman
mencapai potensi yang kita miliki. mistikal atau spiritual, walaupun
Proses penilaian bisa terganggu oleh tidak harus, Mengenal harkat
aturan-aturan sosial yang terlalu kemanusiaan, memiliki minat sosial
keras dan konsep diri yang buruk. (Gemeinschaft, Cenderung memiliki
Rogers percaya, manusia pada hubungan akrab dengan sedikit orang
dasarnya baik hati dan kreatif. tercinta secara khas cenderung
Mereka menjadi destruktif hanya jika mendalam serta sangat emosional,
konsep diri yang buruk atau tidak dangkal, Memiliki nilai dan
hambatan-hambatan eksternal sikap demokratis, Tidak
mengalahkan proses penilaian mengacaukanatau
(Jarvis, 2006:87-88). mencampuradukkan sarana dan
Sedangkan menurut Maslow tujuan, Rasa humornya filosofik,
aktualisasi diri merupakan puncak tidak berlebihan, Sangat kreatif,
dari hirarki kebutuhan manusia, yaitu Menolak bersetuju dengan kultur dan
perkembangan atau perwujudan Pengalaman puncak atau pengalaman
potensi dan kapasitas secara penuh. mistik.
Kebutuhan aktualisasi diri Menurut Maslow, mencapai taraf
merupakan kebutuhan tingkat aktualsasi diri tidaklah mudah karena
tertinggi, kebutuhan ini akan muncul banyak factor yang menjadi
apabila kebutuhan lain sudah penghambat, antara lain berasal dari
terpenuhi dengan baik. dalam diri individu, Berasal dari luar
Maslow menandai kebutuhan atau masyarakat, berasal dari
aktualisasi diri sebagai hasrat pengaruh negatif.
individu untuk menjadi orang yang
sesuai dengan keinginan dan potensi Kepercayaan Diri
yang dimilikinya atau hasrat dari Kepercayaan diri adalah
individu untuk menyempurnakan kunci menuju kehidupan yang
dirinya melalui pengungkapan berhasil dan bahagia, anda tidak
potensi yang dimilikinya (Hambali & dapat menjalani hidup dengan baik
Jaenudin, 2013:183-184). tanpa kepercayaan diri dan anda
membutuhkannya dalam segala hal.

13
Tingkat kepercayaan diri yang baik dan sering membanding-bandingkan
memudahkan pengambilan dirinya dengan orang lain.
keputusan dan melancarkan jalan Ada beberapa ciri atau karakteristik
untuk mendapatkan teman, individu yang mempunyai rasa
membangun hubungan, dan percaya diri yang proporsional, di
membantu anda mempertahankan antaranya adalah:
kesuksesan dalam pekerjaan (Tylor, 1. Percaya akan kompetensi atau
2006:6). kemampuan diri, hingga tidak
Menurut Lauster (1992) membutuhkan pujian,
mendefiniskan kepercayaan diri pengakuan, penerimaan, ataupun
diperoleh dari pengalaman hidup. hormat orang lain.
Kepercayaan diri merupakan salah 2. Tidak terdorong untuk
satu aspek kepribadian yang berupa menunjukkan sikap konformis
akan keyakinan dan kemampuan diri demi diterima oleh orang lain
seseorang sehingga tidak terpengaruh atau kelompok.
oleh orang lain dan dapat bertindak 3. Berani menerima dan
sesuai kehendak, gembira, optimis, menghadapi penolakan orang
cukup toleran dan bertanggung lain, berani menjadi diri sendiri.
jawab. Lauster menambahkan bahwa 4. Punya pengendalian diri yang
kepercayaan diri berhubungan baik (tidak moody dan emosinya
dengan kemampuan melakukan stabil).
sesuatu yang baik. Anggapan seperti 5. Memiliki internal locus of
ini membuat individu tidak pernah control (memandang
menjadi orang yang mempunyai keberhasilan atau kegagalan,
kepercayaan diri yang sejati. bergantung pada usaha sendiri
Bagaimanapun kemampuan manusia dan tidak mudah menyerah pada
terbatas pada sejumlah hal yang nasib atau keadaan serta tidak
dapat dilakukan dengan baik dan bergantung atau mengharapkan
sejumlah kemampuan yang dikuasai batuan dari orang lain).
(Ghufron & Risnawita, 2012:34). 6. Mempunyai cara pandang yang
positif terhadap diri sendiri,
Menurut Maslow (Alwisol, 2012) orang lain, dan situasi diluar
percaya diri merupakan modal dasar dirinya.
untuk pengembangan aktualitas diri. 7. Memiliki harapan yang realistic
Dengan percaya diri orang akan terhadap diri sendiri, sehingga
mampu mengenal dan memahami ketika harapan itu tidak
diri sendiri. Sementara itu, terwujud, ia tetap mampu
kurangnya percaya diri akan melihat sisi positif dirinya dan
menghambat pengembangan potensi situasi yang terjadi (Fatimah,
diri. Jadi orang yang kurang percaya 2010:149-150).
diri akan menjadi seseorang yang Kepercayaan diri dipengaruhi oleh
pesimis dalam menghadapi beberapa faktor. Berikut ini adalah
tantangan, takut dan ragu-ragu untuk faktor-faktor tersebut (Ghufron dan
menyampaikan gagasan, serta Risnawita, 2012:37-38) konsep diri,
bimbang dalam menentukan pilihan harga diri, pengalaman dan
pendidikan.

14
penelitian populasi lalu kemudian,
diambil dengan jumlah 60 subjek
METODOLOGI PENELITIAN penelitian dengan kriteria posisi atau
Metode penelitian adalah cara jabatan yaitu redaksi, pracetak atau
ilmiah untuk mengumpulkan data divisi kreatif, mountase, periklanan,
dengan tujuan dan kegunaan tertentu, pemasaran, umum dan personalia.
bisa berupa penemuan baru, Teknik analisis data
pembuktian dari penemuan terdahulu penelitian ini menggunakan teknik
ataupun pengembangan dari analisis corelations product moment
penelitian yang sudah ada. Metode Penggunaan metode ini karena untuk
penelitian yang digunakan dalam meramalkan hubungan satu atau dua
penelitian ini adalah metode variabel bebas terhadap satu variabel
penelitian kuantitatif, hasil data yang terikat yaitu untuk mengetahui
diperoleh berupa jawaban dari skala hubungan antara kepercayaan diri
psikologi akan diungkap dalam dengan aktualisasi diri. Perhitungan
bentuk skor angka data kuantitatif statistik dilakukan dengan bantuan
yang selanjutnya diolah dan diuji program SPSS (Statistical Packade
dengan teknik analisis perhitungan for Social Science) 13 for Windows.
statistika.
Penelitian ini menggunakan HASIL PENELITIAN DAN
pendekatan kuantitatif (korelasional) PEMBAHASAN
yang bersifat hubungan yaitu Berdasarkan hasil penelitian
menghubungkan variabel yang menunjukkan ada hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel kepercayaan diri dengan aktualisasi
yang lain. diri pada karyawan Samarinda Pos.
Populasi Dari hasil analisis di dapat nilai F=
Dalam penelitian ini populasinya 40.562 , R= 0.523 p < 0.05 yang
adalah seluruh karyawan PT. Duta menunjukkan hubungan antar
Media Kaltim Press (Samarinda Pos) variabel. Berdasarkan hasil uji
baik yang berjenis kelamin laki-laki hipotesis juga menunjukkan bahwa
maupun perempuan yang berjumlah terdapat hubungan yang positif dan
71 karyawan. signifikan antara kepercayaan diri
Sampel dengan aktualisasi diri pada
Adapun jumlah sampel dalam karyawan PT. Duta Media Kaltim
penelitian ini ditetapkan menurut Press (Samarinda Pos) ini dapat
Arikunto (2002:107), yaitu apabila diartikan bahwa seamakin tinggi
subjek kurang dari 100, lebih baik tingkat kepercayaan diri karyawan
diambil semuanya, jika jumlah maka akan meningkatkan aktualisasi
subjeknya besar dapat diambil antara dalam megembangkan seluruh
10-15% atau 20-25%. Berdasarkan kemampuan dan potensi sebaliknya,
pendapat tersebut, peneliti apabila kepercayaan diri rendah
menentukan subjek penelitian maka aktualisasi diri juga tidak akan
dengan cara mengambil keseluruhan tercapai. Pada tingkat aktualisasi diri
karyawan karena jumlah karyawan diperoleh hasil mean 45.37 dengan
kurang dari 100 orang sehingga standar deviasi 3.888 sedangkan
dalam penelitian ini disebut pada tingkat kepercayaan diri

15
diperoleh hasil mean 61.67 dengan determinan (r2) sebesar 0.523. hal ini
standar deviasi 7.897. berarti bahwa variabel kepercayaan
Dari data deskriptif yang diri menyumbangkan 52.3 persen
diperoleh karyawan yang memiliki kepada aktualisasi diri ini berarti,
tingkat aktualisasi diri sebesar 47.7 persen aktualisasi diri di
memiliki aktualisasi diri sangat pengaruhi oleh variabel yang lain.
tinggi sebesar 5 persen dan untuk Hal-hal yang mempengaruhi tingkat
kategori tinggi sebesar 39 persen. kepercayaan diri karyawan seperti
Sehingga karyawan yang memiliki keyakinan kemampuan diri, optimis,
aktualisasi diri dengan kategori obyektif, bertanggung jawab dan
tinggi sebesar 44 persen dari jumlah rasional dan realitas akan
sampel. Sedangkan karyawan yang mempengaruhi individu untuk
memilki kategori aktualisasi diri mampu beraktualisasi diri yang
dengan persentase sedang sebesar 33 didalamnya diperlukan aspek-aspek
persen dan yang memiliki kategori seperti orientasi yang realistik,
aktualisasi diri rendah dan sangat penerimaan diri, orang lain, dan alam
rendah sebesar 23 persen dari jumlah sekitar, mengenal harkat
sampel. Maka dapat dikatakan bahwa kemanusiaan, memiliki minat sosial
karyawan PT. Duta Media Kaltim dan kreatifitas.
Press (Samarinda Pos) memiliki
tingkat aktualisasi diri yang KESIMPULAN DAN SARAN
tergolong tinggi sebesar 39 persen.
Sedangkan data deskriptif untuk Kesimpulan
karyawan yang memiliki tingkat Penelitian ini membahas tentang
kepercayaan diri sangat tinggi hanya hubungan antara kepercayaan diri
sebesar 1 persen dan untuk kategori dengan aktualisasi diri pada
tinggi sebesar 43 persen. Sehingga karyawan PT. Duta Media Kaltim
karyawan yang memiliki Press (Samarinda Pos) Penelitian
kepercayaan diri dengan ketegori dilakukan disalah satu perusahan
tinggi sebesar 44 persen dari jumlah yang bergerak dibidang media harian
sampel. Sedangkan karyawan yang koran yang ada di samarinda. Tipe
memilki kategori kepercayaan diri penelitian yang digunakan adalah
dengan persentase sedang sebesar 23 tipe penelitian populasi karen jumlah
persen dan yang memiliki kategori populasi dalam penelitian ini kurang
aktualisasi diri rendah dan sangat dari 100 sehingga sampel dalam
rendah sebesar 32 persen dari jumlah penelitian ini adalah seluruh populasi
sampel sehinga. Maka dapat namun, di ambil lagi dengan kriteria
dikatakan bahwa karyawan PT. Duta berdasarkan posisi atau jabatan.
Media Kaltim Press (Samarinda Pos) Variabel dalam penelitian adalah
memiliki tingkat kepercayaan diri variabel X (bebas) adalah
yang tergolong tinggi sebesar 43 kepercayaan diri dan variabel Y
persen. (terikat) adalah aktualisasi diri.
Adapun sumbangan efektif Populasi berjumlah 71 orang
(R) variabel kepercayaan diri pada karyawan, dan kemudian dipilih lagi
aktualisasi diri adalah sebesar 52,3 berdasarkan posisi atau jabatan yang
persen yang dilihat dari koefisien

16
sesuai untuk mengukur tingkat dalam menjalankan tugas
kepercayaan diri dan aktualisasi diri. pekerjannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang 3. Peneliti selanjutnya
telah dilakukan terdapat hubungan Bagi peneliti selanjutnya,
yang positif dan signifikan antara hendaknya perlu
kepercayaan diri dengan aktualisasi memperhatikan karakteristik
diri pada karyawan Samarinda Pos sampel yang di gunakan
terlihat pada tingkat aktualisasi diri dalam penelitian agar lebih
berada pada tingkat tinggi dan dapat terihat mana yang lebih
kepercayaan diri juga berada pada di tuntut untuk
tingkat tinggi. Dapat di tarik mengembangkan aktualisasi
kesimpulan bahwa semakin tinggi dirinya dan mana yang tidak
kepercayaan diri maka akan dapat terlalu memperhatikan
meningkatkan aktualisasi diri begitu pengembangan aktualisasi
pula sebaliknya apabila kepercayaan agar, hasilnya dapat di
diri rendah maka akan semakin generalisasikan secara luas
rendah aktualisasi diri . serta dapat menambahkan
variabel yang lain yang dapat
Saran di ukur di tempat tersebut
sehingga hasilnya nanti dapat
1. Bagi perusahaan
diketahui apakah aktualisasi
Berdasarkan hasil penelitian
diri dapat diukur dengan
yang telah dilakukan maka
variabel lainnya.
penelitian ini diharapkan
dapat menjadi acuan bagi DAFTAR PUSTAKA
perusahaan untuk dapat lebih
mengembangkan kreativitas [1] Alwisol. (2012). Psikologi
karyawan dengan kepribadian. (rev.ed). Malang:
menyediakan dan UMM Pres.
memberikan pelatihan- [2] Arikunto, S. (2002). Prosedur
pelatihan untuk menunjang penelitian suatu pendekatan
potensi kreativitas karyawan. praktek. Jakarta : PT Rineka
2. Bagi karyawan Cipta.
Melalui penelitian ini [3] Aririzal. (2012). Analisis
diharapkan dapat membuat pengaruh motivasi lima
karyawan untuk lebih hirarki kebutuhan Abraham
mempertahankan Maslow terhadap kepuasan
kepercayaan diri mereka kerja, kasus pengusaha
namun tidak menutup industri mikro kerupuk
kemungkinan untuk bisa jauh singkong di Kecamatan
lebih meningkatkan lagi Kamang Magek Kabupaten
tingkat kepercayaan diri Agam. Jurnal Manajemen dan
mereka sebagai seorang yang kewirausahaan, Vol. 3, No.
bekerja pada perusahaan 1, Januari 2012.
media harian yang tentunya [4] Azwar, Saifuddin. (2005).
di tuntut untuk selalu kreatif Penyusunan skala psikologi.

17
Yogyakarta: Pustaka Pelajar [16] Hamdan. (2009). Hubungan
Offset. antara percaya diri dengan
[5] Boeree, C, George. (2006). motivasi berprestasi pada
Dasar-dasar psikologi. siswa SMUN 1 Bekasi. Jurnal
Jogjakarta: Prismasophie. Fakultas Psikologi.
[6] Danim, Sudarman. (2004). [17] Hendarwati, Ermayanti dan
Metodelogi penelitian untuk Zamzani,L. (2007).
ilmu-ilmu perilaku. Jakarta: Aktualisasi diri dan
PT. Bumi Aksara. produktivitas kerja pegawai
[7] Endro. (2009). Persatuan wanita pada perguruan tinggi
waratwan kaltim. [On-line]. di Universitas Andalas.
Diakses pada tanggal 29 Juli Jurnal Antropologi. Maret
2013 2007.
http://www.pwikaltim.com/?p [18] Jarvis, Matt. (2000). Teori Teori
=137 psikologi. Bandung: Nusa
[8] Fatimah, Enung. (2010). Media.
Psikologi perkembangan: [19] Kluytmans, Frits. (2010).
Perkembangan peserta didik. Perilaku manusia. Bandung:
Bandung: CV. Pustaka Setia. Refika Aditama.
[9] Friedman, H, S dan Schustack, [20] Koeswara, R. (1991). Teori-
M, W. (2006). Kepribadian: teori kepribadian: Pengantar
Teori klasik dan modern. singkat tentang psikologi.
Jakarta: Erlangga. Bandung: PT.Eresco.
[10] Fudyartanta. (2012). Psikologi [21] Mastuti, Indari. (2008). 50 Kiat
kepribadian. Jogjakarta: percaya diri. Jakarta: Hi-
Pustaka Pelajar. Fset Publishing.
[11] Ghufron, M, N dan Risnawita, [22] Nasrudin, Endin. (2010).
R. (2012). Teori-teori Psikologi manajemen.
psikologi. Jogjakarta:AR-Ruz Bandung: CV. Pustaka Setia.
Media.
[12] Gomes, Faustino, C. (2003).
Manajemen sumber daya
manusia. Jogjakarta: CV.
Andi Offset.
[13] Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis
butir untuk instrumen.
Jogjakarta: CV. Andi Offset.
[14] Hakim, Thursan. ((2002).
Mengatasi rasa tidak
percaya diri. Jakarta: Puspa
Swara.
[15] Hambali, A dan Jaenudin, U.
(2013). Psikologi
kepribadian. Bandung: CV.
Pustaka Setia.

18

Anda mungkin juga menyukai